Anda di halaman 1dari 13

Ketentuan Impor

No. Komoditi Pengertian Dasar Hukum Perizinan Impor Masa Berlaku Izin Contoh Produk Pengecualian Impor Barang Pribadi
Impor Umum Barang Kiriman
Penumpang/ASP
1 Alat dan Perangkat Alat telekomunikasi adalah 1. Peraturan Menteri Komunikasi - Sertifikat A (untuk pabrikan dan 3 (tiga) tahun Telepon Seluler, Terminal BTS, dl - Kelompok alat dan perangkat pendukung Setiap alat dan perangkat telekomunikasi yang dibuat, Tidak w ajib perizinan impor Tidak w ajib perizinan impor
Telekomunikasi setiap alat perlengkapan yang dan I nformatika nomor distributor) [Pasal 13 ayat 4 telekomunikasi; dirakit, dimasukkan untuk diperdagangkan dan/atau bila CPE yang dibaw a tidak bila CPE yang diimpor tidak
digunakan dalam 29/PER/M.KOMI NFO/09/2008 29/PER/M.KOMI NFO/09/2008], atau - CPE/alat pelanggan atau alat dan perangkat digunakan di w ilayah NKRI w ajib memenuhi persyaratan lebih dari 2 (dua) unit lebih dari 2 (dua) unit
bertelekomunikasi. tentang Sertifikasi Alat dan - Sertifikat B (untuk importir, perakit, atau telekomunikasi untuk keperluan pribadi yang tidak teknis. Verifikasi atas pemenuhan persyaratan teknis
Perangkat telekomunikasi Perangkat Telekomunikasi institusi) [Pasal 13 ayat 4 menggunakan spektrum frekuensi radio, tidak digunakan dilaksanakan melalui Sertifikasi. Sertifikat A, Sertifikat B,
adalah sekelompok alat 2. Peraturan Menteri Komunikasi 29/PER/M.KOMI NFO/09/2008], atau untuk keperluan perusahaan, dan tidak diperjualbelikan atau Surat Rekomendasi w ajib diserahkan kepada
telekomunikasi yang dan I nformatika nomor 5 Tahun - Surat Rekomendasi dari Lembaga berupa barang baw aan penumpang, ASP, barang Pejabat Bea Cukai sebagai dokumen pelengkap
memungkinkan 2013 tentang Kelompok Alat dan Sertifikasi yang ditujukan kepada instansi pindahan, serta barang yang dikirim melalui pos atau jasa pabean.
bertelekomunikasi Perangkat Telekomunikasi yang berw enang untuk mengeluarkan titipan dengan jumlah paling banyak 2 (dua) unit;
alat dan perangkat telekomunikasi yang - Alat dan perangkat telekomunikasi untuk keperluan
diimpor (Pasal 9 ayat 2 penelitian (riset), uji coba (field trial) dan atau
29/PER/M.KOMI NFO/09/2008) penanganan bencana alam (dalam hal perangkat
menggunakan spektrum frekuensi radio harus memiliki I zin
Stasiun Radio/I SR Sementara)
- Alat dan perangkat telekomunikasi yang digunakan
untuk keperluan pertahanan dan keamanan setelah
mendapatkan Rekomendasi dari Menteri Pertahanan
atau Kepala Kepolisian Republik I ndonesia;
- Alat dan perangkat telekomunikasi yang digunakan
untuk pengukuran sarana telekomunikasi.
2 Alat Kesehatan Alat kesehatan adalah Peraturan Menteri Kesehatan Nomor Pendaftaran Perbekalan 5 (lima) tahun Tisu Toilet, Alat bedah, Apabila barang yang diimpor tidak termasuk dalam Alat kesehatan dan/atau PKRT yang akan diimpor, Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
instrumen, apparatus, mesin nomor Kesehatan Rumah Tangga Stetoskop, dll barang yang w ajib didaftarkan di Kementerian digunakan dan/atau diedarkan di w ilayah Republik
dan/atau implan yang tidak 1190/MENKES/PER/VI I I /2010 Kesehatan berdasarkan keterangan/penjelasan tertulis I ndonesia harus terlebih dahulu memiliki izin edar.
mengandung obat yang tentang I zin Edar Alat Kesehatan dari Kementerian Kesehatan Permohonan izin edar alat kesehatan dan/atau PKRT
digunakan untuk mencegah, dan Perbekalan Kesehatan diajukan kepada Direktur Jenderal dengan mengisi
mendiagnosis, menyembuhkan Rumah Tangga formulir pendaftaran dan melampirkan
dan meringankan penyakit, kelengkapan yang diperlukan. Nomor Pendaftaran Alat
meraw at orang sakit, Kesehatan atau Nomor Pendaftaran Perbekalan
memulihkan kesehatan pada Kesehatan Rumah Tangga w ajib diserahkan kepada
manusia, dan/atau membentuk Pejabat Bea Cukai sebagai dokumen pelengkap
struktur dan memperbaiki fungsi pabean.
tubuh.
3 Bahan Berbahaya (B2) Bahan Berbahaya yang Peraturan Menteri Perdagangan - Pengakuan sebagai I mportir Produsen 1 (satu) tahun Air raksa, Phosphorothioic Tidak ada pengecualian 1. B2 hanya dapat diimpor melalui pelabuhan laut Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
selanjutnya disingkat B2 adalah nomor 44/M-DAG/PER/9/2009 Bahan Berbahaya (I P-B2), khusus impor Acid, Ethanol Belaw an (Medan), Tj. Priok (Jakarta), Tj. Emas (Semarang),
zat, bahan kimia dan biologi, tentang Pengadaan, Distribusi, B2 untuk kebutuhan proses produksi; Tj. Perak (Surabaya), Soekarno-Hatta (Makassar) dan
baik dalam bentuk tunggal dan Pengaw asan Bahan - Surat Persetujuan I mpor Bahan seluruh pelabuhan udara internasional.
maupun campuran yang dapat Berbahaya sebagaimana diubah Berbahaya (SPI -B2), khusus untuk I mportir 2. Produsen B2 yang akan melakukan impor B2 w ajib
membahayakan kesehatan dan dengan Peraturan Menteri Terdaftar Bahan Berbahaya (I T-B2) PT. mendapat pengakuan sebagai I P-B2. Setiap
lingkungan hidup secara Perdagangan nomor 23/M- Perusahaan Perdagangan I ndonesia pelaksanaan impor B2 oleh Perusahaan yang ditetapkan
langsung atau tidak langsung, DAG/PER/9/2011 (Persero) sebagai I T-B2 w ajib mendapat persetujuan impor dari
yang mempunyai sifat racun - Laporan Surv eyor (LS). Dirjen Daglu. I P-B2 atau SPI -B2 w ajib diserahkan kepada
(toksisitas), karsinogenik, Pejabat Bea Cukai sebagai dokumen pelengkap
teratogenik, mutagenik, korosif, pabean.
dan iritasi 3. Setiap impor B2 oleh I P-B2 dan I T-B2 harus dilakukan
Verifikasi atau Penelusuran Teknis I mpor lebih dahulu
oleh Surv eyor di negara tempat pelabuhan muat
sebelum dikapalkan dan hasil v erifikasi berupa Laporan
Surv eyor digunakan sebagai dokumen pelengkap
pabean.
4 Bahan Berbahaya dan Beracun Bahan Berbahaya dan Beracun Peraturan Pemerintah nomor 74 Surat Keterangan Registrasi Bahan 1 (satu) tahun Asam Klorida, Amoniak, Etil Tidak ada pengecualian Setiap B3 w ajib diregistrasikan oleh penghasil dan atau Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
(B3) yang selanjutnya disingkat Tahun 2001 tentang Pengelolaan Berbahaya dan Beracun (B3) Alkohol, dll pengimpor.
dengan B3 adalah bahan yang Bahan Berbahaya dan Beracun
karena sifat dan atau
konsentrasinya dan atau
jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan dan atau
merusak lingkungan hidup, dan
atau dapat membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia
serta makhluk hidup lainnya
5 Bahan Peledak Bahan Peledak adalah bahan Keputusan Menteri Perindustrian - I mportir Produsen - Nitro Cellulose dari 1 (satu) tahun Nitro Cellulose, Amonium Nitrat Tidak ada pengecualian NC hanya dapat diimpor oleh I P-NC dan I T-NC Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
atau zat yang berbentuk padat, dan Perdagangan nomor Ditjen Daglu Kemendag, atau
cair, gas, atau campurannya, 0230/MPP/Kep/7/1997 - I mportir Terdaftar - Nitro Cellulose dari
yang apabila dikenai suatu aksi jo.Keputusan Menteri Ditjen Daglu Kemendag, atau
berupa panas, benturan atau Perindustrian dan Perdagangan - Persetujuan I mpor Bahan Peledak
gesekan akan berubah secara nomor 0662/MPP/Kep/10/2003 I ndustri dari Ditjen Daglu Kemendag
kimiaw i menjadi zat-zat lain yang Jo. 418/MPP/Kep/6/2003
sebagian besar atau seluruhnya
berbentuk gas, dan perubahan
tersebut berlangsung dalam
w aktu yang sangat singkat,
disertai efek dan tekanan yang
sangat tinggi.
6 Bahan Radioaktif Sumber Radiasi Pengion adalah Peraturan Pemerintah nomor 29 - Persetujuan I mpor bahan nuklir dari Berv ariasi tergantung Akselerator partikel, Uranium alam,
Pengecualian
dll untuk pemanfaatan peralatan yang Setiap orang atau badan yang akan melaksanakan Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
zat radioaktif terbungkus dan Tahun 2008 tentang Perizinan BAPETEN, atau tujuan penggunaan, mengandung Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion dan Bahan Nuklir
terbuka beserta fasilitasnya, dan Pemanfaatan Sumber Radiasi - Persetujuan I mpor Sumber radiasi lihat Lampiran I PP 28 zat radioaktif untuk barang konsumen sebagaimana w ajib memiliki izin dari Kepala BAPETEN. (Pasal 10 ayat 1
pembangkit radiasi pengion. Pengion dan Bahan Nuklir pengion dari BAPETEN Th 2008 dimaksud PP 29 Th 2008)
Bahan Nuklir adalah bahan yang dalam Pasal 70 ditetapkan dengan ketentuan bahw a: I mpor dan ekspor Sumber Radiasi Pengion dan Bahan
dapat menghasilkan reaksi a. tipe dan jenis peralatan yang dimaksud telah disetujui Nuklir hanya boleh dilakukan oleh Pemegang I zin
pembelahan berantai atau oleh Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion atau Bahan Nuklir.
bahan yang dapat diubah Kepala BAPETEN; ... (Pasal 73 PP 28 Th 2009) (Pasal 74 ayat 1 PP 29 Th 2008)
menjadi bahan yang dapat Pemegang I zin yang akan melaksanakan impor atau
menghasilkan reaksi ekspor Sumber Radiasi Pengion atau Bahan Nuklir
pembelahan berantai. sebagaimana dimaksud pada ayat (1) w ajib mendapat
persetujuan dari Kepala BAPETEN sebelum Sumber
Radiasi Pengion atau Bahan Nuklir dikeluarkan dari
8 Minyak dan Gas Bumi [BBM] Minyak dan Gas Bumi yang Peraturan Menteri Perdagangan Surat Persetujuan I mpor (PI ) Minyak dan Berv ariasi, umumnya Minyak mentah (crude oil), Tidak ada pengecualian kaw asan
Minyak pabean.
dan Gas Bumi (Pasal 74 ayat 2 PPdimaksud
sebagaimana 29 Th 2008)
pada Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
diatur dalam Peraturan Menteri nomor 42/M-DAG/PER/9/2009 Gas Bumi diberikan quota Natural Gas (Gas Pipa), LNG, ayat (1) hanya dapat diimpor oleh:
ini terdiri dari Minyak Bumi, Gas tentang Ketentuan Ekspor dan impor/ekspor LPG, BBM a. BU untuk Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi;
Bumi, Bahan Bakar Minyak I mpor Minyak dan Gas Bumi dan
(BBM), Bahan Bakar Gas (BBG), b. Pengguna Langsung.
Liquified Natural Gas (LNG), BU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) huruf
Liquified Petroleum Gas (LPG), a dan Pengguna Langsung sebagaimana dimaksud
Bahan Bakar Lain dan Hasil dalam Pasal 2 ayat (3) huruf b yang melakukan impor
Olahan sebagaimana tercantum Minyak dan Gas Bumi w ajib
dalam Lampiran yang mendapat persetujuan impor terlebih dahulu dari
merupakan bagian tidak Menteri.
9 Beras *) terpisahkan
Beras adalahdari Peraturan
biji-bijian baik
1. Peraturan Menteri 1. Persetujuan I mpor-Beras (khusus untuk - 6 bulan dalam tahun Beras Thai Hom Mali, Beras - Barang untuk keperluan penelitian dan pengembangan Jenis beras yang dapat diekspor adalah sebagaimana Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
berkulit, tidak berkulit, diolah
Perdagangan nomor 19/M- I T-Beras dan hibah beras), berjalan (I P-Beras) Ketan, dll teknologi Lampiran I . Jenis beras yang dapat diimpor adalah
atau tidak diolah yang berasal DAG/PER/3/2014 tentang 2. I P-Beras - 3 bulan dalam tahun - Barang pelitas batas dengan nilai pabean tertentu sebagaimana tercantum dalam Lampiran I I Peraturan
dari spesies Oriza sativ a Ketentuan Ekspor dan I mpor 3. KT.2 atau KT.9, dan berjalan (Persetujuan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- Menteri ini.
Beras 4. NPI K I mpor khusus untuk I T- undangan di bidang kepabeanan. I mpor beras hanya dapat diimpor oleh Perusahaan
2. Perraturan Menteri Beras) Umum BULOG.
Perindustrian dan Perdagangan - 1 tahun (khusus Setiap pelaksanaan impor beras w ajib terlebih dahulu
nomor 141/MPP/Kep/3/2002 Persetujuan I mpor dilakukan penelusuran teknis impor di pelabuhan muat.
tentang Nomor Pengenal Beras khusus untuk
I mportir Khusus (NPI K) j.o. hibah)
 07/M‐DAG/PER/3/2008
10 Bahan Baku Obat Tradisional Bahan Obat Tradisional adalah Peraturan Kepala BPOM Nomor Surat Keterangan I mpor/Surat Untuk 1 (satu) kali Madu alam, royal jelly, dll Tidak ada pengecualian Selain harus memenuhi ketentuan sebagaimana Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
simplisia atau sediaan galenik 28 Tahu 2013 tentang Keterangan Komoitas Non Obat dan pemasukan/transaksi dimaksud dalam Pasal 3, pemasukan Bahan Obat, Bahan
yang digunakan dalam Pengaw asan Pemasukan Bahan Makanan (SKK-NOM) onal Obat Tradisional, Bahan Suplemen Kesehatan, dan
pembuatan obat tradisional dan Obat, Bahan Obat Tradisional, Bahan Pangan juga harus mendapat persetujuan dari
tidak dalam kemasan yang siap Bahan Suplemen Kesehatan, dan Kepala Badan.
digunakan oleh konsumen. Bahan Pangan ke Dalam Persetujuan dari Kepala Badan sebagaimana dimaksud
Wilayah I ndonesia sebagaimana pada ayat (1) berupa SKI .
diubah oleh Peraturan Kepala
BPOM Nomor 8 Tahun 2014

11 BPO Bahan Perusak lapisan Ozon, 1. Peraturan Menteri - I P-BPO atau ? HCFC – 22, Metil Bromida Pengecualian dari ketentuan yang diatur dalam BPO sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dilarang Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
selanjutnya disebut BPO, adalah Perdagangan nomor 24/M- - I T-BPO dan Persetujuan I mpor BPO Peraturan ini hanya dapat ditetapkan oleh Menteri untuk diimpor, kecuali Carbon Tetrachlorida (CTC) untuk
senyaw a kimia yang berpotensi DAG/PER/6/2006 tentang Perdagangan. penggunaan laboratorium dan analisa.
dapat bereaksi dengan molekul Ketentuan I mpor Bahan Perusak BPO sebagaimana tercantum dalam Lampiran I I dan
ozon di lapisan stratosfir. Lapisan Ozon sebagaimana Lampiran I I I hanya dapat diimpor dari negara-negara
diubah dengan Peraturan yang terdapat dalam daftar yang diterbitkan
Menteri Perdagangan nomor Kementerian Negara Lingkungan Hidup, oleh
38/M-DAG/PER/10/2010 perusahaan yang mendapat pengakuan sebagai I P-
2. Peraturan Menteri BPO atau penunjukan
Perdagangan nomor 51/M- sebagai I T-BPO.
DAG/PER/12/2007 tentang I mpor BPO sebagaimana dimaksud pada ayat (3) hanya
Ketentuan I mpor Metil Bromida dapat dilakukan melalui pelabuhan-pelabuhan sebagai
untuk Keperluan Karantina dan berikut:
Pra Pengapalan a. Pelabuhan Belaw an, Medan;
b. Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta;
c. Pelabuhan Merak, Cilegon;
d. Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang;
12 Cakram Optik 1. Mesin dan Peralatan Mesin Peraturan Menteri Perdagangan 1. I T-Cakram Optik 4 tahun (I T-Cakram CD (Compact Disk isi maupun I mpor Cakram Optik Kosong dan Cakram Optik I si yang Setiap importasi Mesin, Peralatan Mesin, Bahan Baku, Dikecualikan dari Dikecualikan dari
adalah segala macam mesin nomor 11/M-DAG/PER/3/2010 2. Laporan Surv eyor Optik) kososng) dilakukan oleh: Cakram Optik Kosong, dan Cakram Optik I si oleh I T ketentuan tataniaga impor ketentuan tataniaga impor
dan peralatan yang dapat tentang Ketentuan I mpor Mesin, 3. Persetujuan I mpor-Cakram Optik, dan a. instansi pemerintah dan lembaga negara; Cakram Optik yang telah mendapat persetujuan impor dalam jumlah paling dalam jumlah paling
dipergunakan dalam proses Peralatan Mesin, Bahan Baku, 4. Surat Keterangan Label berbahasa b. perw akilan negara asing beserta pejabatnya yang w ajib terlebih dahulu dilakukan v erifikasi atau banyak 10 (sepuluh) keping banyak 10 (sepuluh) keping
produksi Cakram Optik Kosong Cakram Optik Kosong, dan I ndonesia ditugaskan di I ndonesia; penelusuran teknis impor di pelabuhan muat barang (perorangan melalui jasa
dan/atau Cakram Optik I si. Cakram Optik I si j.o. nomor 35/M- c. badan internasional beserta pejabatnya yang kiriman)
2. Bahan Baku adalah segala DAG/PER/5/2012 ditugaskan di I ndonesia;
bentuk bahan yang dapat d. perorangan sebagai barang pindahan;
digunakan dalam proses e. penumpang dan aw ak sarana pengangkut, dengan
produksi Cakram Optik Kosong jumlah paling banyak 10 (sepuluh) keping; dan
dan/atau Cakram Optik I si. f. perorangan melalui jasa kiriman, dengan jumlah paling
3. Cakram Optik adalah segala banyak 10 (sepuluh) keping.
macam media rekam berbentuk
cakram yang dapat diisi atau
berisi data dan atau informasi
berupa suara, musik, film, atau
data dan/atau informasi lainnya
yang dapat dibaca dengan
mekanisme teknologi
13 Cengkeh *) Cengkeh adalah Bunga Peraturan Menteri Perindustrian 1. Persetujuan I mpor Cengkeh dan Berlaku pershipment Cengkeh, sudah dihancurkan Tidak ada pengecualian (1) Perusahaan yang dapat mengimpor cengkeh Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
Cengkeh (Pos Tarip HS dan Perdagangan nomor 2. KT.2 atau KT.9 (transaksional) atau belum, termasuk bunga adalah I mportir Cengkeh yang sudah mendapat
0907.00.100) dan Cengkeh lain- 528/MPP/7/2002 tentang cengkeh pengakuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2.
lain (Pos Tarif HS 0907.00.900). Ketentuan I mpor Cengkeh (2) Setiap kali importasi harus mendapatkan persetujuan
I mpor yang memuat jumlah, jenis dan w aktu
pengimporan.
14 Etilena Bahan Baku Plastik adalah Peraturan Menteri Perdagangan - I P-Bahan Baku Plastik atau - I P-Bahan Baku Etilena (bahan baku plastik) Belum diatur pengecualian. Pengecualian dari ketentuan - Bahan baku plastik hanya dapat diimpor oleh Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
senyaw a organik yang nomor 36/M-DAG/PER/7/2013 - Persetujuan I mpor Bahan Baku Plastik Plastik berlaku 1 (satu) dalam Peraturan Menteri ini harus dengan persetujuan perusahaan yang telah mendapat pengakuan sebagai
mempunyai rumus kimia tentang Ketentuan I mpor Bahan tahun sejak tanggal Menteri. I P-Bahan Baku Plastik atau penetapan sebagai I T-Bahan
tersendiri yang digunakan Baku Plastik diterbitkan Baku Plastik dari Menteri
sebagai senyaw a antara dalam - Persetujuan I mpor - Setiap pelaksanaan impor Bahan Baku Plastik oleh I T-
proses produksi plastik. Bahan Baku Plastik Bahan Baku Plastik w ajib mendapat persetujuan impor
berlaku selama 6 dari Menteri.
(enam) bulan
terhitung sejak
tanggal diterbitkan.
15 Garam Garam adalah senyaw a kimia Peraturan Menteri Perdagangan Laporan Surv eyor Berlaku pershipment Garam dapur Ketentuan ini tidak berlaku terhadap impor garam yang - Garam yang dapat diimpor hanya Garam Konsumsi dan Khusus garam konsumsi Wajib perizinan impor
yang komponen utamanya nomor 58/M-DAG/PER/9/2012 (transaksional) merupakan: Garam Produksi. Garam Kosumsi hanya dapat diimpor dengan jumlah maksimal
mengandung natrium klorida tentang Ketentuan I mpor Garam - barang keperluan penelitian dan pengembangan oleh perusahaan yang telah mendapatkan pengakuan 500 gram.
(NaCl) dan mengandung teknologi; sebagai I P Garam Konsumsi. Garam I ndustri hanya dapat
senyaw a air, magnesium, - barang contoh yang tidak untuk diperdagangkan; diimpor oleh perusahaan yang telah mendapatkan
kalsium, sulfat dan bahan dan/atau pengakuan sebagai I P Garam I ndustri atau penetapan
tambahan iodium, anti-caking - barang pribadi penumpang atau aw ak sarana sebagai I T Garam I ndustri.
atau free-flow ing maupun tidak, pengangkut atau pelintas batas, khusus untuk garam - Setiap pelaksanaan importasi garam oleh I P Garam
yang termasuk dalam Pos konsumsi dengan jumlah maksimal 500 gram. Konsumsi, I P Garam I ndustri, dan I T Garam w ajib terlebih
Tarif/HS: 2501. 00.10.00 - Garam dahulu dilakukan v erifikasi atau penelusuran teknis di
Meja; 2501.00.20.00 - Garam negara muat barang.
batu; 2501.00.50.00 - Air Laut -
Lain-lain; 2501.00.90.10 --
Mengandung natrium klorida
paling sedikit 94,7% dihitung dari
baris kering; 2501.00.90.90 -- Lain-
16 Gombal *) lain
? Keputusan Menteri Perindustrian Dilarang untuk diimpor - Ballpress, pakaian bekas Tidak ada pengecualian Ex HS 6310.90.000 (uraian barang: Gombal baru dan Dilarang untuk diimpor Dilarang untuk diimpor
dan Perdagangan nomor bekas) dilarang diimpor
642/MPP/Kep/9/2002 ttg
Perubahan Lampiran I Keputusan
Menteri Perindustrian dan
Perdagangan nomor
230/MPP/Kep/7/1997 tentang
Barang yang Diatur Tata Niaga
I mpornya
17 Gula *) Gula adalah Gula Kristal Peraturan Menteri Perdagangan - I mportir Produsen Gula atau SPI /Surat ? Gula tebu atau gula bit dan Kew ajiban v erifikasi atau penelusuran teknis Gula Kristal Mentah/Gula Kasar (Raw Sugar) Dikecualikan dari perizinan Dikecualikan dari perizinan
Mentah/Gula Kasar (Raw nomor 19/M-DAG/PER/5/2008 Persetujuan I mpor Gula, dan sukrosa murni kimiaw i, dalam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 butir 2 yang impor. impor.
Sugar), Gula Kristal Rafinasi tentang Perubahan Kelima atas - Laporan Surv eyor bentuk padat. tidak diberlakukan terhadap importasi Gula yang dapat diimpor harus memiliki bilangan I CUMSA minimal
(Refined Sugary, dan Gula Kristal Keputusan Menteri Perindustrian - Nomor Pengenal I mportir Khusus merupakan : 1200 I U dan Gula Kristal Rafinasi (Refined Sugar)
Putih (Plantation White Sugar). dan Perdagangan nomor (1) barang keperluan penelitian dan pengembangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 butir 3 yang
527/MPP/Kep/9/2004 tentang teknologi; dapat diimpor harus memiliki bilangan I CUMSA maksimal
Ketentuan I mpor Gula (2) barang contoh; 45 lU.
(3) barang pribadi penumpang atau aw ak sarana Gula  Kristal  Putih  (Plantation  White  Sugar) 
pengangkut atau pelintas batas; yang dapat diimpor harus memiliki bilangan 
(4) barang promosi; I CUMSA antara 70 I U sampai dengan 200 I U.
(5) barang kiriman melalui jasa kurir dengan I mpor Gula Kristal Putih (Plantation White Sugar) yang
menggunakan jesa pesaw at udara. memenuhi ketentuan hanya dapat dilaksanakan oleh
perusahaan yang telah mendapat penunjukan sebagai
I mportir Terdaftar Gula, selanjutnya disebut I T Gula.
Setiap importasi Gula Kristal Putih (Plantation White
Sugar) oleh I T Gula harus mendapat persetujuan impor
terlebih dahulu dari Direktur Jenderal.
Setiap pelaksanaan importasi Gula Kristal Mentah/Gula
Kasar, Gula Kristal Rafinasi dan Gula Kristal Putih oleh I P
Gula dan I T Gula w ajib terlebih
dahulu dilakukan v erifikasi atau penelusuran teknis
18 Hew an Hew an adalah semua binatang Peraturan Pemerintah Nomor 82 KH.4, KH.5, KH.7,KH.8a, KH.8b, KH.8c, KH.9, Berlaku pershipment Kuda Hidup, Burung Hidup, Tidak ada pengecualian Media pembaw a yang dimasukkan ke dalam w ilayah Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
yang hidup di darat, baik yang Tahun 2000 tentang Karantina KH.10,KH.11 atau KH.12 (transaksional) termasuk Produknya, dll Negara Republik I ndonesia, di antaranya w ajib
dipelihara maupun yang hidup Hew an dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina di
secara liar. tempat pemasukan sebagaimana dimaksud dalam huruf
Media pembaw a hama c untuk keperluan tindakan karantina.
penyakit hew an karantina yang
selanjutnya disebut media
pembaw a adalah hew an,
bahan asal
hew an, hasil bahan asal hew an
dan atau benda lain yang dapat
membaw a hama penyakit
19 I kan hew anadalah
- I kan karantina.
semua biota Peraturan Pemerintah Nomor 15 KI D 12, KI D 6, atau KI D 7 Berlaku pershipment I kan Hidup dan Produknya Tidak ada pengecualian Setiap Media Pembaw a yang dimasukkan ke dalam Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
perairan yang sebagian atau Tahun 2002 tentang Karantina (transaksional) w ilayah Negara Republik I ndonesia di antaranya w ajib
seluruh daur hidupnya berada di I kan dilaporkan dan diserahkan kepada Petugas Karantina di
dalam air, dalam keadaan hidup tempat pemasukan sebagaimana dimaksud dalam huruf
atau mati, termasuk bagian- b untuk keperluan Tindakan Karantina.
bagiannya;
- Media Pembaw a Hama dan
Penyakit I kan Karantina yang
selanjutnya disebut Media
Pembaw a adalah ikan dan/atau
Benda Lain yang dapat
membaw a Hama dan Penyakit
I kan Karantina
20 I ntan Kasar I ntan Kasar adalah intan yang Peraturan Menteri Perdagangan - I mportir Terdaftar-I ntan Kasar 3 tahun dan dapat I ntan Kasar Terhadap I ntan Kasar dari luar negeri yang dimasukkan ke I ntan Kasar hanya dapat diimpor oleh perusahaan yang Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
termasuk dalam klasifikasi Pos Nomor 10/M-DAG/PER/6/2005 - Surat Persetujuan I mpor (SPI ) I ntan Kasar diperpanjang kembali I ndonesia dan akan dilanjutkan kembali pengirimannya telah diakui sebagai I T-I ntan di Departemen
Tarif/HS sebagaimana dimuat tentang Ketentuan Ekspor dan - Laporan Surv eyor (I T-I ntan Kasar) (transit) atau bersifat alih-kapal (transhipment) untuk Perdagangan.
dalam Buku Tarif Bea Masuk I mpor I ntan Kasar sebagaimana tujuan negara lain, tanpa dimasukkan terlebih dahulu ke Setiap pelaksanaan importasi I ntan Kasar w ajib
I ndonesia Tahun 2007 sebagai diubah dengan Peraturan daerah pabean I ndonesia lainnya, tidak terkena mendapat Surat Persetujuan I mpor (SPI ) I ntan Kasar
berikut: Menteri Perdagangan Nomor ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan ini. terlebih dahulu dari DI RJEN DAGLU cq. Direktur I mpor
- 7102.10.00.00 - Tidak disortir. 25/M-DAG/PER/7/2008 Departemen Perdagangan.
- I ndustri: I T-I ntan w ajib menyampaikan hasil pemeriksaan dan
- 7102.21.00.00 -- tidak dikerjakan penelitian dari Surv eyor dan SPI I ntan Kasar serta
atau dipotong secara dokumen terkait lainnya yang diperlukan dalam rangka
sederhana, dibelah atau importasi I ntan Kasar kepada Kantor Pelayanan Bea dan
dipecah. Cukai setempat di pelabuhan tujuan/bongkar impor
- Bukan I ndustri : I ntan Kasar untuk dilakukan pemeriksaan kepabeanan
- 7102.31.00.00 -- tidak dikerjakan sebelum pengeluaran I ntan Kasar ke daerah pabean
atau dipotong secara I ndonesia lainnya.
sederhana, dibelah atau
21 Keramik dipecah.
Keramik adalah produk hasil Peraturan Menteri Perdagangan Laporan Surv eyor Berlaku pershipment Batu bata bangunan, blok Pelaksanaan impor keramik dapatdilaksanakan tanpa Setiap pelaksanaan impor keramik sebagaimana Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
olahan dari bahan galian non nomor 06/M-DAG/PER/1/2007 (transaksional) lantai, ubin penopang atau dilakukan v erifikasi atau penelusuran teknis terhadap: dimaksud dalam Pasal 1 angka 2 w ajib dilakukan
logam melalui proses tentang Verifikasi atau pengisi dan sejenisnya dari a. Barang keperluan penelitian dan pengembangan v erifikasi sebelum muat barang.
pembakaran yang termasuk Penelusuran Teknis I mpor keramik. teknologi; Hasil v erifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
dalam Bab 69 dalam Buku Tarif Keramik b. Barang kiriman dan atau barang contoh melalui jasa dituangkan dalam bentuk Laporan Surv eyor untuk
Bea Masuk I ndonesia. kurir dengan menggunakan pesaw at udara; atau digunakan sebagai dokumen pelengkap Pabean yang
c. Barang pindahan. diw ajibkan untuk
pendaftaran Pemberitahuan I mpor Barang (PI B) atau
Pemberitahuan Pabean Single Administrativ e Document
(PPSAD) untuk Kantor Pelayanan Bea dan Cukai yang
sudah
menerapkannya.
