Anda di halaman 1dari 26

COMPANY PROFILE 2019

PEMBAGIAN SERAT
1. Ukurannya

- Serat pendek (SF/Stafle fibre)


- Serat panjang (filament)
2. Asal usulnya/sumbernya
SERAT ALAM (Natural Fibre)
- Serat Kapas
- Serat Rayon
- Serat Sutera
- Serat Woll
- Serat Jute
- Serat Rami
SERAT BUATAN (Man Made Fibre)
- Serat polyester
- Serat nylon
- Serat acrilic
Proses penyempurnaan sebelum proses
pencelupan

Scouring process (proses pemasakan)


bertujuan untuk menghilangkan “kotoran-
kotoran” serat kapas yang berupa : minyak,
lilin (wax) , debu, knitting oil (oli rajut ), dan
kotoran lain yang menempel pada kain.
Kotoran serat ini dapat menghalangi
penyerapan serat pada proses selanjutnya.
Sedangkan pada serat buatan, kemurnian
seratnya lebih tinggi, sehingga fungsi
pemasakan dapat disamakan dengan
pencucian biasa untuk menghilangkan kotoran
– kotoran yang menempel pada kain.
“Pada prinsipnya proses pemasakan serat
kapas adalah dengan mendidihkan bahan
tekstil dengan larutan natrium hidroksida /
kostik soda (NaOH) dengan konsentrasi
tertentu selama waktu dan temperatur
tertentu. Sedangkan proses pemasakan
serat sintetis dapat dilakukan dengan zat
aktif permukaan yang bersifat sebagai
pencuci (detergen)”.
Pada proses scouring dengan kostik soda ini
akan terjadi:

- safonifikasi minyak, pektin, wax, protein, abu


dan kotoran organik lainnya diemulsikan
menjadi garam-garam yang larut dalam air
dengan bantuan detergen/sabun yang
mempunyai daya pendispersi yang kuat
- pelarutan zat putih telur
- penyabunan malam dan lemak
- pelepasan kulit biji
Sifat yang dimiliki wetting agent / detergent
untuk proses scouring :
 Cepat membasahi kain
 Sedikit/tidak berbusa
 Daya deterjensi dan degreasing
 Daya dispersi dan emulsi
 Stabilitas dalam larutan yang dipompa
 Dapat diuraikan secara biologis
Zat – zat pigmen yang membentuk warna alam
pada kapas tidak dapat dihilangkan pada
proses pemasakan, hal ini yang menyebabkan
kapas harus di bleaching /dikelantang
Bleaching process (proses pegelantangan)

bertujuan untuk menghilangkan pigmen-pigmen


warna alami pada serat kapas yang berwarna
kekuning-kuningan / kecoklatan dengan cara
memutuskan rantai ikatan rangkap pada serat
menjadi ikatan tunggal sehingga kain kelihatan
berwarna putih.
Bleaching process (proses pegelantangan)

Proses bleaching pada serat kapas (selulosa)


umumnya dengan menggunakan zat oksidator
sebagai zat pengelantang. Zat pengelantang
yang bersifat oksidator ada yang mengandung
khlor dan ada yang tidak mengandung khlor.
Oksidator yang mengandung KHLOR :
- KAPORIT (CaOCl2)
- NATRIUM HIPOKHLORIT (NaOCl)
- NATRIUM KHLORIT (NaClH2)
Bleaching process (proses pegelantangan)

Oksidator yang tidak mengandung KHLOR :


- HIDROGEN PEROKSIDA (H2O2)
- NATRIUM PEROKSIDA (Na2O2)
- NATRIUM PERBORAT (NaBO3)
Bleaching process (proses pegelantangan)

Bleaching dengan H2O2

H2O2 H2O + On
Bleaching process (proses pegelantangan)

Semakin besar pH semakin cepat terurai


melepaskan Oksigen maka pada proses ini
perlu ditambahkan stabilisator, biasanya
Solopol BLNI Conc. atau Celidon
Bleaching process (proses pegelantangan)

Pada umumnya di pabrik tekstil , proses


scouring dan proses bleaching kain rajut kapas
100% dilakukan secara bersamaan untuk
penghematan proses baik dari segi waktu ,
energi dan biaya. Proses tersebut dinamakan
proses pemasakan-pengelantangan atau proses
Scouring-Bleaching.
Zat-zat yang diperlukan untuk proses Scouring-
Bleaching.
Hidrogen Peroksida ( H2O2 )
- berfungsi memutihkan kain dengan merusak
pigmen warna alami dari ikatan rangkap yang
berwarna kuning menjadi ikatan tunggal yang
tidak berwarna.
- membantu menghancurkan biji-biji kapas.
NaOH
Untuk mensafonifikasi lilin, lemak dan minyak
menjadi sabun yang larut dalam air, sekaligus
sebagai membuat suasana alkali agar
penguaraian H2O2 dapat optimal.
Scouring agent
Surfactant (zat aktif permukaan), dimana sisa
sabun hasil safonifikasi dapat diangkat dari
dalam serat dan bersatu dengan air dengan
jalan menurunkan tegangan permukaan air.
Sekaligus sebagai pengemulsi lemak, minyak
atau lilin yang tidak dapat disafonifikasi oleh
alkali.
Stabilizer
Untuk mengontrol/mencegah penguraian H2O
agar tidak terlalu cepat karena pengaruh alkali,
yang dapat menyebabkan
pemutihan/pengoksidasian setempat
Dispersing-sequestering agent
Untuk mengikat ion-ion logam seperti : besi (
Fe3+) , tembaga (Cu2+) , calsium (Ca2+),
magnesium (Mg2+) agar tidak menimbulkan
resiko yang merugikan pada hasil proses
scouring-bleaching. Ion-ion logam ini berada
dalam larutan proses dikarenakan berasal dari
kondisi air proses yang digunakan ataupun
komposisi serat kain.
Anti-crease mark agent
Untuk mencegah terjadinya crease mark/rope
mark atau belang lipatan pada saat proses
berlangsung
Netralisasi
Netralisasi untuk proses pemasakan dengan
menggunakan kostik soda NaOH yaitu
dinetralisir oleh asam cuka atau oleh pH
corrector and buffering agent

Netralisasi untuk proses pengelantangan


dengan menggunakan hidrogen peroksida H2O2
yaitu dinetralisir dengan peroksid killer.
(Enzyme catalase).
Faktor-faktor yang harus diperhatikan
selama proses Scouring-Bleaching :
1. Putaran kain tidak boleh berhenti saat proses ,
dapat terjadi belang lipatan
2. Menghindari adanya busa yang berlebihan
(dapat menyebabkan mesin macet )
3. Jumlah kain yang diproses sesuai dengan
kapasitas mesin (jangan over loaded)
4. Temperatur proses
5. Waktu proses
6. Penambahan ” H2O2 Killer ”
apabila terdapat sisa-sisa H2O2 akan
menyebabkan warna hasil celupan lebih muda
dan arah warna akan berbeda
7. Proses netralisasi
Hal-hal apa saja yang akan terjadi
apabila proses Scouring-Bleaching tidak
sempurna ?
1. Daya serap kain tidak merata.
Menyebabkan warna hasil celupan tidak solid
dan kemungkinan terjadinya belang warna
cukup besar.
2. Derajat putih kain tidak sama
Menyebabkan kilap (brightness) warna hasil
celupan tidak sama.
3. Warna hasil celupan “mengambang” (cloudy)
Adanya sisa-sisa minyak/wax pada kain akan
menghalangi penyerapan zat warna masuk ke
dalam serat.
4. Kualitas kain grey rendah
Masih terdapat sisa-sisa biji kapas yang tidak
hilang.
PROSES/MESIN

1. DISCONTINUOUS
- Jet/Soft
- Winch
- Jigger
2. CONTINUOUS
- Pad Steam
- J Box
- U Box
3. SEMI-CONTINUOUS singeing + pad
batch/pad roll

- Pad Batch
- Pad Roll
GENERAL INDEX by APPLICATION
SCOURING WETTING OIL
DETERGENTS REMOVAL/
PRODUCT AGENTS AGENTS EMULSIFIER
PROCESS FIBER
SULTAFON 201 NEW √ √ DISCONT/CONT ALL

SULTAFON 202 NEW √ √ DISCONT/CONT ALL

SULTAFON 204 NEW √ √ DISCONT/CONT ALL

SULTAFON 204L √ √ √ DISCONTINUOUS CELL

SULTAFON √ √ DISCONT/CONT CELL


UNI/CONC NEW
SULTAFON D/D-I √ √ √ DISCONT/CONT ALL

SULTAFON PCD √ √ √ SEMICONT/CONT CELL

SULTAFON PAD √ √ √ SEMICONT/CONT CELL &


Blends
SULTAFON CBE √ √ √ √ DISCONT/CONT CELL &
Blends
SCOURING WETTING OIL
DETERGENTS REMOVAL/
PRODUCT AGENTS AGENTS EMULSIFIER
PROCESS FIBER

IDROSOLVAN RO7 √ √ √ DISCONT/CONT ALL

IDROSOLVAN ECO √ √ √ DISCONT/CONT ALL


IDROSOLVAN FBM √ √ √ CONTINUOUS PES

BIOMEGAPAL PS 70 √ √ √ DISCONT/CONT/ CELL


SEMI-CONT
BIOMEGAPAL VS √ √ √ CONTINUOUS CELL &
NEW Blends
SULTAFON 1200 √ DISCONTINUOUS CELL &
NEW Blends
SULTAFON 65 √ DISCONTINUOUS ALL

DS 204 NEW √ √ DISCONT/CONT ALL


PRODUCT SCOURING COMPOUND PROCESS FIBER
AGENTS
UNICEL GB-FS √ √ DISCONTINUOUS CELL &
Blends
UNICEL FCL √ √ CONT/DISCONT CELL &
Blends
UNICEL SPC √ √ DISCONTINUOUS CELL &
Blends
Hatur Nuhun

COMPANY PROFILE 2019

Anda mungkin juga menyukai