Anda di halaman 1dari 3

Makelar Perang: Bernard Henry Levy

Dalam setiap perang, selalu


ada ‘pembisik’ yang membisiki dan mendorong para elit/pengambil keputusan untuk
mengobarkan perang. Beberapa tahun ini terakhir, para pembisik alias makelar perang ini
mulai narsis, dan menunjukkan perannya secara terang-terangan. Di antaranya adalah seorang
(mengaku) filsuf bernama Bernard Henry Levy (BHL).

Ia adalah pria keturunan Yahudi yang lahir di Aljazair pada tahun 1948 namun dibesarkan di
Prancis. Penampilannya yang mahal membuatnya tampak lebih mirip selebritis, atau James
Bond yang dengan gagah berani terjun ke daerah berbahaya. Dalam film dokumenter
berjudul ‘The Oath of Tobruk’ yang disutradarai dan dibintanginya sendiri, BHL
menampilkan dirinya sebagai sosok yang memainkan peran penting dalam me-lobby para
pemimpin negara-negara Barat untuk menggulingkan Qaddafi.

Dalam film itu diperlihatkan bagaimana BHL masuk ke Libya melalui Mesir dalam ketika
konflik memanas. Dia bertemu dengan para pemberontak Libya yang bergabung dengan NTC
(the National Transitional Council) lalu menelpon Presiden Prancis, Sarkozy, dan mengatur
pertemuan antara NTC dengan Sarkozy di istana Elysee Paris. Pada tanggal 10 Maret 2011,
Sarkozy secara resmi mengakui NTC sebagai wakil resmi rakyat Libya, bukan lagi Qaddafi.

Dalam wawancaranya dengan BBC, BHL menyatakan bahwa motivasinya hanya


kemanusiaan, “Saya berada di Benghazi dan mendapati hal-hal yang mengerikan. …Saya
berpikir saya bisa menyumbangkan sesuatu, yaitu meyakinkan presiden Prancis bahwa ada
situasi yang sangat darurat… dan karenanya intervensi sangat layak dilakukan. Lalu saya
menelpon Presiden.”
bersama pemberontak Libya

Ketika reporter BBC menanyakan, mengapa dia tidak membela rakyat Gaza yang diblokade
oleh Israel, Levy menjawab, “Kondisi di Gaza sangat berbeda. Di sana ada pemerintahan
yang sangat fasis yang dipimpin oleh Hamas, mereka menindas rakyat Gaza, dan
melemparkan roket ke Israel.” [1]

Jawaban Levy ini sangat menunjukkan siapa dia sesungguhnya: tak lebih dari pendukung
Israel yang melakukan segala sesuatunya demi Israel, meski dibungkus kata-kata ‘demi
kemanusiaan’. Hal ini pun diakui Levy sendiri dalam pidatonya di depan CFIR (Dewan
Perwakilan Yahudi Prancis) bulan Oktober 2011 [2]:

“Apa yang saya lakukan selama beberapa bulan terakhir ini, saya lakukan dengan banyak
alasan. Pertama, sebagai orang Prancis. …[tapi] saya melakukannya untuk alasan-alasan
yang lebih penting lagi, yaitu keyakinan atas universalitas hak asasi manusia. …Ada lagi
alasan lain yang tidak banyak diungkap… Saya berpartisipasi dalam petualangan politik ini
sebagai Yahudi. …Saya tidak akan melakukan ini bila saya bukan Yahudi. Sebagaimana
semua Yahudi di dunia, saya khawatir. …kita sedang berurusan dengan salah satu musuh
terburuk dari Israel.

Kiprah Levy dalam memakelari perang dilakukan di berbagai negara, mulai dari Sudan,
hingga Ukraina. Di Kiev (Ukraina) tahun 2014, dia berpidato berapi-api, menyeru rakyat
Ukraina, “Les gens de Maidan, vous avez un rêve qui vous unit. Votre rêve est l’Europe!”
(wahai orang-orang Maidan, kalian punya mimpi yang mempersatukan kalian. Mimpi kalian
adalah Eropa!)

bersama 2 orang yg menutup wajah dg bendera pemberontak Suriah

Pada Juli 2011, BHL menggelar konferensi internasional anti-Assad pertama, di Paris, diikuti
oleh Kouchner (tokoh Yahudi Perancis), Frederik Ansel (anggota partai Likud, Israel), Alex
Goldfarb (penasehat Menhan Israel), dan Andre Glucksmann (penulis Islamophobia). Tahun
2013, BHL dalam “konferensi internasional untuk Suriah” menyerukan agar masyarakat
internasional mengintervensi (=menyerang) Suriah, dengan atau tanpa PBB [3].

Dan kiprah terbaru BHL, saat ini ia sedang mengacau di tengah etnis Kurdi Irak-Suriah,
memprovokasi mereka untuk mendirikan negara independen. [4]

—————————–
[1] http://www.youtube.com/watch?v=KMnvtcWpozw&feature=player_embedded#at=212
[2] http://www.rtl.fr/actualites/international/article/bhl-en-libye-je-ne-l-aurais-pas-fait-si-je-
n-avais-pas-ete-juif-7737034667

[3]http://www.lefigaro.fr/politique/2013/08/23/01002-20130823ARTFIG00286-syrie-juppe-
bhl-et-kouchner-appellent-a-intervenir.php
[4] http://www.rudaw.net/english/culture/08032017

Anda mungkin juga menyukai