Anda di halaman 1dari 3

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ZAT PEDAS RIMPANG JAHE MERAH PADA TIKUS

JANTAN GALUR WISTAR TERHADAP PENGOSONGAN LAMBUNG (SYMPTOM SEKUNDER


MOTION SICKNESS)

1. Kandungan kimia zingiberis rhizoma


Secara umum konstituen utama minyak atsiri tumbuhan yang termasuk suku Zingiberaceae
adalah Zingiberen (70%), di samping itu terdapat pula α-Pinen, β-felandren, kamfen, limo-nen,
Linalool, Borneol, Sitral, Noni-alde-hida, desil aldehida, Metil heptenon, Sineol, Bisabolen, α-
Kurkumen, Farnesen, Humulen dan Zingiberol (Hegnauer, 1986).
2. Metode pengujian
Hewan uji dipuasakan dari makanan selama 24 jam, dan dipuasakan dari mi-num 2 jam
sebelum penelitian untuk peng-kondisian lambung yang kosong
I. Kelompok pembanding merah fenol.
II. Kelompok kontrol negatif non-putar.
Tikus disuntik CMC-Na 0,5% secara intraperitoneal
III. Kelompok kontrol negatif putar Tikus disuntik CMC-Na 0,5% secara intraperitoneal,
dibiarkan 45 menit. Setelah itu, diberi merah fenol 0,05% 1,5 ml secara
intragastrik. Diputar
IV. Kelompok kontrol positif
Tikus disuntik dimenhidrinat secara intraperitoneal, dibiarkan 45 menit. Sete-lah itu,
diberi merah fenol 0,05% 1,5 ml secara intragastrik
V. Kelompok perlakuan I
Tikus disuntik suspensi ekstrak 1 dosis 21,15 mg/kgBB secara intraperitoneal
VI. Kelompok perlakuan II
Tikus disuntik suspensi ekstrak 2 dosis 35,3 mg/ kgBB secara intraperitonea

3. Dosis
Pengosongan lambung pada kelompok kontrol negatif non-putar sebesar 37,31% ± 21,92; dan
pada kelompok kontrol negatif putar 32,37% ± 15,43. Pengosongan lambung pada kelompok
yang diberi Dimenhidrinat sebesar 79,66% ± 12,52. Pengosongan lambung pada pemberian
ekstrak 1 sebesar 48,66% ± 13,47; dan pada pemberian ekstrak 2 sebesar 67,82% ± 6,26. Efek
yang dihasilkan oleh ekstrak 2 lebih besar daripada ekstrak 1

UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOLIK RIMPANG


JAHE PUTIH BESAR (Zingiber majus Rumph) PADA TIKUS
JANTAN GALUR WISTAR
4. Uji toksisitas
Ekstrak etanolik rimpang jahe yang berisi senyawa [6]-gingerol dalam kriteria GHS
(Globally Harmonised Classification System) termasuk kategori 5 atau tidak
terklasifikasi yang memiliki LD50 cut off sebesar >5000 mg/kgBB dan jika dikonversi
untuk diberikan pada manusia sebesar >56g/kgBB.

UJI FITOKIMIA, TOKSISITAS DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI n-


HEKSAN DAN ETIL ASETAT TERHADAP EKSTRAK JAHE MERAH
(Zingiber officinale var. amarum.)
1. Toksisitas
hasil uji toksisitas dengan menggunakan metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) dari
ekstrak jahe merah (Zingiber officinale var amarum.) diperoleh bahwa fraksi n-heksan
memiliki toksisitas dengan nilai LC50 sebesar 63,8130 ppm, sedangkan fraksi etil asetat
memiliki toksisitas yang rendah dengan nilai LC50 sebesar 3821,89 ppm.

EFEK TERATOGENIK PEMBERIAN INFUS JAHE PUTIH (Zingiber


officinale var. amarum Roxb.) TERHADAP BIOMETRIKA DAN SISTEM
SKELETAL JANIN TIKUS GALUR WISTAR
Uji teratogenik
Kelompok pertama merupakan kelompok kontrol diberi aquadest ad libitum,
kelompok II, III dan IV masing-masing diberi 0,245 g/ Kg BB, 0,49 g/ Kg BB, 0,98 g/
Kg BB infus jahe putih. Pemberian infus jahe putih dilakukan setiap hari satu kali
sehari selama masa organogenesis (hari ke-5 sampai hari ke-15). Hasil menunjukkan
bahwa pemberian infus jahe putih (Zingiber officinale var. amarum Roxb.) pada
tikus Wistar pada masa organogenesis tidak menimbulkan efek teratogenik.

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOLIK DAUN SEMBUNG (Blumeae Folium)


TERHADAP FAGOSITOSIS MAKROFAG PADA MENCIT JANTAN YANG
DIINFEKSI DENGAN Listeria monocytogenes

1. Dosis
Pemberian ekstrak etanolik daun sembung dengan kadar fenolik total berkisar 3,33 ± 0,085%
(b/b) EAG dan aktivitas antioksidan dengan IC50 sebesar 59,384 mg/ml dapat meningkatkan
kemampuan fagositosis makrofag Potensi imunstimulan ekstrak etanolik daun sembung dengan
dosis pemberian 10mg/kgbb sebanding dengan imunstimulan sintetik (levamisol hidroklorida
dosis 2,5 mg/kgbb) dan ekstrak Echinacea (suatu imunstimulan alami) pada dosis 10 mg/kgbb).
2. Kandungan
Metabolit yang terkandung di dalam daun sembung secara umum berupa minyak atsiri dengan
komponen bor-neol, kamfora, floroasetofenon dimetil eter, seskuiterpenlakton, diterpen,
triterpen, sterol, paraffin, saponin, golongan fenolik turunan asam sinamat (Hegnauer, 1963).
3. Kandungan kimia
Imunitas juga dapat ditingkatkan oleh beberapa senyawa yang berefek sebagai antioksidan
seperti senyawa fenolik atau polifenol. Senyawa fenolik maupun polifenol diketahui dapat
berefek pada peningkatan kemampuan fagositosis makrofag peritoneum pada mencit

Panax ginseng
1. Dosis
Pada kondisi percobaan, larutan ginsenosida 250 mg / kg dapat meningkatkan toleransi
tikus dalam kelelahan (meningkatkan stamina).

Madu
1. Dosis

Anda mungkin juga menyukai