Anda di halaman 1dari 5

Sampul,Kata pengantar, daftar isi, pembahasan + kuisioner, penutup, dapus

Pendahuluan

1. Latar belakang

Dalam kehidupan, setiap individu pasti akan memiliki situasi atau perasaan apapun. Bahagia,
sedih, beruntung, bosan, kecewa, semuanya akan datang secara bergantian dan setiap
individu memiliki situasi atau perasaaan yang berbeda – beda setiap harinya. Dalam situasi
apapun seharusnya setiap individu menghadapinya bukan menghindari ataupun menyesalinya
karena setiap persoalan memiliki solusi tersendiri.

Suasana hati setiap individu merupakan aplikasi dari apa yang terjadi dalam kehidupannya,
suasana hati berfungsi untuk memberi sinyal atau informasi kepada individu tentang
kemungkinan senag atau kecewa dalam suatu interaksi dengan lingkungan sosial atau fisik.
Suasana hati menjadi cerah atau baik jika lingkungan membrikan kesenangan dan menjadi
muram atau tidak baik jika lingkungan tidak memberikan kesenagan.

Bagi setiap individu, suasana hati (mood) yang baik dapat meningkatkan perilaku
kecenderungan mendekat keinteraksi sosial, perilaku prososial dan tantangan. Sedangkan
suasana hati yang buruk atau kurang baik meningkatkan respon semakin menjauh dan
membela diri. Suasana hati (mood) baik atau positif harusnya lebih besar didalam diri
seseorang dibandingkan dengan suasana hati yang kurang baik atau negatif untuk
memudahkan setiap individu mencari solusi dari setiap masalah atau situasi yang hadapi
sehingga individu terhindar dari gangguan suasana hati.

2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud suasana hati?
b. Apa saja jenis - jenis suasana hati?
c. Apa saja dimensi suasana hati?
d. Apa saja masalah pada suasana hati?
3. Tujuan
a. Agar setiap individu mengetahui yang dimaksud dengan suasana hati
b. Agar setiap individu mengetahui jenis – jenis dari suasana hati
c. Agar setiap individu mengetahui dimensi suasana hati
d. Agar setiap individu mengetahui masalah suasana hati
Pembahasan

1. Suasana hati (mood)


Suasan hati (mood) adalah perasaan – persaan yang cenderung kurang intens
dibandingkan emosi dan seringkali (meskipun tidak selalu) tanpa rangsangan
konstektual.
Menurut Hansel dan Damour (2006:3) dalam buku Abnormal phychology
menyatakan bahwa pakar psikolog mendefinisikan suasana hati lebih dari sekedar
menyatakan emosi (perasaan). Mereka menganggap suasana hati sebagai sebuah
pernyataan yang juga termasuk emosi, kognitif, motivasi dan bahkan komponen fisik.
Sedangkan menurut Mondimore dalam buku Depresion, The Mood disease
menyatakan bahwa suasana hati secara keseluruhan mendeskripsikan sebuah
hubungan yang rumit dari perasaan, baik itu secara psikologis maupun fisik, yang
mempengaruhi tingkah laku terhadap orang lain, produktivitas kita, kemampuan kita
untuk bersantai dan bersenang-senang, dan sikap kita tentang diri kita sendiri.
Adapun menurut Hawkins dan Mothersbaugh (2010:481) dalam buku Consumer
Behavior Building Marketing Strategy Eleventh Edition menyatakan bahwa suasana
hati adalah pernyataan perasaan sementara yang biasanya tidak terikat terhadap suatu
peristiwa atau objek tertentu. Mereka cenderung kurang intens daripada emosi dan
dapat beroperasi tanpa kesadaran individu.
Dari pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Suasana Hati (mood) adalah
sebuah perasaan yang sedang dialami manusia yang dapat muncul tanpa kesadaran
manusia atau individu itu sendiri dan dapat mempengaruhi tingkah laku, kognitif,
semangat, dan produktifitasnya.

2. Jenis – jenis Suasana Hati (Mood)


Suasana hati dapat berubah naik atau turun sesuai dengan pengalaman yang terjadi
dalam hidup setiap individu. Dalam perubahan suasana hati dapat menjadi sangat
rendah yang dosebut dengan depresi atau dapat menjadi sangat tinggi yang biasa
disebut dengan mania.
Menurut hansel dan Damour (2006:154) dalam buku Abnormal psychology
menyatakan bahwa depresi adalah sebuah keadaan ketidak normalan suasana hati
yang rendah, dengan emosi, kognitif, motivasi, dan ciri-ciri fisik. Mania adalah
sebuah keadaan ketidak normalan suasana hati yang tinggi, dengan emosi, kognitif,
motivasi, dan ciri-ciri fisik.
Suasana hati (Mood) dipengaruhi dari diri sendiri karena adanya rangsangan dari
lingkungan yang diterima oleh suatu individu. Karena hal tersebut sehingga Suasana
Hati (mood) dibagi menjadi:
1) Suasana hati baik (good mood)
Suasana hati baik (good mood) adalah perilaku positif yang ditunjukkan idividu,
memiliki emosi positif yang spesifik seperti kegairahan, keceriaan, dan
kepercayaan. Melalui suasana hati yang baik (good mood) setiap individu
biasanya lebih mudah untuk menyelesaikan masalah atau situasi serta lebih mudah
untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Setiap individu yang memiliki suasana
hati positif lebih tinggi akan memiliki sifat persaan suka cita, energi, antusiasme,
dan kewaspadaan.
Contoh kasus: Besok akan diadakan ujian dan ujian paling sulit menurut anda,
anda juga telah berusaha keras belajar tetapi pada saat ujian anda tidak bisa
menyelesaikan ujian tersebut dan bisa dipastikan nilai anda rusak.
Pada saat inilah suasana hati (mood) muncul bagi individu yang memiliki suasana
hati yang baik
2) Suasana hati buruk (bad mood)

suatu dimensi mood yang di dalamnya terdapat emosi positif yang spesifik seperti kegairahan,
keceriaan, dan kepercayaan diri di puncak akhir dan kebosanan, dan kelambanan di rendah akhir.
Mood yang baik akan terlihat dari perilaku psoitif yang ditunjukkan individu, sedangkan
mood yang buruk akan terlihat juga dari perilaku buruk yang ditunjukkan individu. Secara
umum, mood dengan emosi adalah satu hal yang sama. Akan tetapi, sebenarnya ada terdapat
perbedaan diantaranya.

Mood merupakan suasana hati yang dapat dipengaruhi karena adanya rangsangan dari luar
yang kita terima. Mood itu hanya terbagi 2, yaitu mood baik (good mood)dan mood buruk
(bad mood). Sebagai contoh, tentunya kita semua pernah merasakan yang namanya “Jatuh
Cinta” dengan lawan jenis.

Coba ingat-ingat kembali pada masa pertama kali Anda jatuh cinta, Indah bukan?? Ya, itu
memang sangat indah. Saking indahnya yang Anda tak biasa bangun cepat, bisa tiba-tiba
bangun cepat. Yang tak biasa memakai minyak wangi, bisa sampai habis 1 botol minyak
wangi untuk bajunya sendiri (agak lebay sikit).

Mood yang baik akan terlihat dari perilaku psoitif yang ditunjukkan individu, sedangkan
mood yang buruk akan terlihat juga dari perilaku buruk yang ditunjukkan individu. Secara
umum, mood dengan emosi adalah satu hal yang sama. Akan tetapi, sebenarnya ada terdapat
perbedaan diantaranya.

Mood merupakan suasana hati kita, cuma ada baik dan ada buruk. Sedangkan emosi, ada
baik/positif dan ada buruk/negatif juga. Perbedaannya adalah, emosi positif dan negatif
terbagi dalam beberapa hal lagi. Misalnya yang positif berupa rasa senang, bahagia, tertawa,
dsb. Sedangkan, yang negatif berupa rasa kecewa, marah, sedih, dsb
Dimensi Suasana Hati
Menurut David (2000:4), “Moods are transient episodes of
feeling or affect”, yang artinya suasana hati adalah episode peralihan
dari perasaan atau dari suatu dampak.
David (2000:33) dalam buku Mood and Temperament
menyatakan pernyataan sebagai berikut:
The negative affect dimension represents the extent to
which one is (nonspecifically) experiencing some type of
negative mood, such as feelings of nervousness, sadness,
irritation, and guilt. In contrast, Positive affect reflects
the extent to which one is experiencing some type of
positive mood, such as feelings of joy, energy,
enthusiasm, and alertness
Artinya dimensi pengaruh negatif mencerminkan sejauh mana
(tidak spesifik) seseorang mengalami beberapa jenis suasana hati
negatif, seperti perasaan cemas, sedih, iritasi, dan rasa
bersalah.Sebaliknya, dimensi pengaruh positif mencerminkan sejauh
mana seseorang mengalami beberapa jenis suasana hati positif, seperti
perasaan sukacita, energi, antusiasme, dan kewaspadaan.
Berdasarkan Jurnal Mood
and Human Performance:
Conceptual, Measurement and Applied Issues
oleh Lane (2006:121)
mengemukakan, “Eight mood dimensions are proposed to provide a
more balanced assessment of positive mood and negative mood.”
Artinya delapan dimensi suasana hati memberikan penilaian yang
seimbang dari suasana hati positif dan suasana hati negatif.
Dalam Journal of Personality and Social Psychology
Vol.55,
No. 1, 102-111 (1988:103) oleh Mayer dan Gaschke
mengemukakan

Fakta Tentang Mood

Tahukah Anda, sebenarnya mood itu adalah diri Anda sendiri. Anda-lah yang mengendalikan
mood Anda. Sebagai contoh kasus, Anda besok akan menghadapi ujian yang paling sulit.
Sudah belajar mati-matian, pas waktu ujian tidak bisa menjawab dan sudah di pastikan nilai
bakalan hancur.

Pada saat situasi seperti inilah mood itu Anda yang bentuk. Kalau Anda terbawa suasana,
maka akan munculah “bad mood”. Akan tetapi, kalau Anda enjoy-enjoy saja dengan hasilnya
nanti, maka bad mood tadi tidak akan muncul, tapi yang muncul adalah “good mood”.

Ketika Anda bad mood, maka akan muncullah perasaan sedih, kecewa. Lalu ditunjukkanlah
melalui tindakan seperti tidak mau makan, tidak mau keluar rumah, banting Hp (orang kaya
bisa beli baru lagi), dan lain-lain.

Jadi kesimpulan yang dapat saya buat agar Anda dapat lebih memahami seperti ini:

Mood ——> Emosi ——-> Perilaku/Tindakan


Jadi, mood itu kita yang bentuk berdasarkan rangsangan dari luar yang kita dapat.
Selanjutnya setelah terbentuk, maka muncullah emosi seperti yang saya jelaskan di atas.
Setelah Anda merasakan emosi, barulah muncul yang namanya tindakan/perilaku yang
ditunjukkan.

8 (delapan) kondisi suasana hati berdasarkan dimensinya, yaitu:


1.
Dimensi suasana hati positif (baik)
-
Suasana hati dalam keadaan senang: bahagia,
bersemarak.
-
Suasana hati dalam keadaan penuh cinta: penuh kasih,
perhatian.
-
Suasana hati dalam keadaan tenang: teduh, puas
-
Suasana hati dalam keadaan semangat: aktif, segar
2.
Dimensi suasana hati negatif (buruk)
-
Suasana hati dalam keadaan cemas: gelisah, gugup
-
Suasana hati dalam keadaan marah: menggerutu, kesal
Suasana hati dalam keadaan lelah: letih, mengantuk
-
Suasana hati dalam keadaan sedih: suram, sendu

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2HTML/2012200775HMBab2001/page18.ht
ml
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:ZyiDW40WkukJ:etd.repository.ugm
.ac.id/index.php%3Fmod%3Dpenelitian_detail%26sub%3DPenelitianDetail%26act%3Dview
%26typ%3Dhtml%26buku_id%3D59260+&cd=5&hl=id&ct=clnk

PENGARUH STABILITAS SUASANA HATI (MOOD) DAN TEMAN SEBAYA


TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF
Penulis

Devi Miftiana Miladani

Pembimbing: Rahmat Hidayat, Ph.D

Anda mungkin juga menyukai