Anda di halaman 1dari 4

METODE PELAKSANAAN

PEMASANGAN GENSET

1. PEMBANGUNAN RUMAH GENSET ( POWER HOUSE )


Rumah Genset direncanakan dibuat sedekat mungkin dengan ruangan khusus listrik ( Electrical
Room ), hal ini diambil berdasarkan pada pertimbangan terhadap tersedianya ruangan kosong
yang masih memungkinkan untuk pemasangan genset disamping pertimbangan terhadap
besarnya biaya yang diperlukan untuk pembangunan ruang genset baru ( diluar / jauh ) dari
ruang listrik yang telah ada atau sesuai petunjuk owner.
Dalam tahapan pelaksanaan pembangunan rumah genset (Power House) yang perlu
diperhatikan adalah sebagai berikut :
a. Pembuatan rumah genset cukup dengan membuat sekatan dengan pasangan bata dengan
sloop, kolom beton bertulang dan atap dak beton dengan ukuran luas sesuai yang
diperlukan / gembar teknik.
b. Pembuatan pondasi genset dengan lantai beton bertulang dengan ukuran sesuai kebutuhan
dan pemasangan anker baut untuk mesin diesel genset.
c. Penyediaan dan pembuatan saluran kabel ( Cable Trench ) pada lantai rumah genset , dari
panel genset ke SDP ( Sub Distribution Panel ) di ruang panel LVMDP. Dilengkapi tutup
saluran kabel yang terbuat dari plat bordes tebal 5 mm ukuran saluran kabel adalah : lebar
= 400 mm; dalam saluran = 600 mm

2. PEMASANGAN GENSET
Pelaksanaan pemasangan genset dilakukan setelah pondasi genset betul-betul kering dan usia
beton sudah cukup untuk di bebani oleh beban berat dan getaran. Diesel generating set
dipasang diatas pondasi yang telah disediakan anker baut dibeberapa tempat sesuai dengan
kebutuhan yang dipasang pada saat pengecoran pondasi. Pengencangan anker baut disertai
dengan penyetelan dan pengecekan level kelurusan dudukan mesin serta kelurusan antara
mesin diesel dengan genset ( aligment ) untuk mendapat kelurusan antara putaran mesin
dengan genset.
Setelah dudukan dan setelan mesin dengan genset dinyatakan baik dan laik operasi, dilanjutkan
dengan pemasangan kelengkapan mesin diesel berupa :
a. Pemasangan dudukan / gantungan / support knalpot dan saringan ( silencer ).
b. Pemasangan pipa knalpot dan saringan dari mesin sampai keluar atau samping bangunan /
rumah genset, kemudian pipa knalpot diturunkan dan dimasukkan keperedam suara yang
dibuat dan disediakan diluar / disamping bangunan rumah genset.
c. Pemasangan asbes kain atau asbes tambang disepanjang pipa knalpot sebagai peredam /
penahan panas.

3. INSTALASI PEMASANGAN GENSET


3.1. Pemasangan Switch Handle / Cam Saklar GENSET - PLN
Pekerjaan pemasangan Switch Handle / Cam Saklar GENSET - PLN dilaksanakan setelah
pemasangan mesin diesel genset atau dapat juga dilaksanakan bersama-sama dengan
pemasangan mesin diesel genset. Penempatan Switch Handle / Cam Saklar dipasang
berdekatan dengan genset ( dalam R. Genset ) hal ini untuk memudahkan pemeriksaan dan
pengawasan dalam pelaksanaan pengoperasian genset. Switch Handle / Cam Saklar berfungsi
sebagai saklar tukar yang menyuplai tegangan ke Panel Utama / SDP (Sub Panel Distribusi)
dari sumber PLN dan dari GENSET sebagai sumber cadangan. Dalam Switch Handle / Cam
Saklar tersebut dipasangan lampu indicator untuk mengetahui sumber mana yang sedang
dipergunakan / yang menyupplai ke Panel Utama / SDP.

3.2. Pemasangan Kawat Penghantar / Kabel


Kawat penghantar / kabel dipasang dari panel genset ke panel SDP melalui system pengaturan
Switch Handle / Cam Saklar, yang dalam hal ini kawat penghantar / kabel yang akan
dipergunakan adalah kabel type : NYY dengan ukuran luas penampang kabel disesuaikan
dengan kebutuhan berdasarkan pada besarnya beban maksimum yang akan dilayani.
Pemasangan kawat penghantar / kabel dimulai dari panel genset ditarik/digelar melalui saluran
kabel yang telah disediakan sesuai rencana, menuju ke panel Switch Handle / Cam Saklar Dan
kabel induk / Power dari Trafo PLN yang menuju Switch Handle / Cam Saklar melalui MCCB
kemudian disambung Panel Utama / SDP.

3.3 Pengujian / Pengetesan genset dan system instalasi genset


Pengujian / pengetesan genset adalah dimaksudkan untuk mengetahui apakah genset yang
dipasang dapat beroperasi sebagaimana yang semestinya; memiliki tegangan output / keluaran
sesuai dengan yang dikehendaki ; mensuplai daya sesuai dengan yang tertera pada name plat
dan sebagainya.
Untuk mengetahui kemampuan sebuah genset dalam mensuplai daya listriknya dapat dilakukan
dengan 2 ( dua ) cara pengetesan yaitu antara lain :
A. Pengetesan dengan menggunakan beban semu ( Dummy Load Test )
Pengetesan dengan beban semu biasanya dilakukan pada tempat-tempat tertentu dimana
beban yang ada pada tempat tersebut belum siap dioperasikan ( diberi tegangan ) atau
ditempat tersebut belum ada beban yang akan dilayani atau memang genset diperuntukkan
hanya sewaktu-waktu dengan beban yang belum jelas dan bias berubah-ubah atau
operasional beban yang sudah ada tidak dapat diganggu.
Dalam pelaksanaannya dummy load test ini menggunakan peralatan-peralatan test sebagai
berikut :
 Kabel power, biasanya dipakai kabel NYY tipe tunggal ( Single Core ) sebanyak 4
(empat) potongan untuk R, S, T & N. masing-masing ± 15 meter. Luas penampang kabel
disesuaikan dengan beban maksimum test genset.
 Sepatu kabel tembaga / cu ukuran sesuai kabel yang digunakan sebanyak : 10 buah
 Drum kapasitas 200 ltr untuk penampungan air dan sirkulasi air sebanyak : 3 buah.
 Bak penampung air ukuran 2 mtr x 3 mtr x 0,30 mtr
 Pipa air ¾ “ untuk mengeluarkan air dari drum test ke bak penampung
 Stop kran ¾ “
 Pipa GIP 112 “ dan alat-alat sambung ( knie , soket, dop ) untuk pipa sirkulasi air
panas dari bak penampung.
 Pompa submersible untuk mengisap dan menekan air ke pipa sirkulasi air yang
disemburkan diatas bak penampung
 Pipa / Selang Fleksible 112 “ untuk sambungan outlet pompa ke pipa sirkulasi
 Pipa Elektroda test sebanyak 3 ( tiga ) potong ( R, S, T ) yang dipasang diatas
 drum test yang bisa diatur turun – naik dimana bagian ujung atas pipa dipasang kabel
Fasa R – S – T yang dihubungkan ke terminal pengaman dalam panel genset.
 Garam pasar untuk campuran air dalam drum sebagai beban semu yang dapat menjadi
beban test genset.
Proses pengetesan dengan dummy load test adalah sebagai berikut :
1. Setelah peralatan test selesai dipasang dengan baik dan dinyatakan aman, genset di
hidupkan
2. Beberapa menit kemudian switch pada panel genset dihubungkan ( on )
3. Elektroda test diturunkan kedalam air yang ada dalam drum test ( test dengan air tawar
tidak ada reaksi / pengukuran beban ).
4. Elektroda test diangkat kembali, air dalam drum dicampur dengan air garam yang telah
dilarutkan.
5. Elektroda test diturunkan kembali secara perlahan ( sedikit demi sedikit ) disini baru
diperoleh pengukuran beban yang ditunjukkan oleh Ampere meter yang ada pada panel
genset, semakin dalam elektroda test masuk kedalam air beban terukur semakin besar
dan dibatasi sampai dengan beban maksimum yang ditentukan dan dalam waktu yang
telah di tentukan juga.
6. Pengetesan sistem instalasi genset biasanya tidak dapat dilakukan dalam system dummy
load test ini karena sistem tidak dirangkai / disambung dengan beban nyata.

B. Pengetesan dengan menggunakan beban nyata ( ke mesin-mesin listrik dan lampu-lampu


yang telah ada / terpasang )
Pengetesan dengan menggunakan beban nyata ( ke mesin-mesin listrik dan lampu
penerangan yang telah ada / terpasang ) Pengetesan dengan beban nyata / langsung biasa
dilaksanakan setelah genset terpasang dengan baik, sistem penyambungan kabel-kabel
dengan papan bagi atau panel tersambung dan telah siap dioperasikan baik secara manual
maupun secara otomatis.
Proses pengetesan genset dengan beban nyata / langsung adalah sebagai berikut :
1. Genset dihidupkan dalam keadaan tanpa beban selama lebih kurang antara 10 s/d 20
menit ( dilakukan pengecekan tegangan output, Frekuensi 50 Hertz)
2. Pengetesan beban dilakukan dengan sistem manual, setelah genset berjalan normal dan
kondisi yang stabil, posisi penghubung / switch terhubung dengan genset ( PLN diputus
dulu ), posisi switch handle pada posisi GENSET, secara bertahap beban yang ada dalam
bangunan dioperasikan. Dan tiap tahapan harus selalu diperiksa pengukuran bebannya,
frekuensi serta suara dari mesin diesel dan setiap tahapan dicatat dalam laporan
pengetesan genset tersebut sampai dengan pengetesan beban maksimum.
3. Sumber daya dari PLN dalam kondisi on semua beban dioperasikan kembali genset
dalam keadaan stop / mati posisi switch handle pada posisi PLN.

Untuk selanjutnya setelah percobaan suplai tegangan dari genset dianggap cukup, untuk
mengetes fungsi sistem, Demikian pengetesan genset tersebut dilaksanakan untuk keperluan
pelayanan energi cadangan pada waktu yang akan datang secara optimal dan
berkesinambungan.

4. SPESIFIKASI GENSET
Genset yang akan dipasang sebagai sumber energy listrik cadangan adalah unit generating set
dengan spesifikasi sebagai berikut :
Besarnya kapasitas daya ( output ) ( P ) = 100 KVA ; 3 phasa – 220/380
Volt Frekuensi =50 Hz ; 1500 rpm, type : BMGS – 130.
Engine specification : Type : Turbo ; Model : 6 D24
Cylinder Arr –
Bore x Stroke ( mm ) : 6 – 130 x 140
Total Displ. ( ltr ) : 11,1

Digunakan sebagai sumber energi cadangan untuk melayani beban – beban sebagai berikut :
a. Penerangan Kantor ( OFFICE )\
b. Penerangan Terminal dan Jalan Lingkungan
c. Penerangan Pos Jaga
d. Daya untuk Motor Pompa

5. PEMBANGUNAN TANGKI BBM


Pekerjaan pembangunan Tangki BBM dengan dudukannya dilaksanakan setelah pemasangan
mesin diesel genset selesai dilaksanakan dipasang berdekatan dengan genset ( dalam Rumah
Genset ). Tangki BBM tebuat dari Besi Plat dengan ukuran sesuai kebutuhan genset / sesuai
dengan gambar teknis pekerjaan dan petunjuk direksi pekerjaan, Dudukan tangki dibuat
sedemikian rupa lengkap dengan instalasi pipa galvanis dan accesoriesnya untuk supply BBM
yang dibutuhkan pada GENSET.

Demikian Metode Pelaksanaan Pemasangan Generator Set ini dibuat sebagai sabagai gambaran
pekerjaan yang akan dilaksanakan.

Pontianak, 2013

Anda mungkin juga menyukai