Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Saintech Vol. 06 - No.04-Desember 2014 ISSN No.

2086-9681

STRATEGI HEURISTIK DALAM PEMECAHAN MASALAH


MATEMATIKA SEKOLAH

Oleh :

Drs. Hardi Tambunan, M.Pd*)


*)
Universitas Quality, Medan
Email: tambunhardi@gmail.com

Abstract

Development of scientific and technology is’t apart of mathematics development. In this cases
mathematics learning must be efforts making the best so that achieved learning objective. In school
mathematics learning, student always gave on problems, i.e mathematics problem in which not given
how solved it. Problem solving is important in school mathematics learning to increasing mathematics
capability and student reasoning. One of effort to increasing student capability for problem solving on
school mathematics with heuristic strategy. This strategy can be used for learning mathematics to
increasing student capability in mathematics problem solving.

Key words: Mathematics, heuristic strategy, problem solving

I. Pendahuluan menyelesaikannya. Pemecahan masalah


matematika penting bagi siswa dan salah satu
Dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan cara yang terbaik untuk meningkatkan
teknologi, matematika dapat dipandang kemampuan matematika seseorang. Oleh
memberikan kontribusi yang sangat besar. karena itu, para guru-guru yang tergabung
Menyadari hal ini, maka pembelajaran dalam national council of teachers of
matematika sekolah (matematika yang mathematics (NCTM) sejak tahun 80-an
diajarkan mulai tingkat sekolah dasar sampai merekomendasikan problem solving
tingkat sekolah menengah) hingga Perguruan (pemecahan masalah) matematika menjadi
Tinggi harus diupayakan sebaik mungkin fokus bagi matematika sekolah (Sobel dan
sehingga efektifitas pembelajaran dapat Maletsky, 1988).
tercapai. Keberhasilan pembelajaran tidak Dalam pembelajaran matematika di
terlepas dari kemampuan guru memilih strategi Indonesia, secara nyata pemecahan masalah
atau metode yang digunakan dalam matematika mulai diadaptasi di sekolah
membelajarkan materi tertentu. Karena dimulai kurikulum tahun 2004 dan tahun 2006.
bagaimanapun baiknya sarana, media Salah satu tujuan pembelajaran matematika
pembelajaran dan materi yang ditetapkan akan sekolah adalah memecahkan masalah yang
tidak mungkin mencapai tujuan pembelajaran meliputi kemampuan memahami masalah,
yang maksimal apabila tidak melalui proses merancang model matematika, menyelesai kan
belajar yang cocok . model dan menafsirkan solusi yang diperoleh
Memecahkan masalah adalah pekerjaan (BSNP, 2006). Selanjutnya dalam kurikulum
rutin manusia, sebab dalam kehidupan selalu matematika tahun 2013 lebih diutamakan
dihadapkan kepada masalah. Demikian halnya pembelajaran dimulai dari masalah untuk
dalam mempelajari matematika, siswa tidak memperoleh sifat atau rumus dari materi ajar.
terlepas dari berbagai masalah, baik masalah Sehingga pelaksanaan pembelajaran
dalam matematika itu sendiri maupun masalah ditekankan melalui scientific approach
yang disebabkan siswa tidak berhasil (Pendekatan secara ilmiah).

35
Jurnal Saintech Vol. 06 - No.04-Desember 2014 ISSN No. 2086-9681

Pentingnya pembelajaran pemecahan Apabila seseorang itu berada pada


masalah di sekolah, antara lain untuk kemungkinan (3), maka dikatakan bahwa soal
meningkatkan nalar dan kreativitas siswa. itu adalah masalah baginya. Jadi, agar suatu
Karena melalui kegiatan pemecahan masalah, soal matematika merupakan masalah bagi
diharapkan penguasaan materi matematika seseorang siswa diperlukan dua syarat, yaitu
lebih baik dan kreativitas siswa lebih mudah (1) tidak mengetahui gambaran tentang
berkembang. Pembelajaran pemecahan penyelesaiannya, dan (2) berkeinginan untuk
masalah, siswa dapat lebih kritis dan analitis menyelesaikannya. Hal ini berarti, suatu soal
terhadap masalah yang mereka hadapi, baik menjadi masalah bagi seseorang bersifat
dalam pemecahan masalah matematika relatif. Karena suatu soal dapat menjadi
maupun dalam kehihupan sehari-hari. masalah bagi seseorang tetapi tidak masalah
Heuristik adalah suatu petunjuk yang bagi orang lain.
dapat mengarahkan pemecah masalah untuk Pengertian masalah dalam matermatika,
menemukan solusi dari masalah. Polya (1973) mendefinisikan”Suatu soal yang
Menggunakan heuristik dalam setiap tahapan tidak jelas aturan penyelesaiannya. James
pemecahan masalah disebut dengan strategi (1976) mendefinisikan ”Suatu pertanyaan yang
heuristik. Strategi ini suatu pendekatan secara diajukan untuk diselesaikan”. Sedangkan
ilmiah dalam menemukan suatu solusi dari suatu pertanyaan menjadi suatu masalah
masalah matematika. Demikian pentingnya isu Horne Marj (1984) menyatakan bahwa ”
pemecahan masalah matematika, sehingga Apabila awal penyelidikan tidak dapat
dalam makalah ini dibahas strategi heuristik menuntun secara langsung untuk
dalam konteks pembelajaran pemecahan penyelesaian”. Herman Hudoyo (1988)
masalah matematika dengan tujuan untuk menyatakan ”Sesuatu disebut masalah bila
memaparkan tahapan strategi heuristik yang sesuatu itu mengandung pertanyaan yang
dapat diimplementasikan dalam pemecahan harus dijawab. Athur J. Baroody (1993)
masalah matematika di sekolah maupun menyatakan ”Suatu masalah adalah suatu
Perguruan Tinggi. pertanyaan”. Krulik dan Rudnik (1995)
Selanjutnya, isi makalah ini diuraikan mendefinisikan ”Masalah adalah suatu situasi
secara singkat pengertian masalah matematika yang dihadapi oleh seseorang atau kelompok
dalam bagian kedua. Bagian ketiga dibahas yang memerlukan suatu pemecahan tetapi
pengertiaan pemecahan masalah matematika. individu atau kelompok tersebut tidak
Pengertian strategi heuristik diuraikan dalam memiliki cara yang langsung dapat
bagian keempat, dan pada bagian kelima menentukan solusinya”. Jadi suatu soal akan
dibahas strategi heuristik dalam konteks menjadi masalah apabila soal tersebut tidak
kembelajaran matematika sekolah, makalah ini memberikan petunjuk yang jelas untuk
diakhiri dengan kesimpulan. menyelesaikannya.

II. Pengertian Masalah Matematika III. Pemecahan Masalah Matematika

Jika seseorang dihadapkan kepada suatu Pemecahan masalah dapat dipandang


soal matematika, maka ada beberapa hal yang sebagai proses, sebab dalam pemecahan
mungkin terjadi, yaitu: (1) mempunyai masalah akan menemukan dan menggunakan
gambaran tentang penyelesaiannya dan kombinasi aturan-aturan yang telah diketahui
berkeinginan (berminat) untuk untuk digunakan memecahkan masalahnya.
menyelesaikannya, (2) langsung mengetahui Polya (1973) menyatakan ”Pemecahan
atau mempunyai gambaran tentang masalah sebagai usaha mencari jalan keluar
penyelesaiannya tetapi tidak berkeinginan dari suatu kesulitan, mencapai suatu tujuan
untuk menyelesaikan soal itu, (3) tidak yang tidak segera dapat dicapai. Krulik dan
mempunyai gambaran tentang penyelesaiannya Rudnik (1995) mendefinisikan pemecahan
akan tetapi berkeinginan untuk masalah adalah “Suatu usaha individu
menyelesaikannya, dan (4) tidak mempunyai menggunakan pengetahuan, keterampilan dan
gambaran tentang penyelesaiannya dan tidak pemahamannya untuk menemukan solusi dari
berkeinginan untuk menyelesaikannya. suatu masalah”.

