Anda di halaman 1dari 93

LAPORAN HASIL KEGIATAN

KULIAH KERJA NYATA

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

PERIODE ALIH SEMESTER GANJIL

TAHUN 2017

DESA : LASIOLAT

KECAMATAN : LASIOLAT

KABUPATEN : BELU

PROVINSI : NUSA TENGGARA TIMUR

Disusun oleh :
1 Pasah G. Isu 1402010291
2 Bernard W. Y. Wadoe 1410070008
3 Stefanus W. Permai 1301042042
4 Triani N. Sari 1403020057
5 Filomena M. Ds Ramos 1409010040
6 Maria S. M. Sawu 1406070029
7 Agustina M. Dama 1401080030
8 Ahmadi Ravitsanzani. A 1402010314
9 Polikarpus R. Leon 1205031110
10 Yudita Suryani 1301091005
11 Fridolina L. Besin 1301051001
12 Geovani G. R. Tena 1402010241

BIDANG PENGELOLAAN KKN

LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KABUPATEN BELU

2017
HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya Rencana Kegiatan KKN yang kami kerjakan, maka kami :

1 Pasah G. Isu 1402010291 1.


2 Bernard W. Y. Wadoe 1410070008 2.
3 Stefanus W. Permai 1301042042 3.
4 Triani N. Sari 1403020057 4.
5 Filomena M. Ds Ramos 1409010040 5.
6 Maria S. M. Sawu 1406070029 6.
7 Agustina M. Dama 1401080030 7.
8 Ahmadi Ravitsanzani. A 1402010314 8.
9 Polikarpus R. Leon 1205031110 9.
10 Yudita Suryani 1301091005 10.
11 Fridolina L. Besin 1301051001 11.
12 Geovani G. R. Tena 1402010241 12

Telah menyelesaikan laporan Rencana Kegiatan kami di lokasi KKN

Lasiolat, 12 September 2017

Mengetahui/Menyetujui

Dosen Pembimbing Lapangan Kepala Desa

( Diana Yudi L. Serangmo ) ( Siprianus Bele )


Nip. Mengetahui
Kepala Pusat Pengembangan
KKN

Kristom Boimau, ST., MT


NIP. 19770410 200112 1 001
KATA PENGANTAR

Sebagai insan beriman kami menyampaikan Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas pertolonganNya, laporan KKN di Desa Lasiolat dapat diselesaikan dengan baik.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan tidak terlepas dari dukungan dan
bantuan multi pihak, untuk itu selayaknya oleh kami menyampaikan terimah kasih kepada :
1.1 Bapak Prof. Ir. Fredrik L. Benu, M.Si, Ph.D selaku Rektor Undana
2.1 Bapak Dr. Umbu Lily Pekuwali, SH.M.Hum selaku Ketua LPM Undana
3.1 Bapak Kristomus Boimau, ST, MT selaku Kepala Pusat KKN Undana
4.1 Ibu Diana Serangmo selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membimbing, mendukung dan
membantu kami selama kegiatan KKN berlangsung.
5.1 Bapak Siprianus Bele S.Pd selaku Kepala Desa yang telah menerima kami untuk
ber-KKN di wilayah Desa Lasiolat.
6.1 Para staf Desa Lasiolat yang telah membantu kami dalam menyukseskan berbagai
program KKN yang dilaksanakan bersama masyarakat.
7.1 Seluruh masyarakat Desa Lasiolat yang bekerja sama dan ikut serta mendukung
program kerja KKN di Desa Lasiolat.
8.1 Semua pihak yang turut berpartisipasi sejak awal sampai dengan akhir pelaksanaan
KKN.
Kami menyadari dalam penulisan laporan masih jauh dari harapan pembaca, karena
itu kritik dan saran yang bersifat membangun, kami terima dengan senang hati. Semoga
laporan KKN bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.

Kupang, 28 September 2017

Mahasiswa KKN Desa Lasiolat


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kuliah Kerja Nyata lahir dari karya mahasiswa dalam pembangunan dan muncul dari
kesadaran bahwa mahasiswa sebagai calon sarjana dapat bekerja untuk pembangunan
dengan memanfaatkan sebagaian waktu belajarnya keluar dari ruang kuliah dan
perpustakaan untuk bekerja di lapangan. Program dari Universitas ini merupakan suatu
pengabdian kepada masyarakat sebagai bagian dari Tri Dharma Universitas yang harus
di lakukan.
Secara umum Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) memiliki manfaat yaitu :
1. Mahasiswa memeperoleh pengalaman belajar yang berharga melalui keterlibatannya
dalam masyarakat yang secara langsung menemukan, merumuskan, memecahkan dan
menanggulangi permasalahan pembangunan secara pragmaris dan interdisipliner.
2. Mahasiswa dapat memberikan pemikiran berdasarkan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni dalam upaya untuk menumbuhkan, mempercepat gerak serta mempersiapkan
kader pembangunan.
3. Agar Perguruan Tinggi dapat menghasilkan sarjana pengisi teknostruktur dalam
masyarakat yang lebih menghayati kondisi, gerak dan permasalahan yang kompleks
yang dihadapi masyarakat dalam melaksanakan pembangunan. Dengan demikian
perguruan tinggi secara relatif menjadi siap pakai dan terlatih dalam menanggulangi
permasalahan pembangunan yang lebih pragmatis dan lebih interdisipliner.
4. Meningkatkan hubungan antara Perguruan Tinggi dengan pemerintah daerah, instansi
teknis dan masyarakat sehingga Perguruan Tinggi lebih dapat berperan dan
menyesuaikan kegiatan pendidikan serta penelitiannya dengan tuntutan nyata dari
masyarakat yang sedang membangun.
5. Meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa kepada masyarakat ekonomi lemah.
6. Melaksanakan terapan Iptek secara Teamwork dengan pendekatan multidisipliner.
7. Menanamkan nilai kepribadian:
a. Nasionalisme dan jiwa pancasila
b. Keuletan, etos kerja dan tanggungjawab
c. Kemandirian, kepemimpinan dan kewirausahaan
8. Meningkatkan daya saing nasional
9. Menanamkan jiwa peneliti sebagai eksploratif dan analisis
10. Mendorong terwujudnya learning Community atau Learning Society.
Kuliah Kerja Nyata mempunyai 3 (tiga) kelompok sasaran yaitu mahasiswa,
pemerintah daerah dan Perguruan Tinggi. Masing-masing kelompok sasaran memperoleh
manfaat/kegunaan yaitu :
1. Mahasiswa
a) Memperdalam pemgertian terhadap cara berfikir dan bekerja secara interdisipliner
sehingga dapat menghayati adanya ketergantungan kaitan dan kerjasama antar
sektor.
b) Memperdalam pengertian dan penghayatan terhadap pemamfaatan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni yang dipelajari bagi pelaksanaan pembangunan.
c) Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa terhadap seluk beluk
keseluruhan dari masalah pembangunan dan perkembnagan masyarakat.
d) Mendewasakan cara berfikir serta meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam
melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan masalah secara pragmatis ilmiah.
e) Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan pembangunan
dan pengembangan masyarakat berdasarkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
secara interdisipliner atau antar sektor.
f) Membina mahasiswa menjadi motivator, dinamisator dan problem solving
g) Memberikan pengalaman belajar sebagai kader pembangunan sehingga terbentuk
sikap dan rasa cinta terhadap kemajuan masyarakat.
h) Melalui pengalaman bekerja dalam melakukan penelaahan, merumuskan dan
memecahkan masalah secara langsung akan lebih menumbuhkan sikap
profesionalisme pada diri mahasiswa dalam arti peningkatan keahlian,
tanggungjawab maupun rasa kesejawatan.

2. Desa Lokasi KKN dan Pemerintah Daerah


a) Memperoleh bantuan pemikiran, tenaga, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan.
b) Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan, merumuskan dan
melaksanakan pembangunan.
c) Memperoleh pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan potensi swadaya
masyarakat sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan.
d) Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan didalam masyarakat sehingga
terjamin kelanjutan upaya pembangunan.
e) Memanfaatkan bantuan pemikiran mahaiswa dalam melaksanakan program dan
proyek pembangunan yang berada dibawah tanggungjawabnya.

3. Perguruan Tinggi
a) Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian mahasiswanya dengan
proses pembangunan di tengah-tengah masyarakat sehingga kurikulum, materi
perkuliahan dan pembangunan ilmu pengetahuan yang diasuh perguruan tinggi dapat
lebih disesuaikan dengan tuntutan nyata dari pembangunan.
b) Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat digunakan sebagai contoh
dalam memberikan materi perkuliahan dan menemukan berbagai masalah untuk
pembangunan penelitian.
c) Memperoleh hasil kegiatan mahasiswa, dapat menelaah dan merumuskan
keadaan/kondisi masyarakat yang berguna bagi pengembangan ilmu penegtahuan,
teknologi dan seni serta dapat mendiagnosa secara tepat kebutuhan masyarakat
sehingga ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang diamalkan dapat sesuai dengan
tuntutan nyata.
d) Meningkatkan, memperluas dan mempererat kerjasama dengan instansi terkait atau
departemen lain melalui kerjasama mahasiswa yang melaksanakan KKN.
1.2 TUJUAN
a. Tujuan
Adapun tujuan dari KKN adalah:
1. Memberikan pengalaman belajar dan pengalaman kerja nyata kepada
mahasiswa tentang pembangunan masyarakat.
2. Menumbuhkan sikap dewasa dan kepribadian mahasiswa yang kritis, tanggap
terhadap masalah yang terjadi di masyarakat.
3. Meningkatkan dan memperluas wawasan mahasiswa.
4. Menjalin relevansi perguruan tingggi dengan kebutuhan masyarakat.
5. Untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi masyarakat
6. Untuk membantu masyarakat mencari solusi dalam mengatasi masalah-masalah
yang dihadapi.
b. Kegunaan
1. Bagi mahasiswa
a) Memberikan pengalaman langsung untuk memberikan konsep-konsep ilmu
pengetahuan yang telah diperoleh setelah menempuh pendidikan di
Perguruan Tinggi.
b) Menemukan dan menerapkan konsep ilmiah yang telah dimilikinya secara
komprehensif.
c) Melibatkan diri secara langsung dalam proses pembangunan masyarakat.
d) Menjalin kerjasama dengan pihak-pihak terkait secara serasi, selaras dan
sejalan.
2. Bagi masyarakat dan pemerintah daerah
a) Membantu masyarakat dan pemerintah daerah dalam pelaksanaan
pembangunan terutama dalam bidang pendidikan Formal dan pendidikan
nonFormal.
b) Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk aktif dalam pembangunan.
c) Membantu masyarakat dan pemerintah daerah dalam mengambangkan
kemampuan kader-kader penerus pembangunan daerah.
3. Bagi Universitas Nusa Cendana
a) Mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi secara terpadu, selaras dan
seimbang dengan kebutuhan masyarakat.
b) Mendapatkan umpan balik dari masyarakat guna memperbaiki kurikulum
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
BAB II

KEADAAN UMUM DESA LASIOLAT

Desa Lasiolat merupakan salah satu desa dari 7 desa yang terdapat di Kecamatan
Lasiolat Kabupaten Belu. Desa ini terbagi atas 3 Dusun yaitu Dusun Duamone 1, Dusun
Wefia dan Dusun Duamone 2 dengan batas wilayah kecamatan Lasiolat sebagai berikut:
 Sebelah Utara : Kota Maliana dan Kota Balobo
 Sebelah Selatan : Kecamatan Tasifeto Timur
 Sebelah Timur : Kecamatan Lamaknen
 Sebelah Barat : Kecamatan Tasifeto Timur

Adapun jarak Desa Lasiolat dengan Ibukota Kecamatan (Lahurus)  4 km,


dengan Ibukota Kabupaten (Atambua)  25 kilometer dan dengan Ibukota Provinsi
(Kupang)  298 kilometer. Luas desa Lasiolat adalah ± 56.5 km2 dengan toPografi
daratan yang berada pada ketinggian ± 957 meter di atas permukaan air laut dan dengan
suhu udara 20-22C.
Jumlah kepala keluarga terakhir sampai tahun 2017 adalah 193 KK. Dari hasil
survei yang dilakukan hampir semua penduduk desa berpenghasilan dari mata
pencaharian sebagai petani dan pekebun dengan rata-rata pendidikan terakhir kepala
keluarga adalah tamatan SD.
Desa Lasiolat memiliki beberapa potensi yang dapat dikembangkan sebagai
komoditi perekonomian seperti pertanian yang paling menonjol dari beberapa sumber
daya alam seperti peternakan dan pertanian yang dimiliki oleh desa ini. Potensi pertanian
yang dimaksudkan di sini adalah budidaya sayur-sayuran dan tanaman sirih yang subur
di daerah ini karena kondisi tanah yang baik dan udara yang dingin namun yang menjadi
kendala sekarang ini adalah adanya pelebaran jalan, sehingga masyarakat sudah tidak
lagi memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam sayur-sayuran. Potensi sayur-
sayuran ini akan meningkat jika sistem pengairan ke rumah-rumah warga lancar.
Sedangkan sirih paling banyak dibudidayakan di kebun masing-masing warga tanpa
harus ada pengairan yang teratur.
Masyarakat Desa Lasiolat adalah masyarakat yang religius dengan populasi
warganya 100 % beragama Katholik, dan kepercayaan ini sangatlah kental di desa ini. Ini
dapat dilihat dengan adanya kelompok-kelompok doa yang bergerak dalam bidang
pendidikan serta beberapa beberapa kegiatan tetap yang dilakukan warga desa Dualasi
bersama desa-desa yang lain seperti pendakian gunung Lakaan setiap bulan Oktober
untuk berziarah mengunjungi patung Bunda Maria dan Kristus Raja di puncak gunung
tersebut.
Di desa ini sudah mulai mengalami peningkatan dan kemajuan di bidang
pendidikan dengan telah tersedianya sekolah-sekolah dari tingkat PAUD, SD, SMP jarak
jauh sebagai sarana menuntut ilmu namun belum ada Pos Posyandu dan TK, SMA dan
SMP dengan fasilitas memadai. Walaupun desa ini berada di daerah yang cukup banyak
air, namun yang menjadi permasalahan utama adalah masih tidak teraturnya saluran-
saluran air yang melintasi pemukiman warga, sehingga pembagian air masih tidak
merata.
1.1 Keadaan Demografi
Untuk melihat secara umum menyangkut keadaan demografi dari wilayah Desa
Lasiolat dapat digambarkan secara singkat keadaan penduduk dan pendidikan.
1. Keadaan Penduduk
Penduduk Desa Lasiolat berjumlah 193 KK.
2. Keadaan pendidikan
Berdasarkan data yang diambil dari pemerintah desa dan hasil pendataan
penduduk, keadaan pendidikan Desa Lasiolat didominasi oleh masyarakat
tamatan SD, kemudian pelajar SD, SMP dan SMA, sedangkan sarjana hanya 4
orang.
Keadaan sosial
Penduduk Desa Lasiolat terdiri dari suku Timor dan pendatang dari beberapa
daerah seperti Jawa. Masyarakat Desa Lasiolat hidup dengan saling menjunjung
tinggi etika dan budaya kerja gotong royong serta memegang adat istiadat yang
selalu menjadi pengikat hubungan sosial kemasyrakatan. Norma-norma sosial
yang ada di Desa Lasiolat selalu dihormati dan dijaga dan apabila ada
pelanggaran terhadap norma-norma tersebut maka pelanggar akan dibebani aturan
desa dan sanksi masyarakat atau adat yang telah disepakati bersama oleh tokoh-
tokoh masyarakat dan aparat desa.
Selain itu terdapat juga aturan-aturan tidak tertulis yang mengikat masyarakat
Lasiolat khususnya dalam peristiwa kedukaan yaitu dengan saling membantu
meringankan beban dukacita berupa uang duka yang diwajibkan bagi setiap
kepala keluarga.
Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi masyarakat Desa Lasiolat tergolong ekonomi lemah
dengan tingkat pendapatan rata-rata dibawah standar minimum daerah yakni Rp.
500.000/bulan, selain itu sebagian besar masyarakat Desa Lasiolat tergolong
rumah tangga miskin ( RTM ) dengan mata pencaharian sebagai petani.
Keadaan ekonomi masyarakat Desa Lasiolat dapat digambarkan melalui mata
pencahariannya. Keadaan penduduk Desa Lasiolat menurut mata pencahariannya
antara lain dalam bidang pertanian masyarakat lebih banyak budidaya tanaman
sirih, tanaman padi(sesuai musim) dan pisang serta kelapa.
Keadaan Infrastruktur
1. Jalan
Kondisi jalan Desa Lasiolat sudah terdapat jalan aspal yang merupakan jalur
antar desa akan tetapi jalan ini sedang dalam proses pelebaran jalan berhubung
akan digunakan sebagai jalur menuju perbatasan Indonesia-Timor Letse.
2. Listrik
Secara keseluruhan wilayah Desa Lasiolat semuanya sudah mempunyai
jaringan listrik.
3. Pemukiman
Pemukiman masyarakat Desa Lasiolat memiliki 3 jenis rumah yaitu rumah
permanen, semipermanen, dan rumah darurat atau non permanen.
4. Fasilitas Sosial
Sarana kesehatan tidak terlalu mendukung karena desa ini hanya
mempunyai satu posyandu. Desa ini memiliki sebuah kantor desa
permanen yang masih dalam proses renovasi. Untuk fasilitas peribadatan
terdapat 1 gedung Kapela, 1 gedung SMP kelas jauh, 1 gedung SD, dan 1
gedung PAUD.
Hasil- Hasil Bumi Desa Lasiolat

Desa Lasiolat memiliki sumber daya alam berupa hutan dan gunung yang terdiri
dari hutan jati serta berbagai jenis pohon umur panjang dengan wilayah yang cukup luas
dan menjanjikan untuk masa depan. Di samping itu Desa Lasiolat merupakan salah satu
Desa penghasil kacang-kacangan, ubi, adapula tanaman kelapa, jambu mente, kimkiri,
jeruk, pinang dan penghasilan utama desa ini adalah sirih serta berbagai kebutuhan pokok
serta merupakan wilayah pemeliharaan ternak besar (Sapi, Kambing dan lain-lain).
BAB III
IDENTIFIKASI MASALAH DAN RENCANA KEGIATAN

3.1 PERMASALAHAN DAN PRIORITAS PEMILIHAN PERMASALAHAN DI


DESA LASIOLAT

Berdasarkan hasil observasi/pengamatan lapangan yang kami lakukan pada tanggal


18-19 Juli 2017, ditemukan adanya beberapa masalah yang masyarakat dan aparat desa
keluhkan. Hasil identifikasi masalah yang ada di Desa Lasiolat terbagi ke dalam bidang
Administrasi dan Pemerintahan Desa, bidang Pendidikan dan sosial, bidang Pertanian,
bidang kebersihan lingkungan dan kesehatan, bidang hukum dan perundang-undangan,
bidang ekonomi, bidang sarana dan prasarana, masyarakat serta bidang kependudukan.

TABEL IDENTIFIKASI PERMASALAHAN SECARA UMUM


DESA LASIOLAT, KECAMATAN LASIOLAT, KABUPATEN BELU

No. Permasalahan Lokasi Sumber

(P/M/D)

1. Belum ada data statistik desa Kantor Desa P

2. Belum ada pendataan penduduk Kantor Desa P

3. Kurangnya sumber daya manusia Dusun 1, Dusun 2 P/M

4. Belum adanya pemanfaatan pekarangan rumah Dusun 1, 2 dan 3 M

sebagai sumber ekonomi dan pertanian

5. Penataan dan pemanfaatan kantor desa yg kurang Kantor Desa P/M

memadai

6. Belum ada papan keterangan aparatur desa Kantor desa, dusun D/M

1, 2 dan 3

7. Belum adanya pembenahan sarana admistrasi Kantor Desa P


kantor desa

8. Kurangnya Ruang KBM untuk siswa/i SMP SMP M

9. Fasilitas pendukung pembelajaran belum memadai SMP M

10. Letak kandang hewan yang berdekatan dengan Dusun 1 dan dusun M

rumah 2

11. Belum adanya pemanfaatan bahan organik dari Dusun 1, 2 dan 3 M

tumbuhan untuk pupuk organic

12. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai Dusun 1, 2 dan 3 D/M

pengelolaan daging kelapa sebagai obat tradisional

13. Penerapan aplikasi SISKEUDES (sistem keuangan Aparat Desa P

desa) yang belum optimal

14. Cukup banyak hewan ternak yang mengalami Dusun 1, 2 dan 3 M

kekurangan gizi

15. Belum ada les tambahan (privat) bagi siswa/i Guru dan siswa/i M

SMP dan SD

16. Cukup banyak masyarakat usia remaja yang tidak Dusun 1, 2 dan 3 D/M

melanjutkan pendidikan

17. Pola hidup sehat yang kurang Dusun 1, 2 dan 3 M

18. Kurangnya pemanfaatan hasil pertanian sebagai Dusun 1, 2 dan 3 D/M

sumber ekonomi dan penghasilan tambahan

19. Pemilik wirausaha kecil belum memiliki Dusun 1, 2 dan 3 M

pembukuan sederhana

20. Banyaknya limbah ternak yang belum Dusun 1, 2 dan 3 M

dimanfaatkan sebagai pupuk organic


21. Banyak anak usia dini yang belum tau cara Dusun 1, 2 dan 3 D/M

menabung

22. Banyak hewan ternak yang dibiarkan begitu saja Dusun 1, 2 dan 3 M

tanpa dikandangkan dan kebersihan ternak yang

masih diabaikan

23. Masyarakat banyak menyelesaikan masalah secara Dusun 1, 2 dan 3 P/D/M

hukum adat

24. Banyak siswa/i yang belum mengetahui sejarah SMP/SD Guru dan

Indonesia dan lagu-lagu kebangsaan Siswa/i

25. Banyak anak-anak yang mengkonsumsi mie instan SMP/SD, dusun 1, Siswa/i,

tanpa diolah terlebih dahulu 2 dan 3 Guru, M

26. Belum ada keterangan lokasi rumah ibadah, rumah Dusun 1, 2 dan 3 P/M/D

adat, dan batas daerah.

