Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fana Alfianti

NIM : F12114064

1. Sebutkan dan jelaskan asal – usul kerogen


Diagenesis pada materi organik dari biopolymers (proteins, lipids,
carbohydrates dan lignins yang disintesis oleh tanaman dan hewan) ke geopolymers
(nitrogenous dan humic complexes) disebut kerogen. Kerogen adalah bahan-bahan
organik yang dapat menghasilkan migas. Batuan bisa dianggap sebagai source rock jika
mengandung material organik yang mencukupi, setidaknya 0,5% organik carbon dan 100
ppm material organik yang dapat terekstraksi oleh solvent.

2. Jelskan pembentkan kerogen


Kerogen merupakan fraksi materi organik pada batuan sedimen yang tidak larut
dalam pelarut alkaline maupun pelarut organik (seperti chloroform). Akumulasi materi
organik pada endapan sedimen merupakan sumber potensial bagi kerogen yang dengan
demikian merupakan sumber potensial bagi pembentukan hidrokarbon selama diagenesis.
Konsentrasi, komposisi dan tingkat kematangan kerogen merupakan parameter penting
bagi pembentukan minyak dan gas. Jumlah dan tipe kerogen akan menentukan jumlah
minyak dan gas baik yang telah dibuat maupun yang akan dibuat dalam endapan
sedimen. Penentuan tipe kerogen dilakukan baik dari optical (petrografi) maupun metode
kimia. Analisis petrografi mengklasifikasikan morpologi materi organik dari berbagai
lingkungan pengendapan seperti marine atau lacustrine serta tingkat kematangannya.
Sedangkan analisis geokimia mengklasifikasikannya berdasarkan sifat kimia. Pada
petroleum geokimia, pembagian kerogen menjadi empat tipe ditentukan hanya
berdasarkan pada kandungan H-, O-, dan C-.

3. Jelaskan Komposisi Kerogen


Berdasarkan komposisi unsur-unsur kimia yaitu karbon (C), hidrogen (H) dan
oksigen (O), pada awalnya kerogen dibedakan menjadi 3 tipe utama yaitu kerogen tipe I,
tipe II, dan tipe III, yang selanjutnya ditemukan kerogen tipe IV.
 Tipe I
Kerogen tipe ini dikarakterisasikan dengan rasio H/C (hydrocarbon/carbon) yang
tinggi >1.5 dan rasio O/C (oxygen/carbon) rendah <0.1. Kerogen tipe I ini memiliki
index hidrogen >300 dan index oksigen <50. Kerogen tipe ini juga disebut alginite,
mengandung konsentrasi tinggi alkanes dan asam lemak serta merupakan sumber
terbaik untuk maturasi oil-prone. Sumber utamanya berasal dari sedimen alga seperti
endapan lacustrin. Terjadinya kerogen tipe I ini relatif jarang jika dibandingkan
dengan tipe lainnya.
 Tipe II
Kerogen tipe ini dikarakterisasikan dengan rasio H/C relatif tinggi (1.0 – 1.4) dan
rasio O/C relatif rendah (0.09 – 1.5). Memiliki index hidrogen antara 200 dan 300,
sedangkan index oksigen antara 50 dan 100. Kerogen tipe II ini juga disebut exinite
berada pada lingkungan marine dan umumnya berasosiasi dengan calcareous atau
sedimen dolomitic. Tipe II sangat sering dijumpai pada lapangan minyak dan gas.
Contoh dari kerogen tipe ini adalah group Devonian dan Colorado berumur
Cretaceous di Kanada Barat, berumur Paleozoic di Afrika Utara, beberapa source
beds berumur Cretaceous dan Tertiary di Afrika Barat, berumur Jurassic di Eropa
Barat dan Arab Saudi dsb
 Tipe III
Kerogen tipe ini dikarakterisasikan dengan rasio H/C relatif rendah (<01.0) rasio O/C
relatif rendah (0.2 – 0.3). Index hidrogen di bawah 300 dan index oksigen di atas
100. Tipe kerogen ini juga disebut vitrinite. Sumber utamanya berupa tanaman darat
yang ditemukan pada sedimentasi detrital tebal sepanjang continental margin. Tipe
hidrokarbon yang dihasilkan utamanya adalah gas. Contoh kerogen tipe III ini dapat
ditemukan di negara kita Indonesia tepatnya di delta Mahakam. Upper Cretaceous
pada cekungan Douala (Kamerun) dan di lower Mannville shale di Alberta juga
merupakan contoh dari kerogen tipe III ini.
 Tipe IV
Ada juga tipe IV yang dikenal sebagai inertinite. Tipe ini biasanya berasosiasi
dengan batubara atau materi organik yang mengalami proses oksidasi parah serta
tidak mempunyai potensial untuk menghasilkan minyak dan gas.

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kematangan kerogen


Proses pematangan atau perubahan secara biologi, fisika dan kimia dari kerogen
menjadi migas (oil generation). Hidrokarbon berasal dari bahan-bahan organik yang
terkandung di dalam sedimen. Bahan organik tersebut terdiri dari mikroalga dan
mikroorganisme yang terendapkan di lingkungan perairan khususnya di dasar laut.
Selama proses pengendapan, material organik tersebut terus terkubur bersama sedimen
dan material tersebut rusak akibat proses oksidasi. Sisa dari material yang tertinggal
menganndung kerogen, yang selama pengendapan sedimen akibat dari tekanan dan
temperatur yang tinggi dalam waktu yang sangat lama, berubah menjadi hidrokarbon oleh
proses thermal cracking. Kerogen yang masih immature berubah menjadi minyak pada
temperatur diatas 50-70oC. Sekitar temperatur 120-150 oC minyak menghasilkan wet gas
lalu dry gas. Oil Window berada di dua kisaran temperatur tersebut yang biasanya
terdapat di kedalaman 1000 dan 3500 meter.

Anda mungkin juga menyukai