Disusun Oleh :
200101136
Dosen Pengampu :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu melaksanakan pemusnahan resep dan pemusnahan
sediaan farmasi dan alat kesehatan.
2. Mahasiswa mampu melaksanakan pengendalian sediaan farmasi dan alat
kesehatan.
3. Mahasiswa mampu melaksanakan pencatatan dan pelaporan di apotek.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada praktikum ke-2 kali ini, ada berbagai macam teori yang berhubungan
dengan kegiatan atau aktivitas yang dilakukan, yaitu :
a. Pemusnahan dan penarikan
1. obat kadaluarsa atau rusak harus dimusnahkan sesuai dengan jenis dan
bentuk sediaan. pemusnahan obat kadaluarsa atau rusak yang mengandung
narkotika atau psikotropika dilakukan oleh apoteker dan disaksikan oleh
dinas kesehatan kabupaten atau kota. pemusnahan obat selain narkotika
dan psikotropika dilakukan oleh apoteker dan disaksikan oleh tenaga
kefarmasian lain yang memiliki surat izin praktik atau surat izin kerja.
Pemusnahan dibuktikan dengan berita acara pemusnahan menggunakan
formulir 1 sebagai terlampir.
2. resep yang disimpan melebihi jangka waktu 5 tahun dapat dimusnahkan,
pemusnahan resep dilakukan oleh apoteker dan disaksikan sekurang-
kurangnya petugas di apotek dengan cara dibakar atau pemusnahan yang
lain yang dibuktikan dengan berita acara pemusnahan resep menggunakan
formulir 2 sebagaimana terlampir dan selanjutnya dilaporkan kepada dinas
kesehatan kabupaten atau kota.
3. pemusnahan dan penarikan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai
yang tidak dapat digunakan harus dilaksanakan dengan cara yang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. penarikan sediaan farmasi yang memenuhi standar atau ketentuan
peraturan perundang-undangan dilakukan oleh pemilik izin edar
berdasarkan penarikan oleh BPOM (mandatory recall) atau berdasarkan
inisiasi sukarela oleh pemilik izin edar (Voluntary recall) dengan tetap
memberikan laporan kepada kepala BPOM.
5. penarikan alat kesehatan dan bahan medis habis pakai dilakukan terhadap
produk yang izin edarnya dicabut oleh menteri.
b. Pengendalian
Pengendalian dilakukan untuk mempertahankan jenis dan jumlah
persediaan sesuai kebutuhan pelayanan, melalui pengaturan sistem pesanan atau
pengadaan, penyimpanan dan pengeluaran, hal ini bertujuan untuk menghindari
terjadinya kelebihan, kekurangan kekosongan kerusakan, kadaluarsa kehilangan
serta pengembalian pesanan. pengendalian persediaan dilakukan menggunakan
kartu stok baik dengan cara manual atau elektronik. kartu stock sekurang-
kurangnya memuat nama, tanggal kadaluarsa, jumlah pemasukan, jumlah
pengeluaran dan sisa persediaan.
B. Prosedur Praktikum
1. Persiapan
A. Praktikan mempersiapan kelengkapan untuk praktikum, yaitu :
1) Formulir berita acara pemusnahan obat kadalwarsa / rusak.
2) Berita acara pemusnahan resep.
3) Kartu stok
B. Praktikan menguraikan teori dan pemusnahan , pengendalian,
pencatatan dan pelaporan di apotek.
2. Pelaksanaan Praktikum
A. Pemusnahan
1) Pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan
a. Laboran mempersiapkan sediaan farmasi dan alat
kesehatan yang rusak dan kadaluwarsa.
b. Praktikan membuat berita acara pemusnahan dengan
memperhatikan golongan obat.
2) Pemusnahan resep
a. laboran mempersiapkan resep yang akan dimusnahkan.
b. praktikan membuat berita acara pemusnahan resep.
B. Pengendalian
Pengendalian menggunakan kartu stok
Praktikan mengisi kartu stok dengan kasus :
Nama Obat : Captopril 25mg
HNA / Tablet : Rp.100
Jumlah / Box : 100 Tablet
Nama Industri : Dexa medica
Kartu Stok
BAB V
KESIMPULAN
Pada pemusnahan dan penarikan sedian farmasi dan alat kesehatan obat
kadalwarsa / rusak harus dimusnahkan sesuai dengan jenis dan bentuk sediaan.
pemusnahan obat kadaluarsa atau rusak yang mengandung narkotika atau
psikotropika dilakukan oleh apoteker dan disaksikan oleh dinas kesehatan
kabupaten atau kota. resep yang disimpan melebihi jangka waktu 5 tahun dapat
dimusnahkan. Pemusnahan resep dilakukan oleh apoteker dan disaksikan
sekurang-kurangnya petugas di apotek. Pengendalian dilakukan untuk
mempertahankan jenis dan jumlah persediaan sesuai kebutuhan pelayanan melalui
peraturan sistem pesanan atau pengadaan penyimpanan dan pengeluaran.
Pencatatan dilakukan pada setiap proses pengelolaan sediaan farmasi alat
kesehatan dan bahan medis habis pakai. pelaporan terdiri dari pelaporan internal
dan eksternal.