Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI KOMUNITAS KLINIS

PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI & ALAT KESEHATAN

(PEMUSNAHAN DAN PENARIKAN, PENGENDALIAN,


PENCATATAN DAN PELAPORAN)

Disusun Oleh :

Irma Aulia Anwar

200101136

Dosen Pengampu :

apt. Yopi Rikmasari, M.Sc


NIDN. 0203017801

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI BHAKTI PERTIWI
PALEMBANG
2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No.73 Tahun 2016 tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian di Apotek, apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian
tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh apoteker. Apotek merupakan salah
satu sarana penunjang kesehatan, dimana apotek memiliki pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, dan atau
masyarakat.
Menurut Permenkes RI No 9 Tahun 2017, tentang penyelenggaraan
menyatakan fungsi apotek untuk melakukan pengelolaan sediaan farmasi, alat
kesehatan, dan bahan habis pakai, dan melakukan pelayanan farmasi klinik.
Dalam melaksanakan pelayanan kefarmasian, Apoteker bertanggungjawab untuk
melakukan praktek berdasarkan standar pelayanan kefarmasian di Apotek yang
meliputi pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan medis Habis
Pakai serta pelayanan farmasi klinik. Kegiatan ini berupa pengelolaan sediaan
farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang dilakukan di Apotek
meliputi perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pemusnahan,
pengendalian, pencatatan, dan pelaporan.

B. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu melaksanakan pemusnahan resep dan pemusnahan
sediaan farmasi dan alat kesehatan.
2. Mahasiswa mampu melaksanakan pengendalian sediaan farmasi dan alat
kesehatan.
3. Mahasiswa mampu melaksanakan pencatatan dan pelaporan di apotek.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pada praktikum ke-2 kali ini, ada berbagai macam teori yang berhubungan
dengan kegiatan atau aktivitas yang dilakukan, yaitu :
a. Pemusnahan dan penarikan
1. obat kadaluarsa atau rusak harus dimusnahkan sesuai dengan jenis dan
bentuk sediaan. pemusnahan obat kadaluarsa atau rusak yang mengandung
narkotika atau psikotropika dilakukan oleh apoteker dan disaksikan oleh
dinas kesehatan kabupaten atau kota. pemusnahan obat selain narkotika
dan psikotropika dilakukan oleh apoteker dan disaksikan oleh tenaga
kefarmasian lain yang memiliki surat izin praktik atau surat izin kerja.
Pemusnahan dibuktikan dengan berita acara pemusnahan menggunakan
formulir 1 sebagai terlampir.
2. resep yang disimpan melebihi jangka waktu 5 tahun dapat dimusnahkan,
pemusnahan resep dilakukan oleh apoteker dan disaksikan sekurang-
kurangnya petugas di apotek dengan cara dibakar atau pemusnahan yang
lain yang dibuktikan dengan berita acara pemusnahan resep menggunakan
formulir 2 sebagaimana terlampir dan selanjutnya dilaporkan kepada dinas
kesehatan kabupaten atau kota.
3. pemusnahan dan penarikan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai
yang tidak dapat digunakan harus dilaksanakan dengan cara yang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. penarikan sediaan farmasi yang memenuhi standar atau ketentuan
peraturan perundang-undangan dilakukan oleh pemilik izin edar
berdasarkan penarikan oleh BPOM (mandatory recall) atau berdasarkan
inisiasi sukarela oleh pemilik izin edar (Voluntary recall) dengan tetap
memberikan laporan kepada kepala BPOM.
5. penarikan alat kesehatan dan bahan medis habis pakai dilakukan terhadap
produk yang izin edarnya dicabut oleh menteri.
b. Pengendalian
Pengendalian dilakukan untuk mempertahankan jenis dan jumlah
persediaan sesuai kebutuhan pelayanan, melalui pengaturan sistem pesanan atau
pengadaan, penyimpanan dan pengeluaran, hal ini bertujuan untuk menghindari
terjadinya kelebihan, kekurangan kekosongan kerusakan, kadaluarsa kehilangan
serta pengembalian pesanan. pengendalian persediaan dilakukan menggunakan
kartu stok baik dengan cara manual atau elektronik. kartu stock sekurang-
kurangnya memuat nama, tanggal kadaluarsa, jumlah pemasukan, jumlah
pengeluaran dan sisa persediaan.

c. Pencatatan dan Pelaporan


Pencatatan dilakukan pada setiap proses pengelolaan sediaan farmasi, alat
kesehatan dan bahan medis habis pakai meliputi pengadaan (surat pesanan faktur),
penyimpanan (kartu stock), penyerahan (nota atau struk penjualan) dan pencatatan
lainnya disesuaikan dengan kebutuhan.
Pelaporan terdiri dari pelaporan internal dan eksternal. Pelaporan internal
merupakan pelaporan yang digunakan untuk kebutuhan manajemen apotek,
meliputi keuangan barang dan pelaporan lainnya. Pelaporan eksternal merupakan
pelaporan yang dibuat untuk memenuhi kewajiban sesuai dengan kebutuhan
perundang-undangan, meliputi pelaporan narkotika psikotropika dan pelaporan
lainnya. Petunjuk teknis mengenai pencatatan dan pelaporan akan diatur lebih
lanjut oleh Direktur Jenderal.
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan


1. Referensi :
a. Permenkes No. 9 tahun 2017 Tentang Apotek
b. Permenkes No. 73 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotek dan peraturan – peraturan lainnya yang
terkait apotek.
2. Formulir – formulir
a. Berita acara pemusnahan obat kadaluwarsa / rusak
b. Berita acara dan pemusnahan resep
c. Kartu stok
d. Buku pencatatan pengunaan Narkotika
e. Buku pencatatan pengunaan Psikotropika
f. Formulir pelaporan pemakaian Narkotika
g. Formulir pelaporan pemakaian Psitropika

B. Prosedur Praktikum
1. Persiapan
A. Praktikan mempersiapan kelengkapan untuk praktikum, yaitu :
1) Formulir berita acara pemusnahan obat kadalwarsa / rusak.
2) Berita acara pemusnahan resep.
3) Kartu stok
B. Praktikan menguraikan teori dan pemusnahan , pengendalian,
pencatatan dan pelaporan di apotek.

2. Pelaksanaan Praktikum
A. Pemusnahan
1) Pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan
a. Laboran mempersiapkan sediaan farmasi dan alat
kesehatan yang rusak dan kadaluwarsa.
b. Praktikan membuat berita acara pemusnahan dengan
memperhatikan golongan obat.
2) Pemusnahan resep
a. laboran mempersiapkan resep yang akan dimusnahkan.
b. praktikan membuat berita acara pemusnahan resep.

B. Pengendalian
Pengendalian menggunakan kartu stok
Praktikan mengisi kartu stok dengan kasus :
Nama Obat : Captopril 25mg
HNA / Tablet : Rp.100
Jumlah / Box : 100 Tablet
Nama Industri : Dexa medica

C. Pencatatan dan Pelaporan


Pada praktikum ini akan dipraktekkan cara membuat laporan penggunaan
obat golongan narkotika dan psikotropika berdasarkan kasus sebagai berikut:
Seorang TTK di apotek sehat farma diberikan tugas melakukan pencatatan dan
pelaporan obat golongan narkotika dan psikotropika. Di apotek tersebut tersedia
codein 15mg, phenobarbital tab 30mg, Codupront syrup, durogesic patch 25 mcg,
diazepam tab 2mg, dan alprazolam 0,5mg. persediaan awal yaitu 1 Januari 2022
secara berturut-turut yaitu 220 tablet, 300 tablet, 3 botol, 3 patch, 100 tablet dan
50. selama bulan Januari 2022 dilakukan pembelian durogesic patch 25mcg 1 box
(15 Januari 2022 ), kok dipront syrup 3 botol (22 Januari 2022) dan alprazolam 2
box (tanggal 10 januari 2022). Pengeluaran obat berdasarkan resep (disiapkan di
lab).
BAB IV
HASIL & PEMBAHASAN

 Buku pencatatan penggunaan obat golongan Narkotika :

 Buku pencatatan penggunaan obat golongan Psikotropika :


 Pelaporan penggunaan obat golongan narkotika dan psikotropika :

 Berita acara pemusnahan obat kadaluwarsa atau rusak


 Berita acara pemusnahan resep

 Kartu Stok
BAB V
KESIMPULAN

Pada pemusnahan dan penarikan sedian farmasi dan alat kesehatan obat
kadalwarsa / rusak harus dimusnahkan sesuai dengan jenis dan bentuk sediaan.
pemusnahan obat kadaluarsa atau rusak yang mengandung narkotika atau
psikotropika dilakukan oleh apoteker dan disaksikan oleh dinas kesehatan
kabupaten atau kota. resep yang disimpan melebihi jangka waktu 5 tahun dapat
dimusnahkan. Pemusnahan resep dilakukan oleh apoteker dan disaksikan
sekurang-kurangnya petugas di apotek. Pengendalian dilakukan untuk
mempertahankan jenis dan jumlah persediaan sesuai kebutuhan pelayanan melalui
peraturan sistem pesanan atau pengadaan penyimpanan dan pengeluaran.
Pencatatan dilakukan pada setiap proses pengelolaan sediaan farmasi alat
kesehatan dan bahan medis habis pakai. pelaporan terdiri dari pelaporan internal
dan eksternal.

Anda mungkin juga menyukai