Koperasi Kredit Sumber Kasih Tangeb
Koperasi Kredit Sumber Kasih Tangeb
Kopdit Sumber kasih Tangeb, yang terletak di desa Adat Tangeb, wilayah kelurahan
Abianbase, bermula dari kebiasaan sekelompok masyarakat Katolik yang secara rutin mengadakan
pertemuan bulanan. Paguyuban sosial yang pada dasarnya hanya menitikberatkan pada
komunikasi dan dialog antar anggota kelompok ini akhirnya diberi muatan atau isi yang lebih
ekonomis yaitu dengan iuran bulanan wajib. Iuran ini kemudian mulai ditata dan dikemas secara
lebih baik dengan kepengurusan seperlunya. Kelompok paguyuban ini diberi nama CU (Credit
Union) Sumber Kasih, pada tanggal 17 April 1994, yang kemudian menjadi hari dan tanggal
lahirnya Kopdit Sumber Kasih Tangeb.
VISI
Lembaga keuangan yang aman, sehat, kuat, mandiri, berdaya pikat, berdaya guna dan terbaik di
Provinsi Bali tahun 2025
MISI
1. Kredit Macet
Kredit macet menjadi salah satu masalah yang dihadapi oleh Koperasi Kredit Sumber
Kasih Tangeb. Pinjaman anggota biasanya pengembalian ke koperasi sering sekali tidak lancar
bahkan macet (kredit macet) karena sering terjadi pinjaman anggota yang semula tujuannya untuk
modal usaha tapi malah digunakan untuk investasi. Contoh : untuk membeli motor atau mobil yang
semestinya belum mampu atau belum waktunya. Solusi untuk menyelesaikan masalah ini dapat
dilakukan dengan cara penjadwalan (rescheduling), persyaratan (reconditioning), dan penataan
kembali (restructuring). Penanganan dapat melalui salah satu cara ataupun gabungan dari ketiga
cara tersebut. Setelah ditempuh dengan cara tersebut dan tetap tidak ada kemajuan penanganan,
selanjutnya diselesaikan secara yudisial melalui jalur pengadilan, pengadilan Niaga, melalui
PUPN, dan melalui Lembaga Paksa Badan. sarana hukum yang dapat dipergunakan untuk
mempercepat penyelesaiaan masalah kredit macet perbankan melalui pelaksanaan pasal 1178 ayat
(2) KUH Perdata Kreditur Pemegang Hak Tanggungan Pertama dapat diberi kuasa untuk menjual
barang agunan dimuka umum untuk melunasi hutang pokok atau bunga yang tidak dibayar oleh
debitur sebagaimana mestinya, dan dengan cara pemegang grosse akte dapat mengajukan
permohonan kepada Ketua Pengadilan Negeri setempat.
Keterbatasan kemampuan karyawan dalam melaksanakan program yang ada pada Kopdit
Sumber Kasih Tangeb , kurangnya rasa tanggung jawab, inovasi dalam peningkatan pelayanan,
dan pengelolaan sumber daya manusia yang belum sepenuhnya menunjang laju gerak kinerja
koperasi. Peran pemerintah dalam menyelesaikan permasalah ini dengan cara mendorong,
mengembangkan, dan membantu pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penyuluhan bagi karyawan
yang bekerja di koperasi, dan sesuai dengan ketentuan UU 25/1992:Pasal 60-64 bahwa salah satu
peran pemerintah terhadap koperasi adalah untuk meningkatkan dan memantapkan kemampuan
Koperasi agar menjadi Koperasi yang sehat, tangguh, dan mandiri