Anda di halaman 1dari 4

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi.

Gempa
bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga
digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita
walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena
pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.

Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan
yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan
akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran
lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akǍan terjadi.

Secara sederhana terjadinya gempa dapat dijelaskan karena “patah”, atau karena adanya
patahan (disebut juga fault atau biasa disebut juga “sesar” oleh para geologist). Apa yang patah?,
yang patah adalah batuan, batuan yang berlapis-lapis yang menyusun permukaan bumi. mungkin
batuan memang bisa berlapis dan bisa patah, bahkan sebelum patah dia terbengkokkan (folding)
dulu. Dibawah ini saya coba memperlihatkan beberapa gambar yang menunjukkan hal tersebut
ternyata ada disekitar kita walau kita jarang memperhatikannya.

Secara umum ada tiga jenis patahan atau sesar, menurut mekanismenya, sesar naik (thrust
fault atau reverse fault), sesar mendatar atau sesar geser (strike slip), dan sesar normal (normal
fault). secara umum bisa dikatakan gempa terjadi ketika batuan patah, baik itu patah dan naik,
patah dan bergeser, maupun patah dan turun.

Patahan terjadi dikarenakan batuan mengalami tekanan ataupun tarikan secara terus
menerus. Apabila elastisitas batuan sudah jenuh, maka batuan akan patah untuk melepaskan
energi dari tekanan dan tarikan tersebut. Disaat menerima tekanan batuan akan terbengkokkan,
dan setelah melepaskan tekanannya batuan akan kembali ke bentuknya semula, ini dikenal
dengan “ElasticRebound Theory”. Dengan demikian semakin menjelaskan kenapa pada jalur
subduction zone merupakan jalur gempa, atau merupakan tempat dimana pusat gempa terjadi.
Subduction zone merupakan zona dimana bertemunya dua lempeng, maka disitulah tempat yang
mengalami tekanan secara terus menerus selama jutaan tahun yang lalu sampai sekarang. Pada
saat energi tekanan semakin besar dan elastisitas batuannya sudah jenuh maka dia akan patah
untuk melepaskan energi tekanan tersebut, Jadi gempa terjadi “BUKAN” karena tumbukan dua
lempeng seperti 2 mobil yang saling bertabrakan yang asalnya saling jauh kemudian secara tiba-
tiba saling bertabrakan sehingga terjadi crash, memang untuk subduction zone gempa terjadi
karena interaksi antara dua lempeng yang saling menekan sehingga terakumulasi energi yang
cukup besar, gempanya sendiri terjadi karena kondisi batuan pada lempeng (crust)
maupun/ataupun pada lithosphere patah untuk melepaskan energi tekanan yang sudah tertumpuk
disana selama kurun waktu tertentu. Mekanisme pelepasan energi gempa pun bermacam-macam
dan masih menjadi penelitian yang menarik bagi para peneliti di bidang geosience dan
kegempaan.
Gempa yang terjadi di subduction zone di Indonesia bisa merupakan gempa dangkal (shallow
earthquake), menengah (intermediate earthquake), dan dalam (deep earthquake). Saya tidak
akan membahas mengenai hal ini dalam uraian ini karena mekanisme ketiga jenis gempa tersebut
berbeda dan membutuhkan uraian tersendiri untuk pembahasannyaBagaimana untuk gempa yang
di darat?. Konsep dasarnya sama, itu terjadi karena adanya tekanan atau tarikan dari kondisi
tektonik bumi, kondisi geologi maupun kondisi morfologi. Maka di darat pun dapat muncul
sesar-sesar baru yang terjadi akibat gempa tektonik maupun akibat proses geologi yang
mengakibatkan sesar-sesar baru (sesar kuarter) apakah itu karena longsor (landslide) maupun
karena gempa vulkanik yang besar, atau proses geologi lainnya. Bagaimana untuk sesar-sesar
yang sudah ada di daratan, seperti sesar sumatera yang panjang membentang dan terbagi
beberapa segmen?, Untuk sesar-sesar yang sudah ada di darat, itu akan menjadi zona lemah.
Maksudnya adalah daerah tersebut menjadi daerah rawan gempa dikarenakan batuannya sudah
patah, sehingga bisa bergeser kembali apabila mendapat tekanan maupun tarikan. Ditambah lagi
gempa di daerah sesar bisa dipicu oleh gempa lain yang memberikan cukup tekanan pada daerah
patahan. Aktivitas gempa di Indonesia salah satu yang paling tingi di dunia, kalau dari pembaca
sekalian ada yang menyempatkan diri berkunjung ke Pusat Gempa Nasional gedung operasional
BMG lantai 3 disana dapat dilihat Peta Seismotektonik Indonesia, dimana menunjukan aktivitas
seismik (kegempaan) di wilayah Indonesia. Dapat dilihat disana bahwa Indonesia memiliki
kerentanan yang tinggi terhadap gempa.

10 Tips Penanggulangan Gempa Bumi

Jika gempa bumi menguncang secara tiba-tiba, berikut ini 10 petunjuk yang dapat dijadikan
pegangan di manapun anda berada.

 Di dalam rumah

Getaran akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu, anda harus mengupayakan
keselamatan diri anda dan keluarga anda. Masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuh anda
dari jatuhan benda-benda. Jika anda tidak memiliki meja, lindungi kepala anda dengan bantal.
Jika anda sedang menyalakan kompor, maka matikan segera untuk mencegah terjadinya
kebakaran.

 Di sekolah

Berlindunglah di bawah kolong meja, lindungi kepala dengan tas atau buku, jangan panik, jika
gempa mereda keluarlah berurutan mulai dari jarak yang terjauh ke pintu, carilah tempat lapang,
jangan berdiri dekat gedung, tiang dan pohon.

 Di luar rumah
Lindungi kepala anda dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau kawasan
industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan reklame. Lindungi kepala
anda dengan menggunakan tangan, tas atau apapun yang anda bawa.

 Di gedung, mall, bioskop, dan lantai dasar mall

Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari petugas
atau satpam.

 Di dalam lift

Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika anda merasakan getaran
gempa bumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti,
keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer
gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.

 Di kereta api

Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya kereta
dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta. Salah
mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan.

 Di dalam mobil

Saat terjadi gempa bumi besar, anda akan merasa seakan-akan roda mobil anda gundul. Anda
akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi persimpangan,
pinggirkan mobil anda di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari radio mobil. Jika harus
mengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.

 Di gunung/pantai

Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman. Di
pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran dan tanda- tanda
tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.

 Beri pertolongan

Sudah dapat diramalkan bahwa banyak orang akan cedera saat terjadi gempa bumi besar. Karena
petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang ke tempat kejadian,
maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang yang berada di sekitar
anda.
 Dengarkan informasi

Saat gempa bumi besar terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan,
penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar.
Anda dapat memperoleh informasi yag benar dari pihak yang berwenang atau polisi. Jangan
bertindak karena informasi orang yang tidak jelas.

Jenis-Jenis Gempa Bumi berdasarkan penyebabnya (beserta contohnya)

Menurut terjadinya, gempa bumi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

a. Gempa Vulkanik

Gempa bumi yang disebabkan oleh letusan gunungapi, disebut gempa vulkanik. Contoh:
gempa G. Bromo, gempa G. Una-Una, gempa G. Krakatau.

b. Gempa Tektonik

Gempa bumi yang terjadi karena pergeseran lapisan kulit bumi akibat lepasnya energi di zone
penunjaman disebut gempa tektonik. Gempa bumi tektonik memiliki kekuatan yang dahsyat.
Contoh, gempa Aceh, Bengkulu, Pangandaran.

c. Gempa runtuhan atau terban

Gempa bumi yang disebabkan oleh tanah longsor, guagua yang runtuh, dan sejenisnya
disebut gempa runtuhan atau terban. Tipe gempa seperti ini hanya berdampak kecil dan
wilayahnya sempit

Anda mungkin juga menyukai