Anda di halaman 1dari 5

Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda, dan disini

alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer.


Wilayah Indonesia merupakan daerah yang berada di wilayah tropis dan dilintasi garis
khatulistiwa. Gerak semu matahari, yang melintasi khatulistiwa menyebabkan Indonesia
mengalami dua musim yang berbeda yaitu Musim Barat dan Musim Timur. Musim Barat
terjadi pada bulan Desember, Januari, dan Februari. Sedangkan Musim Timur terjadi pada
bulan Juni, Juli, dan Agustus. Angin yang bertiup di Indonesia dipengaruhi oleh musim
sehingga sistem angin ini disebut angin Musim atau angin Muson (Hutabarat, 2006). Perairan
Utara Jawa memiliki fenomena alam yang kompleks. Perairan Utara Jawa merupakan
perairan yang dipengaruhi oleh sistem angin muson. Sistem angin Muson berpengaruh
terhadap fluktuasi karakteristik perairan seperti angin, arus, serta sebaran suhu ( Durand dan
Petit,1995). McPhaden dan Hayes (1991) menyatakan bahwa pergerakan angin akan
mempengaruhi karakteristik massa air di laut, salah satunya adalah terjadinya perubahan arah
arus permukaan. Pergerakan angin yang kencang juga dapat mempengaruhi terjadinya
percampuran massa air pada lapisan atas yang mengakibatkan sebaran suhu menjadi
homogen. Faktor-faktor fisik yang mempengaruhi SPL adalah arus permukaan, keadaan
awan, penguapan, gelombang, gerakan konveksi, upwelling, divergensi, pembekuan dan
pencairan es di daerah kutub (Laevastu dan Hela, 1970). Dari gambar diatas bisa dilihat
perbedaan-perbedaan suhu permukaan laut di sekitar Pulau Jawa pada tahun 1998 tidak
terlalu jauh perbedaannya. Bisa dilihat dari indikator warna diatas bagian utara jawa dominan
berwarna hijau, lalu yang dominan kedua berwarna toska dan sedikit warna oranye, suhu
berkisar antara 26-29˚C. Di bagian selatan pulau jawa tepatnya yang berbatasan langsung
dengan Samudera Hindia dominan berwarna toska, diikuti dengan warna hijau dan biru suhu
disana berkisar antara 25-28˚C. Di bagian selat sunda dominan berwarna biru dimana suhu
berkisar 25-26˚C.
Kalimantan merupakan pulau terbesar di Indonesia dan Kalimantan merupakan salah
satu pulau yang dilintasi oleh garis khatulistiwa. Bisa dilihat dari warna indiktor suhu diatas
bahwa suhu permukaan laut di sekitaran Pulau Kalimantan cukup tinggi untuk rata-rata suhu
di Indonesia. Hasil kajian dari tahun 1900 sampai tahun 1998 menunjukan bahwa El-Nino
telah terjadi sebanyak 23 kali (rata-rata 4 tahun sekali). La-Nina hanya 15 kali (rata-rata 6
tahun sekali). Dari 15 kali kejadian La-Nina, sekitar 12 kali (80%) terjadi berurutan dengan
tahun El-Nino. La-Nina mengikuti El-Nino hanya terjadi 4 kali dari 15 kali kejadian
sedangkan yang mendahului El-Nino 8 kali dari 15 kali kejadian. Secara umum, hal ini
menunjukkan bahwa peluang terjadinya La-Nina setelah El-Nino tidak begitu besar. Kejadian
El-Nino 1982/83 yang dikategorikan sebagai tahun kejadian El-Nino yang kuat tidak diikuti
oleh La-Nina.
El Nino merupakan fenomena cuaca skala global dan mempengaruhi kondisi iklim di
berbagai tempat.
Fenomena El Nino menyebabkan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia
berkurang, tingkat berkurangnya curah hujan ini sangat tergantung dari intensitas El Nino
tersebut. Namun karena posisi geografis Indonesia yang dikenal sebagai benua maritim, maka
tidak seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh fenomena El Nino.
El Nino pernah menimbulkan kekeringan panjang di Indonesia. Curah hujan berkurang dan
keadaan bertambah menjadi lebih buruk dengan meluasnya kebakaran hutan dan asap yang
ditimbulkannya. Pada tahun 1998 sedang terjadi el nino ini yang menyebabkan suhu air
cukup tinggi. Di laut sekitar Pulau Kalimantan dominan berwarna kuning, lalu di sekitar
pesisir berwarna hijau dan menuju semakin tengah laut berwarna oranye, Suhu permukaan
laut di sekitar Pulau Kalimantan lebih tinggi dibandingkan suhu permukaan laut di sekitar
Pulau Jawa karena dilalui oleh garis ekuator. Di sekitar pesisir berwarna hijau dengan suhu
sekitar 24-25˚C. Menuju ke tengah laut warna mulai berubah menjadi warna kuning dimana
suhu berkisar antara 25-26˚C. Lalu lebih ke tengah lagi menjadi warna oranye dengan suhu
berkisar antara 27-28˚C. Lebih ke tengah lagi indikator menjadi warna merah berkisar antara
28-29˚C. Ada sedikit disana indikator yang berwarna pink dimana suhu berada diangka 28˚C
ke atas. Kesimpulannya bahwa suhu permukaan laut di sekitar Pulau Kalimantan lebih tinggi
dari Pulau Jawa karena terletak di sekitaran garis ekuator. Suhu yang terlihat pun cukup
tinggi karena pengaruh fenomena el nino.
Daftar Pustaka
Durand, J.R. dan D. Petit. 1995. Biology, Dynamics,Exploitation of The Small Pelagic Fishes
in The Java Sea: The Java Sea Environment, 20 – 33 pp

Hutabarat, S. dan Evans, S. M. 2006. Pengantar Oseanografi. UI Press. Jakarta, 159 hlm.

McPhaden, and S. P. Hayes, 1991. On The Variabilityof Winds, Sea Surface Temperature,
and Surface Layer Heat Content in The Western Equatorial Pasific. Journal. Geosphysics.
Research.96: 3331 – 3342

Laevastu, T. And I. Hela, 1970. Fisheries Oseanography. Fishing News (Books) Ltd.
110Fleet Street. London 238p.

Anda mungkin juga menyukai