Anda di halaman 1dari 31

KONFIRMASI TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN UMUM

PT BPR FAJAR WARAPASTIKA


POSISI LAPORAN 28 FEBRUARI 2018

KOMITMEN / TINDAK
NO TEMUAN / PERMASALAHAN TANGGAPAN BANK
LANJUT

DASHBOARD
1 Kondisi Keuangan Sependapat dengan temuan
OJK.
LAPBUL LAPBUL
KETERANGAN MUTASI %
Februari 2017 Februari 2018

TOTAL ASSET 10,571,945 11,198,769 626,824 5.93%


AKTIVA
9,533,290 10,437,469 904,179 9.48%
PRODUKTIF
KREDIT (bruto) 5,140,970 6,963,238 1,822,268 35.45%
JUMLAH KREDIT
383,987 3,990 -379,997 -98.96%
NPL
ANTAR BANK
4,392,320 3,474,231 -918,089 -20.90%
AKTIVA
DPK 9,833,485 8,798,120 -1,035,365 -10.53%
TABUNGAN 7,249,485 7,569,120 319,635 4.41%
DEPOSITO 2,584,000 1,229,000 -1,355,000 -52.44%
MODAL DISETOR 1.065.590 3.865.590 2.800.000 362,77%
LABA/RUGI
PENDAPATAN
287,386 479,477 192,091 66.84%
OPERASIONAL
PENDAPATAN
281,652 418,136 136,484 48.46%
BUNGA
BIAYA
353,269 320,747 -32,522 -9.21%
OPERASIONAL

-1-
KONFIRMASI TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN UMUM
PT BPR FAJAR WARAPASTIKA
POSISI LAPORAN 28 FEBRUARI 2018

KOMITMEN / TINDAK
NO TEMUAN / PERMASALAHAN TANGGAPAN BANK
LANJUT

BIAYA BUNGA 52,935 29,354 -23,581 -44.55%


LABA/(RUGI)
-65,883 158,730 224,613 -340.93%
OPERASIONAL
LABA/(RUGI) NON
-5,757 321 6,078 -105.58%
OPRSNL
LABA/(RUGI)
-71,640 158,409 230,049 -321.12%
SBLM PAJAK

KOMPONEN TKS

CAR 13.09% 31.79% 18.70%


KAP 3.11% 0.02% -3.09%
PPAP 119.60% 100.09% -19.51%
NPL 7.47% 0.06% -7.41%
ROA -18.63% 0.88% 19.51%
BOPO 117.44% 95.09% -22.35%
CR 23.39% 11.19% -12.20%
LDR 48.79% 63.18% 14.39%

1. Per Februari 2018, total aset BPR meningkat apabila dibandingkan dengan total
aset per Februari 2017, yaitu dari Rp10.571.945 ribu menjadi Rp11.198.769 ribu
atau meningkat sebesar Rp626.824 ribu (5,93%). Peningkatan jumlah aset pada
sisi pasiva disebabkan oleh adanya penambahan modal dari pemegang saham
sebesar Rp2.800.000 ribu. Namun, dana pihak ketiga justru mengalami

-2-
KONFIRMASI TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN UMUM
PT BPR FAJAR WARAPASTIKA
POSISI LAPORAN 28 FEBRUARI 2018

KOMITMEN / TINDAK
NO TEMUAN / PERMASALAHAN TANGGAPAN BANK
LANJUT

penurunan selama 2 (dua) posisi pemeriksaan yaitu menurun sebesar


Rp1.035.365 ribu dari Rp9.833.485 ribu pada posisi Februari 2017 menjadi
Rp8.798.120 ribu pada posisiFebruari 2018.
2. Dari sisi aktiva, peningkatan total aset tersebut disebabkan oleh adanya
peningkatan pada kredit yang diberikan dimana selama 1 (satu) tahun terakhir
meningkat sebesar Rp1.822.268 ribu atau meningkat 35,45%. Namun,
penempatan antar bank BPR mengalami penurunan sebesar Rp918.089 ribu
atau 20,90% yaitu dari sebesar Rp4.392.230 ribu pada posisi Februari 2017
menjadi Rp3.474.231 ribu pada posisi Februari 2018.
3. Pada posisi Februari 2018, BPR mendapatkan keuntungan sebesar Rp158.409
ribu. Keuntungan tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan pada
posisi Februari 2017 yang tercatat rugi sebesar Rp71.640 ribu. Peningkatan laba
tersebut disebabkan oleh kemampuan BPR untuk mengoptimalkan pendapatan
melalui kredit yang diberikan yang saat ini dalam tren membaik.

-3-
KONFIRMASI TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN UMUM
PT BPR FAJAR WARAPASTIKA
POSISI LAPORAN 28 FEBRUARI 2018

KOMITMEN / TINDAK
NO TEMUAN / PERMASALAHAN TANGGAPAN BANK
LANJUT

2 Realisasi Rencana Kerja Tahun 2017 Sependapat dengan temuan


Proyeksi
OJK. BPR masih dalam
Pencapaian tahap recovery karena fraud
Keterangan Desember Deviasi Pencapaian
Desember 2017
2017 yang terjadi di tahun 2016
Total Aset 13.163.350 11.518.051 -1.645.299 87,50%
Kredit 8.455.883 6.030.032 -2.425.851 71,31%
ABA 4.243.513 4.490.744 247.231 105,83%
Dana Pihak Ketiga 11.166.064 9.379.005 -1.787.059 84,00%
Tabungan 8.513.614 8.080.005 -433.609 94,91%
Deposito 2.652.450 1.299.000 -1.353.450 48,97%
Pendapatan Ops 2.473.780 2.210.356 -263.424 89,35%
Beban Ops 1.978.338 2.326.200 347.862 117,58%
Laba Bersih 471.109 -145.526 -616.635 -30,89%

Secara umum pencapaian target BPR pada tahun 2017 tidak tercapai dengan
pencapaian target yang cukup rendah dimana pencapaian penyaluran kredit yang
hanya tercapai sebesar 71,31% yang berdampak pada pencapaian laba BPR yang
tidak tercapai karena menurunnya kemampuan BPR dalam mencetak laba sehingga
per 31 Desember 2017 BPR masih dalam keadaan merugi sebesar Rp145.526 ribu
dari yang ditargetkan adalah menghasilkan laba sebesar Rp471.109 ribu pada posisi
Desember 2017.
3 Permasalahan Utama Sependapat dengan temuan
OJK. BPR mengakui
Berdasarkan root cause analysis, permasalahan utama BPR adalah belum
lemahnya SDM yang dimiliki

-4-
KONFIRMASI TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN UMUM
PT BPR FAJAR WARAPASTIKA
POSISI LAPORAN 28 FEBRUARI 2018

KOMITMEN / TINDAK
NO TEMUAN / PERMASALAHAN TANGGAPAN BANK
LANJUT

berjalannya penerapan tata kelola yang baik dan manajemen risiko mengakibatkan sehingga tidak maksimalnya
lemahnya ruang lingkup pengendalian internal BPR, sehingga BPR terekspos risiko operasional BPR

yang cukup tinggi pada risiko kredit, risiko operasional dan Risiko Kepatuhan, hal
ini tercermin dari: (1) Struktur organisasi belum menyesuaikan dengan ketentuan
tata kelola (2) Ketentuan internal (SOP) yang belum lengkap dalam mengatur seluruh
kegiatan operasional,(2) Lemahnya pengawasan aktif dari pejabat dan Direksi dalam
melakukan supervisi/Aproval, (3) Kompetensi pegawai yang belum memahami
dengan baik tugas sesuai jobdesk dan lemahnyapemahaman dari seluruh pegawai
pentingnya pengendalian internal dalam memitigasi risiko yang melekat pada
kegiatan operasional kantor.

