PJ WEEKE
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL FISIOTERAPI KARDIORESPIRASI
PERHIMPUNAN FISIOTERAPI KARDIORESPIRASI INDONESIA
pafkri.pusat@gmail.com
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMERIKSAAN INTEGRITAS PEMBULUH DARAH PERIFER
PENGERTIAN Rangkaian pemeriksaan pada individu yang mengalami kelebihan berat badan
KEBIJAKAN PMK NO 65 Thn 2015 tentang Standar Pelayanan Fisioterapi
TUJUAN 1. Mengetahui tingkat kelebihan berat badan
2. Sebagai rujukan re-evaluasi
INDIKASI 1. Klien dengan kecurigaan kelebihan berat badan
2. Klien penurunan berat badan
KONTRAINDIKASI
PROSEDUR
PERSIAPAN TEMPAT 1. Ruang tindakan bersih, tenang, cahaya lampu sedang, suhu ruangan
sedang
2. Bed bersih, rapi, tidak berbau tajam
3. Melakukan tindakan hand hygiene
PERSIAPAN PASIEN 4. Mengidentifikasi identitas pasien
5. Mengarahkan pasien untuk duduk dengan nyaman yang memungkinkan
terapis mengakses area limfedema
6. Menjelaskan prosedur dan tujuan pemeriksaan.
7. Mendapatkan ijin pelaksanaan pemeriksaan. Apabila pasien tidak setuju,
sampaikan terminasi pemeriksaan dan tindakan
PELAKSANAAN 8. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan, motivasi, dan kepercayaan diri klien
akan kemampuannya mengurangi berat badan
a. Apakah anda sadar bahwa anda perlu mengubah gaya hidup anda?
b. Apakah anda mau mengubah gaya hidup anda?
c. Apakah anda yakin dapat mengubah gaya hidup anda?
d. Apakah anda pernah mengikuti program berorientasi target penurunan
berat badan?
e. Apakah anda mengalami kesulitan dalam melaksanakan program
penurunan berat badan?
9. Mengukur tinggi badan dalam satuan meter
10. Mengukur berat badan dalam satuan kilogram
11. Mengkalkulasi indeks massa tubuh melalui rumus
𝐵𝐵 (𝑘𝑔)
𝐼𝑀𝑇 =
𝑇𝐵 (𝑐𝑚)2
12. Mengklasifikasikan hasil IMT berdasarkan standar Asia Pasifik
≤ 18,5 : BERAT BADANG KURANG
18,5-22,9 : SEDANG
23-24,9 : KELEBIHAN BERAT BADAN—RISIKO OBESITAS
25-29.9 : OBESITAS 1
> 30 :OBESITAS 2
13. Mengukur lingkar pinggang pasien
a. Buka area pinggang pasien hingga di atas pusar
b. Ambil napas biasa, sehingga perut berada dalam keadaan normal
c. Gunakan meteran untuk mengukur lingkar perut sejajar dengan pusar,
dimulai dari pusar. Lingkarkan meteran menempel secara linggar pada
kulit sekeliling perut
d. Baca skala pada meteran
e. Lakukan pengukuran sekali lagi sebagai perbandingan. Ukura normal
pada perempuan < 80 cm, pada laki-laki < 90 cm
PROSEDUR TERKAIT Unit keperawatan
REFERENSI 1. Kisner C, colby LA: Therapeutic Exercise—Foundation and Technique, ed 5.
FA Davis Company: 2007.
2. Nieubaeur, J: Cardiac Rehabilitation Manual. Springer, 2011
PJ WEEKE
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL FISIOTERAPI KARDIORESPIRASI
PERHIMPUNAN FISIOTERAPI KARDIORESPIRASI INDONESIA
pafkri.pusat@gmail.com
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL FISIOTERAPI KARDIORESPIRASI
PERHIMPUNAN FISIOTERAPI KARDIORESPIRASI INDONESIA
pafkri.pusat@gmail.com
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH
PENGERTIAN 1. Rangkaian pemeriksaan perubahan fisiologis tekanan darah sistol dan diastol
individu.
