Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Emulsi sangat dibutuhkan pada tahapan peledakan dimana peledakan
yang memiliki kondisi lapangan yang basah. Emulsi saat ini telah dikembangkan
dan telah banyak perusahaan yang memproduksi emulsi karena kegunaannya
untuk campuran heavy ANFO dimana campuran ANFO dan Emulsi bisa
berpengaruh pada ketahanan agen peledakan terhadap air. Emulsi memiliki
karakteristik yang berbeda dengan ANFO, maka dari itu sangat disarankan untuk
memahami dengan seksama karaktersiktik dari emulsi ini karena emulsi sangatlah
berguna disaat kondisi lubang ledak kita basah.
Emulsi sangat penting dipelajari karena pencampuran antara emulsi dan
ANFO haruslah tepat karena komposisi yang tepat akan menghasilkan ledakan
yang optimal. Emulsi sebagai agen peledak memiliki kekurangan dan kelebihan
dibandingkan dengan ANFO. Maka dari itu mempelajari emulsi sangat bermanfaat
sekali karena dapat pencampuran emulsi yg tepat sangat menguntungkan.

1.2 Maksud dan tujuan


1.2.1 Maksud
Maksud dari pembuatan laporan ini adalah untuk mengetahui peran
penting emulsi dari bahan peledak serta pembuatan laporan ini untuk menambah
pengetahuan tentang emulsi dari bahan peledak.
1.2.2 Tujuan
 Mengetahui fungsi-fungsi dari emulsi
 Mengetahui secara detail pembuatan emulsi sebagai agen peledakan dari
bahan peledak
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pengenalan Emulsi


Pembuatan emulsi adalah pencampuran antara fase larutan oksidator
dengan butir sangat halus sekitar 0,001 mm (disebut droplets) dengan lapisan tipis
matrik minyak hidrokarbonat. Air dalam minyak adalah sebutan emulsi (water-in-
oil emulsion). Penambahan emulsifier untuk mempertahankan fase emulsi.
Pembuatan emulsi cukup sulit dengan memperhatikan butiran oksidator yang
sangat halus, karena untuk mencapai oxygen balance diperlukan 6% berat minyak
di dalam emulsi harus menyelimuti 94% berat butiran droplets. Memperlihatkan
bentuk struktur emulsi dengan pembesaran 1250 x, 10.000 x dan 50.000 x.
Tabel 2.1. Perbedaan ukuran butir oksidator bahan peledak
(Bamfield and Morrey, 1984)
Bahan peledak Ukuran, mm Bentuk VoD, m/s

ANFO 2,000 Semua padat 3200


Dinamit 0,200 Semua padat 4000
Slurry 0,200 Padat / liquid 3300
Emulsi 0,001 Liquid 5000 – 6000
Sumber : www.chemlink.com.au/orica

Akibat dari terlalu halusnya butiran oksidator, maka peningkatan kepekaan


bahan peledak emulsi dengan menambahkan zat pemeka (sensitizer) sangat
diperlun, misalnya agen gassing kimia agar terbentuk gelembung udara untuk
menimbulkan fenomena hot spot. Glass microballons adalah zat pemeka dan
kadang-kadang ditambah pula dengan aluminium untuk meningkatkan kekuatan.
Baik diproduksi dalam bentuk kemasan maupun dicurah langsung ke lubang ledak.
Bahan peledak emulsi banyak diproduksi dengan nama yang berbeda beda.
Konsistensi sifat bahan peledak tergantung pada karakteristik ketahanan fase
emulsi dan efek emulsi tersebut terhadap adanya perbahan viskositas yang
merupakan fungsi daripada waktu penimbunan.
FASE LARUTAN FASE
EMULSIFIER
OKSIDA MINYAK

- MICRO BALLONS
- ALUMINIUM

TANGKI TRUCK MMU


PENGADUK

EMULSI
- MICRO BALLONS
PENGISIAN BAHAN PELEDAK
- AGEN GASSING
LANGSUNG KE EMULSI DINGIN SIAP
- ALUMINIUM
LUBANG LEDAK POMPA DIANGKUT
BLENDER TANGKI JARAK JAUH
AGEN
GASSING
EXPLOSIVE
POMPA DANGER

PEMBENTUKAN
CARTRIDGE
AGEN
LUBANG GASSING
LEDAK
PENDINGINAN POMPA

PENGEPAKAN LUBANG
LEDAK
a. EMULSI KEMASAN b. EMULSI CURAH
(CARTRIDGE) (BULK)

Sumber : www.chemlink.com.au/orica
Gambar 2.1
Pola urutan produksi emulsi
Karena semakin luasnya pemakaian bahan peledak emulsi diberbagai
penambangan bahan galian, baik pemakaian dalam bentuk kemasan cartridge
maupun langsung menggunakan truck Mobile Mixer Unit (MMU) ke lubang ledak.
Tabel 2.2 adalah contoh bahan peledak berbasis emulsi dari beberapa produsen
bahan peledak termasuk merk dagang dan sifat-sifatnya, sedang foto 2.2 contoh
bahan peledak berbasis emulsi berbentuk cartridge dari Dyno Nobel dan Dahana.

Tabel 2.2.
Jenis bahan peledak berbasis emulsi
Sifat-sifat Produsen
PT.Dahana Dyno ICI Sasol
Nobel Explosives Smx
Merk dagang Dayagel Emulite Seri Seri Emex
Magnum Powergel
Densitas, gr/cc 1,25 1,18 - 1,16 -1,32 1,12 -1,24
1,25
Berat/karton, kg 20 25 20 --
RWS, % 119 111 98 - 118 74 - 186
RBS, % 183 162 140 - 179 97 - 183
VoD, m/s 4600 - 5600 5000 - 4600 - 5600 4600 -
5800 5600
Diameter, mm 25 - 65 25 -80 25 - 65 25 - 65
Ketahanan thd air Sangat baik Sangat Sangat baik Sangat
baik baik
Waktu 1 1 1 1
penyimpanan, thn
Sumber : www.chemlink.com.au/orica

2.2 Pembuatan emulsi


Pembuatan bahan peledak emulsi dilakukan dengan cara mengemulsikan
larutan oksidator yang sangat jenuh dengan fuel oil. Didalam percobaan ini
digunakan empat (4) macam emulsifier, komposisi emulsifier yang digunakan
adalah 3%, 4%, 5%, dan 6% berat. Bahan peledak emulsi yang terbentuk
mempunyai harga RWS (Relative Weight Strength), kecepatan detonasi
(VOD=Velocity of Detonation), tekanan detonasi (PD) dan berat jenis tertentu.
Pengujian dilanjutkan dengan menguji ketahanan simpan bahan peledak emulsi
selama delapan bulan terhadap RWS dan VOD untuk masing-masing komposisi
diatas. Bahan peledak yang memenuhi syarat harus mempunyai harga RWS lebih
besar dari 45%, dengan VOD sebesar 4500 meter/detik dan ketahanan simpan
selama satu tahun dengan harga RWS dan VOD yang tetap

.
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN

3.1 Tugas
 Mencari spesifikasi bahan produk emulsi dari PT MNK dan Dahana dan
carilah apa perbedaanya.

3.2 Pembahasan
 PT MNK
Emultion
Pembuatan emulsi adalah fase oksida cair dicampur dengan fase minyak
(solar atau minyak diesel) lalu ditambahkan emulsifier untuk menstabilkan fase
emulsi. dikarenakan oksidasi granular sangat kecil, yaitu sekitar 0,001 mm maka
kaca mikro-balon atau penyerangan dgn gas beracun kimia agen digunakan untuk
menyebarkan agen untuk menciptakan suasana hot spot. Saat ini, Mobile Mixer
Unit (MMU) sangat berguna untuk mixing. Dan penggunaan bahan peledak emulsi
akan lebih luas dalam berbagai pertambangan mineral, baik dalam cartridge atau
(MMU) di truk ke lubang ledakan.

Sumber : http://www.indonetwork.co.id/
Foto 3.1
Production of Emultion

Perusahaan MNK memiliki beberapa beberapa pelanggan di Kalimantan


dan Sulawesi dan terus memperluas pelanggan disetiap tahun. Pengembangan
amonium nitrat selalu dilakukan oleh PT MNK dengan memproduksi emulsi yang
mengharapkan dapat berubah menjadi produk unggulan MNK.
1. PT Dahana
 Emulsi
EMULSI merupakan bahan peledak berbentuk gell yang tidak peka
terhadap detonator. Bahan ini baik digunakan pada tambang open pit atau
underground dengan karakteristik lubang yang basah. Bahan peledak ini pun
digunakan sebagai bahan peledak industry, mempunyai safety yang tinggi, mudah
dalam penanganannya dan sangat ekonomis bila dibandingkan dengan bahan
ledak konvensional yang lainnya. EMULSI memiliki sensitivitas terhadap impak
mekanik yang sangat rendah. Kriteria ketidaksensitifan terhadap impak mekanik
ini merupakan fitur sangat penting dari produksi ini.

Sumber : http://www.indonetwork.co.id/

Foto 3.2
Produk Bahan Emulsi

EMULSI dirancang untuk menghasilkan energi yang besar dan digunakan


sebelum column charges pada operasi blasting open pits dan underground di
pertambangan, quarry dan pekerjaan blasting lainnya dengan karakteristik lubang
tembak yang basah. Jika digunakan detonating cord dan tinggi column charge
lebih dari 5 meter, harus dipasang primer yang ditempatkan pada bagian atas dan
dasar charge. EMULSI akan menghasilkan energi yang maksimum dan efesien
jika diinisiasikan dengan HDP Booster.
Sumber : http://www.indonetwork.co.id/.html
Foto 3.3
HDP Booster

3.2.3 Perbedaan Dari Kedua Perusahaan


Dari kedua produk perusahaan ini terdapat perbedaan yang cukup
mendasar mengenai kelebihan dan kekurangannya. Melihat bahan emulsi dari PT
MNK kurang spesifik maka hanya dapat memberikan perbedaan dari segi
kelebihannya dimana bahan peledak emulsi produk PT Dahana dengan
sensitivitasnya yang bagus dibandingkan dengan EMULSI PT MNK memiliki
sensitivitas terhadap impak mekanik yang sangat rendah. Kriteria ketidaksensitifan
terhadap impak mekanik ini merupakan fitur sangat penting dari produksi ini.
Selain dari pada itu bahwa emulsi produk PT Dahana akan menghasilkan energi
yang maksimum dan efesien jika diinisiasikan dengan HDP Booster
BAB IV
ANALISA

Beberapa hal yang dapat dianalisa mengenai laporan akhir mengenai agen
peledakan emulsi bahwa emulsi ini bagian dari agen peledakan. Dimana emulsi
ini dapat dimodivikasi sesuai dengan yang diinginkan, bahwa ada agen peledakan
dari emulsi yang dimodivikasi dari bahan pembuatan yang asalnya dari bensin dan
pencampuran dari oli bekas hasil dari pembakar mesin yang banyak tidak terpakai
yang biasanya berwarna hitam, sehingga untuk menghemat dana maka dibuatlah
emulsi berbahan dasar oli bekas. Selain keuntungan dimana harganya yang
murah, jenis emulsi ini memiliki kekurangan yaitu jangka waktu pembuatannya
yang cukup lama dan hasil dari peledakannya pun cukup sulit diatur sehingga
pemodivikasian agen peledakan emulsi dengan oli bekas ini selain adanya
keuntungan, banyak faktor yang dimempengaruhi hasil peledakan dan juga jangka
waktu pembuatannya.
BAB V
KESIMPULAN

Setelah membaca laporan awal diatas maka didapat kesimpulan bahwa


fungsi dari emulsi digunakan sebagai agen peledakan dimana agen peledakan
memerlukan primer sebagai pemicunya. Namun fungsi yang sangat penting dari
emulsi adalah pencampur ANFO jika keadaan lubang ledak basah, karena jika
hanya menggunakan ANFO saja tidak akan meledak jika kondisi basah.
Secara detail pembuatan emulsi adalah pencampuran antara fase larutan
oksidator dengan butir sangat halus sekitar 0,001 mm (disebut droplets) dengan
lapisan tipis matrik minyak hidrokarbonat. Air dalam minyak adalah sebutan emulsi
(water-in-oil emulsion). Penambahan emulsifier untuk mempertahankan fase
emulsi. Pembuatan emulsi cukup sulit dengan memperhatikan butiran oksidator
yang sangat halus, karena untuk mencapai oxygen balance diperlukan 6% berat
minyak di dalam emulsi harus menyelimuti 94% berat butiran droplets.
Komposisi yang digunakan sehingga terbentuk emulsi yakni 76% AN, 5%
FO, 18% air dan 1% emulsifier. Emulsi ini memerlukan bahan utama yakni oxidizer
dan bahan bakar dimana kedua bahan tersebut dicampurkan dalam suatu alat
pengaduk hingga tercampur secara merata. Setiap bahan peledak, memiliki
spesifikasi tersendiri termasuk emulsi. Berikut merupakan beberapa spesifikasi
dari emulsi yaitu ukuran partikel menjadi kecil berbentuk droplets emulsi,
konsentrasi matriks emulsi tidak larut air sehingga ketahanan terhadap airnya
tinggi, dapat dibuat di pabrik atau pada truk MMU, densitas antara 1,05 - 1,35
gr/cc, velocity of Detonation (VOD) antara 4500 – 5800 m/s, kekuatan daya
ledaknya memiliki potensi yang besar, dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

Anon, 1988, ANFO Type Blasting Agents, ICI Australia Operation, Pty. Ltd.
Explosive Division, 10 p. http://www.chemlink.com.au/orica_hist.htm. Diak
ses pada tanggal 19 Oktober 2014.
Anon, 1989, Packaged / Watergel and Emulsion Product and Plants, Dyno
Wesfarmers Limited. http://www.chemlink.com.au/orica_hist.htm. Diak ses
pada tanggal 19 Oktober 2014.
Gahat, Aysi. 2013. “Spesifikasi Emulsi”, blogspot.
blogspot.com/2013/04/spesifikasi-emulsi.html, diakses pada tanggal 26
Oktober 2014 (online).
Hendrik, Dody. 2013. “Makalah Agen Peledakan”, blogspot.
blogspot.com/2013/11/makalah-agen-peledakan.html/, diakses pada
tanggal 26 Oktober 2014 (online).
Kamil, Maulana. 2013. “Emulsi”, wordpress. wordpress.com /2013/09/11/emulsi/,
diakses pada tanggal 26 Oktober 2014 (online).
Officer.2014.Emulsion For Sale.http://www.indonetwork.co.id/alloffers/Kimia/0/-
emulsion.html diakses pada tanggal 26 Oktober 2014 (online).
Officer.2014.Emulsion For Sale.http://www.indonetwork.co.id/alloffers/Kimia/105/
diakses pada tanggal 26 Oktober 2014 (online).

Anda mungkin juga menyukai