Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Matematika merupakan ilmu dasar sari perkembangan sains yang memiliki peran
penting dalam seluruh aspek kehidupan. Ilmu matematika banyak digunakan
dalam berbagai bidang, seperti bidang industri, perdagangan, pertanian, ilmu
kedokteran dan lain-lain.

Dalam dunia perdagangan orang dituntut untuk mengerti aritmatika, minimal


penjumlahan dan pengurangan. Dalam bidang pertanian, matematika digunakan
untuk menghitung waktu panen dan menghitung hasil panen. Dalam dunia
kedokteran matematika digunakan saat mengukur dosis obat dan menghitung
jumlah tetesan efektif pada infus.

Berdasarkan kenyetaan-kenyataan tersebut dapat dikatakan bahwa jatuh


bangunnya negara dewasa ini tergantug dari kemajuan bidang matematika.

Mengingat begitu pentingnya peranan konsep aritmatika sosial dalam kehidupan


sehari-hari, maka penulis merasa bahwa makalah ini cukup membantu kesulitan
masyarakat umum dan siswa-siswi pada khususnya dalam mempelajari konsep
aritmatika sosial.

1. Tujuan
Memberikan gambaran kepada pembaca untuk memahami Sejarah, pengertian dan
Kegunaan Aritmatika Sosial (Rugi, Brutto, Netto dan Tara). Sebagaimana
diketahui bahwa Rugi, Brutto, Netto dan Tara digunakan untuk menentukan
kerugian, berat kotor, berat bersih dan berat kemasan. Tujuan tersebut adalah
untuk terciptanya atau terbentuknya masyarakat yang mengerti tentang dunia
perdagangan dan lebih teliti dalam melakukan jual beli. Siswa-siswi juga akan
lebih paham cara membedakan dan menentukan apa yang dimaksud dengan rugi,
brutto, netto dan tara.

1. Rumusan Masalah
2. Bagaimana sejarah Aritmatika Sosial (Rugi, Brutto, Netto dan Tara)?
3. Apa pengertian dari Rugi, Brutto, Netto dan Tara?
4. Apa kegunaan dari memahami Rugi, Brutto, Netto dan Tara?
BAB II
PEMBAHASAN
1. SEJARAH
Pada zaman dahulu kala apabila seseorang ingin membeli suatu barang, maka ia
harus menyediakan barang miliknya sebagai ganti atau penukar barang yang
diinginkan tersebut. Misalnya seorang petani ingin membeli pakaian, maka petani
tersebut bisa menukarnya dengan tiga ekor ayam atau membelinya dengan dua
karung beras. Pembelian dengan cara tukar menukar dikenal dengan istilah barter.

Kemudian dengan berkembangnya pengetahuan dan peradaban umat manusia,


jual beli dengan cara barter mulai ditinggalkan. Kegiatan jual beli dilakukan
dengan member nilai atau harga terhadap suatu barang. Setelah mengalami
proses, akhirnya manusia menemukan benda yang disebut mata uang.

Sejalan dengan perkembangan dengan dalam kehidupan sehari-hari, kita sering


mendengar istilah-istilah perdagangan seperti harga pembelian, harga penjualan,
untung dan rugi. Demikian pula, istilah impas, rabat (diskon), bruto, neto, tara,
dan bonus. Istilah-istilah ini merupakan bagian dari Matematika yang
disebut aritmetika sosial, yaitu yang membahas perhitungan keuangan dalam
perdagangan dan kehidupan sehari-hari beserta aspek-aspeknya. Berikut ini adalah
pengertian dari istilah-istilah dalam aritmatika sosial:
 Harga pembelian adalah sejumlah uang yang dikeluarkan untuk membeli atau
memperoleh suatu barang.
 Harga penjualan adalah sejumlah uang yang diterima sebagai pengganti dari
barang yang dijual.
 Untung (laba) adalah keadaan yang terjadi bila harga jual lebih tinggi dari harga
beli. Besarnya untung dalam rupiah sama dengan selisih antara harga jual dengan
harga beli.
 Rugi adalah keadaan yang terjadi apabila harga jual lebih rendah dari harga beli.
 Impas adalah keadaan pulang pokok (kembali modal), yakni keadaan dimana
harga penjualan sama dengan harga pembelian.
 Persen adalah besarnya keuntungan atau kerugian dibanding harga beli (pokok)
yang dinyatakan dengan perseratus.
 Rabat (diskon) adalah potongan harga.
 Bruto adalah berat kotor.
 Netto adalah berat bersih.
 Tara adalah berat kemasan.
Tapi kli ini kita akan membicarakan masalah Rugi, Bruto, Netto dan Tara.

1. PENGERTIAN (Rugi, Brutto, Netto dan Tara)


2. Rugi
Penjual dikatakan rugi jika harga penjualan lebih rendah dibanding harga
pembelian.
Rugi = Harga Beli – Harga Jual

Contoh:
Seorang pedagang telur membeli telur sebanyak 72 butir denganharga Rp.
1.500,00 tiap butir. Separuhnya dijual Rp. 1.750,00 tiap butir, dan sisanya
dijual Rp.1000 per butir. Tentukan untung atau ruginya.
Penyelesaian:
Harga pembelian = 72 × Rp. 1.500,00

= Rp. 108.000,00

Harga penjualan = (36 × Rp. 1.750,00) + (36 × Rp. 1000,00)

= Rp. 99.000,00

Jadi rugi = Rp. 108.000,00 – Rp. 99.000,00

= Rp. 9.000,00

2. Harga Pembelian dan Harga Penjualan


Telah dikemukakan bahwa besar kerugian dapat dihitung jika harga penjualan dan
harga pembelian telah diketahui.

Besar kerugian dirumuskan: Rugi = harga beli – harga jual

Maka dapat diturunkan rumus:

Harga Beli = Harga Jual + Rugi

Harga Jual = Harga Beli – Rugi

3. Persentase Rugi
Menentukan Persentase Rugi

Persentase rugi berarti rugi dibanding harga pembelian

% Rugi = x 100 %

Contoh

Seorang Bapak membeli sebuah mobil seharga Rp 50.000.000,00. Karena sudah


bosan dengan mobil tersebut maka mobil tersebut dijual dengan harga Rp
45.000.000,00. Tentukan persentase kerugiannya!

Penyelesaian:
Harga beli Rp 50.000.000,00
Harga jual Rp 45.000.000,00

Rugi = Rp 50.000.000,00 – Rp 45.000.000,00

= Rp 5.000.000,00

% Rugi = x 100 % = 10 %
Jadi besar persentase kerugiannya adalah 10 %

4. Bruto, Tara, dan Neto


 Bruto adalah berat barang ditambah dengan pembungkusnya

Bruto = Neto + Tara


netto

Rumus mencari Bruto:

 Netto adalah berat bersih barang setelah dikurangi pembungkusnya

Netto = Bruto – Tara

Rumus mencari Netto:


 Tara adalah selisih bruto dan netto dan secara matematis ditulis

Tara = Bruto – Neto


netto

Rumus mencari Tara:


Dalam sebuah karung yang berisi pupuk tertera tulisan berat bersih 50 kg.
Sedangkan berat kotor 0,08 kg. Maka berat seluruhnya = 50 kg + 0,08 kg = 50,8
kg. Berat karung dan pupuk yaitu 50,8 kg disebut bruto (berat kotor). Berat
karung 0,08 kg disebut tara. Berat pupuk 50 kg disebut berat neto ( berat bersih).

1. KEGUNAAN
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat peristiwa jual beli suatu barang.
Pada jual beli tersebut terdapat harga pembelian, harga penjualan, untung/rugi,
berat barang, berat kemasan dan berat keseluruhan. Dalam kegiatan ekonomi
bagaimana cara menentukan salah satu dari harga pembelian, harga penjualan,
untung/rugi, berat barang, berat kemasan dan berat keseluruhan. Kita jadi lebih
teliti dalam melakukan jual beli apabila sudah mengetahui bagian dari aritmatika
sosial tersebut.
BAB III
KESIMPULAN

Penjual dikatakan rugi jika harga penjualan lebih rendah dibanding harga
pembelian.

Bruto, netto dan tara adalah istilah-istilah yang berkaitan dengan berat barang.
Bruto adalah berat kotor suatu barang yaitu berat bersih dan berat kemasan. Netto
adalah berat bersih atau berat sebenarnya dari suatu barang. Sedangkan tara
adalah potongan berat suatu barang, yaitu berat kemasan.
DAFTAR PUSTAKA

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/1955090919
80021-KARSO/ALJABAR_SMP_2.pdf
https://1uas201142067.files.wordpress.com/2014/12/modul-smp-kelas-7-
aritmetika-sosial.pdf

Anda mungkin juga menyukai