Anda di halaman 1dari 9

Apa itu ISO 14001?

ISO 14001 adalah sebuah spesifikasi internasional untuk sistem manajemen lingkungan
(SML) yang membantu perusahaan Anda mengidentifikasi, memprioritaskan, dan mengatur
risiko-risiko lingkungan sebagai bagian dari praktek bisnis normal.

Siapa Pengguna ISO 14001?


ISO 14001 bisa diterapkan di seluruh organisasi tanpa memandang besaran dan lokasi
geografis.

Mengapa ISO 14001 Penting Bagi Perusahaan Anda?


Sertifikasi ISO 14001 memberikan sejumlah manfaat untuk perusahaan Anda.

 Mengurangi biaya; karena ISO 14001 menuntut komitmen perbaikan terus menerus, maka
penetapan obyektif dari perbaikan tersebut akan membantu mendorong penggunaan bahan
mentah yang lebih efisien sehingga biaya bisa dikurangi.
 Mengatur kepatuhan terhadap hukum; sertifikasi ISO 14001 bisa membantu Anda dengan
cara mengurangi upaya yang dibutuhkan untuk mengatur kepatuhan hukum dan dalam
manajemen risiko-risiko lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan Anda.
 Mengurangi duplikasi upaya; sistem manajemen Anda bisa digabungkan dengan persyaratan
ini dan standar manajemen lainnya menjadi sebuah sistem bisnis tunggal yang bisa
mengurangi duplikasi dan biaya.
 Mengelola reputasi Anda, sertifikasi ISO 14001 dapat membantu mengurangi risiko yang
terkait dengan biaya atau merusak reputasi Anda yang berhubungan dengan pembersihan
atau litigasi dan membangun citra publik Anda terhadap klien, badan pengawas dan
pemangku kepentingan kunci.
 Menjadi pemasok pilihan & menambah manfaat kompetitif; sertifikasi ISO 14001
memungkinkan Anda untuk bekerja dengan perusahaan yang menggarisbawahi dan
mengutamakan perusahaan yang ramah lingkungan.
 Kemudahan berintegrasi; ISO 14001 berbasis sistem manajemen - standar ini didukung oleh
siklus 'Plan Do Check Act' sama dengan standar sistem manajemen lain yang bisa
digabungkan dengan ISO 9001 (mutu), OHSAS 18001 (Kesehatan dan Keselamatan) dan
standar berbasis sistem manajemen lainnya.

Manfaat ISO 14001 dengan LRQA Business Assurance


LRQA terakreditasi untuk menerbitkan sertifikat standar ISO 14001 di seluruh sektor dan
telah banyak terlibat dalam bebagai pengembangan teknis. Artinya, bahwa apapun sektor
bisnis Anda, kami dikenal memiliki kemampuan dan pengetahuan dalam memberikan
layanan yang efektif.
LRQA Business Assurance membantu Anda mengelola tantangan bisnis, sistem dan risiko-
risiko dalam mengembangkan dan melindungi kinerja lingkungan Anda di masa kini dan
masa yang akan datang yang sesuai dengan kebutuhan para pemangku kepentingan.

 Pemahaman kami yang mendalam dan keunggulan teknis yang memungkinkan kami
menyambaikan manfaat nyata kepada para klien lewat sebuah pendekatan manajemen
proyek yang terstruktur.
 Kami paham bahwa komunikasi yang baik sangatlah penting dalam menyampaikan
transparansi lewat seluruh tahapan dan proses EMS. Kami bekerja bersama para klien
menetapkan tujuan yang jelas untuk semua pihak.
 LRQA Business Assurance menyampaikan dua jenis layanan yaitu sertifikasi dan pelatihan
untuk ISO 14001

Siapa Pengguna ISO 14001?


ISO 14001 bisa diterapkan di seluruh organisasi tanpa memandang besaran dan lokasi
geografis.

Mengapa ISO 14001 Penting Bagi Perusahaan Anda?


Sertifikasi ISO 14001 memberikan sejumlah manfaat untuk perusahaan Anda.

 Mengurangi biaya; karena ISO 14001 menuntut komitmen perbaikan terus menerus,
maka penetapan obyektif dari perbaikan tersebut akan membantu mendorong
penggunaan bahan mentah yang lebih efisien sehingga biaya bisa dikurangi.
 Mengatur kepatuhan terhadap hukum; sertifikasi ISO 14001 bisa membantu Anda
dengan cara mengurangi upaya yang dibutuhkan untuk mengatur kepatuhan hukum
dan dalam manajemen risiko-risiko lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan
Anda.
 Mengurangi duplikasi upaya; sistem manajemen Anda bisa digabungkan dengan
persyaratan ini dan standar manajemen lainnya menjadi sebuah sistem bisnis tunggal
yang bisa mengurangi duplikasi dan biaya.
 Mengelola reputasi Anda, sertifikasi ISO 14001 dapat membantu mengurangi risiko
yang terkait dengan biaya atau merusak reputasi Anda yang berhubungan dengan
pembersihan atau litigasi dan membangun citra publik Anda terhadap klien, badan
pengawas dan pemangku kepentingan kunci.
 Menjadi pemasok pilihan & menambah manfaat kompetitif; sertifikasi ISO 14001
memungkinkan Anda untuk bekerja dengan perusahaan yang menggarisbawahi dan
mengutamakan perusahaan yang ramah lingkungan.
 Kemudahan berintegrasi; ISO 14001 berbasis sistem manajemen - standar ini
didukung oleh siklus 'Plan Do Check Act' sama dengan standar sistem manajemen
lain yang bisa digabungkan dengan ISO 9001 (mutu), OHSAS 18001 (Kesehatan dan
Keselamatan) dan standar berbasis sistem manajemen lainnya.

Manfaat ISO 14001 dengan LRQA Business Assurance


LRQA terakreditasi untuk menerbitkan sertifikat standar ISO 14001 di seluruh sektor dan
telah banyak terlibat dalam bebagai pengembangan teknis. Artinya, bahwa apapun sektor
bisnis Anda, kami dikenal memiliki kemampuan dan pengetahuan dalam memberikan
layanan yang efektif.

LRQA Business Assurance membantu Anda mengelola tantangan bisnis, sistem dan risiko-
risiko dalam mengembangkan dan melindungi kinerja lingkungan Anda di masa kini dan
masa yang akan datang yang sesuai dengan kebutuhan para pemangku kepentingan.

 Pemahaman kami yang mendalam dan keunggulan teknis yang memungkinkan kami
menyambaikan manfaat nyata kepada para klien lewat sebuah pendekatan manajemen
proyek yang terstruktur.
 Kami paham bahwa komunikasi yang baik sangatlah penting dalam menyampaikan
transparansi lewat seluruh tahapan dan proses EMS. Kami bekerja bersama para klien
menetapkan tujuan yang jelas untuk semua pihak.
 LRQA Business Assurance menyampaikan dua jenis layanan yaitu sertifikasi dan
pelatihan untuk ISO 14001

SEJARAH ISO 14001

ISO 14000 adalah standar internasional mengenai manajemen lingkungan yang dikeluarkan
oleh International Organization for Standardisation (ISO) dan penerapannya bersifat
sukarela.Standar ISO seri 14000 mulai diperkenalkan pada awal tahun 1990-an yang
merupakan suatu perkembangan aspek manajemen atau pengelolaan mutu. Tidak semata-mata
aspek teknis atau ekonomis saja.

Tujuan ISO 14000 antara lain adalah :


Mendorong upaya dan melakukan pendekatan untuk pengelolaan Lingkungan hidup dan
sumberdaya alam dan kualitas pengelolaannya diseragamkan pada lingkup global.

Meningkatkan kemampuan organisasi untuk mampu memperbaiki kualitas dan kinerja


Lingkungan Hidup dan Sumberdaya Alam.
Memberikan kemampuan dan fasilitas pada kegiatan ekonomi dan industri, sehingga tidak
mengalami rintangan dalam berusaha.
Untuk mencapai tujuan tersebut dibentuk SAGE (Startegic Advisory Group on the
Environment). Kemudian TC 207 (Komisi Teknis) pada tahun 1993 dibentuk oleh Organisasi
Internasional untuk Standarisasi (ISO). Komisi ini terdiri dari berbagai negara dan bertugas
merumuskan konsep standar internasional di bidang lingkungan. Adapun pembagian tugasnya
adalah sbb. :
- Sub komisi yang menangani Environmental Management System (Sistem pengelolaan
Lingkungan dan sumberdaya alam),
- Sub komisi yang menangani Environmental Auditing (Odit Lingkungan),
- Sub komisi yang menangani Environmental Labelling (Label Lingkungan),
- Sub komisi yang menangani Environmental Performance Evaluating (Evaluasi Kinerja
Lingkungan),
- Sub komisi yang menangani Life Cycle Analysis (Analisis Daur Hidup),
- Sub komisi yang menangani Environemental aspect in Product Standard
(Aspek Lingkungan dalam Bakumutu Produk),
- dan Sub komisi yang bertugas menyusun Term and Definitions (Istilah dan Definisi)

SERTIFIKASI ISO 14001

Sambutan ISO seri 14000 di Indonesia sangat baik, tak kurang dari 85 industri yang telah
sukarela menerapkan SML (ISO 14001) dalam menjalankan kegiatan usahanya. Dari 85
industri tersebut, tercatat sudah 26 industri yang telah memperoleh sertifikat ISO 14001.
Penerapan ISO 14001 adalah pendekatan sistem, jadi dengan menerapkan standard tersebut
berarti kita memperbaiki sistem.
Sertifikasi atas ISO 14001 mempunyai arti bahwa sistem manajemen lingkungan dari
perusahaan diakses, dinilai atau dievaluasi, dan hasilnya telah memenuhi persayaratan-
persyaratan yang sesuai dengan standar SML ISO 14001. Terdapat tiga jenis sertifikasi, yaitu
:

- Sertifikasi jenis I atau sertifikasi pihak ketiga


- Sertifikasi jenis II atau pernyataan diri
- Sertifikasi jenis III atau sertifikasi pihak kedua

Tabel. 10 Perusahaan Yang menerapkan ISO 14001 beserta penerapannya

PT. Pal Indonesia JL. M.H Thamrin No. 8 Tenaga Listrik


jakarta Pusat
PT. Sanyo Jaya Components Jl. Raya Jakarta Bogor Km. Barang-barangElecktronik
35, Cimanggis,Bogor 16951
Jawa Barat,Indonesia Phone
: (021) 8741528.
PT. Gunung Steel Jl Imam Bonjol 4. Cibuntu, Pembuatran Baja,
Construction Cibitung. Bekasi 17520 dan logam
Jawa Barat. (021) 8900111
PT. Sigma Graha Arkanta Sentra Niaga Puri Indah, Jasa Kontruksi Bangunan
Blok T6 No. 33 Kembangan, Publik dan Pribadi
Jakarta Barat
PT. Panasonic Gobel Kawasan industri Gobel Jl. Alat-alat Elektronik
Battery Indonesia Teuku Umar KM. 44,
Cikarang Barat, Bekasi
PT. Indogas Cipta Abadi Jl. Raya Pejaten No. 9, Gas Elpiji
Pasar Minggu, Jakarta
Selatan
PT. Krakatau Steel Gedung Krakatau Steel, Lt. Pembuatan, peleburan
4, Jl Gatot Subroto Kav.54, berbagai jenis logam untuk
Jakarta Pusat, Daerah kebutuhan idustri
Khusus Ibu Kota Jakarta
12950
PT. Amarta Karya Jl. Veteran No.112 Bekasi Fabrikasi Kontruksi Baja
PT. Dharma Electrindo Jl. Jababeka XII Blok W No. Kabel Batter, Sensor Parkir,
Manufacturing 5A, Cikarang Utara dan Pedal Lock
PT. Astra Honda Motor Jl. Permata Raya 1, Sparepart Kendaraan roda 2
Karawang International
Industrial City Lot BB-1,
Karawang, Jawa Barat

.
Contoh Kasus
PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai
Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris
di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No.
14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302
pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9
Januari 1934 Tambahan No. 3.
Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli
1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat
oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi
PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No.
C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No.
2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.
Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal
(Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.
Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para pemegang
saham menyepakati pemecahan saham, dengan mengurangi nilai nominal saham dari Rp 100
per saham menjadi Rp 10 per saham. Perubahan ini dibuat di hadapan notaris dengan akta No.
46 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan disetujui oleh
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. C-
17533 HT.01.04-TH.2003.
Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur
dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-
produk kosmetik.
Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada tanggal 13 Juni,
2000, yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H.
tertanggal 14 Juni 2000, perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan memberi
jasa-jasa penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-
undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dengan keputusan No. C-
18482HT.01.04-TH.2000. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1933.

Analisis Kebijakan Lingkungan PT. Unilever Indonesia, Tbk.


Efisiensi dalam produksi dampak lingkungan tempat produksi Unilever terbagi atas
dampak yang berasal dari luar (seperti penggunaan sumber daya dan energi) dan dampak yang
berasal dari dalam (seperti limbah cair dan sampah). Untuk mengelola dampak ini sambil terus-
menerus menyempurnakan proses produksi, Unilever menerapkan Sistem Pengelolaan
Lingkungan atau Environmental Management Sytem (EMS) berdasarkan ISO 14001.
Elemen penting dari EMS Unilever adalah menetapkan dan meninjau sasaran
berdasarkan indikator kinerja utama atau key performance indicator (KPI). Setiap tahun,
Unilever mengumpulkan data dari pabrik Unilever di Cikarang dan Rungkut berupa hasil
pengukuran kinerja lingkungan yang penting. Data ini dibandingkan dengan standar yang
berlaku di Indonesia dan target global Unilever, kemudian dihimpun dan dianalisis sebagai
bagian dari system pelaporan kinerja lingkungan atau Environmental Performance
Report (EPR) global Unilever.
Dalam hal penggunaan energi dan air, Unilever menyatakan bahwa sejak 2003, pabrik
Unilever telah menerapkan berbagai program untuk mengurangi konsumsi energi. Program ini
telah mengurangi jumlah penggunaan energy pabrik sebanyak 37% dibandingkan 2005. Sejak
2005, pabrik Rungkut telah berhasil mengurangi kebutuhan air dan mengurangi pembuangan
air limbah dari proses produksinya melalui pemasangan unit pengolah air limbah reverse
osmosis. Teknologi ini menyediakan pengolahan air limbah canggih yang memungkinkan
pemanfaatan air buangan hasil daur ulang untuk boiler dan menara pendingin. Sementara itu,
limbah domestik dari toilet dan aktivitas pencucian masih dikirimkan langsung ke saluran
limbah milik kawasan industri.
Unilever melaporkan penanganan Limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) yang telah
dilakukannya, yaitu bahwa limbah B3 ini disimpan dalam ruang penyimpan khusus, sebelum
dibuang ke PPLI, sebuah perusahaan pembuangan limbah B3 yang memenuhi standar
lingkungan Indonesia dan internasional. Limbah padat dari kegiatan pencucian reaktor
dipandang sebagai limbah B3 dan karena itu dikirim ke PPLI untuk pengolahan yang baik dan
benar. Sedangkan untuk limbah yang tidak berbahaya Unilever bekerja sama dengan Asosiasi
Industri Daur Ulang Plastik Indonesia (AIDUPI), kami memanfaatkan kemasan yang tidak
terpakai atau bahan plastik lainnya untuk membuat produk plastik seperti ember atau keset.
Limbah lain seperti drum kosong dan palet juga dikirimkan ke mitra untuk dipakai lagi atau
didaur ulang.
Pada 2003, Unilever telah mengganti bahan bakar boiler dari solar ke gas alam yang
mengandung relative lebih sedikit sulfur. Penggantian ini mengurangi emisi SOx kami secara
signifikan. Namun, pada dua tahun terakhir, pasokan gas ke Rungkut tidaklah stabil, dan
mereka terpaksa kembali memakai solar sambil mencari alternative bahan bakar rendah sulfur.
Sementara itu, pabrik Cikarang tetap memanfaatkan gas alam, sehingga mampu menjaga
tingkat emisi SOx yang rendah.
Selain itu, Unilever berupaya mengurangi jumlah limbah tidak berbahaya yang
dihasilkan pabriknya yang mencakup limbah domestik, serta produk dan kemasan yang tidak
layak jual/pakai. Unilever berupaya memanfaatkan kembali atau mendaur ulang limbah
tersebut. Limbah yang tidak dapat dipakai atau didaur ulang lagi akan dibuang ke tempat
pembuangan akhir. Kini, lebih dari 4.800 ton/tahun limbah pabriknya dipakai lagi atau didaur