36
Jurnal Saintech Vol. 06 - No.04-Desember 2014 ISSN No. 2086-9681

Secara umum, sebagai rujukan pemecahan setiap tahap dari pemecahan masalah
masalah matematika mengacu kepada buku matematika adalah sebagai berikut:
How to Solve it (Polya, 1973) yang terdiri
Tahap I. Memahami Masalah
dari empat tahap, yaitu (1) memahami
masalah, (2) merencanakan pemecahan Suatu pemahaman yang jelas dari suatu
masalah, (3) melaksanakan rencana masalah adalah penting untuk memutuskan
pemecahan, dan (4) memeriksa kembali. bagaimana penyelesaian yang sesuai, dan
bagaimana jawaban dari masalah tersebut.
IV. Strategi Heuristik Pada tahap ini pemberian heuristik bertujuan
untuk mengarahkan siswa dapat memahami
Mengembangkan konsep heuristik yang masalah. Untuk tahap ini, dilakukan beberapa
kurang lebih satu abad dikaji para pakar langkah seperti berikut.
dengan tujuan untuk mempelajari metode atau
aturan bagi pemecahan masalah dan 1. Menyatakan masalah.
penemuan. How to Solve it adalah tulisan Kemampuan siswa menyatakan suatu
George Polya (1973) yang berisi perbaikan masalah dengan kata-kata sendiri sangat
heuristik dalam bentuk yang modern, yang diperlukan dalam memahami suatu masalah.
menawarkan suatu petunjuk yang berguna bagi Sebab, bila siswa sudah dapat menyatakan
teknik pemecahan masalah. Polya (1973) masalah dengan kata-kata sendiri, maka akan
menyatakan ”Heuristik (kata sifat) berarti lebih mudah merencanakan bagaimana
penuntun untuk menemukan. Heuristik adalah menyelesaikan masalah tersebut. Dengan
suatu penuntun yang diperlukan dalam menyatakan kembali masalah tersebut, siswa
pemecahan suatu masalah, dan yang dapat dapat memfokuskan masalah apa, informasi
mengarahkan pemecah masalah untuk apa yang ada dan apa yang dibutuhkan untuk
menemukan penyelesaian masalah yang ada”. memperoleh jawabannya. Hal ini juga
Dalam Webster’s (1985) tertulis bahwa memperkenankan guru untuk mencek apakah
”Heuristik adalah penuntun untuk menemukan, siswa-siswa mempunyai interpretasi yang
untuk menemukan pemecahan atau jawaban”. sama terhadap masalah tersebut. Dalam hal ini
Demikian juga Alan H. Shoenfeld (1985) guru dapat mengarahkan siswa dengan suatu
menyatakan bahwa ”Heuristik adalah saran- perintah seperti; Coba nyatakan (ungkapkan)
saran (petunjuk-petunjuk) umum yang dapat masalah tersebut dengan kata-katamu sendiri
membantu individu untuk mengerti lebih baik atau nyatakanlah masalah dengan kata-katamu
suatu masalah atau membuat kemajuan ke sendiri. Bila siswa kurang mampu, guru perlu
arah pemecahan masalahnya”. memberikan heuristik lagi, misalnya coba baca
Pemberian heuristik dalam setiap langkah- soal, masalah apa yang terdapat dalam soal ?,
langkah pemecahan masalah matematika Coba tulis soal tersebut sesuai dengan
adalah suatu strategi (taktik) yang digunakan bahasamu sendiri, dan sebagainya.
dalam pemecahan masalah matematika, 2. Membuat sketsa gambar atau lainnya
sehingga pemecah masalah dapat Merupakan hal penting dalam tahap ini
menyelesaikan masalah dengan baik. Hal ini adalah untuk menunjukkan masalah dengan
disebut sebagai pemecahan masalah dengan sketsa gambar (bila materi geometri) . Hal ini
strategi heuristik. Jadi strategi heuristik penting, karena dari sketsa gambar siswa akan
adalah suatu prosedur khusus untuk lebih mudah memahami masalah sebenarnya,
memecahkan masalah matematika, dengan sehingga siswa akan dapat merencanakan suatu
memberikan penuntun/petunjuk dalam bentuk pemecahan masalah yang ada. Untuk itu
pertanyaan atau perintah pada setiap heuristik penting yang diberikan guru adalah
tahap/langkah-langkah pemecahan masalah. sebagai berikut.
Buatlah sketsa gambar dari soal (bagaimana
V. Strategi Heuristik dalam Konteks membuat sketsa gambarnya) ?, apakah data
Pembelajaran Matematika Sekolah cukup untuk membuat sketsa gambar ?, objek
mana pertama digambar ?, kenapa ?,
Implementasi pembelajaran dengan selanjutnya objek mana yang digambar ?. Bila
strategi heuristik secara operasional pada siswa kurang mampu, guru perlu memberikan

37
Jurnal Saintech Vol. 06 - No.04-Desember 2014 ISSN No. 2086-9681

heuristik lagi, misalnya coba baca soalnya, 1. Membuat Pemisalan


objek yang mana merupakan data kunci?, Membuat pemisalan dengan suatu
kenapa ?, dan sebagainya. Dipihak lain, perubah dari yang ditanyakan dan diketahui
membuat pola (bila tentang bilangan), tabel maupun hal lain yang dianggap perlu. Hal iu
(bila pemodelan) atau lainnya. akan mempermudah dalam merencanakan
model matematika yang akan digunakan untuk
3. Menentukan apa yang ditanya
memecahkan suatu masalah. Karena itu guru
Pertanyaan penting untuk mengarahkan
dapat mengarahkan siswa seperti; Buatlah
siswa memahami suatu masalah adalah; Apa
pemisalan dengan suatu perubah untuk yang
yang ditanyakan di dalam soal (apa yang akan
diketahui, ditanyakan dan hal lain yang
dicari) ?. Pertanyaan ini membantu siswa
dianggap perlu. Bila siswa kurang mampu,
secara khusus memfokuskan untuk
guru perlu memberikan heuristik lagi,
memutuskan apa yang akan dicari.
misalnya untuk apa membuat pemisalan ?,
4. Memahami informasi yang ada mana yang perlu dimisalkan ?, kenapa ?, dan
Dengan beberapa informasi yang ada di sebagainya.
dalam suatu masalah, siswa perlu memahami,
2. Membuat Model Matematika
mempertimbangkan informasi apa yang ada
Tujuan utama dalam merencanakan
dan informasi tambahan apa yang diperlukan
pemecahan suatu masalah adalah menentukan
(bila ada) untuk memecahkan masalah
model matematika yang sesuai dengan
tersebut, karena itu pertanyaan yang
masalah yang akan diselesaikan. Karena itu
diperlukan dalam hal ini, seperti; Informasi
guru dalam hal ini mengarahkan siswa untuk
apa yang diberikan ? (apa yang diketahui ?),
dapat membuat model matematika dari
apakah informasi itu sudah cukup untuk
masalah. Arahan yang dapat dilakukan guru
menyelesaikan yang ditanya ?, apakah syarat-
untuk mengarahkan siswa menentukan model
syarat bisa dipenuhi ?, apa alasanmu ?,
matematika, misalnya seperti; Perhatikan
informasi tambahan apa yang diperlukan ?,
sketsa gambar, pikirkan hubungan yang
(bila ada).
diketahui dengan yang ditanya (perhatikan
Bila siswa kurang mampu memahami
yang diketahui dengan yang ditanya),
informasi, guru perlu memberikan heuristik
bagaimana mencari yang ditanya ?, rumus apa
lagi, misalnya coba baca soalnya, perhatikan
yang dapat digunakan untuk menjawab yang
sketsa gambar, bila yang diketahui itu
ditanya ?, bagaimana model matematika untuk
dipandang sebagai titik sudut suatu segitiga
mencari yang ditanya tersebut ?, (dengan
ada berapa sisi atau sudut yang diketahui ?,
pertanyaan yang sama untuk mencari hal-hal
apa syaratnya supaya unsur-unsur segitiga itu
yang diperlukan). Bila siswa kurang mampu,
dapat dicari ?, apakah yang diketahui itu telah
guru perlu memberikan heuristik lagi,
memenuhi syarat ?, kalau begitu apa
misalnya perhatikan sketsa gambar, apa yang
kesimpulannya ?, dan sebagainya.
ditanya (pemisalan) ?, rumus apa yang terkait
Tahap II. Merencanakan Pemecahan dengan yang ditanya?, apakah ada rumus,
dalil, teorema yang mungkin berguna ?,
Bila suatu masalah sudah dipahami, maka
apakah itu model matematika untuk mencari
langkah selanjutnya adalah memikirkan
yang ditanya ?, apakah ada model lain yang
bagaimana mencari jawaban dari masalah
diperlukan?, kenapa? (bila ada), bagaimana
tersebut. Pada tahap ini guru menuntun siswa
model matematikanya ?, dan sebagainya.
agar dapat merencanakan suatu pemecahan
yang sesuai untuk menyelesaikan masalah, dan Tahap III. Melaksanakan Rencana
membantu siswa memikirkan bagaimana untuk
Penyelesaian
menyelesaikan suatu masalah atau
mengembangkan suatu cara dalam Pada tahap ini adalah tujuan utama dari
memecahkan suatu masalah. Langkah-langkah pemecahan suatu masalah, dan tahap ini
yang dapat dilakukan adalah seperti berikut. merupakan tahap pelaksanaan dari
penyelesaian masalah yang direncanakan.
Heuristik yang dapat diberikan, misalnya;
Selesaikanlah model matematikanya,

