Anda di halaman 1dari 3

MATA KULIAH : Pembangunan Masyarakat Desa & Kota

TUGAS : 3

1. Jawab :
Saya akan membuat program “Bina Ekonomi”.
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengunaan jasa keuangan merupakan isu
penting dalam agenda kebijakan di banyak negara berkembang yang memiliki sistem
perbankan dan keuangan yang belum maju. Perbankan di negara-negara ini seringkali
hanya mau melayani nasabah yang berpenghasilan tinggi atau perusahaan besar.
Penyebaran jasa keuangan yang tidak merata akan menghambat pertumbuhan dan
perkembangan usaha kecil milik keluarga miskin. Perluasan jangkauan layanan keuangan
akan membantu pertumbuhan ekonomi dan dapat turut memperbaiki ketimpangan
distribusi pendapatan. Hal ini pada akhirnya akan menurunkan tingkat kemiskinan.
Bina Ekonomi adalah pinjaman bergulir untuk modal usaha dan modal kerja bagi warga
masyarakat kelurahan khusus untuk usaha kecil dan mikro. Banyak studi menunjukan
bahwa peningkatan akses masyarakat terhadap jasa keuangan berpengaruh signifikan
terhadap pengentasan kemiskinan. Penyediaan akses terhadap jasa keuangan dapat
memperbaiki kondisi seseorang dalam berbagai aspek. Oleh karena itu penting untuk
mengupayakan adanya akses terhadap layanan jasa keuangan. Banyak warga masyarakat
Kelurahan Silalas pun telah menyadari pentingnya akses terhadap kredit mikro dalam
berupaya memperbaiki nasib mereka sendiri.
Dana yang dipinjam dari PPMK digunakan untuk berbagai macam usaha kecil, mulai
dari jasa catering, warung klontong, pedagang bakso, jualan gorengan, sampai dengan
penyewaan komputer dan bengkel motor. 

2. Jawab :
Evaluasi yang dilakukan ialah meliputi aspek antara lain sebagai berikut:
a) Aspek Collection (C) yaitu focus terhadap Pinjaman Yang Diberikan (PYD) dengan
melakukan pemantauan rutin setiap sebulan
b) Aspek Bisnis (B) yaitu mengamati volume usaha debitur kalau ada anggota
peminjam dengan penurunan omset kira-kira 10 % saja, itu sudah mulai jadi
peringatan karena nanti akan berakibat pada RFC
c) Aspek Asistence (A) yaitu melakukan Tindakan pendampingan taitu kunjungan
petugas KSP ke tempat anggota yang sudh terindikasi tidak tepat waktu dalam
membayar angsuran pinjamn.

Alternatif Penanganan Pinjaman Bermasalah antara lain sebagai berikut :

a) Reschedulling (penjadwalan), Apabila suatu tindakan yang diambil dengan cara


memperpanjang jangka waktu pinjaman atau jangka waktu agunan
b) Reconditioning(Persyaratan), Apabila Anggota peminjam menghadapi masalah di
dalam pelaksanaan usahanya Tindakan yang dilakukan mengubah berbagai
persyaratan seperti kapitalisasi bunga, penundaan pembayaran bunga samapai waktu
tertentu, penurunan suku bunga, pembebasan bunga, kombinasi dan penyitaan
agunan/jaminan. Maksudnya Adalah KSP mengubah berbagai persyaratan seperti
Kapitalisasi bunga, penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu, penurunan
suku bunga, pembebani bunga, kombinasi, penyitaan agunan/jaminan
c) Restructuring (Penataan), Apabila Anggota peminjam, dimana dari pinjaman dari
suatu usaha tidak seluruhnya berasal dari modal pribadi tetapi Sebagian besar
dibiayai oleh pinjaman dari KSP. Tindakan yang dilakukan dengan cara menambah
moal anggota peminjam dengan pertimbangan memang membutuhkan Tambahan
dana dan usaha yang dibiayai memang masih layak.
d) Kuratif (Penyehatan), Apabila Tindakan yang bersifat penyelamatan melalui
penanganan yang menggunakan pendekatan aspek legal formal yaitu apabila KSP
kurang mengakui atas kemampuan dan kesanggupan anggota peminjam yang
diperoleh dari penilaian seksama terhadap watak, kemampuan, modal agunan dan
prosfek usaha anggota peminjam.
e) Hair Cut (Pemotongan Nilai), Apabila pinjaman macet yang umumnya puluhan
tahun tapi belum bisa diselesaikan, pertama Hair Cut….? Bagi yyang membayar
tunai, kedua penjadwalan pembayaran sampai …… tahun dengan biaya bunga …..%
pertahun, serta alternative ketiga dalam bentuk likuidasi asset agunan/jaminan.
f) Penghapusan, Apabila jika anggota peminjam melarikan diri, menghilang atau
tidak dapat dihubungi.

3. Jawab:
Demokrasi di Indonesia  memang kompleks, akan tetapi jauh lebih baik
jika dibandingkan sistem otoriter. Sistem otoriter dalam pelaksanaannya sering
berdarah-darah. Dari otoritarianisme satu ke otoritairanisme sering terjadi
pertumpahan darah. Nah, sistem demokrasi, meminimalisir pertumpahan
darah dan dalam suksesi kepemimpinan lebih berkelanjutan. Sehingga sistem
demokrasi bagi Indonesia dalam jangka panjang jauh lebih bermanfaat walaupun
terkadang masih gaduh dan riwet karena negara demokrasi berarti memberikan
kekuasaan tertinggi kepada rakyatnya. Berbeda dengan negara otoriter yang berarti
sistem pemerintahan politiknya berpusat pada seorang pemimpin. Biasanya, pemimpin
otoriter tidak dibatasi dengan aturan hukum dan membuat kebijaan negaranya sesuai
kehendak pribadi.

4. Jawab:
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk menuju masyarakat madani
Indonesia tidak ditempuh melalui proses yang radikal dan cepat (revolusi), tetapi proses yang
sistematis dan berharap serta cenderung lambat (evolusi), yaitu melalui upaya pemberdayaan
masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan. Melalui era reformasi bangsa Indonesia memiliki
tujuan untuk membina suatu masyarakat Indonesia baru dalam rangka untuk mewujudkan cita-
cita Proklamasi tahun 1945 yaitu membangun masyarakat Indonesia yang demokratis.
Masyarakat Indonesia yang demokratis atau masyarakat madani ala Indonesia merupakan visi
dari gerakan reformasi dan juga visi dari reformasi sistem pendidikan nasional. Gerakan untuk
membentuk masyarakat madani berkaitan dengan proses demokratisasi yang sedang melanda
dunia dewasa ini. Sudah tentu perwujudan kehidupan yang demokratis untuk setiap bangsa
mempunyai ciri-ciri tertentu di samping ciri-ciri universal. Salah satu ciri dari kehidupan
bermasyarakat Indonesia ialah kebhinnekaan dari bangsa Indonesia. Pada masa orde baru unsur
kebhinnekaan itu cenderung dikesampingkan dan menekankan sifat kesatuan bangsa. Padahal
justru dalam kebhinnekaan itulah terletak kekuatan dari persatuan bangsa Indonesia. Orde Baru
telah menghilangkan kekuatan kebhinnekaan itu dan mencoba menyusun suatu masyarakat
yang uniform sehingga terciptalah suatu struktur kekuasaan yang sangat sentralistik dan
birokratik. Hal ini justru telah mengakibatkan disintegrasi bangsa kita karena dalam usaha
menekankan persatuan yang mengesampingkan perbedaan melalui cara-cara represif,
berakibat mematikan inisiatif dan kebebasan berpikir serta bertindak robotik di dalam
pembangunan bangsa. Cita-cita reformasi yang diinginkan ialah mengakui adanya kebhinnekaan
sebagai modal utama bangsa Indonesia dalam rangka untuk mewujudkan suatu masyarakat
madani yang menghargai akan perbedaan sebagai kekuatan bangsa dan sebagai identitas
bangsa Indonesia yang secara kultural sangat kaya dan bervariasi. Seperti yang telah
dikemukakan bahwa cita-cita membentuk masyarakat madani harus menjadi cita-cita yang
serius bagi bangsa Indonesia sejalan dengan berkembangnya kehidupan berdemokrasi.

Anda mungkin juga menyukai