MANAJEMEN
1 Ruang Lingkup Pengendalian Internal Sependapat dengan temuan - Akan menyempurnakan
OJK. BPR akan segera struktur organisasi
a. Pemenuhan Struktur dan jobdesk
melakukan perekrutan - Akan melakukan
- Struktur organisasi yang ada belum menggambarkan keseluruhan kegiatan sesuai dengan arahan OJK penambahan SDM yang
operasional kantor karena masih terdapat fungsi yang belum ada pada struktur agar, kualitas SDM yang berkualitas melalui
organisasi yaitu fungsi administrasi kredit/Legal,fungsi penagihan dan IT sesuai dengan kebutuhan rekrutmen terbukadengan
BPR. tahapan menilai
- Adanya beberapa posisi jabatan yang kosong dalam struktur organisasi yaitu
kemampuan umum
petugas satuan SPI, Kepala Bagian Operasional, Kepala Kantor Kas dan perbankan, psikotes dan
Customer service yang mengakibatkan adanya rangkap jabatan. wawancara. Hasilnya akan
disampaikan paling lambat
- Besarnya tugas dan kewenangan dari analisa kredit marketing,analis,admin
31 Agustus 2018.

-5-
KONFIRMASI TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN UMUM
PT BPR FAJAR WARAPASTIKA
POSISI LAPORAN 28 FEBRUARI 2018

KOMITMEN / TINDAK
NO TEMUAN / PERMASALAHAN TANGGAPAN BANK
LANJUT

kredit dan kolektor dapat menimbulkan risiko adanya penyalahgunaan - Akan membuat dan
kewenangan menyempurnakan seluruh
SOP yang mencakup
b. Kecukupan SOP dan pemahaman terhadap SOP
seluruh kegiatan
- Ketentuan Internal/SOP yang ada saat ini belum mencakup keseluruhan operasional bank dan akan
kegiatan operasional BPR meliputi kegiatan operasional kantor kas dan kegiatan dilaporkan kepada OJK
paling lambat 31 Agustus
penghimpunan dana.
2018
- Ketentuan Internal/SOP yang ada tidak sesuai dengan ruang lingkup
operasional BPR sehingga sulit dipahami dan diimplementasikan, hal ini
dikarenakan SOP dibuat bukan secara khusus untuk BPR Fajar Warapastika.
- Pemahaman pegawai terhadap pentingnya pengendalian internal masih rendah
tercermin dari masih lemahnya pemahaman terhadap prosedur kerja dan risiko-
risiko yang melekat dalam pekerjaannya, hal ini dikarenakan masih kurangnya
manajemen dalam memberikan edukasi kepada pegawai tercermin dari tidak
adanya pemberian sosialisasi/pelatihan kepada seluruh pegawai tentang
pentingnya penguatan ruang lingkup pengendalian internal dalam menghindari
adanya kecurangan (Fraud) serta media kampanye yang dapat menjadi tools
sebagai pengingat pada sekitar ruang kerja.
c. Pengawasan Aktif Pengurus (alat pantau dan rapat,SK Dir)
- BPR belum secara khusus mengadakan rapat pengurus membahas
permasalahan strategis yang ada di BPR dikarenakan selama ini yang dilakukan

-6-
KONFIRMASI TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN UMUM
PT BPR FAJAR WARAPASTIKA
POSISI LAPORAN 28 FEBRUARI 2018

KOMITMEN / TINDAK
NO TEMUAN / PERMASALAHAN TANGGAPAN BANK
LANJUT

rapat diadakan melibatkan seluruh karyawan, selain itu rapat-rapat yang


diadakan lebih membahas permasalahan bisnis BPR/Kinerja Keuangan namun
belum membahas tentang ruang lingkup pengendalian internal BPR meliputi
kecukupan struktur organisasi, ketersediaan SOP serta kepatuhan BPR
terhadap ketentuan.
- Pengurus dalam setiap membuat kebijakan strategis belum mempertimbangkan
dari sisi risiko, hal ini mengakibatkan beberapa kebijakan yang dikeluarkan
belum terdapat kajian manajemen risiko yang berakibat pada tingginya risiko
yang dihadapi BPR hal ini terjadi pada kebijakan adanya pickup service terhadap
penghimpunan dana dan angsuran kredit.

-7-
KONFIRMASI TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN UMUM
PT BPR FAJAR WARAPASTIKA
POSISI LAPORAN 28 FEBRUARI 2018

KOMITMEN / TINDAK
NO TEMUAN / PERMASALAHAN TANGGAPAN BANK
LANJUT

2 Pengawasan aktif Pengurus Terhadap Pemenuhan Ketentuan Sependapat dengan temuan - Akan menyampaikan calon
Lemahnya komitmen BPR dalam pemenuhan terhadap ketentuan tercermin dari OJK. BPR akan segera Direktur Kepatuhan paling
melengkapi pejabat yang lambat 30 April 2018
banyaknya pemenuhan struktur yang diamanatkan oleh ketentuan POJK No.4
membawahi fungsi audit - Akan menunjuk Pejabat
Tentang Penerapan Tata Kelola tidak dilengkapi sesuai dengan jangka waktu yang internal, fungsi manajemen Eksekutif sesuai ketentuan
ditetapkan, selain itu surat pembinaan yang diberikan oleh OJK berupa sanksi resiko dan kepatuhan. Dan dan dilaporkan paling
segera akan di laporkan ke lambat 31 Agutus 2018
teguran tertulis belumditindaklanjuti dengan baik untuk pemenuhannya.
OJK. - Akan membuat pedoman
- Direktur yang membawahi fungsi kepatuhan (Pasal 51) dan tata tertib kerja dan
- Penunjukan Pejabat yang membawahi fungsi audit internal, fungsi manajemen dilaporkan paling lambat
risiko dan fungsi kepatuhan (Pasal 11) 31 Agustus 2018

- Pembuatan pedoman tata tertib kerja anggota Direksi (Pasal 19) dan anggota
Dewan Komisaris (Pasal 33)

3 Peran aktif pengurus dalam pemenuhan tindak lanjut hasil audit Sependapat dengan temuan
a. Direksi belum menjalankan fungsinya dalam melakukan evaluasi terhadap OJK. Keterbatasan SDM
yang mampu dan peduli
komitmen atas temuan hasil pemeriksaan seperti yang diamanatkan pada Pasal
dalam membantu direksi
12 POJK No. 04/POJK.03/2015 Tentang Penerapan tata Kelola bagi BPR. Hal ini menyelesaikan temuan hasil
tercermin dari beberapa rapat Direksi dengan karyawan yang dilakukan hanya audit
banyak membahas terkait dengan bisnis utama BPR yaitu pencapaian kredit dan
DPK (marketing) namun tidak pernah membahas terkait dengan kehadalan
pengendalian internal pada semua kantor dan tidak pernah membahas tentang

-8-
KONFIRMASI TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN UMUM
PT BPR FAJAR WARAPASTIKA
POSISI LAPORAN 28 FEBRUARI 2018

KOMITMEN / TINDAK
NO TEMUAN / PERMASALAHAN TANGGAPAN BANK
LANJUT

progress pemenuhan terhadap hasil Audit.


b. Komisaris belum menjalankan fungsinya dalam melakukan evaluasi terhadap
komitmen atas temuan hasil pemeriksaan seperti yang diamanatkan pada Pasal
30 POJK No. 04/POJK.03/2015 Tentang Penerapan tata Kelola bagi BPR. Hal ini
tercermin dari beberapa rapat Komisaris yang dilakukan tidak pernah membahas
tentang progress pemenuhan terhadap hasil Audit.

4 Penerapan Manajemen Risiko Pada BPR Sependapat dengan temuan Akan menunjuk Pejabat
BPR belum menerapkan manajemen risiko dalam kegiatan operasionalnya karena OJK. Kurangnya kualitas Eksekutif sesuai ketentuan
SDM yang di miliki BPR dan dilaporkan paling lambat
belum adanya penunjukan petugas yang menangani fungsi tersebut, hal ini tidak 31 Agutus 2018
sehingga terjadi kekosongan
sesuai dengan ketentuan Pasal 2 ayat (1) POJK 13/POJK.03/2015 Tentang pada jabatan yang
Penerapan Manajemen Risiko yang mewajibkan kepada BPR untuk menerapkan membawahan fungsi
manajemen resiko.
Manajemen Risiko paling sedikit meliputi: (1) Pengawasan Direksi dan Dewan
Komisaris. (2) Kecukupan kebijakan, prosedur, dan limit (kebijakan dan prosedur
Manajemen Risiko serta penetapan limit) (3) Kecukupan proses dan sistem (proses
identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian Risiko) dan sistem
informasi Manajemen Risiko. (4) Sistem pengendalian intern yang menyeluruh.
Dikarenakan batas waktu penerapan sudah melewati jangka waktu pemenuhan yang
telah ditentukan paling lambat 31 Desember 2017 BPR dapat dikenakan sanksi
administrative.

-9-
KONFIRMASI TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN UMUM
PT BPR FAJAR WARAPASTIKA
POSISI LAPORAN 28 FEBRUARI 2018

KOMITMEN / TINDAK
NO TEMUAN / PERMASALAHAN TANGGAPAN BANK
LANJUT

5 Fungsi Pengawasan Dewan Komisaris Sependapat dengan temuan Kedepannya Dewan Komisaris
Berdasarkan penelitian terhadap pelaksanaan fungsi dan tugas Dewan Komisaris, OJK, dengan pergantian akan menjalankan fungsinya
komisaris, diharapkan fungsi dengan melakukan evaluasi
diketahui belum optimalnya fungsi pengawasan Komisaris dalam memastikan
dan tugas dewan komisaris penerapan tata kelola yang
penerapan tata kelola yang baik pada BPR, yaitu terkait dengan: akan lebih optimal sesuai baik pada BPR
a. Memastikan terselenggaranya penerapan tata kelola pada setiap kegiatan usaha dengan tata kelola yang baik.
BPR di seluruh tingkatan atau jenjang organisasi
b. Memastikan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, memberikan nasihat
kepada Direksi, dan evaluasi realisasi rencana bisnis BPR
c. Mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis
BPR.

6 Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Sependapat dengan temuan Akan menunjuk Pejabat


Dalam rangka penerapan fungsi kepatuhan sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK. Eksekutif yang membawahkan
BPR belum mempunyai SDM fungsi kepatuhan dan
Otoritas Jasa Keuangan Nomor 4/POJK.03/2016 tanggal tentang Penerapan Tata dilaporkan paling lambat 31
yang dianggap
Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat, BPR belum memiliki Pejabat Eksekutif Agustus 2018
mampu/pantas untuk
Melaksanakan Fungsi Kepatuhan. Hal ini mengakibatkan tingginya risiko pada BPR menjadi Pejabat Eksekutif
yang membawahkan fungsi
dalam mematuhi ketentuan yang berlaku dan berdampak pada pengenaan sanksi
kepatuhan.
dari otoritas baik sanksi administratif maupun sanksi denda,dikarenakan:
a. Belum terdapat bagian yang untuk melakukan review secara berkala terhadap
ketentuan internal BPR baik Sisdur maupun Surat Keputusan Direksi agar dapat

- 10 -
KONFIRMASI TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN UMUM
PT BPR FAJAR WARAPASTIKA
POSISI LAPORAN 28 FEBRUARI 2018

KOMITMEN / TINDAK
NO TEMUAN / PERMASALAHAN TANGGAPAN BANK
LANJUT

mencakup keseluruhan kegiatan operasional BPR dalam rangka memastikan


bahwa masing-masing unit kerja sudah melakukan penyesuaian ketentuan intern
dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan
lain yang relevan.
b. Belum terdapat bagian yang melaksanakan sosialisasi dan pelatihan
berkelanjutan kepada seluruh unit kerja terkait mengenai peraturan otoritas jasa
keuangan terkini dan peraturan perundang-undangan lain yang relevan, sesuai
dengan SE OJK Nomor 6/SEOJK.03/2016 tanggal 10 Maret 2016 tentang
Penerapan Fungsi Kepatuhan Bagi Bank Perkreditan Rakyat.
c. Belum terdapat bagian yang memantau dan menjaga kepatuhan BPR terhadap
seluruh komitmen yang dibuat oleh BPR kepada Otoritas Jasa Keuangan dan
otoritas lain. Berdasarkan hasil review terhadap pemenuhan komitmen hasil
pemeriksaan tahun 2017 masih ditemukan kesalahan yang berulang pada
pemeriksaan tahun 2018.
7 Pemenuhan Jumlah Minimum Komisaris Sependapat dengan temuan Akan menyampaikan calon
Berdasarkan penelitian terhadap struktur organisasi BPR, diketahui bahwa masih OJK. Komisaris paling lambat
Calon komisaris yang 31Agustus 2018
terdapat kekurangan formasi pengurus dimana BPR hanya memiliki 1 (satu)
direncanakan akan diajukan
Komisaris yakni Komisaris Utama (Sdri. Wati Rahmi Ria). Hal ini tidak sesuai dengan belum mendapat sertifikasi
Pasal 28 ayat (1) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 20/POJK.03/2014 profesi komisaris
tanggal 31 Maret 2014 tentang Bank Perkreditan Rakyat yakni anggota

- 11 -
KONFIRMASI TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN UMUM
PT BPR FAJAR WARAPASTIKA
POSISI LAPORAN 28 FEBRUARI 2018

KOMITMEN / TINDAK
NO TEMUAN / PERMASALAHAN TANGGAPAN BANK
LANJUT

Komisarispaling sedikit berjumlah 2 (dua) orang dan salah satu diantaranya


menjabat sebagai Komisaris Utama.
8 Operasional Kantor Kas Tridatu Sependapat dengan temuan - Akan melakukan
Berdasarkan pemeriksaan terhadap operasional kantor kas Tridatu, diketahui OJK dan akan segera di penambahan SDM dan
tindak lanjuti akan menyampaikan
terdapat beberapa kelemahan-kelemahan yakni sebagai berikut:
progress perekrutan SDM
a. Terdapat kekosongan jabatan pada Kepala Kantor Kas mengakibatkan adanya paling lambat 31 Agustus
rangkap jabatan yang dilakukan oleh bagian tabungan/deposito sehingga 2018
- Akan melengkapi CCTV
menimbulkan risiko mengingat petugas tabungan memiliki tugas dalam
pada kantor kas paling
melakukan pickup service keluar kantor dan tidak dapat selalu berada di kantor lambat 31 Mei 2018.
untuk melakukan validasi suatu transaksi. - Akan melakukan
b. Kantor kas belum dilengkapi dengan fasilitas keamanan cctv dalam memonitoring pemusnahan buku
tabungan yang telah
kondisi operasional kantor. diganti.
c. Berdasarkan pemeriksaan kas (cash opname) diketahui terdapat beberapa
pergantian buku tabungan yang tanpa disertai dengan berita acara. Selain itu
buku tabungan yang lama belum di musnahkan.

9 Pengunduran Diri Komisaris Sependapat dengan temuan Akan melaporkan


BPR telah memberhentikan Komisaris melalui RUPS namun belum ada pelaporan OJK., akan segera di pengunduran diri dewan
laporkan ke OJK komisaris paling lambat 30
pemberhentian tersebut kepada Otoritas Jasa Keuangan. Sesuai pasal 32 ayat (2)
April 2018

- 12 -
KONFIRMASI TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN UMUM
PT BPR FAJAR WARAPASTIKA
POSISI LAPORAN 28 FEBRUARI 2018

KOMITMEN / TINDAK
NO TEMUAN / PERMASALAHAN TANGGAPAN BANK
LANJUT

POJK 20/POJK.03/2014 tentang Bank Perkreditan Rakyat disebutkan bahwa BPR


wajib menyampaikan laporan pemberhentian anggota Direksi dan/atauanggota
Dewan Komisaris kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lama 10(sepuluh) hari kerja
sejak pemberhentian dinyatakan efektif, disertai denganalasan pemberhentian.
Adapun pemberhentian Komisaris yang belum dilaporkan yaitu:
No Nama Tanggal RUPS
1 Sdr. Hi Ahmad Sukadi 21 November 2017
2 Sdr. Drs. Hi. M Taufiq MM 21 Februari 2018
.
PERKREDITAN
1 Temuan Berulang Perkreditan Sependapat dengan temuan Akan melakukan monitoring
Berdasarkan pemeriksaan diketahui terdapat temuan yang tidak ditindaklanjuti dan OJK, BPR akan segera temuan hasil pemeriksaan
memperbaiki kesalahan secara berkala dan
tidak dijadikan perhatian oleh BPR sebagaiman komitmen tindak lanjut perbaikan
tersebut agar tidak kembali menyampaikan penyelesaian
paling lambat 31 Desember 2017, antara lain sebagai berikut: terjadi temuan berulang temuan hasil pemeriksaan
1. Persetujuan Atas Kebijakan dan Prosedur Perkreditan paling lambat tanggal 31 Mei
2018
Buku pedoman kebijakan/Standar Operasional Prosedur perkreditan BPR yang
dikeluarkan pada tanggal 31 Juli 2015 belum disetujui oleh Direksi dan
Komisaris sebagaimana sesuai dengan Pasal 2A Peraturan Bank Indonesia Nomor
13/26/PBI/2011 tentang KAP dan Pembentukan PPAP BPR diatur bahwa
kebijakan perkreditan wajib mendapat persetujuan komisaris dan Direksi

- 13 -
KONFIRMASI TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN UMUM
PT BPR FAJAR WARAPASTIKA
POSISI LAPORAN 28 FEBRUARI 2018

KOMITMEN / TINDAK
NO TEMUAN / PERMASALAHAN TANGGAPAN BANK
LANJUT

2. Pemberian Kredit Kepada Pihak Terkait


Pemberian kredit kepada pihak terkait belum terdapat persetujuan dari salah
satu Dewan Komisaris sebagaimana ketentuan Peraturan Bank Indonesia Nomor
11/13/PBI/2009 tanggal 17 April 2009 tentang Batas Maksimum Pemberian
Kredit (BMPK) BPR Pasal 6 yang mengatur bahwa penyediaan dana dalam bentuk
kredit kepada pihak terkait wajib memperoleh persetujuan dari 1 (satu) anggota
Direksi dan 1 (satu) orang anggota Dewan Komisaris BPR;
No Debitur Jabatan Plafon
1. Rudi Surjaasmadjaja Direktur Utama Rp180.000.000,-
2. Tuti Zuhariyah Direktur Rp144.000.000,-
3. Deddy Sumadipradja Kabag Kredit (PE) Rp60.000.000,-
4. Merdias AO/Kakak dari Direktur Rp60.000.000,-
Utama

3. Pemberian kredit kepada pihak terkait tidak menjelaskan secara spesifik tujuan
penggunaan pemberian kredit, analisa kredit hanya menjelaskan tujuan
penggunaan adalah konsumtif, sedangkan apabila mengacu pada PBI Nomor
11/13/PBI/2009 tersebut di atas, pengecualian BMPK kredit hanya untuk kredit
yang bertujuan untuk kesejahteraan yaitu untuk biaya sekolah, biaya
pengobatan/sakit, biaya kontrak rumah, cicilan rumah, uang muka pembelian
rumah, biaya pernikahan dan pembelian kendaraan bermotor.

- 14 -
KONFIRMASI TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN UMUM
PT BPR FAJAR WARAPASTIKA
POSISI LAPORAN 28 FEBRUARI 2018

KOMITMEN / TINDAK
NO TEMUAN / PERMASALAHAN TANGGAPAN BANK
LANJUT

No Debitur Jabatan Plafon


1. Rudy Suryaasmadjaya Direktur Utama Rp180.000.000,00
2. Deddy Sumadipradja Kabag Kredit (PE) Rp60.000.000,00
2 Analisa Jaminan Sependapat dengan temuan
Berdasarkan pemeriksaan terhadap sample dokumen kredit, terdapat kelemahan- OJK. BPR akan
menyesuaikan buku
kelemahan dalam analisa jaminan yang tidak sesuai dengan buku pedoman
pedoman kebijakan
kebijakan perkreditan BPR yang dikeluarkan pada tanggal 31 Juli 2015 dan hal ini perkreditan agar sesuai
telah menjadi salah satu temuan pemeriksaan OJK sebelumnya dengan komitmen dengan lingkungan bisnis
yang ada di wilayah
perbaikan paling lambat 31 Desember 2017, namun pada pemeriksaan dokumen
operasional BPR
pemberian kredit di tahun 2018 belum ditindaklanjuti oleh BPR, antara lain sebagai
berikut:
1. Sesuai dengan buku pedoman tersebut, diatur bahwa untuk penilaian jaminan
dilakukan analisa dari berbagai aspek misal jika jaminan merupakan bangunan,
dianalisa dari akses jalan masuk hingga keadaan lingkungan sekitar apabila
kendaraan bermotor dianalisa dari kondisi hingga pemakai kendaraan, dan telah
terlampir format penilaian jaminan di pedoman tersebut namun tidak diterapkan
dalam proses pemberian kredit.
Contoh : Husban, Suryana, Suyadi

2. Sesuai dengan buku pedoman tersebut, informasi nilai pasar wajib bersumber
dari minimal dari 3 sumber data, namun analisa yang dilakukan BPR saat ini

- 15 -
KONFIRMASI TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN UMUM
PT BPR FAJAR WARAPASTIKA
POSISI LAPORAN 28 FEBRUARI 2018

KOMITMEN / TINDAK
NO TEMUAN / PERMASALAHAN TANGGAPAN BANK
LANJUT

tidak didasari darimana sumber data harga berasal dan hanya 1 sumber harga
yang dijelaskan.
Contoh : Husban, Suryana, Suyadi

3. Pengambilan foto jaminan kredit, sesuai dengan pedoman diatur


bahwapengambilan foto jaminan kredit dilakukan dari 4 (empat) sisi, tampak
depan, tampak samping, tampak lingkungan dan tampak dalam, namun
penerapannya hanya terdapat foto tampak depan jaminan.
Contoh : Husban, Suryana, Suyadi
3 Kredit Pihak Terkait Sependapat dengan temuan
Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen pemberian kredit kepada pihak terkait, OJK, BPR Akan
menyesuaikan jangka waktu
diketahui adanya kelemahan dan pelanggaran sebagai berikut:
pemberian kredit dengan
1. Jangka waktu pemberian kredit kepada Pengurus belum menyesuaikan dengan masa jabatan pengurus.
masa jabatan Pengurus, yaitu:
Nama Keterangan
Tuti Zuhariyah Jatuh Tempo Kredit pada Desember
2021 sedangkan masa jabatan berakhir
pada Maret 2021.
Rudy Asmadjaja Jatuh Tempo Kredit pada tahun 2027
sedangkan masa jabatan berakhir pada
tahun 2022.

- 16 -
KONFIRMASI TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN UMUM
PT BPR FAJAR WARAPASTIKA
POSISI LAPORAN 28 FEBRUARI 2018

KOMITMEN / TINDAK
NO TEMUAN / PERMASALAHAN TANGGAPAN BANK
LANJUT

2. Terdapat pemberian kepada pihak terkait namun dilaporkan pihak tidak terkait
sebagaimana laporan form 06 kolom keterkaitan dicantumkan angka 2 tidak
terkait, yaitu:
Nama Debitur Keterangan
Tuti Zuhariyah Direktur BPR
Dedi Sumadi Pradja Kepala Bagian Kredit
Merdias Marketing dan Kakak dari Direktur
Utama

3. Terdapat Kredit kepada pihak tidak terkait namun dilaporkan sebagai kredit
pihak terkait:
Nama Debitur No rekening
Kasmirah 101010010005331
4 Analisa Kredit Sependapat dengan temuan
Berdasarkan pemeriksaan dokumen kredit diketahui terdapat beberapa kelemahan OJK, ke depannya akan
dilakukan pengecekan idep
dalm proses perkreditan BPR:
untuk setiap nasabah.
1. BPR telah memiliki akses untuk melakukan pengecekan SLIK sejak awal bulan Dan dilakukan analisa
Februari 2018, namun pengecekan hanya dilakukan untuk kredit baru saja, menyeluruh terhadap proses
pemberian kredit
tidak untuk kredit perpanjangan yang sebelumnya juga tidak pernah dilakukan
pengecekan SID;

- 17 -
KONFIRMASI TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN UMUM
PT BPR FAJAR WARAPASTIKA
POSISI LAPORAN 28 FEBRUARI 2018

KOMITMEN / TINDAK
NO TEMUAN / PERMASALAHAN TANGGAPAN BANK
LANJUT

Contoh : Agus Setyabudi, Abdurrohman, Suryana


2. BPR hanya melakukan analisa terhadap sumber pengembalian kredit, tidak
melakukan analisa kebutuhan modal kerja melalui proyeksi arus kas,
perhitungan perputaran modal kerja, analisa laporan keuangan, analisa
horizontal dan vertical, analisa perhitungan biaya (efisiensi), analisa rasio
keuangan, dan analisa risiko sebagaimana tahapan analisa keuangan yang
tercantum dalam Standar Operasional Prosedur Perkreditan BPR tanggal 31 Juli
2015;
DANA DAN APU PPT
1 Pengawasan Aktif Direksi terhadap APU PPT Sependapat dengan temuan
Pengawasan aktif Direksi terhadap penerapan program APU PPT sebagaimana diatur OJK, kedepannya direksi
akan melakukan
dalam POJK No 12/POJK.01/2017 tentang Penerapan Program APU dan PPT di
mendokumentasikan setiap
Sektor Jasa Keuangan masih lemah yang tercermin dari tidak adanya pengawasan terhadap
dokumentasi/kegiatan atas pengawasan aktif Direksi pada poin-poin berikut: penerapan program APU
PPT.
a. mengusulkan kebijakan dan prosedur tertulis yang bersifat strategis mengenai
dan akan mengagendakan
penerapan program APU dan PPT kepada Dewan Komisaris; pelatihan yang berkaitan
b. memastikan penerapan program APU dan PPT dilaksanakan sesuai dengan dengan penerapan program
kebijakan dan prosedur tertulis yang telah ditetapkan; APU dan PPT pada semester
ke dua tahun 2018
c. melakukan pengawasan atas kepatuhan unit kerja dalam menerapkan program
APU dan PPT;

- 18 -
KONFIRMASI TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN UMUM
PT BPR FAJAR WARAPASTIKA
POSISI LAPORAN 28 FEBRUARI 2018

KOMITMEN / TINDAK
NO TEMUAN / PERMASALAHAN TANGGAPAN BANK
LANJUT

d. memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tertulis mengenai penerapan program


APU dan PPT sejalan dengan perubahan dan pengembangan produk, jasa, dan
teknologi di sektor jasa keuangan serta sesuai dengan perkembangan modus
Pencucian Uang dan/atau Pendanaan Terorisme; dan
e. memastikan bahwa seluruh pegawai, khususnya pegawai dari satuan kerja
terkait dan pegawai baru, telah mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan
penerapan program APU dan PPT secara berkala.
2 Pengawasan Aktif Direksi dan Dewan Komisaris terhadap Pelaksanaan APU PPT Sependapat dengan temuan
Pengawasan aktif Direksi dan Dewan Komisaris belum sesuai dengan POJK Nomor OJK. Kedepannya direksi
dan komisaris secara
12/POJK.01/2017 tentang Penerapan Program APU dan PPT di Sektor Jasa
bersama – sama akan
Keuangan, dimana tercermin dari belum adanya dokumen tertulis ataupun risalah mengawasi pelaksanaan APU
rapat membahas terkait dengan pengawasan APU dan PPT dimana pada pasal 5 PPT
ketentuan tersebut di atas penerapan program APU dan PPT sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) paling sedikit meliputi:
a. pengawasan aktif Direksi dan Dewan Komisaris;
b. kebijakan dan prosedur;
c. pengendalian intern;
d. sistem informasi manajemen; dan
e. sumber daya manusia dan pelatihan.

- 19 -
KONFIRMASI TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN UMUM
PT BPR FAJAR WARAPASTIKA
POSISI LAPORAN 28 FEBRUARI 2018

KOMITMEN / TINDAK
NO TEMUAN / PERMASALAHAN TANGGAPAN BANK
LANJUT

3 Unit Kerja APU PPT Sependapat dengan temuan Akan menunjuk Pejabat
BPR belum menunjuk pejabat/unit kerja sebagai penanggung jawab atas penerapan OJK. Direksi akan segera Eksekutif penanggung jawab
menunjuk unit kerja yang program APU dan PPT dan
program APU dan PPT dimana hal ini tidak sesuai dengan pasal 8 ayat (1) POJK No dilaporkan paling lambat 31
bertanggung jawab APU PPT
12/POJK.01/2017 tentang Penerapan Program APU dan PPT di Sektor Jasa Mei 2018

Keuangan dimana PJK wajib membentuk unit kerja khusus dan/atau menunjuk
pejabat sebagai penanggung jawab penerapan program APU dan PPT, pada kantor
pusat dan kantor cabang.
4 Selisih Saldo Buku Tabungan Sependapat dengan temuan Akan melakukan rekonsiliasi
Berdasarkan hasil pemeriksaan pada buku tabungan, terdapat buku tabungan yang OJK. Direksi akan terhadap seluruh nasabah
mengawasi secara intensif, yang masih memiliki buku
mutasinya tidak dicetak melalui sistem namun ditulis tangan oleh petugas collection.
untuk pergantian buku tabungan yang mutasinya
Berdasarkan hasil pemeriksaan pada Kantor Kas Tridatu, terdapat perbedaan saldo tabungan nasabah kantor ditulis tangan.
buku tabungan antara yang ditulis tangan oleh petugas Collection Kantor Kas Tridatu kas Tridatu dan memastikan
nasabah tidak merasa
dengan yang dicetak sesuai sistem. Hal ini dikarenakan selama ini pencatatan saldo
kecewa dengan penyesuaian
buku tabungan yang ditulis oleh collection tidak menyesuaikan yang ada pada sistem saldo yang akan dilakukan
namun hanya perhitungan manual oleh petugas sehingga tidak sama antara sistem
dengan pencatatan manualdengan contoh nasabah sebagai berikut:
No Nama Tanggal Saldo Saldo Sistem Saldo Tulisan
1 Sueny 12-04-2018 1.111.427 1.140.683
2 Sri Hastuti 16-04-2018 2.635.030 2.713.512
3 Junariyah 30-11-2017 402.836 376.144

- 20 -
KONFIRMASI TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN UMUM
PT BPR FAJAR WARAPASTIKA
POSISI LAPORAN 28 FEBRUARI 2018

KOMITMEN / TINDAK
NO TEMUAN / PERMASALAHAN TANGGAPAN BANK
LANJUT

4 Sisyanto 16-04-2018 364.378 363.982


Atas adanya perbedaan saldo tersebut dapat mengakibatkan BPR terekspos risiko
operasional. Direkomendasikan kedepannya tidak ada lagi buku tabungan yang
ditulis tangan oleh petugas collection untuk menghindari adanya penyalahgunaan
oleh petugas. Selain itu, BPR agar menginventarisir seluruh nasabah tabungan yang
buku tabungannya masih ditulis tangan dan menyesuaikannya dengan saldo yang
ada pada sistem.
5 Penggantian Buku Tabungan Sependapat dengan temuan
Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas collection Kantor Kas Tridatu, saat ini OJK, BPR akan mengawasi
pergantian buku tabungan.
BPR dalam tahap mengganti buku tabungan nasabah dengan saldo yang masih
ditulis tangan dengan buku tabungan yang sudah dicetak saldonya melalui sistem.
Namun, pada saat penukaran buku tabungan tersebut tidak disertai dengan berita
acara serah terima dan nasabah menerima kesesuaian saldo. Adapun nasabah
Kantor Kas Tridatu yang telah dilakukan penukaran buku tabungan antara lain:
No Nama Nomor Rekening
1 Tina Sriwidayanti 0011011009587
2 Muayah 0011011009656
3 Siti Fatonah 0011011008893
4 Afnan Miftahul 0011011009083
5 Sindra Feri 0011011006662

- 21 -
KONFIRMASI TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN UMUM
PT BPR FAJAR WARAPASTIKA
POSISI LAPORAN 28 FEBRUARI 2018

KOMITMEN / TINDAK
NO TEMUAN / PERMASALAHAN TANGGAPAN BANK
LANJUT

6 Sumirah 0011011002325
7 Umi Mukminah 0011011008756
8 Tulus 0011011006673
9 Diky Pratama 0011011002215
BPR diharapkan agar melengkapi seluruh penggantian buku tabungan dengan berita
acara serah terima dan surat pernyataan bahwa nasabah menyetujui saldo tabungan
sesuai buku tabungan tersebut. Setelah itu, buku tabungan yang sudah tidak
terpakai segera dimusnahkan untuk menghindari penyalahgunaan.
6 Titipan Buku Tabungan Sependapat dengan temuan BPR akan menghubungi
Berdasarkan hasil pemeriksaan pada Kantor Kas Tridatu, terdapat titipan buku OJK, direksi akan nasabah untuk segera
menghubungi nasabah mengambil buku tabungan
tabungan nasabah yang sudah lama tidak diambil sejak transaksi terakhir sebagai
untuk mengmbalikan buku tersebut
berikut: tabungan tersebut dan
No Nama Nomor Rekening Transaksi Terakhir memastikan tidak terjadi
kembali di kemudian hari
1 Ida Hertiyati 0011011009383 5 Maret 2018
2 Susanti 0011011009730 9 Maret 2018
3 Tengku Devi 0011011007986 15 Maret 2018
Novitasari
4 Sudarno 0003463 3 April 2018
BPR diharapkan agar segera menghubungi nasabah untuk segera mengambil buku
tabungan tersebut untuk menghindari adanya penyalahgunaan oleh

- 22 -
KONFIRMASI TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN UMUM
PT BPR FAJAR WARAPASTIKA
POSISI LAPORAN 28 FEBRUARI 2018

KOMITMEN / TINDAK
NO TEMUAN / PERMASALAHAN TANGGAPAN BANK
LANJUT

petugas/karyawan lain.
7 Monitoring Slip Setoran Sependapat dengan temuan Akan melakukan penomoran
OJK. BPR akan mulai terhadap slip setoran dan akan
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap slip setoran, diketahui bahwa BPR belum
menjalankan fungsi memonitoring penggunaan slip
melakukan penomoran terhadap slip setoran dan belum memonitor atas penomoran slip setoran, agar setoran oleh petugas.
penggunaannya. Hal ini dapat menimbulkan risiko penyalahgunaan dimana saat ini meminimalisir risiko Akan disampaikan kepada
penyalahgunaan OJK paling lambat 30 Mei
BPR melakukan jemput bola untuk pengambilan tabungan maupun angsuran.
2018.
BIAYA-BIAYA
1 Biaya Perjalanan Dinas Sependapat dengan temuan
- Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap biaya perjalanan dinas, tidak ditemukan OJK. Direksi akan
menyesuaikan SK yang telah
adanya dokumen pendukung terkait dengan adanya perjalanan dinas yang
ada, dan akan melengkapi
dilakukan Direksi maupun karyawan. Dalam hal adanya pengeluaran terkait setiap perjalanan dinas
perjalanan dinas, hendaknya dilengkapi dengan surat tugas ataupun dokumen dengan surat tugas
pendukung lain yang menunjukkan adanya keperluan yang berkaitan dengan BPR.
- Biaya perjalanan dinas yang didapatkan Direksi sebagaimana diatur dalam Surat
Edaran Direksi PT BPR Fajar Warapastika Nomor 004/FWP/Kep-Dir/2017 tentang
Ketentuan Pembayaran Uang Perjalanan Dinas, Uang Pendidikan, Uang Lembur
adalah sebesar Rp135.000 namun berdasarkan hasil pemeriksaan pada biaya
perjalanan dinas Direktur Utama pada bulan Februari 2018, yang diberikan adalah
sebesar Rp130.000. Apabila dirasa biaya perjalanan dinas sebesar Rp130.000
sudah mencukupi, maka dapat dilakukan perubahan Surat Edaran Direksi untuk

- 23 -
KONFIRMASI TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN UMUM
PT BPR FAJAR WARAPASTIKA
POSISI LAPORAN 28 FEBRUARI 2018

KOMITMEN / TINDAK
NO TEMUAN / PERMASALAHAN TANGGAPAN BANK
LANJUT

mengakomodir hal tersebut.


- Pada tanggal 20 Oktober 2017, terdapat biaya perjalanan dinas untuk karyawan
atas nama Hengky dan Rusli sebesar Rp100.000 namun berdasarkan Surat Edaran
Direksi PT BPR Fajar Warapastika Nomor 004/FWP/Kep-Dir/2017 tentang
Ketentuan Pembayaran Uang Perjalanan Dinas, Uang Pendidikan, Uang Lembur
biaya perjalanan dinas untuk karyawan adalah sebesar Rp95.000 per orang.

2 Kelemahan Pencatatan Biaya Sependapat dengan temuan


- Terdapat pembelian makan siang yang dicatat sebagai biaya perjalanan dinas pada OJK. Kedepannya direksi
akan lebih ekstra dalam
tanggal 21 November 2017 sebesar Rp152.000. Pencatatan biaya makan tersebut
mengawasi bon yang
belum ada dasar ketentuan yang mengatur terkait batasan harga bagi masing- digunakan dalam pencatatan
masing jabatan. Sesuai dengan Surat Edaran Direksi PT BPR Fajar Warapastika biaya
Nomor 004/FWP/Kep-Dir/2017 tentang Ketentuan Pembayaran Uang Perjalanan
Dinas, uang makan yang diatur hanya uang makan lembur di hari libur dan pada
saat tutup buku. Selain itu, tidak terdapat dokumen surat tugas atau dokumen
lain yang menunjukkan pegawai siapa saja yang melakukan perjalanan dinas.
- Terdapat pengeluaran yang sudah dibiayakan namun belum ada dokumen
pendukung baik nota ataupun bentuk pengeluaran lainnya sebagai contoh:

No Transaksi Nominal Tanggal Transaksi


1. Biaya keperluan Rp50.000 23 Februari 2018

- 24 -
KONFIRMASI TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN UMUM
PT BPR FAJAR WARAPASTIKA
POSISI LAPORAN 28 FEBRUARI 2018

KOMITMEN / TINDAK
NO TEMUAN / PERMASALAHAN TANGGAPAN BANK
LANJUT

kantor
2. Biaya perbaikan Rp160.000 26 Februari 2018
gedung kantor
3. Biaya bahan bakar Rp35.000 21 Februari 2018
4. Biaya keperluan Rp48.000 20 Februari 2018
kantor
5. Biaya sumbangan Rp525.000 20 November 2017

Pencatatan biaya tanpa dokumen pendukungdan pencatatan biaya tanpa dasar yang
jelas tersebut belum sejalan dengan Pasal 1 angka 7 POJK Nomor 4/POJK.03/2015
tanggal 31 Maret 2015 Tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat,
yaitu Tata Kelola adalah tata kelola BPR yang menerapkan prinsip-prinsip
keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban
(responsibility), independensi (independency), dan kewajaran (fairness).
LAIN-LAIN
1 Peraturan Perusahaan Sependapat dengan temuan
Terdapat temuan berulang pada pemeriksaan tahun sebelumnya yaitu sesuai pasal OJK, BPR akan segera
menyesuai kan SOP tentang
111 Undang Undang No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Peraturan
ketenagakerjaan agar tidak
Perusahaan sekurang-kurangnya meliputi: terjadi temuan berulang
a. hak dan kewajiban pengusaha;

- 25 -
KONFIRMASI TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN UMUM
PT BPR FAJAR WARAPASTIKA
POSISI LAPORAN 28 FEBRUARI 2018

KOMITMEN / TINDAK
NO TEMUAN / PERMASALAHAN TANGGAPAN BANK
LANJUT

b. hak dan kewajiban pekerja/buruh;


c. syarat kerja;
d. tata tertib perusahaan; dan
e. jangka waktu berlakunya peraturan perusahaan.
Namun berdasarkan penelitian pada Peraturan Perusahaan BPR, tidak terdapat
jangka waktu berlakunya peraturan perusahaan.
2 Teknologi Informasi Sependapat dengan temuan - Akan membuat dan
- BPR belum memiliki Kebijakan dan Prosedur Penyelenggaraan Teknologi Informasi OJK,BPR akan menyusun menyempurnakan seluruh
sebagaimana diatur dalam pasal 13 POJK Nomor 75/POJK.03/2016 tentang SOP TI sesuai dengan POJK SOP yang mencakup
seluruh kegiatan
Standar Penyelenggaraan Teknologi Informasi Bagi Bank Perkreditan Rakyat dan
operasional bank dan akan
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah dimana disebutkan bahwa BPR wajib memiliki dilaporkan kepada OJK
kebijakan dan prosedur penyelenggaraan teknologi informasi dan paling sedikit paling lambat 31 Agustus
2018
meliputi:
- Akan melakukan
 wewenang dan tanggung jawab Direksi, Dewan Komisaris, dan Satuan Kerja penambahan SDM untuk
atau pegawai yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan Teknologi bagian Teknologi Informasi
Informasi; paling lambat 31 Agustus
2018
 pengembangan dan pengadaan;
 operasional Teknologi Informasi;
 jaringan komunikasi;
 pengamanan informasi;

- 26 -
KONFIRMASI TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN UMUM
PT BPR FAJAR WARAPASTIKA
POSISI LAPORAN 28 FEBRUARI 2018

KOMITMEN / TINDAK
NO TEMUAN / PERMASALAHAN TANGGAPAN BANK
LANJUT

 Rencana Pemulihan Bencana;


 audit intern Teknologi Informasi; dan
 kerjasama dengan penyedia jasa Teknologi Informasi

- BPR belum memiliki satuan kerja atau pegawai yang bertanggung jawab atas
penyelenggaraan Teknologi Informasi sebagaimana diatur dalam pasal 12 POJK
Nomor 75/POJK.03/2016 tentang Standar Penyelenggaraan Teknologi Informasi
Bagi Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah dimana
disebutkan bahwa Dalam rangka penyelenggaraan Teknologi Informasi secara
efektif dan efisien, BPR dan BPRS wajib menunjuk satuan kerja atau pegawai yang
bertanggung jawab atas penyelenggaraan Teknologi Informasi dan independen
terhadap kegiatan penghimpunan dana, penyaluran dana, pembukuan, dan/atau
audit intern.
3 Kelemahan Proses Pengadaan Core Banking System Sependapat dengan temuan
Berdasarkan Perjanjian Kerja Sama Nomor 26 antara CV Hexa Anjaya (penyedia jasa OJK. BPR akan melakukan
peninjauan kembali terkait
teknologi informasi) dengan Sdr. Rudy Surjaasmadjaja, diketahui bahwa BPR akan
pergantian core banking
melakukan penggantian Core Banking System dari SIPT (CV Inti Computer) ke system.
Hexacore. Namun masih terdapat kelemahan antara lain:
- BPR belum melakukan analisa terhadap penyedia jasa teknologi informasi untuk
memastikan bahwa penyedia jasa sesuai dengan kualifikasi yang tercantum dalam

- 27 -
KONFIRMASI TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN UMUM
PT BPR FAJAR WARAPASTIKA
POSISI LAPORAN 28 FEBRUARI 2018

KOMITMEN / TINDAK
NO TEMUAN / PERMASALAHAN TANGGAPAN BANK
LANJUT

pasal 16 dan pasal 17 ayat (1). Berdasarkan hasil wawancara, keputusan pengurus
untuk mengganti Core Banking System dikarenakan minimnya supportdari
penyedia jasa teknologi lama yaitu CV Inti Computer.
- Kerjasama yang dilakukan antara penyedia jasa teknologi informasi belum memuat
pokok pokok perjanjian kerja sama sebagaimana diatur dalam POJK Nomor
75/POJK.03/2016 tentang Standar Penyelenggaraan Teknologi Informasi Bagi
Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah dan SEOJK Nomor
15/SEOJK.03/2017 tentang Standar Penyelenggaraan Teknologi Informasi Bagi
Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
- BPR belum mempertimbangkan biaya penyusutan Core Banking System
sebelumnya yaitu SIPT yang nilai bukunya pada bulan Februari 2018 masih
sebesar Rp76.000.000 sehingga apabila nantinya SIPT akan diganti dengan
Hexacore maka BPR harus membiayakan senilai nilai buku SIPT tersebut karena
masa manfaat SIPT sudah habis ketika sudah tidak dipakai kembali.

4 Laporan Publikasi Sependapat dengan temuan


Sesuai dengan PBI Nomor 15/3/PBI/2013 tentang Transparansi Kondisi Keuangan OJK, laporan Publikasi akan
segera di pasang sesuai
Bank Perkreditan Rakyat pasal 10 dijelaskan bahwa “Dalam hal BPR mengumumkan
dengan periode nya
Laporan Keuangan Publikasi dengan menempelkan pada papan pengumuman atau
media lainnya yang mudah dibaca oleh publik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9

- 28 -
KONFIRMASI TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN UMUM
PT BPR FAJAR WARAPASTIKA
POSISI LAPORAN 28 FEBRUARI 2018

KOMITMEN / TINDAK
NO TEMUAN / PERMASALAHAN TANGGAPAN BANK
LANJUT

maka Laporan Keuangan Publikasi wajib Ditempelkan di seluruh kantor BPR; dan
terus menerus ditempelkan sampai dengan jangka waktu pelaporan
berikutnyaNamun, berdasarkan papan pengumuman yang ada di Kantor Kas BPR
Tridatu, diketahui laporan publikasi yang ditempelkan merupakan periode 30Juni
2017, dimana seharusnya adalah periode 30 September 2017.
5 Unit Pengaduan Nasabah Sependapat dengan temuan - Akan menyampaikan
BPR belum melaksanakan hal-hal yang diamanatkan dalam Peraturan Bank OJK, BPR akan menyusun kebijakan tertulis paling
SOP tentang pengaduan lambat 31 Juli 2018.
Indonesia Nomor 10/10/PBI/2008 tanggal 28 Februari 2008 tentang Perubahan Atas
nasabah dan unit khusus - Akan menunjuk pegawai
Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/7/PBI/2005 tentang Penyelesaian Pengaduan yang menyelesaikan yang berfungsi menangani
Nasabah, antara lain: pengaduan nasabah dan menyelesaikan
pengaduan nasabah paling
1. BPR belum memiliki ketentuan atau kebijakan tertulis yang mengatur tentang
lambat 31 Mei 2018
penerimaan pengaduan, penanganan dan penyelesaian pengaduan, dan
pemantauan penanganan dan penyelesaian pengaduan nasabah sebagaimana
Pasal 2 ayat (2);
2. BPR belum menunjuk pegawai yang berfungsi menangani dan menyelesaikan
pengaduan Nasabah sebagaimana pasal 4 ayat (1);
Sehingga Pasal 5 PBI tersebut juga belum terlaksanakan, yaitu wajib
mempublikasikan keberadaan unit dan atau fungsi khusus penanganan dan
penyelesaian pengaduan kepada masyarakat secara tertulis dan atau elektronis.

- 29 -
KONFIRMASI TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN UMUM
PT BPR FAJAR WARAPASTIKA
POSISI LAPORAN 28 FEBRUARI 2018

KOMITMEN / TINDAK
NO TEMUAN / PERMASALAHAN TANGGAPAN BANK
LANJUT

6 Kesalahan Pelaporan Laporan Bulanan Sependapat dengan temuan Akan melakukan koreksi
Terdapat kesalahan dalam bulanan posisi Juni 2017 pada pelaporan Rek OJK, BPR akan melakukan paling lambat 7 (tujuh) hari
koreksi terhadap Labul setelah exit meeting.
Administratif BPR yaitu pos Aset Produktif yang dihapusbukukan dimana
posisi Juni 2017 maksimal 7
seharusnya dilaporkan dalam ribuan rupiah namun dilaporkan oleh BPR dengan hari setelah exit meeting
angka penuh.
Pos Nilai Lapbul Nilai Seharusnya
Aset Produktif yang dihapusbukukan 122.057.000 122.057
1 item kesalahan

Berdasarkan hal tersebut di atas, pengurus dan pegawai BPR menyatakan bahwa data dan informasi yang disampaikan kepada Tim Pemeriksa adalah
benar dan sesuai dengan kenyataan (tidak terdapat pencatatan palsu dan pencatatan diluar pembukuan BPR/pembukuan ganda). Apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan terhadap data/informasi dimaksud, maka merupakan tanggung jawab dari pemberi data/informasi.
Selanjutnya pengurus dan pegawai menerima dan mengakui seluruh temuan dimaksud dan akan segera menindaklanjuti dan memperbaiki
kekurangan/kelemahan tersebut di atas, serta akan segera melaporkan perkembangannya kepada Otoritas Jasa Keuangan(khusus yang berkaitan dengan
koreksi laporan bulanan hasil pemeriksaan agar disampaikan maksimal 7(tujuh) hari sejak ditandatanganinyaexit meeting tersebut).

OTORITAS JASA KEUANGAN Bandar Lampung, April 2018


PROVINSI LAMPUNG PT BPR Fajar Warapastika
Tim Pemeriksa

1. Bangun Kurniawan 1. Rudy Surjaasmadjaja, SE. MH


- 30 -
KONFIRMASI TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN UMUM
PT BPR FAJAR WARAPASTIKA
POSISI LAPORAN 28 FEBRUARI 2018

KOMITMEN / TINDAK
NO TEMUAN / PERMASALAHAN TANGGAPAN BANK
LANJUT

Ketua Tim ……………………….. Direktur Utama ………………………..

2. Reza Ananto 2. Tuti Zuhariyyah


……………………….. Direktur ………………………..
Anggota

3. Yudha Ariandela 3. Wati Rahmi Ria


Anggota ……………………….. Komisaris Utama ………………………..

4. …
… ………………………….

- 31 -

Anda mungkin juga menyukai