Anda di halaman 1dari 53

PENILAIAN PSIKOMOTORIK

DAN RUBRIK
VIDYA SETYANINGRUM
PSIKOMOTORIK

• Psikomotorik berhubungan dengan “motor, sensory-motor, atau


perceptual-motor”. Jadi ranah psikomotor berhubungan erat
dengan kerja otot sehingga menyebabkan geraknya tubuh atau
bagian-bagiannya.
• Dibagi menjadi skills dan ability
MENURUT AHLI

• Anita Harrow (1972),


Penentuan kriteria untuk mengukur keterampilan peserta didik
harus dilakukan dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 30
menit. Kurang dari waktu tersebut diperkirakan para penilai
belum dapat menangkap gambaran tentang pola keterampilan
yang mencerminkan kemampuan peserta didik.
No Tingkat Uraian dan contoh
1 Gerakan refleks (reflex Respon gerakan yang tidak didasari (yang dimiliki
movement) sejak lahir.
Kesemuanya berhubungan dengan gerakan-gerakan
yang dikordinasikan oleh otak dan bagian-bagian
sumsum tulang belakang.

2 Dasar gerakan-gerakan Gerakan-gerakan yang menuntut kepada keterampilan


(basic fundamental yang sifatnya kompleks.
movement)
2.1. Locomotor movement Gerakan yang mendahului kemampuan berjalan
(tengkurap, merangkak, tertatih-tatih, berjalan, lari,
melompat, menggelinding, memanjat).
2.2.Nonlocomotor Gerakan yang dinamisdalam suatu ruangan yang
movement bertumpu pada suatu sumbu tertentu.

2.3. Manipulative Gerakan yang terkoordinasi seperti dalam kegiatan


movement bermain piano, menggambar, naik sepeda, mengetik,
dan sebagainya.
No Tingkat Uraian dan Contoh
3 Perceptual abilities Kombinasi dari kemampuan kognitif dan gerakan

3.1.Kinethetic Menyadari akan gerakan tubuh seseorang


discrimination

3.2.Visual Kemampuan membedakan dan konsep visual


discrimination

3.3.Auditory Meliputi auditory acuity, auditory tracking, auditory memory.


discrimination

3.4.Tactile Kemampuan untuk membedakan dengan sentuhan.


discrimination

3.5.Coordinate Koordinasi antara mata dengan tangan, mata dengan kaki.


discrimination
No Tingkat Uraian dan Contoh
4 Physical abilities Kemampuan yang memerlukan untuk mengembangkan
gerakan keterampilan tingkat tinggi.

4.1.Ketahanan Kemampuan untuk melanjutkan aktivitas (termaksud


(Endurance) ketahanan otak dan denyut jantung).
4.2.Kekuatan Kemampuan menggunakan otot untuk mengadakan
(strength) perlawanan.
4.3.Flexibility Rentangan gerakan dan sendi.
4.4.Kecerdasan otak Kemampuan untuk bergerak cepat termaksud kemampuan
(Agility) untuk mengubah arah, memulai atau berhenti, mengurangi
waktu tenggang atau reaksi dan respon (tampak dalam
kecekatan), dan meningkatkan dexterity (meningkatkan
ketangkasan = defness).
Nomer Tingkat Uraian dan Contoh
5 Skilled movements Gerakan-gerakan yang memerlukan belajar, misalnya
keterampilan dalam menari, olahraga dan rekreasi.

5.1.Simple adaptive Setiap adaptasi yang berhubungan dengan dasar


skills gerakan dasar
5.2.Compound Gerakan kombinasi untuk menggunakan alat-alat
adaptive skills seperti raket, parang dan sebagainya.
5.3.Complex adaptive Menguasai mekanisme seluruh tubuh seperti dalam
skills senam (gymnastic)
6 Nondiscoursive Kemampuan untuk berkomunikasi dengan
communication. menggunakan gerakan misalnya ekspresi wajah,
postur, dan sebagainya.
6.1.Expressive Gerakan yang digunakan sehari-hari seperti sikap dan
movements gerak tubuh, isyarat, ekspresi wajah.
6.2.Interpretive Gerakan sebgai bagian dari bentuk seni termaksud
movements gerakan estetis dan improvisasi.
Untuk mengevaluasi hasil belajar pada
psikomotor harus dilakukan melalui
pengamatan (observasi) terhadap peserta
didik.

Dalam melakukan pengamatan dapat


digunakan lembar pengamatan (observasi)
Menurut Simson(1966),ada 6 macam psikomotor yaitu
1. Persepsi
Berkenaan dengan penggunaan indra dalam melakukan
kegiatan.
Ada 3 dimensi : sensori stimulasi, seleksi isyarat, dan
translasi.
2. Kesiapan
Perilaku persiapan atau kesiapan untuk kegiatan atau
pengalaman tertentu
3. Gerakan terbimbing
4. Gerakan terbiasa
5. Gerakan yang komplek
6. Penyesuaian dan keaslian
PENENTUAN KATEGORI PERILAKU,
KEMAMPUAN INTERNAL, DAN KATA KERJA
OPERASIONAL
Kategori jenis Kemampuan Kata kerja
perilaku internal operasional
Persepsi Menafsirkan Memilih,
rangsangan, membedakan,
peka terhadap mempersiapkan,
rangsangan, menyisihkan,
mendiskriminasi menunjukkan,
kan mengidentifikasi
kan,
menghubungkan
Kesiapan Berkonsentrasi, Memulai, mengawali ,
menyiapkan bereaksi,
diri (fisik dan mempersiapkan,
mental) memprakarsai,
menanggapi ,memper
tunjukkan
Gerakan Meniru contoh Mempraktekkan,
terbimbing memainkan,
mengikuti,
mengerjakan,
membuat, mencoba,
memperlihatkan,
memasang,
membongkar
Gerakan Berketrampilan, Memasang,
mekanisme berpegang membongkar,
pada pola memperbaiki,
mengerjakan

Respon yang Misalnya lancar, Memasang,


kompleks luwes, supel, membongkar,
gesit, lincah memperbaiki,
mengerjakan
Penyesuaian Menyesuaikan Mengubah,
dan keaslian diri, bervariasi mengatur
kembali,
membuat
variasi
• Contoh penulisan indikator dengan kata-kata operasional
Persepsi
• Menujukkan resistor dengan tepat
Kesiapan
• Mempertunjukkan cara menggunakan avometer dengan tepat
Gerakan terbimbing
• Memasang transistor setelah mendapat petunjuk insruktur
Gerakan mekanisme
• Memasang transistor kembali dengan tepat
Respon yang kompleks
• Mendemonstrasikan cara membuat rangkaian seri dan paralel
dengan lancar
COPY RIGHT: DIT.AKADEMIK DITJEN DIKTI 2008
RUBRIK
Rubrik merupakan alat evaluasi yang menjelaskan
kualitas pekerjaan dari sangat baik ke sangat tidak baik
atau sebaliknya. Rubrik penskoran merupakan suatu
pekerjaan khusus ketika suatu keputusan tentang kualitas
diperlukan untuk mengevaluasi aktivitas dan materi
pembelajaran.
• Rubrik adalah skala angka dan sangat berbeda dengan
daftar checklist-yang digunakan dengan penilaian
kinerja. Rubric seringkali didefinisikan sebagai
panduan penilaian, yang terdiri dari kriteria kinerja
yang telah ditetapkan, dan digunakan dalam
mengevaluasi pekerjaan peserta didik pada penilaian
kinerja.
• Rubrik merupakan bentuk khusus dari instrumen
penilaian yang digunakan ketika mengevaluasi
kinerja peserta didik atau produk yang
• Ada dua jenis rubric, yaitu rubric holistik dan rubric
analitik .
• Rubric holistik menutut guru untuk memberikan skor
seluruh proses atau produk secara utuh, tanpa menilai
bagian komponen secara terpisah (Nitko, 2001).
• Rubrik analitik , guru melakukan penskoran secara
terpisah, pertama, menilai masing-masing bagian dari
produk atau kinerja, kemudian merangkum nilai
individu untuk memperoleh skor total (Moskal, 2000;
Nitko, 2001)
• Rubrik holistik yang lazim digunakan ketika
kesalahan di beberapa bagian dari proses dapat
ditoleransi asalkan kualitas secara keseluruhan
tinggi (Chase, 1999). Nitko (2001) lebih lanjut
menyatakan bahwa penggunaan rubrik holistik
mungkin lebih tepat ketika tugas kinerja
mengharuskan mahapeserta didik untuk
membuat semacam respon dan di mana tidak ada
jawaban yang benar pasti.
• Fokus skor dilaporkan ketika menggunakan
rubrik holistik adalah pada kualitas
keseluruhan, kemampuan, atau pemahaman
tentang isi dan spesifik keterampilan itu
melibatkan penilaian pada tingkat
unidimensional (Mertler, 2001).
• Penggunaan rubrik holistik dapat
mengakibatkan proses skoring sedikit lebih
JENIS JENIS RUBRIK

• Rubrik dapat bersifat menyeluruh atau berlaku umum dan dapat juga bersifat
khusus atau hanya berlaku untuk suatu topik tertentu. Rubrik yang bersifat
menyeluruh dapat disajikan dalam bentuk holistic rubric.
• Rubrik holistik adalah pedonan untuk menilai berdasarkan kesan keseluruhan
atau kombinasi semua kriteria. Serta dapat pula dalam bentuk analytic rubric,
rubrik analitik adalah pedoman untuk menilai berdasarkan beberapa kriteria
yang ditentukan. dengan menggunakan rubrik ini dapat dianalisis kelemahan
atau kelebihan peserta didik.
BAGAIMANA CONTOH RUBRIK??
PENYUSUNAN
RUBRIK
Penyusunan rubrik bisa kita buat sesuai dengan kebutuhan. Secara
umum, yang perlu kita perhatikan untuk membuat sebuah rubrik
adalah sebagai berikut:
1. JENIS
KRITERIA

2. SUB 3. SKALA
KRITERIA PENILAIAN

4. SEBUTAN
TINGKAT

5. PENGHITUNGAN
SKOR
MANFAAT PEMAKAIAN RUBRIK

• Rubrik menjelaskan deskripsi tugas


• Rubrik memberikan informasi bobot
penilaian
• peserta didik memperoleh umpan balik
yang cepat dan akurat
• Penilaian lebih objektif dan konsisten
JENIS-JENIS RUBRIK

Rubrik Deskriptif

Rubrik Holistik

Rubrik Skala Persepsi


Deskripsi tugas :

DEMENSI Skala 1 Skala 2 Skala 3

Tolok ukur
Dimensi 1 Tolok ukur Dimensi Tolok ukur Dimensi
Dimensi
Tolok ukur
Dimensi 2 Tolok ukur Dimensi Tolok ukur Dimensi
Dimensi
Tolok ukur
Dimensi 3 Tolok ukur Dimensi Tolok ukur Dimensi
Dimensi
Tolok ukur
Dimensi 4 Tolok ukur Dimensi Tolok ukur Dimensi
Dimensi
Tolok ukur
Dimensi 5 Tolok ukur Dimensi Tolok ukur Dimensi
Dimensi
Rubrik Deskriptif untuk Menilai Presentasi Lisan

Demensi Patut Dicontoh Memuaskan Di Bawah Harapan Skor


Presentasi terorganisasi dengan Presentasi mempunyai fokus Tidak ada organisasi yang
baik dan menyajikan fakta yang dan menyajikan beberapa jelas. Fakta tidak digunakan
meyakinkan untuk mendukung bukti yang mendukung untuk mendukung pernyataan.
Organisasi kesimpulan-kesimpulan. kesimpulan-kesimpulan.
(6-8)
(3-5) (0-2)
Isi akurat dan lengkap. Para Isi secara umum akurat, Isinya tidak akurat atau
pendengar menambah wawasan tetapi tidak lengkap. Para terlalu umum. Pendengar tidak
baru tentang topik tersebut. pendengar bisa mempelajari belajar apapun atau kadang
beberapa fakta yang menyesatkan.
Isi tersirat, tetapi mereka
tidak menambah wawasan
baru tentang topik tersebut.
(10-13) (5-9) (0-4)
Pembicara tenang dan Secara umum pembicara Pembicara cemas dan tidak
menggunakan intonasi yang tenang, tetapi dengan nada nyaman, dan membaca
tepat, berbicara tanpa yang datar dan cukup sering berbagai catatan daripada
bergantung pada catatan, dan bergantung pada catatan. berbicara. Pendengar sering
Gaya
berinteraksi secara intensif Kadang-kadang kontak mata diabaikan. Tidak terjadi
Presentasi dengan pendengar. Pembicara dengan pendengar diabaikan. kontak mata karena pembicara
selalu kontak mata dengan lebih banyak melihat ke papan
pendengar. tulis atau layar.
Rubrik Deskriptif Untuk Penilaian Sesama Anggota Tim

DEMENSI Luar Biasa Baik Di bawah harapan

Sangat berkontribusi Berkontribusi secara Membuat beberapa


Kontribusi
dalam hasil kerja tim. “adil” dalam hasil kontribusi nyata
Pada Tugas
kerja tim. dalam hasil kerja tim.

Secara rutin Menerima Jarang atau tidak


melakukan ”pembagian yang adil” pernah berlatih
Kepemimpinan
kepemimpinan yang dari tanggung jawab tentang memimpin.
baik. kepemimpinan.
Menghargai pendapat Menghargai pendapat Tidak berkontribusi
orang lain dan orang lain dan pada diskusi kelompok
Kolaborasi berkontribusi besar berkontribusi dalam atau sering gagal
dalam diskusi diskusi kelompok. berpartisipasi.
kelompok.
Bentuk Umum Rubrik Holistik

Deskripsi tugas :

DEMENSI Kriteria Komentar Nilai

Dimensi 1 Harapan Dimensi 1

Dimensi 2 Harapan Dimensi 2

Dimensi 3 Harapan Dimensi 3

Dimensi 4 Harapan Dimensi 4

Dimensi 5 Harapan Dimensi 5


Bentuk Umum Rubrik Skala Persepsi

Deskripsi tugas :

Sangat Tidak Sangat Tidak


DEMENSI Setuju
Setuju Setuju Setuju

Dimensi 1 □ □ □ □
Dimensi 2 □ □ □ □
Dimensi 3 □ □ □ □
Dimensi 4 □ □ □ □
Dimensi 5 □ □ □ □
PENILAIAN KINERJA
(PERFORMANCE
ASSESSMENT)
MENGAPA Fakta dan konsep
ASESMEN KINERJA? merupakan hal penting

Namun pengetahuan tentang metode, prosedur,


dan kemampuan analisis juga tak kalah penting

Asesmen kinerja jika penggunaannya digabung dengan asesmen


tradisional (misal respon terbatas) akan memberikan gambaran
utuh mengenai pencapaian hasil peserta didik.
• kompetensi kinerja penilaiannya tidak dapat dilakukan menggunakan tes
tulis. Suatu penilaian kinerja menuntut peserta didik untuk melakukan satu
tugas,
ASESMEN Menilai perolehan,
KINERJA? penerapan pengetahuan
dan keterampilan melalui
proses belajar

proses
Bertujuan untuk menilai Difokuskan
proses aktual dalam untuk
melakukan sains (Slater, produk
menilai..
1993)

Proses dan
produk
HASIL KERJA/PRODUK (PRODUCT)

• Penilaian hasil kerja peserta didik merupakan


penilaian terhadap keterampilan peserta didik dalam
membuat suatu produk benda tertentu dan kualitas
produk tersebut. Terdapat dua tahapan penilaian yaitu:
Pertama, penilaian tentang pemilihan dan cara
penggunaan alat serta prosedur kerja peserta didik.
Kedua, penilaian tentang kualitas teknis maupun
estetik hasil karya/kerja peserta didik.
HASIL KERJA/PRODUK (PRODUCT)…
• Hasil kerja dapat berupa produk kerja peserta didik
seperti patung, maket/model, kerajinan,
gambar/lukisan, naskah: pidato, presentasi, cerita,
drama. Kartu ucapan, surat, resep masakan. Bahan-
bahan bisa saja terbuat dari kain, kertas, metal,
kayu, plastik, keramik, dan hasil karya seni seperti
lukisan, gambar, dan patung.
PERANGKAT TUGAS
ASESMEN KINERJA
Tugas dapat menghasilkan satu produk,
kinerja, atau uraian jawaban dari satu
Tugas (Task)
pertanyaan yang menuntut peserta didik
menerapkan keterampilan berpikir

Adalah daftar kriteria yang


Penilaian (Rubrik) menunjukkan kinerja, aspek-aspek atau
konsep-konsep yang akan dinilai
Adalah tugas yang didesain untuk
“mengases” kemampuan peserta
didik dalam memanipulasi peralatan
(laboratorium, komputer, dokumen,
dsb)

Kuncinya adalah menggunakan “authentic


task”

Task
Contoh authentic task”
1. Apakah tanaman ini termasuk kategori dikotil
atau monokotil?
2. Apakah siswa mampu menggambar peta dengan
baik.
Dalam pelaksanannya Asesmen kinerja tidak memakai kunci
jawaban benar/salah.

Asesmen kinerja dilakukan berdasarkan penilaian mutu


kinerja dan hasil kerja

Rubrik
Adalah daftar kriteria yang
menunjukkan kinerja, aspek-
aspek atau konsep-konsep yang
akan dinilai

Terdapat gradasi nilai, mulai


dari tingkat paling sempurna
sampai yang paling rendah
PERAN RUBRIK DALAM PENILAIAN DAN
PEMBELAJARAN
a. Membantu guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran,
karena rubrik mengandung kriteria atau indikator keberhasilan
pencapaian hasil belajar.
b. Membantu guru menetapkan standar kelulusan, misalnya guru
menentukan minimal skor 3 dari tiap kriteria sebagai standar
kelulusan.
c. Membantu guru menentukan kegiatan remedial.
d. Menjadi kriteria penilaian diri peserta didik.
e. Sebagai umpan balik. Seumpama ada peserta didik
yang
mendapat skor 1 pada kriteria analisis data maka
pernyataan dalam rubrik “penyajian data tidak
lengkap dan tanpa analisis” membantu peserta didik
untuk memperbaiki cara penyajian dan analisis
data.
CIRI ASESMEN KINERJA

• Mencakup aktivitas peserta didik


• ≠ paper and pencil test
• Memberikan rentang penilaian yang luas
• Memudahkan dalam penempatan peserta didik pada tingkatan yang
sebenarnya
DAPAT DIGUNAKAN UNTUK
Tujuan diagnosa
Tujuan instruksional
Tujuan monitoring

Slater, 1993
Tabel. Option untuk rekap penilaian kinerja

Definisi Kekuatan Batasan


Daftar cek Daftar kunci dari Mudah digunakan Hasil yang diberikan
kinerja yang baik, dengan jumlah kurang mendalam
muncul atau tidak criteria yang banyak

Skala Kinerja secara Dapat memberikan Memenuhi kriteria yang


peringkat kontinu dipetakan rekap penilaian luas. membutuhkan biaya
dalam beberapa poin dengan satu skala banyak dan harus
numeric, skala memberikan pelatihan
peringkat dari rendah untuk yang lainnya
sampai tinggi

