Anda di halaman 1dari 16

Penulis

No Judul Tujuan Artikel/Jurnal Input Metode


Artikel/Jurnal
Tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah membandingkan
algoritma yang digunakan dalam
Analisa Perbandingan
proses pengurutan data antara aloritma
Kompleksitas
Algoritma Bubble Sort, Devi Kumalasari (Program Bubble sort dan algoritma Jumlah data
Cocktail Sort Dan Studi Manajemen pengembangan dari Bubble sort yaitu yang akan diuji
1. -
Comb Sort Dengan Informatika, AMIK BSI Cocktail sort dan Comb sort untuk mencapai 1000 -
Bahasa Pemrograman Pontianak) menentukan mana pengurutan yang 100000 data.
C++ memiliki kompleksitas waktu paling
baik untuk pengurutan data 100 sampai
100000.

Metode yang digunakan pada


penelitian ini yaitu:
Tujuan uang ingin dicapai yaitu untuk
1. Studi litelatur, yaitu suatu
menganalisis seberapa efisien suatu
metode untuk mendapatkan
algoritma dengan melakukan pengujian Jumlah data
Analisis Perbandingan Panny Agustia informasi dan melakukan
waktu eksekusi dari ke 5 algoritma yang diuji
Kompleksitas Rahayuningsih (Manajemen pengumpulan data dengan
2. (quick sort, shell sort, insertion sort, adalah interval
Algoritma Pengurutan Informatika, AMIK BSI membaca dan mempelajari
selection sort dan bubble sort). Dengan data antara 10 –
Nilai (Sorting) Pontianak) berbagai litelatur-litelatur
sekali inputan data berupa bilangan 1000 data.
antara lain bersumber dari
bulat (integer) dalam list atau array
buku, jurnal,modul, referensi
secara acak (random).
internet, dan lain-lain yang
mana sumber-sumber tersebut
berhubungan dengan masalah
yang diangkat sehingga dapat
membantu dalam
meyelesaikan permasalahan
yang ada.

2. Metode pengembangan
perangkat lunak menggunakan
metode SDLC (Software
Development Life Cycle)
dengan model Waterfall yaitu:
analisa, rancangan,
pengkodean, dan
implementasi.

 Arief Hendra Saptadi Tujuan yang ingin dicapai dari


(Program Studi D-III penelitian ini adalah :
Teknik Telekomunikasi 1. Menerapkan algoritma merge sort
Analisis Algoritma Akademi Teknik dan insertion sort ke dalam bahasa
Insertion Sort, Merge Telekomunikasi Sandhy Jumlah data
C++.
Sort dan Putra Purwokoerto) yang akan diuji
3. -
Implementasinya Dalam  Desi Windi Sari (Jurusan mencapai 10000
Bahasa Pemrograman Teknik Elektro 2. Menguji dan membandingkan -100000 data.
C++ Universitas Sriwijaya performa algoritma merge sort dan
Palembang) insertion sort dalam proses
pengurutan.
3. Mengetahui dan membandingkan
kecepatan eksekusi perintah
pengurutan data terhadap
sekelompok data dengan rentang
jumlah tertentu, baik pada
algoritma Insertion Sort maupun
Merge Sort.

Tahapan Metode yang digunakan


pada penelitian ini yaitu :
Data yang
1. Analisis kebutuhan
digunakan
merupakan graf Tahapan pada penelitian ini
lengkap dengan adalah studi literatur, yakni
 Wamiliana (Jurusan mengumpulkan informasi
titik dimulai
Perbandingan Matematika FMIPA
dari 5, 10 dan sebanyak mungkin mengenai
Kompleksitas Unila) Tujuan yang ingin dicapai adalah kelipatan dari Algoritma penyelesaian MST.
Algoritma Prim,  Didik Kurniawan (Jurusan untuk penyelesaian permodelan 10 hingga Informasi tersebut didapatkan
Algoritma Kruskal dan Ilmu Komputer FMIPA masalah Tree yang biasanya
4. mencapai 100
Algoritma Sollin Untuk Unila) dari berbagai sumber baik dari
menggunakan konsep pohin merentang titik. Data
Menyelesaikan Masalah  Cut Shavitri N.F. (Jurusan tersebut buku, jurnal dan karya tulis
Minimum Spanning Ilmu Komputer FMIPA minimum (Minimum Spanning Tree).
merupakan data ilmiah, serta dari halaman-
Tree Unila) acak dengan halaman website.
nilai dari 2. Desain
masing-masing Perancangan desain ini dibuat
titik dimulai berdasarkan hasil dari analisis
dari 1-1000.
kebutuhan yang telah
diperoleh.
3. Pemrograman
Tahap ini adalah pembuatan
program penerapan algoritma
dengan menggunakan bahasa
pemrograman C++ serta
membuat visualisasi hasil yang
telah didapat dengan
menggunakan pemrograman
Visual Basic.
4. Pengujian
Tahap pengujian ini mencari
kesalahan-kesalahan yang
telah terlewati dari tahap
sebelumnya.
5. Implementasi
Implementasi merupakan
tahap dimana program yang
telah dibuat bisa dipergunakan
oleh pihak-pihak yang
membutuhkan.