KEBIJAKAN PMK NO 65 Thn 2015 tentang Standar Pelayanan Fisioterapi
TUJUAN 2. Mengetahui tingkat fisiologis tekanan darah
3. Re-evaluasi
INDIKASI 4. Klien dengan kecurigaan perubahan tekanan darah
KONTRAINDIKASI
PROSEDUR
PERSIAPAN TEMPAT 5. a.Ruang tindakan :Kebersih, ketenangan, cahaya , suhu : standar
b.Bed bersih, rapi, tidak berbau tajam
c.Melakukan tindakan hand hygiene
PERSIAPAN ALAT 6. Stetoskop, spigmonometer: terkalibrasi.
PERSIAPAN 7. a. Mengucapkan salam dan mendapatkan persetujuan pasien/klien.
PASIEN b. Mengidentifikasi identitas pasien
c. Menjelaskan prosedur dan tujuan pemeriksaan
d. Meminimalkan faktor berpengaruh hasil pemeriksaan (obat, emosional,
istirahat minimal 1 jam sebelum pemeriksaan).
f. Mengarahkan pasien untuk tiduran/duduk dengan nyaman yang
memungkinkan fisioterapis mengakses area pemeriksaan
g. Membebaskan hambatan pemeriksaan (pakaian ).
h. Memposisikan lengan sejajar jantung.
PELAKSANAAN 8. a. Memasang cuff 2 cm diatas siku dan pipa udara bebas dari hambatan (di
samping atas lengan).
b. Membuka aliran air raksa atau udara.
c. Memompa maset sampai lebih dari 30 mm Hg tekanan darah.
d. Membuka maset dan mendengarkan suara sistole (tekanan sistole) samapai
hilang suara sistole (tekanan diastol)
e. Diakiri tekanan nol (dapat diulang 2,3 kali).
f. Mencatat waktu pemeriksaan dan hasil pemeriksaan : waktu /BP:
.../....mmHg.
g. Standar nilai:
PROSEDUR TERKAIT Spa02> 95 % (< 90 % non exercise untuk dewasa dan <92% untuk anak)
PEFR > 200 lpm (< 200 lpm non exercise).
Vital sign: Nadi, RR, suhu: pemeriksaan penunjang.
REFERENSI a. Nieubaeur, J; 2011; Cardiac Rehabilitation Manual. Springer,
b. APTA; 2014 ; Gudenline Kardiopulmonal.
c. Jennifer A Pryor;1998; Physiotherapy for Respiratory and
Cardiac Problems; new york; pheledelpia.
d.
PJ SLAMET
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL FISIOTERAPI KARDIORESPIRASI
PERHIMPUNAN FISIOTERAPI KARDIORESPIRASI INDONESIA
pafkri.pusat@gmail.com
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMERIKSAAN MANUAL RESPIRATORY RATE
ANALISA 11. a.Pencatatan: misal menunjuk daerah nyeri 2cm: pencatatan: (2/10 Vas diam)
PEMERIKSAAN 22 mm (22/100 VAS diam).
b. Nyeri gerak siku aktif: nyeri 2 saat siku 60°, pecatatan: ( 2/10/60° fleksi aktif).
Atau 22/100/ 60° fleksi aktif.
PROSEDUR 12.ROM, muscles test , provokasi nyeri. Area nyeri
TERKAIT
REFERENSI 1.Jennifer A Pryor;1998; Physiotherapy for Respiratory and Cardiac
Problems; new york; pheledelpia.
2. Visual Analogue Scale.Physio pedia, http://www.physio-
pedia.com/Visual_Analogue_Scale(12-2-2017).
3. D. Gould et al.2001; Information Point: Visual Analogue
Scalehttp://www.blackwellpublishing.com/specialarticles/jcn_10_706
.pdf.
PJ SLAMET
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL FISIOTERAPI KARDIORESPIRASI
PERHIMPUNAN FISIOTERAPI KARDIORESPIRASI INDONESIA
pafkri.pusat@gmail.com
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMERIKSAAN NYERI GERAK FUNGSIONAL
PENGERTIAN 1.
KEBIJAKAN PMK NO 65 Thn 2015 tentang Standar Pelayanan Fisioterapi
TUJUAN 2.
INDIKASI 3.
KONTRAINDIKASI 4.
PROSEDUR 5.
PERSIAPAN TEMPAT 6.
PERSIAPAN ALAT 7.
PERSIAPAN PASIEN 8.
PELAKSANAAN 9.
ANALISA 10.
PEMERIKSAAN
PROSEDUR TERKAIT Vital sign: Nadi, RR, suhu: pemeriksaan penunjang.
REFERENSI 1. Nieubaeur, J; 2011; Cardiac Rehabilitation Manual. Springer,
2. APTA; 2014 ; Gudenline Kardiopulmonal.
3. Jennifer A Pryor;1998; Physiotherapy for Respiratory and Cardiac
Problems; new york; pheledelpia.
PENGERTIAN 1.
KEBIJAKAN PMK NO 65 Thn 2015 tentang Standar Pelayanan Fisioterapi
TUJUAN 2.
INDIKASI 3.
KONTRAINDIKASI 4.
PROSEDUR 5.
PERSIAPAN TEMPAT 6.
PERSIAPAN ALAT 7.
PERSIAPAN PASIEN 8.
PELAKSANAAN 9.
ANALISA 10.
PEMERIKSAAN
PROSEDUR TERKAIT Vital sign: Nadi, RR, suhu: pemeriksaan penunjang.
REFERENSI 1. Nieubaeur, J; 2011; Cardiac Rehabilitation Manual. Springer,
2. APTA; 2014 ; Gudenline Kardiopulmonal.
3. Jennifer A Pryor;1998; Physiotherapy for Respiratory and Cardiac
Problems; new york; pheledelpia.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL FISIOTERAPI KARDIORESPIRASI
PERHIMPUNAN FISIOTERAPI KARDIORESPIRASI INDONESIA
pafkri.pusat@gmail.com
SIXS MENIT WOLKING TEST
PENGERTIAN 1.
KEBIJAKAN PMK NO 65 Thn 2015 tentang Standar Pelayanan Fisioterapi
TUJUAN 2.
INDIKASI 3.
KONTRAINDIKASI 4.
PROSEDUR 5.
PERSIAPAN TEMPAT 6.
PERSIAPAN ALAT 7.
PERSIAPAN PASIEN 8.
PELAKSANAAN 9.
ANALISA 10.
PEMERIKSAAN
PROSEDUR TERKAIT Vital sign: Nadi, RR, suhu: pemeriksaan penunjang.
REFERENSI 1. Nieubaeur, J; 2011; Cardiac Rehabilitation Manual. Springer,
2. APTA; 2014 ; Gudenline Kardiopulmonal.
3. Jennifer A Pryor;1998; Physiotherapy for Respiratory and Cardiac
Problems; new york; pheledelpia.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL FISIOTERAPI KARDIORESPIRASI
PERHIMPUNAN FISIOTERAPI KARDIORESPIRASI INDONESIA
pafkri.pusat@gmail.com
PENGERTIAN 1.
KEBIJAKAN PMK NO 65 Thn 2015 tentang Standar Pelayanan Fisioterapi
TUJUAN 2.
INDIKASI 3.
KONTRAINDIKASI 4.
PROSEDUR 5.
PERSIAPAN TEMPAT 6.
PERSIAPAN ALAT 7.
PERSIAPAN PASIEN 8.
PELAKSANAAN 9.
ANALISA 10.
PEMERIKSAAN
PROSEDUR TERKAIT Vital sign: Nadi, RR, suhu: pemeriksaan penunjang.
REFERENSI 1. Nieubaeur, J; 2011; Cardiac Rehabilitation Manual. Springer,
2. APTA; 2014 ; Gudenline Kardiopulmonal.
3. Jennifer A Pryor;1998; Physiotherapy for Respiratory and Cardiac
Problems; new york; pheledelpia.