Anda di halaman 1dari 21

HIDROLIKA TERAPAN

Aliran Zat Cair Riil

Oleh : Ir. Irnovia B.Pakpahan,S.T.,M.Eng


 Aliran zat cair nyata (riil) lebih rumit bila dibandingkan dengan
aliran zat cair ideal. Definisi dari zat cair riil adalah zat cair yang
mempunyai kekentalan (viscosity), sedangkan zat cair ideal
adalah  zat cair yang tidak mempunyai kekentalan.
 Kekentalan adalah sifat pada zat cair untuk dapat menahan
tegangan geser. Rapat massa dan berat jenis adalah sifat zat cair
yang dapat ditentukan pada kondisi zat cair tersebut statis (diam),
sedangkan kekentalan, μ (mu) adalah sifat zat cair yang hanya
dapat dinyatakan pada kondisi dinamik. Pada zat cair yang
bergerak, tegangan geser akan bekerja diantara lapisan-lapisan
zat cair, dan menyebabkan kecepatan yang berbeda-beda pada
lapisan-lapisan zat cair tersebut. Aliran zat cair riil juga disebut
aliran viskos.
 Gaya-gaya geser antara partikel-partikel zat cair dengan dinding-
dinding batasnya dan antara partikel-pertikel zat cair itu sendiri,
dihasilkan dari kekentalan zat cair nyata tersebut.
Jenis Aliran

STEADY FLOW
(ALIRAN TUNAK)

WAKTU

UNSTEADY FLOW
(ALIRAN TIDAK
TUNAK)
STEADY FLOW : kedalaman aliran tidak berubah selang
waktu tertentu (aliran pada saluran irigasi)
UNSTEADY FLOW : kedalaman air berubah sesuai dengan
waktu (gelombang)
Jenis Aliran
UNIFORM FLOW
(ALIRAN SERAGAM)
JARAK
UNUNIFORM FLOW
(ALIRAN TIDAK
SERAGAM)
UNIFORM FLOW : aliran zat cair sepanjang potongan/
pias adalah sama (aliran pada pipa
yang lurus)
UNUNIFORM FLOW : aliran zat cair sepanjang potongan/
pias adalah tidak sama (aliran pada
pipa yang membengkok)
Aliran Zat Cair Riil
o Aliran zat cair disebut juga dengan aliran
viskos

o Zat cair riil didefinisikan sebagai zat


yang mempunyai kekentalan

o Kekentalan disebabkan oleh adanya sifat


kohesi antar partikel zat cair
Zat cair riil didefinisikan sebagai zat yang mempunyai
kekentalan. Kekentalan disebabkan karena adanya sifat kohesi
antara partikel zat cair. Karena adanya kekentalan zat cair,
maka terjadi perbedaan kecepatan partikel pada medan aliran.
Partikel cat cair yang berdampingan dengan dinding batas akan
diam (kecepatan nol) sedang yang terletak pada suatu jarak
tertentu dari dinding akan bergerak. Perubahan kecepatan
tersebut merupakan fungsi jarak dari dinding batas. Aliran zat
cair riil disebut juga aliran viskos.
Hukum Newton Tentang Kekentalan Zat Cair

Kekentalan zat cair menyebabkan terbentuknya gaya-gaya


geser antara dua elemen zat cair. Keberadaan kekentalan ini
menyebabkan terjadinya kehilangan tenaga selama pengaliran
atau diperlukannya energy untuk menjamin adanya
pengaliran.Hukum Newton tentang kekentalan menyatakan
bahwa tegangan geser antara dua partikel zat cair yang
berdampingan adalah sebanding dengan perbedaan kecepatan
dari kedua partikel (gradient kecepatan) seperti terlihat dalam
gambar yang berbentuk :
• Gambar diatas menjelaskan apabila dua elemen zat cair yang
berdampingan dan bergerak dengan kecepatan berbeda,
elemen yang lebih cepat akan diperlambat dan yang lebih
lambat akan dipercepat. Tegangan geser pada lapis 1 bagian
bawah mempunyai arah ke kiri kerena bagian tersebut tertahan
oleh lapis di bawahnya yang mempunyai kecepatan lebih
rendah. Sedang lapis 2 bagian atas bekerja tegangan geser
dalam arah ke kanan karena bagian tersebut tertarik oleh lapis di
atasnya yang mempunyai kecepatan lebih besar.
• Pada permukaan antara dinding batas dan aliran zat cair juga terjadi
tegangan geser dengan arah berlawanan dengan arah aliran.
Tegangan geser pada dinding batas ini cukup besar karena gradien
kecepatan didaerah tersebut sangat besar.
Jenis Aliran
LAMINER

KEKENTALAN/ TRANSISI
VISKOS

TURBULEN

Aliran viskos adalah aliran zat cair yang


mempunyai kekentalan (viskositas)
Aliran Laminer
o Pada aliran laminer partikel-partikel zat
cair bergerak teratur mengikuti lintasan
yang saling sejajar

o Aliran ini terjadi apabila kecepatannya


kecil dan/ atau kekentalan zat cairnya
besar
Aliran Turbulen
o Pada aliran turbulen gerak partikel-
partikel zat cair tidak teratur

o Aliran ini terjadi apabila kecepatan aliran


besar dan/ atau kekentalan zat cairnya
kecil
Aliran Transisi

aliran
peralihan dari laminer
menjadi turbulen atau dari turbulen
menjadi laminer
Percobaan Osborn Reynolds
o Alat yang digunakan terdiri dari pipa
kaca yang dapat melewatkan air dengan
berbagai kecepatan
Percobaan Osborn Reynolds
o Aliran air diatur oleh katub A
o Pipa kecil B berasal dari tabung C yang
berisi zat warna dan pada ujung lainnya
berada pada lobang masuk pipa kaca
Hasil Percobaan Osborn Reynolds
o Kecepatan aliran yang kecil di dalam
pipa kaca mengakibatkan zat warna
mengalir dalam satu garis lurus seperti
benang yang sejajar dengan sumbu pipa
o Apabila katub dibuka sedikit demi
sedikit, kecepatan akan bertambah besar
dan benang warna mulai bergelombang
yang akhirnya pecah dan menyebar pada
seluruh aliran di dalam pipa
Kesimpulan
Percobaan Osborn Reynolds
o Pada kecepatan kecil, partikel zat cair
bergerak dalam lapisan yang sejajar.
Keadaan ini disebut Aliran Laminer.

o Pada kecepatan yang lebih besar, benang


warna menyebar pada seluruh
penampang pipa dan terjadi percampuran
partikel zat cair. Keadaan ini disebut
Aliran Turbulen.
 Pada dasarnya jenis aliran yang terjadi pada percobaan
  Osborne Reynolds dipengaruhi oleh kecepatan aliran air
terhadap waktu dan volume
dimana akan didapatkan bilangan Reynolds
 Bilangan Reynold mengambil nama dari penelitinya
yaitu Prof. Osbourne Reynold dari Inggris tahun 1812-
1912.
o Adalah suatu bilangan yang dipakai untuk menentukan
jenis aliran : laminar, transisi atau turbulen.
Gambar
Aliran
Kesimpulan
Percobaan Osborn Reynolds
o Faktor-faktor yang mempengaruhi
keadaan aliran yaitu kekentalan zat cair
(), rapat massa zat cair () dan diameter
pipa (D)
Angka Reynolds

Atau persamaan yang lebih umum adalah:

Dimana:
Re : angka Reynold
V : kecepatan aliran (m/dt)
D : diameter pipa (m)
 : kekentalan kinematis (m2/dt)
Angka Reynolds
Re < 2000 Aliran Laminer
2000 < Re < 4000 Aliran Transisi
4000 < Re Aliran Turbulen

Anda mungkin juga menyukai