ulang oleh pihak ketiga. Bekerja sama dengan Asosiasi Industri Daur Ulang Plastik Indonesia
(AIDUPI), mereka memanfaatkan kemasan yang tidak terpakai atau bahan plastik lainnya
untuk membuat produk plastik seperti ember atau keset. Limbah lain seperti drum kosong dan
palet juga dikirimkan ke mitra untuk dipakai lagi atau didaur ulang. Dengan demikian, jumlah
limbah yang didaur ulang terus meningkat sejak 2004.
Unilever juga berhasil mengurangi jumlah limbah yang dikirim ke tempat pembuangan
akhir melalui cara inovatif untuk membuang lumpur dari instalasi pengolahan air limbah.
Jumlah lumpur ini mencapai 5 ton per hari. Pada 2006, pihak Unilever telah menandatangani
nota kesepahaman dengan produsen semen (PT Holcim) untuk mengolah lumpur air limbahnya
sebagai bahan baku di pabrik mereka. Sejak pendatanganan itu, Unilever tidak lagi mengirim
lumpur apa pun ke tempat pembuangan akhir.
Salah satu instrumen untuk mencapai sasaran efisiensi lingkungan Unilever
adalahTotal Productive Maintenance (TPM). Sejak tahun 1992, Unilever telah memakai
pendekatan TPM untuk menciptakan kondisi pabrik yang ideal. Kerangka kerja TPM didasari
oleh lima prinsip yaitu :
 Seiri – Keteraturan. Pisahkan alat yang diperlukan dari alat yang tidak diperlukan.
Sediakan hanya alat yang diperlukan pada lantai produksi.
 Seiton – Organisasi Tempat Kerja. Atur tempat kerja sehingga alat yang diperlukan
dapat diraih secara mudah dan cepat. Tempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya.
 Seiso - Pembersihan. Segera sapu, cuci, dan bersihkan semua yang berada di tempat
kerja setelah dipakai.
 Seikhatsu - Kebersihan. Jaga kebersihan semua alat sehingga selalu siap dipakai.
 Shitsuke - Kedisiplinan. Setiap orang memahami, mematuhi, dan menerapkan aturan
di pabrik.
Kelima prinsip ini dipercaya mampu membantu mereka dalam menjaga peralatan
sedekat mungkin dengan kondisi peralatan yang ideal, bekerja lebih efisien, mengurangi waktu
mesin tidak beroperasi, serta meningkatkan catatan keselamatan kerja, kecelakaan
fatal, kecelakaan berakibat hilang waktu atau lost time accidents (LTA), kasus
yangmenghambat pekerjaan atau restricted work cases (RWC), serta kasus yang menuntut
perawatan kesehatan atau medical treatment cases (MTC).
Pada dekade terakhir ini, unilever telah terus-menerus meningkatkan cara pengumpulan
dan pelaporan data. Pada tahun 2006, mereka mengundang URSVerification Limited (URSVL)
untuk mengaudit cara mereka mengelola catatan data pemantauan lingkungannya. Berdasarkan
hasil audit ini, pihak unilever telah memperbaiki sistem pengelolaan datanya untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya kesalahan transkripsi, dan untuk mengembangkan sistem penelusuran
data lingkungan yang lebih baik. Semua ini dilakukan sebagai bukti komitmen dalam
penyediaan informasi yang lengkap dan akurat mengenai dampak lingkungannya.
Komitmen Unilever terhadap lingkungan ini telah mengundang perhatian berbagai
pihak. Selama tiga tahun terakhir, kami meraih peringkat “Hijau” untuk kedua pabrik Unilever
dari Kementerian Lingkungan Hidup, melalui penghargaan PROPER. Peringkat hijau
diberikan kepada perusahaan yang telah mencapai “emisi nol”. Penghargaan tersebut
membuktikan bahwa Unilever mampu kecelakaan fatal, kecelakaan berakibat hilang waktu
atau lost time accidents (LTA), kasus yang menghambat pekerjaan atau restricted work
cases (RWC), serta kasus yang menuntut perawatan kesehatan atau medicaltreatment
cases (MTC).

Sumber :
1. Hasmawaty, 2008, Diktat Pengetahuan Lingkungan, Fak. Teknik, Univ. Bina Darma
2. Mahida, U.N, 1972,Pencemaran Airdan Pemanfaatan Limbah Industri, cetakan ke-2
(terjemahan), Rajawali Jakarta
3. Cokorda Prapti M; 2004, Pengenalan ISO 14000, Universitas Guna Darma
4. Miller, 1991, Environmental Science : Sustaining The Earth, Wadsworth

definisi dan pengertiaan ISO 14001


definisi dan pengertiaan ISO 14001

ISO 14001 adalah Sistem manajemen lingkungan yang berisi tentang spesifikasi
persyaratan dan panduan untuk penggunaannya. Sedangkan ISO 14004 adalah Sistem
manajemen lingklungan yang berisi Panduan-panduan umum mengenai prinsip, sistem
dan teknik-teknik pendukung.

ISO 14000 serupa dengan ISO 9000 - manajemen mutu dalam hal berkaitan dengan bagaimana
sebuah produk diproduksi ketimbang tentang produk itu sendiri. Sebagaimana halnya ISO 9000,
sertifikasinya dilakukan oleh pihak ketiga, bukan oleh ISO sendiri. Standar audit ISO 19001
diterapkan saat mengaudit ketaatan ISO 9000 dan 14000 sekaligus.

ISO 14000 adalah kumpulan standar-standar terkait pengelolaan lingkungan yang disusun untuk
membantu organisasi untuk:

1. meminimalisir dampak negatif kegiatan-kegiatan (proses dll) mereka terhadap


lingkungan, seperti menimbulkan perubahan yang merugikan terhadap udara, air atau
tanah;
2. mematuhi peraturan perundangan-undangan dan persyaratan-persyaratan berorientasi
lingkungan yang berlaku;
3. memperbaiki hal-hal di atas secara berkelanjutan.
Persyaratan ISO 14001 merupakan bagian integral dari Skema Manajemen dan Audit
Lingkungan (Eco-Management and Audit Scheme (EMAS) yang dikeluarkan oleh Uni Eropa.
Struktur dan persyaratan material EMAS lebih menuntut, terutama menyangkut tugas-tugas
peningkatan, kepatuhan hukum dan pelaporan kinerja.

Pada prinsipnya, keenam prinsip ISO 14001 – Environmental Management System diatas
dapat dibagi menjadi 17 elemen, yaitu:

 Environmental policy (kebijakan lingkungan): Pengembangan sebuah pernyataan


komitmen lingkungan dari suatu organisasi. Kebijakan ini akan dipergunakan sebagai
kerangka bagi penyusunan rencana lingkungan.
 Environmental aspects (aspek lingkungan): Identifikasi aspek lingkungan dari produk,
kegiatan, dan jasa suatu perusahaan, untuk kemudian menentukan dampak-dampak
penting yang timbul terhadap lingkungan.
 Legal and other requirements (persyaratan perundang-undangan dan persyaratan lain):
Mengidentifikasi dan mengakses berbagai peraturan dan perundangan yang terkait
dengan kegiatan perusahaan.
 Objectives and targets (tujuan dan sasaran): Menetapkan tujuan dan sasaran
lingkungan, yang terkait dengan kebijakan yang telah dibuat, dampak lingkungan,
stakeholders, dan faktor lainnya.
 Environmental management program (program manajemen lingkungan): rencana
kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran
 Structure and responsibility (struktur dan tanggung jawab): Menetapkan peran dan
tanggung jawab serta menyediakan sumber daya yang diperlukan
 Training awareness and competence (pelatihan, kepedulian, dan kompetensi):
Memberikan pelatihan kepada karyawan agar mampu mengemban tanggung jawab
lingkungan.
 Communication (komunikasi): Menetapkan proses komunikasi internal dan eksternal
berkaitan dengan isu lingkungan
 EMS Documentation (dokumentasi SML): Memelihara informasi EMS dan sistem
dokumentasi lain
 Document Control (pengendalian dokumen): Menjamin kefektifan pengelolaan
dokumen prosedur dan dokumen lain.
 Operational Control (pengendalian operasional): Mengidentifikasi, merencanakan dan
mengelola operasi dan kegiatan perusahaan agar sejalan dengan kebijakan, tujuan, dan
saasaran.
 Emergency Preparedness and response (kesiagaan dan tanggap darurat):
mengidentifikasi potensi emergency dan mengembangkan prosedur untuk mencegah
dan menanggapinya.
 Monitoring and measurement (pemantauan dan pengukuran): memantau aktivitas
kunci dan melacak kinerjanya
 Nonconformance and corrective and preventive action (ketidaksesuaian dan tindakan
koreksi dan pencegahan): Mengidentifikasi dan melakukan tindakan koreksi terhadap
permasalahan dan mencegah terulang kejadiannya.
 Records (rekaman): Memelihara rekaman kinerja SML
 EMS audits (audit SML): Melakukan verifikasi secara periodik bahwa SML berjalan
dengan baik.
 Management Review (pengkajian manajemen): Mengkaji SML secara periodik untuk
melihat kemungkinan-kemungkinan peyempurnaan berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai