Jahe
Status konservasi
Aman
Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Plantae
Ordo: Zingiberales
Famili: Zingiberaceae
Genus: Zingiber
Spesies: Z. officinale
Nama binomial
Zingiber officinale
Roscoe[1]
Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-
rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas
tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron.
Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William
Roxburgh dari kata Yunani zingiberi, dari Bahasa Sanskerta, singaberi.
Daftar isi
[sembunyikan]
1Sejarah
2Botani dan Sistematika
3Ciri morfologis
4Pengolahan dan pemasaran
o 4.1Jahe kering
o 4.2Awetan jahe
o 4.3Bubuk jahe
o 4.4Oleoresin jahe
5Habitat
6Varietas
o 6.1Jahe gajah/jahe badak
o 6.2Jahe kuning
o 6.3Jahe merah
7Produk jahe
8Referensi
9Bacaan lanjutan
10Lihat pula
Jahe kering
Awetan jahe
Jahe bubuk
Minyak jahe
Oleoresin jahe
Jahe kering[sunting | sunting sumber]
Merupakan potongan jahe yang dikeringkan dengan irisan memotong serat irisan tipis (digebing).
Jenis ini sangat populer di pasar tradisional.
Awetan jahe[sunting | sunting sumber]
Merupakan hasil pengolahan tradisional dari jahe segar. Yang paling sering ditemui di pasaran
adalah, tingting jahe (permen jahe), acar, asinan, sirup, dan jahe instan. Beberapa jenis olahan
jahe ini disukai konsumen dari daerah Asia dan Australia.
Bubuk jahe[sunting | sunting sumber]
Merupakan hasil pengolahan lebih lanjut dari jahe menggunakan teknologi industri, jahe
dikeringkan selanjutnya digiling dengan kehalusan butiran bubuk yang ditentukan. Bubuk jahe
diperlukan untuk keperluan farmasi, minuman, alkohol dan jamu. Biasanya menggunakan bahan
baku jahe kering.
Oleoresin jahe[sunting | sunting sumber]
Adalah hasil pengolahan lebih lanjut dari tepung jahe. Warnanya cokelat dengan kandungan
minyak asiri 15 hingga 35%.
Di masyarakat barat, ginger ale merupakan produk yang digemari. Sementara Jepang dan
Tiongkok sangat menyukai asinan jahe. Sirup jahe disenangi masyarakat Tiongkok, Eropa dan
Jepang.
Di Indonesia, sekoteng, bandrek, dan wedang jahe merupakan minuman yang digemari karena
mampu memberikan rasa hangat di malam hari, terutama di daerah pegunungan.
Bentuk batang berupa batang semu, dengan ketinggian antara 30 cm sampai dengan 1 m. Rimpang jahe bila
dipotong berwarna kuning atau jingga. Daun runcing memanjang, dengan panjang 15 – 23 mm dan lebar 8 –
15 mm. Tangkai daun berbulu, panjang 2 – 4 mm ; bentuk lidah daun memanjang, panjang 7,5 – 10 mm, dan
tidak berbulu.
Bunga tumbuh dari permukaan tanah seperti tunas, berbentuk tongkat atau bundar telur , dengan panjang bunga
3,5 – 5 cm dan lebarnya 1,5 – 1,75 cm. Tangkai bunga hampir tidak berbulu, panjang 25 cm, berbulu jarang ;
sisik pada gagang terdapat 5 – 7 buah. Daun pelindung berbentuk bundar telur terbalik, bundar pada ujungnya,
tidak berbulu, berwarna hijau cerah, panjang 2,5 cm, lebar 1 – 1,75 cm.
Mahkota bunga berbentuk tabung 2 – 2,5 cm, berbentuk agak runcing, berwarna kuning kehijauan, panjang 1,5
– 2,5 mm, lebar 3 – 3,5 mm, bibir berwarna ungu, gelap, berbintik-bintik berwarna putih kekuningan, panjang
12 – 15 mm ; kepala sari berwarna ungu, panjang 9 mm.
Ruasnya kecil, agak rata sampai agak sedikit menggembung. Jahe ini
selalu dipanen setelah berumur tua. Kandungan minyak atsirinya lebih besar dari pada jahe gajah, sehingga
rasanya lebih pedas, disamping seratnya tinggi. Jahe ini cocok untuk ramuan obat-obatan, atau untuk diekstrak
oleoresin dan minyak atsirinya.
2. Jahe merah
Rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil dari pada jahe putih kecil.
sama seperti jahe kecil, jahe merah selalu dipanen setelah tua, dan juga
memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan jahe kecil, sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan.
Rimpangnya lebih besar dan gemuk, ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua varietas lainnya. Jenis
jahe ini bias dikonsumsi baik saat berumur muda maupun berumur tua, baik sebagai jahe segar
Rimpang Jahe sudah dikenal luas sejak dulu sebagai bumbu masak, pemberi aroma dan rasa pada makanan
seperti roti, kue, biskuit, kembang gula dan berbagai minuman. Jahe juga dapat digunakan pada industri obat,
minyak wangi, industri jamu tradisional, diolah menjadi asinan jahe, dibuat acar, lalap, bandrek, sekoteng dan
sirup. Disamping itu terdapat hasil olahan jahe lainnya yaitu berupa minyak astiri dan koresin yang diperoleh
dengan cara penyulingan. Minyak atsiri jahe berguna sebagai bahan pencampur dalam minuman beralkohol, es
krim, campuran sosis dan lain-lain
Jahe dapat juga di buat sebagai biopestisida atau pestisida alami. Dewasa ini para petani menggunakan jahe
sebagai pestisida untuk mengatasi hama tanaman cabe.
Adapun manfaat secara pharmakologi, jahe juga dapat di buat sebagai obat herbal yang ampuh, yaitu antara lain
adalah sebagai karminatif (peluruh kentut), anti muntah, pereda kejang, anti pengerasan pembuluh darah,
peluruh keringat, anti inflamasi, anti mikroba dan parasit, anti piretik, anti rematik, serta merangsang
pengeluaran getah lambung dan getah empedu.
Minuman kacang hijau memang nikmat rasanya dan segar. Kacang hijau memiliki
banyak sekali manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Sebab semua jenis kacang
merupakan sumber protein alami yang sangat baik untuk tubuh. Kacang-kacangan
merupakan salah satu jenis makanan yang kaya akan serat alami yang membantu
melancarkan pencernaan dan rendah lemak.
Kacang hijau memiliki kandungan kalori yang sangat rendah dan tidak
mengandung lemak jenuh. Kacang hijau kaya akan vitamin, mineral alami, dan zat
gizi yang baik untuk tubuh kita. Kacang hijau dapat diolah menjadi sebuah
minuman yang enak dan lezat. Minuman itu disebut wedang kacang hijau. Barikut
resep cara pembuatan wedang kacang hijau.
Bahan-bahan
150 gram kacang hijau, cuci dan rendam dengan 750 ml air selama 3 jam
2 lembar daun pandan, simpulkan
100 gram gula pasir
25 gram jahe, cuci dan memarkan
Cara membuat
1. Tuang kacang hijau beserta air rendaman ke panci, masukkan daun pandan, jahe, dan gula pasir.
2. Rebus kacang hijau dengan api sedang hingga mendidih, biarkan 10 menit setelah mendidih.
Angkat.
3. Siapkan gelas, tuangi air kacang hijau, beri 2 sdm kacang hijaunya.
4. Hidangkan selagi hangat.
1.5. Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawija yang dikenal luas di daerah
tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak
manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati
tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman
pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
2.6. Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga lunak dan
dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yang digerus dan dijadikan
sebagai isi onde-onde, bakpau, atau gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi
sayuran yang umum dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan dikenal
sebagai tauge. Kacang hijau bila direbus cukup lama akan pecah dan pati yang
terkandung dalam bijinya akan keluar dan mengental, menjadi
semacam bubur. Tepung biji kacang hijau, disebut di pasaran sebagai tepung hunkue,
digunakan dalam pembuatan kue-kue dan cenderung membentuk gel. Tepung ini juga
dapat diolah menjadi mi yang dikenal sebagai soun.
3.7. Manfaat Kacang Hijau[sunting | sunting sumber]
4.8. Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan merupakan
sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor. Sedangkan
kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh.
5.9. Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang.
Kacang hijau juga mengandung rendah lemak yang sangat baik bagi mereka yang ingin
menghindari konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau
menjadikan bahan makanan atau minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah
berbau.
6.10. Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam
lemak jenuh. Umumnya kacang-kacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi.
Asupan lemak tak jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung.
7.11. Kacang hijau mengandung vitamin B1 yang berguna untuk pertumbuhan dan
vitalitas pria. Maka kacang hijau dan turunannya sangat cocok untuk dikonsumsi oleh
mereka yang baru menikah.
8.12. Kacang hijau juga mengandung multi protein yang berfungsi mengganti sel mati
dan membantu pertumbuhan sel tubuh, oleh karena itu anak-anak dan wanita yang baru
saja bersalin dianjurkan untuk mengkonsumsinya.
Pati (%)
55,10 54,70 44,99
Serat (%)
6,89 6,59 8,99
Komponen Jumlah
Jahe Segar Jahe Kering
Energy (KJ)
184,0 1424,0
Protein (g)
1,5 9,1
Lemak (g)
1,0 6,0
Karbohidrat (g)
10,1 70,8
Kalsium (mg)
21 116
Phospat (mg)
39 148
Besi (mg)
4,3 12
Vitamin A (SI)
30 147
Thiamin (mg)
0,02 -
Niasin (mg)
0,8 5
Vitamin C (mg)
4 -
Magnesium (mg)
- 184
Natrium (mg)
6,0 32
Kalium (mg)
57,0 1342
Seng (mg)
- 5
Kencur
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kencur
Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Zingiberales
Famili: Zingiberaceae
Subfamili: Zingiberoideae
Genus: Kaempferia
Spesies: K. galanga
Nama binomial
Kaempferia galanga
(Linn.)
Kencur (Kaempferia galanga L.) adalah salah satu jenis empon-empon/tanaman obat yang
tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae). Rimpang atau rizoma tanaman ini
mengandung minyak atsiri dan alkaloid yang dimanfaatkan sebagai stimulan. Nama lainnya
adalah cekur (Malaysia) dan pro hom (Thailand). Dalam pustaka internasional (bahasa Inggris)
kerap terjadi kekacauan dengan menyebut kencur sebagai lesser galangal (Alpinia officinarum)
maupun zedoary (temu putih), yang sebetulnya spesies yang berbeda dan bukan merupakan
rempah pengganti. Terdapat pula kerabat dekat kencur yang biasa ditanam
di pekarangan sebagai tanaman obat, temu rapet (K. rotunda Jacq.), namun mudah dibedakan
dari daunnya.
Nama kencur dipinjam dari bahasa Sanskerta, kachora, कचोर, yang berarti temu putih (Curcuma
zedoaria).[1]
Daftar isi
[sembunyikan]
1Gambaran
2Penyebaran dan etnobotani
3Komposisi kimia
4Lihat pula
5Catatan kaki
6Pranala luar
Bunga kencur
Rimpang kencur
Kencur merupakan temu kecil yang tumbuh subur di daerah dataran rendah atau pegunungan
yang tanahnya gembur dan tidak terlalu banyak air. Jumlah helaian daun kencur tidak lebih dari
2-3 lembar (jarang 5) dengan susunan berhadapan, tumbuh menggeletak di atas permukaan
tanah. Bunga majemuk tersusun setengah duduk dengan kuntum bunga berjumlah antara 4
sampai 12 buah, bibir bunga (labellum) berwarna lembayung dengan warna putih lebih
dominan[2].
Tumbuhan ini tumbuh baik pada musim penghujan. Kencur dapat ditanam dalam pot atau di
kebun yang cukup sinar matahari, tidak terlalu basah dan setengah ternaungi.
Di Indonesia tanaman ini memiliki nama yang berbeda-beda tergantung daerah. Di daerah
Sumatera, mulai dari Aceh dikenal dengan nama Ceuko, di Gayo disebut Tekur, di Batak disebut
Kaciwer, di Minangkabau bernama Cakue, dan di Lampung bernama Cokur. Di Jawa Barat
disebut Cikur, Di Jawa Tengah dan Timur disebut Kencur sedangkan di Madura disebut Kencor.
Di Bali disebut Cekuh, Orang Sasak menyebutnya Cekur dan di Sumba disebut Cekir. Di
Sulawesi disebut Kencur, Sedangkan orang Makassar menyebutnya Cekuru dan orang Bugis
menyebutnya Ceku.
Kencur adalah tanaman yang tumbuh pada daerah dataran rendah atau daerah pegunungan
yang tidak terlalu banyak air tetapi subur dan sedikit teduh. Kencur tergolong tanaman rimpang
dan memiliki kerabat dekat dengan jahe,kunci, kunyit dan sebagainya. Tanaman ini dapat
ditanam di pot atau tanah asalkan cukup sinar matahari dan tidak terlalu basah. Biasanya kencur
tumbuh dan berkembang pada musim hujan.
Penyulingan Kencur menghasilkan minyak atsiri. Menurut penelitian minyak atsiri yang
dihasilkan dari kencur memilik lebih dari 23 jenis senyawa. Kandungan kimia yang terdapat
dalam kencur adalah :
Pati (14,4%)
Mineral (13,73%)
Minyak Atsiri (0,02%)
Berupa Sineol
Asam metal kanil
Penta dekaan
Asam Cinnamic
Ethyol aster
Borneol
Kamphene
Paraeumarin
Asam anisic
Alkaloid
Gom
Sakit kepala : 2-3 daun kencur ditumbuk sampai halus kemudian dioleskan pada dahi sebagai
kompres
Radang Lambung : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dikupas kulitnya sampai bersih kemudian
dikunyah. Airnya ditelan sedangkan ampasnya dibuang. Kemudian minum segelas air dan
diulang hingga sembuh.
Batuk : Cara pertama 1 rimpang kencur sebesar ibu jari diparut, lalu ditambahkan secangkir air
hangat. Kemudian diperas airnya dan disaring. Air hasil perasan ditambah sedikit garam lalu
diminum. Cara kedua, 1 rimpang kencur sebesar ibu jari. Cara membuat: kencur dikuliti sampai
bersih dan dikunyah. Cara menggunakan: airnya ditelan, ampasnya dibuang. Dilakukan setiap
pagi secara rutin.
Radang Anak Telinga : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan setengah biji buah pala ditumbuk
halus dan diberi 2 sendok air hangat. Kemudian dioleskan/dibobokkan di seputar hidung.
Menghilangkan darah kotor : 4 rimpang kencur sebesar ibu jari, 2 lembar daun trengguli, 2 biji
cengkeh kering, adas pulawaras secukupnya. Semua bahan tersebut direbus bersama 1 liter air
sampai mendidih kemudian disaring. Diminum 2 kali sehari secara teratur.
Influenza pada Bayi : 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan dua lembar daun kemukus (lada
berekor/cubeb) ditumbuk jadi satu hingga halus, kemudian ditambah beberapa sendok air
hangat. Kemudian dioleskan/dibobokkan diseputar hidung.
Masuk Angin : 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dikupas kulitnya hingga bersih kemudian
dimakan bersama garam secukupnya. Kemudian minum segelas air. Lakukan 2 kali sehari.
Diare : Cara pertama, 2 rimpang kencur sebesar ibu jari diparut, kemudian ditambah 1 cangkir
air hangat, diperas dan disaring. Kemudian dioleskan pada perut sebagai bedak. Cara kedua, 2
rimpang kencur sebesar ibu jari diparut, kemudian ditambah garam secukupnya. Kemudian
dioleskan pada perut sebagai bedak.
Memperlancar Haid : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dicincang, 1 lembar daun trengguli, 1
biji buah cengkeh tua, adas pulawaras secukupnya. Semua bahan tersebut dicampur dan dan
direbus dalam 3 gelas air sampai mendidih. Setelah tinggal kira-kira 2 gelas kemudian disaring.
Diminum sekali sehari 2 cangkir.
Mata Pegal : 1 potong rimpang kencur dibelah menjadi 2 bagian. Kemudian permukaan yang
masih basah dipakai untuk menggosok pelupuk mata.
Keseleo : 1 potong rimpang kencur dan beras yang sudah direndam air, ditumbuk halus dan
diberi air secukupnya. Kemudian dioleskan/digosokkan pada bagian yang keseleo sebagai
bedak.
Menghilangkan lelah : 1 rimpang besar kencur, 2 sendok beras digoreng tanpa minyak
(sangan) dan 1 biji cabai merah. Semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 gelas air
sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring lalu diminum sekaligus dan diulangi
sampai sembuh. Untuk pria dapat ditambah dengan 1 potong lengkuas dan tepung lada
secukupnya.