38
Jurnal Saintech Vol. 06 - No.04-Desember 2014 ISSN No. 2086-9681

bagaimana mencari (variabel yang VI. Kesimpulan


diperlukan)?. Bila siswa kurang mampu, guru
perlu memberikan heuristik lagi, misalnya Berdasarkan uraian di atas dapat
bagaimana model matematikanya ?, variabel disimpulkan bahwa tidak setiap soal
mana yang sudah diketahui ?, variabel mana matematika menjadi masalah. Masalah bersifat
yang belum diketahui ?, apakah variabel relatif terhadap pemecahnya. Meningkatkan
tersebut yang akan dicari ?, bila ya, gantilah kemampu an siswa dalam memecahkan
variabel-variabel itu ke model matematikanya masalah matematika adalah penting, selain
dan selesaikan !, dan sebagainya. bermanfaat untuk mempelajari matematika,
juga bermanfaat untuk pembentukan sikap
Tahap IV. Memeriksa Kembali
kritis, kreatif dan inovatif sebagai sarana
Suatu penyelesaian penting diperiksa pengembangan kemajuan ilmu pengetahuan
kembali, hal ini untuk mengetahui apakah dan teknologi, serta sarana untuk
langlah-langkah dalam penyelesaian itu sudah meningkatkan kemampuan memecahkan
benar, apakah hasil yang diperoleh itu sesuai masalah dalam kehidupan sehari-hari. Strategi
dengan yang diminta dalam soal. Pemberian heuristik salah satu strategi pembelajaran
heuristik pada tahap ini untuk mengarahkan pemecahan masalah matematika, secara
siswa memeriksa kembali hasil yang realistik strategi ini teruji dapat meningkatkan
diperoleh. Heuristik tersebut adalah seperti; kemampuan siswa dalam memecahkan
Periksa, apakah sudah benar langkah-langkah masalah matematika.
penyelesaian yang dilakukan, yaitu; model
matematikanya?, langkah-langkah menyelesai
kan model matematikanya?, perhitungannya ?, Daftar Pustaka
dapatkah anda mencari hasil itu dengan cara
lain ?, dapatkah anda membuktikan langkah Baroody, Arthur J. (1993). Problem Solving,
tersebut benar ?, ujilah hasil yang diperoleh, Reasoning, And Communicating, K-8
bagaimana cara menguji hasilnya ? , apakah (Helping Children Think
hasilnya sudah benar ?, apakah ada hasil lain ?. Mathematically). New York: Macmillan
Untuk menguji apakah hasil yang Publising Company.
diperoleh telah benar dapat dilakukan dengan
Krulik, Stephen dan Rudnick, Jesse A. (1995).
mensubstitusi hasil yang diperoleh ke model
The New Sourcebook for Teaching
matematika yang dibuat. Bila siswa kurang
Reasoning and Problem Solving in
mampu, guru memberikan heuristik, misalnya;
Elementary School. Boston : Temple
Berapa hasil yang sudah diperoleh ?, tulis
University.
model matematikanya ?, gantikan
(subsitusikan) hasil yang diperoleh tersebut Marj, Horne. (1984). Some Problem Solving.
dan nilai-nilai variabel yang sudah diketahui Mauren Ann (Eds), Complict in
ke model matematikanya, apakah kedua ruas Mathematics Education. Mathematical
sama ?, apa kesimpulannya ?, dan sebagainya. 2st Association of Virginia 2. Anual
Untuk mempermudah pelaksanaan strategi Conference. Victoria: The Mathematics
heuristik dalam pemecahan masalah Association.
matematika, penggunaan lembar aktivitas
Perry, B, Conroy, J. (1994). Early Childhood
siswa sangat membantu mempermudah
and Primary Mathematics, Sydney:
pemaham dan efisiensi waktu. Melalui diskusi
Harcourt Brace.
antara guru dan siswa atau diskusi sesama
siswa dalam kelompok diskusi, masalah dapat Polya, George. (1973). How To Solve It. New
dipecahkan dengan menggunakan strategi Jersey: Princeton.
heuristik yang sudah disusun sebelum
pelaksanaan pembelajaran di kelas. Scoenfeld, Alan H. (1980). Heuristik in the
Classroom, dalam Krulik, S. and Reys,
Robert E. (Eds). Problem Solving in
School Mathematic. Virginia : NCTM.

39
Jurnal Saintech Vol. 06 - No.04-Desember 2014 ISSN No. 2086-9681

Schoenfeld, Alan, H. (1985). Mathematical


Problem Solving. USA:Academic Press,
Inc.
Sobel, Max, A dan Maletsky, Evan, M.
(1988). Teaching Mathematics: A
Sourcebook of Aids. Activities And
Strategies. New Jersey: Englewood
Cliffs.

40

Anda mungkin juga menyukai