PKPO5
PKPO5
DEFINISI
1. Penarikan obat
Tindakan yang dilakukan bilamana terjadi penarikan obat-obat yang hampir
Expire Date. Tindakan yang dilakukan oleh distributor obat untuk menarik obat
yang hampir kadaluarsa atau obat yang bermasalah. Penarikan obat adalah
pengembalian obat-obat yang telah ditarik dari peredaran oleh produsen
dikarenakan alasan-alasan tertentu seperti terjadinya efek klinis yang tidak
diharapkan.
Penarikan obat merupakan suatu proses penilaian kembali (re-evaluasi)
terhadap obat jadi yang telah terdaftar dan beredar di masyarakat,terutama terhadap
obat-obat yang mempunyai resiko tinggi, komposisi dianggap tidak rasional,
indikasi tidak tepat dan pemborosan karena efek terapi yang tidak bermakna untuk
menjamin bahwa obat yang diberikan oleh instalasi adalah obat yang efektif, aman,
dan aseptabel
Tujuan penarikan obat adalah :
a. Untuk menjamin kualitas pelayanan kesehatan pasien.
b. Melindungi konsumen dari penyalagunaan obat- obatan dan penggunaan sediaan
farmasi yang tidak memenuhi persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatan.
c. Sebagai acuan penerapan langkah langkah penarikan obat untuk memastikan obat
yang sudah ditarik ijin edarnya tidak lagi digunakan di instalasi rawat inap
maupun rawat jalan.
3. Pemusnahan obat
Pemusnahan obat adalah kegiatan penyelesaian terhadap obat-obatan yang
tidak terpakai terhadap obat-obatan yan g tidak terpakai karena kadaluarsa, rusak.
atau mutunya sudah tidak memenuhi standar.
Merupakan kegiatan penyelesaian terhadap perbekalan farmasi yang tidak
terpakai karena kadaluarsa, rusak, mutu tidak memenuhi standar yang berlaku
dengan cara membuat usulan penghapusan perbekalan farmasi kepada pihak terkait
sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Tujuan dari pemusnahan ini adalah :
a. Melindungi masyarakat dari bahaya yang di sebabkan oleh penggunaan obat atau
perbekalan kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan mutu, keamanan dan
kemanfaatan
b.Menghindari pembiayaan seperti biaya penyimpanan, pemeliharaan, penjagaan
atas obat atau perbekalan kesehatan lainnya yang sudah tidak layak pakai
c. Untuk menjamin perbekalan farmasi yang sudah tidak memenuhi syarat
dikelolah sesuai dengan standar yang berlaku. Adanya penghapusan akan
mengurangi beban penyimpanan maupun mengurangi resiko resiko terjadi
penggunaan obat yang sub standar.
B. RUANG LINGKUP
1. Penarikan obat
Unit pelayanan resep rawat jalan, unit pelayanan resep rawat inap, unit pelayanan
depo Kamar Operasi, unit pelayanan depo IGD.
2. Pengelolaan obat kadaluarsa
Unit pelayanan resep rawat jalan, unit pelayanan resep rawat inap, unit pelayanan
depo Kamar Operasi, unit pelayanan depo IGD.
3. Pemusnahan obat
Instalasi Farmasi meliputi setiap depo/satelit/unit, Balai Pengawasan Obat dan
Makanan, Dinas Kesehatan, Unit penanganan Limbah di Rumah Sakit
C. TATA LAKSANA
1. Penarikan obat
a. Prosedural penarikan obat di depo/satelit/unit (temuan sendiri/Instalasi)
1) Catat nama dan nomer batch/lot produk.
2) Telusuri nomer barcode produk.
3) Telusuri histori mutasi stok keluar.
4) Catat lokasi stok disimpan atau nama pasien yang telah dilayani.
5) Kirimkan memo pemberitahuan penarikan ke depo/satelit/unit dimana
produk disimpan.
6) Beritahukan pada pasien akan penarikan produk, bila diperlukan proses
penarikan hingga ke tangan pasien. Ambil produk dari lokasi penyimpanan
(depo dan pasien).
7) Lakukan proses “karantina” produk dengan memberi label “JANGAN
DIGUNAKAN” sampai produk diambil oleh distributor/pabrik.
8) Setelah dilakukan pendataan daftar obat yang ingin ditarik selanjutnya :
a) mencari nomor faktur pembelian dikomputer.
b) mengambil faktur pembelian barang.
c) menghubungi PBF yang terkait perihal penarikan obat-obat rusak
tersebut.
9) Dokumentasikan nama, nomer batch / Lot obat yang ditarik, tindakan yang
diambil dan hasil penarikan produk. Dokumen disertai dengan lampiran
form pemberitahuan penarikan dari distributor serta dokumen serah terima
barang dengan distributor / pabrik.