Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pesawat Osborne Reynold digunakan untuk mengidentikasikan jenis aliran
yang berbeda, secara umum benda yang dapat mengalir disebut fluida,
sehingga yang termasuk ke dalam fluida dapat berbentuk gas, cairan atau
padatan. Namun dalam pembahasan di sini, fluida yang dimaksud adalah
benda cair.
Sifat aliran fluida dalam pipa dapat dibedakan menjadi:

1. Aliran laminar
Aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan – lapisan, atau
lamina – lamina dengan satu lapisan meluncur secara lancar . Dalam
aliran laminar ini viskositas berfungsi untuk meredam kecendrungan
terjadinya gerakan relatif antara lapisan. Sehingga aliran laminar
memenuhi hukum viskositas Newton.

2. Aliran turbulen
Aliran dimana pergerakan dari partikel – partikel fluida sangat
tidak menentu karena mengalami percampuran serta putaran partikel
antar lapisan, yang mengakibatkan saling tukar momentum dari satu
bagian fluida kebagian fluida yang lain dalam skala yang besar. Dalam
keadaan aliran turbulen maka turbulensi yang terjadi membangkitkan
tegangan geser yang merata diseluruh fluida sehingga menghasilkan
kerugian – kerugian aliran.

3. Aliran transisi
Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminar ke
aliran turbulen. Tanpa sadar, kita sebenarnya telah melihat fenomena
tersebut dalam kehidupan sehari-hari misalnya pada asap rokok. asap
yang dekat pada rokoknya (aliran laminer), diatasnya (aliran transisi),
dan diatasnya lagi (paling atas aliran turbulen).
Pada dasarnya jenis aliran yang terjadi pada percobaan Osborne Reynold
dipengaruhi oleh kecepatan aliran air terhadap waktu dan volume dimana
akan didapatkan bilangan reynold. Bilangan reynold mengambil nama dari
penelitinya Prof. Osborne Reynold (Inggris, 1812-1912), adalah suatu
bilangan yang dipakai untuk menentukan jenis aliran laminar, transisi,
turbulen. Pada percobaan ini aliran yang diamati terdiri atas dua kompenen
yaitu air dan tinta. Sifat-sifat aliran akan diamati secara visual dengan melihat
indikasi zat warna tinta model aliran disebabkan oleh besarnya pengaruh
terhadap keadaan zat tersebut.

1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan


Berikut ini adalah tujuan percobaannya :
1. Menentukan bilangan reynold berdasarkan debit yang mengalir.
2. Menentukan jenis aliran dengan menggunakan bilangan reynold.
3. Mengamati hubungan antara bilangan reynold dengan jenis aliran.
4. Mengamati profil parabolik dari aliran laminer.

1.3 Alat dan Bahan


Berikut ini adalah alat dan bahan yang digunakan :
1. Satu set osborne reynold aparatus
2. Tinta
3. Gelas ukur
4. Baskom
5. Termometer
6. Stopwatch

1.4 Prosedur Percobaan


Berikut ini adalah prosedur percobaannya :
1. Alat diatur hingga kedudukan mendatar, semua pipa pemberi dan
pembuang dihubungkan.
2. Reservoir diisi dengan zat warna (tinta), dan turunkan injector berwarna
hingga ujungnya mencapai mulut inlet bagian atas.
3. Bukalah katup pemasukan air dan biarkan memasuki tangki penenang.
Usahakan tercapainya muka air yang konstan dengan membuang
kelebihan air lewat pipa pembuang sebelah atas.
4. Diamkan air selama 5 menit dan ukur temperatur air dengan
memasukkan termometer kedalamnya.
5. Bukalah katup pengontrol aliran sedikit demi sedikit dan aturlah katup
jarum pengontrol zat warna sampai tercapai aliran lambat (laminer)
dengan zat warna terlihat jelas.
6. Tentukan besarnya debit yang lewat dengan menampung aliran yang
lewat pipa pembuang selama selang waktu tertentu kedalam gelas ukur.
7. Ulangi prosedur di atas untuk debit Q yang berubah-ubah dari kecil ke
besar hingga tercapai aliran transisi dan aliran turbulen.
8. Kerjakan kebalikan dari proses tersebut di atas untuk debit yang
berubah-ubah dari besar hingga terkecil hingga tercapai aliran transisi
dan aliran laminer.
9. Gambarlah grafik hubungan antara kecepatan aliran (v) dan bilangan
Reynolds (Re).

Anda mungkin juga menyukai