PRODI BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMUPENGERTAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
I. Tujuan dan objek percobaan
a. Menentukan tegangan threshold tabung Gieger Mullard
b. Menentukan Panjang plateau
c. Menghitung karakteristik slope
Tabung-GM adalah tabung lucutan berbentuk silinder tipis yang berfungsi sebagai katode
dengan kawat koaksial sebagai anode. Di dalamnya berisi gas mulia ARGON bertekanan
rendah di tambah dengan HALOGEN atau UAP ORGANIK yang juga bertekanan rendah
untuk menghentikan terjadinya lucutan. Bila kedua elektrodenya diberikan tegangan yang
sesuai, maka masukan partikel α, β, atau foton γ ke dalam tabung menyebabkan terjadinya
peristiwa ionisasi pertama yang menghasilkan pulsa-pulsa tegangan. Pulsa – pulsa tegangan
ini dapat dicatat oleh tabung sinar Katode, Scaler, Elektroskope Pulsa, atau yang lainnya,
yang
kesemuanya berbeda satu sama lain bergantung pada tegangan kedua elektrodenya. Jika
tegangan antara kedua elektrode sangat rendah maka arus ionisasi yang dihasilkan sangat
kecil sehingga perlu penguatan yang tinggi; tetapi jika tegangannya dinaikkan maka energi
electron-electron yang dibebaskan dalam ionisasi menjadi cukup besar untuk mengionisasi
atom-atom netral gas.(Modul Praktikum Eksperimen Biofisika,2020)
Detektor Geiger Muller yang mempunyai tegangan operasi rendah (400 s/d 750 volt)
sangat diperlukan misalnya untuk monitoring lingkungan, survey meter, bidang Industri dan
bidang Kesehatan. Karena detektor Geiger Muller dengan tegangan operasi rendah akan
membutuhkan catu daya yang kecil pula sehingga biaya operasinya lebih murah, praktis dan
mudah dibawa ke mana-mana. Dalam pembuatan detektor Geiger Muller agar diperoleh hasil
yang berkualitas (mempunyai unjuk kerja yang optimum), maka dalam pembuatan harus
memperhatikan parameter-parameter yang berpengaruh terhadap karakteristik detektor
Geiger Muller antara lain : tegangan tinggi yang dicatukan, bentuk/geometri, pemilihan jenis
bahan, tingkat kevakuman sebelum diisi gas dan gas isian yang digunakan (perbandingan
tekanan gas utama dan pemadaman yang ada di dalam detektor Geiger Muller).
(Sayono,dkk.2009)
Tabung Geiger Muller pada dasarnya adalah tabung lucutan yang terdiri dari silinder
penghantar yang tipis sebagai katoda dan kawat koaksial sebagai anoda. Tabung ini diisi
dengan gas mulia, misalnya argon yang bertekanan beberapa cmHg dengan sedikit tambahan
halogen atau uap foton yang masuk ke dalam tabung akan menyebabkan pengionan dan
kemudian akan menghasilkan pulsa tegangan. Pulsa ini dapat diamati dengan suatu alat
pencacah. Gambar skema tabung GM seperti ditunjukan dibawah ini (Atam p, Arya 1965).
Jika luas bukaan tabung Geiger Muller A cm² dan d adalah jarak bukaan tabung ke sumber
maka proporsi partikel β yang masuk ke tabung sebesar A/2 π d².
Besarnya disintegrasi sumber 1 Ci per detik 3,7 1010. Untuk sumber yang dipancarkan 1µCi akan
terjadi 3,7 104 kali 60 disintegrasi per-menit (banyaknya cacahan partikel β yang masuk ke bukaan
tabung permenit adalah (F. Tyaler, 1971).
N `adalah cacahan tekoreksi N adalah cacahan rata-rata N₀ cacahan latar, t adalah waktu mati
β
detector. Efisiensi relative tabung Gieger Muller untuk cacahan ditentuakan melalui grafik log
γ
R* versus lempeng AL pada kertas semi-log(F,Tyler.1971).
120
99.03
100
80 72.15
81.16
60
40
20
0.05
0.22
0
520 540 560 580 600
Tegangan (Volt)
Grafik 5.1 Grafik Count rate dengan kenaikan tegangan setiap 20 V pada jarak 5cm
1. Tegangan Threshold = 560 V
2. Panjang Plateau = ( V 2−V 1)
= ( 580−560 )
= 20 Volt
100 ( N 2−N 1)
3. Karakteristik Slope = N1
x 100 %
( V 2 −V 1 )
100 ( 81 , 16−72 , 15 )
= 72 ,15
x 100 %
20
100(6 , 01)
= 72 ,15
x 100 %
( 20 )
= 62 , 439 %
5.2 Grafik Count rate dengan kenaikan tegangan setiap 40 V pada jarak 5cm
120
100
80
60.12
60
43.53
40
20
0.01 0.08 0.07
0
440 480 520 560 600
Tegangan (Volt)
Grafik 5.2 Grafik Count rate dengan kenaikan tegangan setiap 40 V pada jarak 5cm
1. Tegangan Threshold = 0 V
2. Panjang Plateau = ( V 2−V 1)
= 0 Volt
100 ( N 2−N 1)
3. Karakteristik Slope = N1
x 100 %
( V 2 −V 1 )
100 ( 0 )
= 0
x 100 %
20
= 0%
5.3 Grafik Count rate dengan kenaikan tegangan setiap 20 V pada jarak 10cm
120
100
80
60 51.95
40
20
6.07
0.01 0.04 0.06
0
520 540 560 580 600
Tegangan (Volt)
Grafik 5.3 Grafik Count rate dengan kenaikan tegangan setiap 20 V pada jarak 10cm
1. Tegangan Threshold = 0V
2. Panjang Plateau = ( V 2−V 1)
= 0 Volt
100 ( N 2−N 1)
3. Karakteristik Slope = N1
x 100 %
( V 2 −V 1 )
100 ( 0 )
= 0
x 100 %
20
= 0%
V.4Grafik Count rate dengan kenaikan tegangan setiap 40 V pada jarak 10cm
120
100
80 72.13
60
40 35.89
20
0 0.01 0.03
0
440 480 520 560 600
Tegangan (Volt)
Grafik 5.4 Grafik Count rate dengan kenaikan tegangan setiap 40 V pada jarak 10cm
1. Tegangan Threshold = 0V
2. Panjang Plateau = ( V 2−V 1) = 0 Volt
100 ( N 2−N 1)
3. Karakteristik Slope = N1
x 100 %
( V 2 −V 1 )
100 ( 0 )
= 0
x 100 %
20
= 0%
VI. KESIMPULAN
Dari percobaan di atas maka dapat ditarik kesimpulan antara lain yaitu :
1. Tegangan threshold pada percobaan 1, 2, 3 dan 4 masing – masing sebesar 560 V, 0 V, 0 V dan
0 V.
2. Panjang Plateau pada percobaan 1 , 2 ,3 dan 4 masing – masing sebesar 20 V, 0 V, 0 V dan 0 V
3. Karakteristik Slope pada percobaan 1, 2, 3 dan 4 masing – masing sebesar 62,44 %, 0%, 0%
dan 0%.
DAFTAR PUSTAKA
Arya P. Atam.1965 “Fundamental of Nuclear Physics” Allyn and Bacon, inc Boston.
Bangun,Jorena & Kaban,Hadir.1999.PENGUKURAN EFESIENSI TABUNG GEIGER
β
MULLER COUNTER CACAHAN β DAN .Jurnal Penelitian. Vol. 14 49-60.
γ
F. Tyler B.sc., Oh.d., F. Inst. P.1971.”A Laboratoy Manula Of Physics Four Edition”
Edward Arnold (Publishers) LTD. London.
Modul praktikum.2020.Modul Praktikum Eksperimen Biofisika, Jimbaran.Prodi
Biologi.Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam.Universitas Udayana.2020.
PRIMA,ANANDHAKA .2011. Detektor Geiger Muller. Diakses http://anan
dk.blogspot.com/2011/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html pada tanggal rabu, 29 April 2020.