Anda di halaman 1dari 3

Ide-Ide Untuk Acara Gereja

Jumat Sore:

 Jika ada, tampilkan klip video Masehi Advent Hari Ketujuh dari seluruh dunia yang
menggambarkan apa artinya menjadi seorang anggota Masehi Advent Hari Ketujuh. Atau
mungkin klip video wawancara singkat dengan orang-orang di sekitara gereja atau tempat
tinggal saudara, tentang apa yang mereka ketahui tentang Masehi Advent Hari Ketujuah.
(Jika tidak memungkinkan ditampilkan pada Jumat sore, bisa juga ditampilkan pada Sabat
pagi ketika jam Sekolah Sabat.)

 Jika ada, tampilkan klip video sejarah Advent. Tidak harus dari Amerika Serikat dimana
gereja ini pertama kali berdiri, tetapi juga dari negara lain. (Jika tidak memungkinkan
ditampilkan pada Jumat sore, bisa juga ditampilkan pada Sabat pagi ketika jam Sekolah
Sabat.)

 Ceritakan beberapa buah lagu himne Advent, teristimewa yang berhubungan dengan Sabat
dan Kedatangan Yesus Kedua Kali.

 Presentasikan pemilihan nama “Advent Hari Ketujuh” dan artinya secaranya historis dari
dulu sampai.

 Berdayakan peran anak-anak atau orang muda dari gereja atau sekolah dengan memainkan
drama.

 Berdoa bersama memohon berkat Allah bahwa aktivitas acara ini akan membawa berkat bagi
orang-orang di sekitar gereja ataupun sekolah. [Dimulai dari minggu-minggu sebelumnya, di
minta kepada anggota gereja untuk mendoakan acara ini]

Kebaktian Sabat

Daripada membawakannya dalam satu khotbah di minggu pertama bulan Oktober, ada baiknya
pada bulan Oktober, para gembala atau ketua dapat membawakan seri khotbah tentang identitas
Advent. Sebagai alternatif topic : Sejarah latar belakang pemilihan nama “Masehi Advent Hari
Ketujuh,” “Relevansi pemeliharaan Sabat hari ketujuh,” “Signifikansi Kedatangan Yesus Kedua
Kali dalam kehidupan gereja dewasa ini,” dan konsep umat sisa sebelum kedatangan Yesus,
termasuk me-review misi nubuatan dan pekabarannya.

Singkatnya, apakah perayaan itu hanya dilakukan pada satu Sabat 2 Oktober 2010, atau
sepanjang bulan, fokusnya adalah membantu anggota, tua dan muda, anggota baru dan lama,
untuk memahami dengan jelas keberadaan kita sebagai anggota Advent Hari Ketujuh,
keberadaan Gereja dan Misinya.
Topik khotbah bisa juga “Ucapan syukur oleh karena tuntunan Allah dalam sejarah Gereja
Masehi Advent Hari Ketujuh,” “Panggilan Komitmen ulang untuk Bekerja

 Tambahan sebagai alternatif menarik adalah jemaat menyanyikan himne Advent mula-mula
tentang Sabat dan Kedatangan Yesus Kedua Kali.

 Bacaan yang berfokus kepada Sabat dan Kedatangan Yesus Kedua Kali dan Misi nubuatan,
perlu dipersiapkan. (Ini bisa dalam bentuk interaksi beberapa grup yang terdiri dari anak-
anak, perempuan, lelaki, ketua dan gembala.)

 Musik Spesial menampilkan tema Adventist.

Persekutuan Makan Malam

Setiap anggota gereja harus diundang berpartisipasi pada persekutuan makan malam jika ada. Ini
bisa menjadi waktu suka cita perayaan dan persekutuan keluarga dalam gereja. Jika orang muda
ingin mendekorasi ruangan, atau ada yang menyediakan kue ulang tahun juga bisa menjadi
waktu yang tepat.

Jika ingin mengundang pejabat pemerintah setempat (Gubernur, Walikota, Lurah, RT/RW) ini
bisa juga menjadi waktu yang tepat untuk diundang dalam acara Persekutuan Makan Malam.
Pelayanan pagi dan sore haruslah tentang sejarah dan kerohanian yang berfokus kepada anggota
Masehi Advent Hari Ketujuh. Pada waktu yang sama mengundang pejabat pemerintah setempat
dengan tujuan memperkenalkan makanan sehat Masehi Advent Hari Ketujuh, sekalian ucapan
terima kasih dari anggota gereja oleh karena kedatangan mereka.

Sabat Sore

Setiap anggota gereja diundang untuk mengikuti acara Sabat sore. Acaranya antara lain:

 Bersama-sama menyanyikan himne tentang Sabat dan Kedatangan Yesus Kedua Kali.

 Orang muda dapat membawakan drama tentang sejarah dipilihnya nama “Sevent-day
Adventist.” (Masehi Advent Hari Ketujuh) atau kejadian lain yang berhubungan dengan
sejarah Advent mula-mula.

 Diskusi yang melibatkan semua anggota gereja yang dipimpin oleh pendeta atau ketua.
Usulan pertanyaan yang perlu didiskusikan:

A. Dalam cara apakah nama “Masehi Advent Hari Ketujuh” menghubungkan kita secara
bersama sebagai pergerakan seluruh dunia?

B. Apakah dampak nama “Masehi Advent Hari Ketujuh” dalam penginjilan dan aktivitas
humanitarian sebagai sebuah gereja?
C. Bagaimanakah nama “Masehi Advent Hari Ketujuh” membuat saya berbeda secara
pribadi atau di kampung saya, kota saya, atau negara saya secara kolektif? Dengan
cara-cara apakah perbedaan ini dapat ditingkatkan pada masa mendatang?

D. Jika saya bukan seorang Masehi Advent Hari Ketujuh, atau jika tidak ada Masehi
Advent Hari Ketujuh (gereja, sekolah, klinik, rumah sakit, dll) di kampung, kota, atau
negara saya. Adakah perbedaan bagi saya secara individu atau bagi kampung saya
atau negara saya? Jika demikian, bagaimanakah atau dengan cara apakah?

E. Sebagai gereja, apakah kita melibatkan orang muda dan anggota baru dalam
kehidupan gereja secara efektif? Jika tidak, dengan cara-cara apakah kita dapat
membantu mereka menanamkan kembali identitas mereka sebagai Masehi Advent
Hari Ketujuh?

F. Jika identitas Advent kita hilang, apakah yang akan terjadi kepada anak-anak kita dan
cucu kita?

 Bagilah jemaat dalam beberapa grup, kemudian buatlah panel diskusi.


 Jika ada pionir gereja setempat untuk berbagi cerita tentang sejarah gereja
setempat.
 Berikan waktu secara perseorangan untuk memberikan respon atau kesaksian.

Anda mungkin juga menyukai