3.2 PEMILIHAN PROGRAM KERJA

Untuk membantu pihak desa menangani permasalahan yang telah dipilih, maka

dibuatlah program kerja untuk membantu pihak desa menyelasaikan ke-6 permasalahan

dan juga telah dilakukan rapat bersama aparat desa untuk melakukan program-program,

antara lain :

PRIORITAS PEMILIHAN PERMASALAHAN UNTUK PROGRAM KERJA

KELOMPOK

PROGRAM KERJA TUJUAN


1. Penataan dan Pemanfaatan Kantor Karena kantor desa dan halaman kantor desa
Desa yang tidak tertata dengan rapih, tampak
gersang sehingga perlu ditata kembali.
2. Pembenahan sarana administrasi kantor Karena kantor desa masih dalam taraf
desa penyelesaian pembangunan, maka sarana
administrasi desa masih belum di tata dengan
baik.
3. Pembuatan Papan Keterangan Identitas Papan keterangan aparatur desa ini
Aparatur Desa tempat ibadah di desa memudahkan masyarakat untuk mengetahui
Lasiolat keberadaan tempat tinggal para perangkat desa
dan rumah suku di desa Lasiolat.

4. Pekarangan terpadu Karena kurangnya pemanfaatan pekarangan


rumah sebagai sumber pangan dan sumber
ekonomi

5. Jumat Bersih
PROGRAM KERJA I :
PEKARANGAN TERPADU

Program ini dilaksanakan berdasarkan hasil observasi mahasiswa pada tanggal 18-19
Juli bahwa di desa Lasiolat memiliki tanah yang subur di mana dapat dilihat dari lahan
pertanian yang banyak ditanam padi, sayur-sayuran dan tanaman umur pendek lainnya. Akan
tetapi, rata-rata semua kegiatan pertanian dilakukan di daerah kaki gunung Lakaan karena
melihat daerah ini banyak sumber air serta masih alami. Sedangkan di halaman rumah warga
ataupun lahan sekitar rumah tidak diolah secara baik. Masyarakat hanya menanam ubi-ubian,
pisang serta kelapa saja. Oleh karena itu, mahasiswa berinisiatif melakukan program
Pekarangan Terpadu. Mungkin salah satu penyebab adalah adanya pelebaran jalan, sehingga
sebagian halaman warga digusur sehingga tidak memungkinkan untuk dibuat bedeng sayur
dll. Adapun kegiatan dilakukan mulai dari pemberihuan pemakaian lahan contoh untuk
pekarangan terpadu, pembuatan bedeng, pengambilan tanah dari tanggal 21-25/07/2017 serta
pengambilan kotoran ternak untuk pupuk kompos, pembakaran kotoran ternak dan
penyiraman bedeng, penanaman bibit, pembuatan pagar, penyiraman, penggemburan serta
pembersihan bedeng yang dilakukan tiap pagi dan sore berdasarkan pembagian tugas per dua
orang, serta panen sayur sawi pada tanggal 07/09/17 dan kangkung pada 10/09/17. Adapun
jumlah JKM pada program ini adalah : 47 jam 50 menit.

Mehasiswa melaksanankan program pekarangan terpadu


PROGRAM KERJA 2
PENATAAN DAN PEMANFAATAN KANTOR DESA LASIOLAT

Program kerja ini dilaksanakan berdasarkan hasil observasi awal dari mahasiswa
KKN 2017 bahwa kantor desa Lasiolat tidak dimanfaatkan oleh aparat desa dan juga tidak
tertata karena kantor sedang dalam proses perbaikan, sehingga mahasiswa mengambil
“Penataan dan Pemanfaatan kembali Kantor Desa” sebagai program kelompok. Hal ini
dikarenakan tidak adanya kegiatan administrasi pada kantor desa dan tidak tertatanya kantor
desa dengan rapi dan masi dalam proses pembangunan untuk bagian tembok penyokong,
pemasangan keramik dll. Oleh karena itu mahasiswa merasa penting untuk melaksanakan
program membatu Penataan dan Pemanfaatan Kembali Kantor Desa.
Penataan dan Pemanfaatan yang dimaksud adalah agar dapat membantu proses
pembangunan kantor desa, sehingga kantor desa dapat segera digunakan untuk aktivitas
kantor dll. Waktu pelaksanaan program ini adalah sebagai berikut, penataan dan pemanfaatan
kembali Kantor Desa dilakukan dengan adanya instalasi air menuju kantor desa,
pembangunan tembok penyokong, pengangkutan tanah untuk meratakan samping kantor desa
berlangsung dari tanggal 05 September 2017 sampai dengan 09 september 2017.
Hambatan yang mahasiswa temui ketika melaksanakan program kerja ini adalah
kurangnya partisipasi warga desa dalam membantu mempercepat pembangunan kantor desa,
karena proses pembangunan dilakukan dengan cara kontrak bersama proyek. Jumlah JKM
adalah 50 jam 5 menit.

Mahasiswa sedang melakukan


pengambilan pipa air, penggalian
lubang pipa dan penanaman pipa
Mahasiswa melaksanakan npeogram pemanfaatan dan penataan kantor desa

Mahasiswa sedang melakukan pengangkutan tanah dan penataan kantor desa

PROGRAM KERJA 3
PEMBENAHAN SARANA ADMINISTRASI DESA LASIOLAT

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada tanggal 18-19/07/2017 di desa Lasiolat,
adapun untuk beberapa sarana administrasi desa masih banyak yang belum dimasukan ke
dalam data infrakstuktur desa. Dan juga desa Lasiolat akan dilakukan proses pemeriksaan
infrastruktur dan unfrastruktur desa sehingga aparat desa meminta untuk membantu
melakukan pembaharuan data administrasi desa, antara mahasiswa melakukan pembuatan
dan pemasangan pada semua barang inventaris desa, serta memasukan data pendataan
penduduk sesuai dengan penggolongan yang diberikan. Adapun kegiatan ini dilakukan pada
tanggal 24-27 Juli, 19-25 Agustus. JKM dari program ini adalah 16 jam 45 menit.
PROGRAM KERJA 4
PEMBUATAN PAPAN KETERANGAN IDENTITAS APARATUR DESA DAN
TEMBAT IBADAH DI DESA LASIOLAT

Program kerja ini dilaksanakan berdasarkan hasil observasi awal dari mahasiswa
KKN 2017 bahwa mahasiswa sangat kesulitan dalam menemukan keberadaan rumah dari
para Aparatur Desa Lasiolat, selain itu juga mahasiswa KKN 2017 melihat bahwa belum
adanya papan keterangan rumah ibadat. Oleh karena itu, mahasiswa merasa penting untuk
melaksanakan program Pembuatan Papan Keterangan Aparatur Desa dan Pembuatan papan
keterangan rumah ibadat.
Papan keterangan aparatur desa yang dimaksud adalah papan yang berisi
pemberitahuan tempat tinggal ketua RT, ketua RW, kepala Dusun, dan rumah ibadat di
wilayah Desa Lasiolat. Program ini dilaksanakan oleh mahasiswa karena permasalahan yang
sering ditemui adalah kesulitannya warga pindahan atau tamu untuk mencari tempat tinggal
aparatur desa. Salah satu cara untuk menyelesaikannya adalah dengan pembuatan papan
identitas ini. Selain itu program ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat serta tamu
atau warga pindahan yang berkepentingan dan membutuhkan aparatur desa setempat. Waktu
pelaksanaan program ini adalah sebagai berikut, pembuatan papan berlangsung dari tanggal
18 Agustus 2017 dengan persiapan alat dan bahan untuk pembuatan papan. Pembuatan papan
Aparatur Desa dan identitas rumah ibadat berlangsung selama 7 hari terhitung dari tanggal
19, 20, 21-25 Agustus 2017 serta penyerahan dan pemasangan papan identitas pada masing –
masing aparatur desa tanggal 06 September 2017.
Metode yang digunakan adalah pengadaan. Alat dan bahan yang digunakan yaitu,
papan kayu, cat warna putih, pilox warna hitam, kuas, tinner, cutter, gunting dan kertas mal
huruf, dan cat warna coklat
Hambatan yang mahasiswa temui ketika melaksanakan program kerja ini adalah tidak
adanya dana dari desa yang mendukung program kerja ini sehingga program ini dijalankan
menggunakan dana dari mahasiswa KKN sendiri. Selain itu juga kurang adanya kerja sama
dari masyarakat desa dalam proses pembuatan papan-papan identitas aparatur desa dan rumah
ibadat. Total JKM untuk program ini adalah 90 jam 25 menit.
PELAKSANAAN PROGRAM PEMNUATAN PAPAN IDENTITAS APARATUR DESA DAN RUMAH

IBADAT

PROGRAM KERJA 5
PEMBAHARUAN DATA STATISTIK DESA
Pendataan penduduk merupakan kegiatan yang sangat penting bagi perencanaan
pembangunan karena hasil yang diperoleh berupa data kependudukan dapat menggambarkan
kependudukan suatu daerah hingga wilayah administrasi terkecil. Pendataan penduduk
merupakan suatu rangakain pengambilan data penduduk pada suatu titik waktu tertentu yang
mencakup seluruh atau sebagian wilayah geografis suatu daerah sejak tahapan persiapan
sampai ke publisitas hasilnya. Berdasarkan hasil survei yang kami lakukan, menunjukan
bahwa data statistik desa masih merupakan data lama dan perlu untuk diperbahrui. Data ini
merupakan data lama yakni tahun 2011, oleh karena itu kami berinisiatif untuk melakukan
pendataan penduduk guna menyediakan data statistik desa terbaru. Hal ini bermanfaat bagi
pemerintah desa dalam pengerjaan administrasi desa yang membutuhkan data statistik , maka
pembaruan data ini sangat diperlukan bagi mereka.
Pembaruan data statistik ini dilakukan dengan pendataan penduduk pada ke-3 dusun
(Duamone I, Wefia dan Duamone II) selama 4 hari, dari tahap pendataan hingga pencatatan
pada buku registrasi penduduk desa Lasiolat. Pengambilan data tidak hanya data statistik
penduduk, tetapi juga dilakukan pengambilan data tanaman, ternak, dan kondisi rumah
warga. Kegiatan ini dilakukan secara door to door.
Pendataan penduduk ini dijadwalkan hanya 2 hari, akan tetapi sebagian warga sibuk
berkebun dari pagi hari hingga sore hari sehingga memakan waktu sampai 4 hari. Jumlah
JKM untuk program ini adalah 35 jam 35 menit.

Mahasiswa melakukan pendataan penduduk

PROGRAM INDIVIDU

2. NAMA : BERNARD W. Y. WADOE


NIM : 1410070008
JURUSAN/ FAKULTAS : AKUNTANSI / EKONOMI DAN BISNIS

Pendidikan strata I dalam setiap perguruan tinggi mewajibkan setiap


mahasiswa menerapkan ilmu yang telah dipelajari di bangku perkuliahan ke dalam
dunia nyata, untuk itu setiap Universitas yang ada menyelenggarakan program Kuliah
Kerja Nyata (KKN). Kuliah Kerja Nyata merupakan program yang di buat agar setiap
mahasiswa yang ikut ambil bagian di dalamnya dapat menerapkan hasil pembelajaran
selama di bangku perkuliahan di masyarakat sebelum menjadi seorang sarjana.
Universitas Nusa Cendana selaku salah satu Perguruan Tinggi di Nusa
Tenggara Timur juga menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diikuti oleh
setiap mahasiswa yang telah mencapai persyaratan yang telah ditentukan oleh pihak
Universitas.
Dalam pelaksanaa KKN mahasiswa di tuntut menerapkan ilmu yang telah
dipelari dalam beberapa program yaitu : Program Kelompok, Program Individu dan
juga Non Program. Program yang ada dapat di ketahui dengan melakukan beberapa
pendekatan yang telah di pelajari misalnya dengan melakukan observasi. Dengan
Observasi, maka akan membuat proses identifikasi masalah yang ada didalam
masyarakat menjadi mudah untuk diketahui.
Observasi yang telah dilakukan di desa Hauteas Barat menunjukan bahwa
kebutuhan masyarakat khususnya di bidang tertentu masih harus mendapat perhatian
khusus, misalnya di bidang keuangan desa.

Berdasarkan hasil observasi yang ada dan identifikasi masalah yang ada, maka
dirancang beberapa program individu, antara lain sebagai berikut :
a. Pelatihan Sistem Keuangan Desa Bagi Aparat Desa
b. Pembukuan Sederhana Untuk Usaha Mikro
c. Sosialisasi Tentang Pentingnya Menabung Sejak Dini
Adapun juga tujuan dari program individu ini adalah :
a. Sebagai Bentuk Pengabdian Diri Kepada Masyarakat
b. Sebagai Sarana Latihan Bagi Mahasiswa Agar Dapat Berinteraksi Dan Bekerja
Sama Dengan Masyarakat
c. Sebagai Media Untuk Menerapkan Pengalaman Teoritis Tentang Ilmu Pengtahuan
Yang Dimiliki.
d. Sebagai Suatu Kesempatan Melatih Cara Berpikir dan Daya Kreatifitas
Mahasiswa Dalam Menghadapi Masalah Dalam Masyarakat
e. Sebagai Pengalaman Baru Bagi Mahasiswa Yang Dapat Di Jadikan Pelajaran
Hidup Dikemudian Hari.

Hasil yang diharapkan dari pelaksanaa kegiatan KKN ini adalah :


a. Masyarakat Desa Lasiolat agar lebih memahami kebutuhan yang ada dalam
masyarakat
b. Ilmu Pengetahuan Yang Telah Dipelajari Dapat Di Praktikan Langsung Dalam
Kehidupan Masyarakat
A. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Pelatihan Aplikasi Sistem Keuangan Desa Bagi Aparat Desa
Program pelatihan aplikasi ini merupakan program tematik yang dilaksanakan
berdasarkan hasil pelatihan oleh pihak BPKP NTT, Dan juga Pelatihan Aplikasi
ini didasari oleh kurangnya pemahaman aparat desa mengenai aplikasi SisKeuDes
sendiri. Program pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus – 2
September 2017.
Maksud dari program ini adalah untuk memberikan pelatihan kepada aparat
desa khususnya Bendahara desa tentang bagaimana cara menggunakan aplikasi
ini. Pada dasarnya penggunaan aplikasi ini untuk mempermudah proses pelaporan
penggunaan anggaran dana desa, namun dengan minimnya SDM yang dimiliki,
maka aplikasi ini di anggap agak sulit untuk di jalankan.
Dalam pelatihan aplikasi ini Bendahara desa dengan senang hati menerima
pelatihan ini dan diikuti dengan antusias. Namun Dalam proses pelatihan aplikasi
ini juga ada kendala yang di hadapi, kendala tersebut antara lain adalah Bendahara
desa yang masih sibuk dalam pencairan dana tahap I, sehingga seringkali tidak
berada ditempat.
Dokumentasi Kegiatan Pelatihan Sistem Keuangan Desa

Gambar 1. Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Sistem Keuangan Desa Bersama


Bendahara Desa.
2. Pembukuan Sederhana untuk usaha mikro

Pelatihan pembuatan pembukuan sederhana sangat penting dalam


menjalankan bisnis skala kecil yang memiliki tujuan besar. Meskipun bisnis yang
dijalankan masih kecil dan skala rumahan, tapi memiliki niatan serius
menjalankan bisnisnya dan ingin terus berkembang maka sangat disarankan untuk
melakukan pencatatan transaksi keuangan atau pembukuan. Akan tetapi jika
bukan dari latar belakang akuntansi, pasti kesulitan dalam melakukan
pembukuan. Namun demikian pembukuan tetap penting, maka catatlah transaksi
keuangan tersebut secara manual dengan metode sederhana dan praktis.
Maksud dari kegiatan ini yaitu membantu pemilik usaha kecil di desa
Lasiolat untuk menjalankan dan menerapkan pembukuan sedrehana dalam
menjalankan bisnis atau usahanya. Selain membantu pemilik usaha kecil,
kegiatan ini juga dijadikan salah satu program dalam rangka proses pelaksanaan
KKN yang diadakan di Desa Lasiolat.
Tujuan dari program ini yaitu untuk menjadi tempat berbagi ilmu dengan
masyarakat dan konsultasi tentang cara berwirausaha yang baik sehingga
menciptakan iklim bisnis yang sehat, mengetahui kondisi keuangan bisnis yang
dijalankan, dan mencegah bisnis mati. Para wirausahawan juga diharapkan
mampu mengaplikasikannya dalam bisnis usaha kecil menengah mereka sehingga
bisnis mereka tetap konsisten tetap ada dan tidak berhenti di tengah jalan.
Faktor pendukung yang didapatkan saat menjalankan program ini adalah
partisipasi yang baik dari pemilik usaha kecil di Desa Lasiolat. Sedangkan
kendala yang dialami adalah kurangnya pengetahuan mendasar dari pemilik
usaha kecil di Desa Lasiolat.

Dokumentasi Kegiatan Pelatihan Sistem Keuangan Desa


Gambar 2. Pelaksanaan Kegiatan pembuatan pembukuan sederhana di Desa
Lasiolat.
3. Sosialisasi Tentang Pentingnya Menabung Sejak Dini di SMPN kelas Jauh
Desa Lasiolat
Pengertian sosialisasi secara umum dapat diartikan sebagai proses belajar
individu untuk mengenal dan menghayati norma-norma serta nilai-nilai sosial
sehingga terjadi pembentukan sikap untuk berperilaku sesuai dengan tuntutan atau
perilaku masyarakatnya.
Program ini dilakukan berdasarkan hasil observasi lapangan yang
menunjukan bahwa banyak anak-anak di Desa Lasiolat Kab. Belu khususnya di
SMPN Kelas Jauh belum memahami tentang arti pentingnya menabung. Anak-
anak di SMPN Kelas Jauh kebanyakan menghabiskan uang yang diberikan oleh
orang tuanya untuk berbelanja makanan ringan, serta permainan yang dijual di
kios-kios maupun toko-toko.
Berdasarkan prioritas pemilihan kegiatan, tujuan dari kegiatan Sosialisasi
tentang pentingnya menabung bagi anak-anak di SMPN Kelas Jauh dan yaitu
memberikan pemahaman bahwa menabung sangat bermanfaat bagi masa depan,
dan menjelaskan manfaat dari menabung sejak dini sehingga dapat memotivasi
anak dalam menabung. Sasaran yang ingin di capai dalam kegiatan ini adalah
anak-anak di SMPN Kelas Jauh mengerti tentang pentingnya menabung sejak dini
dengan cara lebih berhemat dan dapat membelanjakan yang didapat dengan bijak.
Kegiatan sosialisasi tentang Pentingnya Menabung Bagi Anak-anak di usia
dini pada SMPN Kelas Jauh dilaksanakan tanggal 05 Agustus, 12 Agustus, 14
Agustus 2017 pukul 08.00-10.00 Wita, dan pukul 10.30-12.30 Wita.
Faktor – faktor pendukung kegiatan ini adalah adanya antusiasme dari anak-
anak SMPN Kelas Jauh dengan kegiatan sosialisasi ini yang ditandai dengan
ikutnya seluruh siswa dalam mengikuti kegiatan sosialisasi ini. Sedangkan faktor
penghambat dari kegiatan sosialisasi ini adalah ruangan yang terlalu sempit.
Dokumentasi Kegiatan Pelatihan Sistem Keuangan Desa
Gambar 3. Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi tentang Pentingnya Menabung Usia
Dini di SMPN Kelas Jauh Halibete.

3. NAMA : STEFANUS W. PERMAI


NIM : 1301042042
FAKULTAS : KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN : PENDIDIKAN MIPA
PRODI : PENDIDIKAN BIOLOGI

Sebelum melakukan kegiatan pembangunan di desa terlebih dahulu mahasiswa KKN


melakukan observasi di seluruh wilayah pemukiman Desa Dualasi Raiulun. Pendekatan awal
lebih difokuskan melalui wawancara bersama aparat desa, pemuka masyarakat secara
kelompok maupun individu, secara formal maupun nonformal. Kegiatan kuliah kerja nyata
(KKN) ini berlangsung dari tanggal 17 Juli 2017 hingga 12 September 2017.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal Juli 2017 didapati bahwa, di
desa Lasiolat memiliki beberapa persoalan yang belum terjawab, salah satunya pada bidang
Pendidikan yang menjadi sektor unggulan masyarakat setempat. Untuk itu mahasiswa harus
benar-benar mampu untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang sedang terjadi dalam
masyarakat dengan tujuan untuk mengetahui secara terperinci masalah yang paling sering
terjadi dan yang dibutuhkan masyarakat. Dengan demikian, dari hasil identifikasi ini dapat
dibuat rencana program yang sekiranya dapat dijadikan acuan untuk menyelesaikan masalah-
masalah tersebut.
Sesuai dengan permasalahan yang ditemui di wilayah Desa Lasiolat, maka saya dapat
memilih program individu yang pada akhirnya dilaksanakan sebagai suatu bentuk kegiatan
yaitu :
1. Mengajar Mata Pelajaran IPA kelas IV SD Halibete
2. Memberikan Bimbingan Les IPA bagi siswa Kelas IV di dusun Wefia
3. Membantu guru IPA dalam membuat RPP
A. Pelaksanaan Program
1. Mengajar Mata Pelajaran IPA kelas IV SD Halibete
Berdasarkan hasil pengamatan di SD Halibete maka pelaksana mengadakan suatu
kesepakatan bersama kepala sekolah dan guru kelas khususnya guru kelas IV selaku
guru mata pelajaran untuk membantu dalam membimbing para siswa/i SDI Halibete
kelas IV dengan mengajar mata pelajaran IPA. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal
02 Agustus – 23 Agustus 2017. Sasaran yang dimaksudkan dalam kegiatan ini adalah
siswa/i SDI Halibete kelas 4, kegiatan ini dilaksanakan di sekolah pada setiap hari rabu
dan kamis yang bertepatan dengan jam pelajaran IPA yaitu pukul 08.30- 11.30 wita.
Metode pembelajaran yang digunakan adalah ceramah bervariasi dan sumber atau
media yang digunakan berupa papan tulis, kapur tulis, penghapus, dan buku sumber;
ESPS (Erlangga Straight Point Series) IPA kelas 4, pengarang Irene MJA penerbit
Erlangga. Proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diawali dengan pemberian
salam dan doa serta perkenalan, setelah itu pemaparan materi secara garis besar.
Kemudian dilakukan kegiatan tanya jawab untuk mengetahui seberapa jauh
pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Pada akhir proses pembelajaran,
menyimpulkan materi, memberikan tugas, menyanyi bersama, dan doa penutup
sebelum keluar kelas.
Program ini dilaksanakan dengan tujuan untuk membantu dan memberikan
pembelajaran pada anak-anak SD. Dalam pelaksanaan program ini secara umum, tidak
menemukan hambatan yang berarti. Hal ini disebabkan oleh adanya respon dan kerja
sama yang baik dari kepala sekolah, guru mata pelajaran, dan para peserta didik.
Sebagai bukti pelaksanaan program tersebut maka dilampirkan dokumentasi atau
foto kegiatan seperti yang ada di bawah ini.

Gambar mengajar IPA di kelas IV SD Halibete


2. Memberikan Bimbingan Les IPA bagi siswa Kelas IV di dusun Wefia
Berdasarkan pengamatan di SD, kami banyak menemukan berbagai masalah
khususnya murid kelas 4 yang belum memahami materi-materi yang diajarkan
disekolah khususnya pelajaran IPA. Oleh karena itu pelaksana memilih program
bimbingan belajar IPA bagi siswa kelas 4.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus – 31 Agustus 2017,
bertempat di Dusun Wefia pukul 15.00-.17.00 wita. Hal ini sesuai dengan kesepakatan
bersama Kepala Dusun karena penggunaan waktu yang tidak efektif pada sore hari
yang digunakan hanya untuk bermain saja dan terdapat beberapa siswa kelas 4 yang
berdomisili tepat di dusun Wefia . Oleh sebab itu, kami bersepakat melaksanakan
bimbingan ini di dusun Wefia agar lebih mempermudah siswa untuk mengikutinya dan
lebih memanfaatkan waktu pada sore hari.
Kegiatan bimbingan les ini dilakasanakan di rumah siswa dengan peserta
sebanyak 2 orang. Proses pelaksanaan kegiatan bimbingan les diawali dengan
pemberian salam dan doa, setelah itu pengayaan materi dan pemberian latihan soal.
Kemudian dilakukan kegiatan tanya jawab untuk mengetahui seberapa jauh
pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan dan kesulitan siswa dalam
menyelesaikan soal latihan yang diberikan. Pada akhir proses pembelajaran,
memberikan tugas, dan doa penutup sebelum meninggalkan tempat les. Kegiatan ini
dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik kelas 4 tentang pelajaran
IPA. Dalam pelaksanaannya tidak terdapat hambatan yang berarti karena adanya
kerjasama dan interaksi yang baik dengan peserta bimbingan les.
Sebagai bukti pelaksanaan program kegiatan tersebut maka pelaksana
melampirkan dokumentasi atau foto seperti yang ada di bawah ini.

Gambar Bimbingan les IPA kelas IV di Dusun Wefia


3. Membantu guru IPA dalam membuat RPP
Kegiatan ini dimaksud untuk membantu guru IPA dalam penyusunan RPP. Hal ini
dikarenakan pada sekolah-sekolah khususnya di SD Halibete masih menggunakan
RPP KTSP. Maka dari itu saya membuat program ini dengan pelaksanaannya
dilakukan pada tanggal 01,04,05 Agustus 2017 dan dilaksanakan pada sore hari.
Adapun alat dan bahan yang di gunakan dalam kegiatan pembuatan RPP ini adalah
laptop, materi ajar dan alat tulis menulis.
Berdasarkan hasil pelaksanaan dapat disimpulkan bahwa adanya hambatan yaitu
rendahnya pemahaman guru mengenai pembuatan RPP karena RPP KTSP yang
sekarang banyak ada perubahan dan tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Hambatan
tersebut tidak menjadi penghalang karena adanya respon baik dari guru.
Sebagai bukti pelaksanaan program kegiatan tersebut maka pelaksana melampirkan
dokumentasi atau foto seperti yang ada di bawah ini.

Gambar Pembuatan RPP

4. NAMA : TRIANI N. SARI


NIM : 1403020057
JURUSAN/ FAKULTAS : ILMU ADMINISTRASI BISNIS / FISIP

Pendidikan strata I dalam setiap perguruan tinggi mewajibkan setiap mahasiswa


menerapkan ilmu yang telah dipelajari di bangku perkuliahan ke dalam dunia nyata,
untuk itu setiap Universitas yang ada menyelenggarakan program Kuliah Kerja Nyata
(KKN). Kuliah Kerja Nyata merupakan program yang di buat agar setiap mahasiswa
yang ikut ambil bagian di dalamnya dapat menerapkan hasil pembelajaran selama di
bangku perkuliahan di masyarakat sebelum menjadi seorang sarjana.
Universitas Nusa Cendana selaku salah satu Perguruan Tinggi di Nusa Tenggara
Timur juga menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diikuti oleh setiap
mahasiswa yang telah mencapai persyaratan yang telah ditentukan oleh pihak Universitas.
Dalam pelaksanaa KKN mahasiswa di tuntut menerapkan ilmu yang telah dipelari
dalam beberapa program yaitu : Program Kelompok, Program Individu dan juga Non
Program. Program yang ada dapat di ketahui dengan melakukan beberapa pendekatan
yang telah di pelajari misalnya dengan melakukan observasi. Dengan Observasi, maka
akan membuat proses identifikasi masalah yang ada didalam masyarakat menjadi mudah
untuk diketahui.
Observasi lapangan dilakukan selama 1 minggu dengan tujuan dari hasil survei
yang didapat, penulis dapat mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh
masyarakat Desa Lasiolat dan Sekolah yang ada di Desa Lasiolat. Dari identifikasi
permasalahan yang ada maka diperoleh masalah sebagai berikut:
1. Belum adanya sosialisasi tentang manfaat menabung bagi anak sekolah SD maupun
SMP di Desa Lasiolat.
2. Tidak adanya pelajaran tentang aplikasi komputer bagi anak SD dan SMP di Desa
Lasiolat.
3. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan buah pisang yang terdapat
di lahan warga.
Sejalan dengan hasil observasi di lapangan penulis merangkum berbagai masalah
yang cukup signifikan maka penulis menyusun beberapa program yang perlu
diperhatikan sebagai skala prioritas. Sesuai dengan kebutuhan dan permintaan
masyarakat serta latarbelakang atau basic ilmu yang penulis miliki. Untuk mengatasi
masalah – masalah yang ada penulis merumuskan program individu sebagai berikut:
1. Sosialisasi manfaat menabung sejak dini dan pengelolaan barang bekas botol
aqua untuk dijadikan celengan untuk anak sdk halibete kelas 6 guna menabung
kedepannya.
2. Pengenalan aplikasi komputer sederhana pada kalangan anak sdk halibete kelas 6
dan smpn kelas jauh lasiolat kelas 7 yang ada di desa lasiolat
3. Penyuluhan umkm tentang pemanfaatan pisang dan kue dan cara pemasarannya
bersama ibu-ibu yang mempunyai kios di dusun duamone 1, wefia dan duamone

1. SOSIALISASI MANFAAT MENABUNG SEJAK DINI DAN PENGELOLAAN


BARANG BEKAS BOTOL AQUA UNTUK DIJADIKAN CELENGAN UNTUK
ANAK SDK HALIBETE KELAS 6 GUNA MENABUNG KEDEPANNYA.
Sosialisasi adalah suatu sarana yang dapat mempengaruhi pribadi seseorang. Dan

menabung adalah merupakan hal yang penting. Menabung sudah ditanamkan sejak dini oleh

orangtua kepada anak-anaknya karena belajar menanbung bisa membantu mereka mengatur

keuangan anak-anaknya untuk masa depannya.

Pengertian menabung adalah menyisihkan sebagian uang atau seluruh uang yang kita

miliki untuk disimpan. Tempat penyimpanan uang bisa disimpan didalam celengan, bank

atau ditempat-tempat yang aman untuk menyimpan uang. Menabung merupakan salah satu

cara untuk mengelola uang.dan kebanyakan menabung yang paling aman adalah dirumah

karena dapat dilakukan setiap hari.

Kegiatan yang saya lakukan di sekolah dengan alasan adalah salah satu pengabdian ilmu

yang saya dapatkan di kampus dalam rangka proses KKN. Karena di SDK Halibete anak-

anak sudah diajarkan bagaimana cara menabung yang mulai dari kelas 1 – kelas 6 Bank BRI

dimana anak-anak menyisihkan atau memberi uang kepada guru atau wali kelas setiap

seminggu sekali. Dengan kegiatan ini, saya berharap dapat bermanfaat bagi anak-anak SDK

Halibete karena di Sekolah tersebut anak-anak sudah diajarkan menyisihkan dan menabung

uang di Bank BRI. Sosialisasi ini dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2017 pukul 09:00 – pukul

12:00 WITA.

Faktor-faktor pendukung dalam sosialisasi ini adalah antusiasme anak-anak SDK

Halibete kelas 6 dalam memperlancarkan sosialisasi ini, disamping kelas yang memakai LCD

karena anak-anak jarang belajar memakai LCD dan juga antusias terhadap materi yang saya

bawakan beserta powerpoint yang ada animasi yang membuat anak-anak betah dan tetap

menyimak materi yang saya bawakan


Ket. Gambar : penjelasan tentang manfaat menabung dan cara membuat celengan

dari botol Aqua bekas kepada Anak SDK Halibete kelas 6.

Selain saya sosialisasi disekolah, saya juga mengajak anak-anak di sekitaran Dusun

Wefia untuk membuat celengan dari botol Aqua bekas yang dilapisi dengan karton dan

dilubangi bagian atasnya atau di pinggir botol untuk masuknya uang kedalam celengan. Dan

banyak anak-anak yang sangat antusias dengan praktek membuat celengan dari botol bekas

ini.

2. PENGENALAN APLIKASI KOMPUTER SEDERHANA PADA KALANGAN


ANAK SDK HALIBETE KELAS 6 DAN SMPN KELAS JAUH LASIOLAT
KELAS 7 YANG ADA DI DESA LASIOLAT

Seiring dengan berkembangnya era globalisasi, dunia teknologi informasi dan

komunikasi
Ket. dengan
Gambar : saat pesat
praktek pada abad
membuat 21. dari
celengan Teknologi saatbekas
botol Aqua ini menjadi kebutuhan semua
dengan anak-anak
orang sebabb dengan teknologi dapat dilakukan dengan cepat, mudah dan efisien. Oleh

karena itu, penguasaan terhadap software miscrosoft office word sangat perlu di ajarkan

kepada anak-anak dari sejak usia dini (SD) sampai SMA bahkan sangat bermanfaat ketika
mereka menempuh ke jenjang yang lebih tinggi seperti perkuliahan maupun pada saat

mereka bekerja di perusahaan maupun instansi pemerintah.

Kegiatan ini saya lakukan untuk membantu anak-anak di sekitaran Desa lasiolat yang

belum paham tentang komputer atau laptop dan cara mengoperasikannya sehingga saya

membuat penyuluhan sekaligus les sampai 3 hari agar anak-anak dapat memahami apa

saja yang terdapat di Microsoft Office Word dan cara pengetikkannya walaupun masih

kaku ketikannya tetapi antusiame anak-anak sangat bagus apalagi bukan hanya anak-anak

kelas 6 dan 7 tetapi ada juga anak-anak kelas 1-5 yang sangat ingin belajar komputer.

Tujuan dari penyuluhan tentang aplikasi komputer terutama tentang miscrosoft office

word ini agar anak-anak yang ada di Desa Lasiolat bisa menguasai sofware microsoft

word yang bisa digunakan untuk membantu proses belajar.

3. PENYULUHAN UMKM TENTANG PEMANFAATAN PISANG DAN KUE DAN


CARA
Ket. GmbrPEMASARANNYA BERSAMA
: penjelasan tentang aplikasi IBU-IBU
microsoft YANG
office word MEMPUNYAI
kepada KIOS
anak-anak di Desa DI
Lasiolat
DUSUN DUAMONE 1, WEFIA DAN DUAMONE 2.

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di desa merupakan suatu hal yang

penting bagi ibu-ibu yang mempunyai usaha kecil yang ingin dikembangkan. Seperti

halnya yang ada di Desa Laiolat yang banyak terdapat pohon pisang tetapi belum banyak

di manfaatkan oleh warga Desa Lasiolat sendiri untuk di buat aneka makanan. Padahal
dari buah pisang warga Desa Lasiolat terutama Ibu-ibu bisa memperoleh penghasilan

sendiri dengan membuat kripik dan membuat kue.

Tujuan dari penyuluhan ini agar bisa membantu Ibu-ibu dalam mengelola pisang

dengan menggunakan bumbu kripik yang sangat gampang di peroleh di Kota Atambua

dan berharap dengan usaha kripik yang akan di jalankan Ibu-ibu bisa dipasarkan di Desa

lasiolat maupun bisa di pasarkan di Kota Atambua sendiri.

Faktor pendukung dari kegiatan ini adalah antusiasnya Ibu-Ibu yang ada di Desa

Lasiolat baik di Dusun Duamone 1, Wefia dan Duamone 2. Dan bukan hanya Ibu-ibu saja

tetapi bapak-bapak juga sangat antusias dengan penyuluhan ini karena kata mereka bahwa

selama ini buah pisang hanya di jual di depan rumah dan apabila tidak laku terjual mereka

sering memakan sendiri buah pisangnya dan ternyata setelah mendengar dan melihat

video yang saya putarkan cara mebuat kripik yang gampang akhirnya warga mempunyai

kesadaran akan pentingnya pengelolaan buah pisang yang belum masak/matang

dibuatkan kripik guna membantu ekonomi keluarga.

Ket. Gambar : penyuluhan UMKM bersama Ibu-ibu beserta bapak-bapak yang hadir saat

penyuluhan.
5. Nama : Filomena M. Da Silva Ramos
NIM : 1409010040
Fakultas : Kedokteran Hewan

Dengan ini saya akan melaporkan program kerja individu yang telah saya laksanakan
selama kegiatan KKN di desa Lasiolat, kecamatan Lasiolat-Belu.
Berdasarkan hasil survei yang saya lakukan di desa ini, saya temukan adanya
beberapa permasalahan yang berkaitan dengan ternak dan juga keterbatasan pengetahuan
masyarakat mengenai penanganan permasalahan ternak.
Sesuai dengan permasalahan yang ditemui pada desa Lasiolat ini, dirancanglah
program individu yang pada akhirnya dilaksanakan sebagai suatu bentuk yaitu :
1. Pengabdian kepada masyarakat
2. Sarana dan perantara mahasiswa untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan
masyarakat.
3. Media untuk menerapkan pengalaman teoritis dan praktis yang di peroleh dari
perguruan tinggi tentang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan masalah ternak yang
ditemui dalam desa Lasiolat
4. Kesempatan bagi mahasiswa untuk melatih cara berpikir dan kereatifitas
dalam menghadapi suatu masalah di masyarakat.
5. Sebagai bekal mahasiswa yang sudah KKN ketika kembali atau terjun
langsung di tengah-tengah masyarakat,dapat membantu menyelesaikan permasalahan
yang di temui dalam program dan kegiatan positif bagi perbaikan dan perkembangan
taraf hidup kearah yang lebih baik.
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka dapat dilakukan beberapa
kegiatan program individu (K2) sebagai berikut :
1. PEMBERIAN VITAMIN B KOMPLEKS BAGI TERNAK SAPI
2. SOSIALISASI TENTANG PENYAKIT ZOONOSIS
3. SOSIALISASI TENTANG BAHAYA KONSUMSI HEWAN (TERNAK)
MATI TANPA PENYEMBELIHAN
Berikut ini merupakan pembahasan program kerja yang telah saya laksanakan selama
masa waktu kegiatan KKN di desa Lasiolat

PROGRAM KERJA I:
PEMBERIAN VITAMIN B KOMPLEKS BAGI TERNAK SAPI

Berdasarkan hasil survey dan observasi yang di lakukan diperoleh desa Lasiolat
merupakan desa yang dimana setiap kepala keluarga memiliki ternak, baik dalam skala
besar maupun kecil. Ternak yang banyak dipelihara yaitu babi dan sapi sementara
kambing dan ayam tidak banyak diternakan. Teknik pemeliharaan yang diterapkan pada
umumnya adalah teknik semi intensif. Ternak mulai digembalakan pada pukul 06:00
sampai pukul 16:00. Pakan yang diberikan bagi ternak berupa hijauan saat
pengembalaan, ternak tidak pernah diberikan konsentrat ataupun pelet tambahan,
sedangkan pemberian vitamin jarang diberikan karena keterbatasan tenaga mantri di desa
tersebut dan juga keterbatasan biaya jasa bagi mantri yang akan memberikan pelayanan.
Keterbatasan dan kekurangan pelayanan yang diberikan kepada ternak di desa ini
menyebabkan banyak ternak yang mengalami defisiensi nutrisi. Defisiensi nutrisi akan
berpengaruh terhadap kesehatan, kesejahteraan dan mempengaruhi status fisiologi hewan
yang akan mempengaruhi nilai jual dan berdampak pada nilai ekonomis.
Berdasarkan survey dan observasi yang dilakukan serta uraian di atas maka
mahasiswa memilih melaksanakan program pelayanan pemberian vitamin B kompleks
bagi ternak sapi.
Program ini bertujuan untuk memberikan vitamin B Kompleks bagi ternak sapi, di 3
dusun yang ada di desa Lasiolat. Tujuan pemberian vitamin B Kompleks secara umum
untuk meningkatkan sistem imun bagi hewan agar hewan lebih tahan terhadap infeksi
penakit. Sasaran dari kegiatan ini adalah ternak sapi yang ada di dusun Duamone 1,
dusun Wefia dan dusun Duamone 2.
Alat dan bahan yang digunakan dalam program ini adalah spuit mika 10 ml, kapas,
alkohol 70% dan vitamin B Kompleks.
Hambatan yang di temui dalam proses pemberian adalah pemahaman masyarakat
mengenai kesehatan dan kesejahteraan hewan masih sangat rendah sehinggah banyak
masyarakat yang tidak mengizinkan ternaknya untuk di berikan pelayanan pemberian
vitamin, berdasarkan pengalaman masyarakat juga tidak mengizinkan ternak mereka di
berikan pelayanan karena pelayanan yang diberikan melalui rute injeksi sehinggah
masyarakat takut terhadap resiko kematian bagi ternak, masyarakat juga takut di kenai
biaya pelayanan karena pelayanan yang sering di lakukan oleh para mantri selalu di
kenai biaya pelayanan, hambatan lainnya karena ternak sapi di desa ini jarang di berikan
pelayanan vitamin melalui rute injeksi sehinggah saat proses injeksi ternakmenjadi
agresif, hambatan lainnya yaitu tidak tersedianya kandang jepit sehinggah mahasiswi
mengalami kesulitan dalam proses injeksi.
foto
PROGRAM KERJA II
SOSIALISASI TENTANG PENYAKIT ZOONOSIS
Berdasarkan hasil survey dan observasi yang di lakukan diperoleh desa Lasiolat
merupakan desa yang dimana setiap kepala keluarga memiliki ternak, baik dalam sklala
besar maupun kecil. Ternak yang banyak dipelihara yaitu babi dan sapi sementara
kambing dan ayam tidak banyak diternakan. Teknik pemeliharaan yang diterapkan pada
umumnya adalah teknik semi intensif. Ternak mulai digembalakan pada pukul 06:00
sampai pukul 16:00. Berdasarkan waktu pengembalaan dapat diketahui bahwa
masyarakat memiliki waktu yang lama di padang pengembalaan dan kurangnya
pengetahuan masyarakat mengenai hygiene dan sanitasi dalam menangani ternak yang
dapat menyebabkan penularan penyakit melalui hewan dan juga sebaliknya. Oleh karena
inyu mahasiswi memilih melaksakan program sosialisasi kepada masyarakat (peternak)
mengenai penyakit zoonosis.
Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang apa
itu penyakit zoonosis, berbagai jenis penyakit zoonosis dan cara mencegah penyakit
zoonosis tersebut.
Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat umum karena pada desa Lasiolat ini
sebagian besar warga memiliki hewan (ternak) yang dipelihara baik secara intensif
maupun semi intensif. Sasaran kegiatan ini tidak hanya pada orang dewasa tetapi juga
bagi anak-anak yang sering kontak dengan hewan. Program ini dilaksanakan sebanyak 3
kali yaitu di dusun Duamone 1, dusun Wefia dan dusun Duamone 2.
Alat yang digunakan dalam sosialisasi ini adalah laptop dan materi, dalam kegiatan
sosialisasi ini masyarakat baru mengetahui bahwa ada penyakit hewan yang dapat
menular ke manusia dan juga sebaliknya (zoonosis).
Hambatan yang di temui dalam sosialisasi tersebut adalah kurangnya perhatian
masyarakat serta daya tangkap dari materi yang di sampaikan. Hal ini karena banyak
masyarakat yang tidak tahu berbahasa Indonesia. Hambatan lainnya yaitu kurang
tertariknya masyarakat mengikuti kegitan yang di lakukan oleh mahasiswa KKN, dan
juga banyak masyarakat yang tidak hadir karena rutinitas harian di kebun dan padang
gembalaan.

Foto

Materi Sosialisasi Tentang Zoonosis

Perkembangan dunia peternakan akhir-akhir ini sangat cepat, terutama dalam


produksi unggas dan ternak potong. Dengan sendirinya hal ini tidak terlepas dari
terjadinya pengumpulan sejumlah besar ternak di suatu tempat, baik berupa usaha
peternakan, tempat penggemukan sapi, rumah potong hewan, dan karantina hewan.
Hal yang cukup penting dengan meningkatnya kegiatan usaha peternakan adalah
kemungkinan menyebarnya penyakit hewan ke manusia (zoonosis) dan/atau ke hewan
lainnya. Hal lain yang membuat zoonosis sangat penting adalah kenyataan bahwa
zoonosis seperti rabies, di samping karena sangat mematikan (almost always fatal),
penyebarannya di Indonesia makin lama makin meluas, sampai ke pulau atau daerah
yang tadinya bebas. Terlebih lagi rabies pada manusia hanya dapat dicegah dan
dikendalikan hanya jika rabies pada carnivora piara (anjing dan kucing) dapat
dikendalikan dan/atau diberantas.
Keadaan lingkungan hidup, cara hidup maupun kebiasaan mengkonsumsi pangan di
sebagian besar tempat di Indonesia sangat memungkinkan tumbuh suburnya beberapa
penyakit parasit atau vektor pembawa penyakitnya, baik vektor mekanis maupun vektor
biologis. Keadaan ini akan menyulitkan usaha untuk memutus mata rantai penyebaran
penyakit parasit. Misalnya cara defekasi di kebun dan konsumsi daging babi setengah
matang. Pemotongan babi di luar rumah pemotongan hewan akan memacu penyebaran
penyakit cacing pita di antara penduduk sekitarnya. Lebih membahayakan lagi adalah
kenyataan bahwa manusia dapat diserang oleh sistiserkosis yang disebabkan oleh Taenia
solium; bila sistiserkus ini dijumpai di otak, akibat lebih besar lagi akan ditunai oleh
pengidapnya. Gejala tumbuhnya siste di otak dapat berupa epilepsi, yang untuk beberapa
daerah, seperti di daerah pegunungan di Papua, dapat menyebabkan timbulnya luka
bakar pada kulit karena kebiasaan tidur disekitar perapian. Perkembangan terakhir
menunjukkan bahwa dengan dilaporkannya adanya leptospirosis pasca banjir, kasus
antraks yang disebabkan oleh daging burung unta ataupun daging sapi di beberapa
daerah, kasus flu burung, dan rabies di Flores maupun Ambon, zoonosis telah
berkembang menjadi isu yang meresahkan masyarakat Indonesia.
Beberapa penyakit zoonosis yang endemic di Indonesia seperti :
1. Antraks
2. Sistiserkosis dan Taeniasis
3. Brucellosis
4. Toksoplasmosis
5. Tuberculosis
6. Salmonelosis
7. Toksoplasmosis
8. Sistosomiasis
9. Japanes Encepalitis

 Antraks
Antraks adalah penyakit menular akut dan sangat mematikan yang disebabkan
bakteri Bacillus anthracis dalam bentuknya yang paling ganas. Antraks bermakna
"batubara" dalam bahasa Yunani, dan istilah ini digunakan karena kulit para korban akan
berubah hitam. Antraks paling sering menyerang herbivora-herbivora liar dan yang telah
dijinakkan. Penyakit ini bersifat zoonosis yang berarti dapat ditularkan dari hewan ke
manusia, namun tidak dapat ditularkan antara sesama manusia. Manusia dapat terinfeksi
bila kontak dengan hewan yang terkena anthraks, dapat melalui daging, tulang, kulit,
maupun kotoran. Penularan penyakit antraks pada manusia pada umumnya karena
manusia mengonsumsi daging yang berasal dari ternak yang mengidap penyakit tersebut.
Meskipun hanya mengonsumsi dalam jumlah kecil. Terlebih pada saat pertahanan tubuh
manusia menjadi rendah akibat: kelaparan, defisiensi vitamin A, keracunan (alkohol),
kepayahan, iklim yang jelek (sangat dingin/panas) dan cekaman (stres). Disamping itu
penularan pada manusia dapat melalui luka.Meskipun begitu, hingga kini belum ada
kasus manusia tertular melalui sentuhan atau kontak dengan orang yang mengidap
antraks.
Anthrax umumnya menyerang hewan herbivora seperti sapi, kambing, kerbau dan
domba, namun untuk kasus di Indonesia sendiri lebih banyak menyerang sapi.
Penularannya sendiri biasanya disebabkan karena spora anthrax yang tertelan ketika
ternak sedang digembalakan. Dalam tubuh hewan terinfeksi itulah spora mengalami
perbenihan dalam bentuk vegetative dan selanjutnya akan memperbanyak diri sampai
berakibat kematian pada hewan tersebut, dan ketika menjelang mati atau saat sudah
menjadi bangkai, maka bentuk vegetative akan keluar dan menyebar di lingkungan
sekitar menunggu tertelan oleh korban berikutnya dan terulang siklus yang sama.
Sayangnya kejadian kasus anthrax masih saja berulang, karena berbagai faktor seperti
tradisi peternak kita yang masih mengumbar ternaknya untuk mencari makan sendiri dan
akhirnya memakan spora anthrax yang ada dalam tanah, apalagi di musim kemarau
dimana ternak terpaksa merumput dekat sekali dengan tanah yang telah tercemar.
Penyebab anthrax adalah sejenis bakteri, yaitu Bacillus anthracis.Bakteri ini memiliki
bentuk batang besar. Sifat yang unik dari bakteri anthrax adalah bila berada di luar tubuh
hewan cenderung melindungi diri dengan membentuk spora. Apabila di lingkungan
sekitar pemeliharaan hewan atau aktivitas masyarakat telah tercemar sporaBacillus
anthracis, maka keadaan hawa yang dingin, kekurangan makanan pada hewan dan
kondisi adanya cekaman karena keletihan spora trsebut dapat berperan selaku pemicu
terjadinya infeksi oleh jasad renik tersebut.
Sumber infeksi yang utama adalah setiap bahan yang berasal dari hewan yang mati
karena anthrax. Penyebaran spora anthrax dapat melalui berbagai macam cara baik
secara biologic mauoun mekanik, antara lain melalui hewan pemakan bangkai tercemar,
makanan atau minuman tercemar dan air mengalir yang tercemar. Anthrax biasa
ditularkan kepada manusia disebabkan pengeksposan kepada hewan yang sakit atau hasil
ternakan seperti kulit dan daging, atau memakan daging hewan yang tertular anthrax.
Selain itu, penularan juga dapat terjadi bila seseorang menghirup spora dari produk
hewan yang sakit misalnya kulit atau bulu yang dikeringkan.
Anthrax dapat memasuki tubuh manusia melalui usus, paru-paru (dihirup), atau kulit
(melalui luka). Anthrax tidak mungkin tersebar melalui manusia kepada
manusia.Bakteri B. anthracis ini termasuk bakteri gram positif, berbentuk basil, dan
dapat membentuk spora. Endospora yang dibentuk oleh B. anthracisakan bertahan dan
akan terus berdormansi hingga beberapa tahun di tanah. Di dalam tubuh hewan yang saat
ini menjadi inangnya tersebut, spora akan bergerminasi menjadi sel vegatatif dan akan
terus membelah di dalam tubuh. Setelah itu, sel vegetatif akan masuk ke dalam peredaran
darah inangnya. Proses masuknya spora anthrax dapat dengan tiga cara, yaitu :
1. Inhaled anthrax
2. Cutaneous anthrax
3. Gastrointestinal anthrax
4. AnthraxMeningitis (Meningitis Anthrax).
Beberapa gejala-gejala anthrax tipe pencernaan adalah mual, pusing, muntah, tidak
nafsu makan, suhu badan meningkat, muntah berwarna coklat atau hitam, buang air besar
berwarna hitam, sakit perut yang sangat hebat (melilit). Sedangkan, gejala antraks tipe
kulit ialah bisul merah kecil yang nyeri. Kemudian lesi tadi membesar, menjadi borok,
pecah dan menjadi sebuah luka. Jaringan di sekitarnya membengkak, dan lesi gatal tetapi
agak terasa sakit. Anthraxterjadi setelah mengomsumsi daging yang terkena antraks.
Daging yang terkena antraks mempunyai berwarna hitam, berlendir, dan berbau.
Ternak yang mati mendadak juga masih disembelih dan selanjutnya dagingnya dijual
kembali atau dikonsumsi, karena jamak diketahui bahwa ternak merupakan aset berharga
terutama bagi peternak kecil, sehingga mereka tidak mau rugi. Ada beberapa ciri daging
yang terkena antraks yaitu berwarna kehitaman, berbau dan berlendir. Selain itu adanya
faktor ketidaktahuan dari sebagian peternak, bahwa bangkai ternak yang mati akibat
penyakit anthrax harus diperlakukan “sedemikian rupa” yaitu bangkai sama sekali haram
untuk dibuka, karena oksigen akan masuk ke dalam tubuh yang sudah terpotong dan
terbentuklah spora, sehingga langkah mutlak yang mesti dilakukan adalah ternak yang
mati dibakar, diberi desinfektan kemudian dikubur untuk membantu pemutusan siklus
penularan antraks.
Penularan dan penyebaran anthrax ada 5, penularan dari hewan ke hewan atau ke
manusia, penularan melalui spora, penularan melalui hewan dan pakan ternak, dan
penularan melalui konsentrat atau bahan pakan dari hewan.
a. Penularan dari hewan ke hewan atau ke manusia
Anthrax tidak bisa ditularkan oleh hewan yang satu ke hewan yang lainnya atau dari
manusia ke manusia secara langsung. Penularan dapat terjadi bila hewan atau manusia
lewat cairan tubuh yang mengandung kuman anthrax atau oleh spora yang ada
disekelilingnya.
b. Penularan melalui spora
Basil anthrax berada dan berkerumun di dalam berbagai jaringan hewan sakit,
keadaan seperti ini kuman akan dikeluarkan dari tubuh melalui sekresi dan ekskresi
selama sakit atau menjelang kematiannya. Spora dengan cepat akan terbentuk dan lebih
lanjut mencemari tanah atau objek lain di sekitarnya. Bila terjadi hal yang demikian,
maka akan menjadi sulit untuk memusnahkan sporayang sudah terlanjur terbentuk
sehingga tersebar mencemari lingkungan.
c. Penularan melalui hewan dan pakan ternak
Rumput yang dipangkas untuk pakan ternak sangat potensial sebagai pembawa spora
dan berisiko menularkan anthrax dari satu daerah ke daerah lain. Ketika rumput untuk
pakan ternak semakin kritis, pemotongan rumput biasanya cenderung semakin ke
pangkal batang yang berdekatan dengan tanah.Dengan demikian, ada tanah yang terbawa
pada rumput tersebut. Bila tanah tersebut mengandung spora anthrax, maka akan menjadi
sumber pencemaran di daerah tempat tinggal peternak tersebut.
d. Penularan melalui konsentrat atau bahan pakan dari hewa
Infeksi terjadi karena telah digunakan imbuhan pakan hewan yang terdiri atas tepung
tulang mentah yang berasal dari hewan yang tertular anthrax. Sebelum pakan diberikan
ke ternak harus dilakukan pemanasan terlebih dahulu. Pemanasan dilakukan pada suhu
130° C agar kuman anthrax bisa mati.
Ada beberapa bentuk penyakit antraks pada ternak yaitu :
1. Bentuk per akut ditandai dengan kematian mendadak dengan gejala sesak
napas, gemetar dan kejang atau bahkan tanpa adanya gejala.
2. Bentuk akut biasanya dikenali dengan demam (sampai dengan 41°C),produksi
susu menurun drastis dan keguguran bagi hewan bunting, depresi, sukar bernapas,
kejang dan diikuti kematian yang disertai dengan keluarnya darah kental berwana merah
kehitaman dari lubang kumlah.
3. Bentuk kronis lebih umum ditemukan pada babi, ditandai dengan lepuh di
sekitar lidah dan kerongkongan.
Gejala infeksi anthrax pada hewan antara lain hewan yang terinfeksi menjadi lemah,
panas tubuh tidak merata, paha gemetar, seolah-olah ada rasa nyeri meliputi pinggang,
perut atau seluruh tubuh. Periode inkubasi pada hewan herbivora yang rentan bervariasi
dari sekitar 36 jam sampai 72 jam, melanjut ke fase sistemik hiper-akut, biasanya tanpa
dikenali sebelum ada gejala. Gejala pertama adalah kematian mendadak satu atau dua
ekor dalam populasi terserang. Nafsu makan sangat berkurang atau tidak ada. Sekresi
susu dan ruminasi berhenti, perut menjaadi kembung. Daerah leher, dada, sisi lambung,
pinggang, dan alat kelamin luar menjadi bengkak. Pembengkakan ini menjadi cepat
berkembang dan meluas. Bila bagian tubuh tersebut diraba terasa panas, konsitensi
lembek atau keras. Kulit terlihat normal utuh atau terdapat luka yang mengeluarkan
eksudat cair berwarna kuning muda.
Gejala awal pada sapi yang terserang anthrax sering kurang jelas untuk dikenali,
kecuali adanya demam tinggi sampai 42oC. Bengkak pada leher sering melanjut menjadi
faringitis dan terdapat reaksi busung di daerah glottis, sehingga menyebabkan sesak
napas yang makin memperparah penyakit. Sapi yang terinfeksi anthrax kesulitan buang
air kencing dan bila air kencing tersebut keluar dapat bercampur dengan darah. Tinja
bercampur darah berwarna merah hitam dan disertai oleh jaringan nekrotik yang
mengelupas.
 Sistiserkosis dan Taeniasis
Taenia spp. adalah cacing pita (tapeworm) yang panjang dan tubuhnya terdiri
dari rangkaian segmensegmen yang masing-masing disebut proglotid. Kepala cacing
pita disebut skoleks dan memiliki alat isap (sucker) yang mempunyai kait (rostelum).
Cacing pita ini termasuk famili Taeniidae, subklas Cestode dan genus Taenia.
Beberapa spesies cacing Taenia antara lain, Taenia solium, T. saginata, T.
crassiceps, T. ovis, T. taeniaeformis atau T. hydatigena, T. serialis, T. Bauni.
Untuk kelangsungan hidupnya cacing Taenia spp. memerlukan 2 induk semang
yaitu induk semang definitif (manusia) dan induk semang perantara (sapi untuk T.
saginata dan babi untuk T. solium). T.saginata tidak secara langsung ditularkan dari
manusia ke manusia, akan tetapi untuk T. solium dimungkinkan bisa ditularkan secara
langsung antar manusia yaitu melalui telur dalam tinja manusia yang terinfeksi
langsung ke mulut penderita sendiri atau orang lain.
Di dalam usus manusia yang menderita Taeniasis (T. saginata) terdapat proglotid
yang sudah masak (mengandung embrio). Apabila telur tersebut keluar bersama
feses dan termakan oleh sapi, maka di dalam usus sapi akan tumbuh dan berkembang
menjadi onkoster (telur yang mengandung larva). Larva onkoster menembus usus
dan masuk ke dalam pembuluh darah atau pembuluh limpa, kemudian sampai ke
otot/daging dan membentuk kista yang disebut C. bovis (larva cacing T. saginata).
Kista akan membesar dan membentuk gelembung yang disebut sistiserkus. Manusia
akan tertular cacing ini apabila memakan daging sapi mentah atau setengah
matang. Dinding sistiserkus akan dicerna di lambung sedangkan larva dengan skoleks
menempel pada usus manusia. Kemudian larva akan tumbuh menjadi cacing
dewasa yang tubuhnya bersegmen disebut proglotid yang dapat menghasilkan telur.

Penyakit sistiserkosis pada hewan dapat ditekan dengan cara mengobati induk
semang definitif yang menderita Taeniasis. Anjing yang sering berkeliaran dan
bergabung dengan hewan ternak lain harus dihindarkan dan dicegah supaya tidak
memakan bangkai hewan yang terinfeksi Taenia. Selain itu, untuk mencegah terjadinya
infeksi dengan T. solium, T. saginata dan T. asiatica, hewan ternak dilarang
kontak sslangsung dengan feses manusia. Taeniasis pada kucing dan anjing dapat
ditekan dengan melarang hewan tersebut memakan hewan pengerat (rodent) atau induk
semang perantara lainnya dan dihindarkan dari memakan daging mentah. Untuk
mencegah Taeniasis pada manusia, dapat dilakukan dengan menghindari memakan
daging yang kurang matang, baik daging babi (untuk T. solium) maupun daging
sapi (untuk T. saginata). Daging yang terkontaminasi harus dimasak dahulu dengan
suhu di atas 560C. Selain itu, dengan membekukan daging terlebih dahulu, dapat
mengurangi risiko penularan penyakit.
Pengobatan Taeniasis pada hewan bisa dilakukan dengan pemberian obat cacing
praziquantel, epsiprantel, mebendazole, febantel dan fenbendazole. Demikian juga
untuk pengobatan Taeniasis pada manusia, pemberian obat cacing praziquantel,
niclosamide, buclosamide atau mebendazole dapat membunuh cacing dewasa dalam
usus. Adapun sistiserkosis pada hewan bisa diobati dengan melakukan tindakan
operasi (bedah).
PROGRAM KERJA III
SOSIALISASI TENTANG BAHAYA KONSUMSI HEWAN (TERNAK) MATI
TANPA PENYEMBELIHAN

Berdasarkan hasil survey dan observasi yang di lakukan di desa Lasiolat ada beberapa
masyarakat yang sering mengkonsumsi bahan makanan asal hewan dalam hal ini daging
hewan yang mati tanpa di sembelih dan juga cara penyembelihan hewan yang sering
diterapkan kurang, hal ini dapat menjadi sumber penyakit bagi masyarakat. Berdasarkan
hasil survey dan observasi tersebut mahasiswi memilih untuk melaksanakan program
sosialisasi bahaya mengkonsumsi hewan mati tanpa penyembelihan.
Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang
bahaya mengonsumsi makanan asal hewan yang tidak disembelih dengan benar atau
hewan mati tanpa penyembelihan.
Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat umum terutama bagi ibu-ibu. Program ini
dilaksanakan sebanyak 3 kali yaitu di dusun Duamone 1, dusun Wefia dan dusun
Duamone 2.
Alat yang digunakan dalam sosialisasi ini adalah laptop dan materi, dalam kegiatan
sosialisasi ini masyarakat baru mengetahui bahaya mengkonsumsi bahan makanan asal
hewan yang tidak disembelih secara baik atau bahan makanan asal hewan yang mati
tanpa penyembelihan yang dapat menyebabkan penularan penyakitkarena adanya agen
patogen.
Hambatan yang di temui dalam sosialisasi tersebut adalah kurangnya perhatian
masyarakat serta daya tangkap dari materi yang di sampaikan. Hal ini karena banyak
masyarakat yang tidak tahu berbahasa Indonesia. Hambatan lainnya yaitu kurang
tertariknya masyarakat mengikuti kegitan yang di lakukan oleh mahasiswa KKN, dan
juga banyak masyarakat yang tidak hadir karena rutinitas harian di kebun dan padang
gembalaan.

Foto

Materi
Sosialisasi Tentang Bahaya Konsumsi Hewan (Ternak) Mati Tanpa
Penyembelihan

Daging merupakan sumber protein hewani yang sangat dibutuhkan manusia. Namun
daging juga merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri, baik bakteri yang
berbahaya (patogen) maupun non patogen. Daging yang baik dan bergizi diperoleh dari
hewan yang sehat dan juga melalui proses pemotong serta pengolahan yang baik.
Hewan yang mati atau tidak disembelih secara tepat menyebabkan darah
hewan yang disembelih tidak keluar dengan baik dan menyebabkan tertumpuk atau
terakumulasi pada otot-otot daging. Hal ini menyebabkan kualitas daging menjadi
menurun karena dapat mempersingkat daya simpan daging sehingga daging cepat
membusuk.
Daging yang mengandung banyak darah sebenarnya tidak baik untuk
dikonsumsi karena darah membawa berbagai zat-zat berbahaya dan berbagai agen-agen
penyakit jika daging yang dikonsumsi itu berasal dari hewan yang sakit. Darah hewan
mengandung suatu zat atau komponen yang mana jika dikonsumsi terus menerus maka
akan menyebabkan gangguan pada ginjal manusia. Oleh karena itu, penting bagi kita
untuk mengkonsumsi daging yang berasal darihewan yang sehat dan dipotong serta
diolah dengan cara yang benar.
6. Nama mahasiswa : Maria S. M. Sawu
NIM : 1406070029
Fakultas/Jurusan : Sains dan Teknik/Kimia

Dengan ini saya akan melaporkan program individu yang telah saya laksanakan
selama kegiatan KKN di Desa Lasiolat.
Berdasarkan hasil survei yang saya lakukan di desa Lasiolat, saya temukan adanya
beberapa keterbatasan dan kelemahan dalam hal kualitas pendidikan di sekolah dan
pemberdayaan masyarakat di beberapa tempat yang menjadi pusat kegiatan dan aktifitas
masyarakat desa Lasiolat, antara lain keadaan sekolah baik di tingkat SD, SMPN kelas jauh
Lasiolat yang cukup memprihatinkan karena adanya kekurangan tenaga pengajar tidak
adanya praktikum percobaan MIPA sederhana.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di lapangan saya mendapati adanya
beberapa masalah khususnya di bidang pendidikan. Hal ini ditemui saat mahasiswa
melakukan survei di SMPN kelas jauh Lasiolat, di mana menurut koordinator sekolah bahwa
sekolah tersebut belum pernah mengadakan demo sains atau praktikum mata pelajaran IPA
baik untuk SMPN kelas jauh lasiolat, khususnya di bidang kimia yang belum pernah ada
praktikum ataupun percobaan kimia sederhana. Penjelasan selanjutnya dari beliau adalah
mengenai kondisi KBM yang terkadang tidak berjalan baik dan terstruktur dikarenakan
minimnya tenaga pengajar IPA dan Matematika sehingga ada beberapa guru yang harus
mengajar lebih dari satu mata pelajaran di beberapa kelas dan ditambah lagi dengan kurang
aktifnya tenaga-tenaga pengajar tersebut (jarang hadir) di sekolah karena kesibukan tertentu
untuk menjalankan tugas mengajar sehingga banyak siswa yang dirugikan dengan
keterlambatan materi pelajaran. Adapun atas permintaan Bapak kepala sekolah agar saya bisa
melakukan praktek pembuatan VCO pada pelajaran MULOK di SDK Halibete dan SMPN 1
kelas jauh Lasiolat. Selain itu, dilihat dari kebiasaan siswa/i baik SD maupun SMP
kebanyakan dari mereka lebih suka mengkonsumsi mie instan tanpa dimasak terlebih dahulu
saat jajan di sekolah.
Berdasarkan hasil survei pada tanggal 18 dan 19 dan hasil wawancara bersama bapa
RT 01 dan RW 02 Dusun Duamone 1 dapat dilihat bahwa potensi buah kelapa dan pisang di
desa Lasiolat baik di Dudun Duamone I, Dusun Wefia dan Dusun Duamone II sangat
berlimpah, tetapi masyarakat hanya menggunakan buah kelapa sebagai bahan olahan
makanan dan untuk dikonsumsi sedangkan batang pisang hanya digunakan sebagai pakan
ternak saja.
Berdasarkan permasalahan yang telah disurvey, adapun bentuk program individu yang
dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Pengenalan ilmu kimia kepada siswa/i SDK Halibete kelas 1-4 melalui percobaan
kimia sederhana (Demo Sains) dan sosialisasi tentang bahaya mengkonsumsi mie
instan dan kandungan bahan kimia yang ada di dalam mie instan kepada siswa/i SDK
Halibete kelas 1-4 dan siswa/i SMP kelas jauh SMPN Lasiolat.

2. Praktek Pembuatan Pupuk Cair dari Batang Pisang bagi Warga Dusun Duamone I,
Dusun Wefia dan Dusun Duamone II serta penjelasan mengenai kandungan senyawa
dalam pupuk cair dan manfaanya di dunia pertanian.
3. Praktek Pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil)/Minyak kelapa murni sebagai obat
dari bahan alami bagi warga Dusun Duamone I, Dusun Wefia dan Dusun Duamone II
serta Siswa/i SDK Halibete dan SMP kelas jauh SMPN 1 Lasiolat serta penjelasan
mengenai kandungan dari minyak kelapa murni dan manfaatnya bagi kesehatan.
Berikut adalah uraian kegiatan – kegiatan di atas :
PROGRAM KERJA 1 :
PENGENALAN ILMU KIMIA KEPADA SISWA/I SDK HALIBETE KELAS 1-4
MELALUI PERCOBAAN SEDERHANA DAN SOSIALISASI TENTANG BAHAYA
MIE INSTAN BAGI SISWA/I SDK HALIBETE KELAS 1-4 DAN SISWA/I SMP
KELAS JAUH SMPN LASIOLAT

Pemilihan program kerja ini dilakukan berdasarkan hasil observasi di SDK Halibete
di mana sekolah tidak memiliki laboratorium, sehingga tidak semua konsep sederhana IPA
yang diajarkan diikuti praktikum di laboratorium.
Dalam pembelajaran IPA sangat memerlukan kegiatan penunjang berupa praktikum
maupun eksperimen. Hal ini dikarenakan metode praktikum adalah salah satu bentuk
pendekatan keterampilan proses. Bagi peserta didik diadakannya praktikum selain dapat
melatih bagaimana penggunaan alat dan bahan yang tepat, juga membantu pemahaman
mereka terhadap materi kimia yang diajarkan di kelas. Selain itu, bagi peserta didik yang
memiliki rasa ingin tahu tinggi, maka melalui praktikum mereka dapat memperoleh jawaban
dari rasa ingin tahunya secara nyata.
Karena kurangnya fasilitas laboratorium disekolah, maka saya memilih untuk
melakukan percobaan sederhana atau demo sains dengan cukup menggunakan bahan dan alat
yang dengan mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan mudah dilakukan. Adapaun
percobaan sederhana yang dipraktekkan meliputi :
1. Percobaan sederhana cara menetralakan racun dengan vitamin C
Bahan – bahan dan peralatan yang dibutuhkan untuk percobaan ini adalah vitamin
C, air, betadine, dan botol aqua. Percobaan dilakukan dengan memasukan betadine ke
dalam botol aqua yang berisi air, hasilnya air akan berubah warna menjadi kuning
kecokelatan. Kemudian dimasukkan 1 butir vitamin C ke dalam botol. Lama – kelamaan
air berubah warna kembali menjadi bening. Hal ini menandakan bahwa vitamin C dapat
menyerap atau menetralkan racun sehingga air berubah warna dari kuning kecokelatan
menjadi bening atau dapat dikatakan vitaman C berperan sebagai adsorben.
2. Percobaan peniup balon ajaib
Bahan–bahan dan perlalatan yang digunakan adalah balon, soda kue (NaHCO3),
cuka (CH3COOH), dan botol akua. Percobaan dilakukan dengan memasukan cuka ke
dalam botol akua, dan soda kue dimasukkan dalam balon. Kemudian tutup mulut botol
dengan menggunakan mulut balon, dan selanjutnya soda kue akan jatuh ke dalam botol
akua. Beberapa saat kemudian balon akan mengembung dengan sendirinya. Hal ini
disebabkan karena saat soda kue bereaksi dengan cuka, akan menghasilkan karbon
dioksida secara cepat dalam jumlah yang banyak. Hasil reaksi karbon dioksida (CO2) ini
yang menyebabkan balon menjadi mengembung tanpa harus ditiup.
3. Percobaan uangku terbakar, uangku utuh
Bahan-bahan dan peralatan yang digunakan adalah alkohol medis, uang kertas baru
yang tidak terlipat, mangkuk,lilin dan korek, dan penjepit. Percobaan dilakukan dengan
menuangkan alkohol ke dalam mangkuk, lalu rendam mangkuk dalam alkohol, kemudian
angkat dengan menggunakan penjepit, lalu bakar uang di atas nyala lilin, amati yang
terjadi, dan uang tidak terbakar! Hal ini disebabkan karena alkohol yang menyelubungi
uang sehingga saat dibakar yang terbakar adalah alkohol.
4. Percobaan balon super
Bahan-bahan dan peralatan yang digunakan adalah balon, minyak goreng dan tusuk
sate. Percobaan dilakukan dengan meniup balon sampaiberukuran cukup besar, lalu ikat
pangkal balon. Setelah itu, kita siapkan tusuk sate/lidi yang runcing. Kemudian tusuk
sate/lidi tersebut dicelupkan ke dalam minyak goreng lalu ditusukan ke puncak balon
yang tebal dan balon tidak meledak saat ditusuk. Hal ini terjadi karena balon yang
terbuat dari karet yang merupakan molekul kimia yang panjang. Karet bersifat lentur dan
ketika direnggangkan permukaan balon menjadi tegang. Ketika ditusuk batang kayu
permukaan karet rusak secara tidak beraturan dan meletus. Apabila balon ditusuk dengan
batang kayu yang dilumuri miny6ak goreng maka balon terlumasi. Di samping itu,
bagian ujung balon merupakan bagian yang tebal sehingga lebih kuat. Akibatnya
kerusakan hanya terjadi pada bagian yang ditusukan. Akibatnya tidak terjadi letusan.
Adapun sumber materi yang dipakai diperoleh dari : modul percoabaan sains
sederhana untuk pelajar SD-SMP-SMA oleh mahasiswa jurusan kimia, fakultas sains dan
teknik, UNDANA.

Gambar 6, 7. Mahasiswa sedang mempraktekkan percobaan sederhana (demo sains) kepada


siswa/i SDK Halibete kelas 1-4
Selain melakukan demo sains, saya juga melakukan sosialisasi tentang bahaya
konsumsi mie instan dan kandungan senyawa kimia dalam mie instan. Hal ini dilakukan
karena berdasarkan pengamatan di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Kebanyakan
siswa/i atau anak lebih senang mengkonsumsi mie instan mentah tanpa perlu dimasak terlebih
dahulu. Dan juga terdapat beberapa pengeluhan dari orang tua siswa/guru-guru, bahwa anak-
anak lebih sering makan mie dibandingkan dengan sayur-sayuran. Setelah melakukan
sosialisasi bagi siswa/i SDK Halibete kelas 1-4, saya mendapat permintaan dari koordinator
SMP Kelas jauh SMPN Lasiolat untuk melakukan sosialisasi juga di siswa/i SMPN Lasiolat.

Mahasiswa melakukan sosialisasi bahaya mie instan bagi siswa/i SDK Halibete kelas 1-4

Mahasiswa melakukan sosialisasi bahaya mie instan bagi siswa/i SMP Kelas Jauh
SMPN Lasiolat

Dalam sosialisasi ini saya menjelaskan tentang pengertian dari mie instan, di mana

mie instan merupakan mie yang telah mengalami proses gelatinisasi, sehingga untuk

menghidangkannya cukup direbus dengan air mendidih. Kemudian dilanjutkan dengan

menjelaskan kandungan senyawa kimia yang ada di dalam mie instan yang mengan MSG,

natrium polifosfat (sebagai pengemulsi/penstabil), natrium karbonat (sebagai pengatur asam)

dan kalium karbonat. Disamping itu, ada penjelasan mengenai bahaya mengkonsumsi mie

instan antara lain : kanker, kerusakan jaringan otak, menghambat penyerapan nutrisi,

gangguan pencernaan, diabetes, dll.setiap penyakit yang ada dijelaskan penyebab munculnya
penyakit-penyakit di atas. Adapun materi tentang bahay mie instan diambil dari bahan

sosialisasi bahaya mengkonsumsi mie instan dari salah satu mahasiswa HMJ kimia, dan juga

dari internet :

http://www.google.com.kandungan-senyawa-kimia-dalam-mie-instan.

http://www.scribd.com.bahaya-mie-instan-bagi-kesehatan.

http://www.betaanakboawae.co.id.senyawa-kimia-dalam-mie-instan.

PROGRAM KERJA II :

PRAKTEK PEMBUATAN MINYAK KELAPA MURNI/VIRGIN COCONUT OIL

BAGI MASYARAKAT DUSUN DUAMONE I, DUSUN WEFIA DAN DUSUN

DUAMONE II SEBAGAI OBAT DARI BAHAN ALAMI DAN TINGGI

ANTIOKSIDAN

Berdasarkan observasi yang dilakukan di desa Lasiolat, bahwa salah satu sumber daya
alam terbesar adalah Kelapa. Di mana setelah dilakukan wawancara kepada beberapa
masyarakat dan aparat desa bahwa kebanyakan masyarakat menggunakan buah kelapa hanya
untuk konsumsi sehari-hari dan juga untuk pembuatan minyak goreng kelapa. Sehingga
mahasiswa berpikir untuk melakukan praktek pembuatan minyak kelapa murni (VCO)
sebagai obat dari bahan alami yang tinggi antioksidan.
Program pembuatan VCO ( Virgin Coconut Oil ) dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui proses pembuatan minyak kelapa murni dan mempelajari manfaat VCO ( Virgin
Coconut Oil ). VCO adalah minyak kelapa yang diproses dari kelapa segar dengan atau tanpa
pemanasan dan tidak melalui pemurnian dengan bahan kimia` Dalam perkembangannya
VCO telah dimanfaatkan sebagai bahan baku farmasi, kosmetik, dan pangan. Manfaat dari
VCO diantaranya adalah meningkatkan daya tahan terhadap penyakit serta mempercepat
proses penyembuhan. VCO mengandung antioksidan tinggi yang berkhasiat sebagai anti
radikal bebas dan anti penuaan pada kulit.
Pembuatan VCO dilaksanakan di rumah bapa kepala dusun I, kepala dusun II dan
rumah adat Aslakan untuk dusun III. Waktu pelaksanaan pembuatan VCO di dusun I pada
tanggal, dusun II pada tanggal dan dusun III pada tanggal .
Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan VCO antara lain, kelapa, air
hangat, alat parut kelapa, parang, ember, kain kasar, saringan, pengaduk, corong, tisu dan
botol.

Proses pembuatan VCO ( Virgin Coconut Oil ) yaitu langkah awalnya kelapa dibelah
dan dibersihkan kemudian kelapa diparut dan hasil parutannya dicampur dengan air hangat
secukupnya. Selanjutnya dilakukan pemerasan hingga semua santan dari kelapa terambil.
Santan disaring dengan tujuan untuk memisahkan santan dengan ampas kelapa. Santan yang
sudah ada diaduk selama ± 10 menit, kemudian santan dicampur dengan 3 sendok makan
cuka untuk tiap 600 ml santan. Tutup rapat wadah penyimpan santan agar tidak terjadi
oksidasi dan proses pembentukan minyak lebih cepat, dan diamkan selama 8-24 jam sampai
terbentuk tiga lapisan, di mana lapisan atas berupa blondo (warna putih), lapisan tengah
berupa minyak murni (VCO) dan lapisan bawah berupa air. Minyak murni diambil secara
perlahan kemudian disaring dengan menggunkan corong dan tisu agar minyak yang
dihasilkan lebih murni dan hiegenis. VCO yang dihasilkan ini tidak berwarna (bening),
memiliki aroma yang khas dan bisa disimpan dalam waktu yang cukup lama.

VCO (Virgin Coconut Oil) yang dihasilkan dimasukan ke dalam botol plastik yang
bening agar konsumen dapat secara langsung melihat warna VCO tanpa harus membuka
tutupannya.

Hambatan yang terjadi selama proses pembuatan VCO antara lain karena jarak antara

rumah warga satu dengan yang lain jauh sehingga kurang adanya partisipasi masyarakat. Jam

kerja efektif mahasiswa (JKEM) untuk program ini adalah jam. Adapun materinya diambil

dari :

Modul praktikum biokimia Jurusan Kimia, FST UNDANA

http://www.scrib.com-manfaat-dari-VCO-bagi-kesehatan

http://www.google.com-khasiat-alami-dari-minyak-kelapa-murni
Praktek pembuatan minyak kelapa murni di Dusun Duamone I

Praktek pembuatan minyak kelapa murni di Dusun Wefia

Praktek pembuatan minyak kelapa murni di desa Duamone II


PROGRAM III :

PRAKTEK PEMBUATAN PUPUK CAIR ORGANIK DARI BATANG PISANG +

CAMPURAN AIR DAN EM4 SEBAGAI PUPUK ALAMI PENGGANTI UREA DAN

PUPUK KOMPOS DARI AMPAS SISA FERMENTASI PUPUK CAIR

Observasi yang sudah dilakukan pada tanggal 18-19 Juli kebanyakan dapat dilihat

bahwa selain kelapa masyarakat juga membudidayakan tanaman pisang di samping tanaman

sirih yang merupakan komoditas utama di desa Lasiolat. Melihat bahwa kebanyakan

masyarakat hanya menggunakan buah pisang untuk dikonsumsi dan dijual serta batang

pisang hanya diberikan kepada ternak sapi. Masyarakat belum mengetahui bagaimana cara

mengolah batang pisang untuk dijadikan pupuk cair alami pengganti pupuk Urea dan residu

dari hail fermentasi dapat digunakan sebagai pupuk kompos. Sehingga mahasiswa berinisiatif

untuk menjalankan program “Praktek pembuatan pupuk cair dari batang pisang dengan

tambahan campuran air dan EM4”. Adapun kandungan batang pisang yang utama adalah

kaya akan Nitrogen, yang berfungsi :

 Pembentukan vegetatif bagian tanaman terutama akar, batang dan daun

 Perangsang fotosinteis untuk penghijauan daun

 Membentuk persenyawaan organik


 Merangsang perkembangan mikroorganisme di dalam tanah

Cara pembuatan pupuk cair ini antara lain; setelah batang pisang dicincang, dimasukan ke

dalam karung, kemudian larutan gula ke dalam tong yang berisi air diaduk hingga larut

dan ditambah dengan satu tutup botol EM4. Masukan cacahan batang pisang ke dalam

larutan air gula dan EM4, masukan bersama karungnya. Tutup tong selama 10 hari. Buka

tong sekali sehari untuk mengeluarkan uap di dalamnya. Di dalam tong/ember akan

terjadi proses fermentasi untuk mengeluarkan kandungan Nitrogen dari batang pisang.

Etelah 10 hari, karung dikeluarkan. Kini pupuk cair telah siap untuk digunakan, dan

cacahan batang pisang dapat digunakan sebagai pupuk kompos yang dicampurkan pada

media tanah. Pupuk cair ini digunakan dengan cara tiap 1 liter pupuk cair harus

ditambahkan dengan 15 liter air. Adapun sumber yang diambil adalah dari :

 Buku penuntun praktikum kimia organik jurusan Kimia FST UNDANA

 http://www.kebun.net/batang-pisang-untuk-pupuk-organik-cair

 http://organikilo.com/2014/10/manfaat-bonggol-gedebog-pisang

8. Nama mahasiswa : Ahmadi Ravitsanzani A


NIM : 1402010314
Fakultas/Jurusan : Hukum/Hukum Perdata

Dengan ini saya akan melaporkan program individu yang telah saya laksanakan
selama kegiatan KKN di Desa Lasiolat.
Berdasarkan hasil survei yang saya lakukan di desa Lasiolat, saya temukan adanya
beberapa keterbatasan dan kelemahan dalam hal kualitas pendidikan di sekolah dan
pemberdayaan masyarakat di beberapa tempat yang menjadi pusat kegiatan dan
aktifitas masyarakat desa Lasiolat, antara lain keadaan sekolah baik di tingkat SD,
SMPN kelas jauh Lasiolat yang cukup memprihatinkan karena di sana dalam mata
pelajaran sosial tidak diajarkan tentang dasar hukum.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di lapangan saya mendapati adanya
beberapa masalah khususnya di bidang pendidikan. Hal ini ditemui saat mahasiswa
melakukan survei di SD HALIBETE Lasiolat, di mana menurut kepala sekolah dan
para staf guru siswa/i seharusnya mempelajari tentang dasar-dasar hukum karena desa
Lasiolat merupakan salah satu desa yang sangat kental dengan adat istiadat di mana
seringkali muncul permasalahan yang seharusnya dapat di selesaikan secara hukum,
namun kebanyakan masyarakat pada umumnya tidak mengetahui proses hukum yang
sebenarnya. Oleh karena itu mahasiswa berinisiatif untuk mengenalkan hukum pada
siswa/i sehingga kedepannya mereka lebih banyak tahu bagaimana mengatasi
permasalahan yang ada secara hukum.
Berdasarkan hasil survei pada tanggal 18 dan 19 dan hasil wawancara bersama bapa
RT 01 dan RW 02 Dusun Duamone 1 dapat dilihat bahwa masalah tentang
perlindungan konsumen di desa Lasiolat baik di Dusun Duamone I, Dusun Wefia dan
Dusun Duamone II masih sangat kurang pengetahuan tentang hak-hak yang di miliki
oleh konsumen tentang pemakaian suatu produk. Selain itu dari hasil survey yang ada
anak- anak di bawah numur tidak mendapatkan hak-hak mereka sebagai seorang anak.
Kebanyakan anak di bawah umur itu bekerja di ladang dan tidak memperoleh
pendidikan.
Berdasarkan permasalahan yang telah disurvey, adapun bentuk program individu yang
dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Pengenalan hukum Untuk Anak Usia Dini di SDK HALIBETE desa Lasiolat sebagai

salah satu pengetahuan dasar mengenai hukum untuk memperluas wawasan hukum serta

siswa/i dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Sosialosasi tentang Perlindungan Konsumen kepada warga dusun Duamone I, Wefia

dan Duamone II agar masyarakat dapat mengetahui lebih luas mengenai hak-hak yang di
miliki oleh seorang konsumen sehingga mereka dapat mengetahui lebih jelas bahwa

konsumen seperti masyarakat juga mempunyai hak untuk di lindungi.

3. Sosialisasi mengenai Hukum Perlindungan Anak kepada warga dusun Duamone I,

Wefia dan Duamone II agar masyarakat dapat mengetahui bahwasannya anak-anak itu harus

di lindungi dan juga membutuhkan pendidikan dan bukan untuk di jadikan sebagai seorang

pekerja di ladang atau pun di kebun, karna pada zaman sekarang pendidikan sangatlah penting

bagi anak-anak untuk mengarungi kehidupan mereka kedepannya.

Berikut adalah uraian kegiatan – kegiatan di atas :

PROGRAM KERJA I :
PENGENALAN HUKUM UNTUK ANAK USIA DINI DI SDK HALIBETE
DESA LASIOLAT
Negara Indonesia merupakan Negara Kesatuan yang bersifat atau berdiri berdasarkan
hukum. Namun berdasarkan hasil survey yang saya lakukan menunjukkan bahwa
pelajar kurang menyadari tentang pentingnya hukum. Hal ini terbukti dengan
kurangnya pemahaman pelajar tentang pentingnya hukum, Oleh karena itu saya
mengambil program ini guna membantu pelajar desa Lasiolat untuk lebih mengetahui
tentang pentingnya dari hukum sebagai upaya penyadaran hukum.
Tujuan dari program ini guna untuk membantu pelajar di desa Lasiolat untuk lebih
mengetahui dan memahami akan pentingnya hukum. Sasaran dari program ini
ditujukan untuk pelajar di desa Lasiolat.
Proses dari program ini diberikan penjelasan mengenai pentingnya Hukum dalam
kehidupan sehari-hari pada pelajar, dikarenakan pemahaman, pelajar yang masih
minim mengenai hukum sehingga perlu diberi pemahaman yang lebih mengenai
pentingnya hukum. Dilanjutkan dengan kegiatan wawancara atau tanya jawab,
sehingga pelajar lebih mengerti tentang pentingnya hukum itu sendiri. Metode yang
digunakan yaitu sosialisasi, dan media yang digunakan adalah laptop, LCD, pulpen
dan buku.
*mahasiswa melakukan sosialisasi pengenalan hukum untuk anak usia dini bagi siswa/i SDK HALIBETE kelas 5-6

Dalam sosialisasi ini saya menjelaskan bahwa hukum merupakan kumpulan peraturan
yang dibuat oleh lembaga hukum yang berwenang, bersifat mengatur dan memaksa
serta mempunyai sanksi bagi para pelanggar hukum. Dan juga tujuan hukum itu
sendiri yaitu Mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan, menciptakan pergaulan
hidup antar masyarakat, mengatur kebahagiaan sebanyak-banyaknya pada
masyarakat, dan memberi petunjuk dalam pergaulan masyarakat. Kendala dalam
melakukan sosialisasi ini adalah kurangnya pasrtisipasi dari masyarakat. Faktor
pendukung dalam sosialisasi ini adalah antusias dari siswa/i. Adapun materi tentang
pengenalan hukum untuk anak usia dini ini di ambil dari bahan sosialisasi pengenalan
hukum anak usai dini dari salah satu mahasiswa fakultas Hukum, dan juga dari
internet:
http://webblogkkn.unsyiah.ac.id/lhokgajah8/2015/02/22/sosialisasi-pentingnya-
memahami-aturan-hukum-sejak-dini/
http://webblogkkn.unsyiah.ac.id/keudeidicut11/2016/09/06/penyuluhan-pengenalan-
hukum-sejak-dini/

PROGRAM KERJA II :

SOSIALISASI TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN KEPADA WARGA

DUSUN DUAMONE I, WEFIA DAN DUSUN DUAMONE II


Hukum Perlindungan Konsumen merupakan cabang hukum yang bercorak
Universal. Sebagian besar perangkatnya diwarnai hukum asing, namun kalau dilihat
dari hukum positif yang sudah ada di Indonesia ternyata dasar-dasar yang menopang
sudah ada sejak dulu termasuk hukum adat. Fokus gerakan perlindungan konsumen
(konsumerisme) dewasa ini sebenarnya masih pararel dengan gerakan-gerakan
pertengahan abad ke-20. Perkembangan ekonomi yang pesat telah menghasilkan
berbagai jenis barang dan/atau jasa yang dapat dikonsumsi. Barang dan/atau jasa
tersebut pada umumnya merupakan barang dan/atau jasa yang sejenis maupun yang
bersifat komplementer satu terhadap yang lainnya. Bervariasinya produk yang
semakin luasnya dan dengan dukungan kemajuan teknologi komunikasi dan
informasi, jelas terjadi perluasan ruang gerak arus transaksi barang dan/atau jasa yang
ditawarkan secara variatif, baik yang berasal dari produksi domestik maupun yang
berasal dari luar negeri. Oleh karena itu saya mengambil program ini guna
menyadarkan masyarakat desa Lasiolat untuk lebih mengetahui tentang pentingnya
hukum perlindungan konsumen untuk masyarakat.
Tujuan dari sosialisasi ini adalah supaya masyarakat lebih memahami bahwa
mereka sebagai konsumen juga mempunyai hak untuk melakukan pembelaan jika
mereka memakai suatu produk dan apabila masyarakat tidak puas dengan kualitas
suatu produk mereka bisa melakukan pembeklaan karena mereka juga mempunyai
hak dalam memakai barang atau jasa.
Proses dari program ini diberikan penjelasan mengenai hak-hak masyarakat
sebagai seorang konsumen juga perlu di perhatikan karna biasanya produsen membuat
suatu barang tanpa memikirkan efek samping yang akan di rasakan oleh konsumen
karna produsen ingin mencari keuntungan lebih banyak. Metode yang digunakan yaitu
sosialisasi, dan media yang digunakan adalah laptop, pulpen dan buku.
Dalam sosialisasi ini saya menjelaskan bahwa Dalam Pasal 1 angka 1 UU No. 8 Tahun
1999 menjelakan bahwa Perlindungan Konsumen adalah segala upaya yang menjamin
adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen.

Tujuan dari UU PK adalah melindungi kepentingan konsumen, dan di satu sisi


menjadi pecut bagi pelaku usaha untuk meningkatkan kualitasnya. Lebih lengkapnya
Pasal 3 UU PK menyebutkan bahwa tujuan perlindungan konsumen adalah:
1. Meningkatkan kesadaran, kemampuan, dan kemandirian konsumen untuk
melindungi diri;

2. Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkannya dari


ekses negatif pemakaian barang dan/atau jasa;

3. Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan, dan


menuntut hak-haknya sebagai konsumen;

4. Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur kepastian


hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi;

5. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan


konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggung jawab dalam berusaha;
6. Meningkatkan kualitas barang dan/atau jasa yang menjamin kelangsungan usaha
produksi barang dan/atau jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan
konsumen.
Adapun materi tentang pengenalan hukum untuk anak usia dini ini di ambil dari
bahan sosialisasi tentang hukum perlindungan konsumen dari internet:

http://annisawally0208.blogspot.co.id/2016/03/materi-kuliah-hukum-
perlindungan.html
http://www.jurnalhukum.com/pengertian-konsumen/
http://disinimaterikuliah.blogspot.co.id/2016/11/perlindungan-konsumen.html

PROGRAM KERJA III :


SOSIALISASI TENTANG HUKUM PELINDUNGAN ANAK KEPADA WARGA

DUSUN DUAMONE I, WEFIA DAN DUSUN DUAMONE II

Dalam menyiapkan generasi penerus bangsa anak merupakan asset utama.


Tumbuh kembang anak sejak dini adalah tanggung jawab keluarga, masyarakat dan
negara. Namun dalam proses tumbuh kembang anak banyak dipengaruhi oleh
berbagai factor baik biologis, psikis, sosial, ekonomi maupun kultural yang
menyebabkan tidak terpenuhinya hak – hak anak. Oleh karena itu saya mengambil
program ini guna menyadarkan masyarakat bahwasannya anak-anak juga
membutuhkan perlindungan dan harus di jamin kesehatan serta pendidikannya.
Tujuan dari sosialisasi ini adalah agar masyarakat lebih memperhatikan
kehidupan anak-anak mereka mulai dari menjamin kesehatan anak dan juga
pendidikan dari anak tersebut karna anak adalah generasi penerus bangsa dan tumbuh
kembang anak adalah tanggung jawab keluarga, masyarakat dan negara.
Proses dari program ini diberikan penjelasan mengenai pentingnya melindungi
anak-anak dengan cara menjamin pendidikan serta kesehatan dari anak-anak agar
kedepannya bisa menjadi modal yang baik baik si anak tersebut untuk mengarungi
kehidupannya kedepan karna yang kita ketahui bahwa kesehatan dan pendidikan
sangatlah penting pada era modern saat ini dalam sosialisasi ini saya menekankan
kepada orang tua untuk tidak selalu menyuruh anaknya bekerja pada waktu sekolah
karna pendidikan dan kesehatan anak merupakan tanggung jaawab keluarga,
masyarakat dan negara, saya juga memberikan penjelasan bahwa jika anak melakukan
kesalahan tidak boleh langsung di pukul tetapi harus di bicarakan secara baik-baik
karna seorang anak pada umumnya masi dalam tahap pembelajaran. Metode yang
digunakan yaitu sosialisasi, dan media yang digunakan adalah laptop, pulpen dan
buku.
Dalam sosialisasi ini saya menjelaskan Setiap anak berhak untuk mendapatkan
perlindungan hukum dari segala bentuk kekerasan fisik atau mental, penelantaran,
perlakuan buruk, dan pelecehan seksual selama dalam pengasuhan orang tua atau
walinya, atau pihak lain manapun yang bertanggung jawab atas pengasuhan anak
tersebut (pasal 58 ayat (1)). Dalam hal orang tua, wali, atau pengasuh anak melakukan
segala bentuk penganiayaan fisik, mental, penelantaran, perlakuan buruk dan
pelecehan seksual termasuk pemerkosaan dan atau pembunuhan terhadap anak yang
seharusnya dilindungi maka harus dikenakan pemberatan hukuman (ayat (2)). Setiap
anak berhak untuk tidak dipisahkan dari orang tuanya secara bertentangan dengan
kehendak anak sendiri, kecuali jika ada alasan dan aturan hukum yang sah yang
menunjukkan bahwa pemisahan itu adalah demi kepentingan terbaik bagi anak (pasal
59 ayat(1)). Setiap anak berhak untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam
rangka pengembangan pribadinya sesuai dengan minat, bakat dan tingkat
kecerdasannya, mencakup pendidikan tata krama dan budi pekerti (pasal 60 ayat (1)).
Setiap anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari kegiatan eksploitasi dan
pelecehan seksual, penculikan, perdagangan anak serta dari berbagai bentuk
penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya. Mencakup kegiatan
produktif, peredaran, dan perdagangan sampai dengan penggunaannya yang tidak
sesuai dengan ketentuan peraturan perUndang-undangan (pasal 65). Setiap anak
berhak untuk tidak dijadikan sasaran penganiayaan, penyiksaan atau penjatuhan
hukuman yang tidak manusawi (pasal 66 (ayat1)). Hukum mati atau hukuman seumur
hidup tidak dapat dijatuhkan untuk pelaku tindak pidana yang masih anak-anak (ayat
(2)). Setiap anak yang dirampas kebebasannya berhak untuk membela diri dan
memperoleh keadilan di depan pengadilan anak yang obyektif dan tidak memihak
dalam sidang yang tertutup untuk umum (ayat (7)). Adapun materi tentang hukum
perlindungan anak ini diambil dari bahan sosialisasi tentang hukum perlindungan
anak dari internet :
https://dayaklaw.blogspot.co.id/2014/06/hukum-perlindungan-anak.html
http://setanon.blogspot.co.id/2010/03/diktat-hukum-perlindungan-anak.html

9. NAMA: POLIKARPUS R. LEON


NIM: 1205031110
FAKULTAS: PETERNAKAN
JURUSAN: PETERNAKAN

Sebelum mahasiswa melakukan suatu program, terlebih dahulu di lakukan


observasi/survey di lokasi KKN, Desa Lasiolat. Tujuan dilakukan Observasi yaitu untuk
menemukan masalah yang terdapat di Desa Lasiolat tersebut. Dalam melakukan survey
di desa Lasiolat banyak masalah yang di temukan, Berdasarkan hasil observasi yang
dilakukan di lapangan, menunjukkan bahwa kondisi yang ada di Desa Lasiolat tergolong
dalam desa yang perlu di perhatikan terutama dari segi pemeliharaan dan kesehatan
hewan dan pengolahan hasil ternak. Desa Lasiolat merupakan salah satu desa yang ada di
Kecamatan Lasioalt, Kabupaten Belu yang memiliki potensi ternak yang cukup
memadai, dimana hampir di semua rumah tangga memiliki ternak sebagai hewan
peliharaan. Namun dilihat dari kondisi lingkungan dan pola pemeliharaannya masih
sangat memprihatinkan karena dapat menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya suatu
penyakit yang tentunya dapat mempengaruhi produktivitas ternak tersebut bahkan dapat
menyebabkan kerugian secara ekonomi dari peternak itu sendiri. Hal-hal inilah yang
mendasari saya dalam menyusun program individu.
Sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan, maka dirancanglah beberapa program
individu yang pada akhirnya dilaksanakan sebagai suatu bentuk:
1. Pengabdian kepada masyarakat
2. Sarana latihan bagi mahasiswa untuk berinteraksi dan bekerjasama dengan
masyarakat
3. Media untuk menerapakan pengalaman teoritis tentang ilmu pengetahuan yang
dimiliki
4. Kesempatan bagi mahasiswa untuk melatih cara berpikir dan kreativitas dalam
menghadapi suatu masalah dalam masyarakat
5. Bekal bagi mahasiswa KKN apabila kembali hidup di tengah-tengah
masyarakat, dapat membantu menyelesaikan berbagai permasalahan yang
ditemui dengan program dan kegiatan yang positif bagi perbaikan dan
perkembangan taraf hidup masyarakat ke arah yang lebih baik lagi.

Dari berbagai masalah yang telah diamati maka Mahasiswa berinisiatif untuk
merancang program untuk menjawab masalah tersebut. Adapun program yang dapat
dirancang oleh mahasiwa adalah sebagai berikut:
1. Pemberian Mineral Pigmix pada ternak Babi
2. Pengolahan Hasil Ternak melalui Pelatihan Pembuatan Telur Asin
3. Sosialisasi Perkandangan dan Sanitasi Lingkungan

Rancangan uraian kegiatan


1. Pemberian Mineral Pigmix dan Konsentrat Pada Ternak Babi
Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang cara
pemberian mineral pigmix pada ternak babi yang dalam keadaan bunting dan beranak
(sementara menyusui) secara baik dan benar, sehingga ketika pada saat ada babi milik
warga yang dalam keadaan bunting dan beranak, maka pemberian mineral pigmix dapat
mereka lakukan dengan sendirinya.
Tujuan pemberian mineral pigmix pada ternak babi yaitu:
o Untuk mempercepat pertumbuhan, mencegah dan menyembuhkan penyakit
kekurangan darah (pucat, kurus, sesak nafas, lemas dan kemudian mati) terutama pada
anak babi;
o Menambah nafsu makan dan mempercepat pertumbuhan
o Pada babi betina menyebabkan masa birahi/masa subur (oestrus) menjadi
teratur;
o Pada babi yang sedang bunting, menghindarkan anak-anak lemah, cacat, dan
menderita penyakit gondok (leher membesar)
o Induk babi yang sedang menyusui anaknya, akan menghasilkan air susu yang
banyak dan terhindar dari kelumpuhan kaki belakang
o Mencegah terjadinya penyakit parakeratosisi (kulit mengering dan bersisik).

Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat umum karena banyak ternak babi milik
warga yang dalam keadaan bunting dan sementara menyusui. Program ini dilaksanakan
sebanyak 3 kali yaitu di Dusun Duamone 1, Wefia dan Duamone 2.
Alat dan bahan yang digunakan dalam pemberian mineral pigmix pada ternak babi
adalah : ember/bokor, air, pakan untuk ternak babi, garam, dan mineral -10 (Mineral
untuk ternak babi atau konsentrat).
Cara pemberian mineral pigmix pada ternak babi yang dalam keadaan bunting dan
sementara menyusui yaitu : Setiap 1 kg makanan jadi ditambahkan 1-2 sendok makan
Mineral-10 atau juga bisa diberikan melalui air minum yang sudah tercampur dengan
garam. Adapun JKM pada program ini adalah 43 jam
Gambar : Proses Pemberian Mineral Pigmix dan Konsentrat pada Ternak Babi.

2. Pengolahan Hasil Ternak melalui Pelatihan Pembuatan Telur Asin

Pengawetan adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk memperpanjang masa


simpan baik pangan segar maupun pangan yang telah diolah. Oleh karena itu tindakan
pengawetan pada telur dilakukan dengan tujuan untuk menekan pertumbuhan
mikroorganisma pembusuk maupun yang dapat membawah racun dan infeksi ke dalam telur.
Prinsip berikutnya adalah mencegah keluarnya air dari dalam telur .
Telur asin adalah contoh pengawetan telur dengan cara tertutup. Syarat telur yang
akan diasin adalah permukaan telur rata dan bersih, tidak retak, jangan telur yang telah
dierami dan harus telur yang masih baru ditelurkan . Untuk mendapatkan hasil yang baik
sebaiknya dilakukan tindakan pemilihan sebelum dibuat telur asin. Untuk melihat kualitas
telur yang hendak digunakan, karena dibeli dari pasar, maka siapkan air bersih dalam wadah
dan masukkan telur – telur tersebut ke dalam wadah. Telur yang berkualitas baik lebih berat
sehingga akan tenggelam,. Sedangkan telur yang melayang sebaiknya tidak digunakan untuk
membuat telur asin karena kualitasnya rendah. Telur yang terpilih harus benar – benar bersih.
Jika terdapat kotoran sebaiknya dibersihkan dengan menggunakan busa halus sampai benar –
benar bersih dan tidak berbau. Karena benda – benda asing yang melekat pada kulit telur dan
bau yang kurang sedap akan meresap masuk ke dalam isi telur dan akan mempengaruhi
kualitas telur asin. .
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas pada masyarakat Desa Lasiolat,
dalam melihat peluang mencari keuntungan besar dari pengolahan hasil ternak ayam
kampung seperti pembuatan telur asin.
Sasaran dalam kegiatan ini adalah Masyarakat Desa Lasiolat. Kegiatan ini dilakukan
pada tanggal yang dilaksanakn di Dusun Duamone 1, Wefia dan Dusun Duamone 2, Desa
Lasiolat. Kegiatan diawali dengan tahap perkenalan, permohonan izin ke kepala dusun dan
RT untuk melaksanakan kegiatan di dusun tersebut. Setelah diberi ijin, dilanjutkan sosialisasi
yang dimulai dengan perkenalan kemudian dilakukan penjelasan materi tentang pengolahan
hasil ternak yaitu tentang cara membuat telur asin, Kemudian dilanjutkan dengan pelatihan
pembuatan telur asin. Total JKM pada program ini adalah 26 jam.

Gambar: Proses Pembuatan Telur Asin

MATERI TENTANG PENGAWETAN TELUR ASIN


Pengawetan adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk memperpanjang masa simpan
baik pangan segar maupun pangan yang telah diolah. Tujuannya yaitu untuk menekan
pertumbuhan mikroorganisme pembusuk maupun yang dapat membawan racun dan infeksi
ke dalam telur. Prinsipnya adalah mencegah keluarnya air dari dalam telur. Pengawetan
dapat dilakukan antara lain dengan cara penyimpanan pada suhu dingin, suhu panas,
pengeringan atau dengan menggunakan bahan – bahan kimia. Pengawetan telur
berdasarkan bahan bakunya dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu pengawetan telur bentuk
segar dan pengawetan telur dalam bentuk olahan. Sedangkan pengawetan telur segar dapat
dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan cara pengawetan telur utuh atau pengawetan telur
secara terbuka. Pengawetan telur utuh dapat dilakukan dengan cara menutupi kerabang
telur, pencelupan dalam larutan, pengawet dengan menggunakan suhu rendah dan pemasakan
sekilas. Sedangkan pengawetan secara terbuka atau pengawetan isi telur dapat dilakukan
dengan cara pembekuan isi telur, membuat acar telur dan membuat tepung telur.
Cara – Cara Pengawetan Telur Utuh
Telur Asin
Telur asin adalah contoh pengawetan telur dengan cara tertutup. Syarat telur yang
akan diasin adalah permukaan telur rata dan bersih, tidak retak, jangan telur yang telah
dierami dan harus telur yang masih baru ditelurkan . Untuk mendapatkan hasil yang baik
sebaiknya dilakukan tindakan pemilihan sebelum dibuat telur asin. Jika anda ragu – ragu
dengan kualitas telur yang hendak digunakan, karena dibeli dari pasar, maka siapkan air
bersih dalam wadah dan masukkan telur – telur tersebut ke dalam wadah. Telur yang
berkualitas baik lebih berat sehingga akan tenggelam,. Sedangkan telur yang melayang
sebaiknya tidak digunakan untuk membuat telur asin karena kualitasnya rendah.. Telur yang
terpilih harus benar – benar bersih. Jika terdapat kotoran sebaiknya dibersihkan dengan
menggunakan busa halus sampai benar – benar bersih dan tidak berbau. Karena benda –
benda asing yang melekat pada kulit telur dan bau yang kurang sedap akan mersap masuk ke
dalam isi telur dan akan mempengaruhi kualitas telur asin.
Pengawetan telur asin dapat dilakukan dengan cara merendamnya dalam larutan
garam jenuh atau dengan cara garam dicampur dengan berbagai bahan lainnya yang
membentuk adonan pasta kemudian dilapisi pada kulit telur. Cara kedua ini lebih rumit
dibanding cara pertama, namun telur asin yang dibalut dengan campuran adonan garam
warnanya lebih menarik, lebih enak citarasanya dan kualitas telur asinnya lebih baik. Ada
juga yang menambahkan beberapa bahan untuk mempengaruhi warna dan citarasa telur asin.
a Membungkus dengan Adonan Abu Dapur.
Bahan dan alat
 Telur
 Garam
 Abu dapur
 Air
 Baskom

Cara membuat:
 Campurkan garam dan bubuk bata/ abu rau, tambahkan air secukupnya sampai
adonan membentuk pasta yang lembek dam mudah dilekatkan pada kulit telur.
 Telur dimasukkan dalam air bersih, jika telur mengapung jangan digunakan. Ambil
telur yang baik dan dilap satu persatu.
 Telur ditiriskan pada wadah yang berlubang dan diangin – anginkan sampai kering
 Telur dibungkus adonan yang telah disiapkan ± 1,5 cm, kemudian ditaruh diwadah
yang berlubang . Biarkan selama 10 – 14 hari. Jika ingin telur yang lebih asin
biarkan selama 14 – 18 hari. Jika adonan telur tidak dapat menempel pada kulit telur
maka pertanda bahwa campuran adonan terlalu encer atau terlalu kering. Pada
Gambar 5.1. dapat dilihat telur yang dibalut dengan abu rao.
 Pembongkaran adonan dari kulit telur. Adonan yang dibongkar dapat disimpan untuk
digunakan kembali. Jika adonan telur yang telah dibongkar ingin digunakan lagi
maka, tambahkan garam sebanyak 5 – 10% dari berat total garam semula.
 Bersihkan kulit telur dengan kain bersih dan air, kemudian cuci telur satu persatu
sampai sisa adonan yang melekat dikulit bersih. Simpan di baskom.
 Siapkan panci dengan air, masukkan telur dan rebus sampai matang. Angkat, tiriskan
sampai dingin. Telur siap dipasarkan.

3. Sosialisasi Perkandangan dan Sanitasi Lingkungan

Kandang merupakan salah satu kebutuhan penting dalam usaha peternakan.

Kandang adalah struktur atau bangunan di mana hewan ternak dipelihara. Terdapat

banyak sekali jenis kandang, baik berdasarkan tipe maupun bahan bahan yang

digunakan untuk membuat kandang tersebut, sedangkan penggunaannya disesuaikan

dengan kebutuhan. Secara tidak langsung kandang juga mempengaruhi kualitas dan

kuantitas hasil peternakan. Kandang yang fungsional akan menambah pendapatan

bagi para pemiliknya.

Kandang berfungsi sebagai tempat tinggal ternak untuk melindungi dari pengaruh

buruk iklim (hujan, panas, angin, temperatur) dan gangguan lainnya seperti hewan liar

dan pencurian ternak. Agar ternak dapat berproduksi secara optimal maka kandang

harus mampu memberikan tempat yang nyaman bagi ternak. Tujuan adalah
agar masyarakat mengerti dan memahami bagaimana pentingnya kandang untuk

ternak, adapun sasarannya adalah masyarakat desa Lasiolat.

Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi langsung kepada masyarakat.

Media yang digunakan adalah laptop dan alat tulis. Sebelum melakukan sosialisasi

saya memberitahukan kepada warga sekaligus mengundang warga untuk mengikuti

sosialisasi. Adapun hambatannya adalah keterbatasan media penyampaian, warga

yang hadir sedikit. Adapun total JKM pada program ini 21 jam.

Gambar: Sosialisasi perkandangan dan Sanitasi Lingkungan

MATERI SOSIALISASI PERKANDANGAN

FUNGSI KANDANG

1. Melindungi ternak dari perubahan cuaca atau iklim yan ekstrem (panas, hujan dan

angin).

2. Mencegah dan melindungi ternak dari penyakit.

3. Menjaga keamanan ternak dari pencurian.

4. Memudahkan pengelolaan ternak dalam proses produksi seperti pemberian pakan,

minum, pengelolaaan kompos dan perkawinan. Meningkatkan efisiensi penggunaan

tenaga kerja.

PERSYARATAN KANDANG
Beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang untuk sapi

potong antara lain dari segi teknis, ekonomis, kesehatan kandang (ventilasi kandang,

pembuangan kotoran), efisien pengelolaan dan kesehatan lingkungan sekitarnya.

Beberapa pertimbangan dalam pemilihan lokasi kandang antara lain:

a. Tersedianya sumber air, terutama untuk minum, memandikann ternak dan

membersihkan kandang

b. Dekat dengan sumber pakan.

c. Transportasi mudah, terutama untuk pengadaan pakan dan pemasaran

d. Areal yang ada dapat diperluas

e. Mempunyai permukaan yang lebih tinggi dengan kondisi sekelilingnya,

sehingga tidak terjadi genangan air dan pembuangan kotoran lebih mudah.

f. Tidak berdekatan dengan bangunan umum atau perumahan, minimal 10 meter

g. Tidak menggangu kesehatan lingkungan

h. Agak jauh dengan jalan umum

i. Air limbah tersalur dengan baik

Konstruksi kandang harus kuat, mudah dibersihkan, mempunyai sirkulasi udara yang

baik, tidak lembab dan mempunyai tempat penampungan kotoran beserta saluran

drainasenya.

1.Lantai

Kandang harus mampu menahan beban benturan dan dorongan yang kuat dari

ternak. serta menjaga keamanan ternak dari pencurian. Penataan kandang dengan

perlengkapannya hendaknya dapat memberikan kenyamanan pada ternak serta

memudahkan kerja bagi petugas dalam memberi pakan dan minum, pembuangan

kotoran dan penanganan kesehatan ternak. kandang harus mampu menahan beban

benturan dan dorongan yang kuat dari ternak. serta menjaga keamanan ternak dari
pencurian. Penataan kandang dengan perlengkapannya hendaknya dapat memberikan

kenyamanan pada ternak serta memudahkan kerja bagi petugas dalam memberi pakan

dan minum, pembuangan kotoran dan penanganan kesehatan ternak. Dalam

mendesain konstruksi kandang sapi potong harus didasarkan agroekosistem wilayah

setempat, tujuan peme haraan, dan status fisiologis ternak. Model kandang sapi

potong didataran tinggi, diupayakan lebih tertutup untuk melindungi ternak dari cuaca

yang dingin seperti di daerah Kapan-Soe , sedangkan untuk dataran rendah

kebalikannya yaitu bentuk kandang yang lebih terbuka. Tipe dan bentuk kandang

dibedakan berdasarkan status fisiologis dan pola pemeliharaan dibedakan yaitu

kandang pembibitan, penggemukan, pembesaran, kandang beranak/menyusui,

kandang pejantan, kandang paksa, dll. Dalam pemilihan bahan kandang hendaknya

disesuaikan dengan kemampuan ekonomi dan tujuan usaha untuk jangka panjang,

menengah atau pendek. Pemilihaan bahan kandang hendaknya minimal tahan untuk

jangka waktu 5 –10 tahun, dengan memanfaatkan dari bahan-bahan lokal yang banyak

tersedia. Bagianbagian dan bahan kandang yaitu : Lantai kandang harus kuat, tahan

lama, tidak licin dan tidak terlalu kasar, mudah dibersihkan dan mampu menopang

beban yang ada diatasnya. Lantai kandang dapat berupa tanah yang dipadatkan, beton

atau pasir cemen (PC) dan kayu yang kedap air.

2. Atap

Dapat terbuat dari bahan besi, besi beton, kayu dan bambu disesuaikan dengan

tujuan dan kondisi yang ada Terbuat dari bahan genteng, seng, rumbia, asbes dan lain-

lain. Untuk daerah panas (dataran rendah) sebaiknya mengunakan bahan genting

sebagai atap kandang. Kemiringan atap untuk bahan genting adalah 30 – 45 % , asbes

atau seng sebesar 15 – 20 % dan rumbia atau alang-alang sebesar 25 – 30 %,

Ketinggian atap untuk dataran rendah 3,5 – 4,5 meter dan dataran tinggi 2,5 – 3,5
meter. Bentuk dan model atap kandang hendaknya menghasilkan sirkulasi udara yang

baik di dalam kandang, sehingga kondisi lingkungan dalam kandang memberikan

kenyamanan ternak.

3. Tempat penampungan kotoran

Tempat penampungan kotoran bak penampungan yang terletak dibelakang

kandang, ukuran dan bentuknya disesuikan dengan kondisi lahan dan tipe

kandangnya. Pembuangan kotoran dari kandang kelompok dilakukan setiap 3-4 bulan

sekali sesuai dengan kebutuhan, berupa bak penampungan dan berfungsi untuk proses

pengeringan dan pembusukan feses menjadi kompos. Tempat penampungan kotoran

feses dari kandang individu adalah produk akhir berupa biogas atau kompos saja,

tergantung tujuan pemanfaatannya. Pengumpulan kotoran kandang berupa feses dan

air kencing setiap hari dilakukan melalui saluran drainase menuju tempat

penampungan, yang letaknya lebih rendah dari kandang.

4. Dinding

Dibuat dari tembok, kayu, bambu atau bahan lainnya, dibangun lebih tinggi dari

sapi waktu berdiri. Untuk dataran rendah, yang suhu udaranya panas dan tidak ada

angin kencang, bentuk kandang adalah lebih terbuka, sehingga cukup menggunakan

kayu atau bambu yang berfungsi sebagai pagar kandang agar sapi tidak keluar.

Dinding kandang yang terbuat dari sekat kayu atau bambu hendaknya mempunyai

jarak atar sekat antara 40 – 50 cm. Untuk daerah dataran tinggi dan udaranya dingin

atau daerah pinggir pantai yang anginnya kencang, dinding kandang harus lebih

tertutup atau rapat.

5. Palungan/tempat makan minum ternak

Palungan merupakan tempat pakan dan tempat minum yang berada didepan

ternak, terbuat dari kayu atau tembok dengan uran mengikuti lebar kandang. Kandang
individu yang mempunyai lebar kadang sebesar 1,5 meter, maka panjang tempat

pakan berkisar antara 90 – 100 cm dan tempat minum berkisar antara 50 – 60 cm.

Sedangkan lebar palungan adalah 50 cm, dan tinggi bagia luar 60 cm dan bagian

dalam sebesar 40 cm

10. NAMA : YUDITA SURYANI

NIM : 1301091005

JURUSAN/ PRODI : PEND. SEJARAH

FAKULTAS : KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Program individu bagi mahasiswa KKN UNDANA alih semester genap tahun 2017
dimulai dengan melakukan observasi terhadap masalah-masalah yang ada dan melihat potensi
yang bisa dikembangkan. Fokus kegiatan/ program indiidu yang Saya lakukan adalah di
Sekolah. Berdasarkan hasil observasi, Desa Lasiolat memiliki 1 SD (SDK Halibete) dan 1
SMP ( SMPN Kelas Jauh Lasiolat). SMP ini baru saja di buka dan baru memiliki satu
ruangan saja, dan baru satu angkatan yang sedang belajar disi yakni kelas VII. SMP ini
merupakan pemekaran dari SMPN I Lasiolat Kecamaan Lasiolat. Karena letak SMP induk
yang sangat jauh para tokoh masyarakat dan pendidikan mengambil kebijakan untuk
mendirikan SMPN Kelas Jauh tersebut. Potensi pengajar di SDK Halibete dan SMPN Kelas
Jauh Lasiolat masih kurang. Guru- guru didominasi oleh guru honor, guru di SDK Halibete
ada yang tamatan SMA dan sebagianya sedang melanjutkan pendidikan di Universitas
Terbuka. Untuk SMP, guru- guru sangat sedikit dan masih bersetatus guru baru. Bahkan mata
pelajaran tertentu masih diajar oleh guru dari SMP induk. Berdasarka hal tersebut, adapun
beberapa program invidu yang dijalankan adalah sebagai berikut :
1.) Mengajar Mata Pelajaran IPS terpadu pada siswa/i SMPN Kelas Jauh Lasiolat
2.) Sosialisasi tentang Menumbuhkan Rasa Cinta Tanah Air Melalui Pengenalan Lagu-
lagu Wajib Nasional pada siswa/I keas V dan VI SDK Haibete dan siswa/i kelas VII
SMPN Kelas Jauh Lasiolat
3.) Membuat Majalah Dinding Bersama siswa/i kelas VII SMPN Kelas Jauh Lasiolat
1) Mengajar Mata Pelajaran IPS di SMPN Kelas Jauh Lasiolat
Pendidikan adalah wadah utama unuk menghasilkan sumber daya manusia yang
berkopeten, karenanya tenaga pendidik adalah aktor utama dalam proses pembelajaran,
namun pada kenyataannya SMPN Kelas Jauh Lasiolat yang terdapat di desa Lasiolat
Kecamatan Lasiolat Kabupaten Belu kekurangan tenaga pengajar, meskipun jam
pelajaran sedang berlangsung masih terdapat kelas yang siswanya bermain diluar
kelas,karena itu saya sebagai calon pendidik yang mana basis atau pengetahuan saya
sudah teruji dalam program pengalaman lapangan sebelum melakukan KKN merasa perlu
untuk membagikan pengetahuan saya, serta membantu pengajar di sekolah itu demi
keberlangsungan proses pembelajaran dengan baik.
Program ini dilakukan sesuai dengan basik/bidang studi yang digeluti. Tujuan
program ini dilaksanakan yakni :
1) Bagi siswa adalah untuk memperoleh ilmu pengetahuan dalam bidang pengetahan
sosial.
2) Bagi Mahasiswa untuk menerapkan pengalaman teoritis tentang ilmu pengetahuan
yang dimiliki, mewujudkan dharma bakti kepada masyarakat dan merupakan suatu
kesempatan bagi mahasiswa untuk melatih cara berpikir dan daya kreativitas dalam
menghadapi suatu masalah dalam masyarakat.
3) Bagi guru adalah sebagai suatu bahan contoh pembelajaran yang menarik dan kreatif.
Yang menjadi sasaran dalam kegiatan ini adalah siswa-siswi kelas VII SMPN
Kelas Jauh Lasiolat. Program ini mulai dilaksanakan dari tanggal 01Agustus sampai 5
September 2017. Adapun tahapan-tahapan kegiatan belajar mengajar di sekolah yakni
sbb :
 Tahap perkenalan
Dalam tahap ini diadakan kegiatan perkenalan antara mahasiswa KKN dengan guru

guru yang dipandu oleh koordinator (kepala sekolah masih dipeang oleh kepala

sekolah induk) yang disertai dengan penjelasan tentang tujuan kedatangan mahasiswa

KKN ke sekolah.

 Tahap pembagian tugas


Dalam tahap ini pembagian tugas mengajar yang disepakati dengan bagian kurikulum
dan guru mata pelajaran yang akan dibantu yang disesuaikan dengan roster yang
sudah ada. Mahasiswa berkoordinasi dengan guru mata pelajaran IPS
 Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap ini, kelas yang menjadi sasaran mengajar adalah kelas VII dengan waktu
2 jam dalam satu kali pertemuan. Pelaksanaan mengajar dilakukan pada jam pelajaran
di sekolah yaitu pada hari selasa dan hari kamis. Metode mengajar yang digunakan
dalam kegiatan ini adalah metode ceramah dan tanya jawab di sesuaikan dengan
situasi dan kondisi sekolah dan di kelas. Media yang digunakan iala buku IPS
Terpadu untuk SMP/MTS Kelas VII penerbit ESIS, Kapur Tulis, papan tulis, buku
dan balpoin. Proses pembelajarn dimulai dari persiapan materi sampai proses KBM
berlagsung dimana mahasiswa berinteraksi langsung dengan siswa mulai dari
perkenalan hingga pemberian materi.
Dari hasil mengajar yang dilakukan respon siswa cukup baik selama proses
pembelajaran, siswa cukup antusias dalam menerima pelajaran. Adapun hambatan
dalam pelaksanaan program ini adalah ada siswa yang sulit untuk diatur dan siswa
tidak memiliki buku pegangan sehingga guru lebih dominan dalam proses
pembelajaran. Guru selain menjelaskan juga memberikan cacatan-catatan kepada
siswa untuk mereka pelajari setelah kegiatan pembelajaran, sehingga kegiatan
pembelajaran sedikit terlambat dari waktu yang sudah ditargetkan.
Gambar 1. Kegiatan mengajar di SMPN Kelas Jauh Lasiolat

2). Sosialisasi tentang Menumbuhkan Rasa Cinta Tanah Air Melalui Pengenalan Lagu-
lagu Wajib Nasional pada siswa/I keas V dan VI SDK Haibete dan siswa/i kelas VII
SMPN Kelas Jauh Lasiolat
Rasa cinta tanah air ialah rasa yang lahir atau muncul dari dalam nurani
seseorang terhadap tanah air tempat Dia berpijak. Rasa cinta yang mengandung rasa
kebanggaan, rasa memiliki, mengormati, menghargai, dan loyalitas yang dimiliki tiap
individu pada negara tempat ia tinggal yang tercermin dari perilaku membela tanah air,
menjaga dan melindungi, tanah airnya, rela berkorban demi kepentingan bangsa dan
negara, mencintai adat dan budaya daerah. Setiap warga Negara berkewajiban untuk
mencintai tanah airnya, mencintai bangsa dan negaranya. Dengan mencintai bumi
Indonesia kita bersama- sama turut dalam mempertahankan dan melanjutkan cita- cita
kemerdekaan kita. Rasa cinta tanah air ini sangat penting untuk ditumbuhkembangkan
bagi setiap insan khususnya bagi generasi muda bangsa Indonesia karena merekalah yang
akan melanjutkan cita- cita kemerdekaan bangsa Indonesia. Penanaman nilai cinta tanah
air perlu ditumbuhkembangkan sejak dini agar generasi penerus bangsa dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik, berkarakter serta memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme
yang kuat ditengah banyaknya persoalan- persoalan dalam negeri yang cukup
menggoyakan kesatuan dan persatuan bangsa yang selama ini terjadi. Berdasarkan hal
tersebut Saya merasa penting untuk melakukan sosialisasi mengenai menumbuhkan rasa
cinta tanah air bagi siswa/I SDK Halibete dan SMPN Kelas Jauh Lasiolat melalui
pengenalan lagu- lagu wajib nasional.
Tujuan dari program ini adalah untuk menanamkan pentinganya
menumbuhkan rasa cinta tanah air bagi bangsa Indonesia khususnya bagi generasi muda,
penanaman rasa cinta tanah air ini dapat dilakukan dengan banyak hal salah satunya
melalui pengenalan lagu- lagu wajib nasional. Lagu- lagu wajib nasional tidak hanya
cukup dihafal dan dinyanyikan pada saat upacara bendera atau pada kegiatan- kegiatan
penting tetapi bagaimana kita menghayati dan memaknai isi lagu tersebut. Karena di
dalam lagu- lagu wajib nasional terdapat nilai- nilai persatuan, semangat kebangsaan yang
dapat menumbuhkan kebanggaan kita terhadap bangsa Indonesia. Dengan kita
menghayati dan memaknai isi lagu kita dapat menyadari akan kekayaan bumi kita yang
tidak dimiliki oleh bangsa lain.
Sasaran kegiatan ini ialah siswa/I kelas V dan VISDK Halibete dan kelas VII
SMPN Kelas Jauh Lasiolat. Kegiatan ini dilaksanakan di Sekolah pada jam sekolah atas
ijin kepala sekolah SD dan Koordinator SMP. Kegiatan ini di laksanakan selama tiga kali
yakni 2 kali di SDK Halibete yakni satu kali sosialisasi dilanjutkan dengan pengamalan
kegiatan sosialisasi dengan melatih siswa/i lagu- lagu wajib nasional pada hari
berikutnya. Di SMP satu kali hanya melakukan sosialisasi. Media yang digunakan adalah
laptop, powerpoint, video lagu- lagu wajib nasional, buku.
Respon siswa terhadap kegiatan ini baik, mereka cukup bersemangat dan
perhatian selama kegiatan berlangsung. Sekolah juga mendukung dan menyambut baik
kegiatan ini karena penting bagi siswa/i.

Gambar 2.1. sosialisasi di SDK Halibete


Gambar 2.2. sosialisasi di SMPN Kelas Jauh Lasiolat

3). Membuat Majalah Dinding Bersama siswa/i kelas VII SMPN Kelas Jauh Lasiolat
Alasan mahasiswa mengangkat program ini ialah karena di sekolah baik SD
maupun SMP belum memiliki mading ( majalah dinding) padahal sangat penting
menumbuhkan minat baca dan tulis bagi siswa sejak dini. Dan bertepatan dengan bulan
kemerdekaan mahasiswa mengangkat tema mading dengan tema Aku Cinta Indonesia.
Tujuan program ini adalah untuk menumbuhkan minat baca dan tulis siswa serta member
ruang bagi siswa/i SMPN Kelas Jauh Lasiolat untuk berkreasi melalui pembuatan mading
sejarah dengan tema Aku Cinta Indonesia.
Sasaran kegiatan ini adalah siswa/i SMPN Kelas Jauh Lasiolat, sebelum melakukan
kegiatan mahasiswa berkoordinasi dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia dan
mrndapat respon positif untuk melaksanakan kegiatan dengan menggunakan jam pelajaran
bahasa Indonesia. Bahan- bahan yang disiapkan ialah spidol, lem, kertas karton/ manila
berwarna, paku tekan, doble tape, serta tulisan anak- anak maupun dari mahasiswa sebagai
contoh. Proses pelaksanaan diawali dengan memberi tahu siswa untuk berkontribusi dalam
membuat mading yakni dengan menulis apa saja baik puisi maupun karangan bebas sesuai
tema. Mahasiswa selain menyiapkan bahan- bahan juga menyiapkan materi tentang majalah
dinding untuk dijelaskan kepada siswa.
Kegiatan pembuatan majalah dinding berjalan cukup baik, mahasiswa sebelum
pembuatan mading memberikan penjelasan materi tentang majalah dinding, cara membuat
majalah dinding dan pentingnya memulai kegiatan menulis sejak dini. Kegiatan pembuatan
majalah dinding dilaksanakan pada 25 agustus 2017. Hambatan dalam proses ini ialah
belum semua siswa berpartisipasi dalam menulis.

Gambar 3. Pembuatan mading di SMPN Kelas Jauh Lasiolat

11. Nama mahasiswa : Fridolina L. Besin


NIM : 1305031001
Fakultas/Jurusan : Peternakan

Kegiatan utama mahasiswa terlebih dahulu di lakukan observasi


dan survey di lokasi KKN, Desa Lasiolat. Tujuan dilakukan Observasi
yaitu untuk menemukan masalah yang terdapat di Desa Lasiolat tersebut.
Dalam melakukan survey di desa Lasiolat banyak masalah yang di
temukan, Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di lapangan,
menunjukkan bahwa kondisi yang ada di Desa Lasiolat tergolong dalam
desa yang perluh di perhatikan terutama dari segi kesehatan ternak,
pengolahan limbah ternak dan hijauan makan ternak.
Desa Lasiolat merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan
Lasiolat, yang memiliki potensi ternak yang cukup memadai, dimana
hampir di semua rumah tangga memiliki ternak sebagai hewan
peliharaan. Namun dilihat dari kondisi kesehatan ternak,penanganan
limbah ternak dan hijauan makan ternak masih sangat memprihatinkan
karena dapat menjadi sala satu faktor yang mempengaruhi produktivitas
ternak tersebut bahkan dapat menyebabkan kerugian secara ekonomi dari
peternak itu sendiri. Hal-hal inilah yang mendasari saya dalam menyusun
program individu.
Kondisi real yang ada di lapangan,menjadi tolak ukur untuk
merancang beberapa program individu yang pada akhirnya dilaksanakan
sebagai suatu bentuk:
1. Pengabdian kepada masyarakat
2. Sarana latihan bagi mahasiswa untuk berinteraksi dan bekerjasama
dengan maasyarakat
3. Media untuk menerapakan pengalaman teoritis tentang ilmu
pengetahuan yang dimiliki
4. Kesempatan bagi mahasiswa untuk melatih cara berpikir dan
kreativitas dalam menghadapi suatu masalah dalam masyarakat
5. Bekal bagi mahasiswa KKN apabila kembali hidup di tengah-
tengah masyarakat, dapat membantu menyelesaikan berbagai
permasalahan yang ditemui dengan program dan kegiatan yang
positif bagi perbaikan dan perkembangan taraf hidup masyarakat
ke arah yang lebih baik lagi. Bertitik tolak dari masalah yang telah
diamati maka Mahasiswa berinisiatif untuk merancang program
untuk menjawab masalah tersebut. Adapun program yang dapat
dirancang oleh mahasiwa adalah sebagai berikut:

4. Pemberian obat cacing pada ternak sapi dan babi


5. Sosialisasi tentang Pengolahan Limbah Peternakan
6. Penanaman Hijauan Makan Ternak
1) Pemberian obat Cacing pada Ternak Sapi dan Babi.

Cacingan merupakan suatu penyakit parasit pada semua


ternak,baik ternak besar maupun kecil yang dapat menggangu
pertumbuhan berat badan dari ternak yang di pelihara.Cacing sebagai
penyakit utama tidak hanya memberikan dampak pada penyakit
tertentu,tetapi cacing juga dapat menyebabkan penyakit-penyakit lain
yang dapat memperparah kondisi kesehatan ternak yang di
pelihara.Penyakit yang disebabkan oleh cacing sering kali dianggap
masalah biasa.Sebenarnya hal ini sangat beralasan karena pada
umumnya penyakit ini bersifat kronis sehingga secara klinis tidak
ampak begiu nyata.Ternak sapi dan babi adalah jenis ternak yang
rentan terhadap berbagai penyakit.Yang paling umum di temukan
adalah terkena penyakit cacing atau biasa di sebut cacingan.
Tujuan pemberian obat cacing pada sapi dan babi dimaksudkan
untuk mencegah ternak agar tidak cacingan, yang mengakibatkan
pertumbuhan ternak terganggu.Adapun sasarannya adalah ternak sapi
dan babi milik masyarakat Desa Lasiolat khususnya Dusun
Duamone1,Wefia dan Duamone 2 . Program tersebut dilaksanakan di
rumah warga yang memiliki ternak sapi dan babi.
Metode yang digunakan adalah observasi langsung yaitu
melihat dan mengamati kenyataan yang terjadi di lapangan. Media
yang digunakan adalah Obat cacing, ember dan air. Adapun prosesnya
adalah obat cacing tersebut dicampurkan dengan air dan diberikan
kepada ternak. Ternak sapi, kerbau dan babi sulit mengkonsumsi air
yang dicampurkan dengan air obat karena masyarakat jarang
memberikan air minum yang dicampurkan dengan obat.jumlah JKM
pada program ini adalah 44 Jam

Gambar 3. Pemberian obat Cacing pada ternak babi

Gambar 4 . Pemberian obat Cacing pada ternak sapi


2) Sosialisasi Pengolahan Limbah Peternakan (Biogas skala
rumah tangga).

Pemanasan global yang terjadi saat ini telah banyak


membawa dampak negatif bagi kehidupan manusia seperti
menyebabkan iklim tidak stabil, peningkatan suhu permukaan laut,
suhu global akan cenderung meningkat, gangguan ekologis serta
berdampak pada kehidupan sosial dan politik. karena hal tersebut,
sangatlah penting adanya usaha-usaha untuk mengurangi emisi gas
efek rumah kaca. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk
menghambat pemanasan global adalah mengurangi emisi gas efek
rumah kaca. Bioenergi menjadi salah satu hal yang dapat
dikembangkan sebagai sumber energi alternatif ramah lingkungan
dengan tujuan mengurangi ketergantungan pada sumber energy
yang mahal dan terbatas seperti bahan bakar minyak dan gas elpiji.
Bioenergi selain dapat dihasilkan dari tanaman yang memang
sengaja dibudidayakan untuk produksi bioenergi juga dapat
diusahakan dari pengolahan limbah yang dihasilkan dari aktifitas
kehidupan manusia. Sehingga, diharapkan selain dapat mengurangi
emisi gas efek rumah kaca juga mengurangi masalah lingkungan
dan meningkatkan nilai dari limbah itu sendiri.
Salah satu limbah yang dihasilkan dari aktifitas kehidupan
manusia adalah limbah dari usaha peternakan yang terdiri dari
feses, urin, gas dan sisa makanan ternak. Limbah peternakan
merupakan bahan buangan dari usaha peternakan yang selama ini
juga menjadi salah satu sumber masalah dalam kehidupan manusia
sebagai penyebab menurunnya mutu lingkungan melalui
pencemaran lingkungan, menggangu kesehatan manusia dan juga
sebagai salah satu penyumbang emisi gas efek rumah kaca. Pada
umumnya limbah peternakan hanya digunakan untuk pembuatan
pupuk organik. Untuk itu sudah selayaknya perlu adanya usaha
pengolahan limbah peternakan menjadi suatu produk yang bisa
dimanfaatkan manusia dan bersifat ramah lingkungan. Pengolahan
limbah peternakan melalui proses anaerob (hampa udara) atau
fermentasi perlu digalakkan karena dapat menghasilkan gas yang
menjadi salah satu jenis bioenergi. Pengolahan limbah peternakan
menjadi biogas ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan
pada bahan bakar minyak yang mahal dan terbatas, serta gas elpiji
yang bahkan kerap kali menjadi teroris dalam rumah sendiri.
Tujuan kegiatan ini adalah mensosialisasikan cara pembuatan
dan penggunaan biogas skala rumah tangga kepada masyarakat.
Sasaran dalam pelatihan tentang biogas adalah masyarakat Desa
Lasiolat,Kabupaten Belu.
Metode yang digunakan pada program ini yaitu metode
penyampaian materi dengan demonstarsi. Media yang digunakan
dalam kegiatan ini adalah alat tulis, laptop dan materi.Kegiataan ini
diawali dengan mensurvei ternak milik masyarakat. Selanjutnya
mendatangi masyarakat untuk memberikan penjelasan mengenai
pengolahan limbah peternakan (biogas skala rumah tangga).
Adapun hambatan yang ditemukan tidak tersedianya bahan
miniatur biogas sehingga dalam mensosialisasikan masyarakat
belum mengerti secara baik serta partisipasi masyarakat kurang
karena bertepatan dengan musim tanam di kebun.Jumlah JKM pada
program ini adalah 17 jam.
Gambar 3. Sosialisasi pengolahan limbah peternakan

Gambar.4 Sosialisasi pengolahan limbah peternakan.

MATERI SOSIALISASI PENGOLAHAN LIMBAH PETERNAKAN

MENJADI GASBIO

Gasbio adalah campuran beberapa gas, tergolong bahan bakar gas


yang merupakan hasil fermentasi dari bahan organik dalam kondisi
anaerob, dan gas yang dominan adalah gas metan (CH4) dan gas
karbondioksida (CO2) (Simamora, 1989). Gasbio memiliki nilai kalor
yang cukup tinggi, yaitu kisaran 4800-6700 kkal/m3, untuk gas metan
murni (100 %) mempunyai nilai kalor 8900 kkal/m3. Produksi gasbio
sebanyak 1275-4318 I dapat digunakan untuk memasak, penerangan,
menyeterika dan mejalankan lemari es untuk keluarga yang berjumlah
lima orang per hari.Pembentukan gasbio dilakukan oleh mikroba pada
situasi anaerob, yang meliputi tiga tahap, yaitu tahap hidrolisis, tahap
pengasaman, dan tahap metanogenik.
Pada tahap hidrolisis terjadi pelarutan bahan-bahan organik mudah
larut dan pencernaan bahan organik yang komplek menjadi sederhana,
perubahan struktur bentuk primer menjadi bentuk monomer. Pada tahap
pengasaman komponen monomer (gula sederhana) yang terbentuk pada
tahap hidrolisis akan menjadi bahan makanan bagi bakteri pembentuk
asam. Produk akhir dari gula-gula sederhana pada tahap ini akan
dihasilkan asam asetat, propionat, format, laktat, alkohol, dan sedikit
butirat, gas karbondioksida, hidrogen dan amoniak.
Model pemroses gas bio yang banyak digunakan adalah model
yang dikenal sebagai fixed-dome. Model ini banyak digunakan karena
usia pakainya yang lama dan daya tampungnya yang cukup besar.
Meskipun biaya pembuatannya memerlukan biaya yang cukup besar.
Di perdesaan, gasbio dapat digunakan untuk keperluan penerangan
dan memasak sehingga dapat mengurangi ketergantungan kepada minyak
tanah ataupun listrik dan kayu bakar. Bahkan jika dimodifikasi dengan
peralatan yang memadai, biogas juga dapat untuk menggerakkan
mesin.Untuk memanfaatkan kotoran ternak menjadi biogas, diperlukan
beberapa syarat yang terkait dengan aspek teknis, infrastruktur,
manajemen dan sumber daya manusia. Bila faktor tersebut dapat
dipenuhi, maka pemanfaatan kotoran ternak menjadi biogas sebagai
penyedia energi di pedesaan dapat berjalan dengan optimal.
Terdapat sepuluh faktor yang dapat mempengaruhi optimasi pemanfaatan
kotoran ternak menjadi biogas yaitu:
- Ketersediaan ternak
Jenis, jumlah dan sebaran ternak di suatu daerah dapat menjadi
potensi bagi pengembangan biogas. Hal ini karena biogas dijalankan
dengan memanfaatkan kotoran ternak. Untuk menjalankan biogas skala
individual atau rumah tangga diperlukan kotoran ternak dari 2 – 4 ekor
sapi dewasa.
- Kepemilikan ternak
Jumlah ternak yang dimiliki oleh peternak menjadidasar pemilihan
jenis dan kapasitas biogas yang dapat digunakan. Bila ternak sapi dewasa
yang dimiliki lebih dari 4 ekor , maka dapat dipilih biogas dengan
kapasitas yang lebih besar (berbahan fiber atau semen) atau beberapa
biogas skala rumah tangga.
- Pola pemeliharaan ternak
Ketersediaan kotoran ternak perlu dijaga agar biogas dapat
berfungsi optimal. Kotoran ternak lebih mudah didapatkan bila ternak
dipelihara dengan cara dikandangkan dibandingkan dengan cara
digembalakan.
- Ketersediaan lahan
Untuk membangun biogas diperlukan lahan di sekitar kandang
yang luasannya bergantung pada jenis dan kapasitas biogas. Lahan yang
dibutuhkan untuk membangun reaktor biogas skala terkecil (skala rumah
tangga) adalah 14 m2 (7m x 2m).
- Tenaga kerja
Untuk mengoperasikan biogas diperlukan tenaga kerja yang berasal
dari peternak/pengelola itu sendiri. Hal ini penting mengingat biogas
dapat berfungsi optimal bila pengisian kotoran ke dalam reaktor
dilakukan dengan baik serta dilakukan perawatan peralatannya. Banyak
kasus mengenai tidak beroperasinya atau tidak optimalnya biogas
disebabkan karena: pertama, tidak adanya tenaga kerja yang menangani
unit tersebut; kedua, peternak/pengelola tidak memiliki waktu untuk
melakukan pengisian kotoran karena memiliki pekerjaan lain selain
memelihara ternak.
- Manajemen limbah/kotoran
Manajemen limbah/kotoran terkait dengan penentuan komposisi
padat-cair kotoran ternak yang sesuai untuk menghasilkan biogas,
frekuensi pemasukan kotoran, dan pengangkutan atau pengaliran kotoran
ternak ke dalam reaktor. Bahan baku reaktor biogas adalah kotoran ternak
dan air dengan perbandingan 1:3. Frekuensi pemasukan kotoran
dilakukan setiap satu atau dua hari sekali. Pemasukan kotoran ini dapat
dilakukan dengan cara diangkut atau melalui saluran.
- Kebutuhan energi
Sumber energi dari biogas dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan
jika ketersediaan sumber energi lain terbatas. Bila sumber energi lain
tersedia maka peternak dapat diarahkan untuk mengolah kotoran
ternaknya menjadi kompos.
- Jarak (antara kandang reaktor dan rumah)
Agar pemanfaatan energi biogas dapat optimal sebaiknya antara
kandang, reaktor dan rumah tidak telampau jauh.
- Pengelolaan hasil samping biogas
Pengelolaan hasil samping biogas ditujukan untuk
memanfaatkannya menjadi pupuk cair dan pupuk padat (kompos).
3) . Penanaman Hijauan Makan Ternak
Tanaman Leguminosa adalah tanaman kacang-kacangan
yang termasuk juga hijauan makanan ternak yang mempunyai
kandungan nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh ternak ruminansia.
Kandungan tersebut diantaranya protein yang tersedia cukup tinggi
dibanding dengan jenis rumput (graminae), asam amino & mineral
yang sangat dibutuhkan oleh ternak. Walau banyak mengandung
protein, tanaman leguminosa pun mempunyai kekurangan yakni
mempunyai zat anti nutrisi (mimosin & tanin) yang merupakan
senyawa toksik yang mampu membahayakan bagi ternak apabila
diberikan dengan cara berlebihan.
 Klasifikasi atau Taxonomi Leguminosa yaitu :
 Keluarga : Spermatophyta
 Class : Dicotyl
 Family : Leguminoceae
 Sub Familiy : Papillionacea
 Genus : Centrosema, Peuroria, Colopogoniu
 Spesies : Pubescen, Phaseloides, Mucunoide
 Karakteristik Tanaman Leguminosa adalah :
 Tumbuh secara merambat atau menjalar (herba) & pohon
(perdu)
 Tanaman dikotilledon dengan bijinya terdiri dari dua
kotiledon atau dinamakan berkeping dua
 System perakaran bercabang & tumbuh jauh kedalam
tanah
 Daun berbentuk kupu-kupu
 Mudah tumbuh dengan baik pada berbagai keadaan tanah

Sasaran dalam kegiatan ini adalah masyarakat Desa Lasiolat,


Kabupaten Belu.Tempat pelaksanaan kegiatan di kebun warga
masyarakat Desa Lasiolat .Metode yang digunakan pada program
ini yaitu penjelasan singkat manfaat dari tanaman tersebut serta
aplikasinya .
Media yang digunakan dalam kegiatan ini adalah lahan,
linggis,air, pupuk, polybag.Kegiatan diawali dengan
penginformasian sedikit mngenai pentingnya tanaman
leguminosa,menentukan lokasi, pembersihan lahan dan pembuatan
bedengan,persiapan alat dan bahan yang akan digunakan.
Hambatan dalam pelaksanaan kegiatan ini kurangnya partisipasi
masyarakat.Jumlah JKM pada program ini adalah 22 jam.

Gambar 5. Pemindahan bibit HMT ke polybag.

Gambar 6. Penanaman HMT

Anda mungkin juga menyukai