Kemampuan Psikomotorik
Kemampuan Psikomotorik
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Permendikbud No. 23 Tahun 2016 mengenai standar penilaian menyebutkan bahwa salah
satu prinsip penilaian adalah menyeluruh dan berkesinambungan. Hal ini berarti bahwa
penilaian oleh guru mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai
teknik penilaian yang sesuai untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.
Cakupan aspek penilaian yang dimaksud adalah aspek kognitif (pengetahuan), aspek
psikomotor (keterampilan), dan aspek afektif (sikap). Untuk dapat merancang dan
melaksanakan penilaian psikomotor yang sesuai dengan standar penilaian, guru harus
memiliki pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan yang memadai dalam mengembangkan
perangkat penilaian psikomotor.
Penilaian psikomotorik implementasinya dapat dilakukan dengan menggunakan observasi
atau pengamatan. Observasi sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur
tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik
dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Dengan kata lain, observasi
dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar atau psikomotorik. Misalnya tingkah
laku peserta didik ketika praktik, kegiatan diskusi peserta didik, partisipasi peserta didik
dalam simulasi.
Untuk jenjang Pendidikan SMA, mata pelajaran yang banyak berhubungan dengan ranah
psikomotor adalah pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, seni budaya, fisika, kimia,
biologi, dan keterampilan. Dengan kata lain, kegiatan belajar yang banyak berhubungan
dengan ranah psikomotor adalah praktik di aula/lapangan dan praktikum di laboratorium.
Dalam kegiatan-kegiatan praktik itu juga ada ranah kognitif dan afektifnya, namun hanya
sedikit bila dibandingkan dengan ranah psikomotor. Kegiatan-kegiatan praktikum tersebut
nantinya bertujuan untuk menghasilkan tenaga kerja yang kreatif dan terampil dalam
memanfaatkan segala sesuatu yang berpotensi dalam diri dan lingkungan sekitarnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Ranah Psikomotor?
2. Bagaimana Hirarki Perkembangan Psikomotor pada siswa?
3. Bagaimana cara melakukan penilaian pada Ranah Psikomotor?
1.3 Tujuan
1. Untuk memahami mengenai Ranah Psikomotor
2. Untuk memahami mengenai Hirarki Perkembangan Psikomotor pada siswa
3. Untuk memahami mengenai cara melakukan penilaian pada Ranah Psikomotor.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kemampuan Psikomotorik
Keterampilan motorik (motor skills) berkaitan dengan serangkaian gerak-gerik
jasmaniah dalam urutan tertentu dengan mengadakan koordinasi antara gerak-gerik berbagai
anggota badan secara terpadu. W.S.Winkel (1996) memaparkan: “Biarpun belajar
keterampilan motorik mengutamakan gerakan-gerakan seluruh otot, urat-urat dan persendian
dalam tubuh, namun diperlukan pengamatan melalui alat-alat indera dan pengolahan secara
kognitif yang melibatkan pengetahuan dan pemahaman”.
Keterampilan motorik tidak hanya menuntut kemampuan untuk merangkaian gerak
jasmaniah tetapi juga memerlukan aktivitas mental/psychis (aktivitas kognitif) supaya
terbentuk suatu koordinasi gerakan secara terpadu, sehingga disebut kemampuan
psikomotorik (Santrock, 2008). Lebih lanjut W.S. Winkel (1996) menjelaskan bahwa dalam
belajar keterampilan motorik terdapat dua fase, yakni fase kognitif dan fase fiksasi; Selama
pembentukan prosedur diperoleh pengetahuan deklaratif (termasuk pengetahuan prosedural
seperti konsep dan kaidah dalam bentuk pengetahuan deklaratif) mengenai urutan langkah-
langkah opersional atau urutan yang harus dibuat. Inilah yang di atas yang disebut “fase
kognitif” dalam belajar keterampilan motorik. Kemudian rangkaian gerak-gerik mulai
dilaksanakan secara pelan-pelan dahulu, dengan dituntun oleh pengetahuan prosedural,
sampai semua gerakan mulai berlangsung lebih lancar dan akhirnya keseluruhan urutan
gerak-gerik berjalan sangat lancar. Inilah yang disebut “fase fiksasi”, yang baru berakhir bila
program gerak jasmani berjalan otomatis tanpa disertai taraf kesadaran yang tinggi.
SIMPULAN
1. Keterampilan Psikomotor adalah keterampilan yang berhubungan dengan aktivitas
fisik.
2. Hirarki Keterampilan Psikomotor antara lain, Persepsi (perception); Kesiapan (set);
Gerakan terbimbing (guided response); Gerakan yang terbiasa (mechanical response);
Gerakan yang kompleks (complex response); Penyesuaian pola gerakan (adjusment);
dan Kreativitas (creativity).
DAFTAR RUJUKAN
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Permendikbud No. 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian.
Santrock, John W. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana
Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Grasindo