Laporan Tahunan
Annual Report
2016
Gudang / Warehouse
Komp. Pergudangan Tanrise West Gate Blok B 51
Jl. Raya Wedi Gedangan
Sidoarjo 61254 - Jawa Timur
Telepon : (031) 8014343, 8014344, 8014345
Faksimili : (031) 8014661
PT LION METAL WORKS Tbk
VISION
We shall be the leading manufacturer of steel fabricated products in
Indonesia for local & global markets to enhance quality of life.
MISI
Kami bertekad menjadi perusahaan terkemuka dalam
menghasilkan produk-produk dari pelat baja dan sejenisnya
melalui perencanaan yang baik, meningkatkan kualitas dan
disain/model produk secara terus menerus, harga bersaing dan
pelayanan yang cepat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
MISSION
We are committed to be the leading manufacturer of steel
fabricated products through good planning, continuous
improvement in product quality and design, competitive pricing
and prompt delivery to meet customers’ requirements.
NILAI PERUSAHAAN
Semangat kerjasama yang positif
Komitmen
Integritas dan kejujuran
Orientasi kepada pelanggan
Saling menghormati dan menghargai.
CORE VALUES
Team Spirit
Commitment
Integrity & Honesty
Customer Oriented
Respect & Empathy for Individuals
Daftar Isi
Contents
Ikhtisar Data Keuangan Penting 3 Highlights On Significant Financial Data
Ikhtisar Keuangan 3 Financial Highlights
Grafik Pertumbuhan Usaha 5 Financial Graphics
Informasi Saham 6 Stock Information
Struktur Permodalan 6
Capital Structure
Aksi korporasi 6 Corporate Action
Suspensi dan/atau Delisting 6 Suspension and/or Delisting
Kinerja Harga Saham 2016 & 2015 6 2016 & 2015 Share Price Performance
Data Perdagangan Saham 7 Stock Trasaction & Share Price
Dividen 7 Dividend
Laporan Direksi 8 Board of Directors’ Report
1
Informasi Material mengenai Investasi, Material Information on Investment, Expansion,
ekspansi, Divestasi, Penggabungan Divestment,Bussiness Merger/Consolidation,
/peleburan usaha, Akusisi, estrukturisasi Acquisition, or Capital /Debt Restructuring.
Utang/Modal 34
Perubahan Peraturan Perundang Change in Regulations and Legislations that
undangan yang berpengaruh signifikan have significant impact on the Company.
terhadap kinerja Perusahaan. 34
Perubahan Kebijakan Akuntansi yang Change in accounting Policies Applied in the last
diterapkan pada tahun buku terakhir 34 Fiscal Year
Prospek Usaha 34 Business Prospect
Target dan realisasi tahun 2016 serta Target and Realization in 2016, and 2017
Proyeksi 2017 35 Projection
Dividen 36 Dividend
Informasi setelah tanggal Laporan Akuntan 36 Information After Date of Adited Report
Perkara Penting dan Permasalahan Hukum 51 Important Case and Legal Issues
2
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Highlights on Significant Financial Data
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
Pertumbuhan
Growth Dalam jutaan Rupiah In million Rupiah
Likuiditas
Liquidity Dalam jutaan Rupiah In million Rupiah
3
Profitabilitas
Profitabilitas Dalam jutaan Rupiah In million Rupiah
Pengelolaan Aset
Assets Management Dalam jutaan Rupiah In million Rupiah
Pengelolaan Likuiditas
Gearing Management Dalam jutaan Rupiah In million Rupiah
Informasi Saham
Share Information Dalam jutaan Rupiah In million Rupiah
Pada awal September tahun 2015 Perseroan melakukan stock split dengan rasio 1:10
In early September 2015, the company did a stock split with a ratio of 1:10
4
GRAFIK PERTUMBUHAN USAHA
FINANCIAL GRAPHICS
150,000 175,000
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
105,000 550,000
dalam jutaan Rp/In million Rp
96,532
500,000 470,603
85,000
454,559
450,000 425,934
65,000 74,475
51,999 49,999 400,000
402,027
45,000
48,538 350,000 371,829
25,000 300,000
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
Laba Bersih / Net Income Modal Kerja Bersih / Net Working Capital
Tahun (Year) 2012-2016 31 Desember (December) 2012-2016
100,000 500,000
dalam jutaan Rp/In million Rp
85,374
80,000 450,000
20,000 250,000
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
5
Informasi Saham
Stock Information
per 31 Desember 2016
Sruktur Permodalan as at 31 December 2016 Capital Stucture
Pada tahun 2016 saham Perseroan tidak The Company’s shares were not suspended or
pernah mengalami suspensi atau delisting. delisted during the reporting period.
450,000
4,000
400,000
Saham / Shares
3,000 350,000
Rupiah
300,000 291,000
2,000 326,100
250,000
975 900 950
1,000 1,050 176,100
200,000
150,000
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
1st Quarter 2nd Quarter 3rd Quarter 4th Quarter 1st Quarter 2nd Quarter 3rd Quarter 4th Quarter
280,000
7,000
Rupiah
6,000 251,500
230,000
5,000
4,000 180,000
3,000
2,000 1,180 130,000
1,000 1,050 86,000
80,000
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
1st Quarter 2nd Quarter 3rd Quarter 4th Quarter 1st Quarter 2nd Quarter 3rd Quarter 4th Quarter
6
Data Perdagangan Saham
Stock Transactions & Share Prices
Triwulan 1
1st Quarter 52.016.000 10.500 9.450 10.500 14.400
Triwulan 2
2nd Quarter
52.016.000 10.500 8.500 9.000 8.600
Triwulan 3
3rd Quarter
520.160.000 10.200 950 1.180 251.500
Triwulan 4
4th Quarter
520.160.000 1.200 815 1.050 362.600
Dividen
Dividend
Tahun Buku / Financial Year
Uraian / Description 2015 2014
Presentase Laba Bersih Tahun Sebelumnya yang 45,21% 42,71%
Dibagikan sebagai Dividen (%)
Percentage of Previous Year's Net Income Distributed
as Dividend (%)
Jumlah DIviden yang Didistribusikan (Rp) 20.806.400.000 20.806.400.000
Amount of Dividends Distributed (Rp)
Nilai Dividen per Saham (Rp) 40 400
Dividend Per Share (Rp)
Tanggal pengumuman 24 Juni 2016 8 Juni 2015
Date of Announcement 24 June, 2016 8 June, 2015
Tanggal Realisasi Pembayaran 22 Juli 2016 8 Juli 2015
Date of Payment 22 July, 2016 8 July, 2015
7
Laporan Direksi
The Board of Director’ Report
Pemegang Saham yang terhormat, Our Respected Shareholders,
Saya mewakili Direksi melaporkan perjalanan On behalf of the Board of Directors, I will
Perseroan di tahun 2016 yang penuh dengan present the Company’s results for Year 2016
tantangan, dengan kondisi usaha yang which was full of challenges and amid slowing
melambat untuk meraih setiap peluang dalam business conditions which had hampered our
menghasilkan kinerja yang baik. efforts to procure opportunities for better
performance.
Pertumbuhan ekonomi global tidak sesuai The growth in the global economy was not as
dengan yang diharapkan dan menurunnya we had hoped, with slower economic growth in
pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju, the developed countries. Nevertheless,
namun pertumbuhan ekonomi Indonesia Indonesia’s economic growth was better than
termasuk tinggi dibanding dengan negara lain the other countries as it achieved 5.02% in
hingga mencapai 5,02% di tahun 2016. Year 2016.
Harga baja di triwulan pertama tahun 2016 The steel prices in the first quarter of Year 2016
mengalami penurunan namun di akhir tahun had experienced a decline but recovered
2016 mengalami kenaikan kembali yang cukup strongly at the end of Year 2016 because of
tinggi, hal ini disebabkan antara lain rencana plans to cut steel production capacities and
pemangkasan kapasitas produksi baja dan increase in construction in China.
peningkatan pembangunan di Tiongkok. In Year 2016, property development
Perkembangan properti pada tahun 2016 experienced a slowdown and many
mengalami perlambatan dan untuk proyek development projects for office buildings
pembangunan gedung-gedung perkantoran experienced delayed completion.
banyak mengalami perubahan penyelesaian.
Perseroan senantiasa memberikan yang terbaik The Company continued to give its best to
untuk kepuasan kepada pelanggan. Hal ini ensure customer satisfaction by maintaining
dilakukan Perseroan dengan menjaga mutu dan quality and offering good after sales service. To
memberikan pelayanan purna jual yang baik. maintain efficiency and to improve operations,
Dalam menjaga kelancaran dan meningkatkan the Company had expanded through the
operasional Perseroan telah melakukan completion of a new plant in Purwakarta which
ekspansi dengan mempersiapkan pabrik di is now ready for operations. In addition, the
Purwakarta dan sudah siap untuk beroperasi Company had explored new businesses to raise
secara penuh. Disamping itu Perseroan juga its performance through expansion of our product
berusaha mencari peluang-peluang untuk range to include more modern systems and
meningkatkan kinerjanya, melalui increase our market share in airport baggage
pengembangan produk dengan sistem yang handling systems by working with a reputable
lebih modern dan memperluas cakupan pasar di Japanese firm. We are confident this strategy
bidang sistem penanganan bagasi di bandara, will be highly beneficial to the Company.
dan bekerjasama dengan pihak industri di
Jepang. Stategi ini diharapkan dapat
memberikan imbal hasil yang baik pada
Perseroan.
Di tengah situasi bisnis usaha yang melambat, In the midst of slowing business conditions, the
Direksi terus berusaha mempertahankan Board of Directors continued to maintain the
kinerjanya pada tahun 2016, hingga akhirnya Company’s performance in Year 2016 which
mengalami sedikit penurunan sebesar 2,6% di was only 2.6% lower if compared to Year 2015.
banding tahun 2015. Kontribusi terbesar pada The biggest contribution to the Company’s
kinerja Perseroan pada kelompok produk performance was from the office equipment
peralatan kantor dan pergudangan. products and warehouse products.
8
Berdasarkan laporan keuangan yang telah Based on the Year 2016 financial report which
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik tahun 2016, was audited by the Public Accountant firm, the
jumlah aset Perseroan sebesar Rp685,81 miliar Company’s total assets was Rp685,81 billion
meningkat sebesar 7,27% atau Rp46,48 miliar which was higher by 7.27% or Rp46,48 billion
dibanding dengan 2015 sebesar Rp639,33 when compared to Year 2015’s Rp639,33
miliar. Laba neto sebesar Rp 42,35 miliar atau billion. The net profit of Rp42,35 billion was
mengalami penurunan sebesar 7,98% atau lower by 7,98% or Rp3,67 billion compared to
Rp3,67 miliar dibanding laba neto 2015 sebesar Year 2015’s net profit of Rp46,02 billion.
Rp46,02 miliar.
Perbandingan Antara Hasil yang Dicapai Comparison Between Target and Results
dengan yang Ditargetkan
Kinerja Perseroan tahun 2016 dibandingkan The Company’s performance in Year 2016 was
dengan target yang ditetapkan berhasil commendable despite only achieving 82,8% of
mencatatkan kinerja yang cukup baik. the target set. This was because of lower
Penjualan Perseroan tahun 2016 mencapai market demand and competition from imported
82,8% dibandingkan dengan target, hal ini products especially from China.
disebabkan oleh menurunnya permintaan pasar,
dan persaingan dari produk import terutama
dari Tiongkok.
Dalam dunia usaha tidak akan lepas dari The business world can never be free from
kendala. Selama tahun 2016 Perseroan challenges and in Year 2016, the Company
menghadapi kendala antara lain harga pelat encountered challenges from the fluctuating
baja yang berfluktuasi, pada awal tahun 2016 steel plate prices where the prices dropped in
harga baja mengalami penurunan namun mulai early Year 2016 but rose back in mid-Year
pertengahan tahun harga baja naik kembali, 2016, postponement of office building
penundaan proyek pembangunan gedung- development projects and growing competition
gedung perkantoran, persaingan yang semakin from various imported products.
ketat dengan makin banyaknya barang-barang
impor.
Penerapan Tata Kelola pada setiap proses The implementation of governance in every
dalam organ-organ Perseroan diyakini berjalan process of the Company’s functions is
dengan baik, selaras dengan prinsip Good progressing well and in line with the principles
Corporate Governance (GCG) yaitu transparasi, of Good Corporate Governance (GCG) i.e.
akuntabilitas dan dapat dipertanggung transparency, accountability and responsibility.
jawabkan. Pengawasan terus ditingkatkan Supervision is continuously enhanced for
terhadap kinerja keuangan dan audit internal financial performance and Internal Audit had
juga terus dilakukan secara periodik disertai performed periodic audits with accompanying
dengan langkah-langkah perbaikan menuju improvement measures for better credibility.
kredibilitas yang lebih baik.
Perseroan terus memfokuskan pada tanggung The Company continues to focus on its
jawab dalam mengendalikan jalannya responsibility to manage its operations
operasional secara efektif dan efisien, dan effectively and efficiently, thereby displaying a
selanjutnya akan mencerminkan perusahaan healthy corporation which can protect the
yang sehat dan dapat melindungi kepentingan interests of all shareholders.
para pemegang saham.
Perseroan telah mendapatkan sertifikat di tahun The Company had obtained the following
2016 yaitu : certificates in Year 2016:
- Sistem Manjemen Lingkungan ISO - Environment Management System ISO
14001;2004 pada tanggal 26 Juli 2016 yang 14001;2004 on 26 July 2016 which is
berlaku sampai dengan tanggal 15 Agustus valid until 15 August 2018.
2018.
- Sistem Manajemen Keselamatan dan - Health and Safety Management System
Kesehatan Kerja OHSAS 18001:2007 pada OHSAS 18001:2007 on 26 July 2016
tanggal 26 Juli 2016 yang berlaku sampai which is valid until 26 July 2019.
dengan 26 Juli 2019.
9
Tahun 2016, Perseroan juga mempersiapkan The Company continues to maintain and
untuk sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO improve its Quality Management Systems in
9001;2008 di pabrik Purwakarta. Year 2016. The Company is also preparing the
Quality Management Systems for the factory in
Purwakarta for ISO 9001;2008 certification.
Perkembangan ekonomi global tahun 2017 The global economic growth for Year 2017 is
diproyeksikan akan lebih baik dibanding tahun projected to be better than Year 2016 even
2016, walaupun kebijakan ekonomi luar negeri though the impacts of the American foreign
Amerika dan gejolak ekonomi global belum bisa policies and global economic downturn on our
diprediksi dampaknya terhadap ekonomi national economy could not be predicted.
nasional. The growth of the Indonesian economy in Year
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2017 2017 is expected to be better than in Year 2016
akan lebih baik dibanding tahun 2016, and is predicted to achieve 5,3% with
diprediksikan mencapai 5,3%. Pemerintah continued focus on the recovery process,
Indonesia terus memfokuskan pada proses various infrastructure project developments,
pemulihan ekonomi yang didukung oleh impact from the deregulation packages and
pembangunan proyek-proyek infrastruktur, higher domestic demand.
paket deregulasi serta naiknya permintaan The steel prices in Year 2017 are also expected
domestik. to be better compared to Year 2016 because of
Harga baja di tahun 2017 akan lebih tinggi higher demand in China, production restrictions
dibanding tahun 2016, karena tingginya and lower inventories. However, in the office
permintaan baja di Tiongkok, pengetatan property sector, there will be excess office
produksi dan rendahnya persediaan namun space supply.
dibidang properti untuk perkantoran akan
terdapat kelebihan pasokan.
Dilihat dari berbagai proyeksi untuk tahun 2017 Judging from the various projections for Year
cukup menjanjikan akan ada peningkatan 2017 which are quite promising, there will be
perekonomian dan akhirnya akan membawa increased economic activities and this will bring
angin yang segar untuk kinerja Perseroan di a breath of fresh air to the Company’s
tahun 2017. Keanekaragaman produk performance in Year 2017. The diversification of
Perseroan akan membawa dampak yang positif the Company’s products will have a positive
untuk kinerja Perseroan. Direksi tetap terus impact on the Company’s performance. The
optimis untuk memberikan yang terbaik bagi Board of Directors is optimistic that they will
kepentingan para pemegang saham. give their utmost for the best interests of the
shareholders.
Apresiasi Appreciation
Akhir kata, kami atas nama Direksi Finally, on behalf of the Board of Directors, we
mengucapkan terima kasih kepada seluruh would like to thank all shareholders, the Board
pemegang saham, Dewan Komisaris, mitra of Commissioners, business partners and loyal
usaha, pelanggan setia atas dukungan dan customers for their support and cooperation.
kerjasamanya. Dan kami juga sampaikan And, we would like to convey our appreciation
penghargaan kepada manajemen dan segenap to the management and all employees who had
karyawan yang telah menunjukkan dedikasi, demonstrated dedication, professionalism,
profesionalisme, loyalitas dan kerja kerasnya loyalty, hard work and consistently upholding
dalam bekerja serta konsistensi dalam menjaga the Company’s values. We are confident that
nilai-nilai Perseroan. Kami yakin bersama kita we can and will continue to advance and
bisa dan mampu untuk terus maju mencapai achieve sustainable growth.
pertumbuhan yang berkelanjutan.
10
Laporan Dewan Komisaris
The Board of Commissioners’ Report
Pemegang Saham yang kami hormati, Our Respected Shareholders,
Perekonomian dunia yang masih lemah dan The world economy is still weak and the
pertumbuhan ekonomi Indonesia yang naik economic growth in Indonesia had increased
sedikit serta ditengah perlambatan yang terjadi slightly amid a slowdown in the business world.
di dunia usaha, Perseroan telah mencoba untuk The Company had endeavored to maintain its
mempertahankan kinerjanya namun diakhir performance but, still experienced a slight drop
tahun 2016 tetap mengalami sedikit penurunan if compared to Year 2015.
dibanding tahun 2015.
Melalui laporan ini, Dewan Komisaris In this report, the Board of Commissioners will
memaparkan kinerja Direksi sepanjang tahun present the performance of the Board of
2016. Directors in Year 2016.
Kondisi dunia usaha yang masih melemah The weak world business conditions especially
terutama di sektor properti pada pembangunan in the property sector for office development
perkantoran berpengaruh terhadap kinerja had influenced the Company’s performance for
Perseroan tahun 2016, Direksi telah berusaha Year 2016. The Board of Directors had worked
keras untuk dapat mempertahankan hard to maintain the growth of the Company’s
pertumbuhan usaha Perseroan agar dapat businesses so that it would be better than in
memberikan yang lebih baik dibanding dengan Year 2015.
tahun 2015.
Pada akhir tahun 2016, Perseroan mencatatkan At the end of Year 2016, the Company recorded
penjualan neto sebesar Rp379,14 miliar net sales of Rp379,14 billion, which was lower
menurun 2,6% atau Rp 10,11 miliar dibanding by 2,6% or Rp10,11 billion when compared to
tahun 2015 sebesar Rp389,25 miliar. Laba neto Year 2015’s Rp389,25 billion. The Company’s
Perseroan tercatat sebesar Rp 42,35 miliar net profit of Rp42,35 billion was lower by
menurun 7,98% atau Rp3,67 miliar dibanding 7,98% or Rp3,67 billion when compared to Year
tahun 2015 sebesar Rp 46,02 miliar. Melalui 2015’s Rp46,02 billion. Because of the efforts of
upaya yang dilakukan Direksi dalam the Board of Directors in meeting all challenges
menghadapi setiap tantangan dalam in managing the Company’s operations more
menjalankan operasinal Perseroan, Direksi effectively and efficiently, the Company had
telah bekerja dengan lebih efektif dan efisien managed to record a good performance.
sehingga dapat mecatatkan kinerjanya dengan
cukup baik.
Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas The Board of Commissioners had supervised
penerapan strategi Perseroan yang the implementation of the Company’s strategies
dilaksanakan oleh Direksi untuk memastikan by the Board of Directors to ensure the
bahwa rencana usaha Perseroan berjalan Company’s business plans are running smoothly
dengan baik dan sudah mempertimbangkan and that all risk factors had been considered.
faktor risiko yang mungkin terjadi.
Sepanjang tahun 2016, Dewan Komisaris In Year 2016, the Board of Commissioners
menilai bahwa Direksi telah merealisasikan assessed that the Board of Directors had
strategi Perseroan dengan hasil yang baik. implemented the Company’s strategies with
good results.
11
Pandangan atas Prospek Usaha Opinion on Business Prospects
Perseroan akan tetap optimis dan berkeyakinan The Company remains optimistic and confident
bahwa prospek usaha yang disusun Direksi that the business prospects outlined by the
akan mampu mempertahankan pangsa pasar Board of Directors will be able to defend our
dan kinerjanya yang lebih baik dari tahun 2016, market share and produce a better performance
menjadikan Perseroan sebagai produsen yang than in Year 2016, thus enabling the Company
terkemuka. to be a leading manufacturer.
Dewan Komisaris bersama dengan Direksi The Board of Commissioners and the Board of
sepakat untuk menerapkan priinsip-prinsip tata Directors will consistently apply the principles of
kelola secara konsisten dan mendukung governance and support the implementation of
implementasi tata kelola perusahaan yang baik. good corporate governance.
Sepanjang tahun 2016, Dewan Komisaris In Year 2016, the Board of Commissioners had
menilai penerapan tata kelola di lingkungan assessed that the application of governance in
Perseroan mampu menunjukkan hasil yang the Company had shown positive results like
positif diantaranya dengan didapatnya sertifikat obtaining the Environmental Management
Sistem Manajemen Lingkungan ISO System ISO14001:2004 and the Occupational
14001:2004 dan Sistem Manajemen Safety and Health Management System OHSAS
Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001:2007.
18001:2007.
Frekuensi dan Cara Pemberian Nasihat ke Frequency and Method of Advising the
Direksi Board of Directors
Pemberian nasihat kepada Direksi dilakukan The dispensation of advice to the Board of
dalam rapat gabungan Dewan Komisaris dan Directors was done during the joint meetings
Direksi, yang pada tahun 2016 sebanyak 3 kali between commissioners and directors and in
rapat gabungan. Year 2016, there were 3 joint meetings.
12
Apresiasi Appreciation
13
Profil Perseroan
Company Profile
Riwayat Singkat Brief History
PT Lion Metal Works Tbk (‘Perseroan’) didirikan The Company was established on August 16,
pada tanggal 16 Agustus 1972 di Jakarta dalam 1972 in Jakarta under the name PT Lion Metal
rangka Penanaman Modal Asing yang Works Tbk as a Foreign Capital Investment
merupakan kerjasama antara pengusaha company and was founded as a joint venture
Indonesia, perusahaan Singapura dan Malaysia, between Indonesian businessmen with
berdasarkan Akta Notaris Drs. Gde Ngurah Rai Singaporean and Malaysian companies, based
SH, No. 21 tanggal 16 Agustus 1972 dan diubah on Notarial Deed No. 21 dated August 16, 1972
dengan Akta No. 1 tanggal 2 Juni 1973 dan Akta of Drs. Gde Ngurah Rai SH, as amended by
No. 9 tanggal 11 Nopember 1974 dari notaris Notarial Deed No.1 dated June 2, 1973 and No.
yang sama. Akta pendirian dan perubahannya 9 dated November 11, 1974 by the same
telah diumumkan dalam Berita Negara No. 34 notary. The Deed of Establishment and the
tanggal 29 April 1975 Tambahan No. 215. amendments were published in Supplement No.
215 of State Gazette No. 34 dated April 29,
1975.
Pada tahun 1993 Perseroan memperoleh In 1993, the Company received approval from
persetujuan dari Ketua Badan Pengawasan Pasar the Chairman of the Capital Market Supervisory
Modal (BAPEPAM) melakukan Penawaran Umum Agency (BAPEPAM) to offer a portion of its
sebanyak 3.000.000 saham dan mencatatkan shares to the public through an Initial Public
sebagian sahamnya di bursa efek sebanyak Offering of 3,000,000 shares and the partial
5.501.000 saham. Pada tahun 1996 Perseroan number of shares listed on stock exchange was
membagikan dividen saham sebanyak 3.251.000 5,501,000 shares. In 1996, the Company
saham, saham bonus sebanyak 3.251.000 distributed 3,251,000 shares as share dividend,
saham dengan rasio 4:1 dan kemudian 3,251,000 bonus shares at the ratio 4:1 and the
melakukan Penawaran Umum Terbatas I Company’s Limited Public Offering I of
sebanyak 32.510.000 saham dengan ketentuan 32,510,000 shares on the basis that every 3
3 saham lama mendapat 5 hak untuk membeli existing shares will be entitled to rights to
saham baru dengan harga Rp1.000,-. Jumlah purchase 5 shares at Rp1,000 per share. The
saham Perseroan yang tercatat di Bursa Efek total number of shares listed on the Indonesia
Indonesia adalah 52.016.000 saham. Stock Exchange was 52,016,000 shares.
Pada tanggal 16 Oktober 1997, Lion Enterprise On October 16, 1997, Lion Enterprise Sdn. Bhd.,
Sdn. Bhd., Kuala Lumpur, salah satu pemegang Kuala Lumpur, one of the foreign shareholders,
saham asing, menjual 15.006.000 saham sold 15,006,000 shares in the Company to Lion
miliknya kepada Lion Holdings Sdn. Bhd., Kuala Holdings Sdn. Bhd., Kuala Lumpur (formerly
Lumpur (sebelumnya Capitalvent Industries Capital vent Industries Sdn. Bhd.). The
Sdn. Bhd.). Perubahan pemilikan saham Investment Coordinating Board had approved
Perseroan tersebut telah disetujui oleh Menteri the change in the Company’s share ownership.
Negara Penggerak Dana Investasi/Ketua Badan
Koordinasi Penanaman Modal.
Pada tanggal 7 April 1997, Perseroan On April 7, 1997, the Company acquired 96% of
mengakuisisi 96% hak pemilikan saham PT the equity of PT Singa Purwakarta Jaya (“SPJ”)
Singa Purwakarta Jaya (“SPJ”) dan pada tahun and increased its ownership to 99.5% in year
2009 menambah hak kepemilikannya menjadi 2009. SPJ is a domestic company which will be
99,5%, perusahaan yang antara lain bergerak involved in general trading, real estate, and
dalam bidang perdagangan umum, pemukiman industrial estate. Currently, SPJ is still in the
(real estate) dan kawasan industri. Sampai development stage.
dengan saat ini, SPJ masih dalam tahap
pengembangan.
Setelah Penawaran Umum anggaran dasar The Company’s Article of Association has been
Perseroan telah mengalami beberapa kali amended several times to comply with
perubahan antara lain penyesuaian dengan Corporate Law No. 1 year 1995 and the change
Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 1 tahun of capital to Rp200,000,000.-, and the lastest
1995, perubahan modal dasar menjadi amendment was notarized under Notarial Deed
Rp200.000.000,- dan terakhir dengan Akta No. No. 32 dated June 10, 2008 by Fathiah Helmi
32 tanggal 10 Juni 2008 berdasarkan Akta SH, in compliance with Corporate Law No. 40
14
Notaris Fathiah Helmi SH, mengenai year 2007 and had been approved by Ministry of
penyesuaian dengan Undang Undang Perseroan Law and Human Rights of the Republic of
Terbatas No. 40 tahun 2007 dan telah disetujui Indonesia in its Decision Letter No. AHU-
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia 86982.AH.01.02 year 2008 dated November 18,
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 2008. The Deed was published in Supplement
AHU-86982.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 18 No. 14945 of the State Gazette No. 47 dated
Nopember 2008. Akta ini telah diumumkan June 14, 2011.
dalam Berita Negara No. 47 tanggal 14 Juni
2011 Tambahan No. 14945.
Pada tahun 2014, Perseroan melakukan In 2014, the Company expanded to LION
ekspansi di Kawasan Industri LION di Industrial Estate, which is owned by PT Singa
Purwakarta milik PT Singa Purwakarta Jaya Purwakarta Jaya at Purwakarta and commercial
(SPJ) dan baru mulai beroperasi komersial. operations had commenced recently.
Dalam rangka penyesuaian Peraturan Otoritas In compliance with the Rules of the Financial
Jasa Keuangan (”POJK”) No.2/POJK.04/2014 Services Authority ("POJK") with regard to No.
tentang rencana penyelengaraan Rapat Umum 2/POJK.04/2014 on the agenda for convening
Pemegang Saham (RUPS) perusahaan terbuka the General Meeting of Shareholders (AGM) of
dan POJK No.33/POJK.04/2014 tentang Direksi a public company and to POJK No. 33/POJK.04/
dan Komisaris, Emiten atau perusahaan publik, 2014 on the Boards of Directors and
Perseroan menyusun kembali seluruh ketentuan Commissioners, an Issuer or a public company,
anggaran dasar Perseroan yang dimuat dalam the Company amended is Articles of Association
akta No.5 tanggal 4 Juni 2015, dihadapan in Deed No.5 dated June 4, 2015, which was
Fathiah Helmi SH, Notaris di Jakarta dan telah made before Fathiah Helmi SH, Notary in Jakarta
disetujui oleh Menteri Hukum & HAM Republik and the Deed had been approved by the
Indonesia No.AHU-0938633.AH.01.02 Tahun Minister of Law and Human Rights Republic of
2015 tanggal 3 Juli 2015. Dalam akta ini Indonesia via No. AHU-0938633.AH.01.02 Year
Perseroan melakukan perubahan nilai nominal 2015 dated July 3, 2015. Through this deed the
saham (stock split) dari Rp1,000,- setiap saham Company carried out the stock split which change
menjadi Rp100,- setiap saham, sehingga jumlah the nominal share value of Rp1,000 per share to
saham yang ditempatkan semula 52.016.000 Rp100 per share, and increasing the total number
saham menjadi 520.160.000 saham. of shares issued from 52,016,000 shares
orriginally to 520,160,000 shares .
Setelah Perseroan melakukan stock split dengan After the Company's stock split at a ratio of
rasio 1:10 pada tanggal 2 September 2015 1:10 on 2 September 2015, the Company's
Perseroan mencatatkan seluruh sahamnya originally listed 52,016,000 shares had changed
semula 52.016.000 saham menjadi to 520,160,000 shares.
520.160.000 saham.
Pada awal kegiatan operasi, Perseroan At the early beginning, the Company
memproduksi peralatan perkantoran dan manufactured office equipment only and, later
kemudian berkembang dengan memproduksi expanded into the manufacturing of warehouse
peralatan pergudangan, kanal ‘C’, bahan equipment, ‘C’ channels, building and
bangunan dan konstruksi, peralatan rumah construction materials, hospital equipment, safe
sakit, brankas dan peralatan pengaman (safe and security equipment. All these products are
and security equipment). Dan kemudian categorized in the product listing on page 27.
dikategorikan dalam kelompok produk yang
dapat dilihat pada halaman 27.
Pada awalnya Perseroan hanya memiliki plant di Initially, the Company had only one plant in
Jakarta seluas 37.130 m² dengan luas Jakarta with a gross area of 37,130 m² and a
bangunan sekitar 28.500 m². Pada tahun 2007, build up area of 28,500 m2. In 2007, the
Perseroan membeli sebuah gudang di West Gate Company purchased a warehouse with an area
Sidoarjo, Jawa Timur dengan luas 544 m². of 544 m² in West Gate, Sidoarjo, East Java.
Pabrik yang di Desa Siring, Sidoarjo pindah The Sidoarjo facility had been moved
sementara ke Desa Ngaban Kecamatan temporarily to Ngaban Village, Tanggulangin
Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur. District in Sidoarjo, East Java.
15
Pada tahun 2014, Peseroan membeli 2 (dua) In year 2014, Company purchased 2 (two)
ruko di Kahuripan Nirwana, Sidoarjo, Jawa Timur shophouses in Kahuripan Nirwana, Sidoarjo,
sebagai kantor pemasaran. Pada tahun 2014, East Java to serve as its marketing office. In
Perseroan melakukan ekspansi di Kawasan 2014, the Company expanded to LION Industrial
Industri LION, Purwakarta, dengan menyewa Estate at Purwakarta, and rented a factory with
pabrik seluas 12.411 m². an area of 12,411 m².
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
1. Cheng Yong Kwang
2. Lee Whay Keong
3. Joseph Tjandradjaja
Komite Audit
Audit Committe
1. Joseph Tjandradjaja
2. Irianna Halim Saputra SE
3. Syarifudin Zuchri SE
Direktur Utama
President Director
Cheng Yong Kim
Purchasing
Ir. Pujianto Setiadi MBA
General Adm.
Ediki Goestiandi
Production
Ir. Fenni Rombe
16
Profile Direksi
Directors’ Profiles
Cheng Yong Kim
Direktur Utama/President Director
17
Ir. H. Krisant Sophiaan, Msc
Direktur / Director
18
Profile Dewan Komisaris
The Board of Commissioners’ Profiles
19
Joseph Tjandradjaja
Komisaris Indpenden/ Independent
Commisioner
Modal utama Perseroan memiliki Sumber Daya One of the Company’s important capital is
Manusia (SDM) yang baik untuk tumbuh having good Human Resource (HR) who can
kembang Perseroan dalam meraih kesuksesan. grow the Company to achieve success.
SDM yang kompeten, handal, loyal dan Competent, reliable, loyal and committed
berkomitmen sangat diperlukan dalam human resources are needed to achieve the
mencapai visi misi Perseroan. Company’s Vision and Mission.
Strategi Perseroan untuk menjaga performa The Company’s strategy to maintain its
dengan mengembangkan SDM secara individual performance is to develop its human resources
maupun tim. individually and as a team.
Tahun 2016, departemen SDM melakukan In 2016, the HR department conducted various
berbagai program pelatihan karyawan melalui employee training programs through in-house
in house training, internal training dan training, internal training and external training
eksternal training sebagai berikut : as follows:
Internal Training
Tanggal Pelatihan Seminar/Training Pengelola
Date Conference/Workshop Organizer
28 Maret 2016 Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan A. Rudy Setyanto
Increasing Employee Motivation
02 Mei 2016 Kebersihan Sanitasi Makanan Arie M Zanuar
Sanitation Food
19 Mei 2016 Efikasi Diri : Kunci Sukses Dalam Dunia Kerja Derry Yonathan
Self efficacy: The Key to Success in Work Place
16 Mei ~ 01 Juni 2016 Kepedulian terkait K3 & Lingkungan (Produksi) A. Rino Semeru & Fenni Rombe
Awareness of Safety and Health Management &
Environmental Management (Factory)
24 Mei ~ 02 Juni 2016 Kepedulian terkait K3 & Lingkungan (Kantor) A. Rudy Setyanto
Awareness of Safety and Health Management &
Environmental Management (Office)
05 ~ 06 Oktober 2016 Kepedulian terkait K3 & Lingkungan (Security) A. Rudy Setyanto
Awareness of Safety and Health Management &
Environmental Management (Security)
17 ~ 26 Oktober 2016 Sosialisasi Peyakiit DBD dr. Fajar Afifatur & Team
Socialization of Dengue hemorrhagic fever (DBD)
20
In House Training
Tanggal Pelatihan Seminar/Training Pengelola
Date Conference/Workshop Organizer
26-28 Januari 2016 Sistem Manajemen In tegrasi ISO 14001 & OHSAS AQUOS Consulting
18001
Integrated Management System of ISO 14001 &
OHSAS 18001
14-15 September 2016 Damkar/APAR PT Nusantara Abadi Sejahtera &
Fire fighters/Light fire extinguishers Dinas Pemadam Kebakaran
Jakarta Barat
Ekternal Training
Tanggal Pelatihan Seminar/Training Pengelola
Date Conference/Workshop Organizer
09-13 Mei 2016 HIPERKES & Keselamatan Kerja bagi Paramedis Pusat HIPERKES & Keselamatan
Company Hygiene, Health & Safety for Paramedics Kerja DKI Jakarta
01-03 September 2016 Manajemen Sumber Daya Manusia Service Leadership Consulting
Human Resource Management
05-07 September 2016 Peraturan Perundangan Lingkungan Hidup Benefita Consulting
Environmental Regulation
19 September 2016 Administrasi Personalia C & G Network Consulting
Personnel Administration
Tahun 2016, Perseroan memiliki 746 karyawan. As of end year 2016, the Company has 746
Komposisi SDM Perseroan berdasarkan level employees. The data on our Human Resources
jabatan, tingkat pendidikan, status are tabled below based on position, education
kepegawaian adalah sebagai berikut : and age:
21
Informasi Pemegang Saham
Shareholders Information
Direksi / Director
Cheng Yong Kim 690.000 0,13
Lim Tai Pong 480.000 0,09
Ir. H. Krisant Sophiaan Msc 125.000 0,02
LION HOLDINGS SDN BHD LION HOLDINGS PTE LTD MASYARAKAT / PUBLIC
28,85% 28,85% 42,30%
PT SINGA PURWAKARTA
JAYA
99,50%
22
Kelompok Pemegang Saham kurang dari 5%
Sharer Ownership of Less than 5 %
23
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
Institutions and Capital Market Support
Tahun 2016, total jasa atas lembaga dan In Year 2016, total remunerations for services
profesi penunjang pasar modal tersebut provided by capital market supporting
adalah sebesar Rp293.554.447,- professional institutions and professionals
amounted to Rp293,554,447,-
24
Sertifikat No Registrasi Berlaku Sejak Masa Berakhir Badan Pemberi
Certifications No. Registration Valid From Expiration Certifield By
25
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Analysis and Management Discussion
Tinjauan Operasi per Segmen Segmental Operation Review
Usaha
Segmen usaha Perseroan meliputi peralatan The Company’s business segments comprise of
perkantoran dari besi, pergudangan dan di steel office equipment, warehousing and
bidang bahan bangunan dan konstruksi seperti building and construction materials like cable
sistem penyanggah kabel, pintu besi dan C ladder system, iron door and C channel.
Channel.
Di tahun 2016 telah mendapatkan proyek- In Year 2016 the Company had secured projects
proyek antara lain : Kota Kasablanka 3, Office such as: Kota Kasablanka 3, Office
Development di SCBD lot 10, Podomoro City Development at SCBD lot 10, Podomoro City
Deli Medan, The Pakubuwono Spring, Supermall Deli Medan, The Pakubuwono Spring, Supermall
Pakuwon Indah Tower Anderson Surabaya, Pakuwon Indah Tower Anderson Surabaya,
Hasanudin University Makassar, Bank Hasanudin University Makassar, Bank
Indonesia, Garuda Maintenance Facility. Indonesia, and Garuda Maintenance Facility.
Profitabilitas Perseroan atas laba usaha The Company's profitability based on its
terhadap ekuitas dan total asset adalah 10,31% operating income to equity and total assets is
dan 7,08%, laba bersih atas ekuitas dan total were 10.31% and 7.08% respectively, net profit
asset adalah 9% dan 6,17%. on equity and total assets is were 9% and
6.17% respectively.
Segmen peralatan perkantoran meliputi The office equipment segment which includes
peralatan perkantoran, peralatan pergudangan office equipment, warehousing equipment and
dan brankas, memberikan kontribusi penjual security products, contributed higher sales to
lebih tinggi bagi Perseroan yaitu sebesar the Company at 59.80%. The building materials
59,80%. Sedangkan segmen bahan bangunan and construction segment which includes iron
dan konstruksi yang meliputi pintu besi, sistem door, cable support system, and C Channel
penyangga kabel, dan C Channel memberikan contributed 40.2% of the Company’s sales.
kontribusi penjualan sebesar 40,2%.
Produksi Production
Secara umum proses produksi diawali dengan In general, the production process begins with
proses pemotongan bahan baku plat baja, the cutting of steel plates. This is followed by
dilanjutkan dengan proses pabrikasi seperti various manufacturing processes such as
bending, punching, welding, sub assembling. bending, punching, welding and sub assembly.
Selanjutnya masuk dalam proses finishing Then, the components undergo finishing
berupa pengecatan atau galvanize. Setelah
processes such as painting or galvanizing. The
komponen-komponen produk selesai diproduksi
finished components are then sent for final
maka selanjutnya dirakit untuk dijadikan suatu
produk dan di kemas untuk siap dijual. assembly and packaging.
Perseroan mempunyai 5 lini produksi utama The Company has five major production lines,
yaitu: namely:
1. Lini peralatan kantor 1. Office Equipment
2. Lini pesanan khusus dan brankas 2. Special Orders and Safes
3. Lini proyek dan bahan bangunan 3. Project and Building Materials
4. Lini penyangga kabel dan pipa 4. Cable Support and Pipe
5. Lini kanal C 5. C channels
Lini produksi utama juga ditunjang oleh: The main production line is also supported by:
- Lini pengecatan - Painting Line
- Lini peralatan dan permesinan - Equipment and Machinery Line
- Lini pemeliharaan - Maintenance Li
26
Ditinjau dari produk Perseroan yang dibagi The Company’s products are divided into 5
menjadi 5 kelompok seperti tersebut dibawah categories as illustrated above. The biggest
ini, yang memberikan konstribusi terbesar contributors to our sales are office equipment
adalah produk peralatan kantor dan produk and warehousing products in Years 2016 and
pergudangan untuk tahun 2016 dan 2015. 2015.
2. Brankas dan Peralatan Pengaman Brankas, lemari arsip tahan api, ‘hotel bedroom safe’
dan ‘safe deposit box’
Safe and Security Equipment Safes, fireproof safes, hotel bedroom safes and safe
deposit boxes
3. Peralatan Pergudangan Rak serba guna, rak arsip, rak tingkat, rak pallet, rak
drive-in dan rak shuttle.
Warehouse Equipment Utility racks, archive shelving racks, multitier racks,
pallet racks, drive-in racks, and shuttle racks
4. Bahan Bangunan dan Konstruksi Sistem penyangga kabel, pintu besi, pintu besi tahan
api, dan struktur/kuda-kuda atap bangunan dari baja
Building and Construction Cable support systems, steel doors, fire proof doors
Materials and steel roof structures for buildings
Perseroan sangat memperhatikan kualitas atas The Company places strong emphasis on the
semua produk yang dihasilkan sesuai dengan quality of its products, which reflects our
motto Perseroan: “LION JAMINAN MUTU” dan Company’s motto of “LION IS QUALITY
ini dapat dibuktikan dengan diperolehnya ASSURANCE”. After obtaining the ISO 9002
sertifikat sistem manajemen mutu ISO 9002 certification in 1997, the Company renewed and
pada tahun 1997, pada tahun 2000 telah upgraded itself to become ISO 9001:2000
ditingkatkan menjadi ISO 9001:2000 dan pada certified in Year 2000. The certificate was
tahun 2009 ditingkatkan menjadi ISO renewed several times and the last renewal and
9001:2008. Sertifikat tersebut telah beberapa upgrading is valid from Year 2015 to 2018.
kali diperpanjang dan yang terakhir pada tahun Quality checks carried out at each stage of the
2015 hingga tahun 2018. Pengendalian mutu production process ensure that the products
pada setiap tahapan produksi dilakukan guna conform with the quality standards set by the
menjamin mutu barang jadi yang disesuaikan Company’s research and development
dengan standar mutu yang sudah ditetapkan, department and by the ‘Standar Nasional
baik oleh departemen perencanaan/rancang Indonesia (SNI) and quality management
bangun Perseroan, maupun yang tercantum system (ISO 9001:2008).
dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) dan
sistem manajemen mutu Internasional (ISO
9001:2008).
Mutu produk yang dihasilkan dari pemeriksaan Systematic sampling controls are carried out
yang sistematis dan konsisten secara berkala periodically or randomly to ensure consistent
dan terpadu, baik secara satuan maupun good quality of the final products produced;
secara acak, dimulai dari masuknya bahan starting from raw materials, shearing and
baku, dilanjutkan dengan proses potong, slitting of raw materials, perforation, bending,
perforasi, tekuk, las titik dan pengecatan, spot welding, spray painting to the assembly
sampai pada proses perakitan akhir barang process of finished goods.
jadi, semua diperiksa dengan seksama, demi
menjamin mutu yang baik bagi kepuasan para
pemakai dan pelanggan.
27
Dampak Lingkungan Environmental Impact
Secara keseluruhan, industri yang dijalankan Overall, the industry in which the Company is
Perseroan tidak memberikan dampak yang engaged in does not have any significant
signifikan terhadap kelangsungan lingkungan impact on environmental sustainability. The
hidup. Proses-proses produksi yang berjalan current production processes have been
telah dilaksanakan secara terukur dan judiciously implemented and follow
mengikuti kaidah-kaidah lingkungan yang telah environmental rules that have been set by the
ditetapkan oleh pemerintah. government.
Pada tahun 1997, Perseroan sudah menerapkan Since 1997, the Company had implemented a
sistem pengecatan dengan powder coating painting system using powder coating for most
untuk sebagian besar produk Perseroan. Hal ini of the Company's products. This is an effort by
merupakan upaya bagi Perseroan dalam the Company to improve its productivity and
meningkatkan produktivitas dan kualitasnya quality with eco-friendly systems. The Company
dengan sistem yang ramah lingkungan. routinely conducts daily self-monitoring
Perseroan secara rutin melakukan pelaporan reporting and also carry out checks on the
swapantau harian dan juga pengecekan waste materials with the relevant agency i.e.
kwalitas baku mutu limbah kepada instansi Controller Regional Environmental Agency
yang berwenang yaitu Badan Pengelolah (BPLHD) DKI Jakarta.
Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta.
Perseroan telah memiliki IPAL (Instalasi The Company has a WWTP (Wastewater Control
Pengelolahan Air Limbah) baik untuk limbah Installation) for both domestic wastewater and
cair domestik dan limbah cair industri sesuai industrial waste water in accordance WWTP
dengan IPAL No.55/IPAL/2013 (untuk limbah No.55/IPAL/2013 (for domestic sewage) and
domestik) dan IPAL No.85/IPAL/2014 (untuk WWTP No.85/IPAL/2014 (for industrial waste)
limbah industri) yang dikeluarkan oleh BPLH issued by BPLH DKI Jakarta, and continuously
DKI Jakarta, dan terus melakukan langkah- performs corrective measures in terms of
langkah perbaikan dalam hal pengelolahan environmental management.
lingkungan.
Guna mendukung upaya Pemerintah dalam The Company cooperates with the Department
pengendalian pengelolahan sampah, Perseroan of Hygiene so as to support the Government's
bekerja sama dengan Dinas Kebersihan. efforts to control waste management.
Sejak tahun 2008, Perseroan telah melakukan Since 2008, the Company had replaced the
penggantian bahan bakar pemanas oven heating oven (burner) which uses gas instead of
(burner) dari solar menjadi bahan bakar gas diesel fuel which produces better fuel efficiency
yang menghasilkan efiseiensi bahan bakar dan and cleaner exhausts gas emissions.
perbaikan emisi gas buang.
Pada Tahun 2015, Perseroan menunjukkan In Year 2015, the Company demonstrated its
komitmennya untuk meningkatkan kepedulian commitment to improve environmental
terhadap lingkungan dengan menerapkan awareness by implementing the Environmental
proses Sistem Manajemen Lingkungan ISO Management System ISO 14001:2004 and on
14001:2004 dan pada tanggal 26 Juli 2016 July 26, 2016 . the Company obtained ISO
Perseroan mendapatkan sertifikat Sistem 14001: 2004 Environmental Management
Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004 System Certificate which is valid until
berlaku hingga tanggal 15 September 2018. September 15, 2018.
Pemasaran Marketing
Sesuai dengan kelompok produk yang In line with the types of products produced by
dihasilkan Perseroan, operasional pemasaran the Company, our marketing operations are
juga diselaraskan dengan kelompok produk carried out by a group of experienced sales
yang didukung oleh tenaga penjual yang
personnel. The Company’s marketing
berpengalaman. Perseroan memiliki tim tehnik
pemasaran (marketing engineering team) yang engineering team gives presentations and other
berfungsi untuk membantu memberikan
28
presentasi dan penjelasan tehnis lainnya technical information on our products to our
kepada pelanggan, serta mengantisipasi customers. The team also monitors the
perkembangan produk-produk yang ada dan development of existing products and plans
perencanaan produk-produk dimasa yang akan future products line with market trends. The
datang yang disesuaikan dengan kebutuhan products produced by the Company, which
pasar. Produk-produk yang dihasilkan oleh carry the brand name “LION”, are widely used
Perseroan telah dipasarkan secara luas di in Indonesia.
seluruh Indonesia dengan menggunakan merek
“LION”.
Strategi Perseroan dalam mempertahankan dan The Company’s strategies to maintain and
meningkatkan penjualan dapat dikategorikan increase sales can be categorized as follows:
sebagai berikut:
Penjualan secara tidak langsung dilakukan Indirect marketing are done by:
dengan cara:
a. Penjualan melalui distributor, dealer dan a. Selling through distributors, dealers and
supplier yang tersebar di seluruh suppliers in various regions in
Indonesia. Indonesia.
Penjualan melalui distributor, dealer Generally, standard products such as
dan supplier umumnya untuk produk- filing cabinets, steel cupboard, security
produk standar seperti filing cabinet, safes, office chairs, office desks, are
lemari, brankas, kursi, meja dan sold through distributors, dealers, and
produk-produk standar lainnya. suppliers.
b. Melalui konsultan dan supplier proyek b. Selling through consultants and project
Penjualan yang dilakukan oleh suppliers. We use consultants and
konsultan dan supplier proyek project suppliers to bid for projects such
umumnya untuk memenuhi kebutuhan as supplying office equipment and
proyek-proyek seperti jenis produk furniture, construction equipment, racks
perlengkapan kantor dan furniture, for warehouse, open plan system, and
barang-barang konstruksi, rak-rak others.
untuk gudang, partisi, dan lain-lain.
Penjualan secara langsung umumnya untuk We also use direct sales to bid for projects
memenuhi permintaan proyek-proyek yang in various regions in Indonesia.
tersebar di seluruh Indonesia.
3. Ekspor 3. Exports
29
Kinerja Keuangan Financial Performance
Total aset Perseroan pada tahun 2016 sebesar The total assets of the Company in Year 2016
Rp685,81 miliar atau meningkat 7,27% dari grew by 7.27% to Rp685.81 billion from
Rp639,33 miliar pada tahun 2015. Total aset Rp639.33 billion in Year 2015. The breakdown
terdiri dari 79,15% total aset lancar dan of the total assets comprise 79.15% current
20,85% total aset tidak lancar. Hal ini assets and 20.85% non current assets. The
terutama disebabkan adanya peningkatan aset increase was due to the growth of non current
tidak lancar sebesar 9,17% yaitu Rp34,47 assets by 9.17% or Rp34.47 billion
miliar.
Total aset lancar Perseroan pada tahun 2016 The total current assets of the Company in Year
sebesar Rp542,81 miliar meningkat sebesar 2016 grew by 6.78% to Rp542.81 billion from
6,78% dari Rp508,35 miliar pada tahun 2015. Rp508.35 billion in Year 2015. The increase was
Kenaikan ini terutama disebabkan adanya due to the increase in third parties’ account
kenaikan piutang usaha pihak ketiga bersih receivables by 14.81% or Rp11.06 billion, net
sebesar 14,81% yaitu Rp11,06 miliar, inventories increased 6.19% or Rp9.12 billion
persediaan neto sebesar 6,19% yaitu Rp9,12 while cash and cash equivalents increased by
miliar dan kas dan setara kas sebesar 3,68% 3.68% or Rp7.45 billion.
yaitu Rp7,45 miliar. The higher net third party trade receivables
Kenaikan atas piutang usaha pihak ketiga arose from increases in receivables from
bersih merupakan kenaikan atas tagihan contractors, projects and distributors amounting
kepada kontraktor, proyek-proyek dan to Rp11.98 billion at the time of book closure,
distributor yang pada saat tanggal tutup buku higher net inventories due to unsold inventories
belum tertagih sebesar Rp11,98 miliar, of Rp17.83 billion at the time of book closure
kenaikan atas persediaan netto merupakan and increased cash and cash equivalents due to
persediaan atas barang jadi yang pada saat placements of time deposits to third parties
tutup buku belum terjual sebesar Rp17,83 amounting to Rp13.42 billion.
miliar, dan kenaikan atas kas dan setara kas
merupakan penempatan deposito berjangka
kepada pihak ketiga sebesar Rp13,42 miliar.
Total aset tidak lancar Perseroan pada tahun Total non-current assets of the Company in
2016 sebesar Rp143 miliar meningkat sebesar 2016 amounted to Rp143 billion, an increase of
9,17% dari Rp130,98 miliar pada tahun 2015. 9.17% from Rp130.98 billion in Year 2015. This
Kenaikan ini terutama disebabkan adanya increase was primarily due to a 6.59% increase
kenaikan aset tetap neto sebesar 6,59% yaitu in net fixed assets of Rp7.4 billion, which is the
Rp7,4 miliar, merupakan penambahan aset atas addition of assets On the purchase of land by a
pembelian tanah oleh anak Perusahaan yang Subsidiary which is still under development
masih dalam tahap pengembangan sebesar stage of Rp12 billion.
Rp 12 miliar.
Total liabilitas Perseroan pada tahun 2016 Total liabilities of the Company in 2016
sebesar Rp215,21 miliar meningkat sebesar increased by 16.50% to Rp215.21 billion from
16,50% dari Rp 184,73 miliar pada tahun 2015. Rp184.73 billion in 2015. The total liabilities
Total liabilitas terdiri dari 70,88% total liabilitas comprised of 70.88% non current liabilities and
jangka pendek dan 29,12% total liabilitas 29.12% non current liabilities. The increase is
jangka panjang. Kenaikan ini disebabkan attributed to the increase in non current
adanya kenaikan liabilitas jangka panjang liabilities by 22.81% or Rp11.64 billion.
sebesar 22,81% yaitu Rp 11,64 miliar.
30
Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities
Total liabilitas jangka pendek Perseroan pada Total current liabilities of the Company in Year
tahun 2016 sebesar Rp152,53 miliar meningkat 2016 amounted to Rp152.53 billion, an increase
sebesar 14,09% dari Rp133,69 miliar pada of 14.09% from Rp133.69 billion in Year 2015.
tahun 2015. Kenaikan ini terutama disebabkan The increase was mainly due to an increase in
adanya kenaikan pada uang muka pelanggan customer advances by 27.80% or Rp18.28
sebesar 27,80% yaitu Rp 18,28 miliar, yang billion, which were the down payment by
merupakan uang muka atas oleh pelanggan customers for the purchase of the Company's
atas pembelian produk Perseroan. products.
Total Liabilitas jangka panjang Perseroan pada Total non current liabilities of the Company in
tahun 2016 sebesar Rp 62,68 miliar meningkat Year 2016 increased by 22.81% to Rp62.68
sebesar 22,81% dari Rp 51,04 miliar pada billion from Rp51.04 billion in Year 2015 due to
tahun 2015, disebabkan adanya kenaikan pada the increase in the long-term estimated liability
imbalan kerja–bagian jangka panjang. for employee benefits.
Ekuitas Equity
Jumlah ekuitas Perseroan pada tahun 2016 Total equity of the Company in Year 2016
sebesar Rp470,60 milliar meningkat sebesar amounted to Rp470.60 billion increased by
3,52% dari Rp454.60 miliar pada tahun 2015. 3.52% from Rp454.60 billion in Year 2015. The
Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan saldo increase was due to the increase in
laba yang belum ditentukan penggunaannya unappropriated retained earnings Rp15.50
sebesar Rp15,50 miliar atau naik sebesar billion or increase 3.96% from Rp391.96 billion
3,96% dari Rp391,96 miliar tahun 2015. in Year 2015.
Pendapatan neto Perseroan periode 2016 The Company’s net income to sales for the Year
adalah sebesar Rp379,14 miliar menurun 2016 period was Rp379.14 billion, decreased by
sebesar 2,6% dari Rp389,25 miliar pada tahun 2.6% from Rp389.25 billion in Year 2015. The
2015. Penurunan ini disebabkan adanya decrease was due to lower sales of office
penurunan atas produk peralatan perkantoran. equipment products.
Beban Pokok Penjualan Perseroan periode 2016 The Company’s Cost of Goods Sold for the Year
adalah sebesar Rp224,17 miliar menurun 2016 period was Rp224.17 billion which was
sebesar 9,23% dari Rp246,98 miliar pada tahun lower by 9.23% from Rp246.98 billion in Year
2015. Penurunan ini disebabkan seiring 2015. The lower amount was due to the
penurunan atas penjualan produk Perseroan, decrease in sales of the Company’s products
adanya pembelian barang pelengkap. and purchases of consumables.
Laba kotor Perseroan periode 2016 adalah The Company’s Gross Profit for the Year 2016
sebesar Rp154,96 miliar menurun sebesar period was Rp154.96 billion which was lower by
8,92% dari Rp142,27 miliar pada tahun 2015, 8.92% from Rp142.27 billion in Year 2015. The
penurunan ini seiring dengan menurunnya decrease was in line with the decrease in the
pendapatan usaha Perseroan dan kenaikan Company’s Operating Income and higher Cost of
Harga Pokok Penjualan akibat kenaikan upah Goods Sold due to higher labor costs.
buruh.
31
Laba Usaha Operating Profit
Laba usaha Perseroan periode 2016 adalah The operating profit of the Company for the
sebesar Rp48,54 miliar menurun sebesar Year 2016 period was Rp48.54 billion, a
2,92% dari Rp50.00 miliar tahun 2015 decrease of 2.92% from Rp50.00 billion in Year
sebesar, penurunan ini seiring dengan 2015 which is consistent with the decrease in
menurunnya pendapatan usaha Perseroan. the Company’s Operating Income. The factors
Penurunan yang mempengaruhi laba usaha that affected the operating profit were the
adalah penurunan penghasilan (Beban) lainnya decrease in other income (expenses) and the
neto yaitu atas kerugian selisih kurs pada lower net foreign exchange loss in Year 2016 of
periode 2016 sebesar Rp2,96 miliar, turun Rp2.96 billion, a decrease of 128.02% if
128,02% dibandingkan dengan penghasilan compared to the gain in foreign exchange of
selisih kurs pada tahun sebesar Rp10,55 miliar. Rp10.55 billion in Year 2015.
Laba Neto Perseroan periode 2016 adalah The Company’s net profit for the Year 2016
sebesar Rp42,35 miliar menurun sebesar period amounted to Rp42.35 billion decreased
7,98% dari Rp46,18 miliar tahun 2015. Margin by 7.98% from Rp46.18 billion in Year 2015.
laba neto terhadap penjualan neto tahun 2016 The net profit margin on net sales in Year 2016
adalah sebesar 11,17% menurun sedikit jika was 11.17% which is a slight decrease
dibandingkan pada tahun 2015 sebesar compared to 11.82% in Year 2015.
11,82%.
Jumlah laba komprehensif yang didistribusikan The total Comprehensive Income attributable to
kepada pemilik entitas induk dan kepentingan Owner of Parent Entity and Non Controlling
non pengendali adalah sebesar Rp36,81 miliar Interests for the Year 2016 period was Rp36.81
menurun sebesar Rp12,66 miliar atau 25,59% billion decreased by Rp12.66 billion or 25.59%
dari Rp49,47 miliar tahun 2015. Penurunan ini from Rp49.47 billion in Year 2015. The decrease
disebabkan oleh meningkatnya pengukuran was caused by the higher estimated liabilities
kembali liabilitas diestimasi atas kesejahteraan for employees’ benefits of Rp7.38 billion.
karyawan sebesar Rp7,38 miliar.
Pada akhir periode 2016, saldo akhir kas dan At the end of the Year 2016 period, the closing
setara kas sebesar Rp209,85 miliar balance of cash and cash equivalents was
dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp202,40 Rp209.85 billion compared to Rp 202,40 billion
miliar atau mengalami kenaikan sebesar in Year 2015, an increase of 3.68%. The
3,68%, kenaikan ini didapat dari kenaikan pada increase was derived from the increase in net
kas neto aktivitas operasi Perseroan menjadi cash from operating activities of Rp53.30 billion
sebesar Rp53,30 miliar, kas neto yang and net cash which was used for investing
digunakan untuk aktivitas invetasi menjadi activities of Rp21.96 billion.
sebesar Rp21,96 miliar.
Kas Neto dari Aktivitas Operasi Net Cash from Operating Activities
Kas neto dari aktivitas operasi Perseroan The net cash from operating activities of the
selama tahun 2016 sebesar Rp53,30 miliar naik Company in Year 2016 amounted to Rp53.30
sebesar 7,66% dibandingkan tahun 2015 billion, an increase of 7.66% if compared to
sebesar Rp49,51 miliar, kenaikan ini diperoleh Year 2015’s Rp49.51. The net cash was derived
dari penerimaan kas dari pelanggan. from cash receipts from customers.
Kas Neto digunakan Aktivitas Pendanaan Net Cash used in Financing Activities
Kas neto digunakan untuk aktivitas pendanaan The net cash used in financing activities was
digunakan untuk membayar dividen kas. used to pay cash dividends.
32
Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Net Cash Used in Investing Activities
Investasi
Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi The net cash used in investing activities by the
Perseroan selama tahun 2016 sebesar Rp21,96 Company in Year 2016 amounted to Rp21.96
miliar naik 143,77% dibandingkan tahun 2015 billion which was an increase of 143.77% if
sebesar Rp9,01 miliar, kenaikan ini digunakan compared to Year 2015’s Rp9.01 billion. The
untuk pembelian tanah oleh anak Perseroan. increase was used for land purchase by a
subsidiary of the Company.
Rasio lancar pada tahun 2016 sebesar 3,56 kali The current ratio in Year 2016 was 3.56 which
turun sedikit dibanding pada tahun 2015 had decreased slightly when compared to 3.80
sebesar 3,80 kali, dan rasio cepat pada tahun in Year 2015 and the quick ratio in Year 2016
2015 sebesar 2,53 kali turun sedikit dibanding was 2.53 which also decreased slightly
pada tahun 2015 sebesar 2,70 kali. Rasio ini compared to 2.70 in Year 2015, These ratios
masih menunjukkan kemampuan likuiditas show that the Company’s liquidity is still able to
Perseroan yang baik dalam memenuhi meet all its obligations.
kewajiban.
Jumlah piutang pada tahun 2016 adalah The current ratio in Year 2016 was 3.56 which
Rp107,76 miliar dan pada tahun 2015 adalah had decreased slightly when compared to 3.80
Rp94,30 miliar. Persentasi total piutang yang in Year 2015 and the quick ratio in Year 2016
telah jatuh tempo pembayarannya adalah was 2.53 which also decreased slightly
73,84% pada tahun 2016 dan 65,52% pada compared to 2.70 in Year 2015, These ratios
tahun 2015. Kolektibilitas Perseroan cukup show that the Company’s liquidity is still able to
stabil dari tahun ke tahun dan terkontrol. meet all its obligations.
Dengan penyisihan piutang ragu-ragu sebesar
Rp10,79 miliar. Perseroan mampu menutupi
kerugian apabila ada piutang yang tidak dapat
tertagih.
Ikatan yang Material untuk Investasi Material Commitment for Capital Goods
Barang Modal Investment
Tahun 2016, Perseroan memiliki ikatan dan In Year 2016, the Company has the following
komitmen sebagai berikut : covenants and commitments:
- Perseroan memperoleh beberapa jenis - The Company had obtained several types of
fasilitas kredit seperti rekening Koran, credit facilities such as bank accounts, demand
demand loan, bank garansi, fasilitas LC dari loans, bank guarantees and LC facilities from
beberapa Bank yaitu PT Bank Ekonomi several banks, namely PT Bank Ekonomi
Rahardja Tbk, PT ICBC Indonesia, PT Bank Rahardja Tbk, PT ICBC Indoneisa and PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk. Mandiri (Persero) Tbk.
33
- PT Singa Purwakarta Jaya merupakan entitas - Our subsidiary, PT Singa Purwakarta Jaya had
anak memperoleh pinjaman dari PT Bank obtained a Rp35 billion loan from PT Bank Mandiri
Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp35 miliar (Persero) Tbk with a time deposit guarantee
dengan jaminan deposito berjangka dari from the Company of Rp39 billion.
Perseroan sebesar Rp39 miliar.
- Perseroan mempunyai komitmen untuk - The Company is committed to carry out
melaksanakan pekerjaan proyek-proyek. project works.
Tahun 2016 PT Singa Purwakarta Jaya (entitas In Year 2016, PT Singa Purwakarta Jaya
anak) dalam tahap pengembangan masih (subsidiary) is still in the development
melakukan pembelian tanah. stage and planning to make land purchase.
Tahun 2016, Perseroan tidak melakukan In Year 2016, the Company did not conduct
transaksi material mengenai investasi, any material investments, expansion,
ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan divestments, merger/consolidation of
usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/modal. businesses, acquisitions and capital/debt
restructuring
Tahun 2016, tidak terdapat peraturan In Year 2016, there were no changes in
perundang- undangan atau ketentuan yang regulations and laws that have a significant
memberi dampak signifikan terhadap kinerja impact on the Company’s performance.
Perseroan.
Pada tahun 2016, tidak terdapat perubahan In Year 2016, there were no changes in accounting
kebijakan akuntansi yang berpengaruh dan policies that have a significant impact on the
berdampak signifikan terhadap laporan Company’s financial report
keuangan Perseroan.
Pada tahun 2017 perkembangan ekonomi In Year 2017, the global economic growth is
global diperkirakan mengalami perbaikan expected to improve compared to Year
disbanding tahun 2016. Berdasarkan laporan 2016. According to the IMF report, global
IMF, pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan economic growth is expected to be 3.4% in
Year 2017 compared to the previous year’s
3,4% pada tahun 2017 dibanding tahun
3.1%.
sebelum sebesar 3,1%.
34
Pertumbuhan ekonomi global akan didorong The growth in the global economy will be
oleh meningkatnya permintaan global driven by higher global demand arising
dengan meningkatnya volume perdagangan from higher global trade volumes and
dunia dan peningkatan harga komoditas. commodity prices.
Dari sisi industri baja, permintaan baja di For the steel industry, the national steel
Negara berkembang diperkirakan tumbuh demand is expected to increase by 4,8% in
4,8% pada tahun 2017 dan khusus negara Year 2017 and, especially the ASEAN
Asean, bisa menjaga pertumbuhan sekitar countries, it can increase by approximately
6% (World Steel Association). 6% (World Steel Association).
Pada tahun 2017, Perekonomian Indonesia In Year 2017, the Indonesian economy is
diperkirakan meningkat menjadi sekitar estimated to grow by approximately 5.3%
5,3% lebih baik disbanding tahun which is better than the previous year. The
sebelumnya. Pemulihan perekonomian ini economic recovery is underpinned by good
ditopang oleh permintaan domestik yang domestic demand and infrastructure
cukup baik dan pembangunan proyek- development projects.
proyek infratruktur.
Dilihat dari ekonomi global, industri baja, Judging from the global economy, the steel
perekonomian Indonesia untuk tahun 2017 industry, the 2017 Indonesian economy and
dan pembangunan infratruktur di Indonesia infrastructure development in Indonesia,
diharapkan akan berpengaruh pada pasar we hope these would affect the property
properti, logistik, dan di bidang konstruksi markets, logistics and construction sectors
sehingga akan berdampak pada usaha and eventually impact our Company’s
Perseroan di tahun 2017. businesses in Year 2017.
Dan laba neto tahun 2016 sebesar Rp42,35 The net profit for Year 2016 was Rp42.35
miliar, turun 7,98% dibanding tahun 2015 billion which had decreased 7.98% when
sebesar Rp 46,02 miliar. Jumlah realisasi compared to Rp46.02 billion in Year 2015.
laba neto pada tahun 2016 adalah sebesar The net profit realization in Year 2016 was
80.77% dari target yang ditetapkan. 80.77% of the target set.
Perseroan menetapkan proyeksi penjualan For Year 2017, the Company is targeting its
tahun 2017 sebesar Rp400,00 miliar sales to be Rp400.00 billion with an
dengan laba usaha sebesar Rp45,30 miliar operating profit of Rp45.30 billion.
35
Dividen Dividend
Setiap pemegang saham mempunyai hak Every shareholder has equal rights to
yang sama atas dividen. Manajemen akan dividend payments. The management will
mempertimbangkan kepentingan para take into account the interests of all
pemegang saham dan mengusulkan kepada shareholders and will propose an
para pemegang saham untuk membagikan appropriate dividend allocation after having
dividen setiap tahun dengan considered the Company’s financial position
mempertimbangkan kondisi keuangan for the related fiscal year. So far, the
Perseroan untuk tahun buku yang Company had always targeted to allocate
bersangkutan. Adapun kebijakan yang telah approximately 20% of its net income for
disepakati adalah dengan tingkat rasio dividend.
minimal 20% dari laba bersih tahun
bersangkutan
Perjanjian sewa menyewa pabrikan di The lease agreement for the factory in
Tanggulangin, Sidoarjo, akan berakhir pada Tanggulangin, Sidoarjo, will expiree in 2017.
tahun 2017, Perseroan berencana The Company plans to transfer its factory to a
memindahkan pabrikasinya ke Desa Popoh building in Popoh Village owned by PT
milik PT Lionmesh Prima Tbk yang merupakan Lionmesh Prima Tbk which is an affiliated
pihak afiliasi dengan Perseroan. party with the Company.
36
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) Good Corporate Governance (GCG) is an
merupakan bagian yang tidak terpisahkan integral part of achieving the Company's
dari upaya pencapaian visi, misi, serta nilai- vision, mission and values. So, consistency
nilai Perseroan, sehingga diperlukan and commitment are required.
konsistensi dan komitmen. Penerapan tata Implementation of good governance can
kelola yang baik dapat mendorong encourage the sustainability of the
kesinambungan kinerja Perseroan dan Company's performance and optimize the
mengoptimalkan nilai Perseroan bagi Company's value for shareholders and
pemegang saham serta meningkatkan daya enhance the competitiveness of the
saing Perseroan. Company.
1. Transparansi 1. Transparency
Sebagai perusahaan publik prinsip As a public company, the principle of
transparansi dilaksanakan dengan tujuan transparency is carried out with the aim
agar pemegang saham mengetahui that shareholders are aware of the
keadaan Perseroan. Melalui ketersediaan Company's condition through the
informasi yang material dan relevan availability of relevant materials and
terkait aktivitas Perseroan dengan information related to the activities of the
memperhatikan peraturan Otoritas Jasa Company with due regard to the rules of
Keuangan, Bursa dan kebijakan the Financial Services Authority, the Stock
Perseroan. Exchange and Company's policies.
2. Akuntabilitas 2. Accountability
Akuntabilitas merupakan salah satu Accountability is one of the prerequisites
prasyarat untuk mencapai sukses dan for achieving sustainable success and
kinerja yang berkelanjutan. Oleh karena performance. Therefore, the management
itu, pengelolaan Perseroan dilaksanakan of the Company is conducted in a specific
secara terarah di mana setiap organ manner whereby every organ in the
dalam Perseroan memiliki peran dan Company has a clear role and function for
fungsi yang jelas untuk dapat saling mutual synergy.
bersinergi.
4. Kemandirian 4. Independence
Pengelolaan secara profesional tanpa Professional management without
tekanan dari pihak manapun dan sesuai pressure from any party and consistent
dengan peraturan perundang-undangan with prevailing laws and regulations and
yang berlaku dan prinsip-prinsip sound corporate principles.
korporasi yang sehat.
37
Rapat Umum Pemegang Saham Annual General Meeting of
Shareholders
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah The Annual General Meeting of Shareholders
pemegang kekuasaan tertinggi di dalam (AGM) is the highest authority in the Company.
Perseroan. Perseroan telah menyelenggarakan The Company had convened the AGM on June
RUPS pada tanggal 22 Juni 2016, hasil 22, 2016 and the resolutions of the GMS are as
keputusan RUPS antara lain sebagai berikut : follows:
Seluruh keputusan RUPS telah direalisasikan All decisions of the AGM had been smoothly
dengan baik. implemented.
38
Direksi Board of Directors
Direksi adalah organ Perseroan yang The Board of Directors is the organ of the
berwenang dan bertanggung jawab penuh Company authorized and fully responsible in
dalam melaksanakan tugas atas pengurusan performing its duties in managing the Company
Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai for the interests of the Company in accordance
with the purposes and objectives of the
dengan maksud dan tujuan Perseroan sesuai
Company and those stipulated in the Articles of
dengan yang ditetapkan dalam Anggaran Association.
Dasar.
Direksi Perseroan terdiri dari 4 orang anggota The Company's Board of Directors consists of 4
termasuk di dalamnya Direktur Utama dan 1 members, including the President Director with
diantaranya Direktur Independen. one of them being the Independent Director.
Komposisi Direksi berdasarkan hasil RUPS Pursuant to the AGM’s resolutions on 4 June
Tahunan tanggal 4 Juni 2015 adalah sebagai 2015, the Board of Directors comprised of:
berikut:
Tugas dan tanggung jawab utama Direksi The Directors’ primary responsibility is to lead
adalah memimpin dan mengelola operasional and manage the Company's operations under
Perusahaan dibawah pengawasan Dewan the supervision of the Board of Commissioners.
Komisaris. Adapun Perincian tugas masing- The role and responsibilities of the Board of
masing Direktur antara lain sebagai berikut : Directors includes:
39
Nama / Name Jabatan / Position Lingkup Tanggung Jawab / Scope of responsibility
Cheng Yong Kim Direktur Utama Melakukan segala fungsi koordinasi atas semua bidang yang ada dibawah
Direksi dan membawahi Sekretaris Perusahaan, Audit Intern Quality
Management Representatif
Menunjuk kearahan dan bentang strategi strategi untuk memajukan bisnis
Perseroan.
President Director Performs overall coordination functions on all fields under the Board of
Directors and oversees the Corporate Secretary , Internal Audit, Quality
Management Representative
Provide directions and formulate strategies in developing the Company’s
businesses
Lim Tai Pong Direktur Operasional Membawahi bidang Marketing, Purchasing, General Admin dan Produksi
Merencanakan strategi yang menyangkut pemasaran
Memonitor & mengarahkan proses-proses diseluruh divisi Perseroan
Operation Director Supervises the Marketing, Purchasing, General Admin and Production functions
Plan marketing strategies
Monitor & direct processes throughout the Company's divisions.
Ir.H.Krisant Sophiaan Msc Direktur Development & Membawahi bidang Development dan Plant Surabaya
Plant Surabaya Merencanakan strategi yang menyangkut produksi di Plant Surabaya
Memonitoring & Mengarahkan pengembangan proses dan produk
Director of Development Supervises the Development function and Surabaya Plant
& Surabaya Plant Production strategies for the Surabaya Plant
Monitori & Drive processes and product development
40
Frekuensi Dan Tingkat Kehadiran Frequency and Attendance Rate of
Rapat Direksi, dan Rapat Gabungan Dengan Meetings of The Board Directors, and Joint
Dewan Komisaris Meetings with The Board of Commissioners
Pada Tahun 2016, Direksi mengadakan In Year 2016, the Board of Directors held 13
pertemuan rutin dan atau teleconference regular meetings or tele-conferences. The Board
sebanyak 13 kali. Direksi mengadakan of Directors held 3 meetings or tele-conferences
pertemuan atau teleconference dengan Dewan
with the Board of Commissioners.
Komisaris sebanyak 3 kali.
Lawer Supendi 3 3 13 13
Pertemuan rutin Direksi membuat dan The Directors meet on a regular basis. At each
membahas laporan keuangan atas kinerja yang meeting, issues relating to operations,
telah dicapainya. permasalahan yang investments and financing will be discussed
menyangkut operasional, keuangan, and the directors will decide on the necessary
perencanaan, investasi dan pembiayaan, serta actions to be taken. The Directors will also
menyetujui tindakan yang akan diambil. present a financial report on the Company’s
Pertemuan rutin Direksi dan Komisaris performance The regular meetings of Directors
membahas usulan yang akan dijalankan dan and Commissioners will discuss the proposals
meminta saran dan persetujuan Komisaris atas that will be implemented and advice and
tindakan yang diambil oleh Direksi. approvals from the Commissioners will be
sought for actions taken by the Board of
Directors.
41
Peserta Tanggal Pelatihan Seminar/Training Pengelola
Participant Date Conference/Workshop Organizer
Cheng Yong Kim 07 Jan 2016 New Auditor Reporting: Why It Matters to Deloitte
You
Lim Tai Pong 26-28 Jan 2017 Integrated Management System Internal AQUOS Consulting
Audit ISO 14001 & OHSAS 18001
Lawer Supendi 23 Jan 2016 Seminar “ Jakarta Invesment Outlook Bank Ekonomi/HSBC
2016”
23 Nov 2016 Seminar “ Indonesia Economic Outlook Bursa Efek Jakarta/Jakarta
2017” Stock Exchange
24 Nov 2016 Peluang Relaksasi atas Kewajiban- Otoritas Jasa
Kewajiban Pasca IPO bagi Emiten Keuangan/Financial
Menengah Kecil dan Perusahaan Publik Services Authority
di Pasar Modal/Relaxation Opportunities
over obligations post IPO for Small
Medium sized Issuers and Public
Companies in the Capital Markets
Direksi yang merangkap jabatan telah Directors who held concurrent positions have
memenuhi ketentuan sebagaimana diatur met the requirements as stipulated in the
dalam peraturan yang berlaku. Sdr. Tjoe Tjoe current legislations. Mr. Tjoe Tjoe Peng (Lawer
Peng (Lawer Supendi) merangkap jabatan di Supendi) is currently the President Director of
PT Lionmesh Prima Tbk sebagai Direktur PT Lionmesh Prima Tbk.
Utama.
Seluruh anggota Direksi tidak memiliki saham All members of the Company's Board of
Perseroan yang mencapai 5% atau lebih. Directors do not own more than 5% share in
the Company.
42
Dewan Komisaris The Board of Commissioners
Dewan Komisaris adalah organ Perseroan yang The Board of Commissioners is an organ of the
mengawasi kebijakan pengurusan dan Company that oversees the management policy
memberikan nasihat kepada Direksi. and provides advice to the Board of Directors.
Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari 3 orang The Company’s Board of Commisioners
anggota termasuk Komisaris Utama dan 1 comprises 3 members including the President
orang diantaranya adalah Komisaris Commissioner, and one independent
Independen. Jumlah Komisaris Independen commissioner. The number of Independent
telah memenuhi ketentuan dimana paling Commissioners complies with the requirement
kurang 30% dari jumlah anggota Dewan that it must be at least 30 % of the number of
Komisaris. members on the Board of Commissioners.
Anggota Dewan Komisaris diangkat dan Members of the Board of Commissioners are
diberhentikan melalui Rapat Umum Pemegang appointed and dismissed by the General
Saham (RUPS). Masa jabatan anggota Dewan Meeting of Shareholders (AGM). The term of
Komisaris adalah 3 (tiga) tahun. Pada RUPS office of Board of Commissioners is 3 (three)
tahun 2015, tanggal 4 Juni 2015, keanggotaan years. At the Year 2015 AGM which was held on
Dewan Komisaris diangkat kembali seluruhnya June 4, 2015, the members of the Board of
untuk masa jabatan sampai dengan RUPS Commissioners were re-appointed for a term
tahun 2018 yang keputusannya dituangkan until the AGM in Year 2018, and the resolution
dalam akta No. 6 tanggal 4 Juni 2015 yang was in corporated in Deed No.6 dated June 4,
dibuat dihadapan Fathiah Helmi SH, Notaris di 2015 which was made before Fathiah Helmi SH,
Jakarta. Notary in Jakarta.
Komposisi Dewan Komisaris berdasarkan hasil Pursuant to the AGM’s resolutions on 4 June
RUPS Tahunan tanggal 4 Juni 2015 adalah 2015, the Board of Commisioners comprised of:
sebagai berikut:
Komisaris Utama : Cheng Yong Kwang President Commisioner : Cheng Yong Kwang
Komisaris : Lee Whay Keong Commisioner : Lee Whay Keong
Komisaris Independen : Joseph Tjandradjaja Independent Commisioner : Joseph Tjandradjaja
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris The responsibilities and functions of The Board
antara lain melakukan pengawasan terhadap of Commissioners include, among others, to
tindakan pengelolaan Perusahaan oleh Direksi supervise the actions of the Company's Board
serta memberi saran dan pendapat kepada of Directors and management and to give
Direksi. Dewan Komisaris bertanggung jawab advice and opinions to the Board of Directors.
kepada Pemegang Saham. The Board of Commissioners reports to
shareholders.
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris The roles and responsibilities of the Board of
mencakup antara lain: Commissioners are as follows:
1. Mengawasi kepengurusan yang dilakukan 1. Monitor the management of the Company
oleh Direksi untuk tujuan Perseroan dengan by the Board of Directors for the interests
memperhatikan kepentingan pemegang of the shareholders and to ensure
saham dan mengawasi penerapan tata implementation of Good Corporate
kelola perusahaan. Governance.
2. Memberikan saran dan pendapat kepada 2. Provide advice to the Board of Directors
Direksi dalam menjalankan usaha concerning the operations of the Company.
Perseroan.
3. Meninjau dan menyetujui suatu keputusan 3. Review and approve decisions that exceed
diluar kewenangan Direksi. the authority of the Board of Directors.
4. Membentuk Komite Audit dan komite 4. Establish the Audit Committee and other
lainnya jika dianggap perlu. committees if deemed necessary
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan The overall duties and responsibilities of the
Komisaris secara garis besar meminta Board of Commissioners involve seeking
43
penjelasan dan memberikan tanggapan atas explanations and providing feedback on
laporan Direksi, memberikan saran dan Directors’ reports, offering advice and opinions,
and provide recommendations and consents to
pendapat, memberikan rekomendasi dan
the Board of Directors’ plans.
persetujuan kepada Direksi.
Pada Tahun 2016, Dewan Komisaris In Year 2016, the Board of Commissioners held
mengadakan pertemuan rutin dan atau 6 regular meetings or teleconferences which
teleconference sebanyak 6 kali dan dihadiri oleh were attended by all members. The Board of
seluruh anggota. Dewan Komisaris
Commissioners held 3 meetings or
mengadakan pertemuan atau teleconference
teleconferences with Directors which were
dengan Direksi sebanyak 3 kali dan dihadiri
oleh seluruh anggota. attended by all members.
Perseroan tidak membentuk Komite Nominasi The Company does not form the Nomination
dan Reumunerasi dikarenakan tugas dan and Reunification Committee because its duties
tanggung jawabnya dilaksanakan oleh Dewan and responsibilities are carried out by the Board
Komisaris. of Commissioners.
Dewan Komisaris Perseroan tidak ada yang The Board of Commissioners of the Company
merangkap jabatan dengan perusahan terbuka does not hold concurrent positions at other
lainnya. publicly listed companies.
Seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan, All members of the Board of Commissioners, do
tidak memiliki saham Perseroan. not hold any shares of the Company.
Struktur remunerasi Dewan Komisaris hanya The remuneration structure of the Board of
honorarium dan tidak ada tunjangan. Struktur Commissioners is only honorarium and there is
remunerasi Direksi meliputi : gaji, tunjangan, no allowance. The remuneration structure of
fasilitas dan insentif kerja. the Board of Directors includes salary,
allowances, facilities and work incentives.
44
Perseroan telah membayar remunerasi kepada The Company had paid Rp7,546,431,306 as
Dewan Komisaris dan Direksi sebesar remuneration to the Board of Commissioners
Rp7.546.431.306,- pada tahun 2016. and Board of Directors a in Year 2016.
Dewan Komisaris telah membentuk Komite The Board of Commissioners had established an
Audit berdasarkan Surat Keputusan Bapepam & Audit Committee in accordance with the Decree
LK No.Kep-643/BL/2012 yang telah of Bapepam & LK No. Kep-643/BL/2012 which
diperbaharui dengan Peraturan Otorisasi Jasa has been amended with the Regulation of
Keuangan No.55/POJK.04/2015 tentang Financial Services Authority No.
pembentukan dan pedoman pelaksanaan kerja 55/POJK.04/2015 on the establishment and
Komite Audit. Anggota Komite Audit diangkat implementation guidelines on the role of the
dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris. Audit Committee. Audit Committee members
Komite Audit diketuai oleh Komisaris are appointed and dismissed by the Board of
Independen. Commissioners. The Audit Committee is chaired
by an Independent Commissioner.
Komite Audit beranggotakan 3 (tiga) orang, The Audit Committee consists of 3 (three)
satu diantaranya adalah Komisaris Independen persons; one of whom is an Independent
yang bertindak sebagai Ketua Komite Audit, Commissioner who acts as Chairman of the
sedangkan 2 anggota lainnya merupakan pihak Audit Committee while the other 2 members
yang independen. are also independent parties.
Susunan Komite Audit Perseroan adalah : The members of the Audit Committee are:
Ketua : Joseph Tjandradjaja Chairman : Joseph Tjandradjaja
Anggota : Irianna Halim Saputra, SE Member : Irianna Halim Saputra, SE
Anggota : Syarifudin Zuchri, SE Member : Syarifudin Zuchri, SE
Komite Audit ditunjuk berdasarkan Surat The Audit Committee is appointed pursuant to a
Keputusan Dewan Komisaris. Decree of the Board of Commissioners.
Peranan dan fungsi Komite Audit mencakup The roles and functions of the Audit Committee
antara lain: are as follows:
1. Meninjau ketaatan terhadap peraturan 1. Review the compliance with laws and
perundangan yang berhubungan dengan regulations relating to the Company's
kegiatan Perseroan. activities.
2. Menelaah informasi dan laporan keuangan 2. Review the information and financial
yang akan dikeluarkan Perseroan. reports which are to be issued by the
Company.
3. Memberikan saran dan rekomendasi kepada 3. Provide advice and recommendations to the
Dewan Komisaris mengenai Akuntan Publik Board regarding the Public Accountant and
dan ketaatan terhadap ketentuan peraturan compliance with regulatory requirements.
yang berlaku.
Pada tahun 2016 Komite Audit telah In Year 2016, the Audit Committee had been
menjalankan fungsi dan tugasnya, Komite performing its functions and duties as follows:
sebagai berikut: - Conducted compliance review on the
- Melakukan tinjauan kepatuhan laporan Company's financial statements to comply
keuangan Perseroan terhadap standar with the applicable accounting standards.
akuntansi yang berlaku.
- Melakukan peninjauan atas kepatuhan - Conducted a review of the Company's
laporan keuangan Perseroan terhadap financial statements to comply with capital
peraturan pasar modal. market regulations.
Tahun 2016 Komite Audit telah melaksanakan In Year 2016, the Audit Committee had held 4
Rapat sebanyak 4 kali, dengan tingkat meetings and the attendances are as follows:
kehadiran sebagai berikut :
45
Pada tahun 2015, anggota Komite Audit adalah
Profil Joseph Tjandradjaja sudah disajikan pada The profile of Joseph Tjandradjaja is available
bagian Profil Dewan Komisaris. in the Profile of Board of Commissioners. He
Menjabat sebagai ketua Komite Audit PT Lion has been appointed as Chairman of Audit
Metal Works Tbk dari tahun 2002. Committee PT Lion Metal Works Tbk since
2002.
Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1966. di Born in 1966. Indonesian Citizen. He has been
Jakarta. Sebagai anggota Komite Audit PT Lion appointed as member of Audit Commitee of
Metal Works Tbk dari tahun 2002. PT Lion Metal Works Tbk since 2002.
Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Graduated from Economics Faculty of
Tarumanagara, Jakarta. University of Tarumanagara, Jakarta.
Pernah bekerja di PT Sejahtera Bank Umum He had worked in PT Sejahtera Commercial
(SBU) sebagai manager operation dan Bank (SBU) as operation manager and
PT Eterindo Wahanatama sebagai asisten PT Eterindo Wahanatama as assistant manager
manager treasury. treasury.
Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1968. Born in 1968. Indonesian Citizen. He has been
Sebagai anggota Komite Audit PT Lion Metal appointed as member of Audit Commitee of
Works Tbk dari tahun 2002. PT Lion Metal Works Tbk since 2002.
Lulusan Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Graduated from Independent University of
Jakarta. Islam Jakarta.
Pernah bekerja di PT Ratu Indah Agung sebagai He had worked in PT Ratu Indah Court as the
Manager Umum. general affair manager.
Masa jabatan Komite Audit disesuaikan dengan The Audit Committee’s term of service period is
masa jabatan Dewan Komisaris. Periode adjusted to the term of service of the Board of
penugasan ini dapat diperpanjang kembali oleh Commissioners. The term of service may be
Dewan Komisaris. extended by the Board of Commissioners.
Dalam rangka memastikan independensi dan In order to ensure the independency and
tidak adanya benturan kepentingan dalam avoiding conflicts of interest in the
pelaksanaan tugas Komite Audit maka anggota implementation of the duties of the Audit
Komite Audit dipilih dari luar lingkungan Committee, the Audit Committee consists of
Perseroan dan diketuai oleh Komisaris members appointed from outside the Company
Independen. and is chaired by the Independent
Commissioner of the Company.
46
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan dibentuk berdasarkan Pursuant to BEI Rules and OJK Regulation No.
Peraturan BEI dan Peraturan OJK 35/POJK.04/2014 on Corporate Secretary of
No.35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Public Companies, a Company Secretary was
Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik. appointed whose function is to provide current
Fungsinya untuk memberikan informasi terkini information on capital markets regulations and
tentang peraturan pasar modal dan provide access to investors/stakeholders to
menyediakan akses kepada investor/pihak yang obtain information about the Company.
berkepentingan untuk mendapatkan informasi
mengenai Perseroan.
Perseroan telah menunjuk Sukmawati Syarif The Company has appointed Sukmawati Syarif
SE. Warga Negara Indonesia, berdomisili di SE, Indonesian citizen, domiciled in Tangerang
Tangerang Kota, Lahir tahun 1966 di Jakarta. Kota, born in 1966 in Jakarta. She was
Diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan appointed as the Corporate Secretary pursuant
berdasarkan Surat Keputusan Direksi. to Decree of the Board of Directors.
Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas She is a graduate of the Faculty of Economics
Tarumanagara, Jakarta. Pernah bekerja di from the University of Tarumanagara, Jakarta.
Kantor Akuntan Drs. Thomas SW dengan Previously worked as Supervisor Auditor (1986-
jabatan supervisor auditor (1986-1992). Mulai 1992) at Drs. Thomas SW Public Accountant.
tahun 1992 bekerja di PT Lion Metal Works Tbk Since 1992, she worked at PT Lion Metal Works
hingga sekarang. Tbk.
Peranan, tugas dan fungsi Sekretaris The role and functions of the Company
Perusahaan mencakup antara lain: Secretary include, among others:
1. Sebagai penghubung dalam komunikasi 1. As a liaison with the Financial Services
dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Authority (OJK), the Stock Exchange,
Bursa Efek, pemegang saham dan shareholders and the community.
masyarakat.
2. Mengikuti perkembangan peraturan- 2. Monitor the development of current
peraturan yang berlaku di pasar modal dan regulations in force in the capital markets
peraturan lainnya yang terkait. and other related regulations.
3. Memberikan masukan kepada Direksi dan 3. To provide inputs to the Board of Directors
Dewan Komisaris dalam memenuhi and Board of Commissioners for compliance
peraturan yang berlaku khususnya dibidang with applicable laws, especially in the field
pasar modal. of capital markets.
4. Memelihara komunikasi dan memberikan 4. Maintain communication and provide
informasi mengenai Perseroan kepada information about the Company to
investor/calon investor. investors/potential investors.
5. Melaksanakan, mengkoordinir, mengikuti 5. To organize, coordinate and attend the
Rapat Direksi. Board of Directors’ Meeting.
Tugas-tugas yang telah dilakukan oleh The tasks that had been performed by the
sekretaris Perusahaan selama tahun 2016, Company Secretary during 2015 are as follows:
antara lain :
- Menyampaikan laporan berkala kepada OJK - Send periodic reports to the OJK and BEI.
dan BEI.
- Mengikuti perkembangan termasuk - Monitor the developments in the capital
peraturan pasar modal yang baru serta market including new regulations as well as
memberikan informasi kepada Direksi. providing information to the Board of
Directors.
- Mengkoordinir dan menghadiri Rapat - Coordinating and attending Meetings of the
Direksi dan Dewan Komisaris Board of Directors and Board of
Commissioners
- Menyusun Laporan Tahunan - Prepare Annual Report
- Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang - Organizing the General Shareholders
Saham dan Paparan Publik Meeting and Public Expose
- Mengkoordinir pembayaran dividen - To coordinate the payment of dividends
47
Tanggal Pelatihan Seminar/Training Pengelola
Date Conference/Workshop Organizer
29-11-2016 Workshop "Material Transakasi, Afiliasi dan Benturan Kepentingan ICSA & BEI
Pendekatan Studi Kasus"/ Workshop “Material transactions,
Affiliates and Conflict of Interests – A case study approach.
Perseroan telah membentuk audit internal The Company had established an internal audit
berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam in accordance with the Decree of the Chairman
& LK No.Kep-496/BL/2008 tanggal 28 of Bapepam & LK No.Kep-496/BL/2008 dated
Nopember 2008. Audit Internal bertanggung 28 November 2008. The Internal Audit is
jawab dalam pelaksanaan kegiatan audit yang responsible for the audit activities which
meliputi audit Sistem Manajemen Mutu, audit includes Quality Management System audits,
operasional, audit Lingkungan, audit Sistem Operational audits, Environmental audits,
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Safety and Health Management System
(SMK3). (OHSAS) audits.
Fungsi audit internal adalah menjalankan fungsi The Company had established an internal audit
pengendalian atas aktivitas operasi Perusahaan function in accordance with the Internal Capital
dengan memberikan informasi, saran yang Market regulations. The function of the internal
bersifat independen dan objektif dalam audit function is to oversee controls over the
meningkatkan nilai dan memperbaiki operating activities of the Company by
operasional Perseroan melalui pendekatan yang providing information and independent and
sistematis, dengan cara mengevaluasi dan objective advice to improve the Company's
meningkatkan efektifitas manajemen resiko, operations through a systematic approach of
pengendalian dan proses tata kelola evaluating and improving the effectiveness of
Perusahaan. risk management, controls and governance
over the Company’s standard operational
procedures.
Tugas dan tanggung jawab Audit Internal The duties and responcibilities of Internal Audit
antara lain: include:
1. Menyusun rencana audit internal tahunan. 1. Develop an annual internal audit plan.
4. Membuat laporan hasil audit beserta 4. Prepare the audit report and its findings and
temuannya, dan memberikan saran untuk present suggestions for any improvements
perbaikan tentang aktifitas yang diperiksa. to the activities being examined.
48
Saat ini Audit Internal di ketuai oleh Saudara Internal Audit is currently chaired by
Khairilman Zusawar ST, MM. Warga Negara Mr. Khairilman Zusawar ST, MM. an Indonesian
Indonesia, domisili di Jakarta, lahir tahun 1976, citizen, domiciled in Jakarta, born in 1976.
Lulusan Sarjana Teknik Industri dan S2 di Graduated with degrees in Industrial
bidang Management Keuangan di Universitas Engineering and S2 in the field of Financial
Indonesia. Pernah bekerja di PT Honda Prospect Management at the University of Indonesia. He
Motor dan PT Carrefour Indonesia. Saat ini had worked at PT Honda Prospect Motor and
bekerja di PT Lion Metal Works Tbk. PT Carrefour Indonesia. He currently worked at
PT Lion Metal Works Tbk.
Diangkat sebagai Audit Internal berdasarkan Internal Audit is appointed by pursuant to Decree
Surat Keputusan Direksi. of the Board of Directors.
Pada tahun 2016, Audit Internal melakukan In Year 2016, Internal Audit had held regular
rapat secara rutin. Temuan dan perkembangan meetings. The findings and progress on internal
hasil audit internal dibahas dalam Rapat telaah audit result was discussed in the Management
Manajemen antara lain : Assessing Meeting among others:
- Mengevaluasi efektifitas pelaksanaan sistem - Evaluate the effectiveness of the
pengendalian internal yang telah diterapkan implementation of internal control systems
secara menyeluruh, termasuk produksi, that have been applied thoroughly, including
penjualan dan distribusi barang dan jasa, the production, sales and distribution of
persediaan bahan dan sumber daya manusia. goods and services, materials and human
resources.
- Kebijakan dalam sistem pengendalian - Policies in the internal control system require
internal membutuhkan kerja sama komitmen the commitment and dedication of all parties.
dan dedikasi dari semua pihak.
- Pengendalian internal Perseroan dilakukan - Internal control of the Company is conducted
dengan cara mematuhi Standard Operating by complying with Standard Operating
Prosedur (SOP) dalam sistem management Procedures (SOP) in ISO management system
ISO dan audit and audit
- Pelaksanaan aplikasi sistem inventory & - Implementation of inventory & purchasing
purchasing, sistem order-invoicing-account system applications, order-invoicing-account
receivable dan e-faktur untuk mengelola dan receivable and e-invoice system to manage
mengendalikan laporan keuangan dan and control financial and operational reports.
operasional.
49
Manajemen Risiko Risk Management
Sistem manajemen risiko berfungsi untuk The risk management system functions to
mengelola risiko yang dihadapi Perseoran manage the
meliputi identifikasi, evaluasi, dan Company’s risks by identifying, evaluating, and
pengendalian risiko-risiko yang berpotensi controlling risks that could potentially disrupt
mengganggu operasional Perseroan, sehingga the operations of the Company, so as to
dapat meminimalkan dampak yang timbul minimize the impact arising from these risks
terhadap Perseroan dan kepentingan para and to protect the interests of all shareholders
pemegang saham dapat terlindungi.
Jenis resiko yang dihadapi Perseroan dan cara The types of risks faced by the Company and
pengelolaannya, meliputi : how they are managed, including:
Perseroan berupaya menyelaraskan jumlah The Company adjusts the proportion of its
uang dalam valuta asing dan mata uang funds which are denominated in foreign
rupiah dalam hal adanya transaksi dalam currencies and Rupiah. Certain business
mata uang asing sehingga tidak transactions are invoiced in foreign
menimbulkan kerugian selisih kurs yang currencies to avoid the exposure of
cukup besar, dan selalu menjaga arus kas exchange rate risks. The Company also
serta kondisi keuangan Perseroan. monitors closely monitors its cash flows and
the Company’s financial condition.
3. Pemasaran 3. Marketing
Perseroan berupaya untuk memantau The Company monitors the market selling
perkembangan harga jual di pasaran prices through the distributors/dealers
melalui jaringan distributor/dealer yang network which covers all major cities in
meliputi kota-kota besar di Indonesia dan Indonesia. Price adjustments are made
melakukan penyesuaian-penyesuaian yang whenever needed.
diperlukan.
4. Aset 4. Assets
Perseroan melakukan evaluasi atas risiko The evaluation of risks is performed by each
melalui masing-masing departemen. Direksi department. The Board of Directors together
bersama dengan internal audit melakukan with the internal audit undertakes the study
kajian dan langkah-langkah yang diperlukan and the necessary steps to manage the risks
dalam mengelola risiko-risiko yang ada dalam that exist in the Company's operations.
operasional Perseroan.
50
Perkara Penting dan Important Case and
Permasalahan Hukum Legal Issues
Pada tanggal 2 Juli 2014, Perseroan On July 2, 2014, the Company filed a civil
mengajukan surat gugatan perdata melawan lawsuit against the Provincial Government of
hukum penguasa kepada Pemerintah Provinsi Jakarta regarding SIPPT No. 1075 of 1995
Daerah Khusus Ibukota Jakarta atas SIPPT No. dated 19 September 1995 which affected part
1075 tahun 1995 tertanggal 19 September of the 37,130 m2 land owned by the Company
1995 yang merupakan bagian dari tanah milik under HBG No. 13. The said order on road
2
Perseroan dengan HGB No. 13 seluas 37.130 construction had mandated 8,227 m of land to
m2, dimana ada sebidang tanah yang terkena be surrendered to the Jakarta Government
without compensation.
rencana jalan seluas 8.227 m2 agar diserahkan
kepada pemerintah DKI Jakarta tanpa ganti
rugi.
Tahun 2016, perkara ini masih dalam proses In 2016, the case is still in process and there is
dan belum mempunyai kekuatan hukum tetap. no legally binding decision yet. The
Manajemen dan konsultan hukum berpendapat management and legal consultants believe that
bahwa perkara tersebut diatas tidak akan the aforementioned case will have no effect on
the Company’s performance and financial
mempunyai pengaruh terhadap kinerja dan
condition because the land is currently used as
kondisi keuangan karena tanah tersebut pada
a car park and thus do not interfere with the
saat ini di pergunakan sebagai parkir kendaraan operations of the Company.
sehingga tidak menggangu operasional
Perseroan.
51
Tanggung Jawab Sosial Perseroan
Corporate Social Responsibility
Perseroan memiliki tanggung jawab moral dan The Company has a moral responsibility and
terus meningkatkan peran sertanya dalam continues to increase its participation in
memberikan kontribusi dalam memajukan contributing to the advancement of the
perekonomian. Tanggung jawab social economy. Corporate social responsibility or
Perseroan atau Corporate Social Respoonsibility Corporate Social Responsibility (CSR) is
(CSR) tidak terpisahkan dari kegiatan inseparable from the Company's operational
operasional Perseroan. Pelaksanaan program activities. The implementation of CSR programs
melibatkan partisipasi warga masyarakat, involves the participation of citizens, employees
karyawan Perseroan. Program CSR terkait of the Company. CSR programs are linked in
dalam beberapa aspek seperti aspek lingkungan several aspects such as environmental aspects,
hidup, aspek ketenagakerjaan, kesehatan dan employment aspects, occupational health and
s e l a m a t a n k e r j a , a s p e k s o s i a l dan safety, social and civic aspects and aspects of
kemasyarakatan dan aspek tanggung jawab product responsibility. The Company strives for
produk. Perseroan berusaha agar its existence to help the community, especially
keberadaannya dapat membantu masyarakat for the community surrounding the location of
terutama bagi masyarakat yang berada di the office and factory through the development
sekitar lokasi kantor dan pabrik melalui and empowerment of local communities.
pengembangan dan pemberdayaan masyarakat
setempat.
Tahun 2016, Perseroan melaksanakan CSR In 2016, the Company implement CSR in a
secara berkelanjutan melalui aspek antara lain: sustainable manner through aspects such as:
52
produksinya Perseroan telah menggunakan painting system and use clean and
sistem pengecatan powder coating dan environmentally friendly gas fuel.
menggunakan bahan bakar gas yang bersih
dan ramah lingkungan.
- Produk - Product
Perseroan bertanggung jawab terhadap The Company is responsible for the products
produk-produk yang dihasilkan dan produced and provides after sales service and
memberikan layanan purna jual dan component availability.
ketersediaan komponen.
Dalam merealisasikan pelaksanaan program The Company had allocated Rp664,35 million
CSR selama tahun 2016 Perseroan telah to implement the CSR programs in 2016.
mengalokasikan dana sebesar Rp 664,35 juta.
53
Surat Pernyataan
Statement
Kami yang bertanda tangan di bawah ini We the undersigned, hereby state that all
menyatakan bahwa semua informasi dalam information contained in the 2016 Annual
Laporan Tahunan PT LION METAL WORKS Tbk Report of PT LION METAL WORKS Tbk is true
tahun 2016 telah dimuat secara lengkap dan and complete, and we take full responsibility for
bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi the validity of the Company Annual Report.
Laporan Tahunan perusahaan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan This statement is hereby made in all
sebenarnya. truthfulness.
Cheng Yong Kim Lim Tai Pong Ir. H. Krisant Sophiaan Msc Lawer Supendi
Direktur Utama Direktur Direktur Direktur
President Director Director Director Director
54
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Daftar Isi
Halaman
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 2c,2d,4 209.849.771.599 202.395.371.009
Deposito berjangka 2d,5 64.045.096.060 59.999.756.701
Piutang usaha
Pihak berelasi 2d,2m,6,24 22.000.679.980 19.613.090.341
Pihak ketiga - neto 2d,6 85.756.914.843 74.694.226.371
Piutang karyawan 2d 2.631.040.000 2.554.470.000
Persediaan - neto 2g,8 156.466.742.733 147.350.263.810
Uang muka pemasok 1.847.839.794 1.109.458.612
Biaya dibayar di muka 2h,7 215.769.000 628.563.000
1
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal
Rp 100 per saham
Modal dasar - 2.000.000.000
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 520.160.000 saham 15 52.016.000.000 52.016.000.000
Tambahan modal disetor - neto 16 1.954.630.221 1.954.630.221
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya 17 9.168.000.000 8.668.000.000
Belum ditentukan penggunaannya 407.464.462.950 391.960.865.950
2
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Saldo laba
Modal Saham
Ditempatkan Tambahan Telah Belum
dan Disetor Modal Disetor Ditentukan Ditentukan Total
Catatan Penuh - neto Penggunaannya Penggunaannya Ekuitas
Pengukuran kembali
liabilitas imbalan kerja 2l,22 - - - 4.604.785.719 4.604.785.719
Pengukuran kembali
liabilitas imbalan kerja 2l,22 - - - (7.380.560.075) (7.380.560.075)
4
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM
a. Pendirian Perseroan
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, lingkup kegiatan Perseroan meliputi
industri peralatan kantor dan pabrikasi lainnya dari logam. Saat ini, kegiatan utama
Perseroan adalah memproduksi peralatan kantor, peralatan gudang, bahan bangunan dan
konstruksi dan pabrikasi lainnya dari logam seperti lemari arsip (filing cabinet), lemari
penyimpan; pintu besi; perlengkapan gudang, seperti rak tingkat dan pallet; penyangga kabel
(cable ladder) dan lainnya. Perseroan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1974.
Perseroan berkedudukan di Jalan Raya Bekasi, Km. 24,5, Cakung, Jakarta Timur.
Pada tahun 1993, Perseroan melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat
sebanyak 3.000.000 saham. Setelah pembagian 3.251.000 saham sebagai dividen saham,
3.251.000 saham bonus, dan Penawaran Umum Terbatas Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu I sebanyak 32.510.000 saham pada tahun 1996, jumlah saham Perseroan yang
dicatatkan di bursa efek di Indonesia meningkat menjadi 52.016.000 saham (termasuk
10.004.000 saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh sebelum adanya penawaran
umum).
PT Singa Purwakarta Jaya Purwakarta Kawasan Industri 99% Dalam Tahap 83.139.584.457 69.112.437.869
Pengembangan
6
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan)
Komite Audit
Joseph Tjandradjaja : Ketua
Irianna Halim Saputra, SE : Anggota
Syarifudin Zuchri, SE : Anggota
Total karyawan tetap Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah 746 orang dan 701
orang (tidak diaudit).
7
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Laporan keuangan konsolidasian kecuali untuk laporan arus kas, disusun berdasarkan
konsep akrual dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep harga historis, kecuali
beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan
dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini
adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perseroan dan Entitas
Anak.
b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian
Efektif 1 Januari 2016, Perseroan dan entitas anak menerapkan Amandemen PSAK No. 4
(2015), “Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan
Tersendiri”.
Penerapan Amandemen PSAK No. 4 (2015) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
laporan keuangan konsolidasian.
Laporan keuangan entitas anak disusun dengan periode pelaporan yang sama dengan
Perseroan. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan
konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh Perseroan dan Entitas Anak, kecuali
dinyatakan lain.
Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perseroan
memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perseroan kehilangan pengendalian.
Pengendalian dianggap ada ketika Perseroan memiliki secara langsung atau tidak langsung
melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas.
8
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Transaksi antar entitas, saldo dan keuntungan antar entitas Perseroan dan Entitas Anak yang
belum direalisasi dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi. Kebijakan
akuntansi entitas anak diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan
kebijakan akuntasi yang diadopsi Perseroan.
Pengendalian didapat ketika Perseroan terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variable
dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal
hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee.
Secara spesifik, Perseroan mengendalikan investee jika dan hanya jika Perseroan memiliki
seluruh hal berikut ini:
a. kekuasaan atas investee (misal, hak yang ada memberikan kemampuan kini untuk
mengarahkan aktivitas relevan investee).
b. eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee, dan
c. kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi
jumlah imbal hasil investor.
Ketika Perseroan memiliki kurang dari hak suara mayoritas, Perseroan dapat
mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang relevan dalam menilai apakah memiliki
kekuasaan atas investee tersebut:
a. pengaturan kontraktual dengan pemilik hak suara yang lain.
b. hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain.
c. hak suara dan hak suara potensial Perseroan.
Perseroan menilai kembali apakah investor mengendalikan investee jika fakta dan keadaan
mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian.
Konsolidasi atas entitas anak dimulai ketika Perseroan memiliki pengendalian atas entitas
anak dan berhenti ketika Perseroan kehilangan pengendalian atas entitas anak. Aset,
liabilitas, penghasilan dan beban atas entitas anak yang diakuisisi atau dilepas selama
periode termasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian
dari tanggal Perseroan memperoleh pengendalian sampai dengan tanggal Perseroan
menghentikan pengendalian atas entitas anak.
Laba atau rugi dan setiap komponen atas penghasilan komprehensif lain diatribusikan pada
pemegang saham entitas induk dan pada kepentingan non pengendali (“KNP”), walaupun
hasil di kepentingan non pengendali mempunyai saldo defisit. Bila diperlukan, penyesuaian
dilakukan pada laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansinya sesuai dengan
kebijakan akuntansi Perseroan. Semua aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban dan
arus kas berkaitan dengan transaksi antar anggota Perseroan dan Entitas Anak akan
dieliminasi secara penuh dalam proses konsolidasi.
Keuntungan atau kerugian pelepasan kepentingan non pengendali juga dicatat pada ekuitas.
9
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
c. Setara Kas
Didalam laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, deposito
on call dan investas jangka pendek lainnya yang jatuh tempo dalam waktu tiga (3) bulan atau
kurang yang tidak dijaminkan dan dibatasi penggunaannya.
d. Instrumen Keuangan
Perseroan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan:
Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”
dan PSAK no. 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
(i) Klasifikasi
Aset Keuangan
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai (i) aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan
piutang, (iii) investasi dimiliki hingga jatuh tempo, (iv) atau aset keuangan tersedia untuk
dijual, mana yang sesuai. Perseroan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi aset
keuangan tersebut pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai,
mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir tahun keuangan.
Aset keuangan Perseroan dan Entitas Anak terdiri dari kas dan setara kas, deposito
berjangka, piutang usaha dan piutang lain-lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang
diberikan dan piutang.
10
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014) dapat dikategorikan
sebagai (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi atau (ii)
liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Perseroan dan Entitas
Anak menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Liabilitas keuangan Perseroan dan Entitas Anak terdiri dari utang bank, utang usaha -
pihak ketiga, utang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar, dan utang deviden yang
diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan
diamortisasi.
Aset Keuangan
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, dalam hal aset
keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal
tergantung pada klasifikasi aset.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali jika dampak diskonto tidak
material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Keuntungan atau kerugian diakui pada
laporan laba rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau
mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman,
termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pada awalnya diakui
pada nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang bisa diatribusikan secara langsung
dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga
efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya
perolehan. Beban bunga diakui dalam “Beban keuangan” dalam laba atau rugi.
Keuntungan atau kerugian diakui pada laba atau rugi ketika liabilitas keuangan tersebut
dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.
11
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang
berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan
terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan
yang terorganisasi, jika ada, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran
atau permintaan (bid or ask prices) pada penutupan perdagangan pada akhir periode
pelaporan.
Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan
menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar
terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami
(recent arm’s length market transactions); penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain
yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian
lain.
Bila nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif tidak dapat
ditentukan secara handal, aset keuangan tersebut diakui dan diukur pada nilai
tercatatnya.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif
dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang
tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada
saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari suku bunga efektif.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perseroan dan Entitas Anak mengevaluasi apakah
terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan grup atau kelompok aset keuangan
mengalami penurunan nilai.
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi, Perseroan dan Entitas Anak terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat
bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang
signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan
secara individual. Jika Perseroan dan Entitas Anak menentukan tidak terdapat bukti
obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual,
terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke
dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan
menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya
12
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui,
tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian
tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas
masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi).
Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga
efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku
bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian
penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.
Nilai tercatat atas aset keuangan berkurang melalui penggunaan pos cadangan dan nilai
kerugian yang terjadi diakui dalam laba rugi. Pendapatan bunga selanjutnya diakui
sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif
awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan
terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa
mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perseroan dan
Entitas Anak. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset
keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan
nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau
berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang
penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau
rugi.
Aset Keuangan
Suatu aset keuangan, atau mana yang berlaku, bagian dari aset keuangan atau bagian
dari kelompok aset keuangan sejenis, dihentikan pengakuannya pada saat:
(a) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau
(b) Perseroan dan Entitas Anak mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas
yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayar arus
kas yang diterima tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui
suatu kesepakatan penyerahan dan (i) secara substansial mentransfer seluruh risiko
dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (ii) secara substansial
tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset
keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan
tersebut.
Ketika Perseroan dan Entitas Anak telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari
aset atau telah menandatangani kesepakatan pelepasan (pass through arrangement),
dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat
13
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
atas aset keuangan, maupun mentransfer pengendalian atas aset, aset tersebut diakui
sejauh keterlibatan berkelanjutan Perseroan dan Entitas Anak terhadap aset keuangan
tersebut. Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang
ditransfer diukur sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat aset dan jumlah maksimal
dari pembayaran yang diterima Perseroan dan Entitas Anak yang mungkin harus dibayar
kembali.
Dalam hal ini, Perseroan dan Entitas Anak juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang
ditransfer dan liabilitas terkait diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan liabilitas
yang masih dimiliki Perseroan dan Entitas Anak.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih
antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk setiap aset
baru yang diperoleh dikurangi setiap liabilitas baru yang harus ditanggung; dan (ii) setiap
keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas
harus diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Liabilitas Keuangan
Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman
yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara
substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau
modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan
liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui
dalam laba atau rugi.
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs yang berlaku
pada tanggal transaksi. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata
uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan
oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut.
Laba atau rugi dari selisih kurs mata uang asing dan penjabaran aset dan liabilitas moneter
dalam mata uang asing ke mata uang rupiah diakui dalam laba rugi konsolidasian periode
berjalan.
14
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:
2016 2015
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perseroan dan Entitas Anak:
a. Orang atau anggota keluarga dekatnya yang mempunyai relasi dengan Perseroan dan
Entitas Anak jika orang tersebut:
(i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perseroan dan Entitas Anak;
(ii) memiliki pengaruh signifikan atas Perseroan dan Entitas Anak; atau
(iii) personil manajemen kunci Perseroan dan Entitas Anak.
b. Suatu entitas berelasi dengan Perseroan dan Entitas Anak jika memenuhi salah satu hal
berikut:
(i) entitas dan Perseroan dan Entitas Anak adalah anggota dari kelompok usaha yang
sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi
dengan entitas lainnya).
(ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau
entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok
usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
(iii) kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
(iv) satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah
entitas asosiasi dari entitas ketiga.
(v) entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari
salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan Perusahaan.
(vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi
dalam huruf a).
(vi) orang yang diidentifikasi dalam huruf a) 1) memiliki pengaruh signifikan atas entitas
atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak.
Beberapa persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan persyaratan yang dilakukan
dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
Seluruh transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan.
15
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
g. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai
realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode pertama-masuk,
pertama-keluar (“FIFO”). Harga perolehan barang jadi dan pekerjaan dalam proses terdiri dari
bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya langsung lainnya dan biaya overhead produksi
(berdasarkan kapasitas normal operasi). Persediaan tidak mencakup biaya pinjaman.
Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal, dikurangi
dengan estimasi biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan
penjualan.
Penyisihan untuk persediaan usang dan penurunan nilai persediaan, jika ada, dilakukan
dengan mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi neto persediaan berdasarkan
hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun. Nilai realisasi neto adalah
taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal, dikurangi dengan estimasi biaya
penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.
i. Aset Tetap
Efektif 1 Januari 2016, Perseroan dan entitas anak menerapkan Amandemen PSAK No. 16
(2015) “Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan
Amortisasi”.
Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK No. 16 bahwa pendapatan
mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha
(yang mana aset tersebut adalah bagiannya) daripada manfaat ekonomik dari pemakaian
melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset
tetap yang berdasarkan pada pendapatan tidak dapat digunakan.
Penerapan Amandemen PSAK No. 16 (2015) tidak memiliki dampak pengaruh signifikan
terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi
penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya
tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang
signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”)
aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya
perbaikan dan pemeliharaan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan
laba rugi pada saat terjadinya.
16
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tanah dinyatakan pada harga perolehan dan tidak disusutkan. Biaya legal awal untuk
mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, biaya-biaya tersebut tidak
didepresiasikan. Biaya terkait dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset tak
berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak
ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaannya. Laba atau rugi
yang timbul dari penghentian pengakuan aset dibebankan pada laporan laba rugi
komprehensif pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah dan disesuaikan, pada akhir
periode pelaporan, jika diperlukan.
Entitas anak memiliki properti yang disewakan kepada dan yang digunakan oleh entitas
induknya. Properti tersebut tidak diklasifikasikan sebagai property investasi dalam laporan
keuangan konsolidasian, karena properti tersebut termasuk properti yang digunakan sendiri
jika dilihat dari sudut pandang kelompok usaha. Namun, jika dilihat dari sudut pandang
entitas yang memiliki properti, properti tersebut termasuk katagori properti investasi. Dengan
demikian, lessor memperlakukan kepemilikan properti tersebut sebagai properti investasi
dalam laporan keuangan individualnya.
Entitas anak memiliki tanah dan bangunan yang disewakan kepada entitas induk sehingga
bukan merupakan properti investasi dan direklasifikasi sebagai aset tetap dalam laporan
keuangan konsolidasian.
Perseroan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset”.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perseroan dan Entitas Anak menilai apakah terdapat
indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat
pengujian secara tahunan penurunan nilai aset diperlukan, maka Perseroan dan Entitas Anak
membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui sebagai laba rugi
sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan
nilainya.
Rugi penurunan nilai tersebut harus dipulihkan jika telah terjadi perubahan dalam perkiraan
yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan dari aset non-keuangan. Kerugian
penurunan nilai hanya akan dipulihkan sampai sebatas bahwa nilai tercatat aset non-
keuangan yang tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah
penyusutan seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut
pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi.
k. Sewa
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang
mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa. Perjanjian
17
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
k. Sewa (lanjutan)
tersebut ditelaah apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset
atau aset-aset tertentu atau perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan
aset tersebut, bahkan jika hak tersebut tidak dijabarkan secara eksplisit dalam perjanjian.
Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait
dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam
sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
l. Imbalan Kerja
Efektif 1 Januari 2016, Perseroan dan entitas anak menerapkan Amandemen PSAK No. 24
(2015), “Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja”.
PSAK No. 24 meminta entitas untuk mempertimbangkan iuran dari pekerja atau pihak ketiga
ketika memperhitungkan program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan
jasa, iuran tersebut harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan negatif.
Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun
jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa
dalam periode ketika jasa terkait diberikan, daripada mengalokasikan iuran tersebut pada
periode jasa.
Penerapan PSAK No. 24 (Amandemen 2015) tidak memiliki dampak signifikan terhadap
laporan keuangan konsolidasian. Penerapan Amandemen PSAK No. 24 (2015) telah
diterapkan secara retrospektif. Dampak dari penerapan Amandemen ini diungkapkan pada
Catatan 22.
Perseroan dan Entitas Anak mengakui kewajiban imbalan pasca kerja yang tidak didanai
sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003, tanggal 25 Maret 2003. Beban
pensiun berdasarkan program dana pensiun manfaat pasti Perseroan dan Entitas Anak
ditentukan melalui perhitungan aktuaria secara periodic dengan menggunakan metode
projected-unit credit dan menerapkan asumsi atas tingkat diskonto, hasil yang diharapkan
atas aset program dan tingkat kenaikan manfaat pasti pensiun tahunan.
Seluruh pengukuran kembali, terdiri atas keuntungan dan kerugian aktuarial dan hasil atas
aset dana pensiun (tidak termasuk bunga bersih) diakui langsung melalui penghasilan
komprehensif lainnya dengan tujuan agar aset atau kewajiban pensiun neto diakui dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian untuk mencerminkan nilai penuh dari defisit dan
surplus dana pensiun. Pengukuran kembali tidak mengreklasifikasi laba atau rugi pada
periode berikutnya.
Seluruh pengukuran kembali, terdiri atas keuntungan dan kerugian aktuarial dan hasil atas
aset program (tidak termasuk bunga neto) diakui langsung melalui penghasilan komprehensif
lainnya dengan tujuan agar aset atau kewajiban pensiun neto diakui dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian untuk mencerminkan nilai penuh dari defisit dan surplus program.
Pengukuran kembali tidak mengreklasifikasi laba atau rugi pada periode berikutnya.
18
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Seluruh biaya jasa lalu diakui pada saat yang lebih dulu antara ketika amandemen/kurtailmen
terjadi atau ketika biaya restrukturisasi atau pemutusan hubungan kerja diakui. Bunga neto
dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto terhadap liabilitas atau aset imbalan pasti
neto. Biaya jasa terdiri dari biaya jasa kini dan biaya jasa lalu, keuntungan dan kerugian
kurtailmen dan penyelesaian tidak rutin, jika ada. Beban atau pendapatan bunga neto, dan
biaya jasa diakui dalam laba atau rugi.
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh Perseroan dan
Entitas Anak dan nilainya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar
pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai
(“PPN”).
Beban diakui pada saat terjadi (dasar akrual).
n. Pajak Penghasilan
Perseroan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014), ”Pajak Penghasilan”
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Beban pajak diakui dalam laporan laba rugi
kecuali untuk transaksi yang berhubungan dengan transaksi diakui langsung ke ekuitas,
dalam hal ini diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya.
Pajak Kini
Beban pajak kini dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada tanggal
pelaporan keuangan, dan ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan.
Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan
Tahunan (SPT) sehubungan dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku
membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah
yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.
Bunga dan denda untuk kekurangan atau kelebihan pembayaran pajak penghasilan, jika ada,
dicatat sebagai bagian dari “Manfaat (Beban) Pajak” dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian.
Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak
(“SKP”) diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan, kecuali jika diajukan upaya penyelesaian
selanjutnya. Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan dengan SKP
ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset.
Pajak Tangguhan
Pajak tangguhan diukur dengan metode liabilitas atas beda waktu pada tanggal pelaporan
antara dasar pengenaan pajak untuk aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya untuk tujuan
pelaporan keuangan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer
19
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
kena pajak dengan beberapa pengecualian. Aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan
temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal apabila terdapat kemungkinan besar bahwa
jumlah laba kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi
perbedaan temporer dan rugi fiskal.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan, dan
mengurangi jumlah tercatat jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam
jumlah yang memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan.
Aset pajak tangguhan yang belum diakui dinilai kembali pada setiap akhir periode pelaporan
dan diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan memungkinkan
aset pajak tangguhan tersedia untuk dipulihkan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada
periode saat aset direalisasikan atau liabilitas tersebut diselesaikan, berdasarkan undang-
undang pajak yang berlaku atau berlaku secara substantif pada akhir periode laporan
keuangan. Pengaruh pajak terkait dengan penyisihan dan/atau pemulihan semua perbedaan
temporer selama tahun berjalan, termasuk pengaruh perubahan tarif pajak, untuk transaksi-
transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling hapus saat hak yang dapat
dipaksakan secara hukum ada untuk saling hapus aset pajak kini dan liabilitas pajak kini, atau
aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan berkaitan dengan entitas kena pajak
yang sama, atau Perseroan dan Entitas Anak bermaksud untuk menyelesaikan aset dan
liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Untuk pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final, beban pajak diakui secara
proporsional dengan jumlah pendapatan yang diakui pada periode berjalan. Selisih antara
jumlah pajak penghasilan final yang terutang dengan jumlah yang dibebankan diakui sebagai
pajak dibayar dimuka atau utang pajak.
o. Segmen Pelaporan
Segmen adalah komponen yang dapat dibedakan dari Perseroan dan Entitas Anak yang
terlibat baik dalam menyediakan produk-produk tertentu (segmen usaha), atau dalam
menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki
risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk hal-hal yang dapat
diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan
dengan dasar yang memadai untuk segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan
transaksi antar Perseroan dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
20
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Laba neto per saham dasar dihitung dengan membagi laba periode berjalan yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa
yang beredar yaitu sebanyak 520.160.000 saham pada 2016 dan 2015.
q. Biaya Pinjaman
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, pembangunan, atau
pembuatan aset yang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk persiapan digunakan
sesuai tujuannya atau dijual dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya aset yang bersangkutan.
Semua biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada periode terjadi. Biaya pinjaman
terdiri dari biaya bunga yang ditanggung oleh Entitas Anak sehubungan dengan peminjaman
dana.
Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan
aset agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya, dan pengeluaran untuk aset
kualifikasian dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada
saat selesainya secara substansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan
aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya.
Penjelasan tambahan jasa PSAK No. 13 membedakan antara properti investasi dan
properti yang digunakan sendiri. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa PSAK No. 22,
dan bukan penjelasan tambahan jasa PSAK No. 13, digunakan untuk menentukan
apakah transaksi tersebut adalah pembelian asset atau kombinasi bisnis.
21
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK 16 aset dapat direvaluasi dengan
mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun
neto. Sebagai tambahan, akumulasi penyusutan adalah perbedaan antara jumlah tercatat
bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali
pada jumlah revaluasiannya.
a. Pertimbangan
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan
akuntansi Perseroan dan entitas anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah
yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
Perseroan dan entitas anak mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa
pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal
tersebut, Perseroan dan entitas anak mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi
22
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan
pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan
faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi yang spesifik atas jumlah piutang
pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perseroan
dan entitas anak. Provisi yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan
informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan penurunan nilai. Nilai tercatat dari
piutang usaha Perseroan dan entitas anak sebelum penyisihan kerugian untuk penurunan
nilai pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dijelaskan lebih rinci dalam Catatan 6.
23
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perseroan dan Entitas
Anak dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas imbalan kerja dan beban
imbalan kerja neto. Nilai tercatat dari Imbalan diestimasi atas kesejahteraan karyawan pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dijelaskan lebih rinci dalam Catatan 22.
Pajak Penghasilan
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan liabilitas atas pajak penghasilan
badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah
tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perseroan dan entitas anak mengakui liabilitas
atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak.
Aset Pajak Tangguhan
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan,
sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga
perbedaan temporer tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen
disyaratkan dalam menentukan total aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan
saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa
depan.
Penyisihan Penurunan Nilai Pasar dan Keusangan Persediaan
Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta
dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan
yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul
untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi
yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan Perseroan dan entitas
anak sebelum penyisihan atas keusangan dan penurunan nilai pasar pada tanggal 31
Desember 2016 dan 2015, dijelaskan lebih rinci dalam Catatan 8.
24
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tingkat suku bunga deposito berjangka dalam Dolar AS berkisar dari 0,91% sampai 1,00% per
tahun pada tahun 2016 dan 0,93% sampai 1,25% per tahun pada tahun 2015. Tingkat suku
bunga deposito berjangka dalam Rupiah berkisar dari 4,5% sampai 7,25% per tahun pada tahun
2016 dan 4,50% sampai 9,00% per tahun pada tahun 2015. Tingkat suku bunga deposito
berjangka dalam Yuan China sebesar 1,5% per tahun pada tahun 2016 dan 2,00% per tahun
pada tahun 2015.
25
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. DEPOSITO BERJANGKA
Rincian deposito berjangka adalah sebagai berikut:
2016 2015
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(termasuk AS$ 177.852,41 pada tahun 2016
dan AS$ 230.684,86 pada tahun 2015) 57.830.441.195 54.117.314.349
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk 6.214.654.865 5.541.230.017
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 341.212.335
Total 64.045.096.060 59.999.756.701
Tingkat suku bunga deposito berjangka dalam Rupiah berkisar antara 6,00% sampai 6,75% per
tahun pada tahun 2016 dan 4,25% sampai 5,50% per tahun pada tahun 2015 dan tingkat suku
bunga deposito berjangka dalam Dolar AS adalah 0,25% sampai 0,50% per tahun pada tahun
2016 dan 0,25 % sampai 0,50% per tahun pada tahun 2015.
Jangka waktu penempatan deposito Perseroan berkisar antara 6 sampai 12 bulan dan
perpanjangan otomatis jika tidak ada informasi penarikan dari Perseroan.
Deposito berjangka PT Bank Mandiri (Persero) Tbk digunakan sebagai jaminan atas transaksi
usaha Perseroan dengan pihak ketiga. Deposito pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar
Rp 39.000.000.000 digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman PT Singa Purwakarta Jaya,
entitas anak sebesar Rp 35.000.000.000. (Catatan 14)
Deposito berjangka Bank Ekonomi Raharja Tbk digunakan sebagai jaminan atas fasilitas letter of
credit dan bank garansi yang digunakan.
6. PIUTANG USAHA
Piutang usaha terdiri dari jumlah piutang dari pelanggan yang diklasifikasikan sebagai berikut:
2016 2015
Pihak berelasi (Catatan 24) 22.000.679.980 19.613.090.341
Pihak ketiga
Kontraktor dan pemilik proyek 60.609.222.624 51.948.506.939
Distributor 35.237.759.506 31.915.340.204
26
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2016 2015
Piutang transport 695.711.626 638.487.735
Total 96.542.693.756 84.502.334.878
Dikurangi penyisihan penurunan nilai (10.785.778.913) (9.808.108.507)
Rincian piutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut:
2016 2015
Pihak berelasi
Rupiah 22.000.679.980 19.613.090.341
Pihak ketiga
Rupiah 84.011.482.241 65.827.468.877
Dolar Amerika Serikat 1.745.432.602 8.866.757.494
Analisis umur piutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut:
2016 2015
Pihak berelasi
Belum jatuh tempo 12.629.817.937 13.008.433.331
Jatuh tempo
1 - 30 hari 6.059.108.233 1.022.613.026
31 - 60 hari 776.191.616 1.311.498.373
61 - 90 hari 503.583.886 956.439.663
Lebih dari 90 hari 2.031.978.308 3.314.105.948
27
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Analisis umur piutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut: (lanjutan)
2016 2015
Pihak ketiga
Belum jatuh tempo 18.377.246.328 22.891.793.997
Jatuh tempo
1 - 30 hari 11.143.760.398 11.725.706.074
31 - 60 hari 5.144.072.670 5.168.865.848
61 - 90 hari 6.346.974.799 2.699.138.386
Lebih dari 90 hari 55.530.639.561 42.016.830.573
Total 96.542.693.756 84.502.334.878
2016 2015
Saldo Awal 9.808.108.507 9.808.108.507
Penyisihan tahun berjalan (Catatan 20) 977.670.406 -
Saldo Akhir 10.785.778.913 9.808.108.507
Eksposur maksimum risiko kredit pada tanggal pelaporan adalah sebesar nilai tercatat masing-
masing kategori piutang yang disebutkan di atas. Perseroan dan entitas anak tidak menguasai
aset-aset sebagai jaminan piutang.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir
tahun, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai cukup untuk menutup
kerugian atas tidak tertagihnya piutang.
2016 2015
Sewa gedung 215.769.000 628.563.000
8. PERSEDIAAN
Persediaan terdiri dari:
2016 2015
28
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. PERSEDIAAN (lanjutan)
2016 2015
Penyisihan persediaan usang (532.443.070) (532.443.070)
Total – neto 156.466.742.733 147.350.263.810
Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko tertentu lainnya dengan
jumlah pertanggungan sebesar Rp 176.250.000.000 masing-masing pada tahun 2016 dan 2015.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah tersebut cukup untuk menutup kerugian karena risiko
kebakaran atau risiko tertentu lainnya.
9. ASET TETAP
2016
Biaya Perolehan
Tanah 12.740.545.499 12.682.283.750 - - 16.975.717.249
Bangunan dan prasarana 50.532.530.380 684.738.140 - 27.726.528.037 78.943.796.557
Instalasi listrik 631.462.000 - - 631.462.000
Mesin dan peralatan 60.407.349.337 2.100.502.850 - 255.850.000 62.763.702.187
Kendaraan bermotor 15.227.288.828 973.300.000 273.553.700 (255.850.000) 15.671.185.128
Peralatan pabrik dan
Kantor 20.441.762.060 1.549.787.624 - - 21.991.549.684
-
Akumulasi penyusutan
Bangunan dan prasarana 15.383.330.878 2.452.656.725 - - 17.835.987.603
Instalasi listrik 38.665.053 - - - 38.665.053
Mesin dan peralatan 34.154.222.829 6.111.844.944 - - 40.266.067.773
Kendaraan bermotor 12.364.423.004 1.252.495.338 273.553.700 - 13.343.364.642
Peralatan pabrik dan
Kantor 12.812.017.374 1.803.356.664 - - 14.615.374.037
29
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2015
Biaya Perolehan
Tanah 12.740.545.499 - - - 12.740.545.499
Bangunan dan prasarana 39.486.306.380 11.046.224.000 - - 50.532.530.380
Instalasi listrik 631.462.000 - - - 631.462.000
Mesin dan peralatan 56.464.729.007 3.942.620.330 - 60.407.349.337
Kendaraan bermotor 13.228.885.428 1.998.403.400 - - 15.227.288.828
Peralatan pabrik dan
Kantor 19.097.686.285 1.344.075.775 - - 20.441.762.060
Aset tetap, kecuali tanah telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko tertentu
lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 38.160.000.000 dan
AS$ 6.080.000 pada tahun 2016 dan 2015, dan manajemen berpendapat bahwa jumlah tersebut
cukup untuk menutup kemungkinan kerugian karena risiko kebakaran dan risiko tertentu lainnya.
Rincian penjualan aset tetap pada tahun 2016 adalah sebagai berikut:
2016
Harga jual 98.500.000
Nilai buku -
30
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2016 2015
Hak Guna Bangunan (“HGB”) pabrik yang di Jakarta akan berakhir pada tahun 2027, pabrik di
Jawa Timur, Hak Guna Bangunan (“HGB”) nya akan berakhir sampai tahun 2031 dan 2024
sedangkan Hak Guna Bangunan (“HGB”) pabrik yang di Purwakarta akan berakhir antara tahun
2028 sampai dengan 2030. Manajemen berkeyakinan bahwa kepemilikan hak atas tanah dapat
diperpanjang pada saat jatuh tempo.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat semua aset tetap dapat terealisasi seluruhnya, dan
oleh karena itu, tidak diperlukan cadangan penurunan nilai aset.
Akun ini terutama berasal dari pembelian bahan baku, bahan pendukung dari pemasok, dengan
rincian sebagai berikut:
2016 2015
31
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2016 2015
Belum jatuh tempo 14.458.465.349 7.142.093.906
Jatuh tempo
1 - 30 hari 2.106.312.059 4.670.438.366
31 - 60 hari 244.209.110 408.987.875
61 - 90 hari 34.915.124 52.447.177
Lebih dari 90 hari 171.311.337 1.780.027.160
11. PERPAJAKAN
a. Utang pajak terdiri dari:
2016 2015
Perseroan
Pajak Penghasilan:
Pasal 4 ayat 2 22.000.000 22.000.000
Pasal 21 293.931.158 654.475.484
Pasal 23 22.513.760 9.132.764
Pasal 25 - 579.353.254
Pasal 29 441.274.581 3.385.830.994
Pajak Pertambahan Nilai 1.483.872.666 2.969.124.317
Sub total 2.263.592.165 7.619.916.813
Entitas anak
Pajak Penghasilan
Pasal 23 341.949.425 326.891.390
32
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
* Merupakan penghasilan neto setelah dikurangi beban dari penjualan bahan penunjang/bangunan
konstruksi yang dipotong pajak penghasilan final oleh pelanggan.
Beban pajak penghasilan Perseroan dan entitas anak adalah sebagai berikut:
2016 2015
Perseroan 14.374.846.750 13.852.894.250
33
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Beban pajak penghasilan Perseroan dan entitas anak adalah sebagai berikut: (lanjutan)
2016 2015
d. Rekonsiliasi pajak atas laba usaha konstruksi dari penjualan bahan penunjang/bangunan
konstruksi adalah sebagai berikut:
2016 2015
Penjualan konstruksi 50.700.621.501 15.713.013.478
Harga pokok penjualan konstruksi (27.885.341.826) (6.285.205.391)
Harga pokok konstruksi ditentukan dari penjualan konstruksi masing-masing sebesar 55%
dan 40% untuk tahun 2016 dan 2015. Beban usaha konstruksi dialokasikan dari beban usaha
periode berjalan dengan dasar alokasi berupa perbandingan penjualan konstruksi terhadap
total penjualan periode berjalan masing masing sebesar 13% dan 5% untuk tahun 2016 dan
2015.
2016
Dikreditkan
(dibebankan)
Dikreditkan pada penghasilan
(dibebankan) komprehensif
1 Januari 2016 pada laba rugi Lain 31 Desember 2016
34
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2015
Dikreditkan
(dibebankan)
Dikreditkan pada penghasilan
(dibebankan) komprehensif
1 Januari 2015 pada laba rugi Lain 31 Desember 2015
f. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak
yang berlaku sebesar 25% dari laba sebelum pajak penghasilan pada tahun 2016 dan 2015,
dan beban pajak penghasilan - neto seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
2016 2015
Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat sepenuhnya direalisasi di masa
mendatang.
Manajemen SPJ tidak mengakui aset pajak tangguhan atas akumulasi rugi fiskal karena
adanya ketidakpastian signifikan atas realisasi aset pajak tangguhan tersebut di masa yang
akan datang.
35
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Sampai dengan tanggal laporan keuangan diterbitkan, Perseroan dan SPJ belum
menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan tahun 2016 ke
Kantor Pelayanan Pajak. Perhitungan taksiran penghasilan kena pajak Perseroan dan
taksiran rugi fiskal SPJ pada tahun 2015 sesuai dengan jumlah yang dilaporkan dalam
masing-masing SPT Perseroan dan SPJ.
Akun ini merupakan uang muka yang diterima Perseroan atas penjualan produk-produk berikut:
2016 2015
Pintu besi 67.686.514.222 60.768.519.751
Peralatan kantor 14.054.890.295 3.177.990.962
Penyangga kabel (cable ladders) 914.009.598 809.893.979
Peralatan bangunan 1.363.438.883 985.843.758
Total 84.018.852.998 65.742.248.450
Akun ini merupakan saldo utang bank atas fasilitas kredit yang diperoleh PT Singa Purwakarta
Jaya sebagai berikut ini:
2016 2015
36
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pinjaman ini telah diperpanjang beberapa kali, terakhir berdasarkan Perjanjian Kredit Anggunan
Deposito Nomor: R05.RWH.CMB.JSD/SPPK/0111/T.3/2017 tanggal 9 Januari 2017, jangka
waktu pinjaman diperpanjang sampai dengan 12 Januari 2018.
Beban bunga atas utang bank sebesar Rp 2.046.041.664 pada tahun 2016 diakui pada beban
lain – lain dan beban bunga pada tahun 2015 sebesar Rp 2.093.973.057 dikapitalisasi pada aset
tetap.
Total Saham
Ditempatkan dan Persentase
Pemegang Saham Disetor Penuh Pemilikan (%) Total
Pengurus
Cheng Yong Kim (Presiden Direktur) 690.000 0,13 69.000.000
Lim Tai Pong (Direktur) 480.000 0,09 48.000.000
Ir. Krisant Sophiaan (Direktur) 125.000 0,02 12.500.000
Bukan Pengurus
Lion Holdings Pte. Ltd., Singapura 150.060.000 28,85 15.006.000.000
Lion Holdings Sdn. Bhd., Kuala Lumpur 150.060.000 28,85 15.006.000.000
Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) 218.745.000 42,06 21.874.500.000
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 4 Juni
2015, yang diaktanotariskan dengan Akta Notaris No. 5 tanggal 4 Juni 2015 oleh Fathiah Helmi,
S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham memutuskan untuk merubah nilai nominal saham
Perseroan semula sebesar Rp 1.000 per saham menjadi Rp 100 per saham.
Nilai nominal saham Perseroan semula sebesar Rp 1.000 per saham menjadi Rp 100 per saham.
Atas perubahan tersebut, modal ditempatkan dan disetor penuh masing-masing yang semula
sejumlah 52.016.000 saham pada tahun 2014 menjadi 520.016.000 per saham pada tahun 2015.
2016 2015
37
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2016 2015
Pembagian saham bonus (3.251.000 lembar
saham) pada tahun 1996 (3.251.000.000) (3.251.000.000)
Biaya emisi saham (817.224.900) (817.224.900)
Selisih transaksi entitas sepengendali (27.944.879) (27.944.879)
Beban emisi saham berasal dari Penawaran Umum Terbatas Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu I kepada para pemegang saham pada tahun 1996.
Pada tahun 2013, Perseroan mereklasifikasi selisih transasaksi entitas sepengendali sebesar
Rp 27.944.879 di ekuitas dan menyajikannya dalam pos tambahan modal disetor guna
memenuhi penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 38 (Revisi 2012) “Kombinasi
Bisnis Entitas Sepengendali”.
17. DIVIDEN
Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal
22 Juni 2016, yang telah diaktanotariskan dengan akta No. 76 tertanggal 22 Juni 2016 dari
Notaris Fathiah Helmi, S.H., para pemegang saham memutuskan antara lain membagikan
dividen kas dari laba tahun 2016 sebesar Rp 20.806.400.000 atau Rp 40 per lembar.
Berdasarkan rapat yang sama, para pemegang saham mengalokasikan sebagian laba bersih
Perseroan tahun 2015 untuk cadangan umum sebesar Rp 500.000.000.
Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal
6 Juni 2015, yang telah diaktanotariskan dengan akta No. 5 tertanggal 4 Juni 2015 dari Notaris
Fathiah Helmi, S.H., para pemegang saham memutuskan antara lain membagikan dividen kas
dari laba tahun 2015 sebesar Rp 20.806.400.000 atau Rp 400 per lembar. Berdasarkan rapat
yang sama, para pemegang saham mengalokasikan sebagian laba bersih Perseroan tahun 2014
untuk cadangan umum sebesar Rp 500.000.000.
Penjualan neto, merupakan penghasilan atas penjualan produk Perseroan, yaitu peralatan
kantor, gudang dan pabrikasi lainnya dari logam, seperti lemari arsip (filling cabinet), lemari
penyimpan, pintu besi, racking dan lainnya.
Klasifikasi penjualan neto menurut lokasi pasar adalah sebagai berikut:
2016 2015
Domestik 378.053.136.295 388.728.900.959
38
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Penjualan Perseroan kepada pelanggan yang melebihi 10% dari penjualan neto adalah kepada
PT Bantrunk Murni Indonesia, pihak berelasi, sebesar Rp 77.535.288.752 atau 20,50% dari
penjualan neto pada tahun 2016 dan Rp 96.591.245.594 atau 24,77% dari penjualan neto pada
tahun 2015 (Catatan 24).
Pembelian Perseroan dari pemasok yang melebihi 10% dari pembelian neto adalah dari
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sebesar Rp 47.480.388.000 atau 37% dari pembelian neto pada
tahun 2016 dan Rp 62.535.844.315 atau 41,92% dari pembelian neto pada tahun 2015.
2016 2015
39
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2016 2015
2016 2015
40
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Liabilitas diestimasi atas kesejahteraan karyawan pada tahun 2016 dan 2015 berdasarkan
penilaian aktuarial yang dilakukan oleh PT Sienco Aktuarindo Utama, aktuaris independen,
berdasarkan laporannya tertanggal 9 Februari 2017 untuk tahun 2016 dan tanggal 11 Maret 2016
untuk tahun 2015, dengan menggunakan asumsi berikut ini:
Tingkat diskonto : 8,40% per tahun pada 2016 dan 9,10% per tahun pada 2015
Kenaikan biaya upah dan gaji : 9% per tahun pada 2016 dan 2015
Umur pensiun : 55 tahun
Tingkat kematian : TMI 2012 per tahun 2014 dan CSO 1980 per tahun 2011
Metode : Projected Unit Credit
c. Perubahan liabilitas diestimasi atas kesejahteraan karyawan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
2016 2015
41
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
d. Tabel berikut menunjukkan sensitifitas atas kemungkinan perubahaan tingkat diskonto dan
tingkat kenaikan upah, dengan variable lain dianggap tetap, terhadap liabilitas imbalan kerja
pada tanggal 31 Desember 2016:
2016
Kenaikan Penurunan
1% 1%
Tingkat diskonto -8,90% 10,47%
Dampak liabilitas imbalan kerja 6.306.935.318 (7.418.786.653)
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang
asing terdiri dari:
2016 2015
Mata Uang Original Ekuivalent Rupiah Mata Uang Original Ekuivalent Rupiah
Aset
Setara kas AS$ 6.346.437,72 85.270.737.206 AS$ 6.725.197 92.774.089.994
CNY 4.135.589,19 8.010.636.261 CNY 4.083.124 8.674.188.179
93.281.373.467 101.448.278.173
42
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
Kurs rata-rata mata uang asing pada tanggal 15 Maret 2017 adalah sebesar Rp 13.375 untuk
1 Dolar AS, dan Rp 1.935,18 untuk 1 Yuan China. Kurs tersebut dihitung berdasarkan rata-rata
kurs beli dan jual uang kertas asing dan/atau kurs transaksi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia
pada tanggal tersebut. Jika aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember
2016 dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata pada tanggal 15 Maret 2017, maka laba
selisih kurs akan menurun sebesar Rp 413.432.807.
Rincian akun dan transaksi yang berhubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai
berikut:
Piutang usaha:
PT Bantrunk Murni Indonesia 14.270.585.856 12.368.168.272 2,18% 2,00%
PT Logam Menara Murni 7.730.094.124 7.244.922.069 1,18% 1,13%
Penjualan neto:
PT Bantrunk Murni Indonesia 77.535.288.752 96.591.245.594 20,45% 24,77%
PT Logam Menara Murni 21.871.415.851 26.323.343.063 5,77% 6,75%
PT Lion Metal Works Tbk - 297.021.975 - 0,08%
PT Lionmesh Prima Tbk 16.712.625 20.013.375 0,00% 0,01%
Lion Steelworks Sdn Bhd, Malaysia 1.792.125 3.584.250 0,00% 0,001%
Piutang lain-lain:
PT Lionmesh Prima Tbk 2.246.886.325 1.566.018.584 0,34% 0,23%
Pembelian
PT Lionmesh Prima Tbk 100.374.344 317.783.635 0,05% 0,21%
PT Logam Menara Murni 142.062.593 139.207.347 0,07% 0,09%
PT Bantruk Murni Indonesia 94.494.850 115.742.750 0,04% 0,08%
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana
persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-
pihak yang tidak berelasi. Pinjaman karyawan merupakan pinjaman tanpa dikenakan bunga
dengan jangka waktu maksimal 1 tahun dan pelunasan dilakukan dengan memotong gaji
karyawan yang bersangkutan setiap bulan.
43
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Akun piutang lain-lain merupakan tagihan kepada PT Lionmesh Prima Tbk atas penerimaan
pengalihan liabilitas imbalan kerja pada tahun 2016 dan 2015.
Jumlah kompensasi yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi sebesar Rp 7.546.431.306 pada
tahun 2016 dan Rp 7.137.721.921 pada tahun 2015.
Hubungan dan sifat transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Perseroan melaksanakan kegiatan bisnis utama mereka, yang dibagi menjadi dua (2) produk
utama; peralatan kantor dan material bangunan. Segmen bisnis lainnya seperti C’- Channel dan
bahan material lainnya disajikan secara gabungan sebagai “Lain-lain”. Informasi yang berkaitan
dengan segmen usaha dari Perseroan adalah sebagai berikut:
2016
Peralatan Material
Kantor Bangunan Lain-lain Konsolidasian
(dalam juta (dalam juta (dalam juta (dalam juta
Rupiah) Rupiah) Rupiah) Rupiah)
Penjualan
Penjualan ekstern 220.240 158.897 - 379.137
Beban
Beban pokok penjualan (224.172)
Beban usaha (105.205)
Laba 49.760
Penghasilan bunga 8.180
Penghasilan (beban) lain-lain – neto (3.269)
Beban pajak (12.326)
44
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2016 (lanjutan)
Peralatan Material
Kantor Bangunan Lain-lain Konsolidasian
(dalam juta (dalam juta (dalam juta (dalam juta
Rupiah) Rupiah) Rupiah) Rupiah)
Informasi lainnya
Aset segmen 685.812
Liabilitas segmen 215.209
Pengeluaran modal 19.060
Beban penyusutan (11.620)
2015
Peralatan Material
Kantor Bangunan Lain-lain Konsolidasian
(dalam juta (dalam juta (dalam juta (dalam juta
Rupiah) Rupiah) Rupiah) Rupiah)
Penjualan
Penjualan ekstern 245.035 144.216 - 389.251
Beban
Beban pokok penjualan (246.977)
Beban usaha (104.131)
Laba 38.143
Penghasilan bunga 8.453
Penghasilan (beban) lain-lain – neto 11.855
Beban pajak (12.433)
Informasi lainnya
Aset segmen 639.330
Liabilitas segmen 184.731
Pengeluaran modal 23.661
Beban penyusutan (12.313)
Perseroan dan entitas anak memiliki kebijakan manajemen risiko dan telah menetapkan proses
untuk memantau dan mengendalikan risiko yang melekat pada usaha dan kegiatan. Kebijakan
manajemen risiko dan proses yang ada fokus untuk menghadapi ketidakpastian pasar dan
berusaha untuk meminimalkan dampak yang tidak menguntungkan kinerja keuangan Perseroan
dan entitas anak.
45
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Perseroan dan entitas anak dihadapkan pada risiko berikut dari penggunaan instrumen
keuangan:
1. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko bahwa counterparty tidak akan memenuhi liabilitasnya berdasarkan
instrumen keuangan atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan.
Perseroan dan entitas anak dihadapkan pada risiko kredit dari kegiatan operasi dan dari
aktivitas pendanaan, termasuk deposito pada bank dan instrumen keuangan lainnya. Risiko
kredit terutama berasal dari piutang usaha dari pelanggan yang berasal dari penjualan produk.
Berikut informasi mengenai maksimum kredit yang dihadapi oleh Perseroan dan entitas anak
pada 31 Desember 2016 dan 2015:
2016 2015
Tabel berikut memberikan kualitas kredit dan analisis umur aset keuangan Perseroan dan
entitas anak sesuai dengan peringkat kredit debitur pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015:
2016
Belum
jatuh tempo Telah
dan belum Telah jatuh tempo tetapi belum diturunkan nilainya Jatuh tempo
diturunkan dan diturunkan
nilainya < 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 91 - 120 hari nilainya Total
2015
Belum
jatuh tempo Telah
dan belum Telah jatuh tempo tetapi belum diturunkan nilainya Jatuh tempo
diturunkan dan diturunkan
nilainya < 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 91 - 120 hari nilainya Total
46
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Kualitas kredit instrumen keuangan dikelola oleh Perseroan dan Entitas Anak menggunakan
peringkat kredit internal. Instrumen keuangan diklasifikasikan sebagai "Belum jatuh tempo
dan belum diturunkan nilainya" meliputi instrumen dengan kualitas kredit tinggi karena ada
sedikit atau tidak ada pengalaman kegagalan (default) pada kesepakatan yang dibuat. "Telah
jatuh tempo tetapi belum diturunkan nilainya" adalah akun-akun dengan pengalaman
kegagalan (default) yang sering namun demikian jumlah terhutang masih tertagih. Terakhir,
telah jatuh tempo dan diturunkan nilainya adalah akun yang telah lama belum dilunasi dan
telah dibentuk penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang.
2. Risiko Pasar
Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen
keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Perseroan dipengaruhi oleh risiko
pasar, terutama risiko nilai tukar mata uang asing.
Risiko mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari
suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan dari nilai tukar mata uang asing.
Pengaruh dari risiko perubahan nilai tukar mata uang asing terutama berasal dari aktivitas
usaha Perseroan (ketika pendapatan dan beban terjadi dalam dalam uang yang berbeda dari
mata uang fungsional Perseroan).
Pengaruh fluktuasi nilai tukar atas Perseroan berasal dari nilai tukar antara Dolar AS, Yuan
China dan Rupiah. Bagian signifikan dari risiko nilai tukar mata uang asing berasal dari kas
dan setara kas dalam Dolar AS.
Perseroan memonitor secara ketat fluktuasi dari nilai tukar mata uang asing sehingga dapat
mengambil langkah-langkah yang paling menguntungkan Perseroan pada waktu yang tepat.
Manajemen tidak menganggap perlu untuk melakukan transaksi forward/swap mata uang
asing saat ini.
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas perubahan yang wajar dari nilai tukar Rupiah
terhadap Dolar Amerika dan Yuan China, dimana semua variabel lain konstan, terhadap laba
sebelum beban pajak konsolidasian untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2016 :
47
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Aset dan liabilitas moneter yang signifikan dari Perseroan dalam mata uang asing pada
tanggal 31 Desember 2016 disajikan pada Catatan 23.
3. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perseroan dan Entitas Anak tidak bisa memenuhi
liabilitas pada saat jatuh tempo. Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan yang ketat
atas arus kas masuk (cash-in) dan kas keluar (cash-out) untuk memastikan tersedianya dana
untuk memenuhi kebutuhan pembayaran liabilitas yang jatuh tempo. Secara umum,
kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek maupun jangka panjang yang jatuh
tempo diperoleh dari penjualan kepada pelanggan.
Semua liabilitas keuangan Perseroan dan entitas anak jatuh tempo dalam satu tahun sejak
penyelesaian pelaporan dengan detail sebagai berikut:
2016 2015
Struktur modal Perseroan terdiri dari ekuitas pemilik induk, yang terdiri dari modal yang
ditempatkan, saldo laba dan komponen ekuitas lainnya.
Direksi Perseroan secara berkala melakukan review struktur permodalan Perseroan. Sebagai
bagian dari review ini, Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang
berhubungan. Perseroan mengelola risiko ini dengan memonitor rasio utang terhadap Ekuitas.
48
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Komposisi modal pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 sebagai berikut:
2016 2015
2016 2015
Aset Keuangan
Pinjaman yang diberikan
dan piutang
Kas dan setara kas 209.849.771.599 209.849.771.599 202.395.371.009 202.395.371.009
Deposito berjangka 64.045.096.060 64.045.096.060 59.999.756.701 59.999.756.701
Piutang usaha
Pihak berelasi 22.000.679.980 22.000.679.980 19.613.090.341 19.613.090.341
Pihak ketiga 85.756.914.843 85.756.914.843 74.694.226.371 74.694.226.371
Piutang lain-lain 2.631.040.000 2.631.040.000 2.554.470.000 2.554.470.000
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan yang
dicatat berdasarkan biaya
perolehan diamortisasi
Utang bank 35.000.000.000 35.000.000.000 35.000.000.000 35.000.000.000
Utang usaha - pihak ketiga 17.015.212.979 17.015.212.979 14.053.994.484 14.053.994.484
Utang lain-lain - - 997.559.600 997.559.600
Biaya yang masih harus dibayar 3.291.400.000 3.291.400.000 3.415.000.000 3.415.000.000
Utang dividen 2.423.239.925 2.423.239.925 2.229.003.925 2.229.003.925
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar:
Nilai wajar seluruh aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh
tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.
49
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Perusahaan mereklasifikasi pengaruh selisih kurs terhadap kas dan bank pada laporan arus kas
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan
arus kas yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, sebagai berikut:
2015
Sebelum Setelah
Reklasifikasi Reklasifikasi Reklasifikasi
Standar baru, amandemen dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efekti
untuk tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2016 yang mungkin berdampak pada laporan
keuangan konsolidasian.adalah sebagai berikut:
50
PT LION METAL WORKS Tbk
AND SUBSIDIARY
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2016 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED
AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Table of Contents
Pages
ASSETS
CURRENT ASSETS
Cash and cash equivalents 2c,2d,4 209,849,771,599 202,395,371,009
Time deposits 2d,5 64,045,096,060 59,999,756,701
Trade receivables
Related parties 2d,2m,6,24 22,000,679,980 19,613,090,341
Third parties - net 2d,6 85,756,914,843 74,694,226,371
Employee receivables 2d 2,631,040,000 2,554,470,000
Inventories - net 2g,8 156,466,742,733 147,350,263,810
Advances to suppliers 1,847,839,794 1,109,458,612
Prepaid expenses 2h,7 215,769,000 628,563,000
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
The accompanying notes form are an integral part of these consolidated financial statements.
1
PT LION METAL WORKS Tbk AND SUBSIDIARY
CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)
As of December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CURRENT LIABILITIES
Trade payables - third parties 2d,10 17,015,212,979 14,053,994,484
Other payables 2d - 997,559,600
Bank loan 2d,5,14 35,000,000,000 35,000,000,000
Taxes payable 2d,2n,11 2,605,541,590 7,946,808,203
Accrued expenses 2d,12 3,291,400,000 3,415,000,000
Advances from customers 2g,13 84,018,852,998 65,742,248,450
Dividends payable 2d,17 2,423,239,925 2,229,003,925
Short-term employee benefits liability 2l,22 8,179,318,069 4,308,910,316
NON-CURRENT LIABILITY
Long-term employee benefits liability 2l,22 62,676,337,255 51,037,129,224
EQUITY
Capital stock - par value
Rp 100 per share
Authorized - 2,000,000 shares
Issued and fully paid
- 520,160,000 shares 15 52,016,000,000 52,016,000,000
Additional paid in capital - net 16 1,954,630,221 1,954,630,221
Retained earnings
Appropriated 17 9,168,000,000 8,668,000,000
Unappropriated 407,464,462,950 391,960,865,950
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
The accompanying notes form are an integral part of these consolidated financial statements.
2
PT LION METAL WORKS Tbk AND SUBSIDIARY
CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS
AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
For the Year Ended December 31, 2016
(Express in Rupiah, unless otherwise stated)
The accompanying notes form are an integral part of these consolidated financial statements.
3
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Retained Earnings
Balance as of
January 1, 2015 52,016,000,000 1,954,630,221 8,168,000,000 363,795,039,174 425,933,669,395
Remeasurement of
estimated liability for
employee benefits 2l,22 - - - 4,604,785,719 4,604,785,719
Appropriation for
general reserve 17 - - 500,000,000 (500,000,000 ) -
Net income in 2016 - - - 42,345,417,055 42,345,417,055
Remeasurement of
estimated liability for
employee benefits 2l,22 - - - (7,380,560,075) (7,380,560,075)
The accompanying notes form are an integral part of these consolidated financial statements.
4
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
5
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
1. GENERAL
PT Lion Metal Works (the “Company”) was established in Indonesia within the framework of
the Foreign Capital Investment Law No. 1 of 1967 juncto No. 11 of 1970 (the latest has
changed with Law No. 25 Year 2007) based on Notarial Deed No. 21 dated August 16, 1972
of Drs. Gde Ngurah Rai, S.H., as amended by Notarial Deed No. 1 dated June 2, 1973 and
No. 9 dated November 11, 1974 of the same notary. The Deed of Establishment and the
amendments were published in Supplement No. 215 of State Gazette No. 34 dated April 29,
1975. The Company’s Articles of Association has been amended several times, among others
of which were covered under Notarial Deed No. 41 dated August 27, 1999 of Fathiah Helmi,
S.H., and was made mainly to comply with Capital Market Supervisory Board Regulation
No. Kep-44/PM/1998 regarding the increase of share capital without pre - emptive rights. The
amendments of the Articles of Association were approved by the Ministry of Justice in its
Letter No. C-19408 HT.01.04.-TH.99 dated November 30, 1999. The latest amendment was
based on Notarial Deed No. 05 dated June 4, 2015 by Fathiah Helmi, SH., concerning the
change in the par value of the Company’s share from Rp 1,000 to Rp 100. The amendment
has been approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in
its Decision Letter No. AHU-3527532.AH.01.11.Year 2015 dated July 1, 2015.
According to Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company shall engage in
the manufacture of office equipment and other steel products. Currently, the Company
manufactures office equipment, warehouse equipment, building materials and construction
and others from steel such as filing cabinet, cupboard and steel door; warehouse equipment
such as steel rack and pallet; cable ladder; and other steel products. The Company started its
commercial operations in 1974.
The Company’s corporate office and one of its two plants are located at Km. 24.5, Jalan Raya
Bekasi, Cakung, East Jakarta.
In 1993, the Company made its initial public offering of its 3,000,000 shares. After the
distribution of 3,251,000 share dividends, 3,251,000 bonus shares, and the Company’s First
Limited Public Offering of Rights for a total number of 32,510,000 shares in 1996, the total
number of its shares listed on the stock exchange in Indonesia increased to 52,016,000
shares (including the 10,004,000 shares outstanding prior to the public offering).
c. The Subsidiary
The Company has more than 50% equity ownership of the subsidiary with details as follows:
PT Singa Purwakarta Jaya Purwakarta Industrial estate 99% Under development 83,139,584,457 69,112,437,869
stage
6
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
1. GENERAL (continued)
As of December 31, 2016 and 2015, the members of the Boards of Commissioners and
Directors based on a resolution of the Company’s Annual Stockholders’ General Meetings
held on June 22, 2016 and June 6, 2015 are as follows:
Cheng Yong Kwang : President Commissioner Cheng Yong Kim : President Director
Lee Whay Keong : Commissioner Lim Tai Pong : Director
Joseph Tjandradjaja : Independent Commissioner Ir. Krisant Sophiaan : Director
Tjoe Tjoe Peng : Director
(Lawer Supendi)
As of December 31, 2016 and 2015, the members of Audit Commitee are as follows:
Audit Commitee
Joseph Tjandradjaja : Chairman
Irianna Halim Saputra, SE: Member
Syarifudin Zuchri, SE : Member
As of December 31, 2016 and 2015, the Company and Subsidiary have 746 and 701
employees (unaudited), respectively.
The accompanying consolidated financial statements were completed and authorized for
issue by the Company’s management on March 15, 2017.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian
Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statement of Financial
Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations of Statement of Financial Accounting
Standard (“ISAK”) issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian
Institute of Accountants (“DSAK”) and the Regulations and Financial Statements Presentation
and Disclosure Guidelines issued by the Financial Services Authority (“OJK”).
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with PSAK No. 1
(Revised 2013), “Presentation of Financial Statements”.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements
are consistent with those made in the preparation of the Company and Subsidiary’s
consolidated financial statements for the year ended December 31, 2015, except for the
adoption of several amended SAKs. As disclosed further in the relevant succeeding Notes,
several amended and published accounting standards were adopted effective
January 1, 2016.
7
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
The consolidated financial statements, except for the statements of cash flows, have been
prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except for certain accounts
which are measured on the bases described in the related accounting policies for those
accounts.
The Company applied PSAK No. 2 (Revised 2009), “Statement of Cash Flows”.
The statement of cash flows is prepared using the direct method with classifications of cash
flows into operating, investing and financing activities.
The presentation currency used in the preparation of the financial statements is the
Indonesian Rupiah, which is the Company and Subsidiary’s functional currency.
b. Principles of Consolidation
Effective January 1, 2016, the Company and Subsidiary adopted Amendments to PSAK No. 4
(2015), “Separate Financial Statements: Equity Method in Separate Financial Statements”.
The amendments, among others, allow entities to use the equity method to account for
investments in subsidiaries, joint ventures and associates in their separate financial
statements.
The adoption of Amendments to PSAK No. 4 (2015) has no significant impact on the
consolidated financial statements.
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company
and entities in which the Company has the ability to directly or indirectly exercise control.
The financial statements of the Subsidiary are prepared for the same reporting period as the
Parent Company. The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial
statements have been consistently applied by the Company and Subsidiary, unless otherwise
stated.
Subsidiary is fully consolidated from the date of acquisition, being the date on which the
Company obtains control, and continue to be consolidated until the date when such control
ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through
subsidiaries, more than half of the voting power of an entity.
8
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Control is achieved when the Company is exposed, or has rights, to variable returns from its
involvement with the investee and has the ability to affect those returns through its power over
the investee.
Specifically, the Company controls an investee if and only if the Company has:
a. Power over the investee (i.e., existing rights that give it the current ability to direct the
relevant activities of the investee).
b. Exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee, and
c. The ability to use its power over the investee to affect its returns.
When the Company has less than a majority of the voting or similar right of an investee, the
Company considers, all relevant facts and circumstances in assessing whether it has power
over an investee, including:
a. The contractual arrangement with the other vote holders of the investee.
b. Rights arising from other contractual arrangements.
c. The Company’s voting rights and potential voting rights.
The Company re-assesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances
indicate that there are changes to one or more of the three elements of control. Consolidation
of a subsidiary begins when the Company obtains control over the subsidiary and ceases
when the Company loses control of the subsidiary. Assets, liabilities, income and expenses of
a subsidiary acquired or disposed of during the period are included in the consolidated
statement of profit or loss and other comprehensive income from the date the Company gains
control until the date the Company ceases to control the subsidiary.
Profit or loss and each component of other comprehensive income (OCI) are attributed to the
equity holders of the parent of the Company and to the non-controlling interest (“NCI”), even if
this results in the NCI having a deficit balance. When necessary, adjustments are made to the
financial statements of subsidiary to bring its accounting policies in line with the Company’s
accounting policies. All intra-group assets and liabilities, equity, income, expenses and cash
flows relating to transactions between Company and Subsidiary are eliminated in full on
consolidation.
Transactions with NCI that do not result in loss of control are accounted for as equity
transactions. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant
share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity.
A change in the ownership interest of a subsidiary, without a loss of control, is accounted for
as an equity transaction. If the Company loses control over a subsidiary, it:
9
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiary not
attributable directly or indirectly to the Company, which are presented in the consolidated
statement of profit or loss and other comprehensive income and under the equity section of
the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the
corresponding portion attributable to the owner of the parent entity.
c. Cash Equivalents
In the consolidated statement of cash flows, cash and cash equivalents consist of cash on
hand, cash in banks and time deposits with maturities of three months or less from the date of
placement and are not used as collateral and are not restricted.
d. Financial Instruments
The Company and Subsidiary applied PSAK No. 50 (Revised 2014) “Financial Instruments:
Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2014) “Financial Instruments: Recognition and
Measurement” and PSAK No. 60 (2014) “Financial Instruments: Disclosures".
Classification
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2014) are classified as (i)
financial assets at fair value through profit or loss, (ii) loans and receivables, (iii) held-to-
maturity investments, or (iv) available for sale financial assets, as appropriate. The
Comapny and Subsidiary determine the classification of its financial assets at initial
recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates the designation of such
assets at each financial year end.
The Company and Subsidiary’s financial assets consist of cash and cash equivalents,
time deposits, trade receivables, employee receivables and other receivables classified
as loans and receivables.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2014) are classified as (i)
financial liabilities at fair value through profit or loss, (ii) financial liabilities measured at
amortized cost, or (iii) as derivatives designated as hedging instruments in an effective
hedge, as appropriate. The Company and Subsidiary determine the classification of its
financial liabilities at initial recognition.
10
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Classification (continued)
The Company and Subsidiary’s financial liabilities consist of trade payables, other
payables, bank loan, accrued expenses and dividends payable classified as financial
liabilities measured at amortized cost.
Financial assets are recognized initially at fair value, plus, in the case of financial assets
not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs. The
subsequent measurement of financial assets depends on their classification.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable
payments that are not quoted in an active market. Subsequent to initial recognition, such
financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method less
impairment, except for those assets in which the interest calculation is not material. Gains
or losses are recognized in profit or loss when the financial assets are derecognized or
impaired, as well as through the amortization process.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans
and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the
consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable
legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net
basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
The fair values of financial instruments that are actively traded in organized financial markets,
if any, are determined by reference to quoted market bid or ask prices at the close of
business at the end of the reporting period.
11
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using
valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market
transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the
same; discounted cash flow analysis; or other valuation models.
When the fair value of the financial instruments not traded in an active market cannot be
reliably determined, such financial assets are recognized and measured at their carrying
amounts.
Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for
impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any
premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an
integral part of the effective interest rate.
The Company and Subsidary assesses at the end of each reporting period whether there is
any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
For financial assets carried at amortized cost, the Company and Subsidiary first assess
whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are
individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If
the Company and Subsidiary determine that no objective evidence of impairment exists for an
individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a
group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them
for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an
impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment
of impairment.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is
measured as the difference between the assets carrying amount and the present value of
estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been
incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial
assets original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate
for measuring any impairment loss is the current effective interest rate.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the
amount of the loss is recognized in profit or loss. Subsequent interest income is recognized at
the carrying value of the impaired based on the original effective interest rate of financial
assets. Loans and receivables along with the related reserves written off when there is no
12
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
realistic possibility of the recovery in the foreseeable future and all collateral has been
realized or transferred to the Company and Subsidiary. If, in a subsequent period, the amount
of the impairment loss decreases and the impairment was recognized, the previously
recognized impairment loss is reversed to the extent that the carrying amount of the asset
does not exceed its amortized cost at the reversal date by adjusting the allowance account.
The amount of the reversal is recognized in profit or loss.
Derecognition
(a) the contractual rights to receive cash flows from the financial asset have expired; or
(b) the Company and Subsidiary have transferred its contractual rights to receive cash
flows from the financial asset or have assumed an obligation to pay them in full
without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either
(i) have transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (ii)
have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the
financial asset, but have transferred control of the financial asset.
When the Company and Subsidiary have transferred their rights to receive cash flows
from an asset or have entered into a pass-through arrangement, and have neither
transferred nor retained substantially all of the risks and rewards of the asset nor
transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Company and
Subsidiary continuing involvement in the asset.
In that case, the Company and Subsidiary also recognize an associated liability. The
transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the
rights and obligations that the Company and Subsidiary have retained.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying
amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained
less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been
recognized directly in equity is recognized in the consolidated statement of profit or loss
and other comprehensive income.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on
substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified,
such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and
the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is
recognized in profit or loss.
13
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Transactions in foreign currencies are translated into Rupiah using the exchange rates
prevailing at the transaction date. At the end of the reporting period, monetary assets and
liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using the middle rate
determined by Bank Indonesia on those dates.
The exchange gains and losses arising from transactions in foreign currencies and from the
translation of foreign currencies monetary assets and liabilities are recognized in profit or loss
for the year.
The exchange rates used as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:
2016 2015
a. A person or a close member of that person's family is related to the Company and
Subsidiary if that person:
(i) has control or joint control over the Company and Subsidiary;
(ii) has significant influence over the Company and Subsidiary; or,
(iii) is a member of the key management personnel of the Group or of a parent of the
Company and Subsidiary.
b. An entity is related to the Company and Subsidiary if any of the following conditions
applies:
(i) the entity and the Company and Subsidiary are members of the same group (which
means that each
parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
(ii) one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint
venture of a member of a group of which the other entity is a member).
(iii) both entities are joint ventures of the same third party.
(iv) one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the
third entity.
(v) the entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of
either the reporting entity or an entity related to the Company and Subsidiary.
(vi) the entity is controlled or jointly controlled by a person identified in a).
(vii) a person identified in a) 1) has significant influence over the entity or is a member of
the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity)
The transactions are made based on terms agreed by the parties. Such terms may not be the
same as those of the transactions between unrelated parties.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant
Notes herein.
14
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
g. Inventories
Inventories are valued at the lower of cost and net realizable value. Cost is determined using
the first-in, first-out (“FIFO”) method. The cost of finished goods and work in progress
comprises raw materials, direct labor, other direct costs and related production overheads
(based on normal operating capacity). It excludes borrowing costs.
Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less
estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.
Allowance for inventory obsolescence and decline in the value of inventories, if any, is
provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable value based on the
review of the condition of inventories at the end of the year.
h. Prepaid Expenses
Prepaid expenses are charged to operations over the periods benefit using the straight - line
method.
i. Fixed Assets
Effective January 1, 2016, the Company and Subsidiary adopted Amendments to PSAK No.
16 (2015) “Fixed Assets: Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and
Amortization”.
The amendments clarify the principles in PSAK No. 16 that revenue reflects a pattern of
economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is part)
rather than the economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a
revenue-based method cannot be used to depreciate the property, plant and equipment.
The adoption of Amendments to PSAK No. 16 (2015) has no significant impact on the
consolidated financial statements.
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and any impairment loss. Such
cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when the cost is incurred, if the
recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is
recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition
criteria are met. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition
criteria are recognized in consolidated statements of comprehensive income as incurred.
15
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Land is stated at cost and not depreciated. Initial legal costs incurred to obtain legal rights are
recognised as part of the acquisition cost of the land, and these costs are not depreciated.
Costs related to renewal of land rights are recognized as intangible assets and amortized
during the period of the land rights.
The carrying values of fixed assets are derecognized upon disposal or when no future
economic benefits are expected from its use. Any gain or loss arising on derecognition of the
assets is charged to profit or loss in the year the assets is derecognized.
The residual values, estimated useful lives, and depreciation method are reviewed and
adjusted, at year end, if necessary.
The Subsidiary owns property that is leased to and used by the parent entity. The property
does not qualify as an investment property in the consolidated financial statements, because
the property is owner-occupied from the perspective of the group. However, from the
perspective of the entity that owns it, the property is an investment property. Therefore, the
lessor treats the property as an investment property in its individual financial statements.
The Subsidiary owns land and buildings that are leased to the parent entity therefore not
qualified as investment property and classified as fixed assets in the consolidated financial
statements.
The Company and Subsidiary applied PSAK No. 48 (Revised 2014) “Impairment of Assets”.
The Company and Subsidiary assess at each reporting period whether there is an indication
that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment
testing for an asset is required, the Company and Subsidiary makes an estimate of the
asset’s recoverable amount.
Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized as profit or loss under
expenses categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
An impairment loss is reversed if there has been a change in the estimate used to determine
the recoverable amount of a non-financial asset. An impairment loss is only reversed to the
extent that the non-financial asset’s carrying amount does not exceed the recoveble amount,
nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation or
amortization, if no impairment loss of non-financial assets has been recognized. Reversal of
an impairment loss is recognized in the profit or loss.
k. Leases
16
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
k. Leases (continued)
Lease which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownerships
are classified as operating leasses. Operating lease payments are recognzed as an expenses
in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income on a straight-
line basis over the lease term.
Effective January 1, 2016, the Company adopted Amendments to PSAK No. 24 (2015),
“Employee Benefits - Defined Benefit Plans: Employee Contributions”.
PSAK No. 24 requires an entity to consider contributions from employees or third parties
when accounting for defined benefit plans. Where the contributions are linked to service,
these should be attributed to periods of service as a negative benefit. These amendments
clarify that, if the amount of the contributions is independent of the number of service years,
an entity is permitted to recognize such contributions as a reduction in the service cost in the
period in which the service is rendered, instead of allocating the contributions to the periods of
service.
The adoption of Amendments to PSAK No. 24 (2015) has no significant impact on the
consolidated financial statements.
The Company recognized unfunded employee benefits liability in accordance with Labor Law
No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the “Labor Law”). Pension costs under the Company’s
defined benefit pension plans are determined by periodic actuarial calculation using the
projected-unit-credit method and applying the assumptions on discount rate, expected return
on plan assets and annual rate of increase in compensation.
All remeasurements, comprising of actuarial gains and losses, and the return of plan assets
(excluding net interest) are recognized immediately through other comprehensive income in
order for the net pension asset or liability recognized in the consolidated statement of financial
position to reflect the full value of the plan deficit and surplus. Remeasurements are not
reclassified to profit or loss in subsequent periods.
All past service costs are recognized at the earlier of when the amendment or curtailment
occurs and when the related restructuring or termination costs are recognized. Net interest is
calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability or asset. Service
cost comprise current service costs and past service cost, gains and losses on curtailments
and non-routine settlements, if any. Net interest expense or income, and service costs are
recognized in profit or loss.
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to
the Company and Subsidiary and the revenue can be reliably measured. Revenue is
measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and
Value Added Taxes (“VAT”).
17
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
n. Income Tax
The Company and Subsidiary adopted PSAK No. 46 (Revised 2014), “Income Taxes”.
Income tax expense comprises current and deferred tax. Income tax expense is recognized in
profit or loss except to the extent that it relates to items recognized directly in equity, in which
case it is recognized in other comprehensive income.
Current tax
Current tax expense is calculated using tax rates that have been enacted or substantively
enacted at end of the reporting period, and is provided based on the estimated taxable
income for the year. Management periodically evaluates positions taken in tax returns with
respect to situations in which applicable tax regulation is subject to interpretation. It
establishes provision where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the
tax authorities.
Interest and penalties for the underpayment or overpayment of income tax, if any, are to be
presented as part of “Income Tax Expense - Net” in the consolidated statement of profit or
loss and other comprehensive income.
The amounts of additional tax principal and penalty imposed through a tax assessment letter
(“SKP”) are recognized as income or expense in the current year in the consolidated
statement of profit or loss and other comprehensive income, unless further settlement is
submitted. The amounts of tax principal and penalty imposed through an SKP are deferred as
long as they meet the asset recognition criteria.
Deferred tax
Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences at the reporting
date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial
reporting purposes. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences
with certain exceptions. Deferred tax assets are recognized for deductible temporary
differences and tax losses carry-forward to the extent that it is probable that taxable income
will be available in future years against which the deductible temporary differences and tax
losses carry-forward can be utilized.
The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at each reporting date and reduced to
the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow
all or part of the benefit of that deferred tax asset to be utilized. Unrecognized deferred tax
assets are reassessed at each reporting date and are recognized to the extent that it has
become probable that future taxable income will allow the deferred tax assets to be
recovered.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to
the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax laws that have
been enacted or substantively enacted at the end of reporting period. The related tax effects
of the provisions for and/or reversals of all temporary differences during the year, including the
effect of change in tax rates, are credited or charged to current period operations, except to
the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.
18
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Deferred tax assets and liabilities are offset when a legally enforceable right exists to offset
current tax assets against current tax liabilities, or the deferred tax assets and the deferred tax
liabilities relate to the same taxable entity, or the Company and Subsidiary intends to settle its
current assets and liabilities on a net basis.
Final tax
For income subject to final tax, tax expense is recognized in proportion to the amount of
revenue recognized in the current period. The difference between the final income tax payable
and the amount charged is recognized as prepaid tax or tax debt.
o. Segment Reporting
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to
a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They
are determined before intra - group balances and intra-group transaction are eliminated.
Basic earnings per share are calculated by dividing net profit for the year attributable to
ordinary equity holders of the parent by the weighted average number of ordinary shares
outstanding amounted to 520,160,000 shares in 2016 and 2015.
q. Borrowing costs
All other borrowing costs are expensed in the period they occur. Borrowing costs consist of
interest and other costs that the Subsidiary incurs in connection with the borrowing of funds.
Capitalization of borrowing costs commences when the activities to prepare the qualifying
asset for its intended use are in progress and the expenditures for the qualifying asset and
the borrowing costs have been incurred. Capitalization of borrowing costs ceases when
substantially all the activities necessary to prepare the qualifying assets are substantially
completed for their intended use.
19
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
The Company and Subsidiary adopted the following 2015 annual improvements effective
January 1, 2016:
The improvement clarifies that an entity must disclose the judgments made by
management in applying the aggregation criteria in paragraph 12 of PSAK 5 including brief
description of operating segments that have been aggregated and the economic
characteristics, and disclose the reconciliation of segment assets to total assets if the
reconciliation is reported to the chief operating decision maker, similar to the required
disclosure for segment liabilities.
The improvement clarifies that a management entity (an entity that provides key
management personnel services) is a related party subject to the related party disclosures.
In addition, an entity that uses a management entity is required to disclose the expenses
incurred for management services.
The improvement clarifies that in PSAK 16 the asset may be revalued by reference to
observable data on either the gross or the net carrying amount. In addition, the
accumulated depreciation is the difference between the gross and carrying amount of the
asset. The carrying amount of the asset is restated by the revalued amount.
This improvement provides editorial correction for paragraph 27 of PSAK No. 25.
The improvement clarifies that the portfolio exception in PSAK No. 68 can be applied not
only to financial assets and financial liabilities, but also to other contracts within the scope
of PSAK No. 55.
The adoption of the 2015 annual improvements has no significant impact on the consolidated
financial statements.
20
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
The preparation of the Company and Subsidiary’s consolidated financial statements requires
management to make judgments, estimates and assumptions that affect the amounts reported
herein, and the related disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period.
Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a
material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.
a. Judgments
The following judgments are made by management in the process of applying the Company
and Subsidiary’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts
recognized in the consolidated financial statements:
The Company and Subsidiary determine the classifications of certain assets and liabilities as
financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK
No. 55 (Revised 2014). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted
for in accordance with the Company and Subsidiary’s accounting policies Note 2d.
The Company and Subsidiary evaluate specific accounts where it has information that certain
customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company and
Subsidiary use judgment, based on the best available facts and circumstances, including but
not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit
status based on third party credit reports and known market factors, to record specific
provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the
Company and Subsidiary expect to collect. These specific provisions are re-evaluated and
adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment
losses on trade receivables. The carrying amount of the Company and Subsidiary’s trade
receivables before allowance for impairment losses as of December 31, 2016 and 2015 are
disclosed on Note 6.
The functional currency of the Company and Subsidiary is the currency of the primary
economic environment in which each entity operates. It is the currency that mainly influences
the sales and cost of goods sold. Based on the Company and Subsidiary’s management
assessment, the Company and Subsidiary’s functional currency is in Rupiah.
21
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
The costs of fixed assets are depreciated on a straight - line and double declining balance
method over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these
fixed assets to be within 5 to 50 years. These are common life expectancies applied in the
industries where the Company and Subsidiary conduct its businesses. Changes in the
expected level of usage and technological development could impact the economic useful
lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could
be revised. The carrying amount of the Company’s fixed assets as of December 31, 2016 and
2015 are disclosed on Note 9.
Employee Benefits
The determination of the Company’s obligations and cost for pension and employee benefits
liability is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent
actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount
rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement
age and mortality rate.
Actual results that differ from the Company’s assumptions are recognized immediately in the
profit or loss as and when they occurred. While the Company believes that assumptions are
reasonable and appropriate, significant differences in the Company’s actual experiences or
significant changes in the Company’s assumptions may materially affect estimated liability for
employee benefits and net employee benefits expense. The carrying amount of the
Company’s estimated liability for employee benefits as of December 31, 2016 and 2015 are
disclosed on Note 22.
Income Tax
Significant judgment is involved in determining for the corporate income tax liability. There
are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain
during the ordinary course of business. The Company and Subsidiary recognize liabilities for
expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate
income tax will be due.
Deferred Tax Assets
Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences, to the extent that
it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary
differences can be realized. Significant management estimates are required to determine the
amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the
level of the future taxable profits together with future tax planning strategies.
22
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
2016 2015
23
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
2016 2015
US Dollar denominated time deposits bear interest ranging from 0.91% to 1.00% per annum in
2016 and 0.93% to 1.25% per annum in 2015. Rupiah denominated time deposits bear interest
ranging from 4.50% to 7.25% per annum in 2016 and 4.50% to 9.00% per annum in 2015.
Chinese Yuan denominated time deposits bear interest at 1.5% per annum in 2016 and 2.00%
per annum in 2015.
The term of the above time deposits ranging from 1 - 3 months and automatically extended if no
information regarding the withdrawal has been received by The Bank from the Company.
The maximum exposure to credit risk at the end of the reporting period is the carrying amount of
each class of cash and cash equivalents mentioned above.
5. TIME DEPOSITS
2016 2015
Rupiah denominated time deposits bear interest ranging from 6.00% to 6.75% per annum in 2016
and 4.25% to 5.50% per annum in 2015 and the US Dollar denominated time deposits bear
interest ranging from 0.25% to 0.5% per annum in 2016 and 2015.
The term of the above time deposits ranging from 1 - 3 months and automatically extended if no
information regarding the withdrawal has been received by The Bank from the Company.
Time deposits at PT Bank Mandiri (Persero) Tbk amounting to Rp 39,000,000,000 are used as
collateral for loan of PT Singa Purwakarta Jaya, a Subsidiary, amounted to Rp 35,000,000,000
(Note 14)
Time deposits in PT Bank Ekonomi Raharja Tbk are used as collateral for the outstanding letters
of credit and bank guarantee.
24
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
6. TRADE RECEIVABLES
Trade receivables consist of amounts due from customers with details as follows:
2016 2015
Related parties (Note 24) 22,000,679,980 19,613,090,341
Third parties:
Contractors and project owners 60,609,222,624 51,948,506,939
Distributors 35,237,759,506 31,915,340,204
Transportation receivable 695,711,626 638,487,735
2016 2015
Related parties
Rupiah 22,000,679,980 19,613,090,341
Third parties
Rupiah 84,011,482,241 65,827,468,877
US Dollar 1,745,432,602 8,866,757,494
Sub total 85,756,914,843 74,694,226,371
The aging analysis of the trade receivables based on invoice date are as follows:
2016 2015
Related parties
Current 12,629,817,937 13,008,433,331
Past due
1 - 30 days 6,059,108,233 1,022,613,026
31 - 60 days 776,191,616 1,311,498,373
61 - 90 days 503,583,886 956,439,663
Over 90 days 2,031,978,308 3,314,105,948
25
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
The aging analysis of the trade receivables based on invoice date are as follows: (continued)
2016 2015
Third parties
Current 18,377,246,328 22,891,793,997
Past due
1 - 30 days 11,143,760,398 11,725,706,074
31 - 60 days 5,144,072,670 5,168,865,848
61 - 90 days 6,346,974,799 2,699,138,386
Over 90 days 55,530,639,561 42,016,830,573
Total 96,542,693,756 84,502,334,878
2016 2015
Third parties
Balance at beginning of the year 9,808,108,507 9,808,108,507
Provision during the year 977,670,406 -
Balance at end of the year 10,785,778,913 9,808,108,507
The maximum exposure to credit risk at the end of the reporting period is the carrying value of
each class of receivable mentioned above. The Company and Subsidiary does not hold any
collateral as security.
Based on the review of the status of the individual receivables at the end of the year, the
management believes that the allowance for impairment is adequate to cover losses from non -
collection of receivables.
7. PREPAID EXPENSES
Prepaid expenses consist of:
2016 2015
8. INVENTORIES
Inventories consist of:
2016 2015
26
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
8. INVENTORIES (continued)
Inventories consist of: (continued)
2016 2015
Inventories are covered with insurance against losses from fire and other risks under blanket
policies for Rp 176,250,000,000 in 2016 and 2015, which in management’s opinion is adequate to
cover possible losses from fire and other risks.
Based on the review of the condition of the inventories at the end of the year, management
believes that the inventories are realizable at the stated amounts and the allowance for inventory
obsolescence is adequate.
9. FIXED ASSETS
The details of fixed assets are as follows:
2016
Beginning Ending
Description Balance Addition Deducation Reclassification Balance
Cost
Land 12,740,545,499 12,682,283,750 - - 25,422,829,249
Building and improvements 50,532,530,380 684,738,140 - 27,726,528,037 78,943,796,557
Power plant 631,462,000 - - - 631,462,000
Machinery and equipment 60,407,349,337 2,100,502,850 - 255,850,000 62,763,702,187
Motor vehicles 15,227,288,828 973,300,000 273,553,700 (255,850,000) 15,671,185,128
Office and factory
equipment 20,441,762,060 1,549,787,624 - - 21,991,549,684
Asset in progress
Building and improvements 27,726,528,037 - - (27,726,528,037) -
Roads and improvements - 1,069,055,886 - - 1,069,055,886
Accumulated Depreciation
Building and improvements 15,383,330,878 2,452,656,725 - - 17,835,987,603
Power plant 38,665,053 - - - 38,665,053
Machinery and equipment 34,154,222,829 6,111,844,944 - - 40,266,067,773
Motor vehicles 12,364,423,004 1,252,495,338 273,553,700 - 13,343,364,642
Office and factory
equipment 12,812,017,374 1,803,356,664 - - 14,615,374,037
,
27
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
2015
Beginning Ending
Description Balance Addition Deducation Reclassification Balance
Cost
Land 12,740,545,499 - - - 12,740,545,499
Building and improvements 39,486,306,380 11,046,224,000 - - 50,532,530,380
Power plant 631,462,000 - - - 631,462,000
Machinery and equipment 56,464,729,007 3,942,620,330 - 60,407,349,337
Motor vehicles 13,228,885,428 1,998,403,400 - - 15,227,288,828
Office and factory
equipment 19,097,686,285 1,344,075,775 - - 20,441,762,060
Asset in progress
Building and improvements 22,396,205,121 5,330,322,916 - - 27,726,528,037
Accumulated Depreciation
Building and improvements 13,355,271,728 2,028,059,150 - - 15,383,330,878
Power plant 38,665,053 38,665,053
Machinery and equipment 27,433,710,315 6,720,512,514 - - 34,154,222,829
Motor vehicles 10,982,759,691 1,381,663,313 - - 12,364,423,004
Office and factory
equipment 10,629,046,390 2,182,970,984 - - 12,812,017,374
Fixed assets, except land, are covered with insurance against losses from fire and other risks
under blanket policies for Rp 36,300,000,000 and US$ 6,080,000 in 2016 and 2015, which in
management opinion are adequate to cover possible losses from fire and other risks.
The details of sales of fixed assets in 2016 are follows:
2016
28
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Building Use Rights ("HGB") of the factory, plant in Jakarta will expire in 2027, the Building Use
Rights ("HGB") of the factory in East Java will expire in 2031 and 2024, while the Building Use
Rights ("HGB") of the factory in Purwakarta will expire in 2028 and 2030. Management believes
that land ownership can be extended at maturity.
The management believes that the carrying value of the fixed assets are realizable at the stated
amounts and no provision for impairment loss is necessary.
This account consists of payables from purchases of raw materials and supporting materials from
the following suppliers:
2016 2015
PT Linesia Adofa Lestari 5,142,012,500 -
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk 1,846,387,233 1,442,940,471
PT Pandawa Jaya Steel 1,824,147,810 -
PT Jotun Powder Coating Indonesia 1,205,928,944 883,178,758
PT Tata Kreasi Sejahtera 1,018,390,850 1,097,914,915
PT Bumi Agung Perkasa Indah 715,583,768 -
PT Sarana Artha Grahawisesa 477,461,017 1,748,505,623
PT San sentral Indah 451,646,800 572,121,000
PT Duta Cipta Pakar Perkasa - 1,344,444,805
PT Indo Multi Jaya Steel - 603,577,498
Others (each account below Rp 400,000,000) 4,333,654,057 6,361,311,414
2016 2015
Current 14,458,465,349 7,142,093,906
Past due
1 - 30 days 2,106,312,059 4,670,438,366
31 - 60 days 244,209,110 408,987,875
61 - 90 days 34,915,124 52,447,177
Over 90 days 171,311,337 1,780,027,160
29
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
2016 2015
The Company
Income taxes:
Article 4 (2) 22,000,000 22,000,000
Article 21 293,931,158 654,475,484
Article 23 22,513,760 9,132,764
Article 25 - 579,353,254
Article 29 441,274,581 3,385,830,994
Value Added Tax 1,483,872,666 2,969,124,317
Subsidiary
Income tax
Article 23 341,949,425 326,891,390
2016 2015
c. The reconciliation between income before income tax, as shown in the consolidated
statements of profit or loss and other comprehensive income, and estimated taxable income
of the Company for the years ended December 31, 2016 and 2015 is as follows:
2016 2015
Temporary differences:
Provision for employee benefits 10,386,932,468 8,931,731,379
Depreciation (911,249,686) (1,148,250,417)
Payments of employee benefits (2,938,744,500) (3,670,578,650)
Provision for impairment 977,670,406 -
30
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
c. The reconciliation between income before income tax, as shown in the consolidated
statements of profit or loss and other comprehensive income, and estimated taxable income
of the Company for the years ended December 31, 2016 and 2015 is as follows: (continued)
2016 2015
Permanent differences:
Non - deductible expenses:
Employee benefits 7,706,353,332 6,173,363,914
Repairs and maintenance 701,247,990 373,656,675
Representation and donation 810,658,438 852,428,125
Tax expenses 2,084,373,713 354,007,134
Others 542,246,745 -
* Represent sale of building and construction material (net of expense) which final taxes have been withheld
by customers.
The computation of the income tax expense of the Company are as follows:
2016 2015
2016 2015
31
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
2016 2015
Cost of sales is determined at 55% of the sale of building material/construction in 2016 and
40% of the sale of building material/construction in 2015. Allocation of contruction expenses is
determined based on ratio between sale of building material / construction to total net sales of
the current period which of 13% and 5% in 2016 and 2015, respectively.
e. Deferred taxes
2016
Credited
Credited to other
(charged) comprehensive
January 1, 2016 to profit or loss income December 31, 2016
Allowance for impairment 2,452,027,127 244,417,603 - 2,696,444,730
Employee benefits liability 13,836,509,885 2,032,263,927 1,845,140,020 17,713,913,832
Depreciation 42,477,162 (227,812,422) - (185,335,260)
Allowance for
inventory obsolescence 133,110,768 - - 133,110,768
2015
Charged
Credited to other
(charged) comprehensive
January 1, 2015 to profit or loss income December 31, 2015
32
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
f. The reconciliation between the income tax expense calculated by applying the applicable tax
rate of 25% to the income before income tax in 2016 and 2015, and the income tax expense -
net shown in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income
for the years ended December 31, 2016 and 2015 are as follows:
2016 2015
The management believes that the deferred tax assets can be fully realized in the future.
The Subsidiary’s management did not recognize the related deferred tax asset on fiscal
losses due to uncertainty realized of this deferred tax assets in the future.
As of the report date, the Company and Subsidiary have not yet filed their 2016 Income Tax
Returns (SPT) to the Tax Office. The computation of the Company’s estimated taxable
income and Subsidiary’s estimated fiscal loss in 2015 conform to the reported amounts in the
respective SPT of the Company and Subsidiary.
2016 2015
33
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Advances from customers represent advances received by the Company for the sale of the
following products:
2016 2015
Steel door 67,686,514,222 60,768,519,751
Office equipment 14,054,890,295 3,177,990,962
Cable ladders 914,009,598 809,893,979
Building equipment 1,363,438,883 985,843,758
Total 84,018,852,998 65,742,248,450
Bank loan represents outstanding balance of the credit facility obtained by PT Singapurwakarta
Jaya with details as follows:
2016 2015
This loan has been extended several times, the latest of which is based on Credit with
Collateralized Deposit Agreement No. R05.RWH.CMB.JSD/FIES/0111/T.3/2017 dated January 9,
2017, which the loan period has been extended until January 12, 2018.
The details of ownership as of December 31, 2016 and 2015 based on the report from PT Sirca
Datapro Perdana, share administrator, are as follows:
Number of Percentage
Issued Fully Of Ownership
Shareholders Paid Shares (%) Amount
Management
Cheng Yong Kim (President Director) 690,000 0.13 69,000,000
Lim Tai Pong (Director) 480,000 0.09 48,000,000
Ir. Krisant Sophiaan (Direktur) 125,000 0.02 12,500,000
34
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
The details of ownership as of December 31, 2016 and 2015 based on the report from PT Sirca
Datapro Perdana, share administrator, are as follows: (continued)
Number of Percentage
Issued Fully Of Ownership
Shareholders Paid Shares (%) Amount
Non-Management
Lion Holdings Pte. Ltd., Singapura 150,060,000 28.85 15,006,000,000
Lion Holdings Sdn. Bhd., Kuala Lumpur 150,060,000 28.85 15,006,000,000
Public (below 5% each) 218,745,000 42.06 21,874,500,000
Based on the minutes of the Stockholders’ Annual General Meeting held on June 4, 2015, which
is covered by Notarial Deed No. 5 dated June 4, 2015 of Notary Fathiah Helmi, S.H, the
shareholders approved, among others, the changes in the Company’s par value per share from
Rp 1,000 per share to Rp 100 per share.
In 2015, the par value of the Company’s shares changed from Rp 1,000 per share to Rp 100 per
share. This change resulted to the change in the issued and fully paid shares from 52,016,000
shares in 2014 to 520,016,000 shares in 2015.
2016 2015
Premium on share capital from
initial public offering 3,450,000,000 3,450,000,000
Difference between market value and
par value upon distribution of share
dividends (3,251,000 shares) in 1996 2,600,800,000 2,600,800,000
Distribution of bonus shares
(3,251,000 shares) in 1996 (3,251,000,000) (3,251,000,000)
Share issuance costs (817,224,900) (817,224,900)
Differences arising from restructuring entities
under common control (27,944,879) (27,944,879)
The share issuance costs were from the Company’s First Limited Public Offering of Rights to the
shareholders in 1996.
35
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
17. DIVIDENDS
Based on the minutes of the Stockholders’ Annual General Meeting held on June 22, 2016, which
is covered by Notarial Deed No. 76 dated June 22, 2016 of Notary Fathiah Helmi, S.H, the
shareholders approved, among others, the declaration of cash dividends amounting to
Rp 20,806,400,000 or Rp 40 per share. In the same meeting, the stockholders appropriated a
portion of the Company’s 2015 net income to general reserve amounting to Rp 500,000,000.
Based on the minutes of the Stockholders’ Annual General Meeting held on June 6, 2015, which
is covered by Notarial Deed No. 5 dated June 4, 2015 of Notary Fathiah Helmi, S.H, the
shareholders approved, among others, the declaration of cash dividends amounting to
Rp 20,806,400,000 or Rp 400 per share. In the same meeting, the stockholders appropriated a
portion of the Company’s 2014 net income to general reserve amounting to Rp 500,000,000.
Net sales represent revenues from sales of the Company’s products which includes, among
others, office equipment, warehouse and other steel products such as filing cabinet, cupboard,
steel door, racking and others.
2016 2015
The Company’s sales to customers that exceeded 10% of net sales were sales to PT Bantrunk
Murni Indonesia, a related party, amounting to Rp 77,535,288,752 or 20.50% of net sales in 2016
and Rp 96,591,245,594 or 24.77% of net sales in 2015 (Note 24).
2016 2015
36
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
2016 2015
Work in process
At beginning of the year 21,019,954,983 18,418,178,669
At end of the year (17,077,166,043) (21,019,954,983)
Finished goods
At beginning of the year 76,790,535,251 75,296,484,082
Purchases - 129,060,000
At end of the year (94,619,298,011 (76,790,535,251)
Cost of goods sold 224,172,295,542 246,976,933,512
* This includes the purchase of complementary goods (equipment) / consumable goods amounting to
Rp 10,533,750,750
The Company’s purchases from a supplier that exceeded 10% of net purchases are purchases
from PT Krakatau Steel (Persero) Tbk amounting to Rp 47,480,388,000 or 37% of net purchases
in 2016 and Rp 62,535,844,315 or 41.92% of net purchases in 2015.
2016 2015
a. General and administrative expenses
Salaries and employee benefits 51,608,210,300 48,301,432,213
Depreciation (Note 9) 3,310,057,392 3,139,850,965
Repairs and maintenance 1,402,495,981 1,354,013,169
Postage, telephone and office supplies 1,290,312,752 1,350,287,092
Land and building taxes 1,225,005,798 963,150,090
Provision for impairment (Note 6) 977,670,406 -
Travel 965,469,110 906,749,128
Rentals 877,302,000 935,946,194
Representation and donation 811,258,438 857,428,125
Electricity and water 689,728,386 762,845,542
Insurance 539,810,927 580,235,602
Bank charges 378,598,520 536,070,248
Professional fees 326,332,280 326,988,760
Others 1,567,428,629 2,665,164,381
65,969,680,919 62,680,161,509
37
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
2016 2015
b. Selling expenses
Survey and installation 14.091,109,203 16,248,746,146
Sales commission 12,294,985,245 9,994,534,280
Packing and freight 5,260,288,012 6,329,987,122
Salaries and employee benefits 4,597,342,053 4,939,396,050
Repairs and maintenance 1,106,751,472 1,049,400,449
Advertising and exhibitions 121,842,200 767,710,175
Depreciation (Note 9) 626,247,669 690,831,655
Others 1,136,014,282 1,430,148,995
39,234,580,136 41,450,754,872
2016 2015
The Company recognized an unfund employee benefits liability in accordance with Labor Law No.
13/2003 dated March 25, 2003 (the “Law”).
The estimated liability for employee benefits in 2016 and 2015 were based on the actuarial
valuations performed by PT Sienco Aktuarindo Utama, an independent actuary, based on its
report dated February 9, 2017 for 2016 and March 11, 2016 for 2015 using the following
assumptions:
Discount rate : 8.40% per annum in 2016 and 9.10% per annum in 2015
Wages and salary increase : 9% per annum in 2016 and 2015
Retirement age : 55 years old
Mortality rate : TMI 2012 per annum in 2014 and CSO 1980 per annum in 2011
Method : Projected Unit Credit
38
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
2016 2015
Current service cost 5,034,894,790 3,886,736,031
Interest cost 4,902,776,723 4,256,934,264
Past service cost 449,260,955 536,296,058
Termination cost - 251,765,026
Total 10,386,932,468 8,931,731,379
2016 2015
Present value of defined benefit obligation 70,855,655,324 55,346,039,540
c. The movement of estimated liability for employee benefits liability for the year ended
December 31, 2016 and 2015 are as follows:
2016 2015
Beginning balance 55,346,039,540 53,123,653,946
Current service cost 4,902,776,723 3,886,736,031
Interest cost 5,034,894,790 4,256,934,264
Past service cost 449,260,955 536,296,058
Termination - 251,765,026
Transfer of liabilities 680,867,741 1,566,018,584
Benefits paid (2,938,744,500 (3,670,578,650)
Remeasurements:
Effect of changes in financial assumptions 3,877,641,589 (3,443,172,367)
Effect of experience adjustment 3,502,918,486 (1,161,613,352)
d. The following table provides the sensitivity from changes in market interest rate, with all other
variables held constant, to estimated liability for employee benefits liability for the year ended
December 31, 2016:
2016
Increase Decrease
1% 1%
39
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
The sensitivity analyses are based on a change in an assumption while holding all other
assumptions constant. In practice, this is unlikely to occur, and changes in some of the
assumptions may be correlated. When calculating the sensitivity of the defined benefit
obligation to significant actuarial assumptions the same method (present value of the defined
benefit obligation calculated with the projected unit credit method at the end of the reporting
period) has been applied as when calculating the pension liability recognised within the
statement of financial position.
The methods and types of assumptions used in preparing the sensitivity analysis did not
change compared to the previous period.
2016 2015
As of December 31, 2016 and 2015, the Company’s outstanding monetary assets in foreign
currencies are as follows:
2016 2015
Assets
Cash and cash equivalent US$ 6,346,437.72 85,270,737,206 US$ 6,725,197 92,774,089,994
CNY 4,135,589.19 8,010,636,261 CNY 4,083,124 8,674,188,179
93,281,373,467 101,448,278,173
The exchange rates as of March 15, 2017 are Rp 13,375 to USD 1, and Rp 1,935.18 Chinese
Yuan 1. These were calculated based on the average buying and selling rates of Bank notes
and/or transaction exchange rates last quoted by Bank Indonesia on that date. If the monetary
assets and liabilities in foreign currencies as of December 31, 2016 were translated using the
middle rates as of March 15, 2017, the gain on foreign exchange would decrease by
approximately Rp 413,432,807.
40
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
The balance, details of accounts and transactions entered into with related parties are as follows:
Trade receivables
PT Bantrunk Murni Indonesia 14,270,585,856 12,368,168,272 2.18% 2.00%
PT Logam Menara Murni 7,730,094,124 7,244,922,069 1.18% 1.13%
Net sales:
PT Bantrunk Murni Indonesia 77,535,288,752 96,591,245,594 20.45% 24.77%
PT Logam Menara Murni 21,871,415,851 26,323,343,063 5.77% 6.75%
PT Lion Metal Works Tbk - 297,021,975 - 0.08%
PT Lionmesh Prima Tbk 16,712,625 20,013,375 0.00% 0.01%
Lion Steelworks Sdn Bhd, Malaysia 1,792,125 3,584,250 0.00% 0.001%
Other receivables:
PT Lionmesh Prima Tbk 2,246,886,325 1,566,018,584 0.34% 0.23%
Purchases
PT Lionmesh Prima Tbk 100,374,344 317,783,635 0.05% 0.21%
PT Logam Menara Murni 142,062,593 139,207,347 0.07% 0.09%
PT Bantruk Murni Indonesia 94,494,850 115,742,750 0.04% 0.08%
The above transactions are based on terms agreed by both parties, where such terms may not be
the same as those transactions conducted with unrelated parties. Employee receivables
represent non-interest bearing loan with a maximum term of one year which will be settled
through monthly salary deduction.
Other receivable represents receivable from to PT Lionmesh Prima Tbk, related to employee
benefits of transferred employees.
The total amount of compensation received by the Commissioners and Directors are
Rp 7,546,431,306 and Rp 7,137,721,921 in 2016 and 2015, respectively.
The relationship and nature of transactions with related parties are as follows:
41
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
The Company conducts majority of their business activities around two (2) major products; office
equipment and building material. Other business segments which include C - channel and other
materials are shown in the aggregate as “Others”. Information concerning the Company’s
business segments are as follows:
2016
Office Building
Equipment Materials Others Consolidation
(in million (in million (in million (in million
Rupiah) Rupiah) Rupiah) Rupiah)
Sales
External sales 220,240 158,897 - 379,137
Expenses
Cost of goods sold (224,172)
Operating expenses (105,205)
Other information
Segment assets 685,812
Segment liabilities 215,209
Acquisition of fixed assets 19,060
Depreciation expense (11,620)
42
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Office Building
Equipment Materials Others Consolidation
(in million (in million (in million (in million
Rupiah) Rupiah) Rupiah) Rupiah)
Sales
External sales 245,035 144,216 - 389,251
Expenses
Cost of goods sold (246,977)
Operating expenses (104,131)
Other information
Segment assets 639,330
Segment liabilities 184,731
Acquisition of fixed assets 23,661
Depreciation expense (12,313)
The Company and its Subsidiary have a risk management policy and has established a process
to monitor and control the risks inherent in the business and activities. Risk management policies
and processes focus on the unpredictability of markets and seeks to minimize potential adverse
effects of financial performance of the Company and Subsidiary.
The Company and Subsidiary are exposed to the following risks from the use of financial
instruments:
1. Credit Risk
Credit risk is the risk that a counterparty will not meet its obligations under a customer
contract, leading to a financial loss. The Company and Subsidiary are exposed to credit risk
from its operating activities and financing activities, including deposits with banks and other
financial instruments. Credit risk arisen mainly from trade receivables from customers from the
sale of products.
43
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
The following table provides information regarding the maximum credit risk exposure of the
Company and Subsidiary as of December 31, 2016 and 2015:
2016 2015
The following table provides the credit quality and age analysis of the Company and
Subsidiary’s financial assets according to the Company and Subsidiary’s credit ratings of
debtors as of December 31, 2016 and 2015:
2016
2015
The credit quality of financial instruments is managed by the Company and Subsidiary using
internal credit ratings. Financial instruments classified under “neither past due nor impaired”
includes high grade credit quality instruments because there was few or no history of default
on the agreed terms based. “Past due but not impaired” are items with history of frequent
default nevertheless the amount due are still collectible. Lastly, “past due and impaired” are
those that are long outstanding and has been provided with allowance for impairment loss on
receivables.
44
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
2. Market Risk
Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will
fluctuate because of changes in market prices. The Company and Subsidiary are exposed to
market risks, in particular foreign currency exchange risk.
Foreign exchange currency risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial
instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Company and
Subsidiary’s exposure to the risk of changes in foreign exchange rates relates primarily to
operating activities.
The Company and Subsidiary’s exposure to exchange rate fluctuations comes from the
exchange rate between Rupiah to US Dollar and Chinese Yuan. The significant portion of the
foreign exchange risk is contributed by the US Dollar.
The Company and Subsidiary closely monitor the foreign exchange rate fluctuation and
market expectation so they can take necessary actions benefited most to the Company and
Subsidiary in due time. The management currently does not consider the necessity to enter
into any currency forward/swaps.
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in the US
Dollar and Chinese Yuan exchange rates against Rupiah, with all other variables held
constant, to the Company and Subsidiary’s income before tax for the years ended
December 31, 2016:
Increase Effect on
(Decrease) income
In Rp Rate before tax
CNY 3% 240,301,718
-3% (240,301,718)
The Company and Subsidiary’s significant monetary assets denominated in foreign currencies
as of December 31, 2016 and 2015 was presented in the Note 23.
45
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
3. Liquidity Risk
Liquidity risk is the risk that the Company and Subsidiary are unable to meet its obligations
when they fall due. The management evaluates and monitors cash - in flows and cash - out
flows to ensure the availability of fund to settle the due obligation. In general, fund needed to
settle the current and long - term liabilities is obtained from sales activities to customers.
The tables below summarize the maturity profile of the Company and Subsidiary’s financial
liabilities based on contractual undiscounted payments at December 31, 2016 and 2015:
2016 2015
The Company is faced with the risk of capital to ensure that the Company and Subsidiary will
continue as a going concern, other than maximizing returns for shareholders, through the
optimization of the debt and equity balance.
The capital structure of the Company consist of owner's equity holdings, which consists of the
issued capital and retained earnings.
The Board of Directors of the Company periodically review their capital structure. As part of
this review, the Board of Directors consider the cost of capital and risk-related. The Company
manages the risk through monitoring Debt to Equity.
The Company manages capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in
economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the
dividend payment to shareholders, issue new shares or raise debt financing. No changes
were made in the objectives, policies or processes for the years ended December 31, 2016
and 2015.
The composition of equity as of December 31, 2016 and 2015, consist of:
2016 2015
46
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
The table below is a comparison by class of the carrying amounts and fair values of the Company
and Subsidiary’s financial instruments that are carried in the financial statements:
2016 2015
FINANCIAL ASSETS
Loans and receivables
Cash and cash equivalents 209,849,771,599 209,849,771,599 202,395,371,009 202,395,371,009
Time deposits 64,045,096,060 64,045,096,060 59,999,756,701 59,999,756,701
Trade receivables
Related parties 22,000,679,980 22,000,679,980 19,613,090,341 19,613,090,341
Third parties 85,756,914,843 85,756,914,843 74,694,226,371 74,694,226,371
Other receivables 2,631,040,000 2,631,040,000 2,554,470,000 2,554,470,000
FINANCIAL LIABILITIES
Financial liabilities measured
at amortised cost
Bank loan 35,000,000,000 35,000,000,000 35,000,000,000 35,000,000,000
Trade payables
Third parties 17,015,212,979 17,015,212,979 14,053,994,484 14,053,994,484
Other payables - - 997,559,600 997,559,600
Accrued expenses 3,291,400,000 3,291,400,000 3,415,000,000 3,415,000,000
Dividend payables 2,423,239,925 2,423,239,925 2,229,003,925 2,229,003,925
The following methods and assumptions are used to estimate the fair value:
The fair value of all financial assets and liabilities approximate their carrying amounts largely due
to short-term maturities of these instruments.
The Company made a reclassification of the exchange differences on cash and cash equivalents
in the statement of cash flows for the year ended December 31, 2015, to conform with the
presentation in the statement of cash flows for the year ended December 31, 2016, with details as
follows:
2015
Before After
Reclassification Reclassification Reclassification
CASH FLOW FROM
OPERATING ACTIVITIES
47
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective for the financial year
beginning January 1, 2016 that may have certain impact on the consolidated financial statements
are as follows:
The Company and Subsidiary is still assessing the impact of these accounting standards and
interpretations on the Company and Subsidiary’s consolidated financial statements.
48