Penerapan Tujuan penelitian ini adalah untuk Jumlah data: Metode yang digunakan pada
Kompleksitas Waktu Deny Wiria Nugraha (Jurusan membangun perangkat lunak dengan penelitian ini yaitu:
Algoritma Prim Untuk Teknik Elektro, Fakultas menggunakan bahasa pemrograman Jumlah
5.
Menghitung Teknik, Universitas titik/simpul (n)
Delphi 7 dan program ArcView GIS 1. Studi literatur, yaitu
Kemampuan Komputer Tadulako) adalah:
Dalam Melaksanakan 3.3 yang mampu mengaplikasikan 5, 10, 20, 30, penelusuran literatur mengenai
Perintah algoritma Prim untuk mendapatkan 40, 50, 60, 70 dasar pengetahuan tentang hal-
kompleksitas waktunya guna dan 80. hal yang berkaitan dengan
diterapkan untuk menghitung penelitian ini. Metode ini
Jumlah Sisi (m)
kemampuan komputer dalam dilakukan dengan cara mencari
adalah:
melaksanakan perintah. Penelitian ini 8, 20, 49, 80, buku-buku, artikel-artikel, dan
membandingkan dua buah perangkat 104, 130, 163, jurnal-jurnal ilmiah mengenai
lunak yang dibangun penulis dan 192 dan 228. algoritma, kompleksitas
membandingkan kemampuan dua unit waktu, algoritma Prim, dan
komputer dengan spesifikasi yang perangkat keras serta
berbeda. perangkat lunak komputer.

2. Pengumpulan data dari lokasi


penelitian berupa data
spesifikasi komputer yang
terdiri dari data perangkat
keras dan data perangkat
lunaknya serta pengumpulan
data model graf berbobot yang
akan digunakan oleh perangkat
lunak yang dibangun dalam
penelitian ini.
Bahasa Perangkat Perbandingan Untuk Setiap
Hasil Studi
Pemrograman Algoritma yang Digunakan
C++ Pada pengujian ini  Bubble sort mengurutkan data  Proses kompleksitas algoritma
menggunakan compiler dengan cara membandingkan Cocktail Sort lebih baik dari Bubble
Borland C++ pada platform elemen pertama dengan sort karena tidak memakan proses
windows 8, adapun elemen kedua, dimana cara yang panjang namun untuk kasus
spesifikasi komputer yang kerjanya adalah dengan dengan kondisi worst case masih sama
digunakan adalah : berulang-ulang melakukan dengan Bubble sort dengan
1. Intel ® Core 2 Processor proses looping (perulangan) kompleksitas algoritma O(n2).
T6600 2.20 GHz terhadap elemen-elemen
2. RAM 2 GB struktur data yang belum  Komplesitas algoritma dari kondisi
3. HDD 320
diurutkan. terburuk atau worst case pada
algoritma Comb Sort adalah O(n log
 Cocktail sort merupakan n).
pengembangan algoritma
Bubble sort dengan Ide dasar  Pengujian program diketahui bahwa
data terkecil dan data terbesar algoritma Cocktail sort lebih cepat
berada di tempat yang tepat pengurutannya dibandingkan Bubble
pada iterasi 1, kemudian sort dan Comb sort untuk data 1000
proses akan melakukan sedangkan untuk data > 10.000 Comb
perbandingan atau penukaran sort jauh lebih cepat dalam pengurutan
data tanpa mengganggu data data.
awal Cocktail sort merupakan
pengembangan algoritma  Meskipun dalam pengurutan Bubble
Bubble sort dengan Ide dasar sort memiliki waktu yang cukup lama
data terkecil dan data terbesar dibanding Cocktail sort dan Comb sort
berada di tempat yang tepat tapi secara teknis Bubble sort lebih
pada iterasi 1, kemudian mudah dipahami instruksi
proses akan melakukan algoritmanya.
perbandingan atau penukaran
data tanpa mengganggu data
awal.

 Comb sort merupakan


pengembangan dari Bubble
sort dengan ide dasar
penukaran data dilakukan
tidak dengan sebelahnya tetapi
berdasarkan gap. Gap didapat
dari jumlah data dibagi dengan
factor shrink yaitu 1.3. Jika
gap nya sudah di dapat maka
data akan ditukar berdasarkan
dengan jumlah data.

Visual Basic 6.0 Pengujian dilakukan di Algoritma Quick Sort  Quick Sort merupakan algoritma yang
sebuah laptop Asus X200MA  Sistem algoritma Quick Sort sangat cepat dibandingkan dengan
dengan spesifikasi: sendiri adalah membagi algortma sorting lainnya, karena
1. Windows 8.1 Pro 64-bit, kumpulan suatu data menjadi algoritma quick sort ini melakukan
2. Processor Intel®, beberapa sub bagian/partisi. sorting dengan membagi masalah
3. Celeron® CPU N2840 Pembagian partisi ini menjadi sub masalah dan sub masalah
2.16 Ghz,
4. RAM 2 GB. berdasarkan letak dari suatu dibagi lagi menjadi sub-sub masalah
pivot yang dapat dipilih secara sehingga sorting tersebut menjadi
acak. lebih cepat walaupun memakan ruang
 Pemilihan pivot bisa dengan memori yang besar.
berbagai cara. Bisa dari
elemen pertama, elemen  Algoritma shell sort lima kali lebih
tengah, elemen terakhir atau cepat dibandingkan algoritma
secara acak. pengurutan bubble sort dan dua kali
 algoritma ini adalah algoritma lebih cepat dibandingkan algoritma
yang terlalu kompleks untuk pengurutan dengan insertion sort. Dan
mengurutkan tabel yang algoritma shell sort juga merupakan
berukuran kecil (hanya algoritma yang paling kompleks dan
puluhan elemen misalnya). sulit dipahami.
Dengan interval data antara
100 sampai dengan 1.000  Algoritma Insertion Sort dua kali
elemen lebih cepat dan efisien dibandingkan
dengan Bubble Sort apabila dijalankan
Algoritma Shell Sort dengan data input yang sama.
 Algoritma shell sort adalah
algoritma dengan  Algoritma Bubble Sort adalah
2
kompleksitas algoritma O(n ) algoritma yang paling lamban dan
dengan membandingkan suatu tidak mangkus dibandingkan dengan
data lain yang memiliki jarak algoritma pengurutan yang lain dalam
tertentu sehingga membentuk penggunaan secara umum.
sebuah sub-list.
 Algoritma shell sort adalah  Berdasarkan pengujian yang telah
algoritma yang relatif dilakukan maka dapat disimpulkan
sederhana. Hal ini menjadikan bahwa Pengurutan data dengan
algoritma shell sort adalah metode quicksort dari seluruh jumlah
pilihan yang baik dan efisien elemen array dari 100-1000 memiliki
untuk mengurutkan nilai waktu eksekusi yang lebih cepat jika
dalam suatu tabel berukuran dibandingkan dengan algritma yang
sedang. Dengan interval data lainnya.
antara 100 sampai dengan
1.000 elemen.

Algoritma Insertion Sort


 Cara kerja algoritma ini yaitu
pengurutan dengan penyisipan
bekerja dengan cara
menyisipkan masing-masing
nilai di tempat yang sesuai (di
antara elemen yang lebih kecil
atau sama dengan nilai
tersebut.
 Metode pengurutan insertion
sort merupakan pengurutan
data yang membandingkan
dengan dua elemen data
pertama, kemudian
membandingkan elemen-
elemen data yang sudah
diurutkan, kemudian
perbandingan tersebut akan
terus diulang hingga tidak ada
elemen data yang tersisa.
 Algoritma ini memiliki
kompleksitas seperti
pengurutan gelembung
(Bubble Sort) yaitu O(n2).
Walaupun demikian, jika
dijalankan dengan data input
yang sama, algoritma
pengurutan dengan penyisipan
dua kali lebih cepat dan
efisien dibandingkan dengan
pengurutan gelembung
(Bubble Sort). Namun,
algoritma ini tetap kurang
efisien untuk tabel berukuran
besar (menyimpan banyak
nilai). Dengan interval data
antara 100 sampai dengan
1.000 elemen.

Algoritma Selection Sort


 Metode selection sort adalah
melakukan pemilihan dari
suatu nilai yang terkecil dan
kemudian menukarnya dengan
elemen paling awal, lalu
membandingkan dengan
elemen yang sekarang dengan
elemen berikutnya sampai
dengan elemen terakhir,
perbandingan dilakukan terus
sampai tidak ada lagi
pertukaran data.
 Menggunakan algoritma
Selection Sort, hindari
pengurutan nilai dengan data
pada tabel lebih besar dari
1000 buah, dan hindari
mengurutkan tabel lebih dari
beberapa ratus kali.

Algoritma Bubble Sort


 Bubble Sort adalah algoritma
pengurutan yang paling tua
dan sederhana untuk
diimplementasikan. Algoritma
ini juga cukup mudah untuk
dimengerti.
 Algoritma bubble sort ini
melakukan perbandingan
antara setiap elemen,
kemudian melakukan
penukaran jika terdapat
elemen yang tidak sesuai
urutannya atau salah.
Perbandingan akan terus
dilakukan sehingga tidak ada
lagi pertukaran data.
 Kompleksitas algoritma
Bubble Sort untuk kasus
umum adalah O(n2 ). Dengan
interval data antara 100
sampai dengan 1.000 elemen.

C++ Pengujian dilaksanakan Algoritma Insertion Sort  Dari hasil pengujian diketahui bahwa
dengan menggunakan  Insertion Sort disebut-sebut algoritma merge sort lebih cepat
compiler Bloodshed Dev- sebagai metode pertengahan. dibandingkan insertion sort untuk data
C++ versi 4.9.9.2 pada Artinya, metode ini memiliki yang lebih banyak, khususnya untuk
platform Windows 7 dan kecepatan rata-rata antara jumlah data > 10000.
komputer notebook dengan metode primitif (bubble dan
spesifikasi: selection) dan modern (merge  Pada kasus best case, algoritma
1. Intel Pentium dual-core dan quick) insertion sort lebih unggul daripada
processor T2370 (1,73  Metode penyisipan (insertion) merge sort, sehubungan dengan
GHz, 533 MHz FSB, 1 bertujuan untuk menjadikan kompleksitas yang lebih rendah yaitu
MB L2 cache). bagian sisi kiri larik terurutkan nilai O(n) dibandingkan dengan O(n
2. Mobile Intel Graphic sampai dengan seluruh larik log n).
Media Accelerator berhasil diurutkan.  Pada kasus average maupun worst
X3100.  Kondisi terbaik (best case) case, algoritma merge sort lebih
3. 2 GB DDR2-SDRAM. tercapai jika data telah terurut. unggul terhadap insertion sort,
4. 500 GB HDD. Hanya satu perbandingan sehubungan dengan kompleksitas
dilakukan untuk setiap posisi yang lebih rendah yaitu nilai O (n log
i, sehingga terdapat n – 1 n), dibandingkan dengan O (n2).
perbandingan, atau O (n).
 Kondisi terburuk (worst case)  Algoritma insertion sort secara teknis
tercapai jika data telah urut lebih mudah diterapkan dibandingkan
namun dengan urutan yang dengan merge sort, berkaitan dengan
terbalik. Pada kasus ini, untuk panjangnya instruksi yang diperlukan.
setiap i, elemen data[i] lebih
kecil dari elemen data[0], …,  Kelemahan utama merge sort adalah
data[i-1], masing-masing dari algoritma ini membutuhkan
elemen dipindahkan satu setidaknya ruang atau memori dua kali
posisi,. Maka kompleksitas lebih besar karena dilakukan secara
pada kondisi worst case rekursif dan memakai dua elemen
adalah O (n2) terpisah.

Algoritma Merge Sort


 Merge sort adalah metode
pengurutan yang
menggunakan pola divide and
conquer. Strateginya adalah
dengan membagi sekelompok
data yang akan diurutkan
menjadi beberapa kelompok
kecil terdiri dari maksimal dua
nilai untuk dibandingkan dan
digabungkan lagi secara
keseluruhan.
 Divide adalah Memilah
elemen – elemen dari
rangkaian data menjadi dua
bagian dan mengulangi
pemilahan hingga satu elemen
terdiri maksimal dua nilai
sedangkan Conquer adalah
Mengurutkan masing-masing
elemen.
 Kasus terburuk (worst case)
terjadi bila selama
pemanggilan fungsi rekursif
merge, nilai terbesar dari
setiap elemen terletak di larik
yang berbeda[2]. Hal ini
memaksa fungsi merge untuk
melakukan pengurutan secara
berpindah-pindah antar larik,
Maka kompleksitas pada
kondisi worst case adalah O (n
log n)
 Kasus terbaik (best case)
untuk metode ini dijumpai
pada kondisi dimana elemen
memiliki nilai terbesar yang
lebih kecil dibandingkan
dengan seluruh nilai pada
elemen yang lain. Maka
diperoleh juga kompleksitas
yang sama yaitu O (n log n).
C++ dan Visual
Basic -

Delphi 7 dan Dalam penelitian ini


program ArcView menggunakan spesifikasi
GIS 3.3 perangkat keras komputer
sebagai berikut:

1. Komputer spesifikasi 1
yaitu menggunakan
prosesor Intel Core 2
CPU T5500 1,66GHz,
memori 2,49 GB RAM,
hard disk 320 GB.
2. Komputer spesifikasi 2
yaitu menggunakan
prosesor Intel Atom CPU
N270 1,60 GHz, memori
1,48 GB RAM, hard disk
160 GB.
3. Spesifikasi perangkat
lunak komputer
menggunakan sistem
operasi Microsoft
Windows XP, Borland
Delphi versi 7 dan
ArcView GIS versi 3.3.

Anda mungkin juga menyukai