Anda di halaman 1dari 3

Materi

Kompetensi Dasar Konsep


Pembelajaran
3.10 Menerapkan Hukum-hukum 1. Hukum Kekekalan Massa ( Hukum Lavoiser )
hukum-hukum dasar kimia Lavoiser mengemukakan bahwa “Di dalam suatu reaksi kimia,
dasar kimia, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama ini
konsep massa dinamakan dengan hukum kekelan massa”. Contoh:
molekul Logam merkuri + Gas Oksigen → Merkuri oksida
relative, 530 gram 42,2 gram 572,2 gram
persamaan ternyata massa zat baru tersebut sama dengan massa total zat-zat
kimia, konsep sebelum reaksi.
mol, dan kadar 2. Hukum Proust ( Hukum Perbandingan Tetap )
zat untuk Hukum proust pertama kali dikemukakan oleh Joseph Louis
menyelesaikan Proust pada tahun 1799 menyatakan bahwa “Perbandingan massa
perhitungan unsure – unsure dalam suatu senyawa adalah tertentu dan tetap”.
kimia Contoh:

Massa unsur – unsur


pembentuk (gram)
Massa senyawa air (gram)
Massa Massa
Hidrogen Oksigen

1,0 8,0 9

1,5 12 13,5

2,0 16 18,0

2,5 20 22,5

3,0 24 27,0

3. Hukum Dalton (Hukum Perbandingan Berganda)


Hukum dalton berbunyi “Bila unsur-unsur dapat membentuk
dua macam senyawa atau lebih, dimana massa salah satu unsur
tersebut tetap (sama), maka perbandingan massa unsur yang lain
dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan bilangan bulat dan
sederhana”.
Menurut teori atom Dalton senyawa terbentuk dari gabungan
atom – atom dalam perbandingan sederhana. Misalkan unsure X dan
Y membentuk dua jenis senyawa XY dan X2Y3. Jika massa unsure X
dibuat sama ( berarti jumlah atomnya sama) maka rumus senyawa
XY dapat ditulis sebagai X2Y2.
XY ——- > X2Y2
X2Y2 tetap sebagai X2Y3
Berarti perbandingan unsure Y dalam senyawa I dan II adalah 2 : 3
Contoh:

4. Hukum Gay – Lussac ( Hukum Perbandingan Volume )


Hukum ini menjadi dasar bagi stoikiometri raeksi – reaksi gas.
Yaitu yang berbunyi “Pada temperatur dan tekanan yang sama,
perbandingan volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas hasil
reaksi merupakan perbandingan bilangan bulat dan sederhana”.
Pada reaksi zat yang wujudnya gas, perbandingan koefisien
reaksi ekuivalen dengan perbandingan volume jika reaksi tersebut
dilakukan pada temperatur dan tekanan yang sama, maka akan di
dapatkan rumus seperti berikut ini:

Volume gas yg dicari = (koefisien yang dicari)/(koefisien yang


diketahui) X volume yang diketahui.

Contoh:
5. Hukum Avogadro ( Hipotesis Avogadro )
Pada tahun 1811 seorang ilmuan dari Italia Amedeo Avogadro
mengemukakan bahwasanya partikel unsur tidak harus berupa atom
yang berdiri senidri akan tetapi dapat juga berupa gabungan dari
beberapa atom yang disebut dengan molekul unsure.
Avogadro mengemukakan suatu hipotesis sebagai berikut “Pada
suhu dan tekanan yang sama, semua gas bervolume sama
mengandung jumlah molekul yang sama pula”.
Sebagai contoh saya asumsikan sebagai berikut apabila saya
mempunyai 2 buah tempe dan satu buah minyak goreng maka yang
terbentuk adalah dua buah tempe goreng. Hipotesis ini menyerupai
seperti yang dilakukan oleh Avogadro
Berdasarakan analogi diatas maka Avogadro mengemukakan
rumusan tentang hukum Avogadro seperti berikut ini:
(Jumlah molekul x) / (Jumlah molekul y)
= (Volume gas x ) / (volume gas y)
Pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas
sesuai dengan perbandingan jumlah molekul dan sesuai dengan
perbandingan koefisien reaksinya.
Dari pernyataan diatas maka didapatkan rumus
Volume yang dicari = (koefisien yang dicari) / (koefisien yang
diketahui) X volume yang diketahui
Jumlah molekul yg dicari = (koefisien yang dicari) / (koefisien yang
diketahui) X Jumlah molekul yang diketahui
Contoh:

Anda mungkin juga menyukai