Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH TEKNIK TEROWONGAN

“Reaksi Penyangga Pada Metode Klasik Dan Metode New Austrian


Tunneling Method”

Oleh :

Grecensius Jevino

1709055049

S1 TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tujuan umum dibuatnya sebuah terowongan adalah untuk menjamin transportasi


langsung dari barang atau penumpang atau material lainnya menembus rintangan
alamdan aktifitas manusia. Terowongan dibuat menembus gunung, di bawah sungai,
laut, pemukiman, gedung- gedung atau jalan raya. Berguna untuk sarana tranportasi,
hidro power, jaringan listrik, gas, saluran pembuangan dan lain-lain.

Terowongan dibuat melalui berbagai jenis lapisan tanah dan bebatuan sehingga metode
konstruksi pembuatan terowongan tergantung dari keadaan tanah. Dalam tahap
konstruksinya, terowongan memerlukan pengawasan yang lebih, karena adanya sedikit
kesalahan metode atau sequence of work dapat mengakibatkan keruntuhan terowogan.

Pada awal terowongan umumnya dijumpai kondisi kedalaman tanah yang relatif
dangkal, sehingga tegangan horizontal tanah/batuan yang terjadi lebih besar dibanding
dengan tegangan vertikalnya. Kondisi topografi permukaan tanah dan kondisi batuan
yang lemah akan mempengaruhi perilaku dan kestabilan terowongan. Perilaku dan
kestabilan pada daerah awal terowongan akan menjadi pertimbangan dalam desain,
termasuk untuk memilih metode galian dan sistem penyangga yang efektif.

Penggunaan penyangga diharapkan dapat meningkatkan kestabilan terowongan.


Berdasarkan hal-hal di atas, kontrol terhadap kestabilan sangat penting dalam
perencanaan serta pelaksanaan konstruksi terowongan.

1
1.2. Tujuan

- Dapat mengetahui pengertian New Austrian Tunneling Method


- Dapat mengetahui tujuan penyanggaan terowongan
- Dapat mengetahui tahapan pembuatan terowongan secara umum

2
BAB II

PEMBAHASAN

Pada pembuatan terowongan, pengklasifikasian batuan yang ada di lakukan terlebih


dahulu guna mengetahui pengaruh kondisi masa batuan.Batuan diklasifikasikan
berdasarkan nilai RMR nya dalam perencanaan pembuatan penyangga terowongan,
sehingga dapat diketahui jenis penyangga apa yang tepat dan kapan waktu
pemasangannya.

Setelah diketahui kondisi detail terowongan, barulah dilakukan pemasangan penyangga


yang didasarkan dari hasil penyelidikan geologi detil tersebut.Berdasarkan pengalaman
dan kondisi detil, maka akan dilakukan review desain yang nantinya diperoleh desain
baru untuk penyangga terowongan yang mengkoreksi dari desain yang dibuat
sebelumnya. Tujuan utama penyanggaan terowongan itu sendiri adalah merancang
penyangga pada lubang buka di bawah tanah adalah untuk membantu massa batuan
menyangga dirinya sendiri.

2.1 Penyanggaan Metode Klasik

Berdasarkan sifatnya jenis penyanggan klasik dapat dibagi menjadi penyangga pasif
dan penyangga aktif:

1) Penyangga Batu
Pemilihan jenis penyangga yang diinstal dalam sebuah penggalian tambang bawah
tanah tentu tergantung pada zona batuan elastis atau patah di sekitar penggalian itu.
2) Penyangga batuan aktif
Tambang bawah tanah menggunakan dua jenis penguat batu utama – Rockbolts tanam
mekanis dan untensioned grouted or friction anchored dowels. Hal ini penting untuk
dipahami sepenuhnya berbagai cara di mana sistem ini bekerja untuk memperkuat.
3) Rockbolts tanam mekanis

3
Rockbolts tanam mekanis mungkin adalah bentuk tertua untuk jenis penguatan batuan
yang digunakan dalam pertambangan bawah tanah dan masih bentuk paling umum dari
penguatan batuan yang digunakan di tambang Kanada. Asalkan batu cukup sulit untuk
memberikan pegangan yang baik untuk jangkar, jangkar ekspansi shell yang juga
terpasang biasanya akan memungkinkan rockbolt dikencangkan secara maksimal. Pada
kenyataannya, jika baut kelebihan beban, biasanya akan gagal pada urutan di salah satu
pelat muka atau ujung jangkar daripada di slip jangkar.

Tekanan dari rockbolts sangat efektif dalam mempertahankan blok longgar atau
sebagai pengganjal batuan dekat permukaan penggalian. Blok ini mungkin telah
dilonggarkan oleh perpotongan kekar dan bidang datar pada batuan atau mungkin juga
terbentuk karena peledakan yang buruk. Dalam kasus lainnya, jatuhnya batuan lepas
akan menciptakan kondisi kerja yang tidak aman dan membutuhkan beberapa bentuk
penyangga pendukung.

Karena jumlah lepasan biasanya tidak menembus jauh hingga ke massa batuan,
dukungan ini hanya diperlukan untuk menahan beban mutlak dari material lepas.
Rockbolts mekanis dipasang, dengan penambahan mesh karena potongan-potongan
batu kecil cenderung rontok di antara baut, kondisi ini akan memberikan dukungan
yang sangat efektif. Tekanan dari baut, biasanya sekitar 70% dari beban utamanya,ini
diperlukan dalam rangka agar memperkeras blok yang lepas dan terpotong dan untuk
memberikan sebanyak mungkin sambungan antara blok. Hal ini akan membantu batuan
untuk menyangga dirinya sendiri dan dengan mencegah terurai lebih lanjut dan
kerusakan massa batuan tekanan rockbolts akan memberikan dukungan yang efektif.

Namun, rockbolts mekanis mengalami beberapa masalah. Ada kecenderungan jangkar


slip secara bertahap terhadap waktu, mungkin sebagai akibat dari getaran yang
diinduksi oleh peledakan di dekatnya. Oleh karena itu, rockbolts tua yang telah jelas
kehilangan semua takanannya sering terlihat di tambang bawah tanah. Masalah lain
berkaitan dengan karat dari baut-baut dalam massa batuan dengan air tanah yang
agresif, misalnya, dalam sulfida masif. Kadang-kadang, umur baut yang tak terlindungi

4
akan kurang dari satu tahun dalam keadaan tersebut dan jika menginginkan umur yang
lebih panjang, baut harus digrout di tempat.

Yang di butuhkan dari rockbolts mekanis agar tidak berkurang secara signifikan adalah
dengan peledakan yang baik dan dengan skala yang benar. Teknik ini mengurangi
jumlah batuan lepas yang harus didukung dan kebutuhan untuk baut dan mesh.

4) Penyangga Pasif
Bersifat mendukung / menahan batuan yang akan runtuh dan tidak melakukan reaksi
langsung terhadap beban yang diterima (rigid). Berdasarkan Bahan materialnya
penyangga pasif dibagi menjadi :

1. Penyangga Kayu
Jenis – jenis penyangga kayu ialah :
- Cribbing (Pack)
Dengan bentuk penampang yang lebar umumnya digunakan didaerah yang
memerlukan pemerkuatan tinggi, seperti di lubang produksi dan perempatan
(junction).

Gambar. Cribbing

5
Pada pemasangan dilubang produksi (longwall) susunan cribbing tersebut
dikombinasikan dengan batang besi yang dilepas yang disebut “ Chock Release ”.
- Three Piece Set
Digunakan pada lubang bukaan yang berbentuk persegi panjang dan terdiri dari
tiga bagian utama, yaitu bagian atas (cap) dan bagian samping/tiang (post).

Gambar. Three Piece Set

- Square Set
Penyangga ini umumnya digunakan pada lubang vertical (raise / winze)

Gambar. Square Set

6
- Five Piece Set

Gambar. Five Piece Set

Kelebihan penyangga kayu ialah :


- Ringan, mudah dibawa, mudah dipotong dan dibentuk serta dipasang sebagai
penyangga terowongan tambang.
- Kayu akan terbelah menurut struktur serat tertentu, sehingga ada tanda – tanda visual
dan suara yang dikeluarkannya sebelum benar – benar patah. Hal ini membuat kayu
lebih disukai secara psikologis oleh para pekerja tambang dibandingkan baja.
- Kayu yang patah menjadi potongan masih bisa digunakan sebagai pasak, pengisi dan
sebagainya.
Kekurangan penyangga kayu ialah :
- Karakteristik mekanisnya (kekuatannya) akan bergantung kepada struktur seratnya,
sementara defect (cacat produk) secara alami dapat terjadi di dalam struktur kayu itu
sendiri.
- Faktor kelembaban sangat mempengaruhi nilai kekuatannya.
- Banyak jamur yang hidup dalam lingkungan lembab akan menyebabkan kayu
menjadi hilang kekuatannya.

7
- Kayu merupakan material yang mudah terbakar. Bila terjadi kebakaran, api akan
cepat menyebar dengan membakar penyangga dan menghasilkan gas beracun.
Hal Penting dalam Pemasangan Penyangga Kayu ialah :
- Jangan menggunakan kayu yang banyak cabang (dahan) dan urat untuk cap
- Kayu yang bengkok digunakan pada bagian luar (sisi dinding)
- Kalau terpaksa harus memotong kayu, potong bagian ujung yang penampangnya
ebih kecil
- Penguat (bracing) untuk menjaga jarak penyangga dipasang dengan pasti pada posisi
yang benar, apabila penguat bergeser atau lepas segera dipasang kembali
- Pada waktu melakukan pemasangan tiang, terutama sekali di tempat yang baru saja
selesai peledakan, dilakukan pemeriksaan teliti terhadap atap dan dinding, serta
untuk mencegah batuan runtuh dipasang penahan sementara atau bila diperlukan
memasang penyangga sementara, setelah itu baru melakukan pekerjaan.

2. Penyangga Besi Baja


Jenis – jenis penyangga besi ialah :
- Two Piece Arch dan Three Piece Arch
Penyangga ini bentuknya seperti busur dan umumnya digunakan didaerah lubang-
lubang utama.

Gambar. Two Piece Arch dan Three Piece Arch

- Rolled Steel Joist (I – beam)

8
Penyangga ini biasanya dipasang untuk lubang yang bentuknya empat persegi
panjang dan umumnya digunakan didaerah lubang-lubang produksi.

Gambar. I-Beam

Karakteristik dasar Penyangga Baja :


- Baja merupakan material homogen yang dibuat melalui proses metalurgi, dan
bebas dari cacat (defect) secara alami, sehingga penggunaan nilai safety factor
yang lebih rendah pada proses design masih dimungkinkan.
- Baja memiliki nilai elastisitas modulus Young (E=200GPa) yang lebih besar
disbanding material lainnya, sehingga hal ini memberi keuntungan terhadap
deformasi (perubahan bentuk), melengkung, dsb.
- Baja dapat dibuat dalam bentuk alloy (campuran) yang kuat untuk memenuhi
persyaratan yang ketat dalam design.
- Baja merupakan material yang mendapat pengaruh paling kecil terhadap kondisi
udara, seperti temperature dan kelembababan.
- Sebagai material, baja dapat digunakan kembali dengan meluruskannya.
Penyangga baja yang telah bengkok dengan parah dapat dijadikan scrap (besi
tua).

9
- Di sisi lain, baja merupakan material yang mahal. Terowongan yang diberi
penyangga busur baja akan membutuhkan biaya modal yang relative besar, yang
mungkin akan terlalu mahal bagi tambang dengan skala kecil.

3. Penyangga Beton
Beton adalah campuran antara semen, pasir dan air yang kadang-kadang ditambah
CaCl2 (calsium chlorida) yang berfungsi sebagai pemencepat waktu pengerasan
(curring time).
Jenis – jenis penyangga beton :
- Shotecete
Shotcrete sendiri secara bahasa adalah “beton tembak”. Namun lebih dari itu
shotcrete secara umum adalah campuran antara semen,aggregate/kerikil,air ,fibre
plastic atau baja, dan semua admiktur/campuran tambahan. Yang disemprotkan
dengan mengunakan udara bertekanan tinggi. Kata shot/tembak disini berarti
disemprotkan dengan udara bertekanan tinggi sekitar 6000 Psi. sebuah tekanan
udara yang cukup untuk menjebol dinding rumah biasa. Tekanan tinggi diperlukan
untuk dapat menyemprotkan beton dengan berbagai macam campurannya yang
sangat liat,menggumpal dan keras.Campuran shotcrete dirancang untuk segera
bereaksi sesaat setelah semua bahan dicampur dalam truk pengaduk.ada begitu
banyak keunggulan shotcrete dibanding dengan system penyangga lain. Shotcrete
bisa digunakan di berbagai tipe batuan kecuali pasir,mudah dioperasikan karena
hanya butuh 1 orang operator,dapat menggeras dengan sangat cepat.dibeberapa
percobaan shotcrete bahkan dapat mengeras hanya dalam waktu 1 jam, dengan
penggunaan campuran tambahan. Tinggkat kekuatannya juga
mengagumkan,melebihi campuran beton yang dikenal oleh orang awam. Dalam
waktu 1-6 jam. Sebuah dinding yang disemprot dengan shotcreteterbukti mampu
menahan tabrakan dari alat berat sejenis wheel loader,dan hanya tergores sedikit di
permukaannya.juga mampu menahan getaran peledakan yang mempunyai tekanan
dari puluhan sampai ratusan ribu Psi per detik. Kekuatan ini didapat dari
campuran yang tepat. Sesaat begitu shotcrete disemprot, permukaan batuan
tambang akan mengalami hidrasi/naiknya suhu campuran shotrete akibat dari

10
digunakannya campuran gamping pada semen dan campuran kimia lain. Ketika
hidrasi terjadi semua campuran yang menggumpal akan meleleh menjadi semacan
lem yang akan mengikat kuat satu sama lain terutama dengan permukaan lubang
galian.setelah semua celah di antara shotcrete dan batuan tertutup terciptalah
perkuaatan yang akan menyangga dinding lunbang bukaan dari potensi bahaya
yang mungkin timbul seperti runtuh. Jadi jika dilihat secara kasat mata, seolah
olah terowongan tersebut tidak disangga oleh penyangga biasa seperti kayu atau
besi yang menahan atap secara virtual. Dinding terowongan hanya akan terlihat
seperti gua biasa. Meskipun mahal secara biaya, cara ini sangat efektif dan praktis
untuk digunakan di tambang bawah tanah.

Ada dua tipe dasar shotcrete, yaitu :


a. Shotcrete campuran kering (dry – mix shotcrete), dimana campuran
semennya kering dan air ditambahkan pada saat penyemprotan (di nozzle).
Cara dry mix adalah suatu cara dimana aggregate yang telah dibasahi di
campur dengan semen dan kemudian dialirkan melalui selang dengan
kecepatan konstan ke nozzle. Air ditambahkan pada nozzle sebelum
campurannya disemprotkan dan akselerator di tambahkan pada campuran
keringnya bila akseleratornya berupa tepung tetapi bila berupa cairan maka
akselerator tersebut di tambahkan pada air, pada saat air di alirkan ke nozzle.

Gambar. Shotcrete campuran kering

b. Shotcrete campuran basah (wet – mix shotcrete), pada dasarnya memiliki


komponen yang sama dengan campuran kering, tetapi airnya telah
dicampurkan di dalam “mixer”. Cara Wet Mix adalah suatu cara dimana air,

11
agregat dan semen yang telah ditakar, dicampur dan dialirkan melalui selang
ke suatu tabung untuk kemudian dipompa secara mekanis melalui nozzle
kepermukaan batuan. Akselerator ditambahkan pada saat campuran dialirkan
ke tabung.

Gambar. Shotcrete campuran

Keuntungan cara Wet Mix Proses adalah sebagai berikut :


1) Rebound 10 – 15 %, jauh lebih sedikit dari cara dry mix
2) Lingkungan kerja lebih nyaman, terutama di dalam tunnel
3) Dengan menggunakan jenis accelerator yang tepat, kuat tekan beton
menjadi lebih tinggi dan bounding strenght menjadi lebih baik.
4) Biaya perawatan (spare part) lebih murah

Sedangkan kelemahan-kelemahannya adalah sebagai berikut :


1) Biaya investasi untuk mesin dan peralatannya mahal
2) Jarak jangkau pompa lebih pendek dari dry mix
3) Dimensi agregat terbatas dan kualitasnya harus lebih baik
4) Pembersihan mesin dan peralatannya memakan waktu dan tenaga
5) Kontinuitas spraying harus tetap terjaga, kecuali menggunakan delvocrete
stabilizer.

Dalam dunia pertambangan dikenal dua system operasi standart penambangan


yaitu tambang terbuka dan tambang bawah tanah. Tambang bawah tanahtidak
seperti apa yang dipikirkan oleh orang awam, membuat lubang galian dari
permukaan ,menuju ke daerah kaya deposit dan tinggal menambangnya.Tidak

12
semudah itu. Sebuah operasi tambang bawah tanah memerlukan begitu banyak
parameter. Salah satu yang paling utama adalah system penyanggan.bahkan
tanpa adanya system penyanggaan,sebuah tambang bawah tanah tidak akan
bisa beroperasi.

