0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
312 tayangan1 halaman
Dokumen ini memberikan algoritma penatalaksanaan reaksi anafilaksis yang meliputi identifikasi dan penghilangan alergen, pemberian oksigen 100% dan adrenalin secara IM, diikuti antihistamin jika diperlukan, serta terapi tambahan seperti cairan IV, kortikosteroid, dan vasopresor sesuai gejala pasien. Pasien perlu diobservasi selama 2-3 hari untuk kasus berat atau 6 jam untuk kasus ringan.
Dokumen ini memberikan algoritma penatalaksanaan reaksi anafilaksis yang meliputi identifikasi dan penghilangan alergen, pemberian oksigen 100% dan adrenalin secara IM, diikuti antihistamin jika diperlukan, serta terapi tambahan seperti cairan IV, kortikosteroid, dan vasopresor sesuai gejala pasien. Pasien perlu diobservasi selama 2-3 hari untuk kasus berat atau 6 jam untuk kasus ringan.
Dokumen ini memberikan algoritma penatalaksanaan reaksi anafilaksis yang meliputi identifikasi dan penghilangan alergen, pemberian oksigen 100% dan adrenalin secara IM, diikuti antihistamin jika diperlukan, serta terapi tambahan seperti cairan IV, kortikosteroid, dan vasopresor sesuai gejala pasien. Pasien perlu diobservasi selama 2-3 hari untuk kasus berat atau 6 jam untuk kasus ringan.
compromise atau hipotensi, terutama dengan perubahan kulit
Identifikasi dan hentikan alergen
Oksigen 100% 8 L/m
Adrenaline / epinephrine (1:1000) 0,3 – 0,5 ml IM (0,01 mg/kg BB
Ulangi 5-15 menit jika tidak ada perubahan klinis
Antihistamin 10-20 mg IM atau IV pelan
Terapi tambahan
Berikan cairan IV 1-2 L jika tanda-tanda syok tidak ada respon
terhadap obat Kortikoseroid untuk semua kasus berat, berulang dan pasien dengan asma - Methyl prednisolone 125-250 mg IV - Dexamethason 20 mg IV - Hydrocortisone 100-500 mg IV pelan Inhalasi short acting β-2 agonist pada bronkopasme berat Vasopressor
Observasi 2 - 3 x 24 jam, untuk kasus ringan cukup 6 jam
Berikan kortikosteroid dan antihistamin PO 3 x 24 jam