Anda di halaman 1dari 3

Pentingnya Mengobati Tekanan Bola Mata Tinggi

Agar Tak Kena Glaukoma


Bila Anda mengalami tekanan bola mata tinggi, yang dalam dunia medis disebut dengan
hipertensi okular, maka Anda disarankan untuk segera menurunkan tekanan pada bola mata
Anda. Sebab jika dibiarkan, kondisi ini dapat merusak saraf optik Anda dan berakhir pada
glaukoma, penyakit yang membuat Anda kehilangan penglihatan secara permanen. Oleh karena
itu, Anda perlu segera mengobati tekanan bola mata yang tinggi untuk mencegah glaukoma.
Bagaimana caranya?

Seberapa lama kondisi tekanan bola mata tinggi bisa berkembang menjadi glaukoma?

Hipertensi okular adalah salah satu faktor risiko terbesar untuk mengembangkan glaukoma.
Menurut Ocular Hypertension Treatment Study (OHTS), pasien hipertensi okular yang tidak
diobati dapat meningkatkan risiko penyakit glaukoma sebanyak 9,5 persen dalam 5 tahun. Angka
ini bahkan bisa mencapai 22 persen jika dibiarkan selama 13 tahun lamanya.

Jika Anda sudah didiagnosis mengalami hipertensi di bagian mata, Anda dianjurkan untuk
melakukan pemeriksaan mata secara rutin. Jadi, deteksi perkembangan glaukoma bisa diketahui
sejak dini dan dapat dicegah sesegera mungkin.

Ada tiga jenis pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui perkembangan penyakit glaukoma,
di antaranya sebagai berikut:

 Oftalmoskop: pemeriksaan cakram optik di bagian belakang mata dengan menggunakan sinar
 Tonometri: pengukuran tekanan di dalam mata (tekanan intraokular)
 Perimetri: pemeriksaan untuk melihat tanda-tanda hilang penglihatan di bagian samping lapang
pandang mata yang bisa menjadi pertanda perkembangan glaukoma

Jika dari sejumlah pemeriksaan sudah menunjukkan tanda-tanda perkembangan glaukoma, maka
pengobatan perlu segera dilakukan. Dengan menjalani pengobatan, risiko pengembangan
glaukoma dapat berkurang hingga 50 persen.

Tidak semua kasus hipertensi okular memerlukan pengobatan

Tidak semua kasus hipertensi okular harus diobati. Keputusan ini melibatkan kerja sama antara
dokter pasien dengan dokter spesialis mata. Tergantung seberapa besar tekanan bola mata Anda,
dokter akan memantau kondisi bola mata Anda terlebih dahulu dan melakukan pemeriksaan,
seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Dokter mata akan mempertimbangkan tingkat keparahan hipertensi okular pasien melalui
pemeriksaan mata, penilaian faktor risiko (contohnya faktor usia dan ketebalan kornea pasien),
pencitraan saraf optik, dan kemampuan pasien untuk mematuhi segala bentuk perawatan yang
dianjurkan.
Perlu dicatat bahwa pasien yang menjalani pengobatan guna mencegah glaukoma harus patuh
dengan segala anjuran dari dokter. Pasalnya, pengobatan ini bersifat jangka panjang sehingga
pasien harus siap dengan efek samping yang mungkin terjadi. Bila pasien tidak patuh, hal ini
justru dapat menjadi bumerang yang akan balik mengembangkan risiko glaukoma dan membuat
pengobatannya menjadi sia-sia.

Lantas, pengobatan apa yang dapat dilakukan untuk mencegah glaukoma?

Jenis pengobatan untuk menurunkan tekanan bola mata yang paling banyak diresepkan adalah
obat tetes mata. Obat ini bekerja dengan mengurangi jumlah cairan aqueos humor yang
dihasilkan oleh mata dan memperbaiki laju drainase di dalam mata. Jadi, tekanan bola mata
berangsur-angsur akan menurun seiring dengan saluran drainase mata yang semakin membaik.

Pada awalnya, dokter akan meresepkan obat tersebut hanya untuk satu mata untuk melihat
seberapa efektif obat tersebut mampu menurunkan tekanan bola mata Anda. Jika dirasa cukup
efektif, dokter akan memperbolehkan Anda meneteskan obat tersebut pada kedua mata Anda.

Bagaimana cara meneteskan obat mata yang baik dan benar? Cara yang paling sederhana adalah
dengan duduk di depan cermin dan sedikit mendongak, kemudian tarik kelopak mata bagian
bawah (kantung mata) ke arah bawah untuk memberi ruang pada mata dan teteskan cairan obat
ke celah tersebut.
Tutup segera mata Anda dan tekan sudut mata Anda dengan satu jari secara perlahan selama satu
sampai dua menit. Ini berfungsi untuk membantu menjaga cairan obat tetes agar tetap berada di
mata Anda. Obat tetes ini akan berjalan lambat menuju saluran air mata, kemudian ke saluran
belakang hidung dan ditelan.

Yang terpenting adalah pasien dengan tekanan bola mata tinggi harus siap menjalani perawatan
jangka panjang untuk memantau potensi pengembangan glaukoma. Lakukan kunjungan rutin
sebanyak 3-4 kali seminggu sejak mulai pengobatan.

Bila obat yang diberikan bekerja dengan baik dan tidak menyebabkan efek samping, maka akan
dilanjutkan dan dievaluasi ulang selama 2-4 bulan kemudian. Sebaliknya, jika obat tersebut tidak
membantu menurunkan penyakit hipertensi okular, maka dokter mungkin akan meresepkan obat
baru untuk Anda.

Anda mungkin juga menyukai