Anda di halaman 1dari 7

13

Tabel 4.3 Perbandingan sensor konduktivity dengan Sensor Konduktivitas/ TDS /


Kadar Garam pada garam yodium
N0 Garam (gr) Air (ml) μS ADC
1 4 100 588 431
2 8 100 589 446
3 12 100 593 453
4 16 100 594 466
5 20 100 595 468
6 24 100 597 478
7 28 100 598 482
8 32 100 600 485
9 36 100 601 496

4.1.2 Data Hasil percobaan dengan Garam Non Yodium

Tabel 4.4 Percobaan dengan Sensor TDS Meter pada Garam Non Yodium
N0 Garam (gr) Air (ml) Ppm(gr/ml) ppm
1 50 100 0.5 436
2 100 100 1 449
3 150 100 1.5 458
4 200 100 2 469
5 250 100 2.5 474
6 300 100 3 491

Tabel 4.5 Percobaan dengan sensor Konduktivitas / TDS/ Kadar Garam Non
Yodium
N0 Garam (gr) Air (ml) ADC(Biner) ADC (V)
1 50 100 456 2.2
2 100 100 498 2.4
3 150 100 518 2.5
4 200 100 537 2.6
5 250 100 561 2.7
6 300 100 621 3.0
14

Tabel 4.6 Perbadingan sensor Konduktivitas / TDS/ Kadar Garam Non Yodium
dengan Sensor TDS Meter
N0 Garam(gr) Air (ml) ppm(gr/ml) ppm ADC ADC (V)
1 50 100 0.5 436 456 2.2
2 100 100 1 449 498 2.4
3 150 100 1.5 458 518 2.5
4 200 100 2 469 537 2.6
5 250 100 2.5 474 561 2.7
6 300 100 3 491 621 3.0

Dari data di atas dapat di buat table perbandingan sebagai berikut:


a. Grafik percobaan pada garam yodium

Output ADC Sensor


520
Output ADC sensor

500 y = 1.8625x + 429.97


R² = 0.9665
480 Output ADC Sensor
460
Linear (Output ADC
440
Sensor)
420
0 10 20 30 40
Garam yodium (gr)
Gambar 4.1 Grafik karakteristik Sensor Konduktivitas / TDS / Kadar
Garam Terhadap Garam Yodium

Konductivity meter
KOnduktivitas (μ s)

605
600 y = 0.4083x + 586.83
Konductivity meter
R² = 0.976
595
590
Linear
585 (Konductivity
0 10 20 30 meter) 40
Garam yodium (gr)
Gambar 4.2 Grafik Sensor Konductivity meter pada Garam Yodium
15

Perbandingan Konduktivitas dan Output ADC


500

Output ADC
480 y = 4.5x - 2210.3
460 R² = 0.9639
Perbandingan Hasil
440 Sensor TDS dan
420 Output ADC
585 590 595 600 605
Konduktivitas (μ s )
Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Sensor konduktifitas / TDS / Kadar
garam dengan Sensor Konduktivity meter

b. Grafik percobaan pada garam non yodium

Output ADC sensor


800
Output ADC

600
400
200 y = 0.5903x + 428.53
R² = 0.9579 Series1
0
0 100 200 300 400
Garam Non Yodium (gr)
Gambar 4.4 Grafik Sensor Konduktivitas / TDS / Kadar Garam pada
Garam Non Yodium

TDS
500
y = 0.2063x + 426.73
480
Sanilitas (ppm)

R² = 0.9846
460
440 Series1

420
0 100 200 300 400
Garam Non Yodium (gr)
Gambar 4.5 Grafik Sensor TDS meter pada Garam Non Yodium
16

PerbandinganTDS dan Output ADC


500
Output ADC y = 0.3417x + 281.08
480
R² = 0.983
460 Series1
440
420
0 200 400 600 800
Sanilitas (ppm)
Gambar 4.6 Grafik Perbandingan Sensor konduktifitas / TDS / Kadar
Garam dengan Sensor TDS meter pada Garam Non Yodium

4.2 Pembahasan
Dalam mendeteksi nilai konduktivitas dan sanilitas pada garam yodium/non
yodium, dimulai dari menimbang massa garam, menghomogenkan garam dengan
air 100 ml, pengujian pada garam yodium dan non yodium dengan menggunakan
sensor tds meter, sensor konduktivity meter, dan sensor konduktivitas/tds/kadar
garam, dan menentukan tingkat ketelitian dan spesifikasi sensor
kondktivitas/tds/kadar garam yang digunakan pada percobaan garam yodium dan
non yodium.
Proses penimbangan massa garam menggunakan neraca, sedangkan proses
penghomogenan sampel menggunakan gelas ukur, beaker glas, dan batang
pengaduk. Neraca merupakan alat penimbang massa garam, gelas ukur untuk
mengukur air yang digunakan, beaker glass sebagai wadah garam dan air ketika di
homogenkan dan batang pengaduk berfungsi sebagai pengduk saat proses
menghomogenkan.
Proses menghomogenkan sudah selesai, maka dilakukan penelitian pada
garam. Dalam hal ini kami mengambil sembilan sampel pada garam yodium dan 6
sampel pada garam non yodium. Proses pendeteksian dalam pengambilan hasil
penelitian yang kami lakukan pada sampel garam yodium dengan massa 4 gr, 8 gr,
12 gr, 16 gr, 20 gr, 24 gr, 28 gr, 32 gr, dan 36 gr sedangkan pada sampel garam non
yodium dengan massa 50 gr, 100 gr, 150 gr, 200 gr, 250 gr, dan 300 gr.
17

Dari data hasil pengujian di dapatkan nilai konduktivitas dengan rentang 588
μS – 601 μS, hal ini di karenakan garam yodium memiliki mineral klorida (Cl) yang
bersifar elektrolit, yaitu dapat menghantarkan arus listrik dan nilai output ADC
dengan rentang 431– 496, nilai output ini di peroleh melalui sensor
konduktivitas/tds/kadar garam sebagai nilai perbandingan dengan hasil pengujian
garam yodium dengan sensor tds meter dan konduktivity meter.
Pada garam non yodium diperoleh nilai sanilitas (TDS) dengan rentang 436
– 491 ppm, hal ini dikarenakan garam non yodium tidak mengalami fortifikasi
dengan KIO3 dan pada dasarnya garam yg tidak berodiyum memiliki dua element
dasar, Natrium (Na) dan Klorida (Cl), selain itu garam yang berodium masih murni
dan memiliki tingkat keasinan (sanilitas) yang tinggi, sedangkan nilai output ADC
dengan rentang 456 – 621.
Pada garam yodium dan non yodium memiliki nilai konduktivitas, sanilitas
dan Output ADC yang berbeda, hal ini disebabkan pada garam non yodium tidak
mengalami fortifikasi sehingga tidak menghilang element dasar yang terkandung
dalam garam, yaitu Natrium dan Klorida, selain itu massa garam yang diugunakan
pada saat pengujian garam non yodium lebih besar di bandingkan pengujian pada
garam non yodium
Sesuai dengan rentang pada garam yodium dan garam non yodium, maka
dapat di tentukan tingkat ketelitian, karakteristik dan spesifikasi dari sensor
konduktivitas/tds/ kadar garam, untuk menentukan ketelitian ini kami mengambil
rentang pada hasil uji sesuai pemograman dari sensor yang berbasis arduino dan
nilai regresi dari grafik hubungan output ADC dengan TDS dan output ADC dengan
konduktivitas. Pendeteksian dikatakan sukses jika nilai yang di dapat sesuai dengan
rentang dari garam yodium dan non yodium dan dikatakan gagal jika tidak sesuai
dengam rentang.

Anda mungkin juga menyukai