Anda di halaman 1dari 16

SINUSITIS

OLEH : ISMI ADILLA KARIMAH (30101700079)


Sinus paranasal yaitu rongga tulang wajah, berfungsi sebagai air
conditioning, penahan suhu, keseimbangan kepala, resonansi suara, peredam
perubahan tekanan udara, dan produksi mucus. 🡪 sistem mukosilier
DEFINISI Rhinosinusitis yaitu peradangan sinus paranasal dan cavum nasi.
Diagnosis rhinosinusitis : klinis, PF, dan PP yaitu foto polos sinus
paranasal dan CT scan (gold standard).
◼ Etiologi dan Predisposisi :
ISPA, rhinitis, polip hidung, kelainan anatomi (deviasi septum,
hipertrofi konka), sumbatan KOM, tonsilitis, infeksi gigi, dyskinesia
silia (sindrom Kartagener), polusi, merokok (perubahan mukosa dan
kerusakan silia)

◼ PF pada sinusitis didapatkan nyeri ketok, nyeri tekan, transiluminasi


suram.
◼ Pemeriksaan foto SPN dengan posisi antara lain :
🗉 AP / Caldwell
🗉 Lateral
🗉 Waters
🗉 Submentovertex
🗉 Rhese
🗉 Foto basis cranii dengan sudut optimal
🗉 Towne
PATOGENESIS RHINOSINUSITIS
◼ 3 peran utama : ostia sinus yang sempit, disfungsi aparatus
siliaris, dan sekret sinus yang kental sehingga menyebabkan
obstruksi dan pembengkakan.
◼ Obstruksi ostium sinus 🡪 peningkatan tekanan rongga sinus.
Saat oksigen habis, terjadi tekanan negative dalam sinus 🡪
masuknya bakteri anaerob hidung ke dalam sinus selama
mengendus atau meniup hidung
◼ Ketika obstruksi ostium sinus terjadi, sekresi lendir oleh mukosa
berlanjut, mengakibatkan akumulasi cairan di sinus.
1. FOTO POLOS SPN

◼ Pada sinus tampak : penebalan mukosa, air fluid level,


perselubungan homogen atau tidak homogen pada
satu/lebih sinus paranasal, penebalan dinding sinus
dengan sklerotik (pada kasus2 kronik)
◼ Awal sinusitis akan tampak penebalan dinding sinus,
akibat peradangan diikuti pembentukan sekret berlebih
dan akan terlihat air fluid level (waters dalam keadaan
duduk)
◼ Pada sinusitis kronik tampak penebalan dinding sinus
yang disebabkan fibrosis dan jaringan parut yang
menebal
◼ Foto polos tak dapat membedakan antara penebalan
mukosa dan gambaran fibrotic beserta pembentukan
jaringan parut, dimana hanya tampak sebagai penebalan
dinding sinus.
PROYEKSI CALDWELL / AP

◼ Struktur yang tampak : sinus frontalis, sinus ethmoidalis anterior


FOTO SPN PROYEKSI WATERS

◼ Struktur yang tampak paling baik: sinus maksilaris dan fossa nasal
FOTO SPN PROYEKSI LATERAL

◼ Struktur yang tampak:


sinus sphenoid, sinus
frontalis, sinus ethmoid,
sinus maksilaris, sela
tursica & supraorbita.
FOTO PROYEKSI SUBMENTOVERTEX

◼ Struktur yang
tampak : sinus
sphenoid, sinus
ethmoid
2. CT SCAN SINUS PARANASAL

◼ CT scan merupakan gold standar sinusitis, namun


karena biaya dan proses yang lebih lama, biasanya
cukup dengan foto polos SPN.
◼ Indikasi CT pada sinusitis bila masih terdapat
perselubungan pada sinus paranasal setelah 2 minggu
terapi konservatif yang tepat, atau bila sinusitis
kronik, dan pra operatif.
◼ CT Scan dengan penyuntikan kontras, jika terjadi
enhance menunjukan inflamasi aktif, bila tidak
terjadi enhance biasanya jaringan fibrotik dan
jaringan parut.
Waters’ (left), Caldwell (middle), coronal
image of CT (right).

• Label 1 mucosal thickening, label 3 total


opacification, both not well visualized in water’s
view, Caldwell provides best projection for
evaluation.
• Label 2 (sinusitis maxilaris), waters view better
than Caldwell to evaluation air fluid level.
DAFTAR PUSTAKA

◼ Jeon, Y., et al. 2021. Deep Learning for Diagnosis of Paranasal Sinusitis Using Multi-View Radiographs. MDPI
Journal : Diagnostic. Doi https://doi.org/10.3390/diagnostics11020250
◼ Rasas, S. Buku Ajar Radiologi Diagnostik FKUI Edisi Kedua. Jakarta.
◼ Munir, N., and Ray C. 2013. Ear, Nose, and Throat at a Glance. UK. Wiley Blackwell.
◼ Mustafa, M., et al. 2015. Acute and Chronic Rhinosinusitis, Pathophysiology and Treatment. International Journal
of Pharmaceutical Science Invention : Vol. 4 Issue 2.
◼ Soepardi, et al. 2012. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher Edisi Ketujuh.
FKUI.
◼Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai