Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN PASIEN

HEMAPTUE
No. Dokumen : SOP/UKP/ 2018

No. Revisi :00


SOP
Tanggal Terbit : Januari 2018
Halaman : 1/2
Disahkan oleh Kepala Puskesmas Kluwut
PUSKESMAS
dr. Sigit Arumtara, M.Kes
KLUWUT
NIP. 19690519 200312 1 002

1. Pengertian Hemaptoe adalah batuk darah yang terjadi karena penyumbatan trakea
dan saluran nafas sehingga timbul sufokasi yang sering fatal. Ini terjadi
pada batuk darah masif yaitu 600-1000cc/24 jam. Batuk darah pada
penderita TB paru disebabkan oleh terjadinya ekskavasi dan ulserasi dari
pembuluh darah pada dinding kapitas
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Penanganan Pasien
Hemaptue di Puskesmas Kluwut
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kluwut Nomor: 010/SK/XII/2017
Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan
primer edisi revisi tahun 2014

5. Alat dan 1 Kirbat es


bahan 2 Stetoskop
3 Suction set
4 Handscon bersih
5 Set oksigenasi
6 Obat-obatan koagulan
7 K/P siapkan tindakan FOB
6. Langkah - 1 Petugas Mencuci tangan dan memasang handscon bersih
langkah 2 petugas mengobservasi tanda sufokasi, sianosis dan penurunan
tingkat kesadaran
3 Pasien harus dalam keadaan istirahat total
4 Petugas memposisikan pasien trendelenburg kepala lebih rendah dan
miringkan kesisi paru yang sakit untuk mencegah aspirasi ke paru
yang sehat
5 Petugas mempertahankan agar jalan napas tetap terbuka, lakukan
suction setiap terjadi perdarahan
6 Batuk secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan darah di dalam
saluran saluran napas serta mencegah bahaya sufokasi.
7 Petugas mengkompres Daerah dada dengan kirbat es agar terjadi
vasokonstiksi pembuluh darah
8 Petugas memberikan oksigen bila hemaptoe disertai sesak napas
9 Petugas memberian cairan atau darah sesuai dengan banyaknya
perdarahan yang terjadi.
10 Petugas memberian obat-obat penghenti perdarahan (obat-obat
hemostasis), misalnya Transamin, Adona, Vitamin K
11 Petugas memberian obat-obat antitusif untuk mengurangi
rangsangan batuk, misalnya Codein
12 Petugas memberian obat antibiotika untuk mencegah infeksi
skunder
13 Petugas menentukan penyebab terjadinya perdaraahan dan
mengobatinya, misalnya aspirasi darah dengan bronkoskopi dan
pemberian adrenalin pada sumber perdarahan
14 Petugas dapat melakukan tindakan terapi pembedahan dengan
pertimbangan :
a. Apabila pasien mengalami batuk darah lebih dari 600 cc/24 jam
dan dalam pengamatannya perdarahan tidak berhenti.
b. Apabila pasien mengalami batuk darah kurang dari 600 cc/24 jam
dan tetapi lebih dari 250 cc/24 jam jam dengan kadar Hb kurang
dari 10 g%, sedangkan batuk darahnya masih terus berlangsung.
c. Apabila pasien mengalami batuk darah kurang dari 600 cc/24 jam
dan tetapi lebih dari 250 cc/24 jam dengan kadar Hb kurang dari
10 gr%, tetapi selama pengamatan 48 jam yang disertai dengan
perawatan konservatif batuk darah tersebut tidak berhenti.

7. Diagram Petugas Mencuci tangan petugas mengobservasi Pasien harus dalam


alir dan memasang handscon tanda sufokasi, sianosis keadaan istirahat total
bersih dan penurunan tingkat
kesadaran

Petugas mengkompres Petugas mempertahankan Petugas memposisikan


Daerah dada dengan agar jalan napas tetap pasien trendelenburg
kirbat es agar terjadi terbuka, lakukan suction kepala lebih rendah dan
vasokonstiksi pembuluh setiap terjadi perdarahan miringkan kesisi paru
darah yang sakit untuk
Petugas memberikan Petugas memberian mencegah
Petugas aspirasi ke
memberian obat-
oksigen bila hemaptoe cairan atau darah sesuai paru penghenti
obat yang sehat
disertai sesak napas dengan banyaknya perdarahan (obat-obat
perdarahan yang terjadi hemostasis), misalnya
Transamin, Adona,
Petugas memberian obat Petugas memberian obat- Vitamin K
Petugas memberian obat-
antibiotika untuk obat antitusif untuk obat penghenti
mencegah infeksi mengurangi rangsangan perdarahan (obat-obat
skunder batuk, misalnya Codein hemostasis), misalnya
Transamin, Adona,
Petugas menentukan Petugas dapat melakukan Vitamin K
penyebab terjadinya tindakan terapi
perdaraahan dan pembedahan dengan
mengobatinya, misalnya pertimbangan :
aspirasi darah dengan a. Ap
bronkoskopi dan abil
pemberian adrenalin a
pada sumber perdarahan pas
8. Unit 1 IGD ien
terkait me
2 Rawat inap nga
lam
9. Dokumen - Rekam Medik i
terkait bat
uk
dar
ah
10. Rekaman lebi
Tanggal mulai
histori No Yang diubah Isi Perubahan
h diberlakukan
perubahan dari
600
cc/
24
jam
dan
dal
am
pen
ga
2/3 mat
ann
ya
per
dar
aha
n
tida
k
3/3

Anda mungkin juga menyukai