Hanya tersisa sebuah kubangan kecil yang bisa mereka tinggali,dan jumlah mereka
makin berkurang tiap hari karena banyak yang tak bisa bertahan dan mati.
"aduh..Bagaimana ini?
"Kalau kalian tak percaya,kalian bisa tanya pada para merpati.Mereka tau tempat
itu..".Kata si bangau meyakinkan.
Dan dengan alasan untuk menghemat tenaga,si bangau hanya membawa mereka satu
persatu.Begitu secara bergantian.
Tapi tentunya mereka tak di bawa ke danau seperti yang dia janjikan.Melaikan dia bawa
ke sebuah parit kecil,kemudian dia makan.
Dan setelah dia kenyang,dia akan beralasan bahwa dia sudah capek dan akan dia
lanjutkan besok lagi.Begitu dia ulang setiap hari hingga satu minggu lamanya.
Hinga ikan telah habis,begitupun katak.Yang tersisa hanya tinggal belut dan kepiting.
Ketika belut mau di pindah,dia berkata agar dia memindahkan para kepiting
dahulu.Karena air telah habis dan hanya menyisakan lumpur.
"kau bawa saja dulu mereka,karena air telah kering dan mereka tak akan bisa
bertahan.Kalau kami para belut kau pindah setelah mereka saja,karena kami masih bisa
bersembunyi di bawah lumpur".Kata si belut bersikap bijak.
"tapi kan semua sudah di sepakati sesuai urutan yang di tentukan dahulu.Jadi aku bawa
kalian dulu".Bangau coba membujuk.
"jika kau tak bawa mereka dulu,kami para belut tak mau di pindah.Lebih baik kami mati
bersama-sama di sini".Kata belut tegas.
Ahirnya dengan perasaan dongkol dan berat hati,si bangau pun mau memindah kepiting
lebih dulu.
"sial..Sepertinya hari ini aku akan kelaparan.Padahal aku menaruh urutan kepiting paling
belakang karena aku memang tak berniat membawa mereka.Cangkang yang keras tak
bisa di makan..Sial..Sial..".Gerutu bangau dalam hati.
Ahirnya dia pun membawa seekor kepiting terbang di paruhnya.Dia berniat membuang
kepiting itu ke parit tempat dia biasa memakan mangsa-mangsanya.
Dari atas,si kepiting melihat sisa-sisa bangkai ikan dan katak berserakan.Dia pun mulai
sadar,bahwa selama ini bangau telah menipu mereka.
Setelah bangau mati,si kepiting berjalan menyusuri parit dan kembali ke kubangan
menemui teman-temanya.
Dia menceritakan apa yang telah dia alami dan tentang semua kelicikan si bangau.
Merekapun merasa sedih dan berduka untuk teman-teman mereka yang telah di
mangsa si bangau.
Tiga hari kemudian musim hujan datang,dan kehidupan di sungai kembali normal.
Nah adek-adek yang manis,dari kisah ini kita bisa mengambil pelajaran.
"jangan mengambil kesempatan dalam kesempitan orang lain".Karena semua yang kita
lakukan akan mendapat balasan yang sama.
Jika berbuat jahat maka akan celaka seperti si bangau,jika berbuat baik dan suka
menolong maka akan di selamatkan oleh tuhan seperti si belut.. "^_^"