Anda di halaman 1dari 3

Ustad Medsos Terpopuler, Abu Janda Al-Boliwudi, Bongkar 5 Faktanya di Sini!

Salah satu selebriti dunia maya saat ini adalah akun dengan halaman bernama Ustad Abu
janda Al-Boliwudi. Tulisan-tulisannya yang khas dan menarik selalu diikuti banyak orang.
Apalagi si “ustad” ini tak segan membalas dan memberi like pada berbagai komentar
pengujung halamannya. Kadang diperseru dengan kehadiran akun-akun yang menentang
bahkan memusuhinya, sehingga terjadi perdebatan di kolom-kolom komentar.

Sebenarnya apa yang disuarakan oleh sosok ustad parodi ini banyak baiknya meskipun
ada beberapa hal yang tak cocok bagi kalangan muslim moderat sekalipun. Terkesan agak
liberal, khususnya saat bicara tentang politik terkait kepemimpinan non-Muslim. Namun di
sisi lain tulisan-tulisannya yang menyerang paham radikal ala Wahabi layak dijadikan
tambahan sumber di antara sumber-sumber lain dari akun yang lebih jelas.

Namun, namanya akun dengan tidak jelas, tetap saja kita mesti berhati-hati dengan akun
model Abu Janda ini. Dalam bahasa agama, orang berkategori ini dijuluki sebagai “majhulul
hal” alias orang yang tidak jelas profilnya, yang dianggap setara kualitas informasinya
dengan orang fasik.
Dengan kata lain, perlu ditabayun dulu. Karena tidak diketahui profil jelasnya, kita menjadi
masih meraba motif dan kepentingannya apa. Intinya, kita perlu selektif dan tidak gampang
ngeshare dari orang-orang model begini, yang mungkin belakangan sudah banyak
jumlahnya di media sosial. Maka, kita perlu tahu hal-ihwal seputar orang ini. Berikut 5 di
antaranya:

1. Nama Asli dan Akun di Medsos

Menurut berbagai sumber dan pengakuan Abu Janda di FP-nya, nama asli Ustad Abu
Janda Al-Boliwudi adalah Permadi Arya. Nama ini pula yang ia pakai untuk akun Google
plus yang terkoneksi ke channel youtube miliknya. Kata al-Boliwudi yang ia sematkan pada
nama mayanya merujuk pada video perdananya. Video yang ditonton oleh lebih 500 orang
itu menjadi awal kemunculannya di internet. Belum ada sumber valid yang mengungkap
alamat asli Abu Janda .

Ustad Abu Janda Al-Boliwudi merupakan nama yang ia pakai untuk akun FB dan halaman
yang ia kelola. Dengan follower berjumlah 79.793 orang, akun itu menjadi pembeda dari
beberapa akun lain yang juga memakai namanya.

Banyaknya pengikut dan seringnya Abu Janda mengutip ayat-ayat dan hadis menyebabkan
banyak orang menyangka kalau ia benar-benar seorang ustadz atau tokoh agama.
Didukung dengan berbagai istilah yang ia pakai dalam mengelola halamannya. Misalnya
pesantren al-Facebooki, sedang semua pengunjung ia sebut sebagai santri. Padahal,
sebagaimana sejak awal kemunculannya, Abu Janda adalah tokoh fiksi dan ahli parodi
yang menyuarakan antiteroris.

2. Selalu Menyuarakan Anti-Teroris

Akun Ustad Abu Janda Al-Boliwudi dalam mayoritas postingannya konsisten menolak dan
bahkan menyerang paham-paham teroris yang ternyata beraliran Wahabi. Pada beberapa
momen, ia merespon sberbagai upaya yang dianggap menghambat usaha pemberantasan
teroris di Indonesia.

Saat densus 88 diserang banyak pihak karena kasus Siyono, Abu Janda melawan dan
membongkar berbagai isu yang disebarkan oleh situs-situs radikal. Salah satu keunggulan
Abu Janda dalam membantah berita-berita situs radikal adalah mengambil referensi berita
dari media-media nasional semacam kompas.com, Tempo, Republika, dan sebagainya.

3. Menjadi Target Kaum Radikal

Media semacam Panjimas.com, Arrahmah.com, Voa-Islam.com, Kiblat.net, dan yang


sealirannya memposisikan sosok Permadi Arya alias Ustad Abu Janda Al-Boliwudi sebagi
DPO (Daftar Pencarian Orang). Mereka mengatakan bahwa tokoh masyarakat facebook ini
adalah orang yang menghina dan melecehkan Islam.

Modus ulasan dan cara berpikir dalam tulisan-tulisan dalam media itu rata-rata sama saja.
Mengatakan bahwa Abu Janda menghina Islam namun tidak menyajikan bukti-bukti relevan
misalnya postingan A, bagian A.1 dsb.

Kadang mereka mencoba menguak identitas asli si Abu Janda, namun saat yang sama
pula mereka mengajukan fitnah. Misalnya mengatakan bahwa Permadi Arya alias Abu
Janda adalah keturunan Cina, Kristen. Tapi saat yang sama pula mereka menuduh Abu
Janda sebagai Syiah. Video parodinya yang sebenarnya melecehkan ISIS, diartikan
sebagai melecehkan Islam oleh media-media ini.

Kalau ditelaah lagi, dari setiap postingan dan argumen yang ditulisnya, para simpatisan dan
pentolan kaum ekstrim tidak ada yang bisa membantah dan adu argument dengan sehat.
Mereka lebih sering ngamuk-ngamuk dengan kata-kata khasnya, yaitu kafir, Syiah,
memecah belah umat Islam, melecehkan din, dan sebagainya.

4. Dukung Salah Satu Calon Gubernur?


Maraknya isu agama menjelang Pilkada DKI juga menarik Abu Janda untuk angkat bicara.
Turunnya Ustad FB ke gelanggang perang opini dan kampanye online ini tak lain karena
melihat sebagian kaum radikal tampak tampil juga dalam kancah perang opini dengan
mengangkat isu SARA. Demi menjegal Ahok dari kursi DKI 1, isu Cina, Kristen dan sopan
santun diangkat oleh sebagian yang anti.

Sisi inilah yang mengundang sang Ustad FB tersebut membantah orang-orang yang
dipandang sebagai menjual ayat untu kepentingan politik. Pada awal-awal ia terus
mengkritik kelompok yang anti-Ahok dengan mengatasnamakan agama. Semakin lama,
postingannya menjurus ke arah dukungan pada Ahok. Dalam ranah ini, dari beberapa
tulisan Abu Janda, menurut hemat penulis cara dan pemikirannya dalam hal toleransi
cenderung berlebihan.

5. Mengaku Nahdliyin dan Alumni Pesantren Tharikat

Beberapa kali postingan Abu janda nampak berupaya mengklarifikasi identitas dirinya yang
jadi bulan-bulanan media radikal dan simpatisannya. Ia menegaskan dirinya adalah 100%
Islam.

Abu Janda juga mengaku sebagai warga NU. Foto terbarunya yang diunggah pada 8 April
kemarin malahan berpose dengan Ketua PBNU, Prof. Dr. K.H. Said Aqil Siradj. Selain
sebagai warga NU tulen, Permadi Arya alias Abu Janda menjelaskan bahwa ia adalah
penganut dan alumni pesantren Tarekat Nasabandiyah dan merupakan murid dari H. Teuku
Muhammad Husin (ulama Aceh). Fotonya saat nyantri tahun 1999 pun ia unggah sebagai
penguat.

==============================

Bagaimana menurut kalian?

Anda mungkin juga menyukai