22 Komoditi CI TES *) Conv ention on I nternational Keputusan Menteri Kehutanan - Surat Angkut Tumbuhan dan Satw a Liar Paling lama 1 (satu) Hew an dan Tumbuhan di Khusus peredaran luar negeri berupa ekspor, impor atau Ekspor, impor, re-ekspor atau introduksi dari laut Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
Trade in Endangered Spesies of nomor 447/Kpts-I I /2003 tentang Luar Negeri (SATS-LN)/CI TES I mport Permit tahun Appendix I , I I , I I I re-ekspor spesimen yang berbentuk bunga potong (cut tumbuhan dan satw a liar untuk tujuan non komersial
Wild Fauna and Flora (CI TES) Tata Usaha Pengambilan atau - Dokumen Karantina flow ers) dari hasil perbanyakan tumbuhan secara buatan w ajib disertai SATS-LN.
adalah konv ensi (perjanjian) Penangkapan dan Peredaran yang induk-induknya diketahui berasal dari sumber yang I mpor untuk tujuan komersial spesimen jenis-jenis
internasional yang bertujuan Tumbuhan dan Satw a Liar legal, dikecualikan dari ketentuan sebagaimana tumbuhan dan satw a liar yang termasuk dalam daftar
untuk membantu pelestarian dimaksud dalam Pasal 63. Appendiks I hasil pengembangbiakan satw a (captiv e
populasi di habitat alamnya breeding) atau perbanyakan tumbuhan secara buatan
melalui pengendalian (artificial propagation), jenis-jenis Appendiks I I ,
perdagangan internasional Appendiks I I I atau Non-Appendiks CI TES w ajib terlebih
spesimen tumbuhan dan satw a dahulu dilengkapi dengan SATS-LN I mpor (CI TES impor
liar. permit).
Spesimen dari jenis-jenis yang dilindungi yang termasuk
dalam Appendiks I CI TES dilarang untuk dibaw a baik
ekspor, re-ekspor maupun impor sebagai barang
23 Komoditi w ajib SNI Standar Nasional I ndonesia yangSK No 9 Tahun 2007 Surat Pendaftaran Barang atau Surat ? Belum jelas, karena Pemutus sirkit untuk proteksi - Contoh uji dalam rangka penerbitan SPPT-SNI baw aanimpor
Barang pribadi, maupun
yang cinderamata.
akan memasuki daerah pabean Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
selanjutnya disebut SNI adalah Peraturan Menteri Perindustrian Pertimbangan Teknis tidak tersebut dalam arus lebih pada instalasi rumah - Contoh uji untuk penelitian dan pengembangan I ndonesia dan sudah memiliki Sertifikasi Produk
standar yang ditetapkan oleh Nomor 06/M-I ND/PER/2/2014 regulasi tangga dan sejenisnya - Barang contoh dalam pameran Penggunaan Tanda SNI yang diterbitkan oleh Lembaga
Badan Standar Nasional dan tentang Pemberlakuan SNI Kaca untuk bangunan: cermin - Barang ekspor yang diimpor kembali Sertifikasi Produk atau Sertifikat Kesesuaian Mutu yang
berlaku secara nasional. Regulator Tekanan Tinggi untuk kaca lembaran berlapis perak Setelah memiliki Surat Pertimbangan Teknis dari Direktur diterbitkan oleh Lembaga I nspeksi, w ajib didaftarkan
Tabung Baja LPG - Sistem Pertanian Organik Jenderal Pembina I ndustri. terlebih dahulu oleh importir kepada Direktur Jenderal
50/M-I ND/PER/6/2014 tentang - Tepung terigu sebagai bahan Macam pengecualian lihat aturan mengenai Perdagangan Luar Negeri Departemen Perindustrian
Pemberlakuan SNI Cermin Kaca makanan pemberlakuan SNI secara langsung dan Perdagangan cq Direktur Pengaw asan dan
Lembaran Berlapis Alumunium - Pupuk NPK Padat Pengendalian Mutu Barang untuk mendapakan Surat
dan SNI Cermin Kaca Lembaran - Tegangan standar Pendaftaran Barang (SPB).
Berlapis Perak - Kaw at baja kuens (quench) I mportir yang tidak mendapatkan Surat Pendaftaran
24 Kosmetik Obat dan Makanan adalah Peraturan Kepala BPOM Nomor Surat Keterangan I mpor (SKI ) atau Berlaku pershipment Alas bedak, lipstik, dll Tidak ada pengecualian Selain harus memenuhi ketentuan sebagaimana Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
obat, obat tradisional, obat 27 Tahun 2013 tentang I zin SAS atau Surat Keterangan Komoditas (transaksional) dimaksud dalam Pasal 2, pemasukan Obat dan
kuasi, kosmetika, suplemen Pengaw asan Pemasukan Obat Non Obat dan Makanan (SKK NOM) Pengecualian LS dan ketentuan impor produk tertentu: Makanan juga harus mendapat persetujuan dari Kepala
kesehatan, dan pangan olahan. dan Makanan ke Dalam Wilayah a. Produk Tertentu yang tercakup dalam Pasal 25 ayat (1) Badan.
Kosmetika adalah bahan atau I ndonesia dan Pasal 26 ayat (1) UU No 10 Tahun 1995 tentang Persetujuan dari Kepala Badan sebagaimana dimaksud
sediaan yang dimaksudkan Kepabeanan j.o. UU No 17 Tahun 2006, pada ayat (1) berupa SKI .
untuk digunakan pada bagian b. Produk Tertentu berupa pakaian jadi berupa barang Beririsan dengan Ketentuan impor produk tertentu
luar tubuh manusia (epidermis, kiriman paling banyak 10 pieces per pengiriman dan sebagai berikut:
rambut, kuku, bibir dan organ barang pribadi penumpang atau aw ak sarana LS sebagai dokumen pelengkap pabean dalam
genital bagian luar) atau gigi pengangkut yang bernilai paling banyak FOB US$ 1000 penyelesaian kepabeanan di bidang impor untuk
dan membran mukosa mulut per orang, dengan menggunakan pesaw at udara kosmetik mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2014.
terutama untuk membersihkan, c. Produk Tertentu elektronika berupa barang kiriman
mew angikan, mengubah paling banyak 2 unit perpengiriman dan barang pribadi
penampilan dan atau penumpang atau aw ak sarana pengangkut yang bernilai
memperbaiki bau badan atau paling banyak FOB US$ 1500 per orang, dengan
melindungi atau memelihara menggunakan pesaw at udara.
tubuh pada kondisi baik. d. Produk Tertentu selain huruf b dan c berupa barang
I zin Special Access Scheme, kiriman atau barang pribadi penumpang atau awak
yang selanjutnya disebut I zin sarana pengangkut yang bernilai paling banyak FOB US$
1500 per orang, dengan menggunakan pesawat udara.
SAS adalah izin pemasukan obat,
e. Produk Tertentu untuk keperluan kegiatan operasi hulu
obat tradisional, kosmetika dan
minyak dan gas bumi, panas bumi dan mineral serta
suplemen makanan ke dalam
sektor energi lainnya,
w ilayah I ndonesia melalui
f. Produk Tertentu yang diimpor oleh importir produsen
mekanisme jalur khusus untuk
25 Limbah B3 Limbah bahan berbahaya dan - Peraturan Pemerintah Nomor 18 Dilarang untuk diimpor - Minyak petroleum dan minyak Tidak ada pengecualian I mpor limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) Dilarang untuk diimpor Dilarang untuk diimpor
beracun, disingkat limbah B3, Tahun 1999 tentang Pengelolaan yang diperoleh dari mineral sebagai sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang
adalah sisa suatu usaha Limbah Bahan Berbahaya Dan mengandung bitumen, Sisa mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun
dan/atau kegiatan yang Beracun j.o. Peraturan dan skrap dari sel primer, yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau
mengandung bahan berbahaya Pemerintah Nomor 85 Tahun 1999, baterai primer dan akumulator jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
dan/atau beracun yang karena - Peraturan Menteri Perindustrian listrik langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakan
sifat dan/atau konsentrasinya dan Perdagangan Nomor lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan
dan/atau jumlahnya, baik 520/MPP/Kep/8/2003 tentang lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
secara langsung maupun tidak Larangan I mpor Bahan manusia serta makhluk hidup lain, sebagaimana
langsung, dapat mencemarkan Berbahaya dan Beracun (B3) dimaksud dalam UU No. 23 Tahun 1997, dinyatakan
dan/atau merusakkan dilarang.
lingkungan hidup, dan/atau
dapat
membahayakan lingkungan
hidup, kesehatan, kelangsungan
hidup manusia serta makhluk
hidup lain
26 Limbah Non-B3 Limbah Non Bahan Berbahaya Peraturan Menteri Perdagangan - Pengakuan sebagai I mportir Produsen 1 (satu) tahun Sisa, reja, dan skrap dari Tidak ada pengecualian - Limbah Non B3 yang dapat diimpor adalah Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
dan Beracun, selanjutnya nomor 39/M-DAG/PER/9/2009 ttg Limbah Non B3 (I P-Limbah Non B3); plastik; sisa, reja, dan skrap sebagaimana tercantum dalam lampiran I
disebut Limbah Non B3, adalah Limbah Non Bahan Berbahaya - Laporan Surv eyor dari karet - Limbah Non B3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
sisa suatu usaha dan/atau dan Beracun (B3) hanya dapat diimpor oleh perusahaan yang melakukan
kegiatan berupa kegiatan usaha industri dan telah mendapat Pengakuan
sisa, skrap atau reja yang tidak sebagai I P Limbah Non
termasuk dalam B3 dari Direktur Jenderal.
klasifikasi/kategori
limbah bahan berbahaya dan
beracun.
28 Mesin Multifungsi Berw arna Mesin Multifungsi Berw arna Peraturan Menteri Perdagangan - I T Mesin Multifungsi Berw arna, Mesin - 2 tahun (PI Mesin Printer Berw arna Tidak ada pengecualian Mesin Multifungsi Berw arna, Mesin Fotokopi Berw arna Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
adalah mesin yang dapat Nomor 15/M-DAG/PER/3/2007 Fotokopi Berw arna dan Mesin Printer Multifungsi Berw arna, dan Mesin Printer Berw arna sebagaimana dimaksud
menjalankan dua fungsi atau tentang Ketentuan I mpor Mesin Berw arna Mesin Fotokopi pada Pasal 1 angka 1 hanya dapat diimpor oleh
lebih untuk mencetak, Multifungsi Berw arna, Mesin - PI Mesin Multifungsi Berw arna, Mesin Berw arna dan Mesin perusahaan yang telah mendapat penunjukan sebagai
menggandakan atau transmisi Fotokopi Berw arna, dan Mesin Fotokopi Berw arna dan Mesin Printer Printer Berw arna) I T Mesin Multifungsi Berw arna, Mesin Fotokopi Berw arna
faksimili, memiliki kemampuan Printer Berw arna Berw arna - 6 bulan (PI Mesin dan Mesin Printer Berw arna dari Direktur Jenderal.
untuk berhubungan dengan - Laporan Surv eyor Multifungsi Berw arna, Setiap pelaksanaan impor Mesin Multifungsi Berw arna,
mesin pengolah data otomatis Mesin Fotokopi Mesin Fotokopi Berw arna dan Mesin Printer Berw arna
atau jaringan yang dapat Berw arna dan Mesin oleh I T Mesin Multifungsi Berw arna, Mesin Fotokopi
memproduksi barang cetakan Printer Berw arna) Berw arna
berw arna lebih dari satu w arna; dan Mesin Printer Berw arna w ajib mendapat
Mesin Fotokopi Berw arna persetujuan impor dari Direktur Jenderal mengenai
adalah mesin fotokopi yang jumlah, jenis, spesifikasi teknis, pelabuhan tujuan, negara
dapat memproduksi barang asal, dan masa berlaku persetujuan impor 6 (enam)
cetakan berw arna lebih dari bulan.
satu w arna; I mpor Mesin Multifungsi Berw arna, Mesin Fotokopi
Mesin Printer Berw arna adalah Berw arna dan Mesin Printer Berw arna w ajib dilakukan
unit keluaran dari mesin v erifikasi atau penelusuran teknis di negara muat
pengolah data otomatis yang barang.
dapat memproduksi barang Hasil v erifikasi atau penelusuran teknis sebagaimana
cetakan berw arna lebih dari dimaksud dalam Pasal 7 dituangkan dalam bentuk
satu w arna. Laporan Surv eyor (LS) sebagai dokumen pelengkap
pabean dalam
penyelesaian kepabeanan di bidang impor.
29 Mesin yang menggunakan BPO Mengubah lampiran I dengan - Keputusan Menteri Dilarang untuk diimpor - Mesin pengatur suhu ruangan, Ketentuan Peraturan Menteri ini tidak berlaku bagi impor Khusus untuk pelayanan purna jual lemari es dengan Dilarang untuk diimpor Dilarang untuk diimpor
menambah daftar bahan-bahan Perindustrian dan Perdagangan lemari pendingin, peti kemas Barang Berbasis Sistem Pendingin yang dikapalkan Nomor HS.8418.10.000; 8418.21.000; 8418.22.000;
perusak lapisan ozon dan daftar Nomor 111/MPP/Kep/1/1998 dengan perlengkapan sebelum Peraturan Menteri ini berlaku (01 Januari 2015) 8418.29.000 yang memerulukan CFC-12, masih
barang yang menggunakan tentang Perubahan Keputusan pendingin dan harus sudah tiba di pelabuhan tujuan paling lambat diperkenankan impor CFC-12 sampai dengan 31
bahan perusak lapisan ozon Menteri Perindustrian dan tanggal 31 Maret 2015 yang dibuktikan dengan BC 1.1 Desember 2003 sebanyak-banyaknya 700 ton melalui
yang dilarang diimpor, Perdagangan Nomor I mportir Terdaftar (I T).
sebagaimana tercantum dalam 230/MPP/Kep/7/97 tentang Barang berbasis pendingin yang menggunakan
lampiran I dan I I Keputusan ini Barang yang Diatur Tata Niaga refrigeran HCFC-22 baik dalam keadaan terisi maupun
I mpornya j.o. Nomor kosong dilarang untuk diimpor mulai tanggal 01 Januari
411/MPP/Kep/9/1998 j.o. Nomor 2015
789/MPP/Kep/12/2002
- Peraturan Menteri
Perdagangan Nomor 55/M-
DAG/PER/9/2014 tentang
Ketentuan I mpor Barang
30 MMEA Minuman Beralkohol adalah Berbasis Sistem
Peraturan Pendingin
Menteri Perdagangan - I T-Minuman Beralkohol 3 tahun (I T-MB) Bir hitam atau porter Setiap orang dilarang membaw a Minuman Beralkohol Pengadaan Minuman Beralkohol asal impor dilakukan 1000 ml perorang untuk Wajib perizinan impor
minuman yang mendandung Nomor 20/M-DAG/PER/4/2014 - Surat Persetujuan I mpor-Minuman dari luar negeri sebagai barang baw aan, kecuali untuk oleh perusahaan yang telah memiliki penetapan dikonsumsi sendiri dengan
etanol atau etil alkohol tentang Pengendalian dan Beralkohol dikonsumsi sendiri paling banyak 1000 ml (seribu mililiter) sebagai I T-MB dari Menteri. isi kemasan tidak kurang Lihat permenkeu no
(C2H5OH) yang diproses dari Pengaw asan terhadap perorang dengan isi kemasan tidak kurang dari 180 ml Alokasi Minuman Beralkohol diberikan oleh Menteri dari 180 ml 109/PMK.04/2010 tentang
bahan hasil pertanian yang Pengadaan, Peredaran, dan (seratus delapan puluh mililiter) kepada I T-MB dalam bentuk surat persetujuan impor. Tata Cara Pembebasan
mengandung karbohidrat Penjualan Minuman Beralkohol I T-MB hanya dapat melakukan impro Minuman Cukai Pasal 15 ayat 4,
dengan cara fermentasi dan j.o. Nomor 72/M- Beralkohol melalui: mengingat di Permenkeu
destilasi atau fermentasi tanpa DAG/PER/10/2014 a. Pelabuhan Laut Belaw an di Medan, ini barang kiriman berupa
destilasi. b. Tanjung Priok di Jakarta, MMEA diberikan
c. Tanjung Emas di Semarang, pembebasan cukai 350 ml.
d. Tanjung Perak di Surabaya,
e. Bitung di Manado,
f. Soekarno-Hatta di Makassar atau
Bandar udara internasional.
31 Narkotika Narkotika adalah zat atau obat - 10/MENKES/PER/I /2013 Surat Persetujuan I mpor Narkotika Berlaku pershipment Daun koka Tidak ada pengecualian I mportir Narkotika harus memiliki Surat Persetujuan I mpor Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
yang berasal dari tanaman atau - Undang-Undang Nomor 35 (transaksional) dari Menteri untuk setiap kali melakukan impor
bukan tanaman, baik sintetis Tahun 2009 tentang Narkotika Narkotika.
maupun semisintetis, yang dapat I mpor dan ekspor Narkotika dan Prekursor Narkotika
menyebabkan penurunan atau hanya dilakukan melalui kaw asan pabean tertentu yang
perubahan dibuka untuk perdagangan luar negeri.
kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan
dapat menimbulkan
ketergantungan, yang
dibedakan ke dalam golongan-
golongan sebagaimana
terlampir dalam Undang-
32 Nitro Cellulose Undang
Celluloseini.
Nitrates yang juga Keputusan Menteri Perindustrian - I mportir Produsen - Nitro Cellulose dari 1 (satu) tahun Nitro Cellulose, Amonium Nitrat Tidak ada pengecualian NC hanya dapat diimpor oleh I P-NC dan I T-NC Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
disebut Nitro' Cellulose (NC) dan Perdagangan nomor Ditjen Daglu Kemendag, atau
adalah bahan kimia yang 0662/MPP/Kep/10/2003 Jo. - I mportir Terdaftar - Nitro Cellulose dari
memiliki kandungan nitrogen 418/MPP/Kep/6/2003 Ditjen Daglu Kemendag, atau
yang dapat dipakai sebagai - Persetujuan I mpor Bahan Peledak
bahan baku bahan peledak dan I ndustri dari Ditjen Daglu Kemendag
bahan baku/penolong untuk
keperluan industri tertentu dan
keperluan lainnya yang
termasuk dalam HS 3912.20,000.

33 NPI K Nomor  Pengenal  I mportir  Keputusan Menteri Perindustrian Nomor Pengenal I mportir Khusus (NPI K) 5 (lima) tahun Pompa untuk cairan, I mpor barang tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pas Perusahaan yang akan melakukan impor barang Dikecualikan dari Dikecualikan dari
Khusus  disingkat  NPI K  dan Perdagangan nomor dilengkapi dengan alat ukur al 3 ayat (2) dapat dilakukan tanpa memiliki NPI K, untuk:  tertentu harus memiliki NPI K. kew ajiban memiliki NPI K kew ajiban memiliki NPI K
adalah tanda  pengenal  141/MPP/Kep/3/2002 tentang maupun tidak; Mesin pengatur a.  Keperluan pemerintah dan lembaga negara lainnya;  khusus untuk barang
sebagai  importir  khusus  yang  Nomor Pengenal I mportir Khusus suhu udara b.  Keperluan penelitian dan pengembangan teknologi;  tertentu yang diimpor
harus dimiliki  setiap  (NPI K) j.o. Peraturan Menteri c.  melalui Perusahaan Jasa
perusahaan  yang melakukan  Perdagangan Nomor Keperluan Bantuan teknik dan bantuan proyek berdasark Titipan peserta ASPERI NDO
perdagangan   07/M‐DAG/PER/3/2008 an Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1955 tentang Perat (berdasarkan surat dari
impor barang tertentu. uran Pembebasan Dari Bea‐Masuk Dan Bea‐Keluar‐Umum Direktur)
 
Untuk Keperluan Golongan‐Golongan Pejabat dan Ahli B
angsa Asing yang Tertentu; 
d.  Barang pindahan; 
e.  Barang contoh ; 
f.  Barang promosi; 
g.  I mpor sementara; 
h.  Keperluan pemberian hadiah untuk tujuan
ibadah umum, amal, sosial, kebudayaan dan/atau untuk k
epentingan bencana alam;  
i. 
Barang pribadi penumpang atau aw ak sarana pengakut 
atau pelintas batas; 
j. Barang yang telah diekspor untuk keperluan perbaikan, 
pengerjaan dan pengujian yang dimasukan kembali ke I n
donesia; 
34 Obat hew an Obat hew an baru adalah obat Keputusan Menteri Pertanian Nomor pendaftaran obat hew an/izin - 5 tahun dan dapat Vitamin A untuk hew an Ketentuan pendaftaran dalam Keputusan ini tidak berlaku Semua obat hew an yang akan diedarkan di dalam Lihat kolom pengecualian Lihat kolom pengecualian
hew an yang mengandung zat Nomor 695/KPTS/TN260/8/1996 usaha dari Kementerian Pertanian diperbaharui (nomor untuk : w ilayah Republik I ndonesia harus mendapatkan nomor
berkhasiat baru, atau zat tentang Syarat dan Tata Cara pendaftaran tetap) a. Obat hew an yang diproduksi oleh I nstansi/Lembaga pendaftaran.
berkhasiat lama tapi indikasinya Pendaftaran dan Pengujian - 1 tahun dan dapat Pemerintah khusus untuk keperluan penelitian; Badan Usaha atau perorangan yang berusaha dibidang
baru, atau mengandung Mutu Obat Hew an diperpanjang 1 kali b. Obat hew an dalam jumlah kecil untuk keperluan ilmu obat hew an seperti dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2)
kombinasi baru dari zat (nomor pendaftaran pengetahuan; w ajib memiliki izin usaha obat hew an dari Menteri
berkhasiat lama, atau formulasi sementara) c. Obat hew an produk luar negeri yang diimpor sebagai Pertanian.
baru ermasuk zat tambahanya, sumbangan kepada Pemerintah Republik I ndonesia dari I zin usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
diperlakukan sebagai obat keras badan-badan internasional di luar negeri; berlaku selama perusahaan obat hew an yang
sampai dilakukan klasifikasi d. Bahan baku obat hew an yang menggunakan nama bersangkutan melaksanakan kegiatannya.
terhadap obat baru tersebut. generik.

35 Obat Tradisional Obat Tradisional adalah bahan Peraturan Kepala BPOM Nomor Surat Keterangan I mpor (SKI ) atau Berlaku pershipment Hasil sulingan dan larutan Tidak ada pengecualian Selain harus memenuhi ketentuan sebagaimana Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
atau ramuan bahan yang 27 Tahun 2013 tentang I zin SAS atau Surat Keterangan Komoditas (transaksional) mengandung air dari minyak dimaksud dalam Pasal 2, pemasukan Obat dan
berupa bahan tumbuhan, bahan Pengaw asan Pemasukan Obat Non Obat dan Makanan (SKK NOM) atsiri yang cocok digunakan Makanan juga harus mendapat persetujuan dari Kepala
hew an, bahan mineral, sediaan dan Makanan ke Dalam Wilayah untuk pengobatan Badan.
sarian (galenik), atau campuran I ndonesia Persetujuan dari Kepala Badan sebagaimana dimaksud
dari bahan tersebut yang secara pada ayat (1) berupa SKI .
turun temurun telah digunakan
untuk pengobatan, dan dapat
diterapkan sesuai dengan
norma yang berlaku di
masyarakat.

36 Obat Obat adalah obat jadi termasuk Peraturan Kepala BPOM Nomor Surat Keterangan I mpor (SKI ) atau Berlaku pershipment Obat (tidak termasuk barang Tidak ada pengecualian Selain harus memenuhi ketentuan sebagaimana Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
produk biologi, yang merupakan 27 Tahun 2013 tentang I zin SAS atau Surat Keterangan Komoditas (transaksional) dari pos 30.02, 30.05 atau 30.06) dimaksud dalam Pasal 2, pemasukan Obat dan
bahan atau paduan bahan Pengaw asan Pemasukan Obat Non Obat dan Makanan (SKK NOM) terdiri dari produk campuran Makanan juga harus mendapat persetujuan dari Kepala
digunakan untuk dan Makanan ke Dalam Wilayah atau tidak untuk keperluan Badan.
mempengaruhi/menyelidiki I ndonesia terapeutik atau profilaktik, Persetujuan dari Kepala Badan sebagaimana dimaksud
sistem fisiologi atau keadaan disiapkan dalam dosis tertentu pada ayat (1) berupa SKI .
patologi dalam rangka (termasuk dalam bentuk sistem
penetapan diagnosis, pemberian transdermal)
pencegahan, penyembuhan,
pemulihan dan peningkatan
kesehatan dan kontrasepsi untuk
manusia.
37 Pangan Olahan Pangan Olahan adalah Peraturan Kepala BPOM Nomor Surat Keterangan I mpor (SKI ) atau Berlaku pershipment Mentega, soya oil refined Tidak ada pengecualian Selain harus memenuhi ketentuan sebagaimana Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
makanan atau minuman hasil 27 Tahun 2013 tentang I zin SAS atau Surat Keterangan Komoditas (transaksional) dimaksud dalam Pasal 2, pemasukan Obat dan
proses dengan cara atau Pengaw asan Pemasukan Obat Non Obat dan Makanan (SKK NOM) Makanan juga harus mendapat persetujuan dari Kepala
metode tertentu dengan atau dan Makanan ke Dalam Wilayah Badan.
tanpa bahan tambahan. I ndonesia Persetujuan dari Kepala Badan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) berupa SKI .
38 PCMX bahan baku 4 Chloro-3, 5- Keputusan Menteri Perindustrian I P-PCMX 1 (satu) tahun dan 2908190000 Turunan Tidak ada pengecualian Mengubah 2908.10.000 Turunan yang hanya Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
dimethylphenol dan Perdagangan Nomor dapat diperbaharui halogenasi, sulfonasi, nitrasi mengandung pengganti halogen dan garamnya yang
417/MPP/Kep/6/2003 tentang atau nitrosasi dari fenol atau semula dilarang impornya menjadi dapat diimpor oleh I P.
Perubahan Keputusan Menteri fenol-alkohol. I P sebagaimana dimaksud dalam angka 1 adalah
Perindustrian dan Perdagangan I mportir Produsen (I P) yang diakui oleh Direktur Jenderal
Nomor 230/MPP/Kep/7/1997 Perdagangan Luar Negeri dan disetujui untuk
tentang Barang yang Diatur Tata mengimpor sendiri PCMX sebagai bahan baku dan atau
Niaga I mpornya bahan penolong yang diperlukan semata-mata untuk
proses produksinya dan dilarang untuk diperjualbelikan
atau dipindahtangankan.

39 Pelumas Pelumas adalah minyak lumas Keputusan Bersama Menteri - I P-Pelumas atau ? Tidak disebut dalam Minyak pelumas feedstock Tidak ada pengecualian Bahan baku pelumas berupa pelumas dasar Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
dan gemuk lumas yang berasal ESDM, Menteri Keuangan, dan - Nomor Pelumas Terdaftar (NPT) regulasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2)
dari minyak bumi, bahan sintetik, Menteri Perindustrian dan Keputusan Presiden Nomor 21 Tahun 2001 diklasifikasikan
pelumas bekas dan bahan Perdagangan Nomor 1905 dalam Pos Tarip 2710.00.910, hanya dapat diimpor oleh
lainnya yang tujuan utamanya K/34/MEM/2001, Nomor perusahaan yang telah mendapat persetujuan sebagai
untuk pelumasan mesin dan 426/KMK.01/2001 , dan Nomor I mportir Produsen (I P) dan semata-mata untuk
peralatan lainnya. (Pasal 1 233/MPP/Kep/7/2001 tentang kepentingan produksinya.
Keppres 21 Tahun 2001) Ketentuan I mpor Pelumas Pelumas dengan klasifikasi Pos Tarip 2710.00.920,
2710.00.930, 2710.00.950, 2710.00.990, 3403.11.100,
3403.11.900, 3403.19.000 dan 3403.99.000 dapat diimpor
oleh perusahaan pemegang Angka Pengenal I mportir
Umum (API -U).
Pelumas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)
hanya dapat diimpor dan dipasarkan di dalam negeri
sepanjang telah memenuhi standar mutu (spesifikasi) dan
memiliki serta mencantumkan Nomor Pelumas Terdaftar
(NPT) sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh
Menteri yang bertanggung jaw ab di bidang minyak dan
40 Perkakas tangan ? Tidak tersebut dalam aturan Keputusan Menteri Perindustrian - I T-Perkakas Tangan, dan ? Tidak disebut dalam Bajak, Kapak, Sabit, Gunting Tidak ada pengecualian Perusahaan yang ditunjuk sebagai importer Terdaftar (I T) Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
dan Perdagangan Nomor - Surat Persetujuan I mpor (SPI ) Perkakas regulasi Pagar untuk mengimpor barang tertentu lainnya adalah.
230/MPP/Kep/7/1997 tentang Tangan Setiap pelaksanaan impor oleh I T sebagaimana
Barang yang Diatur Tata Niaga dimaksud pada ayat (1) harus mendapat persetujuan
I mpornya lebih dahulu dari Direktur Jenderal Perdagangan
I nternasional.
41 Pestisida ? Tidak tersebut dalam aturan Kep.Men. Pertanian No. Wajib I zin dan/atau Pendaftaran ? Tidak disebut dalam I nsektisida, rodentisida, Tidak ada pengecualian Pada dasarnya terdapat Pestisida yang dilarang untuk Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
4341/Kpts/TP270/7/2001 Pestisida dari Menteri Pertanian regulasi fungisida, herbisida, produk diimpor (bila mengandung B3) dan Pestisida terbatas
anti-sprouting dan pengatur (w ajib perizinan dari Kementan)
pertumbuhan tanaman
42 PKRT Perbekalan Kesehatan Rumah Peraturan Menteri Kesehatan Nomor Pendaftaran Perbekalan 5 (lima) tahun Tisu Toilet, Alat bedah, Stetoskop,Apabila
dll barang yang diimpor tidak termasuk dalam Alat kesehatan dan/atau PKRT yang akan diimpor, Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
Tangga, yang selanjutnya nomor Kesehatan Rumah Tangga barang yang w ajib didaftarkan di Kementerian digunakan dan/atau diedarkan di w ilayah Republik
disingkat PKRT adalah alat, 1190/MENKES/PER/VI I I /2010 Kesehatan berdasarkan keterangan/penjelasan tertulis I ndonesia harus terlebih dahulu memiliki izin edar.
bahan, atau campuran bahan tentang I zin Edar Alat Kesehatan dari Kementerian Kesehatan Permohonan izin edar alat kesehatan dan/atau PKRT
untuk pemeliharaan dan dan Perbekalan Kesehatan diajukan kepada Direktur Jenderal dengan mengisi
peraw atan kesehatan untuk Rumah Tangga formulir pendaftaran dan melampirkan
manusia, pengendali kutu kelengkapan yang diperlukan. Nomor Pendaftaran Alat
hew an peliharaan, rumah Kesehatan atau Nomor Pendaftaran Perbekalan
tangga dan tempat-tempat Kesehatan Rumah Tangga w ajib diserahkan kepada
umum. Pejabat Bea Cukai sebagai dokumen pelengkap
pabean.
43 Plastik Bahan Baku Plastik adalah Peraturan Menteri Perdagangan - I P-Bahan Baku Plastik atau - I P-Bahan Baku Etilena (bahan baku plastik) Belum diatur pengecualian. Pengecualian dari ketentuan - Bahan baku plastik hanya dapat diimpor oleh Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
senyaw a organik yang nomor 36/M-DAG/PER/7/2013 - Persetujuan I mpor Bahan Baku Plastik Plastik berlaku 1 (satu) dalam Peraturan Menteri ini harus dengan persetujuan perusahaan yang telah mendapat pengakuan sebagai
mempunyai rumus kimia tentang Ketentuan I mpor Bahan tahun sejak tanggal Menteri. I P-Bahan Baku Plastik atau penetapan sebagai I T-Bahan
tersendiri yang digunakan Baku Plastik diterbitkan Baku Plastik dari Menteri
sebagai senyaw a antara dalam - Persetujuan I mpor - Setiap pelaksanaan impor Bahan Baku Plastik oleh I T-
proses produksi plastik. Bahan Baku Plastik Bahan Baku Plastik w ajib mendapat persetujuan impor
berlaku selama 6 dari Menteri.
(enam) bulan
terhitung sejak
tanggal diterbitkan.
44 Prekursor Prekursor adalah zat atau bahan - Peraturan Menteri Kesehatan PI -Prekursor/I T-Prekursor/SPI -Prekursor - 1 tahun dan dapat Efedrin dan garamnya, Asetat Tidak ada pengecualian Prekursor sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
pemula atau bahan kimia Nomor 10 Tahun 2013 tentang diperpanjang kembali Anhidrida, dll dapat diimpor oleh perusahaan yang telah mendapat
tertentu yang dapat digunakan I mpor dan Ekspor Narkotika, (I P-Prekursor) pengakuan sebagai I P-Prekursor atau penunjukan
sebagai bahan baku/penolong Psikotropika, dan Prekursor - 3 tahun dan dapat sebagai I T-Prekursor.
untuk keperluan proses produksi Farmasi diperpanjang kembali Setiap kali importasi prekursor yang dilakukan oleh I T-
industri dan apabila - Keputusan Menteri (I T-Prekursor) Prekursor harus mendapat persetujuan impor terlebih
disimpangkan dapat digunakan Perindustrian dan Perdagangan - SPI berlaku selama 3 dahulu dari Dirjen DAGLU yang mencakup masa berlaku
dalam memproses pembuatan Nomor 647/MPP/Kep/10/2004 bulan dan dapat persetujuan impor, jumlah dan jenis prekursor, nama
narkotika dan atau psikotropika. tentang Ketentuan I mpor diperpanjang paling eksportir, negara asal, pelabuhan tujuan.
Prekursor Farmasi adalah zat Prekursor banyak 2 kali Setiap importasi prekursor oleh I P-Prekursor dan I T-
atau bahan pemula atau bahan Prekursor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2)
kimia yang dapat digunakan dan ayat (3) terlebih dahulu w ajib dilakukan v erifikasi
sebagai bahan baku/penolong atau penelusuran teknis di negara muat barang.
untuk keperluan proses produksi Hasil v erifikasi atau penelusuran teknis yang telah
industri farmasi atau produk dilakukan surv eyor sebagaimana dimaksud dalam ayat
45 Preparat bau-bauan mengandung antara,
?alkohol produk ruahan
Tidak tersebut dan
dalam regulasi Keputusan Menteri Perindustrian - I T-Preparat Bau-Bauan, dan ? Tidak disebut dalam Campuran dari berbagai zat Tidak ada pengecualian (2) diterbitkan
Perusahaan dalam
yang bentuk
ditunjuk Laporan
sebagai Surv eyor
importer (LS) yang
Terdaftar (I T) Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
dan Perdagangan Nomor - Surat Persetujuan I mpor (SPI ) Preparat regulasi bau-bauan dan campuran untuk mengimpor barang tertentu lainnya adalah.
230/MPP/Kep/7/1997 tentang Bau-Bauan (termasuk larutan Setiap pelaksanaan impor oleh I T sebagaimana
Barang yang Diatur Tata Niaga mengandung alkohol) dengan dimaksud pada ayat (1) harus mendapat persetujuan
I mpornya bahan dasar satu atau lebih lebih dahulu dari Direktur Jenderal Perdagangan
dari berbagai zat ini I nternasional.
46 Psikotropika Psikotropika adalah zat atau Peraturan Menteri Kesehatan Surat Persetujuan I mpor (SPI ) Psikotropika Berlaku 3 bulan dan Amfetamina, Benzfetamina Tidak ada pengecualian I mpor Psikotropika dan/atau Prekursor Farmasi hanya Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
obat, baik alamiah maupun Nomor 10 Tahun 2013 tentang dapat diperpanjang dapat dilakukan oleh I ndustri Farmasi, PBF, atau
sintetis bukan Narkotika, yang I mpor dan Ekspor Narkotika, paling banyak 2 kali Lembaga I lmu Pengetahuan.
berkhasiat psikoaktif melalui Psikotropika, dan Prekursor I ndustri Farmasi dan PBF sebagaimana dimaksud pada
pengaruh selektif pada susunan Farmasi ayat (1) harus memiliki izin sebagai I P Psikotropika/I P
saraf pusat yang menyebabkan Prekursor Farmasi atau sebagai I T Psikotropika/I T
perubahan khas pada aktiv itas Prekursor Farmasi dari Menteri.
mental dan perilaku. Lembaga I lmu Pengetahuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tidak memerlukan izin sebagai importir
Psikotropika dan/atau Prekursor Farmasi.
I mpor Narkotika, Psikotropika, dan/atau Prekursor
Farmasi hanya dapat dilaksanakan setelah
mendapatkan SPI dari Menteri
I mpor Narkotika, Psikotropika, dan/atau Prekursor
Farmasi hanya dapat dilaksanakan setelah
mendapatkan SPI dari Menteri.
SPI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku
47 Sakarin ? Tidak tersebut dalam regulasi Keputusan Menteri Perindustrian - I T-Sakarin dan Garamnya, dan ? Tidak disebut dalam Sakarin dan garamnya Setiap orang dilarang membaw a Minuman Beralkohol dari untuk setiapsebagai
Perusahaan
luar negeri kali pelaksanaan
yang ditunjuk
barang impor.
sebagai
baw aan,
importer
kecualiTerdaftar
untuk dikonsumsi
(I T) Wajibsendiri
perizinan
paling
impor
banyak 1000
Wajib
ml (seribu
perizinan
mililiter)
imporperorang dengan isi kemasan tidak kurang dari 180 ml (seratus delapan puluh mililit
dan Perdagangan Nomor - Surat Persetujuan I mpor (SPI ) Sakarin regulasi untuk mengimpor barang tertentu lainnya adalah.
230/MPP/Kep/7/1997 tentang Setiap pelaksanaan impor oleh I T sebagaimana
Barang yang Diatur Tata Niaga dimaksud pada ayat (1) harus mendapat persetujuan
I mpornya lebih dahulu dari Direktur Jenderal Perdagangan
I nternasional.
48 Senjata api Yang termasuk dalam 1. PERPU 20/1960 jo. I zin impor senjata api dari Kapolri ? Rev olv er dan Pistol, kembang Tidak ada pengecualian Setiap pemasukan senjata api dan peralatan keamanan Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
pengertian senjata api adalah: 2. Kep. KAPOLRI No. api termasuk di antaranya senjata tiruan/mainan/replika
1. Bagian-bagian senjata api Skep/82/I I /2004 Jo. yang tidak ada izin dari Kapolri tidak diizinkan masuk ke
2. Meriam-meriam dan 3. R/13/I /2005 I ndonesia.
penyembur penyembur api dan Peralatan kemanan yang masuk ke I ndonesia tanpa izin
bagian-bagiannya diinformasikan ke Direktur I ntelkam/Dir. Reskrim Polda
3. Senjata-senjata tekanan setempat untuk selanjutnya dilakukan penyelidikan dan
udara, senjata tekanan per. penyidikan serta menindak tegas para pelaku sesuai
4. Pistol penyembelih, pistol hukum, peraturan, dan ketentuan yang berlaku.
pemberi isyarat, I zin impor senjata api untuk keperluan non TNI harus atas
5. Senjata tiruan seperti: Pistol seizin Kapolri, adapun untuk penggunaan TNI izin
rev olv er tanda bahaya, diterbitkan oleh Kementerian Pertahanan.
Pistol/rev olv er perlombaan,
Pistol/rev olv er mati suri, Benda-
benda lain serupa itu yang
dapat dipergunakan untuk
49 Suplemen Makanan mengancam
Suplemen atau mengejutkan,
Kesehatan adalah Peraturan Kepala BPOM Nomor Surat Keterangan I mpor (SKI ) atau Berlaku pershipment Olahan gingseng Tidak ada pengecualian Selain harus memenuhi ketentuan sebagaimana Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
produk yang dimaksudkan untuk 27 Tahun 2013 tentang I zin SAS atau Surat Keterangan Komoditas (transaksional) dimaksud dalam Pasal 2, pemasukan Obat dan
melengkapi kebutuhan zat gizi, Pengaw asan Pemasukan Obat Non Obat dan Makanan (SKK NOM) Makanan juga harus mendapat persetujuan dari Kepala
memelihara, meningkatkan dan dan Makanan ke Dalam Wilayah Badan.
memperbaiki fungsi kesehatan, I ndonesia Persetujuan dari Kepala Badan sebagaimana dimaksud
mengandung satu atau lebih pada ayat (1) berupa SKI .
bahan berupa v itamin, mineral,
asam amino atau bahan lain
(berasal dari tumbuhan atau
bukan tumbuhan) yang
mempunyai nilai gizi dan/atau
efek fisiologis, yang tidak
dimaksudkan sebagai pangan.
50 TPT Tekstil dan Produk Tekstil, - Peraturan Menteri - I P-Tekstil - 1 tahun dan dapat Kain (masih berupa kain) blm Ketentuan dalam Peraturan Menteri ini tidak berlaku Ketentuan I mpor Teksril dan Produk Tekstil (Permendag 23 Dikecualikan dari I zin I P- Dikecualikan dari
selanjutnya disingkat TPT, adalah Perdagangan Nomor 23/M- - Laporan Surv eyor diperpanjang (I P- menjadi barang jadi terhadap impor TPT yang dimasukkan ke dalam: Tahun 2009 berikut perubahannya) ada yang beririsan Tekstil dan LS kew ajiban memiliki I P-Tekstil
kain lembaran dan produk yang DAG/PER/6/2009 tentang Tekstil) a. Kaw asan Berikat atau Gudang Berikat yang ditetapkan dengan Permendag No 83 Tahun 2012 berikut dan LS atas barang kiriman
menggunakan kain lembaran Ketentuan I mpor Tekstil dan - berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan; atau perubahannya, khususnya lampiran no 33 s.d. 49. bernilai paling tinggi
sebagai bahan baku atau Produk Tekstil sebagaimana telah pershipment/transaksi b. Kaw asan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas; TPT yang tercantum pada daftar urut 1 sampai dengan 10 sebesar FOB US$ 1,500.00
bahan penolong. diubah dengan Nomor 02/M- onal (Laporan (2) Ketentuan dalam Peraturan Menteri ini tidak berlaku dalam Lampiran I Peraturan Menteri ini hanya dapat
DAG/PER/1/2010. Surv eyor) terhadap impor TPT yang merupakan: diimpor oleh perusahaan yang telah mendapat
- 83/M-DAG/PER/12/2012 a. barang keperluan Pemerintah dan Lembaga Negara Pengakuan sebagai I P-Tekstil.
tentang Ketentuan I mpor Produk lainnya; Setiap importasi TPT yang tercantum dalam Lampiran I
Tertentu sebagaimana telah b. barang keperluan penelitian dan pengembangan Peraturan Menteri ini, w ajib terlebih dahulu dilakukan
diubah terakhir dengan Nomor teknologi; v erifikasi atau penelusuran teknis di negara muat
73/M-DAG/PER/10/2014 c. barang bantuan teknik dan bantuan proyek barang.
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1955
tentang Peraturan Pembebasan Dari Bea Masuk Dan Bea
Keluar Golongan Pejabat Dan Ahli Bangsa Asing Tertentu;
d. barang perw akilan negara asing beserta para
51 Tumbuhan Tumbuhan adalah semua jenis Peraturan Pemerintah Nomor 14 KT.2 atau KT.9 Pershipment/transaksi Semua jenis tumbuhan Tidak ada pengecualian Setiap Media Pembaw a yang dimasukkan ke dalam Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
sumber daya alam nabati dalam Tahun 2002 tentang Karantina onal w ilayah Negara Republik I ndonesia, w ajib :
keadaan hidup atau mati, baik Tumbuhan a. dilengkapi Sertifikat Kesehatan Tumbuhan dari
belum diolah maupun telah negara asal dan negara transit bagi tumbuhan dan
diolah; bagian-bagiannya, kecuali Media Pembaw a yang
52 Uang Tunai Uang tunai adalah uang kertas - Peraturan Bank I ndonesia Hanya diw ajibkan lapor dalam BC 2.2, BC Pershipment/transaksi Uang tunai Bila uang tunai yang dibaw a tidak berjumlah melebihi 100 Setiap orang yang membaw a uang tunai berupa rupuah Wajib perizinan impor, lihat Wajib perizinan impor, lihat
maupun uang logam, baik Nomor 4/8/PBI /2002 tentang 2.0, atau BC 2.1 onal juta rupiah. sejumlah Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) atau pengecualian pengecualian
berupa uang rupiah maupun Persyaratan dan Tata Cara Serta w ajib periksa keaslian uang apabila lebih, atau mata uang asing yang nilainya setara dengan
mata uang asing yang Membaw a Uang Rupiah Keluar membaw a rupiah senilai 100 juta atau itu,
dikeluarkan oleh suatu otoritas atau Masuk Wilayah Pabean lebih ke dalam Daerah Pabean w ajib memberikan laporan
tertentu yang berlaku sebagai Republik I ndonesia kepada Pejabat Bea dan Cukai.
alat pembayaran yang sah. - Peraturan Direktur Jenderal Bea Laporan sebagimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
dan Cukai Nomor P-01 /BC/2005 dengan mengisi dan menyerahkan:
tentang Tatalaksana a. Customs Declaration (BC 2.2) jika dibaw a langsung
Pengeluaran dan Pemasukan oleh penumpang; atau
Uang Tunai b. Pemberitahuan I mpor Barang (BC 2.0) jika diimpor
sebagai barang kargo; atau
c. Pemberitahuan I mpor Barang Tertentu (BC 2.1) jika
melalui Perusahaan Jasa Titipan (PJT).
Apabila yang dibaw a adalah uang tunai berupa rupiah
maka setiap orang sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) w ajib memeriksakan keaslian uang rupiah tersebut
kepada Pejabat Bea dan Cukai.
53 Udang Udang adalah binatang yang Peraturan Bersama Menteri Dilarang untuk diimpor - Udang kecil dan udang biasa Udang selain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, baik Udang spesies tertentu dilarang untuk diimpor ke Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
tidak bertulang, hidup dalam air, Perdagangan dan Menteri (dari spesies Penaeus dalam bentuk udang utuh (head on) maupun udang tidak w ilayah Republik I ndonesia.
berkulit keras, berkaki sepuluh, Kelautan dan Perikanan Nomor v anamae) segar, dingin, utuh (head less) yang masuk ke w ilayah Republik Udang spesies tertentu sebagaimana dimaksud pada
berekor pendek, dan bersepit 52/M-DAG/PER/12/2010 dan maupun beku I ndonesia hanya dapat dilakukan melalui: ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan
dua pada kaki depannya Nomor PB. 02/MEN/2010 tentang a. Pelabuhan Laut: Belaw an di Medan, Tanjung Priok di bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bersama ini.
(crustaceae). Larangan I mpor Udang Spesies Jakarta, Tanjung Emas di Semarang, Tanjung Perak di
Tertentu ke Wilayah Republik Surabaya, Soekarno Hatta di Makassar; dan/atau
I ndonesia b. Pelabuhan Udara: Polonia di Medan, Soekarno Hatta di
Jakarta, Juanda di Surabaya, Sultan Hasanuddin di
Makassar.
54 Obat I kan Obat I kan adalah sediaan yang Peraturan Menteri Kelautan dan Surat Persetujuan Pengeluaran Bahan untuk 1 (satu) kali ? Tidak ada pengecualian Setiap bahan baku obat ikan, sampel obat ikan, atau Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
dapat digunakan untuk Perikanan Nomor Baku Obat I kan/Sampel Obat I kan/Obat pemasukan/transaksi obat ikan yang akan dimasukkan ke dalam w ilayah
mengobati ikan, membebaskan PER.04/MEN/2012 tentang Obat I kan dari Tempat Pemasukan onal Negara Republik I ndonesia atau dikeluarkan dari dalam
gejala, atau memodifikasi proses I kan w ilayah Negara Republik I ndonesia hanya dapat
kimia dalam tubuh yang meliputi dilakukan melalui tempat pemasukan atau tempat
sediaan biologik, farmasetik, pengeluaran sebagai berikut:
premiks, probiotik, dan obat a. pelabuhan laut: Belaw an di Medan, Tanjung Priok di
alami. Jakarta, Tanjung Emas di Semarang, Tanjung Perak di
Surabaya, Soekarno Hatta di Makassar, dan Panjang di
Lampung;
b. seluruh pelabuhan udara internasional; dan/atau
c. pos pemeriksaan lintas batas Entikong.
Berdasarkan hasil pemeriksaan Surat Keterangan
Pemasukan Bahan Baku Obat I kan, Surat Keterangan
Pemasukan Sampel Obat I kan, dan/atau Surat
Keterangan Pemasukan Obat I kan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dan pemeriksaan fisik
sebagaimana dimaksud pada ayat (5), Petugas
Karantina menerbitkan:
a. Surat Persetujuan Pengeluaran Bahan Baku Obat
I kan/Sampel Obat I kan/Obat I kan dari Tempat
Pemasukan, apabila Surat Keterangan Pemasukan
Bahan Baku Obat I kan, Surat Keterangan Pemasukan
Sampel Obat I kan, dan/atau Surat Keterangan
55 Elektronik Produk Tertentu adalah produk - Keputusan Menteri - Nomor Pengenal I mportir Khusus (NPI K) - 5 (lima) tahun (NPI K) Pompa untuk cairan, I mpor barang tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pas Perusahaan yang akan melakukan impor barang Dikecualikan dari Dikecualikan dari
yang terkena ketentuan impor Perindustrian dan Perdagangan Elektronik - berlaku s.d. dilengkapi dengan alat ukur al 3 ayat (2) dapat dilakukan tanpa memiliki NPI K, untuk:  tertentu harus memiliki NPI K. kew ajiban memiliki NPI K. kew ajiban memiliki NPI K
berdasarkan Peraturan Menteri nomor 141/MPP/Kep/3/2002 serta beberapa elektronik harus Berakhirnya maupun tidak; Mesin pengatur a.  Keperluan pemerintah dan lembaga negara lainnya;  Ketentuan ini beririsan dengan ketentuan impor produk Dan Dikecualikan dari khusus untuk barang
ini yang meliputi produk tentang Nomor Pengenal dilengkapi pula dengan: peraturan menteri ini suhu udara b.  Keperluan penelitian dan pengembangan teknologi;  tertentu. Sebagai berikut: kew ajiban memiliki I T- tertentu yang diimpor
makanan dan minuman, obat I mportir Khusus (NPI K) j.o. - I T-Produk Tertentu - berlaku c. Keperluan Bantuan teknik dan bantuan proyek I mpor Produk Tertentu hanya dapat dilakukan oleh Produk Tertentu dan LS atas melalui Perusahaan Jasa
tradisional dan suplemen Peraturan Menteri Perdagangan - Laporan Surv eyor transaksional/pership berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1955 perusahaan yang telah mendapat penetapan sebagai I T-barang pribadi penumpang Titipan peserta ASPERI NDO
makanan, kosmetik, pakaian Nomor  07/M‐DAG/PER/3/2008 ment tentang Peraturan Pembebasan Dari Bea‐Masuk dan Bea Produk Tertentu, dan aw ak sarana (berdasarkan surat dari
jadi, alas kaki, elektronika, dan - 83/M-DAG/PER/12/2012 Keluar Umum Untuk Keperluan Golongan‐Golongan Setiap pelaksanaan impor Produk Tertentu harus terlebih pengangkut dalam jumlah Direktur)
mainan anak-anak tentang Ketentuan I mpor Produk Pejabat dan Ahli Bangsa Asing yang Tertentu;  dahulu dilakukan v erifikasi atau penelusuran teknis impor palng banyak FOB US$ 1500 Dan Dikecualikan dari
Tertentu sebagaimana telah d.  Barang pindahan;  di pelabuhan muat. perorang. kew ajiban memiliki I T-
diubah terakhir dengan Nomor e.  Barang contoh ;  Setiap impor Produk Tertentu oleh I T-Produk Tertentu Produk Tertentu dan LS atas
73/M-DAG/PER/10/2014 f.  Barang promosi;  hanya dapat dilakukan melalui pelabuhan tujuan: barang pribadi
g.  I mpor sementara;  a. Pelabuhan darat: Cikarang Dry Port di Bekasi, penumpang dan aw ak
h.  Keperluan pemberian hadiah untuk tujuan b. Pelabuhan laut: Belaw an di Medan, Tanjung Priok di sarana pengangkut dalam
ibadah umum, amal, sosial, kebudayaan dan/atau untuk k Jakarta, Tanjung Emas di Semarang, Tanjung Perak di jumlah palng banyak 2 unit
epentingan bencana alam;   Surabaya, Soekarno-Hatta di Makassar, Dumai di Dumai perpengiriman.
i. Barang pribadi penumpang atau aw ak sarana pengaku (khusus makanan dan minuman), Jayapura di Jayapura
t atau pelintas batas;  (khusus makanan dan minuman), Tarakan di Tarakan
j. Barang yang telah diekspor untuk keperluan perbaikan,  (khusus makanan dan minuman), Krueng Geukuh di
pengerjaan dan pengujian yang dimasukan kembali ke I n Aceh Utara (khusus makanan dan minuman, pakaian
donesia;  jadi, alas kaki dan elektronika), dan Bitung di Bitung
k. Barang ekspor yang ditolak oleh pembeli di luar (khusus makanan dan minuman, pakaian jadi, dan
negeri kemudian diimpor kembali dalam kuantitas yang sa eleltronika), dan/atau
ma dengan kuantitas pada saat diekspor;  c. bandar udara: Kualanamu di Deli Serdang, Soekarno-
56 Jagung Nomor  Pengenal  I mportir  Keputusan Menteri Perindustrian Nomor Pengenal I mportir Khusus (NPI K) 5 (lima) tahun Jagung I mpor barang tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pas Perusahaan yang akan melakukan impor barang Dikecualikan dari Dikecualikan dari
Khusus  disingkat  NPI K  dan Perdagangan nomor Jagung al 3 ayat (2) dapat dilakukan tanpa memiliki NPI K, untuk:  tertentu harus memiliki NPI K. kew ajiban memiliki NPI K kew ajiban memiliki NPI K
adalah tanda  pengenal  141/MPP/Kep/3/2002 tentang a.  Keperluan pemerintah dan lembaga negara lainnya;  khusus untuk barang
sebagai  importir  khusus  yang  Nomor Pengenal I mportir Khusus b.  Keperluan penelitian dan pengembangan teknologi;  tertentu yang diimpor
harus dimiliki  setiap  (NPI K) j.o. Peraturan Menteri c.  melalui Perusahaan Jasa
perusahaan  yang melakukan  Perdagangan Nomor Keperluan Bantuan teknik dan bantuan proyek berdasark Titipan peserta ASPERI NDO
perdagangan   07/M‐DAG/PER/3/2008 an Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1955 tentang Perat (berdasarkan surat dari
impor barang tertentu. uran Pembebasan Dari Bea‐Masuk Dan Bea‐Keluar‐Umum Direktur)
 
Untuk Keperluan Golongan‐Golongan Pejabat dan Ahli B
angsa Asing yang Tertentu; 
d.  Barang pindahan; 
e.  Barang contoh ; 
f.  Barang promosi; 
g.  I mpor sementara; 
h.  Keperluan pemberian hadiah untuk tujuan
ibadah umum, amal, sosial, kebudayaan dan/atau untuk k
epentingan bencana alam;  
57 Kedelai Nomor  Pengenal  I mportir  Keputusan Menteri Perindustrian Nomor Pengenal I mportir Khusus (NPI K) 5 (lima) tahun Kedelai I mpor barang tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pas Perusahaan yang akan melakukan impor barang Dikecualikan dari Dikecualikan dari
Khusus  disingkat  NPI K  dan Perdagangan nomor Kedelai al 3 ayat (2) dapat dilakukan tanpa memiliki NPI K, untuk:  tertentu harus memiliki NPI K. kew ajiban memiliki NPI K kew ajiban memiliki NPI K
adalah tanda  pengenal  141/MPP/Kep/3/2002 tentang a.  Keperluan pemerintah dan lembaga negara lainnya;  khusus untuk barang
sebagai  importir  khusus  yang  Nomor Pengenal I mportir Khusus b.  Keperluan penelitian dan pengembangan teknologi;  tertentu yang diimpor
harus dimiliki  setiap  (NPI K) j.o. Peraturan Menteri c.  Keperluan Bantuan teknik dan bantuan proyek melalui Perusahaan Jasa
perusahaan  yang melakukan  Perdagangan Nomor berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1955 Titipan peserta ASPERI NDO
perdagangan   07/M‐DAG/PER/3/2008 tentang Peraturan Pembebasan dari Bea Masuk dan Bea (berdasarkan surat dari
impor barang tertentu. Keluar Umum Untuk Keperluan Golongan-Golongan Direktur)
Pejabat dan Ahli Bangsa Asing yang Tertentu;
d.  Barang pindahan; 
e.  Barang contoh ; 
f.  Barang promosi; 
g.  I mpor sementara; 
h.  Keperluan pemberian hadiah untuk tujuan
ibadah umum, amal, sosial, kebudayaan dan/atau untuk k
epentingan bencana alam;  
i. 
Barang pribadi penumpang atau aw ak sarana pengakut 
atau pelintas batas; 
j. Barang yang telah diekspor untuk keperluan perbaikan, 
pengerjaan dan pengujian yang dimasukan kembali ke I n
donesia; 
k. Barang ekspor yang ditolak oleh pembeli di luar
negeri kemudian diimpor kembali dalam kuantitas yang sa
58 Mainan Anak-anak Nomor  Pengenal  I mportir  - Keputusan Menteri Nomor Pengenal I mportir Khusus (NPI K) - 5 (lima) tahun (NPI K) Kedelai I mpor barang tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pas Perusahaan yang akan melakukan impor barang Dikecualikan dari Dikecualikan dari
Khusus  disingkat  NPI K  Perindustrian dan Perdagangan Mainan Anak-Anak - berlaku s.d. al 3 ayat (2) dapat dilakukan tanpa memiliki NPI K, untuk:  tertentu harus memiliki NPI K. kew ajiban memiliki NPI K. kew ajiban memiliki NPI K
adalah tanda  pengenal  nomor 141/MPP/Kep/3/2002 - I T-Produk Tertentu Berakhirnya a.  Keperluan pemerintah dan lembaga negara lainnya;  Ketentuan ini beririsan dengan ketentuan impor produk Dan Dikecualikan dari khusus untuk barang
sebagai  importir  khusus  yang  tentang Nomor Pengenal - Laporan Surv eyor peraturan menteri ini b.  Keperluan penelitian dan pengembangan teknologi;  tertentu. Sebagai berikut: kew ajiban memiliki I T- tertentu yang diimpor
harus dimiliki  setiap  I mportir Khusus (NPI K) j.o. - berlaku c. Keperluan Bantuan teknik dan bantuan proyek I mpor Produk Tertentu hanya dapat dilakukan oleh Produk Tertentu dan LS atas melalui Perusahaan Jasa
perusahaan  yang melakukan  Peraturan Menteri Perdagangan transaksional/pership berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1955 perusahaan yang telah mendapat penetapan sebagai I T-barang pribadi penumpang Titipan peserta ASPERI NDO
perdagangan  Nomor  07/M‐DAG/PER/3/2008 ment tentang Peraturan Pembebasan Dari Bea‐Masuk dan Bea Produk Tertentu, dan aw ak sarana (berdasarkan surat dari
impor barang tertentu. - 83/M-DAG/PER/12/2012 Keluar Umum Untuk Keperluan Golongan‐Golongan Setiap pelaksanaan impor Produk Tertentu harus terlebih pengangkut dalam jumlah Direktur).
tentang Ketentuan I mpor Produk Pejabat dan Ahli Bangsa Asing yang Tertentu;  dahulu dilakukan v erifikasi atau penelusuran teknis impor palng banyak FOB US$ 1500 Dan Dikecualikan dari
Tertentu sebagaimana telah d.  Barang pindahan;  di pelabuhan muat. perorang. kew ajiban memiliki I T-
diubah terakhir dengan Nomor e.  Barang contoh ;  Setiap impor Produk Tertentu oleh I T-Produk Tertentu Produk Tertentu dan LS atas
73/M-DAG/PER/10/2014 f.  Barang promosi;  hanya dapat dilakukan melalui pelabuhan tujuan: barang pribadi
g.  I mpor sementara;  a. Pelabuhan darat: Cikarang Dry Port di Bekasi, penumpang dan aw ak
h.  Keperluan pemberian hadiah untuk tujuan b. Pelabuhan laut: Belaw an di Medan, Tanjung Priok di sarana pengangkut dalam
ibadah umum, amal, sosial, kebudayaan dan/atau untuk k Jakarta, Tanjung Emas di Semarang, Tanjung Perak di jumlah palng banyak FOB
epentingan bencana alam;   Surabaya, Soekarno-Hatta di Makassar, Dumai di Dumai US$ 1500 perorang.
i. Barang pribadi penumpang atau aw ak sarana pengaku (khusus makanan dan minuman), Jayapura di Jayapura
t atau pelintas batas;  (khusus makanan dan minuman), Tarakan di Tarakan
j. Barang yang telah diekspor untuk keperluan perbaikan,  (khusus makanan dan minuman), Krueng Geukuh di
59 Sepatu dan alas kaki Nomor  Pengenal  I mportir  - Keputusan Menteri Nomor Pengenal I mportir Khusus (NPI K) - 5 (lima) tahun (NPI K) Sepatu, sandal I mpor barang tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pas Perusahaan yang akan melakukan impor barang Dikecualikan dari Dikecualikan dari
Khusus  disingkat  NPI K  Perindustrian dan Perdagangan Sepatu - berlaku s.d. al 3 ayat (2) dapat dilakukan tanpa memiliki NPI K, untuk:  tertentu harus memiliki NPI K. kew ajiban memiliki NPI K. kew ajiban memiliki NPI K
adalah tanda  pengenal  nomor 141/MPP/Kep/3/2002 - I T-Produk Tertentu Berakhirnya a.  Keperluan pemerintah dan lembaga negara lainnya;  Ketentuan ini beririsan dengan ketentuan impor produk Dan Dikecualikan dari khusus untuk barang
sebagai  importir  khusus  yang  tentang Nomor Pengenal - Laporan Surv eyor peraturan menteri ini b.  Keperluan penelitian dan pengembangan teknologi;  tertentu. Sebagai berikut: kew ajiban memiliki I T- tertentu yang diimpor
harus dimiliki  setiap  I mportir Khusus (NPI K) j.o. (I T-Produk Tertentu) c. Keperluan Bantuan teknik dan bantuan proyek I mpor Produk Tertentu hanya dapat dilakukan oleh Produk Tertentu dan LS atas melalui Perusahaan Jasa
perusahaan  yang melakukan  Peraturan Menteri Perdagangan - berlaku berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1955 perusahaan yang telah mendapat penetapan sebagai I T-barang pribadi penumpang Titipan peserta ASPERI NDO
perdagangan  Nomor  07/M‐DAG/PER/3/2008 transaksional/pership tentang Peraturan Pembebasan Dari Bea‐Masuk dan Bea Produk Tertentu, dan aw ak sarana (berdasarkan surat dari
impor barang tertentu. - 83/M-DAG/PER/12/2012 ment (LS) Keluar Umum Untuk Keperluan Golongan‐Golongan Setiap pelaksanaan impor Produk Tertentu harus terlebih pengangkut dalam jumlah Direktur).
tentang Ketentuan I mpor Produk Pejabat dan Ahli Bangsa Asing yang Tertentu;  dahulu dilakukan v erifikasi atau penelusuran teknis impor palng banyak FOB US$ 1500 Dan Dikecualikan dari
Tertentu sebagaimana telah d.  Barang pindahan;  di pelabuhan muat. perorang. kew ajiban memiliki I T-
diubah terakhir dengan Nomor e.  Barang contoh ;  Setiap impor Produk Tertentu oleh I T-Produk Tertentu Produk Tertentu dan LS atas
73/M-DAG/PER/10/2014 f.  Barang promosi;  hanya dapat dilakukan melalui pelabuhan tujuan: barang pribadi
g.  I mpor sementara;  a. Pelabuhan darat: Cikarang Dry Port di Bekasi, penumpang dan aw ak
h.  Keperluan pemberian hadiah untuk tujuan b. Pelabuhan laut: Belaw an di Medan, Tanjung Priok di sarana pengangkut dalam
ibadah umum, amal, sosial, kebudayaan dan/atau untuk k Jakarta, Tanjung Emas di Semarang, Tanjung Perak di jumlah palng banyak FOB
epentingan bencana alam;   Surabaya, Soekarno-Hatta di Makassar, Dumai di Dumai US$ 1500 perorang.
i. Barang pribadi penumpang atau awak sarana pengaku (khusus makanan dan minuman), Jayapura di Jayapura
t atau pelintas batas;  (khusus makanan dan minuman), Tarakan di Tarakan
j. Barang yang telah diekspor untuk keperluan perbaikan,  (khusus makanan dan minuman), Krueng Geukuh di
pengerjaan dan pengujian yang dimasukan kembali ke I n Aceh Utara (khusus makanan dan minuman, pakaian
61 Besi Baja Besi atau Baja adalah produk Peraturan Menteri Perdagangan - I P-Besi Baja atau I T-Besi Baja - Berlaku s.d. Produk canai lantaian dari besi Ketentuan dalam Peraturan Menteri ini tidak berlaku Besi atau Baja hanya dapat diimpor oleh: Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
dari peleburan paduan besi Nomor 54/M-DAG/PER/12/2010 - Laporan Surv eyor Berakhirnya Peraturan atau baja bukan paduan, terhadap: a. I P-Besi atau Baja; atau
karbon dengan sejumlah unsur tentang Ketentuan I mpor Besi Menteri ini (I P/I T-Besi 7208.25.90.00 dengan lebar 600 a. Besi atau Baja yang tercakup dalam Pasal 25 ayat (1) b. I T-Besi atau Baja.
paduan dan unsur pengotor atau Baja j.o. Nomor 08/M- Baja) mm atau lebih, dicanai panas, dan Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang Nomor 10 Tahun Setiap impor Besi atau Baja oleh I P-Besi atau Baja atau I T-
lebih lanjut, dan/atau barang DAG/PER/2/2012 - Berlaku tidak dipalut, tidak disepuh 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah Besi atau Baja harus dilakukan Verifikasi atau
yang dihasilkan dari produk pershipment/transaksi atau tidak dilapisi. Dalam dengan Penelusuran Teknis I mpor terlebih dahulu oleh Surv eyor di
tersebut. onal (LS) gulungan, tidak dikerjakan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006; dan pelabuhan muat sebelum dikapalkan.
lebih lanjut selain dicanai b. Besi atau Baja yang dimasukkan ke Kaw asan
panas, telah dibersihkan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas serta Tempat
dengan asam, tidak dengan Penimbunan Berikat.
pola relief, dengan ketebalan
4,75 mm atau lebih selain untuk
dicanai ulang
63 Kaca Lembaran Kaca Lembaran adalah hasil Peraturan Menteri Perdagangan Laporan Surv eyor Berlaku pershipment Kaca tuang atau kaca cerai Ketentuan dalam Peraturan Menteri ini tidak berlaku Setiap importasi Kaca Lembaran w ajib terlebih dahulu Dikecualikan dari Dikecualikan dari
olahan dari bahan galian non- Nomor 40/M-DAG/PER/9/2009 (transaksional) berbentuk lembaran terhadap impor Kaca Lembaran yang dimasukkan ke dilakukan v erifikasi atau penelusuran teknis impor di kew ajiban memiliki LS kew ajiban memiliki LS
logam yang dihasilkan melalui tenang Verifikasi atau dalam: negara asal muat barang. dengan nilai maksimal US$
proses pembakaran dengan Penelusuran Teknis I mpor Kaca a. Kaw asan Berikat atau Gudang Berikat yang ditetapkan Hasil dari v erifikasi atau penelusuran teknis impor 1500
menggunakan teknologi tuang, Lembaran j.o. Nomor 71/M- berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan; atau sebagaimana dimaksud pada ayat (1) oleh surv eyor
tarik, dan apung serta jenis kaca DAG/PER/11/2012 b. Kaw asan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas. dituangkan dalam bentuk Laporan Surv eyor (LS) untuk
lembaran lain yang telah (2) Ketentuan dalam Peraturan Menteri ini tidak berlaku digunakan sebagai dokumen pelengkap pabean dalam
mengalami proses lebih lanjut, terhadap impor Kaca Lembaran yang merupakan: penyelesaian kepabeanan di bidang impor
yang termasuk dalam Pos a. barang keperluan Pemerintah dan Lembaga Negara
Tarif/HS 7003, 7004, 7005, 7006, lainnya;
dan 7007. b. barang keperluan penelitian dan pengembangan
teknologi;
c. barang bantuan teknik dan bantuan proyek
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1955
tentang Peraturan Pembebasan Dari Bea Masuk Dan Bea
Keluar Golongan Pejabat Dan Ahli Bangsa Asing Tertentu;
d. barang perw akilan negara asing beserta para
pejabatnya yang bertugas di I ndonesia;
e. barang untuk keperluan badan I nternasional beserta
pejabatnya yang bertugas di I ndonesia;
f. barang pindahan;
g. barang contoh yang tidak untuk diperdagangkan;
h. barang promosi;
i. keperluan pemberian hadiah untuk tujuan ibadah
64 Barang Modal Bukan Baru Barang Modal Bukan Baru Peraturan Menteri Perdagangan - Persetujuan I mpor (PI ) - Barang Modal - 12 bulan sejak Generator, Bridge crane, Ketentuan pemeriksaan teknis impor tidak berlaku bagi: Barang modal bukan baru hanya dapat diimpor oleh: Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
adalah barang sebagai modal Nomor 75/M-DAG/PER/12/2013 Bukan Baru tanggal diterbitkan mesin, dll - Barang impor sementara, a. Perusahaan Pemakai Langsung,
usaha atau untuk menghasilkan tentang Ketentuan I mpor Barang - Laporan Surv eyor/Certificate Of dan dapat - Barang impor status sew a oleh Kontraktor Kontrak b. Perusahaan Rekondisi,
sesuatu, yang masih layak pakai, Modal Bukan Baru I nspection diperpanjang Kerjasama Minyak dan Gas Bumi (K3S) c. Perusahaan Remanufakturing, dan/atau
atau untuk direkondisi, sebanyak 1 kali (PI ) Barang modal bukan baru yang termasuk dalam pos tarif d. Perusahaan Penyedia Peralatan Kesehatan
remanufakturing, - Berlaku 88 dan 89 dikecualikan dari ketentuan pemeriksaan I mpor barang modal bukan baru hanya dapat dilakukan
digunafungsikan kembali dan pershipment/transaksi teknis/v erifikasi. oleh perusahaan yang telah mendapatkan Persetujuan
bukan skrap onal (LS) Barang modal bukan baru yang diimpor ke Kaw asan I mpor dari Direktur.
Berikat dikecualikan dari ketentuan mengenai Setiap pelaksanaan impor Barang Modal Bukan Baru
Persetujuan I mpor dan ketentuan mengenai pemeriksaan harus terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan teknis oleh
teknis. Surv eyor di negara asal muat barang.
Attensi: ada beberapa barang yang hanya dapat
diimpor bila usianya tidak melebihi 20 tahun, dan
membutuhkan izin tambahan dari Kementerian
Perindustrian/Perhubungan bila usianya lebih dari 20
tahun.
65 Komoditi w ajib label berbahasa Label adalah setiap keterangan Peraturan Menteri Perdagangan Surat Keterangan Pencantuman Label 2 tahun sejak tanggal barang elektronika keperluan Ketentuan pencantuman label dalam Bahasa I ndonesia Pelaku usaha yang memproduksi atau mengimpor Dikecualikan dari Dikecualikan dari
I ndonesia mengenai barang yang Nomor 67/M-DAG/PER/11/2013 dalam Bahasa I ndonesia (SKPLBI ) diterbitkan dan dapat ruamah tangga, tidak berlaku untuk barang dalam lampiran permendag, barang untuk diperdagangkan di Pasar dalam negeri kew ajiban memiliki SKPLBI kew ajiban memiliki SKPLBI
berbentuk gambar, tulisan, tentang Kew ajiban diperpanjang. telekomunikasi dan jika barang tersebut merupakan: w ajib mencantumkan Label dalam Bahasa I ndonesia.
kombinasi keduanya, atau Pencantuman Label dalam informatika, barang bahan a. Barang curah yang dijual dan dikemas secara Surat Keterangan Pencantuman Label dalam Bahasa
bentuk lain yang memuat Bahasa I ndonesia pada Barang bangunan, suku cadang langsung di hadapan konsumen, atau I ndonesia (SKPLBI ) merupakan dokumen yang
informasi tentang barang dan j.o. Nomor 10/M- kendaraan bermotor, dll b. Barang yang diimpor sebagai: menerangkan bahw a:
keterangan Pelaku Usaha serta DAG/PER/1/2014 - Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong yang digunakan a ...
informasi lainnya sesuai dengan dalam proses produksi, b. Label untuk Barang asal impor telah memenuhi
ketentuan peraturan perundang- - Barang impor sementara, ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
undangan yang berlaku. - Barang Re-impor, ini dan menjadi dokumen pelengkap pabean dalam
- Barang untuk keperluan penelitian dan pengembangan penyelesaian kepabeanan di bidang impor.
ilmu pengetahuan,
- Barang hibah, hadiah, atau pemberian untuk keperluan
ibadah umum, amal, sosial, kebudayaan, pendidikan,
atau untuk kepentingan penanggulangan bencana
alam,
- Barang contoh yang tidak untuk diperdagangkan,
66 BAN BERTEKANAN Ban adalah bagian penting dari Peraturan Menteri Perdagangan Laporan Surv eyor Berlaku pershipment Ban bertekanan baru dari Ketentuan dalam Peraturan Menteri ini tidak berlaku Setiap importasi Ban harus terlebih dahulu dilakukan Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
kendaraan bermotor yang Nomor 44/M-DAG/PER/12/2011 (transaksional) karet dari pos tarif 4011 terhadap I mpor Ban yang dimasukkan ke dalam: v erifikasi atau penelusuran teknis impor di negara asal
diproduksi dari campuran karet tentang Verifikasi atau a. Kaw asan Ekonomi Khusus, muat barang.
alam dan karet sintetis, yang Penelusuran Teknis I mpor Ban b. Kaw asan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Hasil dari v erifikasi atau penelusuran teknis impor oleh
termasuk dalam Pos Tarif/HS Ketentuan dalam Peraturan Menteri ini tidak berlaku Surv eyor dituangkan dalam bentuk Laporan Surv eyor
4011. terhadap impor Ban yang merupakan: (LS) untuk digunakan sebagai dokumen pelengkap
a. Barang keperluan pemerintah dan lembaga negara pabean dalam penyelesaian kepabeanan di bidang
lainnya; impor.
b. Barang keperluan penelitian dan pengembangan
teknologi;
c. Barang bantuan teknik dan bantuan proyek
berdasarkan PP No 19 Tahun 1955 tentang Peraturan
Pembebasan dari Bea Masuk dan Bea Keluar Golongan
Pejabat dan Ahli Bangsa Asing tertentu.
d. Barang perw akilan negara asing beserta para
pejabatnya yang bertugas di I ndonesia.
e. Barang untuk keperluan badan internasional beserta
pejabatnya yang bertugas di I ndonesia.
67 HOLTI KULTURA Holtikultura adalah segala hal Peraturan Menteri Perdagangan I P-Produk Holtikultura atau I T-Produk - Berlaku sesuai Baw ang Bombay, Cabe, I mpor Produk Holtikultura untuk: I mpor Produk Holtikultura hanya dapat dilakukan oleh tidak w ajib memiliki I T/I P/SPI Wajib perizinan impor
yang berkaitan dengan buah, Nomor 16/M-DAG/PER/4/2013 Holtikultura atau Surat Persetujuan I mpor dengan Rekomendasi Sayuran, dll a. Barang kiriman hadiah/hibah untuk keperluan ibadah perusahaan yang telah mendapatkan pengakuan Produk Holtikultura dengan
sayuran, bahan obat nabati, dan tentang Ketentuan I mpor Produk (SPI )-Produk Holtikultura I mpor Produk untuk umum, amal, sosial, atau untuk kepentingan sebagai I P-Produk Holtikultura atau penetapan sebagai jumlah paling banyak 10 Kg.
florikultura, termasuk di Holtikultura j.o. Nomor 47/M- Holtikultura (RI PH) dari penanggulangan bencana alam, I T-Produk Holtikultura dari Menteri.
dalamnya jamur, lumut, dan DAG/PER/8/2013 Menteri Pertanian (I P- b. Barang perw akilan negara asing beserta para I T-Produk Holtikultura hanya dapat melakukan importasi
tanaman air yang berfungsi Produk Holtikultura) pejabatnya yang bertugas di I ndonesia berdasarkan asas setelah mendapat Persetujuan I mpor.
sebagai sebagai sayuran, bahan - 2 tahun sejak timbal balik, Setiap pelaksanaan impor Produk Holtikultura oleh I P-
obat nabati, dan/atau bahan tanggal diterbitkan (I T- c. Barang untuk keperluan badan internasional beserta Produk Holtikultura atau I T-Produk Holtikultura harus
estetika. Produk Holtikultura) pejabatnya yang bertugas di I ndonesia, terlebih dahulu dilakukan v erifikasi atau penelusuran
- Berlaku sesuai d. Barang untuk keperluan penelitian, pengujian, dan teknis impor di pelabuhan muat negara asal. Hasil
dengan masa berlaku pengembangan ilmu pengetahuan, dan v erifikasi dituangkan dalam bentuk Laporan Surv eyor
RI PH, sejak tanggal e. Barang contoh yang tidak untuk diperdagangkan untuk digunakan sebagai dokumen pelengkap pabean
terbit (Persetujuan harus melampirkan Persetujuan I mpor dengan dalam penyelesaian kepabeanan di bidang impor.
I mpor) melampirkan RI PH, tidak berlaku ketentuan I P/I T-Produk
Holtikultura dan ketentuan v erifikasi/penelusuran teknis
impor.
I mpor Produk Holtikultura untuk:
a. Barang pribadi penumpang, aw ak sarana pengangkut,
69 Bahan Obat Bahan Obat adalah bahan baik Peraturan Kepala BPOM Nomor Surat Keterangan I mpor/Surat Untuk 1 (satu) kali I odin Tidak ada pengecualian Selain harus memenuhi ketentuan sebagaimana Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
yang berkhasiat maupun tidak 28 Tahu 2013 tentang Keterangan Komoitas Non Obat dan pemasukan/transaksi dimaksud dalam Pasal 3, pemasukan Bahan Obat, Bahan
berkhasiat yang digunakan Pengaw asan Pemasukan Bahan Makanan (SKK-NOM) onal Obat Tradisional, Bahan Suplemen Kesehatan, dan
dalam pengolahan obat Obat, Bahan Obat Tradisional, Bahan Pangan juga harus mendapat persetujuan dari
dengan standar dan mutu Bahan Suplemen Kesehatan, dan Kepala Badan.
sebagai bahan baku farmasi Bahan Pangan ke Dalam Persetujuan dari Kepala Badan sebagaimana dimaksud
terrmasuk baku pembanding, Wilayah I ndonesia sebagaimana pada ayat (1) berupa SKI .
tidak termasuk bahan obat diubah oleh Peraturan Kepala Dalam hal terdapat permohonan SKK-NOM, yang
berupa narkotika, psikotropika, BPOM Nomor 8 Tahun 2014 peruntukannya bukan sebagai Bahan Obat, Bahan Obat
dan prekursor. Tradisional, Bahan Suplemen Kesehatan, dan Bahan
Pangan namun memiliki Harmonized System Code (HS
Code) yang sama dengan yang tercantum dalam
Lampiran I I sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Badan dapat menerbitkan SKK-NOM yang
70 Bahan Obat Tradisional Bahan Obat Tradisional adalah Peraturan Kepala BPOM Nomor Surat Keterangan I mpor/Surat Untuk 1 (satu) kali Royal Jelly, Madu, Alfalfa Tidak ada pengecualian bersifat nontransaksional.
Selain harus memenuhi ketentuan sebagaimana Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
simplisia atau sediaan galenik 28 Tahu 2013 tentang Keterangan Komoitas Non Obat dan pemasukan/transaksi Pow der dimaksud dalam Pasal 3, pemasukan Bahan Obat, Bahan
yang digunakan dalam Pengaw asan Pemasukan Bahan Makanan (SKK-NOM) onal Obat Tradisional, Bahan Suplemen Kesehatan, dan
pembuatan obat tradisional dan Obat, Bahan Obat Tradisional, Bahan Pangan juga harus mendapat persetujuan dari
tidak dalam kemasan yang siap Bahan Suplemen Kesehatan, dan Kepala Badan.
digunakan oleh konsumen. Bahan Pangan ke Dalam Persetujuan dari Kepala Badan sebagaimana dimaksud
Wilayah I ndonesia sebagaimana pada ayat (1) berupa SKI .
diubah oleh Peraturan Kepala Dalam hal terdapat permohonan SKK-NOM, yang
BPOM Nomor 8 Tahun 2014 peruntukannya bukan sebagai Bahan Obat, Bahan Obat
Tradisional, Bahan Suplemen Kesehatan, dan Bahan
Pangan namun memiliki Harmonized System Code (HS
Code) yang sama dengan yang tercantum dalam
Lampiran I I sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Badan dapat menerbitkan SKK-NOM yang
71 Bahan Suplemen Kesehatan Bahan Suplemen Kesehatan Peraturan Kepala BPOM Nomor Surat Keterangan I mpor/Surat Untuk 1 (satu) kali Cod Liv er Oil, Glucosamine Tidak ada pengecualian bersifat nontransaksional.
Selain harus memenuhi ketentuan sebagaimana Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
adalah bahan yang 28 Tahu 2013 tentang Keterangan Komoitas Non Obat dan pemasukan/transaksi Hcl, Calcium Phosphate dimaksud dalam Pasal 3, pemasukan Bahan Obat, Bahan
dimaksudkan untuk pembuatan Pengaw asan Pemasukan Bahan Makanan (SKK-NOM) onal Dibasic Obat Tradisional, Bahan Suplemen Kesehatan, dan
suplemen kesehatan, Obat, Bahan Obat Tradisional, Bahan Pangan juga harus mendapat persetujuan dari
mengandung satu atau lebih Bahan Suplemen Kesehatan, dan Kepala Badan.
bahan berupa v itamin, mineral, Bahan Pangan ke Dalam Persetujuan dari Kepala Badan sebagaimana dimaksud
asam amino atau bahan lain Wilayah I ndonesia sebagaimana pada ayat (1) berupa SKI .
(berasal dari tumbuhan atau diubah oleh Peraturan Kepala Dalam hal terdapat permohonan SKK-NOM, yang
bukan tumbuhan) yang BPOM Nomor 8 Tahun 2014 peruntukannya bukan sebagai Bahan Obat, Bahan Obat
mempunyai nilai gizi dan/atau Tradisional, Bahan Suplemen Kesehatan, dan Bahan
efek fisiologis, yang tidak Pangan namun memiliki Harmonized System Code (HS
dimaksudkan sebagai pangan. Code) yang sama dengan yang tercantum dalam
Lampiran I I sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Badan dapat menerbitkan SKK-NOM yang
72 Bahan Pangan Bahan Pangan adalah bahan Peraturan Kepala BPOM Nomor Surat Keterangan I mpor/Surat Untuk 1 (satu) kali Susu dan kepala susu, Whey, Tidak ada pengecualian bersifat
Selain nontransaksional.
harus memenuhi ketentuan sebagaimana Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
dasar yang digunakan untuk 28 Tahu 2013 tentang Keterangan Komoitas Non Obat dan pemasukan/transaksi Mentega dimaksud dalam Pasal 3, pemasukan Bahan Obat, Bahan
memproduksi makanan dan Pengaw asan Pemasukan Bahan Makanan (SKK-NOM) onal Obat Tradisional, Bahan Suplemen Kesehatan, dan
minuman tidak dalam kemasan Obat, Bahan Obat Tradisional, Bahan Pangan juga harus mendapat persetujuan dari
eceran yang siap digunakan Bahan Suplemen Kesehatan, dan Kepala Badan.
oleh konsumen, termasuk bahan Bahan Pangan ke Dalam Persetujuan dari Kepala Badan sebagaimana dimaksud
tambahan pangan, bahan Wilayah I ndonesia sebagaimana pada ayat (1) berupa SKI .
penolong, dan bahan lainnya. diubah oleh Peraturan Kepala Dalam hal terdapat permohonan SKK-NOM, yang
BPOM Nomor 8 Tahun 2014 peruntukannya bukan sebagai Bahan Obat, Bahan Obat
Tradisional, Bahan Suplemen Kesehatan, dan Bahan
Pangan namun memiliki Harmonized System Code (HS
Code) yang sama dengan yang tercantum dalam
Lampiran I I sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Badan dapat menerbitkan SKK-NOM yang
73 Bahan Tambahan Pangan Bahan Tambahan Pangan, yang Peraturan Kepala BPOM Nomor Surat Keterangan I mpor/Surat Untuk 1 (satu) kali Ragi aktif, calcium hydroxide, Tidak ada pengecualian bersifat
Selain nontransaksional.
harus memenuhi ketentuan sebagaimana Wajib perizinan impor Wajib perizinan impor
selanjutnya disingkat BTP, adalah 28 Tahu 2013 tentang Keterangan Komoitas Non Obat dan pemasukan/transaksi xylitol dimaksud dalam Pasal 3, pemasukan Bahan Obat, Bahan
bahan yang ditambahkan ke Pengaw asan Pemasukan Bahan Makanan (SKK-NOM) onal Obat Tradisional, Bahan Suplemen Kesehatan, dan
dalam pangan untuk Obat, Bahan Obat Tradisional, Bahan Pangan juga harus mendapat persetujuan dari
mempengaruhi sifat atau bentuk Bahan Suplemen Kesehatan, dan Kepala Badan.
pangan. Bahan Pangan ke Dalam Persetujuan dari Kepala Badan sebagaimana dimaksud
Wilayah I ndonesia sebagaimana pada ayat (1) berupa SKI .
diubah oleh Peraturan Kepala Dalam hal terdapat permohonan SKK-NOM, yang
BPOM Nomor 8 Tahun 2014 peruntukannya bukan sebagai Bahan Obat, Bahan Obat
Tradisional, Bahan Suplemen Kesehatan, dan Bahan
Pangan namun memiliki Harmonized System Code (HS
Code) yang sama dengan yang tercantum dalam
Lampiran I I sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Badan dapat menerbitkan SKK-NOM yang
bersifat nontransaksional.
74 Produk Tertentu Produk Tertentu adalah produk 83/M-DAG/PER/12/2012 tentang - I T-Produk Tertentu dan - berlaku s.d. Mainan anak-anak, alas kaki, pengecualian ketentuan impor produk tertentu diberikan I mpor Produk Tertentu hanya dapat dilakukan oleh Dikecualikan dari Dikecualikan dari
yang terkena ketentuan impor Ketentuan I mpor Produk Tertentu - Laporan Surv eyor Berakhirnya makanan dan minuman, atas impor sebagai berikut: perusahaan yang telah mendapat penetapan sebagai I T-ketentuan impor produk ketentuan impor produk
berdasarkan Peraturan Menteri sebagaimana telah diubah peraturan menteri ini kosmetik, obat tradisional dan a. Produk Tertentu yang tercakup dalam Pasal 25 ayat (1) Produk Tertentu, tertentu: tertentu:
ini yang meliputi produk terakhir dengan Nomor 73/M- (I T-Produk Tertentu) suplemen makanan, dan Pasal 26 ayat (1) UU No 10 Tahun 1995 tentang Setiap pelaksanaan impor Produk Tertentu harus terlebih - Pakaian jadi paling - Pakaian jadi paling
makanan dan minuman, obat DAG/PER/10/2014 - berlaku elektronika, pakaian jadi Kepabeanan j.o. UU No 17 Tahun 2006, dahulu dilakukan v erifikasi atau penelusuran teknis impor banyak FOB US$ 1000 banyak 10 pieces per
tradisional dan suplemen transaksional/pership b. Produk Tertentu berupa pakaian jadi berupa barang di pelabuhan muat. perorang pengiriman
makanan, kosmetik, pakaian ment (LS) kiriman paling banyak 10 pieces per pengiriman dan Setiap impor Produk Tertentu oleh I T-Produk Tertentu - Elektronik bernilai paling - Elektronik paling banyak 2
jadi, alas kaki, elektronika, dan barang pribadi penumpang atau aw ak sarana hanya dapat dilakukan melalui pelabuhan tujuan: banyak FOB US$ 1500 unit perpengiriman
mainan anak-anak pengangkut yang bernilai paling banyak FOB US$ 1000 a. Pelabuhan darat: Cikarang Dry Port di Bekasi, perorang - Produk tertentu selain
per orang, dengan menggunakan pesaw at udara b. Pelabuhan laut: Belaw an di Medan, Tanjung Priok di - Produk tertentu selain pakaian jadi dan elektronik
c. Produk Tertentu elektronika berupa barang kiriman Jakarta, Tanjung Emas di Semarang, Tanjung Perak di pakaian jadi dan elektronik paling banyak FOB US$
paling banyak 2 unit perpengiriman dan barang pribadi Surabaya, Soekarno-Hatta di Makassar, Dumai di Dumai paling banyak FOB US$ 1500 1500 perorang
penumpang atau aw ak sarana pengangkut yang bernilai (khusus makanan dan minuman), Jayapura di Jayapura perorang
paling banyak FOB US$ 1500 per orang, dengan (khusus makanan dan minuman), Tarakan di Tarakan
menggunakan pesaw at udara. (khusus makanan dan minuman), Krueng Geukuh di
d. Produk Tertentu selain huruf b dan c berupa barang Aceh Utara (khusus makanan dan minuman, pakaian
kiriman atau barang pribadi penumpang atau aw ak jadi, alas kaki dan elektronika), dan Bitung di Bitung
sarana pengangkut yang bernilai paling banyak FOB US$ (khusus makanan dan minuman, pakaian jadi, dan
1500 per orang, dengan menggunakan pesaw at udara. eleltronika), dan/atau
e. Produk Tertentu untuk keperluan kegiatan operasi hulu c. bandar udara: Kualanamu di Deli Serdang, Soekarno-
minyak dan gas bumi, panas bumi dan mineral serta Hatta di Tangerang, Ahmad Yani di Semarang, Juanda di
sektor energi lainnya, Surabaya, dan Hassanudin di Makassar.
f. Produk Tertentu yang diimpor oleh importir produsen
yang digunakan sebagai barang modal dan/atau bahan
75 Hew an dan Produk Hew an Hew an adalah binatang atau Peraturan Perdagangan Nomor Persetujuan I mpor (PI )-Hew an dan 3 (tiga) bulan Short loin, Terderloin slide Strap I mpor hew an dan/atau Produk Hew an yang merupakan: I mpor Hew an dan/atau Produk Hew an hanya dapat Dikecualikan dari Dikecualikan dari
satw a yang seluruh atau 46/M-DAG/PER/8/2013 tentang Produk Hew an terhitung sejak Off, dll a. Barang pribadi penumpang dan/atau aw ak sarana dilakukan oleh perusahaan yang telah mendapatkan kew ajiban memiliki PI - kew ajiban memiliki PI -
sebagian dari siklus hidupnya Ketentuan I mpor dan Ekspor tanggal diterbitkan pengangkut sesuai dengan ketentuan peraturan Persetujuan I mpor dari Menteri. Hew an dan Produk Hew an. Hew an dan Produk
berada di darat, air, dan/atau Hew an dan Produk Hew an perundang-undangan di bidang kepabeanan, (Namun tetap w ajib Hew an. (Namun tetap
udara, baik yang dipelihara b. Barang kiriman sesuai dengan ketentuan peraturan dokumen karantina) w ajib dokumen karantina)
maupun yang di habitatnya. perundang-undangan di bidang kepabeanan,
Produk hew an adalah semua c. Barang perw akilan negara asing beserta para
bahan yang berasal dari hew an pejabatnya yang bertugas di I ndonesia berdasarkan asas
yang masih segar dan/atau timbal balik, dan/atau
telah diolah atau diproses untuk d. Barang pelintas batas sesuai dengan ketentuan
keperluan konsumsi, peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan
farmakoseutika, pertanian, dengan perjanjian bilateral perdagangan lintas batas,
dan/atau kegunaan lain bagi dikecualikan dari ketentuan dalam Peraturan Menteri ini
pemenuhan kebutuhan dan (dikecualikan dari perizinan PI -Hew an dan Produk
kemaslahatan manusia. Hew an).
Adapun selain itu harus tetap mendapatkan PI -Hew an
dan Produk Hew an.

76 Telepon Seluer, Komputer Telepon seluler termasuk Peraturan Menteri Perdagangan - I T-Telepon Seluler, Komputer Genggam - 2 tahun (I T-Telepon Handphone, PDA, palmtop, Ketentuan dalam Peraturan Menteri ini tidak berlaku I mpor Telepon Seluler, Komputer Genggam (Handheld), Dikecualikan dari Dikecualikan dari
Genggam (Handheld), dan smartphone adalah setiap alat Nomor 82/M-DAG/PER/12/2012 (Handheld), dan Komputer Tablet Seluler, Komputer smartphone, dll terhadap impor Telepon Seluler, Komputer Genggam dan Komputer Tablet hanya dapat dilakukan oleh kew ajiban memiliki I T, PI , LS kew ajiban memiliki I T, PI , LS
Komputer Tablet perlengkapan yang digunakan tentang Ketentuan I mpor - PI Telepon Seluler, Komputer Genggam Genggam (Handheld), dan Komputer Tablet yang merupakan: perusahaan yang telah mendapatkan penetapan untuk impor Telepon Seluler, untuk impor Telepon
dalam berkomunikasi jarak jauh Telepon Seluler, Komputer (Handheld), dan Komputer Tablet dan (Handheld), dan a. Barang pribadi penumpang dan/atau aw ak sarana sebagai I T Telepon Seluler, Komputer Genggam Komputer Genggam Seluler, Komputer
dengan menggunakan jaringan Genggam (Handheld), dan - Laporan Surv eyor Komputer Tablet) pengangkut dengan jumlah paling banyak 2 unit per (Handheld), dan Komputer Tablet dari Menteri. (Handheld), dan Komputer Genggam (Handheld), dan
seluler dan jaringan nirkabel Komputer Tablet j.o. Nomor 38/M- - masa berlaku orang, I T Telepon Seluler, Komputer Genggam (Handheld), dan Tablet paling banyak 2 unit Komputer Tablet paling
lainnya, kecuali telepon satelit DAG/PER/8/2013 disesuaikan dengan b. Barang perw akilan negara asing beserta para Komputer Tablet yang akan melakukan impor Telepon per orang. banyak 2 unit
dengan Pos Tarif/HS ex. masa berlaku TPP pejabatnya yang bertugas di I ndonesia berdasarkan asas Seluler, Komputer Genggam (Handheld), dan Komputer perpengiriman.
8517.12.00.00 I mpor (PI Telepon timbal balik, Tablet harus mendapatkan PI Telepon Seluler, Komputer
Komputer Genggam (Handheld) Seluler, Komputer c. Barang kiriman dengan jumlah paling banyak 2 (dua) Genggam (Handheld), dan Komputer Tablet dari
termasuk Personal Digital Genggam unit perpengiriman, Menteri.
Assistant (PDA) dan palmtop (Handheld), dan d. Barang untuk keperluan badan internasional beserta Setiap impor Telepon Seluler, Komputer Genggam
adalah suatu mesin pengolah Komputer Tablet) pejabatnya yang bertugas di I ndonesia, (Handheld), dan Komputer Tablet hanya dapat dilakukan
data otomatis genggam - Berlaku e. Barang untuk keperluan penelitian, pengujian, dan melalui:
(handheld), dengan pos tarif/HS pershipment/transaksi pengembangan ilmu pengetahuan paling banyak 2 unit a. Pelabuhan laut: Belaw an di Medan, Tanjung Priok di
8471.30.10.00 onal (LS) perpengiriman, dan/atau Jakarta, Tanjung Emas di Semarang, Tanjung Perak di
Komputer Tablet adalah suatu f. Barang contoh yang tidak untuk diperdagangkan Surabaya, dan Soekarno-Hatta di Makassar,
mesin pengolah data otomatis dalam rangka pameran, display atau pengenalan pasar b. Pelabuhan udara: Polonia di Medan, Soekarno-Hatta
portabel yang menggunakan paling banyak 25 unit per 6 bulan. di Tangerang, Ahmad Yani di Semarang, Juanda di
layar sentuh datas sebagai Barang impor yang termasuk dalam huruf e dan f harus Surabaya, dan Hassanudin di Makassar.
monitor dan peranti masukan mendapatkan persetujuan dari Direktur Jenderal. Setiap pelaksanaan impor Telepon Seluler, Komputer
dengan menggunakan stilus, Genggam (Handheld), dan Komputer Tablet harus
pena digital, atau ujung jari, terlebih dahulu dilakukan v erifikasi atau penelusuran
selain menggunakan papan teknis impor di pelabuhan muat. Hasil v erifikasi

Anda mungkin juga menyukai