2. Metode pengembangan
perangkat lunak menggunakan
metode SDLC (Software
Development Life Cycle)
dengan model Waterfall yaitu:
analisa, rancangan,
pengkodean, dan
implementasi.
Penerapan Tujuan penelitian ini adalah untuk Jumlah data: Metode yang digunakan pada
Kompleksitas Waktu Deny Wiria Nugraha (Jurusan membangun perangkat lunak dengan penelitian ini yaitu:
Algoritma Prim Untuk Teknik Elektro, Fakultas menggunakan bahasa pemrograman Jumlah
5.
Menghitung Teknik, Universitas titik/simpul (n)
Delphi 7 dan program ArcView GIS 1. Studi literatur, yaitu
Kemampuan Komputer Tadulako) adalah:
Dalam Melaksanakan 3.3 yang mampu mengaplikasikan 5, 10, 20, 30, penelusuran literatur mengenai
Perintah algoritma Prim untuk mendapatkan 40, 50, 60, 70 dasar pengetahuan tentang hal-
kompleksitas waktunya guna dan 80. hal yang berkaitan dengan
diterapkan untuk menghitung penelitian ini. Metode ini
Jumlah Sisi (m)
kemampuan komputer dalam dilakukan dengan cara mencari
adalah:
melaksanakan perintah. Penelitian ini 8, 20, 49, 80, buku-buku, artikel-artikel, dan
membandingkan dua buah perangkat 104, 130, 163, jurnal-jurnal ilmiah mengenai
lunak yang dibangun penulis dan 192 dan 228. algoritma, kompleksitas
membandingkan kemampuan dua unit waktu, algoritma Prim, dan
komputer dengan spesifikasi yang perangkat keras serta
berbeda. perangkat lunak komputer.
Visual Basic 6.0 Pengujian dilakukan di Algoritma Quick Sort Quick Sort merupakan algoritma yang
sebuah laptop Asus X200MA Sistem algoritma Quick Sort sangat cepat dibandingkan dengan
dengan spesifikasi: sendiri adalah membagi algortma sorting lainnya, karena
1. Windows 8.1 Pro 64-bit, kumpulan suatu data menjadi algoritma quick sort ini melakukan
2. Processor Intel®, beberapa sub bagian/partisi. sorting dengan membagi masalah
3. Celeron® CPU N2840 Pembagian partisi ini menjadi sub masalah dan sub masalah
2.16 Ghz,
4. RAM 2 GB. berdasarkan letak dari suatu dibagi lagi menjadi sub-sub masalah
pivot yang dapat dipilih secara sehingga sorting tersebut menjadi
acak. lebih cepat walaupun memakan ruang
Pemilihan pivot bisa dengan memori yang besar.
berbagai cara. Bisa dari
elemen pertama, elemen Algoritma shell sort lima kali lebih
tengah, elemen terakhir atau cepat dibandingkan algoritma
secara acak. pengurutan bubble sort dan dua kali
algoritma ini adalah algoritma lebih cepat dibandingkan algoritma
yang terlalu kompleks untuk pengurutan dengan insertion sort. Dan
mengurutkan tabel yang algoritma shell sort juga merupakan
berukuran kecil (hanya algoritma yang paling kompleks dan
puluhan elemen misalnya). sulit dipahami.
Dengan interval data antara
100 sampai dengan 1.000 Algoritma Insertion Sort dua kali
elemen lebih cepat dan efisien dibandingkan
dengan Bubble Sort apabila dijalankan
Algoritma Shell Sort dengan data input yang sama.
Algoritma shell sort adalah
algoritma dengan Algoritma Bubble Sort adalah
2
kompleksitas algoritma O(n ) algoritma yang paling lamban dan
dengan membandingkan suatu tidak mangkus dibandingkan dengan
data lain yang memiliki jarak algoritma pengurutan yang lain dalam
tertentu sehingga membentuk penggunaan secara umum.
sebuah sub-list.
Algoritma shell sort adalah Berdasarkan pengujian yang telah
algoritma yang relatif dilakukan maka dapat disimpulkan
sederhana. Hal ini menjadikan bahwa Pengurutan data dengan
algoritma shell sort adalah metode quicksort dari seluruh jumlah
pilihan yang baik dan efisien elemen array dari 100-1000 memiliki
untuk mengurutkan nilai waktu eksekusi yang lebih cepat jika
dalam suatu tabel berukuran dibandingkan dengan algritma yang
sedang. Dengan interval data lainnya.
antara 100 sampai dengan
1.000 elemen.
C++ Pengujian dilaksanakan Algoritma Insertion Sort Dari hasil pengujian diketahui bahwa
dengan menggunakan Insertion Sort disebut-sebut algoritma merge sort lebih cepat
compiler Bloodshed Dev- sebagai metode pertengahan. dibandingkan insertion sort untuk data
C++ versi 4.9.9.2 pada Artinya, metode ini memiliki yang lebih banyak, khususnya untuk
platform Windows 7 dan kecepatan rata-rata antara jumlah data > 10000.
komputer notebook dengan metode primitif (bubble dan
spesifikasi: selection) dan modern (merge Pada kasus best case, algoritma
1. Intel Pentium dual-core dan quick) insertion sort lebih unggul daripada
processor T2370 (1,73 Metode penyisipan (insertion) merge sort, sehubungan dengan
GHz, 533 MHz FSB, 1 bertujuan untuk menjadikan kompleksitas yang lebih rendah yaitu
MB L2 cache). bagian sisi kiri larik terurutkan nilai O(n) dibandingkan dengan O(n
2. Mobile Intel Graphic sampai dengan seluruh larik log n).
Media Accelerator berhasil diurutkan. Pada kasus average maupun worst
X3100. Kondisi terbaik (best case) case, algoritma merge sort lebih
3. 2 GB DDR2-SDRAM. tercapai jika data telah terurut. unggul terhadap insertion sort,
4. 500 GB HDD. Hanya satu perbandingan sehubungan dengan kompleksitas
dilakukan untuk setiap posisi yang lebih rendah yaitu nilai O (n log
i, sehingga terdapat n – 1 n), dibandingkan dengan O (n2).
perbandingan, atau O (n).
Kondisi terburuk (worst case) Algoritma insertion sort secara teknis
tercapai jika data telah urut lebih mudah diterapkan dibandingkan
namun dengan urutan yang dengan merge sort, berkaitan dengan
terbalik. Pada kasus ini, untuk panjangnya instruksi yang diperlukan.
setiap i, elemen data[i] lebih
kecil dari elemen data[0], …, Kelemahan utama merge sort adalah
data[i-1], masing-masing dari algoritma ini membutuhkan
elemen dipindahkan satu setidaknya ruang atau memori dua kali
posisi,. Maka kompleksitas lebih besar karena dilakukan secara
pada kondisi worst case rekursif dan memakai dua elemen
adalah O (n2) terpisah.
1. Komputer spesifikasi 1
yaitu menggunakan
prosesor Intel Core 2
CPU T5500 1,66GHz,
memori 2,49 GB RAM,
hard disk 320 GB.
2. Komputer spesifikasi 2
yaitu menggunakan
prosesor Intel Atom CPU
N270 1,60 GHz, memori
1,48 GB RAM, hard disk
160 GB.
3. Spesifikasi perangkat
lunak komputer
menggunakan sistem
operasi Microsoft
Windows XP, Borland
Delphi versi 7 dan
ArcView GIS versi 3.3.