sifatnya menyebabkan kerintangan pada jalan lahir yang lazim terdapat pada setiap
persalinan, tidak dapat diatasi sehingga persalinan mengalami hambatan atau
kemacetan.
a. His Hipotonik
His hipotonik disebut juga inersia uteri yaitu his yang tidak normal, fundus
berkontraksi lebih kuat dan lebih dulu daripada bagian lain. Kelainan terletak pada
kontraksinya yang singkat dan jarang. Selama ketuban utuh umumnya tidak
berbahaya bagi ibu dan janin. Hisnya bersifat lemah, pendek, dan jarang dari his
normal. Inersia uteri dibagi menjadi 2, yaitu :
1) Inersia uteri primer. Bila sejak awal kekuatannya sudah lemah dan persalinan
berlangsung lama dan terjadi pada kala I fase laten.
2) Inersia uteri sekunder. Timbul setelah berlangsung his kuat untuk waktu yang
lama dan terjadi pada kala I fase aktif. His pernah cukup kuat tetapi kemudian
melemah. Dewasa ini persalinan tidak dibiarkan berlangsung sedemikian lama 7
sehingga dapat menimbulkan kelelahan uterus, maka inersia uteri sekunder ini
jarang ditemukan. Kecuali pada wanita yang tidak diberi pengawasan baik
waktu persalinan.
b. His Hipertonik
His hipertonik disebut juga tetania uteri yaitu his yang terlalu kuat. Sifat hisnya
normal, tonus otot diluar his yang biasa, kelainannya terletak pada kekuatan his.
His yang terlalu kuat dan terlalu efisien menyebabkan persalinan berlangsung
cepat (<3 jam disebut partus presipitatus). Partus presipitatus dapat mengakibatkan
kemungkinan :
Tetania uteri juga menyebabkan asfiksia intra uterine sampai kematian janin dalam
rahim. Bahaya bagi ibu adalah terjadinya perlukan yang luas pada jalan lahir,
khususnya serviks uteri, vagina dan perineum. Bahaya bagi bayi adalah terjadi
perdarahan dalam tengkorak karena mengalami tekanan kuat dalam waktu singkat.
c. His Yang Tidak Terkordinasi His yang tidak terkordinasi adalah his yang berubah-
ubah. His jenis ini disebut Ancoordinat Hypertonic Uterine Contraction. Tonus otot
meningkat diluar his dan kontraksinya tidak berlangsung seperti biasa karena tidak
ada sinkronisasi antara kontraksi. Tidak adanya kordinasi antara kontraksi bagian
atas, tengah dan bawah menyebabkan his tidak efisien dalam mengadakan
pembukaan.
Induksi persalinan adalah upaya memulai persalinan dengan cara buatan sebelum
kehamilan mencapai usia cukup bulan, induksi diindikasikan hanya untuk pasien yang
kondisi kesehatannya atau kesehatan janinnya beresiko jika kehamilan berlanjut
(Komalasari, 2009).
Terdapat berbagai jenis induksi yang sering dilakukan oleh para medis seperti :