Anda di halaman 1dari 28

PENATALAKSANAAN

RINOSINUSITIS AKUT
DENGAN KOMPLIKASI
Nugroho Suharsono
SMF Ilmu Kesehatan THT-KL
RSK St.Vincentius A Paulo
Surabaya

PKB IX Ilmu Kesehatan THT-KL


Hotel Bumi , Surabaya 19-20 Febuari 2011
PENDAHULUAN
Komplikasi rinosinusitis: kegawatan THT-KL
Komplikasi rinosinusitis era antiibiotika &
diagnostik CT Scan/MRI: menurun.
Angka morbiditas / mortalitas komplikasi
intrakranial Rinitis Akut bakterial : 5-10%
Komplikasi bisa terjadi melalui jalur anatomi
sinus paranasal
Angka kejadian meningkat berhubungan
dengan musim dingin, anak-anak & dewasa
laki-laki lbh banyak

Fokkens W, Lund V, Mullol J. Complications of rhinosinusitis and nasal polyps. Rhinology


2007;20 (suppl): 80-83.
DEFINISI RINOSINUSITIS AKUT
(European Position Paper on Rhinosinusitis and nasal
polyps 2007)
Inflamasi hidung-sinus paranasal ditandai dua atau
lebih gejala: hidung tersumbat/ obstruksi/ kongesti ,
pilek/ sekret hidung (anterior/ posterior), nyeri wajah/
rasa tertekan di wajah, penurunan/ hilangnya
penghidu dan salah satu dari temuan nasoendoskopi:
(polip dan atau sekret mukopurulen dari meatus
medius) dan atau edema atau obstruksi mukosa di
meatus medius dan atau gambaran tomografi
komputer berupa perubahan mukosa di kompleks
osteomeatal dan atau sinus.

Akutmenandakan lamanya infeksi kurang dari 12


minggu
Fokkens W, Lund V, Mullol J. Complications of rhinosinusitis and nasal polyps. Rhinology
2007;20 (suppl): 80-83.
ANATOMI SINUS PARANASAL
BERHUBUNGAN DENGAN KOMPLIKASI

Suatu rongga dilapisi epitel torak


bersilia
Dipisahkan dinding tipis dari rongga
orbita dan intrakranial
Defek natural: dehisensi kongenital,
sutura tulang dan foramina
neurovaskular
Lamina kribrosa : fila olfaktoria,
vena-vena kecil dan spasium
Bleier BSperineural
and Thaler ER. Complication of Rhinosinusitis. In: Thaler ER, Kennedy DW eds.
Rhinosinusitis a guide for diagnosis and management. Springer Science + Busines
Rhinosinusitis a guide for diagnosis and management. Springer Science + Busines
Media,LLC. USA. 2008, p: 239-249.
ANATOMI SINUS PARANASAL
BERHUBUNGAN DENGAN KOMPLIKASI
Sistem venosa yang memvaskularisasi
rongga intrakranial/ intraorbital
Jaringan valvula venosa bisa jadi sarana
tromboplebitis retrograde
Sistem venosa etmoid anastomose dg
v.optalmika superior menembus lamina
kribrosa-bergabung dg drainase sistem vena
lobus frontalis
Laki-laki (dewasa) sistem vena diploic lebih
banyak
Adelson RT, Marple BE.Orbital complication of frontal sinusitis. In: Kauntakis
SE, Senior BA, Draf W eds. The frontal sinus. Springer-Verlag Berlin
Heidelberg.Germany. 2005, p: 59-66.
Epidemiologi rinosinusitis akut dengan komplikasi
(Fokken, Lund, Mullol)

Penu Negar Usia Patol Jml Totl Orbit Intra- Oss Soft
lis a ogi pend % al krani eus tissu
e-rita komp al e
li
Morti Afrika Dws Pansi 87 72,4 - - - -
more, Selata n`s %
1999 n akut (63/8
7)
Ogunl Nigeria Dws Pansi 90 37% 41% 5% 32% 18%
eye, n`s (33/9
2001 akut/ 0)
kronik
i
Eufing Jerman Dws/ Pansi 36 75% 58% 11% - 8,4%
er, Anak n`s (27/3 (21/3 (3+1/ 3/36
2001 2 akut 6) 6) 36)
Kuran Rusia Dws Rinosi - - 0,8% 0,01 - -
ov, nusiti %
2001 s
Galla USA Dws Rinosi 176 - - 8,5% - -
gher, nusiti 15/17
1998 s 6
Clay USA Dws Rinosi 649 - - 3,7% - -
Mikrobiologi
Rinosinusitis akut: Abses intrakranial
Streptococcus pneumoniae
Haemophilus influenzae (polimikroba):
Spesies Streptococus yg lain Kuman-kuman anaerob
Kuman-kuman Anaerobe
S.aureus
Staphylococcus aureus
Komplikasi orbital: S.pneumoniae
S.pneumoniae Staphylococcus
S.aureus
Kuman-kuman anaerob
epidermidis
Batang gram negatif
Basil gram negatif
Meningitis:
S.pneumoniae
Pott`s puffy tumor
S.aureus
Spesies Streptococus yang lain (polimikroba):
Kuman-kuman anaerob Streptococcus sp.
(Fusobacterium sp.) S.aureus
Batang gram negatif
Kuman-kuman anaerob
Bleier BS and Thaler ER. Complication of Rhinosinusitis. In: Thaler ER, Kennedy DW eds.
Rhinosinusitis a guide for diagnosis and management. Springer Science + Busines
Media,LLC. USA. 2008, p: 239-249.
JENIS KOMPLIKASI RINOSINUSITIS
(JAUH)

Komplikasi jauh :
Paru-paru:
Asma
Bronkitis
Sistemik:
Sepsis
Toksik syok

Bleier BS and Thaler ER. Complication of Rhinosinusitis. In: Thaler ER, Kennedy DW eds.
Rhinosinusitis a guide for diagnosis and management. Springer Science + Busines
Media,LLC. USA. 2008, p: 239-249.
JENIS KOMPLIKASI RINOSINUSITIS
(LOKAL)

Orbital (Chandler): Intrakranial:


Meningitis
I. Preseptal selulitis Abses epidural
II. Orbital selulitis Abses subdural
III. Abses Abses intraserebral
subperiosteal Trombosis dural sinus
Sinus sagitalis
IV. Abses orbital
superior
V. Trombosis sinus Sinus kavernosus
kavernosus Tulang:
Tumor Pott`s puffy

Bleier BS and Thaler ER. Complication of Rhinosinusitis. In: Thaler ER, Kennedy DW eds.
Rhinosinusitis a guide for diagnosis and management. Springer Science + Busines
KOMPLIKASI ORBITA
AKIBAT RINOSINUSITIS
Dua jalur komplikasi orbita:
jalur langsung: congenital body
dehisences, terbukanya linea suturalis
atau foramina, atau erosi pada tulang
khususnya lamina papirasea
Tromboflebitis retrograde: melalui
jejaring dari valvula vena yang
berlubungan langsung dengan wajah,
kavum nasi dan sinus yang
berdekatan dengan orbita
Choi SS, Grundfast KM. Complication in sinus disease. In:Kennedy DW, Bolger
WE,Zinreich SJ eds. Diseases of the sinuses diagnosis and management. B.C.Decker Inc.
Hamilton.London. 2001, p: 169-177
Komplikasi Orbita Akibat
Rinosinusitis (Klasifikasi Chandler I)

Selulitis periorbital
/ preseptal edema/
selulitis preseptal :
inflamasi & edema
kelopak mata

Choi SS, Grundfast KM. Complication in sinus disease. In:Kennedy DW, Bolger
WE,Zinreich SJ eds. Diseases of the sinuses diagnosis and management. B.C.Decker Inc.
Hamilton.London. 2001, p: 169-177
Komplikasi Orbita Akibat
Selulitis orbital:
Rinosinusitis (Klasifikasi Chandler II)
inflamasi & edema
isi orbital. Terjadi
proptosis,
chemosis dan
penurunan
gerakan bola
mata. Bisa
berkembang
menjadi abses
orbita dan
kebutaan
Choi SS, Grundfast KM. Complication in sinus disease. In:Kennedy DW, Bolger
WE,Zinreich SJ eds. Diseases of the sinuses diagnosis and management. B.C.Decker Inc.
Hamilton.London. 2001, p: 169-177
Abses
Komplikasi Orbita Akibat :
subperiosteal
Rinosinusitis (Klasifikasi Chandler III)
adanya
penumpukan pus
diantara periorbita
dan tulang dinding
orbita.Terjadi
proptosis dengan
displacement bola
mata, penurunan
gerakan
ekstraokular dan
penurunan visus.

Choi SS, Grundfast KM. Complication in sinus disease. In:Kennedy DW, Bolger
WE,Zinreich SJ eds. Diseases of the sinuses diagnosis and management. B.C.Decker Inc.
Hamilton.London. 2001, p: 169-177
Komplikasi Orbita Akibat
Rinosinusitis (Klasifikasi Chandler IV)
Abses orbital :
adanya
penumpukan pus
pada orbita. Terjadi
oftalmoplegia,
proptosis dan
kehilangan
lapangan
penglihatan.

Choi SS, Grundfast KM. Complication in sinus disease. In:Kennedy DW, Bolger
WE,Zinreich SJ eds. Diseases of the sinuses diagnosis and management. B.C.Decker Inc.
Hamilton.London. 2001, p: 169-177
Komplikasi Orbita Akibat
Rinosinusitis (Klasifikasi Chandler V)
Trombosis sinus
kavernosus :
penyebaran infeksi
kedalam sinus
kavernosus. Terjadi
proptosis,
oftalmoplegia, dan
kehilangan penglihatan
yang menjalar kearah
kontralateral ocular
sign dan tanda-tanda
meningitis
Choi SS, Grundfast KM. Complication in sinus disease. In:Kennedy DW, Bolger
WE,Zinreich SJ eds. Diseases of the sinuses diagnosis and management. B.C.Decker Inc.
Hamilton.London. 2001, p: 169-177
DIAGNOSIS KOMPLIKASI
ORBITA
CT scan sinus paranasal dengan
kontras pada irisan koronal dan
aksial secara simultan untuk
memperjelas proses penyakit pada
daerah orbita dan kranium
Pemeriksaan ketajaman visus oleh
seorang ophthalmologist agar
diketahui ada/tidaknya penurunan
ketajaman penglihatan, ukuran
Adelson proptosis,
RT, Marple BE.Orbitalevaluasi motilitas
complication of frontal sinusitis. In: Kauntakis SE, Senior
BA, Draf W eds. The frontal sinus. Springer-Verlag Berlin Heidelberg.Germany. 2005, p:
PENATALAKSANAAN NON OPERATIF
PADA KOMPLIKASI ORBITA

Rawat inap di rumah sakit oleh


dokter ahli THT-KL dan dokter ahli
mata (ophthalmologist)
Terapi secara empirik dengan
antibiotika intravena spektrum luas
Terapi tambahan lainnya berupa
dekongestan topikal

Adelson RT, Marple BE.Orbital complication of frontal sinusitis. In: Kauntakis SE, Senior
BA, Draf W eds. The frontal sinus. Springer-Verlag Berlin Heidelberg.Germany. 2005, p:
PENATALAKSANAAN OPERATIF
PADA KOMPLIKASI ORBITA

60% kasus komplikasi orbita


memerlukan intervensi pembedahan
Adanya abses
Ketajaman penglihatan kurang dari
20/60
Penyakit berjalan progresif lebih
jelek (24 jam)
Terapi antibiotik dalam waktu 48-72
Choi
Choi SS,
eds. jam
SS, Grundfast
eds. Diseases
Diseases of yang
Grundfast KM.
of the
the sinuses tidak
KM. Complication
Complication in
sinuses diagnosis
diagnosis and membaik
in sinus
sinus disease.
disease. In:Kennedy
and management.
In:Kennedy DW,
management. B.C.Decker
DW, Bolger
Bolger WE,Zinreich
B.C.Decker Inc.
WE,Zinreich SJ
Inc. Hamilton.London.
Hamilton.London.
SJ

2001,
2001, p:
p: 169-177
169-177
Schramm
Schramm VL,
VL, Curtin
Curtin HD,
HD, Kennerdell
Kennerdell JS.
JS. Evaluation
Evaluation of
of orbital
orbital cellulitis
cellulitis and
and results
results of
of treatment.
treatment.
PENATALAKSANAAN OPERATIF
PADA KOMPLIKASI ORBITA

Penatalaksanaan yang simultan


dengan bedah sinus endoskopi
Pada abses orbital dilakukan
drainase melalui pendekatan
etmoidektomi eksternal dan
orbitotomi
Dekompresi nervus optikus dilakukan
menggunakan diamond burr dan
tehnik bedah sinus endoskopi
Choi SS, Grundfast KM. Complication in sinus disease. In:Kennedy DW, Bolger
WE,Zinreich SJ eds. Diseases of the sinuses diagnosis and management. B.C.Decker Inc.
KOMPLIKASI INTRAKRANIAL
AKIBAT RINOSINUSITIS
Komplikasi kedua terbanyak setelah komplikasi
orbita
Umumnya sumber infeksi berasal dari sinus frontal,
yang kemudian diikuti sinus etmoid, sfenoid dan
maksilaris
Dapat terjadi pada rinosinusitis akut / akut
eksaserbasi dari rinosinusitis kronik
Penyebaran infeksi secara langsung dari sinus terjadi
melalui: jalur alami yang ada, erosi karena infeksi /
tumor dan melalui trauma fraktur linier
Tromboflebitis retrograde melalui valvula vena
Choi SS,diploic
Choi SS, Grundfast(vena
Grundfast KM. Breschet`s)
KM. Complication
Complication in
in sinus
sinus disease.
disease. In:Kennedy
In:Kennedy DW,
DW, Bolger
Bolger WE,Zinreich
WE,Zinreich SJ
SJ
eds.
eds. Diseases
Diseases of
of the
the sinuses
sinuses diagnosis
diagnosis and
and management.
management. B.C.Decker
B.C.Decker Inc.
Inc. Hamilton.London.
Hamilton.London.
2001,
2001, p:
p: 169-177
169-177
Lane
Lane AP.
AP. CNS
CNS complications
complications of
of frontal
frontal sinus
sinus disease.
disease. In:
In: Kauntakis
Kauntakis SE,
SE, Senior
Senior BA,
BA, Draf
Draf W
W eds.
eds.
KOMPLIKASI INTRAKRANIAL
AKIBAT RINOSINUSITIS

A. Osteomielitis
B. Abses Perikranial/
Periorbital (Tumor
Pott`s puffy)
C. Abses Epidural
D. Empiema Subdural
E. Abses Otak
F. Meningitis
G. Trombosis Sinus
Sagitalis Superior
Choi SS, Grundfast KM. Complication in sinus disease. In:Kennedy DW, Bolger
WE,Zinreich SJ eds. Diseases of the sinuses diagnosis and management. B.C.Decker Inc.
Hamilton.London. 2001, p: 169-177
SIMPTOM
KOMPLIKASI INTRAKRANIAL
Simptom definitif komplikasi intrakranial
awalnya mungkin tidak jelas
Pada temuan lanjut didapatkan adanya
defisit fokal neurologis, lethargi progresif
menuju koma.
Simptom lainnya adalah demam tinggi
yang persistent, keluhan-keluhan
sinonasal, sakit kepala daerah frontal dan
retro orbital, fotofobia, kaku kuduk dan
papiledema
Lane AP. CNS complications of frontal sinus disease. In: Kauntakis SE, Senior BA, Draf W
eds. The frontal sinus. Springer-Verlag Berlin Heidelberg.Germany. 2005, p: 67-74
DIAGNOSIS KOMPLIKASI
INTRAKRANIAL AKIBAT RINOSINUSITIS

CT scan beresolusi tinggi baik dengan atau


tanpa kontras.
MRI ternyata lebih sensitif dan akurat yang
dapat menggambarkan komplikasi intrakranial
secara dini dibandingkan dengan CT Scan
Pungsi lumbal untuk menyingkirkan ada
tidaknya meningitis (hati-hati jika ada
peningkatan tekanan intrakranial)
Cairan serebrospinal yang didapat kemudian
dilakukan pemeriksaan mikrobiologi, sitologi dan
analisis laboratorium lainnya
Lane AP. CNS complications of frontal sinus disease. In: Kauntakis SE, Senior BA, Draf W
eds. The frontal sinus. Springer-Verlag Berlin Heidelberg.Germany. 2005, p: 67-74
PENATALAKSANAAN NON OPERATIF
PADA KOMPLIKASI INTRAKRANIAL
Rawat inap di rumah sakit oleh dokter ahli
THT-KL, bedah saraf, ahli mata serta ahli
penyakit infeksi
Beri antibiotika (iv) yang bisa menembus
sawar darah otak (sefalosporin generasi ke III)
dengan dosis tinggi
Pemilihan antibiotika yang sesuai dengan hasil
kultur dan hasil tes kepekaan kuman tetap
dianggap sebagai pedoman utama
Penatalaksanaan komplikasi intrakranial non
operatif akan diikuti dengan pembedahan
Choi SS, Grundfast KM. Complication in sinus disease. In:Kennedy DW, Bolger
WE,Zinreich SJ eds. Diseases of the sinuses diagnosis and management. B.C.Decker Inc.
PENATALAKSANAAN OPERATIF
PADA KOMPLIKASI INTRAKRANIAL

Penatalaksanaan komplikasi
intrakranial akibat rinosinusitis
dengan pembedahan adalah
dilaksanakan dengan prosedur
pembedahan bersama antara ahli
THT-KL dengan ahli bedah saraf .
Trepanasi dilaksanakan bersamaan
dengan bedah endoskopi sinus
frontal (sinusotomi frontal) apabila
kondisi memungkinkan
Lane AP. CNS complications of frontal sinus disease. In: Kauntakis SE, Senior BA, Draf W
eds. The frontal sinus. Springer-Verlag Berlin Heidelberg.Germany. 2005, p: 67-74
RINGKASAN
Dengan berkembangnya era antibiotika
(antibiotika poten) dan tehnik
pemeriksaan radiologi (CT Scan dengan
resolusi tinggi / MRI), akan menurunkan
potensi terjadinya morbiditas dan
mortalitas komplikasi akibat rinosinusitis.
Diagnosis dini dan penatalaksanaan yang
tepat dan terpadu dari berbagai
multidisiplin yang akan menghasilkan
perbaikan peningkatan kualitas
penatalaksanaan komplikasi akibat
rinosinusitis.
Skema penatalaksanaan rinosinusitis akut pada dewasa
untuk dokter spesialis THT

Rujukan Dari
Pelayanan Primer

Gejala Sedang : Gejala Berat :


Tidak ada Perbaikan Tidak ada Perbaikan Komplikasi
setelah pengobatan 14 setelah pengobatan 48 jam
hari

Tinjau ulang diagnosis Pertimbangkan rawat inap Rawat Inap


Nasoendoskopi Nasoendoskopi Nasoendoskopi
Pertimbangan pencitraan Kultur & Resistensi Kuman Kultur & Resistensi
Kultur & Resistensi Pertimbangkan antibiotik Kuman
Kuman intravena Pencitraan
Antibiotika oral Pertimbangkan steroid oral Antibiotik Intravena
Terapi sesuai diagnosis Pertimbangkan operasi Dan/atau Operasi
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai