Anda di halaman 1dari 40

USMAN WAHYUDI, SP.d, M.

Pd
 HAKEKAT BELAJAR GERAK

 Pengertian Belajar Gerak:


• Belajar gerak adalah belajar yang diwujudkan
melalui respon muscular dan diekspresikan
dalam gerakan tubuh.

• Belajar gerak melibatkan ranah:


• Kognitif: perilaku berfikir
• Afektif: perilaku emosi dan perasaan
• Psikomotor: perilaku gerak tubuh
 HAKEKAT BELAJAR GERAK

 Ranah Gerak Tubuh:


• Ranah gerak tubuh (domain psikomotor)
adalah elemen atau unsur yang tercakup
dalam gerak tubuh.
 Klasifikasi Gerak tubuh:
1. Gerak refleks
2. Gerak dasar fundamental
3. Kemampuan perseptual
4. Kemampuan fisik
5. Gerak keterampilan
6. Komunikasi non-diskursif. (Anita J. Harrow)
1. Gerak refleks

adalah respon gerak atau aksi yang terjadi secara spontan


tanpa kemauan sadar atau tanpa difikir lebih dahulu, yang
ditimbulkan oleh suatu stimulus.

Gerak refleks merupakan kemampuan gerak yang:


• Dimiliki oleh setiap orang
• Bersifat bawaan
• Bersifat prerekuisit.

• Atlet Perlu Dilatih ….?


2. Gerak dasar fundamental:

gerakan-gerakan dasar yang berkembangnya


terjadi sejalan dengan pertumbuhan tubuh dan
tingkat kematangan pada masa pertumbuhan.
Gerak lokomotor:
gerak berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Misalnya: merangkak, berjalan, berlari, meloncat,
melompat.

Gerak non-lokomotor:
Gerak dasar gerak yang berporos pada persendian tertentu. Misalnya:
menekuk siku, mengayun lengan, menekuk lutut, mengayun kaki,
fundamental menekuk leher, memilin tubuh.

Gerak manipulatif:
gerak memanipulasi obyek dengan menggunakan
tangan, kaki, atau bagian tubuh yang lain.
Misalnya: memukul bola, menyepak bola,
menggiring bola, melempar sasaran.
3. Kemampuan perseptual:

Kemampuan perseptual adalah kemampuan


menginterpretasi stimulus yang diterima oleh
organ indera.
5 macam Kemampuan Perseptual:

 Kemampuan persepsi kinestetik: mengiterpretasi rasa posisi


dan gerak tubuh.
 Kemampuan persepsi visual: menginterpretasi stimulus
mata.
 Kemampuan persepsi auditori: menginterpretasi stimulus
yang diterima oleh telinga.
 Kemampuan persepsi taktil: kemampuan menginterpretasi
stimulus yang diterima oleh indera peraba.
 Kemampuan koordinasi: kemampuan memadukan
perseptual kedalam pola gerak tertentu yang sinkron dan
terintegrasi.

Video perseptual
4. Kemampuan fisik

adalah kemampuan fungsi system organ-organ tubuh dalam


melakukan aktivitas fisik.

Kemampuan fisik dasar :


 Ketahanan (endurance)
 Kekuatan (strength)
 Fleksibilitas (flexibility)
 Kecepatan(Speed)
5. Gerak Keterampilan:

adalah gerak yang mengikuti pola atau bentuk


tertentu yang memerlukan koordinasi dan kontrol
sebagian atau seluruh tubuh, yang dapat
dikuasai melalui proses belajar.
Keterampilan adaptif sederhana:
dihasilkan dari penyesuaian gerak dasar
fundamental.

Gerak
keterampilan Keterampilan adaptif terpadu:
dihasilkan dari perpaduan antara gerak
dasar fundamental dengan alat tertentu.

Keterampilan adaptif kompleks:


memerlukan penguasaan bentuk gerakan
dan koordinasi banyak bagian tubuh.
6. Komunikasi non-diskursif:
komunikasi melalui perilaku gerak tubuh.

Perilaku gerak tubuh yang bersifat komunikatif:


 Gerak ekspresif: bertujuan mengkomunikasikan suatu pesan.
 Gerak interpretif: gerak tubuh yang memancarkan nilai
keindahan.

Dibagi 2 macam:
1) Gerak estetik: menampilkan nuansa
keindahan.
2) Gerak kreatif: diciptakan dg muatan makna
tertentu.
 Belajar Gerak dalam Latihan:

Belajar gerak merupakan sebagian dari upaya


meningkatkan prestasi olahraga yang
berkenaan dengan peningkatan kualitas gerak
tubuh.
 Keterampilan Gerak:

kemampuan melakukan gerakan secara


efisien dan efektif, sebagai hasil dari
kontrol dan koordinasi bagian-bagian tubuh
yang terlibat dalam gerakan.
Klasifikasi Keterampilan Gerak:

 Berdasarkan keterlibatan kelompok otot tertentu.

 Keterampilan gerak kasar (gross motor skill) :


 kelompok otot besar. Ex: meloncat, menendang,
memukul.

 Keterampilan gerak halus (fine motor skill):


 kelompok otot halus. Ex: menarik pelatuk senapan,
memanah
 Berdasarkan kompleksitas rangkaian gerakan

 Keterampilan sederhana:
 1 atau 2 elemen gerak saja. Ex: menangkap bola,
melempar bola, menendang bola.

 Keterampilan kompleks:
 Koordinasi beberapa elemen gerak. Ex: smash
bolavoli, mendribel dan menembak ke ring basket,
rangkaian gerak senam lantai
 Berdasarkan perbedaan titik awal dan akhir gerakan

 Keterampilan gerak terputus (discreet):


 jelas awal dan akhir. Ex: gerak melempar bola.

 Keterampilan gerak Berangkai (serial):


 berulang-ulang. Ex. : gerak guling depan beberapa
kali berturut-turut

 Keterampilan gerak Berkelanjutan (Continues):


 rangkaian gerakan yang dilakukan secara berlanjut.
Ex: gerakan berenang.
 Perbedaan ?

Keterampilan Keterampilan Keterampilan


terputus berangkai (serial) berkelanjutan
(discreet) (continues)
Saat mulai dan Keterampilan terputus Tidak dapat
berakhir dapat menjadi satu diketahui secara
diketahui dengan pasti kapan mulai
jelas dan berakhir

Melempar bola, Bermain piano, senam Terjun payung,


menendang bola indah dsb berenang
dsb
 Berdasarkan stabilitas lingkungan:

 Keterampilan gerak tertutup (close skill):


 pada lingkungan yang stabil dan dapat
diprediksi, dilakukan karena stimulus dari dalam
diri pelaku, tanpa dipengaruhi stimulus dari luar.
Ex: berjalan, berlari, melempar.

 Keterampilan gerak terbuka (Open Skill)


 kondisi yang terus berubah-ubah, dilakukan
selain karena stimulus dari dalam juga
dipengaruhi oleh stimulus dari luar. Misalnya
bermain sepakbola, bertinju. Video 1
 Faktor yg membentuk Keterampilan Gerak:

1. Kemampuan fisik:
 Kekuatan dan power
 Ketahanan
 Kecepatan dan kelincahan
 Fleksibilitas
 Ketajaman indera
2. Kemampuan mental:
 Memahami keterampilan yang akan dilakukan
 Kecepatan memahami stimulus
 Kecepatan membuat keputusan
 Memahami hubungan jarak (spasial)
 Menaksir obyek yang bergerak
 Menaksir irama
 Mengingat rasa gerak (memori kinestetik)
 Memahami mekanika gerakan
 Berkonsentrasi
3. Kemampuan emosi:
 Ketiadaan faktor emosi yang mengganggu
 Kebutuhan dan keinginan melakukan gerakan.
 Memiliki sikap positif terhadap prestasi.
 Memiliki kontrol diri
 PROSES DAN KONDISI BELAJAR
GERAK
A. Proses belajar gerak: 3 tahapan
1. Kognitif: Pemahaman
• Melalui penjelasan, contoh, gambar
Indikator : anak memperhatikan

2. Fiksasi/Asosiasi
Melalui gerakan yang diinstruksikan
Indikator : banyak salah

3. Otonom/Otomatisasi
Melalui latihan yang berulang-ulang
Indikator: Terampil
 Kondisi Belajar Gerak:
Kondisi belajar gerak adalah suatu
persyaratan yang diperlukan agar terjadi
proses belajar gerak.

Ada 2 macam:
 Kondisi internal
 Kondisi eksternal
 Kondisi internal:
Adalah persyaratan yang harus ada dalam diri
atlet/siswa:
• Mengingat bagian-bagian gerakan
• Mengingat rangkaian gerakan
 Kondisi eksternal:
persyaratan yang merupakan stimulus dari luar
diri atlet yang diperlukan agar terjadi proses
belajar, yaitu:
• Pemberian penjelasan gerakan
• Pemberian contoh gerakan
• Instruksi mempraktikkan gerakan
• Pemberian umpan-balik
 Strategi pembelajaran gerak/latihan:
adalah semua daya upaya untuk menyiasati
proses belajar gerak agar berlangsung dengan
baik dan dapat mencapai tujuan belajar/latihan.
1. Pengaturan urutan materi latihan:
 mudah ke semakin sulit
 sederhana ke kompleks
 ringan ke berat
 berdasarkan karakteristik stimulus dan respon
gerakan.
2. Pengaturan Waktu latihan/belajar:

- Terus menerus
- Berselang istirahat
3. Pengaturan lingkungan latihan/belajar:

- Kesesuaian dengan bentuk kegiatan


- Keleluasaan untuk bergerak
- Keselamatan anak latih
- Kemenarikan
- Kenyamanan
4. Pemilihan metode pembelajaran atau
latihan:

 Metode keseluruhan dan bagian


 Metode drill dan pemecahan masalah
 Metode ketepatan dan kecepatan
• Semakin kompleks atau semakin banyak
bagian rangkaian gerakan, cenderung
cocok menggunakan metode bagian.

• Sedangkan semakin erat hubungan antar


bagian dalam rangka rangkaian gerakan,
cenderung lebih cocok menggunakan
metode keseluruhan.
Keeratan hubungan Antar Bagian Gerakan

Tinggi Sedang Rendah

Metode
kombinasi dua metode metode bagian
keseluruhan

Rendah Sedang Tinggi

Kompleksitas gerakan
• Metode drill dan pemecahan masalah:

• Drill: pendekatan dalam melatih dimana atlet diberi


instruksi untuk melakukan gerakan tertentu
berulang-ulang.
• Pemecahan Masalah:
pelatih menyampaikan tujuan belajar gerak dan
memberi gambaran tentang gerakan keterampilan
yang harus dikuasai, kemudian pelajar melakukan
praktik sesuai dengan kreativitasnya masing-masing
• Metode ketepatan dan kecepatan
lebih mengutamakan ketepatan gerak. Ex’: berlatih
memukul bola dalam tenis, pelatih menginstruksikan
yang penting bola masuk (ketepatan), tidak perlu
keras (kecepatan).
“PEMROSESAN INFORMASI”

KEBERHASILAN PENGUASAAN KETERAMPILAN


SALAH SATUNYA TERGANTUNG PADA PADA
PROSES INFORMASI, YANG PADA AKHIRNYA
DISIMPAN PADA MEMORI
MODEL PEMROSESAN INFORMASI

THE HUMAN

INPUT OUTPUT
PROSSESING
SIGNAL MOTOR
RESPONS
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai