TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
tertentu, baik yang berasal dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan.
yang dapat diterima oleh umum. Kemudian diuraikan lagi bahwa wajib pajak
pembukuan, cara atau sistem yang dipakai diserahkan kepada wajib pajak dengan
perundang-undangan perpajakan.
xx
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan pasal 1 (29) KUP:
sesungguhnya tergantung kepada tahun pajak atau tahun buku tahun wajib pajak
menjadi pedomannya.
yang berbeda antara laporan keuangan komersial dengan laporan keuangan yang
xxi
Universitas Sumatera Utara
perundang–undangan perpajakan. Perbedaan utama antara laporan keuangan
serta dasar hukumnya, walaupun dalam beberapa hal terdapat kesamaan antara
waluyo (2000 : 45) perbedaan antara akuntansi komersial dengan akuntansi fiskal
antara lain
a. Dasar penyusunan
Dasar penyusunan laporan keuangan komersil adalah standard akuntansi
keuangan, sedangkan dasar peyusunan laporan keuangan fiskal adalah
standard akuntansi keuangan yang disesuaikan dengan Undang–undang
perpajakan yang berlaku.
b. Konsep
Konsep laporan keuangan komersial terdiri dari:
a) Dasar akrual (accrual basis).
Pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian dan
bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar dan dicatat
dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada
periode bersangkutan.
b) Mempertemukan beban dengan pendapatan yang paling tepat (proper
matching cost and revenue) melibatkan pengakuan penghasilan dan
beban atau bersamaan yang dihasilkan secara langsung dan bersama–
sama dari transaksi atau peristiwa lain yang sama.
c) Konservatif (conservative),
yaitu konsep hati–hati, mungkin rugi yang ditaksir sudah diakui
sebagai kerugian, dengan membentuk penyisihan (cadangan) pada
akhir tahun atau dengan membuat adjustment, contoh: penyisihan
kerugian piutang, penyisihan potongan penjualan, penyisihan retur
penjualan, penyisihan klaim, penyisihan setelah biaya penjualan,
penyisihan penurunan nilai surat–surat berharga, penilaian persediaan
dengan metode harga pokok dan harga pasar mana yang lebih rendah,
kerugian piutang (metode langsung dan metode penyisihan).
d) Materialitas digunakan oleh auditor untuk menyatakan wajar/tidak
wajar dalam penilaian laporan keuangan komersial.
Konsep laporan keuangan fiskal terdiri dari :
a) Akrual Stelsel (stelsel Accrual)
Pengaruh transaksi mengakui penghasilan pada saat diperoleh
penghasilan, walaupun penghasilan tersebut belum diterima tunai, dan
mengurangkannya dengan biaya–biaya pada saat biaya tersebut terutang,
walaupun biaya tersebut belum dibayar tunai. Sebagai contoh misalnya :
pengeluaran untuk suatu pembayaran dimuka.
xxii
Universitas Sumatera Utara
b) Mempertemukan antara biaya untuk mendapat, menagih dan memelihara
penghasilan yang merupakan objek pajak penghasilan (proper matching
taxable income and deductible expense) sesuai dengan prinsip 3M
(mendapatkan, menagih dan memelihara) penghasilan, beban (expense)
yang dapat dikurangkan atas penghasilan kena pajak (taxable income)
adalah beban yang timbul dalam hubungannya dengan penghasilan
(match and link). Dalam suatu transaksi akan melibatkan lebih dari satu
pihak lainnya akan membukukan sebagai beban. Misalnya, pada
transaksi pembayaran gaji, pihak pemebri kerja akan membukukannya
sebagai beban gaji sedangkan karyawan/pegawai akan memperlakukan
imbalan gaji tersebut sebagai penghasilan. Sebaliknya, bila pihak yang
satu tidak membukukan sebagai penghasilan kena pajak maka pihak
lawan transaksinya akan membukukan sebagai bukan beban (non
deductible expenses). Misalnya pada transaksi pemberian imbalan
dalam bentuk natura dan kenikmatan (fringe benefits) kepada
karyawan/pegawai, dianggap bukan sebagai penghasilan kena pajak (non
objek pajak) bagi karyawan/pegawai dan tidak dapat dibebankan oleh
pemeberi kerja.
c) Konservatif tidak digunakan.
d) Materialistis digunakan oleh auditor untuk menyatakan wajar/tidak wajar
dalam penilaian laporan keuangan komersial tidak digunakan (selain
bank dan sewa guna usaha dengan hak opsi, hanya diperkenankan
dengan metode langsung)
c. Tujuan
Tujuan laporan keuangan komersial adalah: menghitung laba bersih,
mengukur kinerja, mengukur keadaan posisi keuangan, mengukur keadaan
kekayaan dan laporannya ditujukan untuk pihak ketiga dan manajemen.
Sedangkan tujuan laporan keuangan fiskal adalah : menghitung besarnya
pajak yang terutang dan laporannya ditujukan kepada pihak fiskus.
d. Akibat penyimpangan
Akibat dari penyimpangan dari laporan keuangan komersial, misalnya :
pengambilan keputusan yang tidak tepat oleh manajemen, adanya opini yang
buruk terhadap laporan keuangan yang berhubungan langsung dengan
kreditor, investor dan pemilik perusahaan. Sedangkan akibat penyimpangan
dari laporan keuangan fiskal adalah dikenakannya sanksi di bidang
perpajakan antara lain : sanksi administrasi yang berupa denda, bunga atau
kenaikan sedangkan sanksi pidananya berupa kurungan atau penjara.
xxiii
Universitas Sumatera Utara
2. Ketidaksamaan pendekatan penghitungan penghasilan, misalnya link and
match, antara beban dan penghasilan, metode depresiasi, penerapan norma
penghitungan, pemajakan dengan metode basis bruto atau netto.
3. Pemberian relif atau keringanan yang lainnya misalnya laba rugi pelaporan
aktiva atau pengahasilan hibah, penghasilan tidak kena pajak, perangsang
penanaman dan penyusutan dipercepat.
4. perbedaan perlakuan kerugian misalnya kerugian mancanegara atau harta
yang tidak dipakai dalam usaha.
manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau
Dari sisi fiskal, konsep penghasilan tidak jauh berbeda dengan konsep
Wajib Pajak baik yang berasal dari Indonesia maupun dari Luar Indonesia yang
bisa dikonsumsi atau menambah kekayaan Wajib Pajak dengan nama dan dalam
tiga kelompok yang sesuai dengan UU No 36 Tahun 2008 Pasal 4 Tentang Pajak
Penghasilan, yaitu:
xxiv
Universitas Sumatera Utara
Pengelompokan penghasilan tersebut akan berakibat adanya perbedaan
mengenai konsep penghasilan antara SAK dan Fiskal. Penghasilan yang bukan
objek pajak berarti atas penghasilan tersebut tidak dikenakan pajak (tidak
tersebut diuraikan dalam UU No 36 Tahun 2008 Pasal 4 ayat 1,2 & 3 Tentang
Pajak Penghasilan.
manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau
sering berbeda pendapat dengan wajib pajak dalam hal menentukan beban/biaya
yang boleh atau tidak boleh dikurangkan sehingga harus dikeluarkan/tidak boleh
mempertahankan penghasilan.
yang wajib maupun tidak wajib, dan kadang kala tidak disertai dengan bukti-bukti
xxv
Universitas Sumatera Utara
tersebut dapat dibiayakan karena dikeluarkan sehubungan dengan kelancaran
dagangan.
a) Konsep Penyusutan
penentuan umur aktiva dan metode penyusutan yang boleh digunakan. Akuntansi
1). Metode garis lurus (Straight line method) yaitu, menghasilkan pembebanan
yang tetap selama umur manfaat asset jika dinilai residunya tidak berubah.
2). Metode Saldo Menurun (diminishing balance method) yaitu, menghasilkan
pembebanan yang menurun selama umur manfaat asset.
3). Metode Jumlah Unit (sum of the unit method), yaitu menghasilkan
pembebanan yang menurun selama umur manfaat asset.
tentang Pajak Penghasilan yaitu berdasarkan metode garis lurus dan metode saldo
xxvi
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.1
Kelompok Harta Berwujud, Metode, serta Tarif Penyusutan
xxvii
Universitas Sumatera Utara
Penentuan masa manfaat, jenis harta, metode, serta tarif dimaksudkan untuk
amortisasi.
perolehan (cost) yang dilakukan dengan metode rata-rata (average) atau dengan
first in first out (FIFO). Penggunaan metode tersebut harus dilakukan secara
konsisten.
Apabila kita meninjau secara akuntansi maka ada 3 jenis metode yang
dilakukan untuk menilai persediaan yang sesuai dengan SAK No 14 tahun 2007
yaitu dengan menggunakan rumus biaya masuk pertama keluar pertama (MPKP
atau FIFO), kemudian rata-rata tertimbang (weight average cost method) dan
masuk terakhir keluar pertama (MTKP atau LIFO). Kemudian untuk barang yang
interchangeable) dan barang serta jasa yang dihasilkan dan dipisahkan untuk
biayanya masing-masing.
xxviii
Universitas Sumatera Utara
2 Pengertian Laba Komersial dan Laba Fiskal
a. Laba Komersial.
Laba komersial adalah pengukuran laba yang lazim digunakan dalam dunia
secara umum.
terkait, dalam salah satu prinsip tersebut terhadap konsep tersebut ialah bahwa
pengeluaran perusahaan yang tidak mempunyai manfaat untuk masa yang akan
datang bukanlah merupakan asset maka akan dibebankan sebagai biaya. Dengan
sepanjang memang harus dikeluarkan oleh perusahaan maka akan diakui sebagai
biaya/beban.
(gains). Menurut IAI (2007 : 23) “Pendapatan adalah arus masuk bruto dari
manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu
periode bila arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak
Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang
dapat diterima. Jumlah pendapatan yang timbul dari suatu transaksi biasanya
xxix
Universitas Sumatera Utara
ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dan pembeli atau pemakai aktiva
tersebut. Pada umumnya imbalan tersebut terbentuk kasa atau setara kas.
dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban
penanam modal.
yang timbul dari pengaruh selisih kurs mata uang asing. Beban diakui dalam
laporan laba rugi atas dasar hubungan langsung antara yang biaya yang timbul dan
Kalau manfaat ekonomi yang timbul lebih dari satu periode akuntansi dan
hubungannya dengan penghasilan hanya dapat ditentukan secara luas atau tidak
goodwill, paten dan merk dagang. Beban ini dikenal dengan istilah penyusutan
atau amortisasi.
b. Laba Fiskal
Menurut UU No. 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan, ”Laba fiskal atau
xxx
Universitas Sumatera Utara
Penghasilan kena pajak berdasarkan prinsip taxability deductability, dengan
prinsip ini suatu biaya baru dapat dikurangkan dari penghasilan bruto apabila
dianggap sebagai biaya dan mengurangi laba kotor jika karyawan yang menerima
tunjangan tersebut mengakui tunjangan yang diberikan dari penghasilan bruto dan
3. Koreksi Fiskal
Menurut Agus Setiawan dan Basri Musri (2006 : 421) “Koreksi fiskal adalah
dalam peraturan perpajakan atau banyak ketentuan perpajakan yang tidak sama
karena pada prinsipnya koreksi fiskal tidak mengubah besarnya saldo pada
rekening nominal atau rekening rill pada neraca ataupun laporan rugi laba.
xxxi
Universitas Sumatera Utara
Akuntansi komersial mengakui adanya analisa umur piutang yang
belum ada bukti pendukung yang kuat bahwa piutang tersebut tidak dapat ditagih,
kerugian ini ditaksir melalui analisa umur piutang (misalnya piutang yang telah
berumur lebih dari 2 tahun dianggap telah hangus 100%, piutang yang berumur
antara 12 – 18 bulan nilainya tinggal 30% dan piutang yang berumur 1 bulan
diakui masih 10%). Neraca fiskal hanya boleh mengakui kerugian piutang tidak
tertagih, apabila piutang tersebut ternyata tidak dapat ditagih dengan diperkuat
2) Penilaian Persediaan.
populer adalah metode Fifo, Lifo dan Average. Walau demikian masih ada
beberapa metode lain yang dapat digunakan untuk menghitung persediaan dengan
syarat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan dan dilakukan secara
konsisten (taat asas). Dalam neraca fiskal hanya mengakui penilaian persediaan
dalam menyusutkan aktiva tetap, paling tidak ada tiga metode yang populer
dipakai dalam penghitungan penyusutan yaitu : Metode garis lurus (Straight line
unit (sum of the unit method). Penyusutan dalam akuntansi secara komersial
mengakui adanya nilai residu bila dikehendaki, masa manfaat aktiva tetap dan
xxxii
Universitas Sumatera Utara
masa penyusunannya tergantung umur ekonomisnya, sedangkan pada neraca
fiskal nilai residu tidak diperhatikan dan masa manfaat ditentukan oleh undang-
undang berdasarkan penggolongan aktiva tetap, dalam hal ini telah diatur oleh
Dalam laporan laba rugi ada dua perbedaan antara laporan laba rugi secara
Beda Tetap, yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang tidak
entertain (tanpa daftar nominatif), pengeluaran yang tidak ada kaitannya dengan
a. Perbedaan tetap positif, terjadi karena ada laba akuntansi yang tidak
diakui oleh ketentuan perpajakan dan relief pajak.
b. Perbedaan tetap negatif, terjadi karena disebabkan adanya
pengeluaran sebagai beban laba akuntansi yang tidak diakui oleh
ketentuan fiskal.
Contoh beda tetap ialah dividen yang diterima dari penyertaan modal pada
bantuan dari pihak-pihak yang ada hubungan istimewa, penghasilan yang bersifat
dan 26 yang ditanggung oleh pemberi kerja, biaya perjalanan, biaya promosi,
xxxiii
Universitas Sumatera Utara
penelitian dan pengembangan yang dilakukan di Indonesia (piutang yang dapat
dihapuskan adalah piutang yang ternyata tidak dapat ditagih dan dibuatkan daftar
normatif atau dilampirkan di SPT tahunan PPh) keperluan pribadi pemilik atau
2) Beda Waktu
pembukuan (laporan keuangan fiskal) mengakui adanya prinsip kas basis dan
akrual basis (pasal 28 ayat 5 UU No. 16 Tahun 2000), akuntansi komersial hanya
mengakui pendapatan dan beban dengan prinsip akrual, hal ini tertuang dalam
PSAK Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (IAI, 2007)
cost with revenues) ini melibatkan pengakuan penghasilan dan beban secara
gabungan atau bersamaan yang dihasilkan secara langsung dan bersama-sama dari
Peningkatan ekuitas pemilik yang diakibatkan oleh proses penjualan barang atau
jasa kepada pembeli”. Hal ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan pengakuan
antara beban dan pendapatan yang diakui (prinsip matching). Laporan laba rugi
fiskal memberi peluang untuk menyajikan dengan sistem kas basis ha ini sesuai
xxxiv
Universitas Sumatera Utara
dengan format yang ditawarkan dalam UU No. 16 Tahun 2000 pasal 28 ayat 5,
yang memberikan pilihan untuk menggunakan kas basis atau akrual basis.
persediaan, kerugian piutang (kecuali bank, sewa guna usaha dengan hak opsi,
rugi laba selisih kurs, rugi laba atas penilaian efek dan rugi laba atas penyertaan
saham.
akuntansi komersial yang mendasarkan pada laba konsep dasar akuntansi yaitu the
proper matching cost against revenues, sedangkan dari segi fiskal tujuannya
xxxv
Universitas Sumatera Utara
Solusi antara penerapan standard akuntansi keuangan dengan ketentuan
xxxvi
Universitas Sumatera Utara
perhitungan pajak atas jumlah laba yang berbeda dengan laba menurut
Berdasarkan rekonsiliasi atau koreksi fiskal yang dilakukan maka akan dapat
disusun suatu laporan keuangan fiskal. Ada beberapa perubahan penting yang
a) Peredaran Usaha
usaha, baik di Indonesia maupun di luar negeri melalui bentuk usaha tetap
wajib pajak tertentu (bank, dana pensiun, reksadana dan sebagainya) tidak
usaha atau tidak ada kaitannya dengan kegiatan usaha, misalnya bila
keuangan.
xxxvii
Universitas Sumatera Utara
d) Penghasilan yang dikenakan PPh final dan yang tidak termasuk objek
pajak.
Penghasilan yang bersumber dari Indonesia yang dikenakan PPh final dan
tersendiri yang berisi perbedaan waktu dan perbedaan tetap. Perbedaan waktu
keuangan fiskal :
xxxviii
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1 Rekonsiliasi laporan keuangan komersial ke laporan keuangan
fiskal
Dicocokkan Penyesuaiain
Fiskal
Buku L/K
Pembantu (Fiskal)
yaitu:
menambah harta.
xxxix
Universitas Sumatera Utara
c. Penghasilan yang pajaknya dikenakan secara final. Yaitu penghasilan
1) PPh Pasal 22
baik pusat maupun daerah, instansi atau lembaga pemerintah dan lembaga-
2) PPh Pasal 23
3) PPh Pasal 24
dibayar atau terutang di luar negeri yang dapat dikreditkan terhadap pajak
penghasilan yang terutang atas seluruh penghasilan Wajib Pajak dalam negeri.
Konsep Umum
xl
Universitas Sumatera Utara
• Syarat untuk dapat mengkreditkan pajak yang telah dibayar di luar
negeri.
• Kerugian dari usaha yang berasal dari luar negeri tidak diakui sebagai
kerugian
Credit Method
4) PPh Pasal 25
bulanan yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak dalam tahun berjalan.
Konsep Umum
pajak penghasilan yang telah dipotong dan atau dipungut serta pajak
xli
Universitas Sumatera Utara
dikreditkan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 21, 22, 23, dan
pajak.
5. PPh Pasal 26
Yang dikenakan PPh pasal 26 adalah Wajib Pajak luar negeri (orang pribadi
maupun badan) selain bentuk Usaha Tetap yang menerima atau memperoleh
penghasilan.
PENGHASILAN
KOMERSIAL
K- K- K- K-
K+ Over
Penghasilan Fiskal
Under
(-)
Biaya Fiskal
PAJAK TERUTANG
(Penghasilan Kena Pajak
x Tarif Pajak Psl 17
L/R Fiskal
xlii
Universitas Sumatera Utara
c. Tarif Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan
Menurut Undang-undang PPh pasal 17 tahun 2008, tarif pajak untuk Wajib
Pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap adalah sebesar 28% (dua puluh
delapan persen). Berlaku untuk tahun 2008 dan 2009. Sedangkan untuk tahun
bruto (gross method), misalnya adalah nilai transaksi. Penggunaan gross method
sering dijumpai pada penghasilan yang dikenakan PPh final. Misalnya, pengenaan
PPh atas bunga deposito dan tabungan, PPh atas penghasilan sewa tanah dan
bangunan.
Dikenal pula Metode Neto (net method) yang dasar pengenaan pajaknya
Pada umumnya terjadi pada transaksi pambayaran bunga kepada WP luar negeri.
xliii
Universitas Sumatera Utara
bersih jumlah bungan dan dibebankan dari segala pungutan termasuk pajak maka
biaya bunga di gross up sehingga jumlahnya sebesar baiya bunga ditambah beban
pengenaan pajak.
terapkan oleh world wide income principle, atas pajak yang telah dibayar di luar
negeri sehubungan dengan penghasilan luar negeri yang diperoleh atau diterima,
dapat kreditkan dengan PPh yang terutang di akhir tahun. Namun jumlah pajak
yang dapat dikreditkan (creitable) tidak boleh melebihi batas maksimum yang
kedua metode penilaian parsediaan (Fifo atau average). Metode ini diperkenalkan
penghasilan.
metode ini dapat menyajikan keterangan mengenai persediaan dan harga pokok
xliv
Universitas Sumatera Utara
(vi) Depreciation method
undang PPh adalah garis lurus (straight line) atau saldo menurun (double
Penerapan metode penyusutan yang dipilih harus dilakukan secara taat asas
depreciation method digunakan baik untuk aktiva bangunan maupun aktiva bukan
bangunan.
Rugi usaha yang diderita oleh WP dapat dikompesasikan dengan laba uasah
tahun sejak tahun rugi usaha terjadi. Apabila setelah 5 tahun terdapat sisa rugi
yang belum habis terkompensasi maka sisanya tersebut tidak dapat lagi
tahun.
method) untuk penyajian Piutang Usaha pada neraca (balance sheets). Piutang
xlv
Universitas Sumatera Utara
Pemupukan dana cadangan hanya berlaku pada industri tertentu yaitu perbankan,
pajak yang menikmatinya. Sehingga pada akhir tahun mesin tersebut disajikan
Membukukan selisih kurs yang timbul akibat perbedaan nilai tukar awal dan
nilai tukar akhir antara rupiah dengan mata uang asing, dapat dilakukan sesuai
dengan metode pembukuan yang dianut dengan kurs tetap atau kurs fluktuasi.
Sesuai dengan metode kurs tetap, pengakuan keuntungan atau rugi selisih kurs
pada saat realisasi. Sedangkan sesuai dengan metode fluktuasi, keuntungan atau
rugi selisih kurs timbul saat akhir tahun dengan membandingkan kurs tengah
akhir tahun dengan kurs awal tahun saat terjadinya bila timbul pada tahun
berjalan. Pemiliahan metode pembukuan selisih kurs ini harus dilakukan dengan
Pengeluaran yang memiliki manfaat ekonomis lebih dari satu tahun yang
xlvi
Universitas Sumatera Utara
pengeluaran selain harga perolehan aktiva tetap dikenal dengan sebutan
amortisasi.
digunakan sebagai dasar pembukuan adalah harga pasar yang berlaku. Namun
B. Tinjauan Terdahulu
dan laba fiskal disebabkan adanya penerapan metode penyusutan yang berbeda
xlvii
Universitas Sumatera Utara
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang dignakan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:
A. Tempat Penelitian
Cabang Medan yang berlokasi di Jl. Kapt. Pattimura No 334 Medan dan waktu
penelitian dimulai pada bulan Februari 2010 sampai dengan bulan Mei 2010.
C. Jenis Data
1. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dan data tersebut
laporan keuangan.
Metode analisis data yang dilakukan adalah dengan Metode Deskriptif yaitu
33
xlviii
Universitas Sumatera Utara
E. Jadwal Penelitian
xlix
Universitas Sumatera Utara