Anda di halaman 1dari 3

Kunjungan Raja Salman terkait 'perang pengaruh'

Saudi-Iran?

Jerome Wirawan Wartawan BBC Indonesia

 3 Maret 2017

Kirim
Hak atas foto Reuters Image caption

Raja Salman dan Presiden Joko Widodo berjalan berdampingan di Kompleks Istana Negara,
pada Kamis (02/03). Beberapa pengamat menilai kehadiran Raja Salman di Indonesia dilatari
motif perebutan pengaruh dengan Iran.

Kedatangan Raja Salman di Indonesia, dan sejumlah negara lainnya, diyakini sejumlah
pengamat sebagai lawatan yang tidak murni bermotif ekonomi, tapi juga dilatarbelakangi
pertarungan pengaruh Arab Saudi dan Iran.

Smith Alhadar, penasihat di Indonesian Society for Middle East Studies (ISMES), menilai
'Saudi berupaya sedapat mungkin agar pengaruh Iran di Indonesia dihilangkan, atau paling
tidak dikurangi'.

Menurutnya, pertarungan perebutan pengaruh Arab Saudi-Iran melibatkan sejumlah negara di


Timur Tengah selama beberapa tahun terakhir.

Di Suriah, misalnya, Iran mendukung rezim Bashar al-Assad, sedangkan Saudi menyokong
kelompok-kelompok oposisi Islamis.

Kemudian di Yaman, Saudi menggerakkan koalisi yang mendukung pemerintahan Abed


Rabbo Mansour Hadi guna memerangi pemberontak Houthi beraliran Syiah sokongan Iran.

 Lawatan Raja Salman: Seberapa penting Arab Saudi bagi Indonesia?


 Disepakati kerja sama Arab Saudi-Indonesia senilai Rp93 triliun
 Mengharap keuntungan hubungan ekonomi Saudi-Indonesia

Perebutan pengaruh itu kemudian melebar ke luar kawasan Timur Tengah setelah sanksi dan
embargo yang membelit Iran dicabut PBB dan negara-negara Barat tahun lalu.

Pada Oktober 2016, Presiden Iran Hassan Rouhani bertandang ke Vietnam, Thailand, dan
Malaysia. Dalam kunjungan itu, Iran dan negara-negara anggota ASEAN itu sepakat
meningkatkan volume perdagangan dan investasi.

Kemudian, pada Desember 2016, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan
menandatangani nota kesepahaman mengenai kerja sama ketenagalistrikan dan energi
terbarukan dengan Kementerian Energi Republik Islam Iran di Teheran.
Hak atas foto BKPM Image caption Data realisasi investasi dari Januari hingga Desember
2016 berdasarkan negara asal. Iran berada di urutan 33, Arab Saudi menempati peringkat 57.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal, sepanjang tahun lalu Iran berada
pada peringkat 13 dalam daftar investor asing dengan menggelontorkan hingga Rp191 miliar
untuk 16 proyek. Pada saat bersamaan, Arab Saudi menempati urutan 57 lantaran 'hanya'
menanamkan modal sebanyak US$900 ribu.

Situasi tersebut, menurut Smith, membuat posisi Iran di Indonesia berada di atas angin.
Sehingga, bagi Saudi, untuk menekan pengaruh Iran, 'salah satu caranya adalah
mengembangkan hubungan ekonomi yang lebih signifikan'.

Seperti telah diberitakan, Arab Saudi menandatangani 11 nota kesepahaman dengan


Indonesia di Istana Bogor, pada Rabu (01/03).

Ke-11 nota kesepahaman itu berisi komitmen investasi Saudi senilai Rp93 triliun yang
mencakup kesepakatan dengan perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco, senilai US$6 miliar
atau Rp80 triliun.

 Babak baru Iran setelah sanksi ekonomi dicabut


 Pesawat Airbus pertama yang dibeli Iran sudah mendarat

Dina Sulaeman, pengamat Timur Tengah yang pernah bersekolah di Teheran, menilai
komitmen investasi Saudi di tengah lawatan Raja Salman bukan sebuah kebetulan.

"Ke mana saja Arab Saudi selama 47 tahun? Selama ini Indonesia kan dianggap backyard
dalam diplomasi Arab Saudi. Jadi kita ini dianggap halaman belakang. Kenapa sekarang
sangat antusias datang ke Indonesia setelah perjanjian Iran dan Indonesia menguat? Bukan
tanpa alasan kita melihat bahwa kedatangan Raja Saudi ada kaitannya dengan kerja sama
Indonesia dan Iran yang semakin serius."

Hak atas foto Reuters Image caption Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal,
sepanjang tahun lalu Iran berada pada peringkat 13 dalam daftar investor asing dengan
menggelontorkan hingga Rp191 miliar untuk 16 proyek.

Murni ekonomi
Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin, menepis pandangan soal pertarungan pengaruh
Arab-Saudi dan Iran. Dia menyebutkan motif Arab Saudi menanamkan modal di Indonesia
murni didorong kepentingan ekonomi.

"Saya tidak berpikir ke sana. Raja Salman, menurut hemat saya, sedang mulai melakukan
upaya-upaya memperkuat ekonomi mengingat belasan tahun ke depan, minyak mungkin akan
habis," kata TB Hasanuddin.

 Tujuh hal tentang permusuhan Iran dan Arab Saudi


 Pemimpin tertinggi Iran tuduh Saudi 'membunuh' jemaah haji
 Ketegangan Saudi-Iran, Kuwait menarik duta besarnya dari Iran
Pendapat tersebut senada dengan Dr Hendri Saparini dari lembaga kajian ekonomi, CORE.

Arab Saudi, kata Hendri, perlu melakukan diversifikasi ekonomi mengingat anjloknya harga
minyak -yang masih menjadi sumber utama penerimaan mereka- amat berpengaruh terhadap
anggaran pendapatan dan belanja negara.

Atas dasar alasan tersebut, Arab Saudi menjangkau negara-negara Asia, termasuk Indonesia.

"Selama ini Arab Saudi sangat dekat dengan Amerika, Eropa sehingga kalau kita melihat
hubungannya dengan negara-negara Asia, itu sangat minimal," jelas Hendri.

Hak atas foto Reuters Image caption Dari 11 nota kesepahaman yang ditandatangani
pemerintah Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi, Saudi berkomitmen menanamkan modal
senilai Rp93 triliun yang mencakup kesepakatan dengan perusahaan minyak Arab Saudi,
Aramco, senilai US$6 miliar atau Rp80 triliun.

Keuntungan Indonesia
Tatkala Arab Saudi dan Iran berebut pengaruh, posisi Indonesia justru diuntungkan dari sisi
ekonomi.

"Perseteruan kedua negara ini menguntungkan Indonesia karena Indonesia bersahabat dekat
dengan Iran, dan juga bersahabat dekat dengan Arab Saudi," kata Smith Alhadar.

Politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan sikap netral Indonesia, tambahnya,
memungkinkan Indonesia menjadi mediator 'untuk mengupayakan perdamaian kedua belah
pihak'.

Raja Salman memulai tur kenegaraan di Malaysia pada 26 Februari lalu. Selanjutnya,
Indonesia berkunjung ke Indonesia, termasuk berlibur di Bali, hingga 9 Maret.

Dari Indonesia, rombongan Raja Salman akan melanjutkan lawatan ke Brunei, Jepang, Cina,
Maladewa, dan Yordania.

Anda mungkin juga menyukai