Catatan Kinerja peserta didik Dapat memberikan Membutuhkan waktu


anekdot secara lengkap ciri yang banyak yang banyak untuk
tergambar dalam tentang prestasi membaca, menulis dan
catatan menginterpretasikannya

Catatan Asesor menyimpan Cepat dan mudah Sulit mendapatkan data


mental penilaian dan/atau untuk mendapatkan yang akurat, terutama
deskripsi kinerja hasil pada saat sudah terlewat
dalam memori
METODE YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK
ASESMEN KINERJA (DORAN ET AL, 1994; KUMANO, 2001)
kuosioner
observasi

inventori
wawancara

portofolio Penilaian sebaya

Penilaian essay Daftar cek

Ujian praktek Diskusi

makalah Jurnal kerja ilmiah

Penilaian proyek Role play


LANGKAH-LANGKAH UTAMA YANG PERLU DITEMPUH KETIKA MENYUSUN
ASESMEN KINERJA (STIGGINS, 1994)

Menentukan performance Outcome

Memilih fokus assessment (menilai proses/ prosedur,


Produk atau keduanya)

Memilih tingkatan realisme yang sesuai (menentukan


seberapa besar tingkat keterkaitannya dengan kehidupan
nyata.

Memilih situasi performance

Memilih metode observasi, pencatatatan dan penskoran


CONTOH RUBRIK UNTUK
PENCAPAIAN KOMPETENSI
Kriteria pemberian skor

Target yang dinilai: pencapaian kompetensi/tujuan pembelajaran


Tingkat pencapaian (skor)
Istimewa (4): tujuan/kompetensi dapat dicapai sepenuhnya dan pertumbuhan peserta
didik sangat terarah kepada pencapaian tujuan
Baik (3): Sebagian besar tujuan/kompetensi dikuasai dengan baik dan pertumbuhan
peserta didik terarah pada pencapaian tujuan
Cukup (2): hanya sebagian kecil saja kompetensi yang dapat dicapai peserta didik dan
pertumbuhan peserta didik kurang terarah pada pencapaian kompetensi tersebut
Kurang (1): tidak terdapat adanya tanda-tanda pencapaian tujuan/kompetensi yang
diharapkan.
LANGKAH PENGEMBANGAN RUBRIK

Tentukan Tentukan
Rumuskan
konsep / prioritas Tentukan skala
urutan konsep
kinerja konsep

Revisi dan Deskripsikan


Ujicoba
review knerja

49
KRITERIA YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM PENYUSUNAN TASK (TUGAS)

Mengacu pada Terstruktur dan terintegrasi dalam Tugas


tujuan pembelajaran adil

Tugas yang baik bersifat nyata/real Menantang dan menimbulkan rasa


world situations ingin tahu

Petunjuk jelas dan ada pengerjaan Mengemukakan batasan waktu


tugas pengerjaan tugas

Mengemukakan kriteria tampilan tugas yang diharapkan


KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ASESMEN
KINERJA (SLATER, 1993)
kelebihan kekurangan
Dapat mengobservasi Kurang objektif dibanding
pengaplikasian prosedur asesmen yang lain
Menekankan banyak jawaban peserta didik yang merasa
yang benar dan solusi kreatif sukses dalam hal konsep
(mengingat) biasanya merasa
terintimidai.
Dapat menjadi simulasi real- Pengembangan kriteria yang
world tasks scientist jelas (standar) yang
menunjukkan tingkat kompetensi
Dapat mengukur tujuan
pembelajaran diluar aplikasi
TUGAS

• Pilih 1 Keterampilan yang akan kalian nilai dari KI 4.


• Tuliskan KI, KD, dan temanya.
• Bebas mapel apa saja KECUALI RANAH PAI.
• Buat Tugas yang harus peserta didik selesaikan. Misal: peserta didik DIMINTA
MEMBACA NYARING POTONGAN CERITA DAERAH.
• Buat rubrik penilaiannya. Bebas mau analitik ataupun holistic.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai