Anda di halaman 1dari 47

BELAJAR GERAK

Dr. Widiastuti, M.Pd


Pengertian Belajar secara umum :

 Belajar adalah perubahan tingkah laku.


Perubahan yang disadari dan timbul akibat
praktek, pengalaman, latihan bukan
secara kebetulan.
 Belajar gerak adalah belajar yang
diwujudkan melalui respon-respon
muskular dan diekspresikan dalam gerak
tubuh
Ada empat karakteristik tercakup
dalam definisi-definisi tersebut :

Pertama, belajar motorik sebagai suatu


proses untuk memperoleh kemampuan
yang menghasilkan tindakan yang
terampil.
Kedua, belajar menghasilkan perolehan
kemampuan untuk merespons
(kebiasaan/habit).
 Ketiga, proses belajar motorik tidak
dapat diamati secara langsung.
merupakan fenomena yang sangat unik
dalam sistem pusat syaraf, seperti
perubahan dalam pelaksanaan informasi
sensori, atau perubahan dalam pola aksi
otot. Yang dapat diamati adalah hasil dari
gerak tersebut.
 Keempat, belajar motorik diasumsikan
akan menghasilkan perubahan
kemampuan perilaku terampil yang relatif
permanen.
Yang perlu diperhatikan dalam belajar gerak
adalah : melibatkan unsur fisik, fikir,
maupun emosi dan perasaan
Enam Klasifikasi Gerakan Tubuh
Menurut Anita J. Harrow
 Gerak refleks
 Gerak dasar fundamental
 Kemampuan perseptual
 Kemampuan fisik
 Gerak keterampilan
 Komunikasi non diskursif
Gerak refleks
 Gerak refleks adalah respon gerak atau
aksi yang terjadi tanpa kemauan sadar,
yang ditimbulkan oleh suatu stimulus.
 Stimulus adalah rangsangan, dan respon
adalah tanggapan. Gerak refleks dilakukan
secara spontan tanpa difikir terlebih
dahulu.
Gerak dasar fundamental
 Gerak dasar fundamental adalah gerakan-
gerakan dasar yang berkembangnya
terjadi sejalan dengan pertumbuhan tubuh
dan tingkat kematangan pada anak-anak.
Gerak dasar fundamental mulai bisa
dilakukan oleh seseorang sebagian pada
masa bayi dan sebagian pada masa anak-
anak.
 Gerak dasar yang mulai bisa dilakukan
pada masa bayi dan anak-anak tersebut
bisa disempurnakan pada masa-masa
sesudahnya melalui proses berlatih atau
melakukan berulang-ulang.
 Gerak dasar fundamental dapat dibagi
menjadi tiga kelompok
 Tiga Kelompok Gerak Fundamental :
 Gerak lokomotor

 Gerak non-lokomotor

 Gerak manipulatif
Kemampuan perseptual
 Kemampuan perseptual adalah
kemampuan untuk menginterprestasi
stimulus yang ditangkap oleh organ
indera.
 Menggunakan kemampuan perseptual ini
seseorang bisa mengerti tentang apa yang
terjadi disekitarnya.
Lima Macam Kemampuan
Perseptual :
 Pembedaan rasa gerak (kinestetik)
 Pembedaan penglihatan (visual)
 Pembedaan pendengar (auditori)
 Pembedaan peraba (taktil)
 Kemampuan koordinasi
Pembedaan rasa gerak (kinestetik)
 Pembedaan kinestetik adalah kemampuan
untuk menginterprestasi rasa posisi dan
gerakan tubuh atau bagian tubuh. Pada
saat seseorang membentuk posisi atau
menggerakan bagian tubuh tertentu, ia
akan bisa merasakan posisi atau gerak
tubuh yang dilakukan. Dari yang dirasakan
itu ia bisa membedakan berbagai macam
posisi atau gerak tubuh.
 Indera kinestetik berada pada otot sendi,
dan tendon. Kemampuan pembedaan
kinestetik ini sangat berguna dalam
mempelajari pola-pola gerak keterampilan
olahraga. Dengan memiliki kemampuan ini
seseorang bisa membedakan rasanya
gerakan yang benar dan rasanya gerakan
yang salah, sehingga ia bisa berusaha
selalu melakukan gerakan yang benar dan
menghindari untuk tidak melakukan
gerakan yang salah dalam berolahraga.
Pembedaan penglihatan (visual)
 Pembedaan visual adalah kemampuan
menginterprestasi stimulus yang ditangkap oleh
mata untuk bisa mengerti tentang apa yang
dlihat. Kemampuan ini berguna dalam olahraga
yang menggunakan obyek yang harus dilihat
misalnya olahraga yang menggunakan bola bisa
mengetahui bahwa ada bola yang datang,
kemana arahnya, seberapa kecepatannya, dan
sebagainya.
Pembedaan pendengar (auditori)
 Pembedaan auditori adalah kemampuan
menginterprestasi stimulus yang
ditangkap oleh telinga untuk bisa mengerti
tentang apa yang didengar. Kemampuan
ini berguna dalam olahraga yang
menggunakan isyarat-isyarat suara
misalnya bunyi aba-aba peluit, suara wasit
atau juri, atau suara yang ditimbulkan
lawan.
Pembedaan taktil
 Pembedaan taktil adalah kemampuan
menginterprestasi stimulus yang
ditangkap oleh indera peraba untuk bisa
mengerti bagaimana keadaan sesuatu
yang diraba atau menyentuh kulitnya.
Kemampuan ini berguna dalam olahraga
yang menggunakan obyek yang harus
dimanipulasi.
 Misalnya dalam bermain bola, pemain
harus tahu keras atau lunaknya bola yang
dimainkan. Seseorang pemain tenis
karena harus memegang raket maka
dengan bisa merasakan kerasnya
pegangan raket, ia bisa menyesuaikan
kerasnya pegangan. Seseorang pemain
tenis meja karena merasakan bahwa
pegangannya licin, maka ia berusaha
mengeringkan telapak tangan agar
pemukul tidak terlepas.
Kemampuan fisik
 Kemampuan fisik adalah kemampuan
memfungsikan sistem organ-organ tubuh
dalam melakukan aktivitas gerak tubuh.
Gerak keterampilan
 Gerak keterampilan adalah gerak yang
mengikuti pola atau bentuk tertentu yang
memerlukan koordinasi dan kontrol
sebagian atau seluruh tubuh yang bisa
dilakukan melalui proses belajar.
 Seseorang yang mampu melakukan gerak
keterampilan dengan baik dikatakan
terampil. Orang yang terampil mampu
melakukan tugas gerak secara efisien dan
efektif.
Tiga Macam Gerak Keterampilan :

 Keterampilan adaptif sederhana


 Keterampilan adaptif terpadu
 Keterampilan adptif kompleks
Keterampilan adaptif sederhana
 Keterampilan adaptif sederhana adalah
keterampilan yang dihasilkan dari
penyesuaian gerak dasar fundamental
dengan situasi atau kondisi tertentu pada
saat melakukan gerakan. Misalnya berlari
melewati bermacam-macam rintangan.
Keterampilan adaptif terpadu
 Keterampilan adaptif terpadu adalah
keterampilan yang dihasilkan perpaduan
antara gerak dasar fundamental dengan
penggunaan perlengkapan atau alat
tertentu. Misalnya memukul bola
menggunakan raket.
Keterampilan adaptif
kompleks
 Keterampilan adaptif kompleks
adalah keterampilan yang memerlukan
penguasaan bentuk gerakan dan
koordinasi tubuh yang kompleks. Misalnya
menyemes bola.
 Di dalam menguasai setiap macam gerak
keterampilan, tingkat penguasaan setiap
orang bisa berbeda-beda. Tingkat
penguasaan gerak keterampilan bisa
dibedakan menjadi empat tingkat
 Empat Tingkatan Penguasaan Gerak
Keterampilan :
 Tingkat pemula (beginner)
 Tingkat madya (intermediate)
 Tingkat lanjut (advance)
 Tingkat mahir (higly skilled)
Komunikasi non-diskursif
 Gerak Tubuh yang bersifat Komunikatif
bisa Dibedakan Menjadi :
 Gerak ekspresif
 Gerak interpretatif :
 Gerak estetik
 Gerak kreatif
Keterampilan gerak bisa diklasifikasikan
berdasarkan beberapa sudut pandang yaitu

 Klasifikasi berdasarkan kecermatan


gerakan
 Klasifikasi berdasarkan perbedaan titik
awal dan akhir gerakan
 Klasifikasi berdasarkan stabilitas
lingkungan
Klasifikasi berdasarkan
kecermatan gerak
 keterampilan gerak kasar (gross motor
skill)
 keterampilan gerak halus (fine motor
skill)
Klasifikasi berdasarkan perbedaan titik
awal dan akhir gerakan

 Keterampilan gerak diskret


 Keterampilan gerak serial
 Keterampilan gerak kontinyu
 Keterampilan gerak diskret adalah
keterampilan gerak yang dengan mudah
bisa ditandai awal dan akhir dari gerakan.
Contohnya adalah gerakan mengguling ke
depan sekali dalam senam lantai.
 Keterampilan gerak serial adalah
keterampilan diskret yang dilakukan
berulang kali terus menerus. Contohnya
adalah gerakan mengguling kedepan
beberapa kali.
 Keterampilan gerak kontiyu adalah
keterampilan gerak yang tidak dengan
mudah ditandai titik awal dan akhir
gerakan. Contohnya adalah gerakan
bermain tennis, pemain bergerak dalam
berbagai macam pola gerak yang harus
dilakukan terus menerus sesuai dengan
keadaan bola.
Klasifikasi bedasatkan stabilitas lingkungan,
keterampilan gerak bisa dibedakan menjadi
dua macam yaitu :
 Keterampilan gerak tertutup
 Keterampilan gerak terbuka

Keterampilan gerak tertutup adalah keterampilan


gerak yang dilakukan dalam kondisi tidak
berubah-ubah dan gerakannya dilakukan semata-
mata karena stimulus dari dalam diri pelaku
sendiri tanpa dipengaruhi oleh stimulus dari luar.
 Keterampilan gerak terbuka adalah
keterampilan gerak yang dilakukan dalam
kondisi lingkungan yang berubah-ubah
dan sangat dipengaruhi oleh stimulus dari
luar.
Fase Belajar Gerak
 Fase Kognitif
 Fase Asosiatif
 Fase Otomatisasi
 Fase kognitif merupakan tahap awal
dalam belajar gerak keterampilan, disini
siswa berusaha untuk memahami bentuk
gerakan yang dipelajari kemudian
mencoba untuk melakukan berulang-
ulang.
 Fase asosiatif merupakan fase kedua
dalam belajar gerak keterampilan. Yang
membatasi antara fase kognitif dan
asosiatif adalah dalam hal rangkaian
gerakan yang bisa dilakukan oleh siswa
 Fase Otomatisasi
Fase otomatisasi merupakan fase akhir
dalam belajar gerak keterampilan. Pada
fase ini siswa mencapai tingkat
penguasaan gerakan yang tinggi. Siswa
bisa melakukan rangkaian gerakan
keterampilan secara otomatis.
KONDISI BELAJAR GERAK
 Kondisi belajar gerak adalah suatu keadaan yang
diperlukan agar proses belajar gerak dapat
berlangsung kearah pencapaian tujuan. Keadaan
yang diperlukan itu meliputi keadaan yang perlu
ada pada siswa dan keadaan yang ada diluar diri
siswa yang berpengaruh. Kondisi belajar gerak
meliputi kondisi internal dan kondisi eksternal
yang masing-masing meliputi beberapa kondisi.
Kondisi internal
Kondisi internal adalah keadaan pada diri siswa
yang diperlukan selama proses belajar berlangsung.
Selama proses belajar gerak siswa perlu untuk
berusaha mengingat bentuk bagian-bagian gerakan
yang dipelajari, dan berusaha mengingat urutan
rangkaian dari bagian-bagian gerakan dalam
gerakan keterampilan secara keseluruhan.
 Mengingat bagian-bagian gerakan
 Mengingat urutan rangkaian gerakan
Kondisi ekternal
 Kondisi eksternal dalam belajar gerak
adalah keadaan diluar diri siswa yang
mempengaruhi proses belajarnya. Kondisi
eksternal yang utama dalam belajar gerak
adalah berbentuk stimulus yang yang
diberikan oleh pelatih/guru.
Stimulus tersebut diberikan dalam
bentuk

 Pemberian penjelasan mengenai


gerakan yang dipelajari
 Pemberian contoh gerakan
 Instruksi untuk mempraktekkan
gerakan
 Penyampaian umpan balik
Pengaturan peningkatan beban belajar
gerak dapat diwujudkan dalam bentuk
pengaturan materi belajar :
 - Dimulai dari yang mudah ke yang
sukar
 - Dimulai dari gerakan sederhana ke
yang kompleks.
 - Dimulai darigerakan yang kurang
memerlukantenaga ke yang lebih banyak
memerlukan tenaga.
Variasi kondisi praktek
 Praktek dilakukan dalam macam-macam formasi
 Mempraktekkan pemberian waktu istirahat
secara berkala.
 Memberikan cukup kebebasan dalam upayanya
masing-masing siswa untuk menguasai gerakan,
sejauh siswa menunjukkan usaha yang
bersungguh-sungguh.
Penyampaian umpan balik
 Umpan balik internal
 Umpan batik eksternal
Meningkatnya gerakan keterampilan bisa
ditandai berdasarkan indikator-indikator :

 Gerakan smakin lancar dan semakin halus


 Gerakan semakin terkontrol sesuai dengan
kamauannya
 Kesalahan semakin berkurang
 Penampilan terbaiknya bisa dicapai
semakin konsisten.
Terima Kasih

Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai