Anda di halaman 1dari 3

INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI PSIKOMOTOR

PENUNTUN BELAJAR
PROSEDUR BRONKOSKOPI KAKU

Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut.:
1. Perlu perbaikan : langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan yang seharusnya atau
urutannya tidak sesuai (jika harus berurutan)
2. Mampu : langkah dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya dan urutannya (jika harus
berurutan). Pelatih hanya membimbing untuk sedikit perbaikan atau membantu untuk kondisi di
luar normal
3. Mahir : langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya dan waktu kerja yang sangat efisien
T/D Langkah tidak diamati (penilai menganggap langkah tertentu tidak perlu diperagakan)

NAMA PESERTA: ...................................... TANGGAL: .................................

KASUS
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5
I. KAJI ULANG DIAGNOSIS & PROSEDUR OPERATIF
1. Nama
2. Diagnosis
3. Informed Choice & Informed Consent
4. Rencana Tindakan
5. Persiapan Sebelum Tindakan
II. PERSIAPAN PROSEDUR OPERASI
1. Informed consent
Penjelasan kepada penderita dan keluarganya mengenai
tindakan operasi yang akan dijalani serta risiko komplikasi
disertai dengan tanda tangan persetujuan dan permohonan dari
penderita untuk dilakukan operasi.
2. Laboratorium
3. Pemeriksaan tambahan : analisa gas darah (bila perlu)
4. Konsul anestesi, pediatri dan penyakit dalam (bila perlu)
5. Memeriksa persiapan alat dan kelengkapan operasi
Anestesi
1. Narkose umum dan anestesi topikal (spray) pada pita suara
2. Narkose harus dalam dan napas spontan
Persiapan Bronkoskopi
1. Penderita terlentang di atas meja operasi, seorang asisten
membantu memegang dan mengatur posisi kepala ekstensi
maksimal dengan bahu diganjal.
2. Alat-alat endoskopi disiapkan di bagian sebelah kanan
operator untuk memudahkan operator, alat apa yang akan
dibutuhkan dan dibantu oleh perawat instrumen
III. PROSEDUR OPERASI
Tindakan Bronkoskopi
A. Bronkoskopi / Trakeoskopi dengan Bantuan Laringoskop
lurus
1. Laringoskop dengan Removable slide dipegang dengan tangan
kiri kemudian dimasukkan, (sementara gigi atas dan bawah
dilindungi); sampai terlihat rima glotis.
2. Bronkoskop dipegang dengan tangan kanan, dan dimasukkan
dengan bantuan laringoskop sampai mendekati rima glotis,
posisi bronkoskop diputar ke kanan 900 sampai melewati pita
suara. Kemudian posisi bronkoskop diputar kembali ke posisi
semula.
3. Laringoskop dikeluarkan sehingga hanya bronkoskop yang
tertinggal dan bagian distal bronkoskop dipegang dengan
tangan kiri seperti memegang pensil.
4. Setelah bronkoskop masuk ke lumen trakea, anestesi dan
oksigen disambung pada bronkoskop (Holinger Ventilation
Bronchoscope)
5. Lumen bronkoskop ditutup dengan penutup kaca (glass
cupped adaptor)
6. Bronkoskopi dimasukkan ke distal dengan mendorong
menggunakan ibu jari tangan kiri sampai ditemukan karina
yang terletak pada ujung distal trakea sambil dilakukan
evaluasi trakea
7. Selanjutnya evaluasi muara bronkus kanan dengan posisi
kepala dimiringkan ke kiri sedangkan untuk evaluasi muara
bronkus kiri dengan memiringkan kepala ke kanan
8. Bila terjadi desaturasi oksigen, bronkoskop ditarik kembali
sampai di depan karina. Setelah saturasi membaik, proses
evaluasi dapat dilanjutkan.
9. Bila ditemukan benda asing pada salah satu bronkus dilakukan
ekstraksi dengan forsep yang sesuai. Bila benda asing
berukuran kecil dapat dikeluarkan dengan forsepnya melalui
lumen bronskoskop. Bila benda asing berukuran besar maka
dikeluarkan bersama-sama dengan bronkoskop.
10. Setelah ekstraksi berhasil dilakukan bronkoskopi ulang untuk
evaluasi seperti teknik diatas
B. Bronkoskopi / Trakeoskopi tanpa Laringoskop lurus
1. Posisi kepala difleksikan, bronkoskop dipegang dengan tangan
kanan seperti memegang pensil dimasukkan ke rongga mulut
pada garis tengah sampai terlihat epiglotis.
2. Bronkoskop lewat di bawah epiglotis hingga tampak rima
glotis kemudian kepala diekstensikan. Sesaat sebelum
bronkoskop masuk melalui rima glotis, posisi bronkoskop
diputar 900 ke kanan, kemudian di dorong masuk melewati pita
suara.
3. Setelah bronkoskop masuk ke dalam lumen trakea, posisi
bronkoskop diputar 900 ke kiri (ke posisi semula). Kepala lebih
ekstensi saat bronkoskop melewati trakea
4. Bronkoskop disambungkan dengan anestesi dan oksigen
(Holinger Ventilation Bronchoscope) setelah berada di trakea
5. Lumen bronkoskop ditutup dengan penutup kaca (glass
cupped adaptor)
6. Bronkoskopi dimasukkan ke distal dengan mendorong
menggunakan ibu jari tangan kiri sampai ditemukan karina
yang terletak pada ujung distal trakea sambil dilakukan
evaluasi trakea
7. Selanjutnya evaluasi muara bronkus kanan dengan posisi
kepala dimiringkan ke kiri sedangkan untuk evaluasi muara
bronkus kiri dengan memiringkan kepala ke kanan
8. Bila terjadi desaturasi oksigen, bronkoskop ditarik kembali
sampai di depan karina. Setelah saturasi membaik, proses
evaluasi dapat dilanjutkan.
9. Bila ditemukan benda asing pada salah satu bronkus dilakukan
ekstraksi dengan forsep yang sesuai. Bila benda asing
berukuran kecil dapat dikeluarkan dengan forsepnya melalui
lumen bronskoskop. Bila benda asing berukuran besar maka
dikeluarkan bersama-sama dengan bronkoskop
10. Setelah ekstraksi berhasil dilakukan bronkoskopi ulang untuk
evaluasi seperti teknik diatas
IV. PASCA OPERASI
1. Observasi tanda-tanda perforasi atau komplikasi lain
2. Dilakukan foto toraks bila perlu.
3. Diberi terapi antibiotik dan kortikosteroid.

Anda mungkin juga menyukai