Tujuan utama dari sebuah system penyanggan adalah membuat lubang


bukaan/semacan terowongan untuk tetap stabil dalam semua fase tambang
bawah tanah, menjamin keamanan para pekerja tambang dari berbagai
kemungkinan yang berhubungan dengan tambang bawah tanah.termasuk yang
paling diketahui orang awam sebagai runtuhnya terowongan tambang. Ada
begitu banyak system penyanggaan bawah tanah salah satunya adalah
shotcrete. Dikembangkan untuk menjawab tuntutan mendesak tentang
kebutuhan adanya system penyanggan yang efisien,bersih, cepat
dioperasikan,tingkat keamanan yang tinggi dan bisa dioperasikan dengan
hanya 2 – 5 orang tanpa membutuhkan banyak tenaga juga area cover yang
jauh lebih luas dari sistem penyanggan apapun yang dikenal manusia.

Shotcrete sendiri secara bahasa adalah “beton tembak”. Namun lebih dari itu
shotcrete secara umum adalah campuran antara semen,aggregate/kerikil,air
,fibre plastic atau baja, dan semua admiktur/campuran tambahan. Yang
disemprotkan dengan mengunakan udara bertekanan tinggi. Kata shot/tembak
disini berarti disemprotkan dengan udara bertekanan tinggi sekitar 6000 Psi.
sebuah tekanan udara yang cukup untuk menjebol dinding rumah biasa.
Tekanan tinggi diperlukan untuk dapat menyemprotkan beton dengan berbagai
macam campurannya yang sangat liat,menggumpal dan keras.Campuran
shotcrete dirancang untuk segera bereaksi sesaat setelah semua bahan dicampur
dalam truk pengaduk.ada begitu banyak keunggulan shotcrete dibanding dengan
system penyangga lain.

Shotcrete bisa digunakan di berbagai tipe batuan kecuali pasir,mudah


dioperasikan karena hanya butuh 1 orang operator,dapat menggeras dengan
sangat cepat.dibeberapa percobaan shotcrete bahkan dapat mengeras hanya

13
dalam waktu 1 jam, dengan penggunaan campuran tambahan. Tinggkat
kekuatannya juga mengagumkan,melebihi campuran beton yang dikenal oleh
orang awam. Dalam waktu 1-6 jam. Sebuah dinding yang disemprot dengan
shotcreteterbukti mampu menahan tabrakan dari alat berat sejenis wheel
loader,dan hanya tergores sedikit di permukaannya.juga mampu menahan
getaran peledakan yang mempunyai tekanan dari puluhan sampai ratusan ribu
Psi per detik. Kekuatan ini didapat dari campuran yang tepat. Sesaat begitu
shotcrete disemprot, permukaan batuan tambang akan mengalami
hidrasi/naiknya suhu campuran shotrete akibat dari digunakannya campuran
gamping pada semen dan campuran kimia lain. Ketika hidrasi terjadi semua
campuran yang menggumpal akan meleleh menjadi semacan lem yang akan
mengikat kuat satu sama lain terutama dengan permukaan lubang galian.setelah
semua celah di antara shotcrete dan batuan tertutup terciptalah perkuaatan yang
akan menyangga dinding lunbang bukaan dari potensi bahaya yang mungkin
timbul seperti runtuh. Jadi jika dilihat secara kasat mata, seolah olah
terowongan tersebut tidak disangga oleh penyangga biasa seperti kayu atau besi
yang menahan atap secara virtual.

Dinding terowongan hanya akan terlihat seperti gua biasa. Meskipun mahal
secara biaya, cara ini sangat efektif dan praktis untuk digunakan di tambang
bawah tanah. Keuntungan lainya adalah dampak psikologis dari para pekerja
bawah tanah. Karena shotcrete tidak punya kecenderungan untuk runtuh secara
massal, terutama jika pada proses penyemprotannya benar, yaitu disemprot
secara merata dan memutar, tanpa adanya penumpukan terutama pada bagian
dinding. Ini akan membuah para pekerja merasa aman, sehingga mereka lebih
produktif. Tapi shotcrete selain mahal juga punya kelemahan sebagaimana
beton biasa. Tidak bisa digunakan lagi jika pecah atau runtuh, berbeda dengan
penyangga kayu. Shotcrete juga tidak “memberikantanda-tanda” jika akan
runtuh yang pada penyangga kayu akan terlihat patahan dan indikasi runtuh
seperti melengkung.selain itu shotcrete cukup efektif jika digunakan pada
konstruksi yang membutuhkan perkuatan secara cepat, selama bidang yang bisa
di semprot cukup luas. Jika diaplikasikan pada konstruksi sipil, seperti

14
bangunan shotcrete akan sangat cocok untuk memperkuat lapisan luar dinding,
cocok untuk bungker militer,ruang operasi medis, gudang bahan peledak/bahan
yang mudah terbakar. Karena sifat shotcrete yang akan semakin mengeras
seiring dengan naiknya temperature. Tapi shotcrete tidak cocok pada
terowongan tanah biasa, karena shotcrete tidak bisa memperkuat dinding tanah
biasa.diperlukan permukaan yang lebih stabil dan keras. Shotcrete punya
ketahanan yang kuat terhadap air, setelah shotcrete mengeras/mengalami
hidrasi. Meskipun shotcrete jarang di gunakan pada konsruksi sipil, karena
biaya yang mahal. Sebenarnya shotcrete bisa memperkuat dinding rumahdari
potensi gempa bumi. Dengan catatan dinding rumah dibuat berlubang-lubang
untuk memperkuat daya ikat shotcrete dan dinding.

Shotcrete telah berkembang menjadi sistem pendukung serbaguna dengan


penambahan tulangan baja microsilica dan serat untuk campuran mortar /
agregat. Instalasi kompleks lapisan tipis shotcrete, diperkuat dengan kain
weldmesh sekarang dapat diganti dengan cepat dan ekonomis oleh single pass
dari serat baja diperkuat microsilica shotcrete. Penelitian yang memadai yang
sekarang telah pergi ke dalam desain campuran shotcrete dan bahan konstituen
yang digunakan, bahwa kualitas shotcrete sekarang terletak hampir seluruhnya
dengan operator peralatan. Shotcrete aplikasi membutuhkan perhatian konstan
untuk tekanan pasokan dan volume air, campuran dan udara untuk memastikan
bahwa bahan daun nosel dalam aliran terganggu terus menerus yang dapat
diterapkan oleh nozzleman sedemikian rupa untuk memaksimalkan pemadatan
dan kualitas sambil meminimalkan Rebound dan overspray.

Sebagai shotcrete mengembangkan kekuatan dengan waktu setelah aplikasi, hal


itu dapat digunakan secara efektif segera setelah penggalian. Penyesuaian lokal
di medan tegangan in situ akibat pertambangan tidak mungkin untuk
menginduksi pemuatan berlebihan pada shotcrete hijau, dan shotcrete telah
menunjukkan ketahanan yang baik dan daya tahan untuk peledakan di dekatnya.
Seperti loading ditransfer ke sistem pendukung, itu adalah mendapatkan
kekuatan dan menghasilkan dukungan anggota kaku. Sebagian besar produk

15
yang ditembak dengan sampai akselerator 5% jika kekuatan awal tinggi
diperlukan. Hal ini jelas mengarah pada pengembangan anggota mendukung
lebih cepat, tetapi perawatan harus dilakukan dalam desain untuk memastikan
bahwa dukungan tersebut tidak akan menjadi tertekan oleh beban ditransfer dari
tanah bersantai di lingkungan stress tinggi.
Penggunaan aditif silika mikro berarti rebound yang berkurang jauh, ketebalan
aplikasi dapat ditingkatkan, zona lemah batuan dengan air dapat ditutup dan
void dapat diisi secara efektif. Silika tidak muncul untuk mempengaruhi
kekuatan jangka panjang dari produk.

Penambahan aspek rasio tinggi, serat baja cacat, biasanya 30-38 mm dan 0,5
mm setara, meningkatkan retak pasca daya dukung beban dari sistem
pendukung, meskipun tidak memberikan perbaikan yang ditandai dengan
kekuatan lentur awal yang shotcrete lapisan. Masalah awal dengan balling dari
serat baja dan memakai alat yang berlebihan telah banyak diatasi dan
penambahan serat baja biasanya tidak menimbulkan masalah operasional yang
signifikan.

Jenis-jenis campuran shotcrete

- Concrete
Biasa digunakan sebagai bahan penyangga di tempat yang dipertahankan dalam
waktu lama, seperti mulut terowongan, lubang bukaan vertikal dan ruang mesin.
Untuk mengatasi kuat tarik yang rendah, sehingga ditempat yang tekanan
batuannya kuat, beton dipasang tulangan baja yang ditanam/dipasang di dalam
konstruksi beton sehingga membentuk satu kesatuan yang disebut beton bertulang

16
(reinforced concrete). Ditempat yang mudah terjadi swelling karena lantainya
mengandung air adakalanya dilakukan pengerjaan “inverted” yaitu membeton
dengan menggali bagian lantai.

Gambar 8
Concrete

 Kelebihan :
- Sebagai material kompresif, beton memiliki kekuatan yang tinggi dan
relative ekonomis
- Komponen yang membuat beton (semen, agregat, air) mudah didapat dalam
berbagai kualitas
- Sifat dari komponen-komponen tersebut sangat “straightforward”
- Beton dapat dengan mudah dilakukan dihampir semua tempat
- Penggunaannya (mencampur, mengangkut, menuang) dapat dilakukan secara
mekanis dan menghemat biaya
- Merupakan material paling aman dalam hal ketahanan terhadap api
- Karena pembetonan menghasilkan permukaan yang halus, maka tahanan
terhadap aliran udara ventilasi dapat diminimalkan

 Kekurangan :
- Memiliki sifat ketahanan terhadap gaya tarik yang lemah, sehingga tidak
cocok bila didesain untuk kondisi dengan tegangan (tension), atau bila harus
digunakan dalam kondisi seperti ini, maka harus diperkuat dengan baja.

17
- Dapat hancur atau patah secara tiba-tiba tanpa adanya peringatan seperti
misalnya penyeratan pada kayu atau deformasi pada baja.
- Beton yang patah atau hancur tidak lagi memiliki nilai. Tidak seperti kayu
yang masih bisa digunakan lagi potongan hasil patahannya, potongan dari
hancuran beton tak bisa lagi digunakan dan harus disingkirkan.
- Karena kuat tekan (compressive strength) dari beton akan dipengaruhi oleh
pembuatannya, jumlah kandungan dan komposisinya, lama waktu “curing”
dsb, yang semuanya harus dikontrol secara hati-hati. Karena itu, penggunaan
beton akan membutuhkan sepervisi yang ekstra bila dibandingkan dengan
penggunaan material lainnya.

4. Rockbolt
 Kelebihan dari penggunaan baut batuan (rock – bolting)
- Baut dapat segera dipasang segera setelah penggalian dilakukan, sebelum
deformasi yang cukup besar terjadi. Hal ini merupakan faktor penting dalam
roof-bolting (pembautan atap), untuk membanu pengendalian kondisi atap dan
meningkatkan keselamatan.
- Baut, terutama baut-resin, tidak dipengaruhi oleh gelombang kejut dari
peledakan serta korosi dan karat.
- Tidak ada tiang dan palang yang mengganggu diterowongan. Peralatan angkut
dapat lewat dengan mudah. Luas penampang terowongan tetap terjaga.
- Tahanan terhadap aliran angina adalah rendah, Kualitas ventilasi jadi
meningkat.
- Baut dapat menjadi gantungan alami bagi pipa dsb, sehingga lalu-lintas dapat
dengan lancer karena lantai bersih dari benda-benda penghalang.
- Terjadinya pecahan-pecahan kecil dapat ditekan, sehingga dilusi batubara dari
batuan atap yang jatuh dapat dikurangi.
- Roof bolting lebih ekonomis bila dibandingkan sistem lainnya. Dibanyak
tambang, dimana kayu tidak dapat diperoleh dengan bebas dan murah, baut-
atap merupakan alternative yang lebih murah, dan tidak memerlukan biaya
modal seperti halnya penyangga busur baja.

18
5. Mesh
Aturan umum yang dapat digunakan memutus jarak rockbolts adalah bahwa jarak
antara faceplates harus kira-kira sama dengan tiga kali jarak rata-rata pesawat
kelemahan dalam massa batuan. Oleh karena itu, jika satu set sendi berpotongan dan
pesawat tempat tidur membuat wedges atau blok dengan panjang sisi rata-rata 0.5m,
jarak baut yang ideal harus sekitar 1.5m dan panjang baut harus dua kali jarak baut,
yaitu 3m. Contoh ini memberikan panjang baut yang wajar dan jarak tetapi, apa
solusinya jika jarak sendi rata-rata sekitar 100mm? Jelas, akan tidak praktis untuk
menempatkan baut di pusat 300mm dan, dalam situasi seperti ini, mesh digunakan
untuk menjaga blok kecil antara faceplates di tempat.

Mesh dapat berupa chainlink atau weldmesh. Chainlink mesh yang fleksibel dan
memiliki kapasitas beban bantalan yang sangat tinggi. Namun demikian, agak sulit
untuk menangani selama instalasi dan juga benar-benar tidak cocok untuk digunakan
dengan shotcrete karena kesulitan menghilangkan kantong-kantong udara yang terjebak
di belakang link di mesh. Weldmesh, dibuat dengan pengelasan grid persilangan kabel
pada titik-titik persimpangan mereka, adalah lebih kaku dan lebih mudah untuk
menginstal dari chainlink mesh. Hal ini juga cocok untuk digunakan dengan shotcrete
karena persimpangan kawat kecil di daerah dan mudah untuk shotcrete untuk
menembus belakang persimpangan ini.

A. Penyangga Aktif
Bersifat melakukan reaksi langsung (yield) dan memperkuat batuan tersebut secara
langsung (reinforcement).

Jenis – jenis Penyangga Aktif :


1. Roof Bolts (Rock bolt system)
Rockbolts tanam mekanis mungkin adalah bentuk tertua untuk jenis penguatan batuan
yang digunakan dalam pertambangan bawah tanah dan masih bentuk paling umum dari
penguatan batuan yang digunakan di tambang Kanada. Asalkan batu cukup sulit untuk

19
memberikan pegangan yang baik untuk jangkar, jangkar ekspansi shell yang juga
terpasang biasanya akan memungkinkan rockbolt dikencangkan secara maksimal. Pada
kenyataannya, jika baut kelebihan beban, biasanya akan gagal pada urutan di salah satu
pelat muka atau ujung jangkar daripada di slip jangkar.

Tekanan dari rockbolts sangat efektif dalam mempertahankan blok longgar atau
sebagai pengganjal batuan dekat permukaan penggalian. Blok ini mungkin telah
dilonggarkan oleh perpotongan kekar dan bidang datar pada batuan atau mungkin juga
terbentuk karena peledakan yang buruk. Dalam kasus lainnya, jatuhnya batuan lepas
akan menciptakan kondisi kerja yang tidak aman dan membutuhkan beberapa bentuk
penyangga pendukung.

Karena jumlah lepasan biasanya tidak menembus jauh hingga ke massa batuan,
dukungan ini hanya diperlukan untuk menahan beban mutlak dari material lepas.
Rockbolts mekanis dipasang, dengan penambahan mesh karena potongan-potongan
batu kecil cenderung rontok di antara baut, kondisi ini akan memberikan dukungan
yang sangat efektif. Tekanan dari baut, biasanya sekitar 70% dari beban utamanya,ini
diperlukan dalam rangka agar memperkeras blok yang lepas dan terpotong dan untuk
memberikan sebanyak mungkin sambungan antara blok. Hal ini akan membantu batuan
untuk menyangga dirinya sendiri dan dengan mencegah terurai lebih lanjut dan
kerusakan massa batuan tekanan rockbolts akan memberikan dukungan yang efektif.

Sayangnya, rockbolts mekanis mengalami beberapa masalah. Ada kecenderungan


jangkar slip secara bertahap terhadap waktu, mungkin sebagai akibat dari getaran yang
diinduksi oleh peledakan di dekatnya. Oleh karena itu, rockbolts tua yang telah jelas
kehilangan semua takanannya sering terlihat di tambang bawah tanah. Masalah lain
berkaitan dengan karat dari baut-baut dalam massa batuan dengan air tanah yang
agresif, misalnya, dalam sulfida masif. Kadang-kadang, umur baut yang tak terlindungi
akan kurang dari satu tahun dalam keadaan tersebut dan jika menginginkan umur yang
lebih panjang, baut harus digrout di tempat.

20
Yang di butuhkan dari rockbolts mekanis agar tidak berkurang secara signifikan adalah
dengan peledakan yang baik dan dengan skala yang benar. Teknik ini mengurangi
jumlah batuan lepas yang harus didukung dan kebutuhan untuk baut dan mesh.

Salah satu kelemahan utama dari rockbolts mekanis adalah bahwa, jika jangkar
tergelincir atau baut yang rusak, kapasitas baut turun ke nol dan batu yang didukung
bisa jatuh. Masalah ini kurang parah dalam kasus dowel penuh digrout atau gesekan
berlabuh karena, bahkan jika tergelincir tidak terjadi atau jika pelat muka terdiam, sisa
panjang dowel masih berlabuh dan akan terus memberikan dukungan.
2. Hydraulic Props
Hidraulic Prop adalah tiang penyangga yang pada dasarnya terdiri dari dua silinder
dimana silinder yang satu bergerak didalam silinder yang lainnya dengan
mekanismenya menggunakan sistem hidraulic. Penyangga ini umumnya digunakan
untuk penyangga sementara pada lubang-lubang produksi, lubang bukaan untuk
pelayanan dan penambangan.
3. Powered Roof Support (PRS)
Powered Roof Support (PRS) adalah suatu bentuk penyangga yang diterapkan
disuatu tambang batubara dipenambangan “ Long Wall ”. Penyangga ini tidak
hanya berfungsi menyangga atap, tetapi juga untuk mendorong “ conveyor “
bergerak maju dengan tenaga hidrolik

2.2 New Austrian Tunneling Method


Dalam menciptakan suatu ruang bawah tanah, merupakan salah satu ukuran paling
utama untuk mengembangkan kapasitas yang memuat perlindungan maksimum
menyangkut dinding untuk menyediakan stabilitas menyangkut ruang yang digali itu.
prinsip atau Filosofi ini adalah inti dari New Metoda Pembangunan Terowong Dari
Austria ( NATM).

New Austrian Tunneling Method adalah suatu sistem pembuatan tunnel dengan
menggunakan shotcrete dan rock bolt sebagai penyangga sementara tunnel sebelum
lining concrete. Pada masa lalu digunakan kayu atau baja sebagai konstruksi
penyangga sementara.

21
Menurut Prof.L.V.Rabcewlkcz dalam bukunya (N.A.T.M), akibat merenggangnya
batuan sering kali terjadi penurunan bagian atas terowongan, kayu khususnya dalam
keadaan lembab akan sangat mudah mengalami keruntuhan. Meskipun baja memiliki
sifat fisik yang lebih baik, effisiensi kerja busur baja sangat tergantung dari kualitas
pengganjalan (kontak baja dan batuan).

Gambar. Penyanggaan Terowongan

 Pengaruh Tekanan Akibat Stress Re-arrangement


Menurut Prof. L.V. Rabcewikc apabila sebuah rongga digali, maka pola distribusi
tegangan akan berubah. Pada suatu saat, suatu tatanan tegangan yang baru akan terjadi
disekitar rongga dan keseimbangan akan tercapai dengan atau tanpa bantuan lapisan
(tergantung dari kekuatan geser batuan, terlampaui atau tidak). Stress Re-arrangement
ini umumnya terjadi dalam 3 (tiga) tahap :

22
1. Wedge Shape Bodies

Gambar. Wedge shape bodies


Wedge shape bodies pada kedua sisi bergeser pada permukaan lingkaran MOHR ke
arah rongga. Arah pergerakan tegak lurus terhadap main pressure.

2. Konvergensi

c
Gambar. Konvergensi

Pada pertambahan bentang (span), selanjutnya menyebabkan atap dan lantai mulai
mengalami konvergensi.

23
Gambar. Kelanjutan Konvergensi

Pada tahap berikutnya gerakan bertambah batuan menekuk dibawah pengaruh tekanan
lateral dan tersembul (heave) ke arah rongga. Metode “tunneling” konvensional, efek
tekanan akibat stress re-arrangement tidak diketahui dengan baik, sehingga seringkali
terjadi terowongan runtuh sebelum “lining concrete”.

3. Shotcrete Sebagai Penyangga Sementara

Suatu konstruksi penyangga sementara yang direncanakan untuk mencegah lepasan


(“loosening”) haruslah dapat memikul beban yang relatif besar dalam tempo yang
relatif singkat, cukup kaku dan tidak runtuh.

Selama beberapa dekade, telah diperkenalkan “rock bolting” dan “shotcreting” dalam
pembuatan terowongan, Melihat hasil—hasil yang terjadi, pengenalan metode
penyangga dan perlindungan permukaan (“support” dan “surface protection”) tersebut
diatas dianggap sebagai peristiwa penting, khususnya pada batuan lunak dan tanah.
Kelebihan metode ini dapat ditunjukkan dengan membandingkan mekanika batuan
yang dilapisi dengan “shocrete”.

Penyangga sementara yang lain (kayu dan baja), cenderung mengakibatkan


“loosening” dan “voids” yang timbul karena kerusakan bagian-bagian tertentu. Akan

24
tetapi suatu lapisan tipis “shotcrete” yang bekerja sama dengan sitem “rockbolt” yang
dipasang segera setelah penggalian, sepenuhnya menceegah “loosening” dan
mengubah batuan sekeliling/sekitar menjadi serupa dengan “self support arch”.

Menurut pengamatan suatu lapisan “shocrete” setebal 15 cm yang dipakai pada


terowongan Ф10 m dapat dengan aman menahan beban sampai 45 ton/m2, sedang
apabila dipakai baja tipe WF-200 yang dipasang pada jarak 1 m hanya mamppu
menahan 65% dari kekuatan “shotcrete” tersebut.
Kelebihan lain dari “shotcrete” adalah interaksinya denan batuan sekeliling. Suatu
lapisan “shotcrete yang diberikan pada permukaan batuan yang baru saja digali akan
membentuk permukaan keras dan dengan demikian batuan yang keras
ditransformasikan menjadi suatu permukaan yang stabil dan keras.

“Shotcrete” menyerap tegangan-tegangan tangensial yang terjadi dan mempunyai nilai


maksimum dipermukaan terowongan setelah proses penggalian. Dalam hal ini tegangan
tarik akibat kelenturan mengecil dan tegangan tekan diserap oleh batuan sekelililing.

Kemampuan “shocrete” memperoleh kekuatannya dalam tempo yang singkat sangat


menguntungkan, terutama karena kekuatan tarik lenturnya/regangan akan mencapau
kira-kira 30-50% dari “compressive strength” setelah 1-2 hari.

25
Gambar. Kurva Pressure KN/cm per Hari

Tahapan pembuatan terowongan secara umum adalah sebagai berikut :

Gambar. Tahap Pembuatan Terowongan

1. Pekerjaan Persiapan
Penentuan dan perhitungan “temporary facility” yang akan dipakai, meliputi :
- Water Supply

26
Air yang diperlukan oleh peralatan-peralatan yang digunakan dalam pemboran
terowongan.
- Air Supply
Udara yang diperlukan untuk kompressor yang dipergunakan untuk untuk pemboran
dan “shotcreting”.
- Electric Supply
Instalasi dan besarnya daya yang diperlukan untuk peralatan yang memerlukan listrik.
- Ventilating
Suplai udara bersih yang diperlukan bagi pernapasan, dan mendilusi gas maupun debu
akibat pekerjaaan terowongan, sehingga menjaga kesehatan kerja.
- Drainage System
Penirisan terowongan agar tidak mengganggu pekerjaan “tunneling” terciptanya
kesehatan kerja.

2. Surveying
Adalah pekerjaan penentuan titik pusat terowongan dan arah relatif terhadap titik ikat
di permukaan, sekaligus menjaga besarnya diameter terowongan.

3. Konstruksi Portal
Adalah pekerjaan awal dari penggalian terowongan yang letaknya di awal penggalian
dan harus dipastikan kokoh untuk menjaga keselamatan pekerjaan penggalian
terowongan.

4. Pemboran
Adalah pekerjaan pemboran dengan menggunakan alat mekanis jumbo drill dan atau
jack leg, sesuai dengan kondisi batuan.

5. Charging
Adalah pekerjaan pengisian bahan peledak, baik dengan “priming” dan isian utama
dengan pola dan teknik peledakan yang telah ditentukan.

27
6. Blasting
Adalah peledakan yang dilaksanakan sesuai prosedur yang telah ditentukan dengan
menggunakan pola delay dan metode peledakan yang telah disesuaikan dengan kondisi
batuan dan geometri terowongan.

7. Mucking
Adalah pengambilan batuan hasil penggalian dengan menggunakan loader dan
dilanjutkan dengan alat angkut belt conveyor, lori, atau truk.

8. Scalling
Adalah pembersihan batuan menggantung (“hanging rock”) sebelum dilakukan
pekerjaan selanjutnya.

9. Shotcreting Sebagai Penyangga Sementara


Adalah suatu konstruksi penyangga sementara yang direncanakan untuk mencegah
lepasan (“loosening”) dengan penyemprotan campuran semen dan air (slurry) ke
permukaan dinding terowongan dengan atau tanpa ditambahkan dengan “wiremesh”.

10. Rockbolting
Adalah pemasangan penyanggaan atau perkuatan aktif, dimana batuan diusahakan
untuk menyangga dirinya sendiri.

11. Lining Concrete


Adalah pengecoran permukaan “tunnel” dengan beton, sehingga permukaan licin dan
kuat.

12. Grouting
Adalah pengisian rongga batuan dengan menggunakan fluida “cemented” yang sifatnya
sebagai penyangga aktif sama dengan “rocbolting”.

28
BAB III

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah :

1. New Austrian Tunneling Method adalah suatu sistem pembuatan tunnel dengan
menggunakan shotcrete dan rock bolt sebagai penyangga sementara tunnel
sebelum lining concrete. Pada masa lalu digunakan kayu atau baja sebagai
konstruksi penyangga sementara.
2. Tujuan penyanggaan terowongan adalah merancang penyangga pada lubang buka
di bawah tanah adalah untuk membantu massa batuan menyangga dirinya sendiri.
3. Tahapan pembuatan terowongan secara umum, antara lain:
- Pekerjaan Persiapan
- Surveying
- Konstruksi Portal
- Pemboran
- Charging
- Blasting
- Mucking
- Scalling
- Shotcreting Sebagai Penyangga Sementara
- Rockbolting
- Lining Concrete
- Grouting

29
DAFTAR PUSTAKA

1. Bienawski, Z. T. 1984. Rock Mechanic Design in Mining and Tunneling.


Rotterdam: A. A.Balkema

2. Rai, Dr. Ir. Made Astawa. 1994. Teknik Terowongan. Bandung: Fakultas
Teknologi Mineral Institut Teknologi Bandung

3. Szechy, K. 1973. The Art of Tunneling. Budapest: Akademiai Kiado

4. http://kodokngesoot.blogspot.co.id/2012/08/new-austrian-tunnel-method-natm-
rock.html

5. http://www.pusdiklat.minerba.esdm.go.id/index.php/kerjasama/itemlist/tag/New%2
0Austrian%20Tunneling%20Method

6. http://kodokngesoot.blogspot.co.id/2012/08/new-austrian-tunnel-method-natm-
rock.html

7. http://www.pusdiklat-
minerba.esdm.go.id/index.php/kerjasama/itemlist/tag/New%20Austrian%20Tunnel
ing%20Method

30

Anda mungkin juga menyukai