Anda di halaman 1dari 69

Kegiatan Belajar 3:

Prosedur & Proses Pengecatan

Oleh:
Prof. Dr. Herminarto Sofyan, M.Pd
Gunadi, M.Pd

PPG HIBRID
PRODI OTOMOTIF
2018
PROSES DAN PROSEDUR
PENGECATAN

Pengertian
Cat adalah suatu cairan yang dipakai
untuk melapisi permukaan bahan dengan
tujuan untuk memperindah (decoratif),
memperkuat (reinforcing), dan melindungi
(protective) dari korosi/karat
FUNGSI PENGECATAN

MELINDUNGI PERMUKAAN (LOGAM)


DARI BAHAYA KARATAN

SEBAGAI DEKORASI
KOMPONEN CAT
1. PIGMENT
- Zat pewarna
- Memberi daya tutup
- Anti korosi
2. RESIN (binder), sebagai zat pengikat
3. SOLVENT, sebagai pelarut, pengencer
4. ADDITIVE
- anti foaming (busa)
- anti setting (pecah, retak)
- flow additive (mudah diaplikasikan)
PIGMENT ATAU ZAT PEWARNA
TERBAGI:

Pigment warna, berfungsi menambah warna


dan memberikan daya tutup
Pigment terang, berfungsi menambah warna-
warni metalik pada cat
Pigment extender, berfungsi menambah
kekuatan cat pd bodi, menghasilkan
viscositas dan mencegah pengendapan
Pigment flatting, digunakan untuk mengurangi
kilap, terutama pada cat jenis doof.
Jenis-jenis cat
Berdasarkan bahan baku
Berdasarkan fungsi
Berdasarkan metode pengecatan
Berdasarkan letak pemakaian
Jenis substrat
Kondisi dan bentuk campuran
Mekanisme pengeringan
Kadar solvent
Berdasarkan bahan baku
Ditinjau dari jenis resin
– Epoxy, polyurethane, acrylic, melamine,
alkyd, nitro cellulose, polyester, vinyl,
chlorinated rubber.
Bersadarkan kandungan pigment
– Varnish atau lacquer (transparan, kandungan
pigment rendah)
– Duco atau enamel (berwarna dan kandungan
pigment tinggi berfungsi sebagai penutup)
Berdasarkan fungsi
 Cat dempul (filler)
 Anti karat (anti Corrosion)
 Anti jamur (anti Fungus)
 Tahan api (heat resistance)
 Tahan panas anti bocor (water proofing)
 Decorative
 Protective
 Heavy duty
 Industrial
Berdasarkan metode pengecatan
Cat kuas
Cat spray
Celup
Wiping
Elektrostatic,
Roll
dll
Berdasarkan letak pemakaian
Cat primer
Under coat
Intermediate
Top coat/finishing
Interior
ekterior
Berdasarkan substrat
Cat besi (metal protective)
Lantai (flooring system)
Kayu (wood finishing)
Beton (concrete paint)
Kapal (marine paint)
Mobil (automotive paint)
Plastik
Kulit
Tembok
Berdasarkan kondisi dan bentuk
campuran

Cat pasta
Ready-mixed
Emulsi
Aerosol
Berdasarkan kandungan solvent

Water based
Solvent based
Tanpa solvent
Powder
Berdasarkan mekanisme
pengeringan

Cat kering udara (varnish dan


lacquer)
Cat stoving (panggang)
Cat penguapan solvent (syntetic
enamel) dan duco)
PENGECATAN PRIMER
TAHAPAN PELAPISAN
Pengecatan Primer
Pelapisan Dempul (putty)
Pengecatan Surfacer
Cat Akhir (top coat)
PENGECATAN PRIMER

TUJUANNYA:

Mencegah dan memperlambat proses


korosi
Meningkatkan daya adhesi bagi lapisan
berikutnya
JENIS PRIMER
Komponen utama vinyl butyral resin dan zinchomate
pigment anti karat, ditambah hardener yg bahan
utamanya phosphoric acid. Wash primer digunakan
langsung pd metal, membentuk lapisan konversi kimia
Wash
pd permukaan metal. Wash primer memperbaiki
primer
pencegahan karat pd metal dasar dan meratakan
adesi pd lapisan berikutnya.

Lacquer Terdiri dari nitrocelluloce dan alkyd resin, lacquer primer


primer dapat cepat mengering dan mudah penggunaannya.
Primer

Urethane Terbuat dari alkyd resin, merupakan primer tipe dua


primer komponen yg menggunakan polyisocyanate sebagai
hardener. Urethane primer memberikan ketahanan karat
dan karakteristik adhesi yg baik

Epoxy Terbuat dari epoxy resin, merupakan primer tipe dua


primer komponen yg menggunakan amine sebagai hardener.
Epoxy primer memberikan ketahanan karat dan
karakteristik adhesi yg baik.
PELAPISAN DEMPUL (PUTTY)
Putty adalah material lapisan dasar (under coat),
digunakan untuk mengisi bagian yang penyok
dalam dan membuat permukaan halus. Ada
beberapa tipe putty yg berbeda-beda,
tergantung pada kedalaman penyok yang
harus diisi dan material yang akan digunakan.
Biasanya spatula digunakan untuk mengoles
suatu lapisan yg tebal untuk mengisinya, dan
kemudian dihaluskan dengan mengamplas
(sanding)
JENIS DEMPUL (Putty)

Terbuat dari polyester resin, merupakan putty dua


Polyester komponen yg menggunakan organic peroxide sbg
Putty hardner. Putty mengandung extender pigment dan dpt
digunakan untuk membentuk lapisan (coat) yg tebal
dan mudah mengamplasnya tetapi menghasilkan
texture kasar.

Epoxy Terdiri dari epoxy resin, dua komponen yg


Putty Putty menggunakan amine sbg hardener. Sangat baik
ketahanan karat dan adhesinya. Kemampuan
pengeringan, pembentukan, pengamplasan kurang baik
dibanding dg polyester putty.

Terdiri dr putty satu komponen, terbuat dari nitrocellulose


Lacquer dan alkyd atau acrylic resin. Digunakan untuk mengisi
Putty goresan, lubang kecil, atau penyok kecil yg masih
tertinggal setelah penggunaan surfacer.
PENGECATAN DASAR SURFACER

TUJUANNYA:

Mengisi ketidak sempurnaan permukaan


Meningkatkan adhesi bagi lapisan
berikutnya
Meningkatkan gloss dari hasil pengecatan
akhir
JENIS SURFACER

Lacquer Terbuat dari nitrocellulose dan alkyd atau acrylic


Surfacer resin, mudah digunakan dan cepat mengering.

Terbuat dari polyester, acrylic, dan alkyd resin, terdiri


Urethane dari dua komponen yang menggunakan polyisocyanate
Surfacer
Surfacer sebagai hardner. Lambat kering, memerlukan
pengeringan paksa pada temperatur 60 oC (140 oF).

Surfacer dua komponen terbuat dari melamine dan


Thermosetting alkyd resin, digunakan sebagai primer sebelum
Amino Alkyd penggunaan bake finish. Memerlukan pemanasan
Surfacer antara 90 sampai 120 oC, memberikan kemampuan
pelapisan yang sama dengan mobil baru..
PENGECATAN AKHIR

LAPISAN CAT AKHIR, FUNGSINYA


UNTUK MELINDUNGI DAN
MEMPERHALUS DAN MEMPERINDAH
PERMUKAAN
TIPE CAT “TOP COAT”
1. Enamel: synthetic/alkyd, acrylic,
polyurethane
2. Lacquer : nitrocellulose, acrylic
PERBEDAAN ANTARA ENAMEL DAN
LACQUER
SIFAT ENAMEL LACQUER

Pengeringan Lambat Cepat

Daya Tutup 2 lapis 4 – 6 lapis

Fleksibilitas Baik Kurang

Kemampuan Langsung Setelah


untuk mengkilap dipoles
Daya tahan Baik Kurang
terhadap udara
STANDAR SPRAYING
A. PAINT CIRCULATION
1. Tekanan angin : 5,0 – 6,0 kg/cm2
2. Tekanan cat : 1,5 – 2,0 kg/cm2
3. Fluid delivery : 400 – 500 cc/mnt
B. OPERATION
1. Jarak : 25 – 30 cm
2. Pattern : 25 – 30 cm
3. Arah : tegak lurus/90o
4. kecepatan ayun SG : 1 m /detik
5. Over Lapping : 1/3 – ½
6. flash off time : minimal 2 menit (disesuaikan dg
thinner)
C. CAT DAN THINNER
1. viscositas : tergantung jenis cat dan thinner yang
digunakan
2. sifat flow : visual, tidak terlalu lama
3. Kebersihan : Disaring dengan nylon filter # 300
SYARAT UMUM SPRAYING 1
SUBJECT ITEM SYARAT

Material 1. Cat Sesuai dengan peralatan,


2. Thinner permukaan yang akan di cat
3. Angin dan sifat material. Bebas air,
minyak, debu, atau kotoran
Tool & Equipment 1. Spray gun Ada sistem pemeliharaan
2. Piping/hose perawatan dan penggantian
3. Container/cup
4. Pompa
5. Spray booth
6. Paint circulation
Metode 1. Persiapan Sesuai dengan standar operasi
sebelum spray
2. Cara cara
spraying
SYARAT UMUM SPRAYING 2
SUBJECT ITEM SYARAT

Manusia Pengetahuan pelatihan


tentang teknik
spraying dan
pemakaian/
pemeliharaan
peralatan
spraying
Lingkungan Kebersihan, Pelaksanaan di jalur
keteraturan,
kerapihan,
keselamatan,
ketertiban

permukaan yang Keberhasilan proses bebas debu, oli, grease, garam


akan di cat atau kotoran lainnya.
STANDAR SPRAYING
STANDAR SPRAYING
STANDAR SPRAYING
STANDAR SPRAYING
OVER LAPPING
OVER LAPPING
STANDAR SPRAYING
PRINSIP AIR SPRAY GUN

1. Air Spray Gun


2. Prinsip Spray Painting
3. Tipe Air Spray Gun
4. Konstruksi Air Spray Gun
Air Spray Gun
Air spray gun menggunakan udara
bertekanan, untuk mengatomisasi cat
pada suatu permukaan
Prinsip Spray Painting
TIPE AIR SPRAY GUN
TIPE AIR SPRAY GUN
KONSTRUKSI AIR SPRAY GUN
Sekrup penyetel Fluida (Fluid adjustment
screw)
Sekrup penyetel Fan Spreader
Sekrup penyetel udara
Fluid Tip
Air Cap
Cara memegang spray gun
Jarak Spray Gun
Jarak spray gun
Arah Horisontal
Arah Vertikal
Tampak Atas
Overlapping (tumpang tindih)
Overlapping (tumpang tindih)
STANDAR SPRAYING (1)
A. Paint Circulation
Tekanan Angin (udara bertekana) : 5.0 - 6.0 kg/cm2
Tekanan Cat : 1.5 - 2.0 kg/cm2
Fluid delivery : 400 – 500 cc/menit

B. Operation
Jarak : 25 - 30 cm
Pattern/penyebaran cat : 25 - 30 cm
Arah : tegak lurus/ 90o
STANDAR SPRAYING (2)
Kecepatan ayun spray gun : 1 m/detik
Over lapping : 1/3 – ½
Flash off time : minimal 2 menit
(disesuaikan dengan thinner)
C. Cat dan Thinner

1). Viscositas : tergantung jenis cat dan


solvent yang digunakan
2). Sifat flow : visual, tidak terlalu lama
3). Kebersihan : Disaring dengan nylon filter # 300 mesh
Standar Umum Pengecatan (Spraying)

No Subject Item Syarat


NO SUBJECT ITEM SYARAT

1. Material/Bahan 1. Cat Sesuai dengan


2. Thinner peralatan yang
3. Angin (Udara akan di cat dan
Bertekanan) sifat bahan.
Bebas air,minyak,
debu atau
kotoran.

2. Tool & Equipment 1. Spray gun Ada sistem


2. Pipa/selang pemeliharaan,
3. Container/cup perawatan dan
4. Pompa penggantian
5. Spray booth
6. Paint circulation system

3. Metode 1. Persiapan sebelum Sesuai dengan


penyemprotan standar operasi
2. Cara-cara penyemprotan
(spraying)
Standar Umum Pengecatan (Spraying)

No Subject Item Syarat


NO SUBJECT ITEM SYARAT

3. Metode 1. Persiapan sebelum Sesuai dengan


penyemprotan standar operasi
2. Cara-cara penyemprotan
(spraying)

4. Operator/Manusia Pengetahuan tentang teknik Pelatihan


penyemprotan (sparaying)
dan pemakaian/pemeli-
haraan peralatan spray

5. Lingkungan Kebersihan, keteraturan, Pelaksanaan di


kerapihan, keselamatan, dan jalur
ketertiban

6. Permukaan yang akan disemprot Keberhasilan proses Bebas debu, oli,


Spraying/penyemprotan grease, garam
atau kotoran
lainnya
TAHAP-TAHAP PENGECATAN
PLAT BODY
Persiapan
Permukaan DEGREASING

PHOSPATING

Lapisan Dasar PERSIAPAN PERMUKAAN

PENGECATAN PRIMER

PENGAMPLASAN
Lapisan Tengah
PENGECATAN DASAR SURFACER

PENGAMPLASAN

PMBERSIHAN

Lapisan Atas PENGECATAN AKHIR TOP COAT


PENGECATAN AKHIR

Cat akhir merupakan cat yang


berfungsi memberikan
perlindungan permukaan dan
memberikan keindahan
(performance/penampilan)
kendaraan.
Jenis pengecatan
Pengecatan Solid
– Semprotkan 3-5 lapis top coat solid dengan selang
waktu 2-5 menit menggunakan cat yang sudah
diencerkan (kekentalan sesuai dengan spesifikasi
jenis cat)
– Keringkan di udara bebas selama 60 menit (sesuai
tahap2 pengeringan) atau dengan pengeringan
menggunakan sinar infra merah pada suhu kurang
lebih 40 drjt C selama 15 menit
– Pemolesan dapat dilakukan minimal setelah 24
jam
Mempersiapkan kebutuhan bahan
Cat :
– Volume luasan permukaan yang akan dicat
– Daya sebar cat
– Ketebalan cat
– Kekentalan
Thinner
– Jenis
– Kekentalan
Amplas
– Luasan yang akan di amplas
Dempul
– Ketebalan dempul
– Luasan permukaan yang akan di dempul
Untuk Pengecatan Metalik
– Semprotkan 3 lapis top coat metalik yang sudah
diencerkan (sesuai dgn spesifikasi jenis Cat) dengan
selang waktu antara lapisan 3-5 menit
– Keringkan di udara bebas selama 60 menit atau
dengan menggunakan infra merah pada suhu 55 drjt
C selama 15 menit
– Bersihkan permukaan top coat dengan kain lap
penarik debu
– Semprotkan 2-3 lapis clear atau gloss yang telah
dicampur hardener dengan selang waktu antara 3
lapisan 3-5 menit. Keringkan selama 1 jam
– Pemolesan dapat dilakukan setelah 12 jam.
POLISHING
Adalah proses menghaluskan permukaan ,
dan pengkilatan cat setelah dilakukan
pengecatan
Hasil pengecatan masih banyak bintik-bintik
debu dan kemungkinan ketebalan cat tidak
rata
Proses polishing (melakukan pemolesan)
dilakukan dengan bantuan amplas halus (jika
permukaan agak kasar), atau langsung
menggunakan compound (jika permukaan
sudah halus.
Type permukaan cat yang
memerlukan poleshing/pemolesan

Adanya perbedaan tekstur diantara


permukaan yang dicat kembali dengan
permukaan aslinya.
Timbul bintik-bintik pada permukaan cat
karena menempelnya debu dan kotoran.
Cat meleleh.
Sedikit buram karena penguapan solvent
atau thinner selama proses pengeringan (
drying).
Faktor-Faktor yang Menentukan
Kualitas Hasil Pengecatan
(a). Kerataan Lapisan Cat / Top Coat
– Kerataan lapisan cat meliputi : ketebalan lapisan cat, kehaluasan
permukaan cat, dan tidak timbul cacat pengecatan.
(b). Daya Kilap Cat
– Daya kilap cat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
kualitas bahan yang digunakan yaitu thinner, top coat, clear, dan
proses pengeringan serta teknik pengecatan.
(c). Daya Tahan Cat
– Lapisan cat / top coat harus memiliki sifat daya tahan terhadap zat
cair antara lain minyak solar, bensin, oli mesin dan lain-lain.
Disamping itu cat harus tahan terhadap segala cuaca terutama
panas sinar matahari dalam jangka waktu lama.
(d). Tekstur Cat
Meliputi kerataan, kehalusan perkumaan cat, dan daya kilap cat.

Anda mungkin juga menyukai