Anda di halaman 1dari 2

SOP PEMERIKSAAN GENITALIA PRIA

PENGERTIAN Pengertian fisik secara komprehensif yang meliputi


penis dan skrotum.
TUJUAN Untuk mengetahui kelainan fisik genetalia eksterna
pria yang ditemui pada pasien.
PERSIAPAN KLIEN 1. Berikan salam, perkenalkab diri anda, dan
identifikasi klien dengan memeriksa
identitas klien secara cermat.
2. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang
akan dilakukan, berikan kesempatan kepada
klien untuk bertanya dan jawab seluruh
pertanyaan klien.
3. Minta pengunjung untuk meninggalkan
ruangan, beri privasi kepada klien
4. Aturan posisi klien sehingga merasakan
aman dan nyaman
5. Persiapan pasien untuk berkemih dahulu
PERSIAPAN ALAT 1. Tempat tidur periksa
2. Sarung tangan
3. Senter
CARA BEKERJA :
Tahap Prainteraksi
1. Mengecek status keperawatan pasien
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat

Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan sapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan/kesiapan (inform concent) pasien maupun
keluarga

Tahap Kerja
Posisi pasien berdiri atau duduk sedemikian rupa sehingga penis dan skrotum
pada posisi bebas.
A. Pemeriksaan Penis
1. Pakai sarung tangan (handscoen)
2. Lakukanlah inspeksi penis, perhstiksn apakah terdapat kelainan sbb :
a. Edema, biasanya terjadi pada pasien dengan edema anasarka
karena berbagai sebab. Inflamasi atau obstruksi vena-vena sekitar
penis dapat menyebabkan edema lokal.
b. Kontusio
c. Ulkus penis
Dapat berupa syphilitic chancre, chancroid, lymphogranuloma
venereum, herpes progenitalis, dan behcet syndrome.
3. Mintalah penderita membuka preputium, perhatikan apakah terdapat
phimosis, paraphimosis, hipospadia, epispadia.
4. Palpasi sepanjang korpus penis, pada bagian ventral, sepanjang corpus
spongiosum dari penoskrotal junction menuju meatus, pada bagian
middorsal, diatas septum interkorporeal, pada bagian lateral, diatas
kedua korpus kavernosum, rasakan adanya nodul dan plak.
5. Tekan glans penis anteroposterior menggunakan ibu jari dan telunjuk
untuk membuka dan memeriksa urethra terminal.
6. Tampunglah menggunakan wadah specimrn apabila terdapat discharge
yang keluar dari urethra untuk pemeriksaan laboratorium.
B. Pemeriksaan Skrotum
7. Pakai sarung tangan (hadnscoen)
8. Regangkan kulit skrotum diantara jari-jari untuk menilai dinding
skrotum
9. Inspeksi skrotum, perhatikan apakah terdapat edema, kista, hematoma,
laserasi, dan ulkus.
10. Lakukan transiluminasi untuk menyingkirkan kemungkinan adanya
hernia skrotalis, dan untuk menilai isi skrotum
11. Bandingkan kedua testis secara simultan dengan palpasi keduanya
menggunakan ibu jari dan telunjuk. Bedakan ukuran, bentuk,
konsistensi dan sensitivitas terhadap tekanan.
12. Lokalisasi epididimis dengan palpasi testis secara perlahan, temukan
bagian bergerigi dan nodul lembut dimulai dari pole atas testis
menerus ke pola bawah, umumnya epididimis berada dibelakang

Tahap Terminasi
1. Simpulkan hasil pemeriksaan
2. Berikan reinforcement positif
3. Kontrak waktu selanjutnya
4. Berikan salam kepada pasien
HASIL :
Dokumentasikan Nama Tindakan/Tanggal/Jam tindakan, Hasil yang diperoleh,
Respon klien selama tindakan, Nama dan paraf perawat pelaksana
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Perhatikan privasi klien

Anda mungkin juga menyukai