Interlace Repaired PDF
Interlace Repaired PDF
Filamen interlace
Gambar 1.1 interlace pada benang
Yarn Guide
Rolling Yarn
Convensator Nozzle
Bahan Baku
1
2
No Mesin 7
Jenis Benang LK BSF 130-108
Lot 04
Poles ORANGE
Start 19:00
Tanggal Proses 11/2/2014
Group Prosse A-G
Doffing 05:00
Tanggal Doffing 12/2/2014
Group B-C
Tabel di atas menunjukan proses benang pada mesin interlace, dan hasil
proses di tandai dengan poles dengan warna yang berbeda . Waktu doffing dan
waktu start juga dapat di lihat pada tabel di atas sehingga memudahkan
pemasukan data dan pencatatan riwayat proses pada mesin.
Bahan baku yang di tunjukan oleh tabel 1.2 di proses hingga menghasilkan
Benang dengan jumlah interlace yang diinginkan. Pada proses interlace bahan
baku harus harus berupa filamen dengan jumlah interlace sedikit atau masuk pada
klasiffikasi low interlace yaitu 10-20 interlace dalam satu meter benang.
3
Standar yang digunakan pada proses baik bahan baku ataupun spesifikasi
mesin diantaranya adalah:
Apabilsa kualitas benang secara visual bagus dan kualitas interlace sesuai
dengan spesifikasi dan berat yang di tentukan maka hasil proses mesin interlace
masuk ke kriteria GRADE 1A
Apabila kualitas benang secara visual bagus dan kualitas interlace sesuai
dengan spesifikasi tetapi berat tidak seusai maka hasil proses mesin interlace
masuk ke kriteria GRADE 1AS
Permasalahan pada mesin interlace dibagi menjadi dua yaitu masalah pada
strandar teknis dan masalah pada performa secara visual. Permasalah pada standar
teknis diantaranya adalah, Hardness tidak sesuai dengan standar, berat hasil proses
mesin interlace tidak seuai dengan standar yang di tetapkan, jumlah interlace
setiap meter-nya pada benang hasil proses mesin interlace tidak sesuai dengan
yang di tetapkan. Permasalah pada performa mesin interlace adalah kesalah
standard an kriteria yang telah di jelaskan pada point 2.1.4.
Maka produksi mesin interlace perKG permesin dalam satu hari adalah
500 𝑥 130 𝑥 60 𝑥 24 𝑥 0.85 𝑥 160
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 =
9.000.000
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑚𝑒𝑠𝑖𝑛 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑐𝑒 /𝐾𝐺/𝑀𝑒𝑠𝑖𝑛 = 1414,4 𝐾𝐺
Disc
Heater 1
Feed Roll 2
Nozel
Bahan baku
Heater 2
Feed Roll 1
Feed Roll 3
Winding Roll
Oiling Roll
No Mesin 3
Bahan Baku SKKI 130-72
Lot Bahan Baku A761
Hasil Proses LK LSI 130-72
Lot Hasil Proses 03
Poles BIRU+KUNING+KUNING (…)
Yarn Speed 600
Tekanan Nozel 3 Bar
Heater 1 0’ C
Heater 2 185’ C
Doffing Time 10 jam
Berat hasil 5,25 KG
Tabel di atas menunjukan proses benang pada mesin Mach Crimper, dan
hasil proses di tandai dengan poles dengan warna yang berbeda . Waktu doffing
dapat di lihat pada tabel di atas sehingga memudahkan pemasukan data dan
pencatatan riwayat proses pada mesin
Tabel 2.2 Bahan Baku Dan Hasil Proses Mesin Mach Crimper
Bahan baku yang di tunjukan oleh tabel 2.2 di proses hingga menghasilkan
Benang denga texture yang di inginkan.
Standar yang digunakan pada proses baik bahan baku ataupun spesifikasi
mesin diantaranya adalah:
Apabilsa kualitas benang secara visual bagus dan kualitas Mach Crimper
sesuai dengan spesifikasi dan berat yang di tentukan maka hasil proses mesin
Mach Crimper masuk ke kriteria GRADE 1A
Apabila kualitas benang secara visual bagus dan kualitas Mach Crimper
sesuai dengan spesifikasi tetapi berat tidak seusai maka hasil proses mesin Mach
Crimper masuk ke kriteria GRADE 1AS
7
Permasalahan pada mesin interlace dibagi menjadi dua yaitu masalah pada
strandar teknis dan masalah pada performa secara visual. Permasalah pada standar
teknis diantaranya adalah, Hardness tidak sesuai dengan standar, berat hasil proses
mesin interlace tidak seuai dengan standar yang di tetapkan, jumlah interlace
setiap meter-nya pada benang hasil proses mesin interlace tidak sesuai dengan
yang di tetapkan. Permasalah pada performa mesin interlace adalah kesalah
standard an kriteria yang telah di jelaskan pada point 2.2.4.
Maka produksi mesin interlace perKG permesin dalam satu hari adalah
602 𝑥 120 𝑥 60 𝑥 24 𝑥 0.85 𝑥 216
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 =
9.000.000
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑚𝑒𝑠𝑖𝑛 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑐𝑒 /𝐾𝐺/𝑀𝑒𝑠𝑖𝑛 = 2122.12 𝐾𝐺
Konvensator
Bandul
Yarn Guide
Bahan Baku
Pirn
Benang dari bahan baku akan melewati beberapa yarn guide terlebih
dahulu sebelum masuk melewati konvensator yang berfungsi memberikan tention
pada benang, pada konvensator terdapat bandung yang menjadi inti pada
pemberian tention pada saat benang melewati konvensator, setelah itu benang
akan di gulung kedalam bentuk pirn oleh winding roll dengan adanya bantuan dari
travers.
9
No Mesin 3
Bahan Baku DTY 75-72 F
Lot Proses 140130.3810
Hasil Proses LK DTY 75-72
Lot Hasil Proses M 03
Poles Orange (-)
Yarn Speed 500
Doffing Time
Berat hasil 750 gram
Tabel di atas menunjukan proses benang pada mesin Pirn Winder, dan
hasil proses di tandai dengan poles dengan warna yang berbeda
FINE 80/48 KG
GRADE : 1A LOT NO : A213
UNIT : 64 NET WT : 416 KG
Berat Satuan : 6,5KG
BSI 130-60
GRADE : 1A LOT NO : 01
UNIT : 76 NET WT : 304 KG
Berat Satuan : 4KG
LK DTY 150-48
GRADE : 1A LOT NO : M05
UNIT : 64 NET WT : 384 KG
Berat Satuan : 6KG
Bahan baku yang di tunjukan oleh tabel 2.2 di proses hingga menghasilkan
Benang dengan texture yang di inginkan.
10
Maka produksi mesin interlace perKG permesin dalam satu hari adalah
500 𝑥 75 𝑥 60 𝑥 24 𝑥 0.85 𝑥 256
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 =
9.000.000
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑚𝑒𝑠𝑖𝑛 𝑃𝑖𝑟𝑛 𝑊𝑖𝑛𝑑𝑒𝑟 /𝐾𝐺/𝑀𝑒𝑠𝑖𝑛 = 1305.6 𝐾𝐺
2.4 Mesin Two For One
2.4.1 Fungsi Mesin Two For One
Memberikan twist atau puntiran sesuai karakter kain yang akan di buat agar
membuat benang menjadi lebih kuat.
2.4.2 Diagram Mesin Two For One
Yarn Guide
Rolling Guide
Balloning Tension
Washer
Bahan Baku
Pirn
Delay Angle
No Mesin 43
Bahan Baku DTY 75-72
Lot Proses 140130.3810
Hasil Proses LK DTY 75-72
Lot Hasil Proses 140310.3810/43
Poles Cokelat+Biru (x.)
Yarn Speed 9,359
Rpm/Tpm 13000/2778
Group A-G
Tabel di atas menunjukan proses benang pada mesin Two For One, dan
hasil proses di tandai dengan poles dengan warna yang berbeda
SILKRA 60-36/98213
T/M: 2250 “S/Z” LOT NO : A213
B.GUIDE: NET WT : 416 KG
BSI 130-60
GRADE : 1A LOT NO : 01
UNIT : 76 NET WT : 304 KG
Berat Satuan : 4KG
LK DTY 150-48
GRADE : 1A LOT NO : M05
UNIT : 64 NET WT : 384 KG
Berat Satuan : 6KG
Bahan baku yang di tunjukan oleh tabel 2.2 di proses hingga menghasilkan
Benang dengan texture yang di inginkan.