Anda di halaman 1dari 87

AUDIT TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT ASTRA

INTERNATIONAL TBK (DAIHATSU) LAMPUNG


DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN COBIT
4.1

(Skripsi)

Oleh

LILIS OKTAVIANI SIRAIT

JURUSAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

2017
ABSTRACT

AUDIT OF INFORMATION TECHNOLOGY OF PT ASTRA


INTERNATIONAL TBK (DAIHATSU) LAMPUNG USING COBIT 4.1

By

LILIS OKTAVIANI SIRAIT

Information technology is growing rapidly and greatly influences to


improving the effieciency and effectiveness of business activities in
developing the company. In this case, an audit IT is needed to ensure the
existing IT, that has been already satisfy the common control standards and
have the ability to compete in the business world.
The purpose of this research is to evaluate the assessment and make
recommendations based on the analysis maturity level of IT in PT Astra
International Tbk Daihatsu Lampung according to the framework COBIT
4.1. Standard of COBIT 4.1 is used because it is a common control standard
for the control of IT and has parameters that can aid the assessment of an
enterprise using a maturity model.
This research finds that the result of maturity level of PT Astra International
Tbk Daihatsu Lampung is 4.02. This shows that IT has been updated well
where the procedures and policies have been done effectively, monitored
and there are corrective actions are taken.

Keywords : Information technology, maturity level, recommendations,


control objectives for information and related technology (COBIT)
ABSTRAK

AUDIT TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT ASTRA INTERNATIONAL


TBK (DAIHATSU) LAMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN
PENDEKATAN COBIT 4.1

Oleh

LILIS OKTAVIANI SIRAIT

Teknologi informasi berkembang dengan cepat dan sangat berpengaruh terhadap


peningkatan efisiensi serta efektivitas kegiatan bisnis dalam mengembangkan
perusahaan. Dalam hal ini dibutuhkan audit teknologi informasi untuk
memastikan teknologi informasi yang ada, sudah memenuhi standar kontrol
umum dan memiliki kemampuan untuk bersaing dalam dunia bisnis.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi penilaian dan membuat
rekomendasi berdasarkan analisis maturity level terhadap TI di PT Astra
International Tbk Daihatsu Lampung sesuai standar COBIT 4.1. Standar ini
digunakan karena merupakan standar kontrol umum untuk pengendalian terhadap
teknologi informasi dan memiliki parameter yang dapat membantu penilaian
resiko suatu perusahaan dengan menggunakan maturity models.
Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa Teknologi Informasi di PT Astra
International Tbk Daihatsu Lampung dengan menggunakan kerangka kerja
COBIT 4.1 memiliki maturity level sebesar 4,02. Hal ini menunjukkan bahwa
Teknologi Informasi yang digunakan telah dikelola dengan baik dimana prosedur
dan kebijakan sudah dilakukan secara efektif, dipantau dan ada tindakan
perbaikan yang segera dilakukan.

Kata Kunci : audit teknologi informasi, maturity level, rekomendasi, control

objective for information and related technology (COBIT)


AUDIT TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT ASTRA
INTERNATIONAL TBK (DAIHATSU) LAMPUNG
DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN COBIT 4.1

Oleh

LILIS OKTAVIANI SIRAIT

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
SARJANA KOMPUTER
pada

Jurusan Ilmu Komputer


Fakultas Matematika dan Ilmu Penegtahuan Alam

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2017
Judul Skripsi : AUDIT TEKNOLOGI
INFORMASI PADA PT ASTRA
INTERNATIONAL TBK (DAIHATSU)
LAMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN
PENDEKATAN COBIT 4.1

Nama : Lilis Oktaviani Sirait

Nomor Pokok Mahasiswa : 1317051035

Jurusan : Ilmu Komputer

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Tristiyanto, S.Kom., M.I.S., Ph.D


NIP 19810414 200501 1 001

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Ilmu Komputer

Dr. Ir. Kurnia Muludi, M.Sc.


NIP. 19640616 198902 1 001
MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Tristiyanto, S.Kom., M.I.S., Ph.D. ………………

Penguji I

Bukan Pembimbing : Didik Kurniawan, S.Si., M.T. ……………....

Penguji II

Bukan Pembimbing : Gigih Forda Nama, S.T., M.T ……………....

2. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Prof. Warsito, S.Si., D.E.A., Ph.D.


NIP. 19710212 199512 1 001

Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 19 Juni 2017


PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa skripsi saya yang

berjudu “Audit Teknologi Informasi pada PT Astra International TBK (Daihatsu)

Lampung dengan Menggunakan Pendekatan COBIT 4.1” merupakan karya

sendiri dan bukan hasil karya orang lain. Semua tulisan yang tertuang di skripsi

ini telah ini mengikuti kaidah penulisan karya ilmiah Universitas lampung.

Apabila di kemudian hari terbukti bahwa skripsi saya merupakan hasil

penjiplakan atau dibuat orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi berupa

pencabutan gelar yang telah saya terima.

Bandar Lampung,19 Juni 2017

Lilis Oktaviani Sirait


NPM. 1317051035
RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 8 Oktober 1995 di Kota

Bandar Lampung. Penulis merupakan anak kedua dari

pasangan Mudin Sirait dan Mesra Sinaga.

Penulis menyelesaikan pendidikan formal pertama kali di TK

Xaverius Way Halim Permai Bandar Lampung tahun 2001,

kemudian melanjutkan pendidikan dasar di SD Xaverius 3 Way Halim Permai

Bandar Lampung dan selesai pada tahun 2007. Pendidikan menengah pertama di

SMP Fransiskus 1 Tanjung Karang, Bandar Lampung dan diselesaikan penulis

pada tahun 2010. Pendidikan Menengah atas di SMA Negeri 5 Bandar Lampung

dan diselesaikan penulis pada tahun 2013.

Pada tahun 2013, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Komputer

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung melalui

jalur SNMPTN. Pada Bulan Januari tahun 2016, penulis melaksanakan Kuliah

Kerja Nyata di Desa Garut Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus. Pada

bulan Juli tahun 2016, penulis melakukan Kerja Praktik di Bidang Mutu dan

Keamanan Pangan Badan Ketahanan Pangan Daerah (BKPD) Provinsi Lampung.


Selama menjadi mahasiswa, penulis cukup aktif berorganisasi, diantaranya

adalah:

1. Anggota Bidang Keilmuan Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komputer

(Himakom) pada kepengurusan periode 2013-2014.

2. Staff Kominfo BEM U Universitas Lampung pada periode 2014-2015.

3. Bendahara Bidang Keilmuan Himakom pada periode 2015-201.

4. Anggota Kehormatan (AK) Himakom pada periode 2016-2017.


PERSEMBAHAN

Puji dan Syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan
anugerah-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Kupersembahkan karya kecilku ini untuk :

Mamaku yang telah melahirkan, membesarkan dengan perjuangan, kasih sayang


dan pengorbanan, mendidik, memberikan doa, teladan dan motivasi.

Papaku tercinta, yang telah membesarkanku dengan perjuangan, kesabaran dan


kasih sayang yang diberikan untukku walau hanya sebentar saja aku merasakan
kasih sayang darimu dan setelah itu pergi meninggalkanku selamanya.

Kakak, adik serta keluarga besarku yang sangat kusayangi

Keluarga Ilmu Komputer 2013,

Serta Almamater Tercinta yang kubanggakan,


UNIVERSITAS LAMPUNG
MOTTO

"Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang."

(Amsal 23:18)

“Just yourself and God, who knows about yourself, no one else.”

(Lilis Oktaviani Sirait)

“Jangan terlalu mengejar hasilnya, nanti kita lupa hakikat kesuksesan yang

sesungguhnya.”

(Tere Liye)

“Every day is a challenge that must be faced with a positive mind.”

(Lilis Oktaviani Sirait)

“Build your dreams, or someone else will hire you to build theirs.”

(Farrah Gray)
SANWACANA

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus, Pribadi yang sangat

mengenal dan sangat mengasihi penulis, karena berkat dan pengasihanNya hingga

dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer di

Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di

Universitas Lampung. Judul dari skripsi adalah “Audit Teknologi Informasi

pada PT Astra International Tbk (Daihatsu) Lampung dengan

Menggunakan Pendekatan COBIT 4.1”.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menghadapi kesulitan. Namun

berkat motivasi dan bantuan dari beberapa pihak; akhirnya penulis menyelesaikan

skripsi ini. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak M.Sirait (Alm.) dan Ibu M.Sinaga, S.Pd tercinta, yang menjadi teladan

untuk penulis, atas segala nasihat, motivasi, dan senantiasa selalu mendoakan

demi keberhasilan dan menjadi motivasi saya;

2. Keluargaku; Kakakku Rumse Fitriana Sirait,S.P, Adik Goklas Anderson Sirait

yang tercinta dan saudaraku lainnya, yang selama ini selalu mendoakan dan

mendukung di setiap kegiatan penelitian skripsi penulis;


3. Bapak Tristiyanto, S.Kom., M.I.S., Ph.D selaku dosen pembimbing yang

selalu memberikan bimbingan, saran, motivasi dan koreksi dalam pembuatan

skripsi sehingga penulisan skripsi dapat diselesaikan;

4. Bapak Didik Kurniawan, S.Si., M.T., selaku pembahas I dan Sekretaris

Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Universitas Lampung yang telah memberikan

ide dan saran untuk skripsi penulis sehingga penulisan skripsi dapat

diselesaikan.

5. Bapak Gigih Forda Nama, S.T., M.T., selaku pembahas II, yang telah

memberi koreksi dan masukan yang bermanfaat dalam perbaikan skripsi.

6. Bapak Hitno Manullang dan Bapak Candra Winar, selaku Pegawai dan Pihak

TI di PT Astra International TBK (Daihatsu) Lampung yang telah

membimbing saya selama melakukan penelitian di perusahaan;

7. Bapak Favorisen Rosyking Lumbanraja, S.Kom., M.Si., selaku pembimbing

akademik dan kemudian digantikan oleh Bapak Rico Andrian, S.Si., M.Kom.,

yang membimbing selama menjadi mahasiswa di Jurusan Ilmu Komputer

FMIPA Universitas Lampung;

8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Komputer: Pak Machudor Yusman, Pak

Dwi Sakethi, Pak Didik Kurniawan, Pak Aristoteles, Pak Kurnia Muludi, Pak

Rico Andrian, Pak Admi Syarif, Pak Febi Eka, Pak, Favorisen Lumbanraja,

Pak Tristiyanto, Ibu Wamiliana, Ibu Anie Rose Irawati, Ibu Astria Hijriani,

Ibu Ossy Dwi Endah, yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan dalam

hidup untuk menjadi lebih baik;

9. Ibu Nora dan Mas Irsan serta staf dekanat FMIPA, yang telah membantu

segala urusan administrasi;


10. Teman-teman sejawatku Anisa, Berliana, dan Uli serta seluruh mahasiswa

Ilmu Komputer angkatan 2013 atas segala motivasi, saran dan kebersamaan

yang telah diberikan selama menuntut ilmu di Jurusan Ilmu Komputer FMIPA

Universitas Lampung;

11. Teman-teman KKN yaitu Happy, Dwi, Analia, Bang Ade, Akbar, dan Rio

sejak dari sebelum KKN dan juga teman-teman KWI yaitu Adeli, Alfan, Anis,

Ariska, Berliana, Esti, Mardianto,Yudha, Retno, Rizani, Rosyidin, Siti, Shella,

Shintia F, yang memberi motivasi, saran, dan kebersamaan yang mendukung

untuk menyelesaikan skripsi penulis;

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi

penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua

khususnya perkembangan ilmu pengetahuan bagi rekan-rekan Ilmu Komputer.

Amin.

Bandar Lampung, 19 Juni 2017


Penulis,

Lilis Oktaviani Sirait


NPM. 1317051035
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ...............................................................................................................................xv


DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................. xvii
DAFTAR TABEL .................................................................................................................. xviii
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................................................. 2


B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 3
C. Batasan Masalah ................................................................................................................ 4
D. Tujuan Penelitian ............................................................................................................. 4
E. Manfaat Penelitian ............................................................................................................ 5
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Teknologi Informasi sebagai Aset Utama Perusahaan .................................................. 6


B. Penggunaan Teknologi Informasi terhadap Strategi Perusahaan ................................... 7
C. Audit Teknologi Informasi .............................................................................................. 8
D. Metodologi Audit ...........................................................................................................10
1. Proses Audit ...............................................................................................................10
2. Audit Planning/ Perencanaan Audit ..........................................................................11
3. Media dalam Audit ...................................................................................................13
4. Audit Pre-Implementation System ...........................................................................14
5. Teknik Wawancara dan Penyelesaian Audit ............................................................15
6. Sejarah COBIT 4.1 ....................................................................................................16
7. Referensi Control Objective for Informastion and related Technology (COBIT) 16
8. Kerangka Kerja COBIT .............................................................................................19
9. Hubungan Timbal Balik Komponen COBIT ..........................................................20
10. Skala maturity model dari Framework COBIT 4.1 ..............................................23
III. METODOLODI PENELITIAN

A. Data dan Tempat Penelitian ..........................................................................................25


B. Kerangka Berpikir Penelitian .........................................................................................26
C. Rencana Kegiatan Penelitian .........................................................................................29
D. Metode Pengumpulan Data ...........................................................................................31
1. Metode Observasi .....................................................................................................31

xv
2. Metode Interview .......................................................................................................31
3. Strudi Literatur Sejenis ..............................................................................................32
E. Gambaran Umum Perusahaan ......................................................................................32
1. Identitas PT Astra International Tbk Daihatsu Lampung ....................................33
2. Visi PT Astra International Tbk Daihatsu Lampung ............................................33
3. Misi PT Astra International Tbk Daihatsu Lampung ............................................33
4. Tujuan PT Astra International Tbk Daihatsu Lampung ......................................34
5. Sasaran PT Astra International Tbk Daihatsu Lampung ......................................34
6. Rencana Strategis PT Astra International Tbk Daihatsu Lampung .....................34
7. Struktur Organisasi PT Astra International Tbk Daihatsu Lampung ...................35
8. Proses Bisnis PT Astra International Tbk Daihatsu Lampung .............................35
F. Perencanaan Audit ..........................................................................................................37
1. Pengelompokkan Profil Perusahaan menurut Perspektif .......................................38
2. Mapping/ Pemetaan proses TI ..................................................................................40
a. Tahap Pertama ......................................................................................................41
b. Tahap Kedua ..........................................................................................................47
c. Tahap Ketiga .........................................................................................................52
3. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data ............................................................56
a. Langkah Menghitung Maturity Level Proses CObIT 4.1 ...................................57
b. Analisis Audit ......................................................................................................62
c. Rekomendasi .........................................................................................................63
IV. PEMBAHASAN

A. Hasil Audit dan Survey dengan Standar CobIT ...........................................................65


1. Pengukuran Maturity Level ......................................................................................65
2. Hasil pengukuran Maturity Level .........................................................71
3. Gap Analysis ...............................................................................................................73

V. PENUTUP

A. Simpulan .......................................................................................................................106
B. Saran ..............................................................................................................................107
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xvi
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Metodologi Audit Teknologi Informasi. ....................................................................... 13


2. Kerangka Berpikir Penelitian. ....................................................................................... 26
3. Struktur Organisasi PT Astra International Daihatsu Lampung ...........................................35
4. Spiderchart ................................................................................................................................62
5. Grafik Spiderchart ....................................................................................................................74

xvii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Kriteria informasi berdasarkan CObIT 4.1 .................................................................... 28


2 Rencana Kegiatan Penelitian . ....................................................................................... 30
3 Mapping Profil Perusahaan dengan Proses TI .........................................................................44
4 Penilaian Domain pada Mapping Proses TI .................................................................... 45
5 Proses TI berdasarkan kategori range ................................................................................47
6 Mapping Proses TI dengan satu kali iterasi .............................................................................49
7 Penilaian Domain Mapping dengan satu kali iterasi ...............................................................50
8 Proses TI satu kali iterasi berdasarkan kategori range ............................................................51
9 Mapping Proses TI dengan dua kali iterasi ................................................................... 54
10 Penilaian Domain Mapping dengan dua kali iterasi ..............................................................54
11 Proses TI dua kali iterasi berdasarkan kategori range ......................................... 55
12 Hubungan Proses TI dengan Nomor Soal pada Wawancara ...................................... 56
!3 Form Penilaian sesuai COBIT 4.1 Maturity Level ............................................... 58
14 Subtottal Maturity Level .......................................................................................... 59
15 Tingkat Kematangan Proses (Maturity Level) ..................................................... 61
16 Tabel rata-rata tingkat kematangan ........................................................................ 61
17 Tabel Penilaian Current Maturity and Expected .................................................. 72

xviii
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan teknologi informasi yang ada sangat berpengaruh terhadap

peningkatan efisiensi serta efektivitas kegiatan bisnis dalam

mengembangkan perusahaan. Kegiatan bisnis akan berhasil apabila

teknologi informasi bisa diselaraskan dengan kegiatan perusahaan. Agar

selaras, evaluasi perlu dilakukan sehingga perusahaan memiliki

kemampuan untuk bersaing dalam dunia bisnis (Prasita dan Adi, 2007).

PT Astra International Tbk Daihatsu Lampung adalah perusahaan dealer

mobil Daihatsu di wilayah Lampung yang bukan hanya menjual mobil ke

pelanggan tetapi juga memberikan layanan service kepada konsumen.

Dalam menjalani usaha ini, teknologi informasi digunakan dalam

operasional perusahaan baik dalam penjualan, service maupun sistem

HRD-nya. Teknologi informasi yang digunakan dalam perusahaan ini

dibagi menjadi dua sektor utama yaitu TI pada sektor penjualan dan sektor

service. Sektor penjualan digunakan untuk mengelola, menyimpan data

pelanggan, menampilkan data spesifikasi kendaraan serta menunjukkan

jumlah kendaraan yang tersedia melalui sistem sedangkan pada sektor

service, TI digunakan untuk menyimpan history record service kendaraan


dan menampilkan keluhan terakhir pelanggan. Selain itu teknologi

informasi ini juga untuk menjelaskan mengenai kepegawaian para

karyawan di Daihatsu. Dengan demikian teknologi informasi memudahkan

kinerja perusahaan, dan dapat mengikuti perkembangan bisnis.

PT Astra International Tbk Daihatsu Lampung sudah cukup lama

menggunakan teknologi informasi ini sebagai alat bantu dalam

memberikan layanan kepada konsumen. Agar bisnis berjalan dengan baik

maka perusahaan ini diperlukan audit terhadap teknologi informasi untuk

mengetahui apakah teknologi informasi yang telah berjalan sudah

memenuhi standar kontrol umum atau belum.

Secara umum, audit teknologi informasi merupakan proses pengumpulan

data dari semua kegiatan informasi perusahaan yang akan dilakukan

evaluasi dan pengawasan mengenai teknologi informasi perusahaan untuk

mencapai targetnya (Wahyono, 2004). Evaluasi diimplementasikan dalam

bentuk audit teknologi informasi untuk menghindari kerugian yang tidak

tepat dan mengidentifikasi risiko yang kompleks (Nadhiroh, 2010).

Dalam penelitian ini, standar kontrol umum terhadap teknologi informasi

yang digunakan yaitu COBIT 4.1. Penulis memilih COBIT 4.1 sebagai

framework IT yang digunakan pada kerangka kerja untuk melakukan audit

karena dapat membantu mengevaluasi kinerja teknologi informasi dan

mengelola risiko perusahaan dengan tepat.


COBIT merupakan standar kontrol umum untuk pengendalian terhadap

teknologi informasi. COBIT 4.1 menyediakan framework dan parameter


2

yang membantu penilaian risiko suatu perusahaan dengan menggunakan

maturity models. Maturity models sebagai alat ukur dalam mengetahui

kondisi proses IT yang digunakan perusahaan saat ini. Maturity models

dikelompokan dari level 0 (nol) atau non-existent (belum tersedia) hingga

level 5 (lima) atau optimized (teroptimasi). Level maturity models dibuat

dengan tujuan supaya pihak manajemen dapat dengan mudah memahami

dan mengidentifikasi setiap proses teknologi informasi yang ada dalam

suatu perusahaan.

Berdasarkan uraian dan latar belakang tersebut, maka penulis memutuskan

untuk melakukan penelitian pada PT Astra International Tbk (Daihatsu)

Lampung dengan judul “Audit Teknologi Informasi pada PT Astra

International Tbk (Daihatsu) Lampung dengan Menggunakan Pendekatan

COBIT 4.1“.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah dari

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil analisa maturity level teknologi informasi pada PT

Astra International Tbk Daihatsu Lampung?

3
2. Rekomendasi apa yang dapat diberikan berdasarkan hasil analisa

maturity level tersebut?

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah-masalah yang diteliti

sebagai berikut :

1. Audit yang dilakukan hanyalah audit terhadap Teknologi informasi di

PT Astra International Tbk Daihatsu Lampung;

2. Framework IT yang digunakan dalam audit yaitu mengacu pada

COBIT 4.1.

D. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini bertujuan untuk :

1. Menghasilkan audit terhadap penggunaan teknologi informasi pada PT

Astra International Tbk Daihatsu Lampung.

2. Mengevaluasi terhadap penilaian berdasarkan analisis maturity level

terhadap TI pada PT Astra International Tbk Daihatsu Lampung.

3. Memperbaiki dan meningkatkan kinerja dalam penggunaan teknologi

informasi di PT Astra International Tbk Daihatsu Lampung.

4. Pembuatan rekomendasi berdasarkan analisis dan hasil temuan dalam

proses pengumpulan data sebagai acuan untuk mencapai level yang

lebih baik menurut standar COBIT 4.1.

4
E. Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat

diantaranya :

1. Memberikan pengetahuan proses audit teknologi informasi,

menghitung nilai kinerja dan maturity level proses sebuah sistem.

2. Memberikan evaluasi terhadap teknologi informasi pada PT Astra

International Tbk (Daihatsu) Lampung.

3. Membantu mengidentifikasi dan memahami permasalahan yang

spesifik pada teknologi informasi di PT Astra International Tbk

(Daihatsu) Lampung.

5
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Teknologi Informasi sebagai Aset Utama Perusahaan

Perkembangan teknologi informasi yang sangat tinggi mengakibatkan

perusahaan kesulitan dalam mempertahankan eksistensinya dalam jangka

panjang. Tiga kunci utama yang mendukung teknologi informasi dapat

dijadikan aset perusahaan jangka panjang adalah sebagai berikut :

1. Sumber Daya Manusia;

yaitu penanggungjawab perencanaan dan pembangunan teknologi

informasi pada perusahaan. Keberadaan para staf yang memiliki tanggung

jawab terhadap pengoperasian teknologi informasi dapat membantu

memecahkan masalah yang dihadapi perusahaan dan mencari kesempatan

untuk kemajuan perusahaan.

2. Teknologi;

Seluruh infrastruktur yang berkaitan dengan teknologi informasi, seperti

perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) digunakan

bersamaan dalam proses operasional perusahaan. Teknologi menjadi

tulang punggung terciptanya sistem yang terintegrasi, dengan biaya yang

relatif terjangkau, untuk biaya operasional, pengembangan dan

pemeliharaan.
3. Relasi;

Suatu relasi dapat terjadi apabila mendapat dukungan dari pihak

manajemen perusahaan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam

mengambil keputusan. Dengan adanya suatu relasi yang terjalin, pihak

manajemen perusahaan bertanggung jawab atas risiko yang muncul

terhadap teknologi informasi. Keputusan diambil berdasarkan skala

kepentingan perusahaan dan diharapkan dapat menghindari risiko yang

terjadi (Isa, 2012).

B. Penggunaan Teknologi Informasi terhadap Strategi Perusahaan

Aplikasi Teknologi Informasi (TI) merupakan bagian strategi perusahaan

yang berkaitan dengan fungsi perencanaan dan pengendalian manajemen

organisasi perusahaan. Penggunaan TI terhadap strategi perusahaan sangat

berpengaruh sehingga TI sangat dibutuhkan. Tanpa bantuan teknologi

informasi yang memadai maka eksistensi perusahaan akan terancam.

Namun keberadaan teknologi informasi justru dapat membantu kuantitas

pekerjaan sumber daya manusia secara otomatisasional dan sekuensial.

Oleh karena itu, teknologi informasi tidak lagi dianggap sebagai sumber

daya bisnis tetapi sebagai lingkungan bisnis (Rochaety, 2013).

Struktur organisasi dengan lingkungan beserta unsurnya akan dipadukan

dengan penggunaan TI secara efektif. Dengan adanya TI, pengembangan

organisasi terhadap TI akan membawa dampak positif sehingga

menghasilkan keuntungan strategis. Bentuk dan prinsip yang ada pada

7
keuntungan strategis diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaan TI

pada sebuah organisasi (Rochaety, 2013).

Dampak terhadap manajemen informasi yang ada dalam teknologi

informasi pada strategi perusahaan diantaranya yaitu :

1. Sumber daya yang dibutuhkan adalah teknologi informasi untuk

dikelola secara efektif dan efisien.

2. Manajemen bisnis dipengaruhi karena adanya teknologi informasi

sebagai bagian integral dari keseluruhan manajemen perusahaan.

3. Tersedianya teknologi informasi yang memadai dapat menciptakan

sebuah strategi perusahaan.

Teknologi informasi merupakan sesuatu yang melekat pada bisnis,

manajemen perusahaan maupun kehidupan organisasi (Isa, 2012).

C. Audit Teknologi Informasi

Audit Teknologi Informasi (TI) adalah mengevaluasi dan mengumpulkan

bukti dari adanya sebuah sistem komputer untuk menjaga integritas data

serta melindungi sistem komputer yang digunakan. Integritas data yang

dijaga merupakan aset perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan

secara efektif dan menggunakan sumber daya yang ada. Audit TI mencakup

berbagai macam ilmu yang menjadi satu kesatuan, diantaranya Traditional

Audit, Manajemen Sistem Informasi, Sistem Informasi Akuntansi, Ilmu

Komputer, dan Behavioral Science (Isa, 2012).

8
Pengawasan dan pengendalian dalam memanfaatkan teknologi informasi

sebagai bentuk terlaksananya audit secara menyeluruh. Dalam

melaksanakan tugas yaitu melakukan audit harus memiliki sikap

professional. Menurut penelitian Indah (2010), mengatakan bahwa sikap

auditor dalam menyampaikan opini memiliki pengaruh besar terhadap

kualitas audit. Dalam menentukan hasil audit berdasarkan pada opini yang

diperoleh mendapat pengaruh dari sikap auditor. Oleh karena itu, kualitas

hasil audit merupakan gambaran dari pelaksanaan audit.

Audit terhadap teknologi informasi dilaksanakan dengan melakukan

pemeriksaan atas pengendalian umum. Pengendalian umum audit memiliki

kontribusi terhadap efektifitas pengendalian aplikasi. Keuntungan adanya

audit antara lain:

a. keefektifan aktivitas dokumentasi dalam organisasi dinilai,

b. memonitor kesesuaian dengan kebijakan, sistem, prosedur dan undang-

undang perusahaan,

c. tingkat efektivitas dari sistem diukur,

d. kelemahan di sistem yang mungkin mengakibatkan ketidaksesuaian di

masa yang akan datang diidentifikasi,

e. informasi untuk proses peningkatan harus disediakan,

f. pemahaman antar departemen dan individu ditingkatkan,

g. hasil tinjauan dan tindakan berdasarkan risiko dilaporkan ke manajemen

(Elder, 2011).

9
Informasi audit harus disimpan dan dijaga agar aksi dapat ditelusuri. Data

audit harus dijaga dari modifikasi dan perusahaan dari pihak yang tidak

bertanggung jawab. Akuntan publik melakukan tiga jenis utama aktivitas

audit diantaranya yaitu audit operasional, audit ketaatan, dan audit laporan

keuangan. Audit operasional me-review dan menelaah efisiensi dan

efektivitas setiap bagian prosedur dan metode operasi organisasi. Audit

ketaatan (compliance audit) untuk menentukan apakah pihak yang diaudit

telah mengikuti prosedur, aturan, dan ketentuan yang diterapkan oleh

otoritas yang tinggi. Audit laporan keuangan (financial statement audit)

untuk menentukan apakah laporan keuangan (informasi yang diverifikasi)

telah dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu (Elder, 2011).

D. Metodologi Audit

Bukti-bukti yang memadai dari berbagai teknik termasuk survei,

wawancara, observasi dan review dokumentasi dikumpulkan oleh Auditor

TI. Bukti-bukti audit yang diambil auditor mencakup bukti elektronis.

Auditor TI menerapkan teknik audit dengan bantuan komputer yang biasa

disebut CAAT (Computer Aided Auditing Technique). Teknik audit

digunakan dalam menganalisa data seperti aktivitas konsumen, persediaan

aktivitas transaksi, dan lain-lain (Agoes, 2012).

1. Proses Audit

Audit dalam teknologi informasi adalah proses memeriksa apakah sistem

komputer telah berjalan sesuai prosedur atau tidak. Tujuh langkah proses

10
audit diantaranya yaitu :

1. Strategi audit yang disepakati oleh semua pihak, diimplementasikan

dengan memerhatikan risiko serta control practice.

2. Langkah-langkah audit yang akan dilakukan ditetapkan secara rinci.

3. Gunakan fakta sebagai bukti yang relevan, handal serta bermanfaat.

4. Laporan dibuat berdasarkan kesimpulan dan fakta yang terkumpul.

5. Telaah apakah tujuan audit dapat tercapai.

6. Sampaikan hasil laporan kepada pihak yang berkepentingan.

7. Pastikan organisasi/ perusahaan yang diaudit mengimplementasikan

manajemen risiko serta control practice (Yakub, 2012).

Perolehan hasil audit teknologi informasi dibutuhkan ruang lingkup yang

akan dijadikan pertimbangan apabila lingkup audit yang kurang, akan

berdampak buruk (Suhartini dan Ariyanto, 2009). Hasil audit kemudian

akan diidentifikasi sehingga dapat menemukan kerugian dan risiko-risiko

yang mungkin terjadi dari penggunaan teknologi informasi yang ada.

2. Audit Planning/ Perencanaan Audit

Dalam menjalankan proses audit, terlebih dahulu menentukan proses yang

harus direncanakan atau disebut Audit Planning (perencanaan audit).

Metodologi audit diantaranya sebagai berikut:

1. Audit Subject. Menentukan apa yang akan diaudit.

2. Audit Objective. Menentukan tujuan dari audit.

3. Audit Scope. Menentukan sistem, fungsi, dan bagian dari organisasi

yang secara spesifik/khusus akan diaudit.

11
4. Preaudit Planning. Mengidentifikasi sumber daya dan SDM yang

dibutuhkan, menentukan dokumen-dokumen apa yang diperlukan

untuk menunjang audit, dan menentukan hasil audit.

5. Audit procedures and steps for data gathering. Menentukan cara

melakukan audit untuk memeriksa dan menguji kendali, dan

menentukan siapa yang akan diwawancara.

6. Evaluasi hasil pengujian dan pemeriksaan. Spesifik pada tiap

organisasi.

7. Prosedur komunikasi dengan pihak manajemen. Spesifik pada tiap

organisasi.

8. Audit Report Preparation. Menentukan bagaimana cara memeriksa

hasil audit, yaitu evaluasi keahlian dari dokumen, prosedur, dan

kebijakan organisasi yang diaudit (Yakub, 2012).

Audit TI dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu Pengendalian Aplikasi

(Application Control) dan Pengendalian Umum (General Control). Tujuan

pengendalian umum yaitu menjamin integritas data yang ada di dalam

sistem komputer dan meyakinkan integritas program atau aplikasi yang

digunakan dalam pemrosesan data. Sedangkan tujuan pengendalian aplikasi

untuk memastikan bahwa data dimasukkan dengan benar ke dalam aplikasi,

diproses dan hasil output yang memadai dapat dikendalikan (Priantara,

2013).

12
Berdasarkan pada standar auditing ISACA (Information System Audit and

Control Assosiation), auditor harus menyusun laporan yang mencakup

tujuan pemeriksaan, sifat dan kedalaman pemeriksaan yang dilakukan.

Metodologi audit terhadap teknologi informasi dapat dilihat alurnya pada

Gambar 1.

Car Car Cara Cara Cara


a1 a2 3 4 5

Merenca Mengidentifi Mendokumenta Mengevaluasi Laporan akhir


nakan kasikan sikan temuan- kendali dan &
Audit risiko temuan dan mengumpulkan mempresentasi
mendiskusikan bukti-bukti -kan hasil-hasil
dengan auditee yang diperoleh

Gambar 1. Metodologi Audit Teknologi Informasi (Yakub, 2012).

3. Media dalam Audit

Media yang digunakan auditor dalam berkomunikasi dengan klien akan

dihasilkan dalam bentuk hasil laporan audit. Laporan audit berupa

komunikasi dan ekspresi auditor terhadap objek yang diaudit dibuat agar

dapat dimengerti sehingga laporan harus mampu dipahami oleh

penggunanya.

Laporan audit terdiri dari:

1. Maksud dan tujuan dari review pengendalian terhadap penerapan TI

dari responden;

13
2. Bahan acuan laporan audit diperoleh dari ruang lingkup dan referensi

pengendalian;

3. Metodologi review merupakan langkah audit dan teknik memperoleh

informasi;

4. Pernyataan yang menjelaskan hasil review (Yakub, 2012).

4. Audit Pre-Implementation System

Proses pengembangan suatu sistem informasi, perlu dilakukan audit, baik

sebelum atau implementasi maupun setelah sistem “live” (pre-

implementation system).

Manfaat audit Pre-Implementation System:

1. Institusi dapat mengetahui apakah sistem yang telah dibuat sesuai

kebutuhan ataupun memenuhi acceptance criteria.

2. Mengetahui apakah pemakai telah siap menggunakan sistem tersebut.

3. Mengetahui apakah outcome sesuai dengan harapan manajeman.

4. Manfaat audit Post-Implementation System;

5. Institusi mendapat masukan atas risiko-risiko yang masih ada dan

saran untuk penanganannya.

6. Masukan-masukan dimasukkan dalam agenda penyempurnaan sistem,

perencanaan strategis dan anggaran pada periode berikutnya.

7. Bahan untuk perencanaan strategis dan rencana anggaran di masa

datang.

8. Memberikan reasonable assurance bahwa sistem informasi telah

sesuai dengan kebijakan atau prosedur yang telah ditetapkan.

14
9. Membantu memastikan bahwa jejak pemeriksaan (audit trail) telah

diaktifkan dan dapat digunakan oleh manajemen, auditor maupun

pihak lain yang berwenang untuk melakukan pemeriksaan.

10. Membantu dalam penilaian apakah initial proposed values telah

terealisasi dengan tindak lanjut dari saran yang diberikan. (Yakub,

2012).

5. Teknik Wawancara dan Penyelesaian Audit

Hal yang tersulit dalam wawancara yaitu memulainya karena kedua pihak

tidak saling kenal dan tahap ini penting untuk mendapatkan kerja sama dan

bantuan informasi dari responden bukan penolakan. Berikut adalah teknik

wawancara yang perlu diperhatikan :

1. Menyediakan kata pengantar

2. Membangun suatu hubungan

3. Membangun tema wawancara

4. Mengamati reaksi responden

5. Komunikasi paralinguistic/ komunikasi bagaimana seseorang

menyampaikan pesan (Priantara, 2014).

Beberapa hal yang harus dilakukan sebelum auditnya dinyatakan selesai:

1. Menelaah peristiwa kemudian dan mendapatkan korespondensi atau

representasi dari penasehat hukum klien

2. Menelaah kewajiban bersyarat dan komitmen

15
3. Menelaah kemampuan klien mempertahankan usahanya dan melakukan

analytical review

4. Review seluruh kertas kerja pemeriksaan

5. Auditor harus meminta Surat Pernyataan dari klien

6. Komunikasi akhir dengan manajemen dan komite audit

(Priantara, 2014).

6. Sejarah COBIT 4.1

COBIT dikenal sebagai standard defacto untuk kerangka kerja tata kelola

TI dimana framework ini terus berevolusi sejak pertama kali diluncurkan

di tahun 1996 sampai dengan dirilisnya COBIT 4 pada tahun 2007 yang

lalu. Perubahan pada tiap jenis framework COBIT berbeda-beda

berdasarkan perkembangannya. Framework COBIT dan COBIT 2 fokus

terhadap tujuan pengendalian, COBIT 3 dengan penambahan untuk

pengelolaan dari framework sebelumnya, sedangkan framework COBIT

4.0 dan COBIT 4.1 dengan menambahkan perubahan tata kelola dan

proses pemenuhan serta penghilangan proses assurance (ITGI, 2007).

7. Referensi Control Objective for Informastion and related Technology

(COBIT)

CObIT Framework merupakan teknik yang dapat membantu dalam

identifikasi IT controls issue bagi auditor, sedangkan untuk IT users untuk

memperoleh keyakinan atas sistem aplikasi yang dipergunakan, dan

manajer untuk mengambil keputusan investasi di bidang IT serta

16
infrastrukturnya. Secara garis besar audit menggunakan COBIT memiliki

prinsip dasar Business Requirement, IT Resources, dan IT Process.

Penelitian lain juga menggunakan COBIT (Purwanto, 2010) sebagai acuan

dalam audit kinerja sistem informasi. Dengan dilakukannya audit TI

diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi TI organisasi dalam

memperbaiki mekanisme, integritas, efektivitas dan efisiensi sistem.

1. Mengamankan Aset Sistem Informasi (Assets Safeguarding)

Aset informasi suatu entitas seperti hardware, software, sumber daya

manusia, file/data dan fasilitas teknologi informasi lainnya harus dijaga

dengan sistem pengendalian internal yang baik.

2. Efektivitas sistem

Efektivitas sistem memiliki peranan penting dalam pengambilan

keputusan usaha/bisnis.

3. Efisiensi sistem

Efisiensi menjadi penting ketika sumber daya kapasitas yang dimiliki

oleh entitas terbatas.

4. Memberikan dan mengelola ketersediaan layanan sistem informasi

(Availability)

Teknologi informasi hendaknya dapat mendukung secara berkelanjutan

terhadap proses usaha/bisnis entitas.

5. Menjaga kerahasiaan (Confidentiality)

Fokus kerahasiaan adalah perlindungan terhadap informasi agar

terlindung dari pihak yang tidak berwenang.

6. Meningkatkan kehandalan (Reliability)

17
Berhubungan dengan keakuratan dan kesesuaian dalam pelaporan dan

pertanggungjawaban

7. Menjaga integritas data (Data Integrity)

Integritas data merupakan konsep dasar sistem informasi yang memiliki

atribut seperti kelengkapan, kebenaran dan keakuratan.

8. Menaati seluruh peraturan dan aturan yang ada dan berlaku, baik

internal dan eksternal organisasi/entitas (Compliance)

Ketaatan terhadap peratauran yang berlaku memberikan dampak positif bagi

pihak yang berkepentingan entitas khususnya teknologi informasi

(Rochaety, 2013).

Menurut CobIT, keputusan bisnis yang baik (sound business decision)

berdasarkan pada knowledge yang berasal dari informasi yang

komprehensif, relevan, dan tepat waktu. Informasi dihasilkan oleh sistem

informasi yang memenuhi 7 kriteria yaitu efektivitas (effectiveness),

efisiensi (efficiency), kerahasiaan (confidentiality), keterpaduan (integrity),

ketersediaan (availability), kepatuhan (compliance) terhadap rencana/

aturan, dan keakuratan (reliability) informasi yang dihasilkan. Kunci utama

untuk mengelola bisnis menyesuaikan dengan kondisi lingkungan yang

berubah dengan pesat dan membawa keuntungan, khususnya perkembangan

teknologi yaitu bagaimana dalam mengelola kontrol (Gondodiyoto, 2007).

18
8. Kerangka Kerja COBIT

COBIT framework terdiri dari beberapa guidelines (arahan) yakni control

objectives, audit guidelines, management guidelines, dan maturity models.

Control Objectives terdiri dari 4 tujuan pengendalian yang tercermin dalam

4 domain diantaranya yaitu Perencanaan dan Pengaturan (Plan and

Organise), Perolehan dan Pelaksanaan (Aquire and Implement),

Penyampaian dan Dukungan (Deliver and Support) serta Pemantauan dan

Evaluasi (Monitor and Evaluate). Audit guidelines terdiri atas 318 tujuan

pengendali secara rinci untuk membantu auditor memberikan saran

perbaikan. Management guidelines berisi arahan mengenai indikator apa

yang digunakan dalam kinerja yang baik serta risiko yang akan muncul.

Maturity level digunakan untuk memetakan status maturity proses-proses TI

dengan skala penilaian dari 0-5 (ITGI, 2007).

Adapun hal yang diuraikan dalam COBIT 4.1 yaitu :

1. Prinsip-prinsip, kebijakan dan kerangka kerja telah tersebar dalam

beberapa proses.

2. Sentral dari COBIT 4.1 yaitu proses-prosesnya dan lebih dominan pada

perspektif TI nya.

3. Struktur organisasi sesuai dengan COBIT 4.1 tercermin dalam RACI

chart yang mendefinisikan peran dan tanggung jawab semua pihak yang

terlibat dalam setiap proses.

4. Kultur, etika dan perilaku merupakan poin terselip di beberapa proses

COBIT 4.1.

19
5. Informasi dan aplikasi menjadi kesatuan sehingga merupakan sumber

daya TI dalam COBIT 4.1.

6. Dalam COBIT 4.1 hanya disebutkan “orang” sebagai salah satu sumber

daya meskipun keterampilan dan kompetensi sudah mencakup.

7. COBIT 4.1 digunakan untuk analisis risiko, dan satu proses khusus

untuk manajemen risiko yaitu pada domain PO9.

8. Dalam COBIT 4.1 terdapat proses maturity level dengan skala 0-5 untuk

menilai sejauh mana penerapan control objectives dari setiap proses

yang digunakan sebagai petunjuk management practices.

Pada COBIT 4.1 menggunakan term ITG yang mencakup keseluruhan

domain dengan tidak memisahkan domain governance dan management

(ITGI, 2007).

9. Hubungan Timbal Balik Komponen COBIT

COBIT adalah kerangka dan mendukung alat yang memungkinkan manajer

untuk menjembatani kesenjangan sehubungan dengan mengendalikan

persyaratan, masalah teknis dan risiko bisnis, dan mengontrol tingkat TI

kepada pihak yang berkepentingan. COBIT memungkinkan pengembangan

kebijakan yang jelas dan praktik yang baik untuk kontrol TI di seluruh

perusahaan. COBIT terus menerus memperbaharui dan menyelaraskan

dengan standar lainnya. Oleh karena itu, COBIT telah menjadi integrator

untuk praktek TI yang baik dan kerangka untuk IT governance yang

membantu dalam memahami dan mengelola risiko dan manfaat yang terkait

dengan TI.

20
Proses struktur COBIT dan level yang tinggi pada pendekatan bisnis,

berorientasi dalam memberikan pandangan TI dan keputusan yang dibuat

tentang TI. Manfaat dari penerapan COBIT sebagai kerangka tata kelola TI

meliputi:

1. Penyelarasan yang lebih baik, berdasarkan fokus bisnis

2. Pandangan dipahami oleh manajemen TI

3. Kepemilikan dan tanggung jawab yang jelas, berdasarkan orientasi

proses

4. Penerimaan umum dengan pihak ketiga dan regulator

5. Pemahaman kepada semua pihak yang berkepentingan, menggunakan

bahasa yang umum

6. Pemenuhan persyaratan COSO untuk lingkungan pengendalian TI

Dokumen ini memberikan gambaran tentang kerangka COBIT dan semua

komponen inti COBIT. COBIT memiliki empat domain TI dan 34 proses

TI. Hal ini sebagai referensi yang berguna untuk semua pemahaman COBIT

yang utama (ITGI, 2007).

Produk COBIT telah diselenggarakan menjadi tiga tingkatan yang dirancang

untuk mendukung:

1. manajemen eksekutif dan badan

2. manajemen Bisnis dan TI

3. tata kelola, jaminan, kontrol dan profesional keamanan

21
Persyaratan untuk menentukan dan mengawasi pengendalian TI dan tingkat

kinerja yang tepat dalam pengertian COBIT sebagai berikut :

1. Benchmarking pada kinerja proses TI dan kemampuan, dinyatakan

sebagai maturity model, berasal dari kemampuan level kematangan

rekayasa perangkat lunak

2. Goals and metrics pada proses TI untuk mendefinisikan dan mengukur

hasil dan kinerja berdasarkan prinsip-prinsip Robert Kaplan dan

keseimbangan kartu penilaian bisnis David Norton

3. Activity goals untuk mendapatkan proses di bawah kontrol, berdasarkan

tujuan pengendalian COBIT

Penilaian kemampuan proses berdasarkan maturity model COBIT adalah

bagian penting dari pelaksanaan tata kelola TI. Setelah mengidentifikasi

kritisnya proses TI dan kontrol, pemodelan maturity memungkinkan

kesenjangan pada kemampuan untuk diidentifikasi dan ditunjukkan ke

pengelolaan. Rencana aksi kemudian dapat dikembangkan untuk membawa

proses hingga level target kemampuan yang diinginkan. Dengan demikian,

COBIT mendukung tata kelola TI dengan menyediakan kerangka kerja

untuk memastikan bahwa:

1. TI sejalan dengan bisnis

2. TI memungkinkan bisnis dan memaksimalkan manfaat

3. Sumber daya TI dipertanggungjawabkan

4. Risiko TI dikelola dengan tepat (ITGI,2007).

22
10. Skala maturity model dari Framework COBIT 4.1

Maturity model adalah suatu metode untuk mengukur level pengembangan

manajemen proses, yang berarti adalah mengukur sejauh mana kapabilitas

manajemen tersebut. Seberapa bagusnya pengembangan atau kapabilitas

manajemen tergantung pada tercapainya tujuan-tujuan sesuai CobIT 4.1.

Adapun tingkat kemampuan pengelolaan TI pada skala maturity dibagi

menjadi 6 level :

1. Level 0(Non-existent); perusahaan sama sekali tidak mengetahui proses

teknologi informasi di perusahaannya.

2. Level 1(Initial Level); organisasi tidak menyedikan lingkungan yang

stabil dalam mengembangkan suatu produk baru. Proses pengembangan

produk baru tidak dapat diprediksi dan tidak stabil dikarenakan proses

dimodifikasi selama pengerjaan dari satu proyek ke proyek lain. Kinerja

tersebut bergantung pada kemampuan individual dan keahlian yang

dimiliki.

3. Level 2(Repeatable Level); kebijakan dalam mengatur perkembangan

suatu proyek dan prosedur untuk ditetapkannya sebuah kebijakan.

Keefektifan suatu proses manajemen dalam mengembangkan proyek

mempunyai karakteristik seperti; practiced, dokumentasi, enforced,

trained, measured, dan dapat ditingkatkan. Product requirement dan

dokumentasi perancangan selalu dijaga agar dapat mencegah perubahan

yang tidak diinginkan.

23
4. Level 3(Defined Level); proses standar dalam pengembangan suatu

produk baru didokumentasikan, proses ini didasari pada pengembangan

produk yang telah diintegrasikan. Proses-proses ini digunakan untuk

membantu manejer, ketua tim dan anggota tim pengembangan sehingga

bekerja dengan lebih efektif. Karakteristik proses tersebut seperti aturan

dan tanggung jawab yang didefinisikan jelas, dimengerti, kebutuhan

proyek dalam pengawasan dan kualitas produk diawasi.

5. Level 4(Managed Level); organisasi membuat suatu matrik untuk suatu

produk, proses dan pengukuran hasil. Proyek mempunyai kontrol

terhadap produk dan proses untuk mengurangi variasi kinerja proses

sehingga terdapat batasan yang dapat diterima. Proses pengembangan

dapat ditentukan karena proses diukur dan dijalankan dengan limit yang

dapat diukur dan memperhatikan risiko yang akan terjadi.

6. Level 5(Optimized Level); seluruh organisasi difokuskan pada proses

peningkatan secara terus-menerus. Teknologi informasi sudah

digunakan terintegrasi untuk otomatisasi proses kerja dalam perusahaan,

meningkatkan kualitas, efektifitas, serta kemampuan beradaptasi

perusahaan. Tim pengembangan produk menganalisis kesalahan dan

defects untuk menentukan penyebab kesalahannya. Proses

pengembangan melakukan evaluasi untuk mencegah kesalahan yang

telah diketahui dan defects agar tidak terjadi lagi (ITGI, 2007).

24
III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Data dan Tempat Penelitian

Objek penelitian adalah teknologi informasi yang digunakan pada PT

Astra International Tbk Daihatsu Lampung yang beralamat di Jl. A. Yani

No. 1, Tanjung karang-Bandar Lampung. Penulis mengumpulkan data

menggunakan beberapa metode seperti observasi, wawancara/ interview,

kuisioner dan studi literatur.

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai teknologi

informasi yang sudah ada dan telah digunakan. Dalam penelitian ini,

penulis mengambil data teknologi informasi di PT Astra Internasional Tbk

Daihatsu Lampung yang dibutuhkan oleh penulis. Data yang sudah

terkumpul kemudian akan diteliti dengan menggunakan framework CObIT

4.1. Penulis melakukan audit terhadap teknologi informasi dengan

memerhatikan empat domain yaitu, domain PO (Planning and

Organizing), AI (Acquistion and Implementation), DS (Delivery and

Support), dan ME (Monitoring and evaluated).


B. Kerangka Berpikir Penelitian

Berdasarkan landasan teori dan rumusan masalah, maka dapat

diidentifikasi bahwa kerangka berpikir dalam penelitian yang digunakan

adalah seperti yang diilustrasikan dalam Gambar 2.

Mulai

Observasi 3

4 Metode
Interview Pengumpulan
5 Data
Studi Literatur

Perencanaan Audit
Kuisioner 6
-Maturity Level/Tingkat
7
Kematangan
8

Analisis Audit 9
-Analisis Identifikasi Responden
10 COBIT 4.1
-Analisis Identifikasi Risiko
11

12
Rekomendasi
-Pencapaian tingkat13
kematangan
14
-Performance Indicators and
outcomes measure
15

Selesai

Gambar 2. Kerangka Berpikir Penelitian.

26
Dalam penelitian ini, terlebih dahulu melakukan pengumpulan data dengan

berbagai macam metode. Metode pengumpulan data dalam penelitian yang

akan digunakan yaitu diawali dengan observasi ke perusahaan sebagai

objek penelitian, dilanjutkan dengan metode interview terhadap para staf

dan pejabat dalam perusahaan kemudian dilengkapi dengan

mengumpulkan data melalui studi literatur. Setelah metode pengumpulan

data terpenuhi, kemudian dilakukan perencanaan audit untuk membuat

sebuah kuisioner berupa beberapa pertanyaan yang akan diajukan terhadap

beberapa responden guna membahas mengenai maturity level/ tingkat

kematangan menggunakan Framework CObIT 4.1.

Data kuisioner yang telah terkumpul kemudian dianalisis untuk

mengidentifikasi hasil kuisioner responden dan risiko yang mungkin

terjadi. Dari hasil analisis audit yang diperoleh, peneliti membutuhkan

perbaikan/ solusi untuk memecahkan masalah yang ditemui setelah

analisis dilakukan. Terkait dengan pengauditan, tingginya kompleksitas

audit dapat menyebabkan auditor berprilaku disfungsional karena

dipengaruhi oleh banyaknya informasi yang tidak relevan (Humdiana,

2006).

Pemetaan tujuan digunakan untuk memetakan profil perusahaan yang

termasuk ke dalam jenis perspektif dan menghubungkan tujuan bisnis

perusahaan saat ini dengan tujuan bisnis TI dan tujuan TI pada COBIT 4.1.

27
Dari hasil pemetaan tujuan, kemudian mengidentifikasi risiko setiap proses

untuk menentukan proses TI. Identifikasi risiko berdasarkan tingkat risiko

dan internal kontrol. Tingkat risiko ditinjau dari manajemen, manajemen

jaringan, internet, dll serta internal kontrol yang terdokumentasi ataupun

belum.

Kriteria informasi yang diukur berdasarkan CObIT 4.1 diantaranya yaitu

efektifitas, efisiensi, kerahasiaan, integritas, ketersediaan, pemenuhan dan

keandalan. Penjelasan kriteria informasi berdasarkan CObIT 4.1 diuraikan

pada Tabel 1.

Efektifitas Jika sistem informasi sesuai dengan kebutuhan


pemakai
Efisiensi Jika penggunaan sumberdaya optimal
Kerahasiaan Memfokuskan proteksi terhadap informasi yang
penting dari orang yang tidak memiliki hak otoritas
Integritas Berhubungan dengan akurasi dan kelengkapan
informasi
Ketersediaan Berkaitan dengan informasi yang tersedia pada saat
yang diperlukan dalam proses bisnis
Pemenuhan Sesuai kebijakan organisasi, aturan hukum dan
peraturan yang berlaku
Keandalan Terkait dengan ketentuan kecocokan informasi
untuk mengoperasikan perusahaan, pelaporan dan
pertanggungjawaban

Tabel 1. Kriteria Informasi berdasarkan CObIT 4.1

Hasil dari identifikasi risiko, dilakukan pemetaan tujuan TI serta tujuan

bisnis proses TI untuk memperoleh keputusan penilaian yang akan

28
digunakan dalam memilih proses TI. Hasil dari identifikasi menjadi acuan

dan masukan untuk menentukan target terkait dengan indikator kinerja dan

maturity level. Penaksiran target yang harus dipenuhi oleh perusahaan

yaitu manajemen pengetahuan, maturity level, indikator kinerja dan

penilaian control objective. Langkah penaksiran yang dilakukan dengan

menyebarkan kuisioner, mencakup area yang diaudit dan melakukan

validasi terhadap hasil audit. Hasil audit berupa kondisi perusahaan saat ini

dan target yang ingin dicapai akan dianalisis untuk menemukan akar

masalah pada proses kegiatan perusahaan. Berdasarkan akar masalah yang

ada diperlukan solusi dalam menentukan target implementasi. Penyusunan

solusi permasalahan diimplementasikan dalam bentuk laporan yang akan

ditujukan kepada manajemen TI perusahaan. Laporan dibuat dengan

memperhatikan best practices perusahaan, identifikasi maturity level yang

dicapai pada setiap proses TI yang dipilih, implementasi rekomendasi yang

memenuhi kriteria informasi dan membandingkan kondisi perusahaan

dengan laporan perusahaan sebelumnya.

C. Rencana Kegiatan Penelitian

Adapun rencana kegiatan yang dilakukan dalam tahap penelitian Audit

Teknologi Informasi pada PT Astra International Tbk Daihatsu Lampung

dapat dilihat pada Tabel 2.

29
Waktu Pelaksanaan
Desember Januari Februari
Kode Deskripsi Kegiatan III IV V I II III IV I II III IV
WBS
A Pengumpulan Data
A.1 Observasi
A.2 Interview
A.3 Studi Literatur
B Persiapan Bahan
B.1 Membuat daftar pertanyaan TI (interview)
B.2 Membuat kuisioner responden
C Pelaksanaan
C.1 Menyebarkan kuisioner kepada responden
C.2 Melakukan wawancara TI ke pihak TI
C.3 Merekap data kuisioner & wawancara
C.4 Mengumpulkan data gambaran umur perusahaan
C.5 Melakukan iterasi mapping proses TI
C.6 Mengisi pernyataan di tiap level masing-masing domain
C.7 Melakukan penghitungan Maturity Level proses TI
C.8 Membuat Current Maturity Level dan Expected ke dalam Spiderchart
C.9 Menganalisa hasil Maturity Level tiap domain
C.10 Melakukan evaluasi terhadap penilaian maturity level
C.11 Pembuatan Rekomendasi
C.12 Membuat laporan hasil audit

Tabel 2. Rencana Kegiatan Penelitian

30
D. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian menggunakan

metode diantaranya:

1. Metode Observasi

Observasi secara langsung dilakukan di perusahaan yang bertujuan untuk

mendapatkan data yang akan digunakan dalam penelitian. Observasi

dilakukan dengan mengamati tempat penelitian secara menyeluruh sebagai

gambaran dan proses kerja penggunaan teknologi informasi terhadap PT

Astra International Tbk Daihatsu Lampung.

2. Metode Interview

Metode interview digunakan untuk mendapatkan data lebih mendalam

karena bertatapan langsung dengan narasumber. Metode ini dilakukan

dengan wawancara terhadap pihak TI Perusahaan yaitu Bapak Candra

Winar sebagai penggerak Teknologi Informasi dalam perusahaan. Dalam

penelitian ini, beberapa pertanyaan interview diajukan kepada Bapak

Candra Winar untuk mendapatkan data tentang proses teknologi informasi

lebih mendalam. Hal ini bertujuan untuk memperjelas area yang diaudit.

Informasi yang diperlukan untuk mendukung penelitian ini dirangkum

menjadi 246 daftar pertanyaan interview berupa essai yang akan diajukan

kepada Bapak Candra. Hasil interview tersebut, tahap pertama interview

mengenai kondisi secara umum di perusahaan, tahap kedua menggunakan

pernyataan berdasarkan CobIT 4.1 yang membahas beberapa proses TI

31
dari hasil mapping iterasi kedua. Hasil interview kemudian dikumpulkan

untuk dianalisa dalam menentukan maturity level dan mengukur tingkat

kendali TI di PT Astra International Tbk Daihatsu Lampung.

3. Studi Literatur Sejenis

Mendapatkan gambaran mengenai sejauh mana yang sudah dilakukan

orang lain dan bagaimana mengerjakannya, dan apa yang berbeda dari apa

yang kita lakukan dalam penelitian. Studi literatur sejenis digunakan untuk

menambah referensi teori-teori yang dibutuhkan dalam penelitian dengan

mempelajari literatur yang turut mendukung penelitian. Penelitian ini

menggunakan referensi dari beberapa jurnal, buku, skripsi dan thesis yang

membahas mengenai audit teknologi informasi, CObIT 4.1, tata kelola

teknologi informasi, dan teori maturity level sebagai penilaian tingkat

kematangan dari TI yang digunakan.

E. Gambaran Umum Perusahaan

Untuk melakukan audit di PT Astra International Tbk Daihatsu Lampung

secara efisien, penulis mengevaluasi data sekunder perusahaan yaitu visi,

misi, tujuan, rencana strategis dan sasaran dari perusahaan tersebut. Data

sekunder merupakan gambaran umum yang menjelaskan tentang PT Astra

International Tbk Daihatsu Lampung dan akan diuraikan sebagai berikut.

32
1. Identitas PT Astra International Tbk Daihatsu Lampung

PT Astra International Tbk Daihatsu Lampung memiliki ciri khas dengan

slogannya yaitu “Innovation for Tomorrow" yang berarti menjadi

komitmen perusahaan untuk selalu mewujudkan inovasi dengan

menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi yang dapat memberikan

manfaat bagi masyarakat luas dan ramah lingkungan.

2. Visi PT Astra International Tbk Daihatsu Lampung

Visi dari PT Astra International Tbk Daihatsu Lampung adalah menjadi

nomor satu di pasar mobil compact di Indonesia dan sebagai basis

produksi global utama untuk grup Daihatsu yang sama dengan standar

kualitas pabrik Jepang.

3. Misi PT Astra International Tbk Daihatsu Lampung

Misi dari PT Astra International Tbk Daihatsu Lampung adalah :

1. Memproduksi mobil compact bernilai terbaik dan menyediakan layanan

terkait yang penting bagi peningkatan nilai stakeholder dan ramah

lingkungan.

2. Mengembangkan dan memberikan inspirasi kepada karyawan untuk

mencapai kinerja tingkat dunia.

33
4. Tujuan PT Astra International Tbk Daihatsu Lampung

Tujuan dari PT Astra International Tbk Daihatsu Lampung adalah dari

waktu ke waktu, Astra terus mengembangkan usahanya untuk dapat

mencapai tujuan “Sejahtera Bersama Bangsa”.

5. Sasaran PT Astra International Tbk Daihatsu Lampung

Sasaran dari PT Astra International Tbk Daihatsu Lampung adalah

mengacu pada kerangka strategis “Winning Concept, Winning System &

Winning Team“. Astra selalu berusaha meningkatkan kualitas karyawan

sehingga mampu berkontribusi signifikan terhadap kinerja perusahaan.

6. Rencana Strategis PT Astra International Tbk Daihatsu Lampung

Rencana Strategis dari PT Astra International Tbk Daihatsu Lampung

adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan organisasi yang ramping, produktif dan efisien;

2. Didukung oleh outlet yang tepat sesuai produk Daihatsu;

3. Terwujudnya sistem operasional yang terbaik sebagai distributor

maupun sebagai retailer;

4. Mempertahankan sinergi dan kerja sama dengan bisnis unit lain di

grup Astra;

5. Memperkuat kerja sama lintas lini, merapatkan barisan dan

mempertahankan fighting spirit.

34
7. Struktur Organisasi PT Astra International Tbk Daihatsu Lampung

Adapun struktur organisasi di PT Astra International Tbk Daihatsu

Lampung dapat dilihat pada Gambar 3.

KETUA

KETUA HARIAN

SEKRETARIAT

INSPEKTUR KOORDINATOR AREA KOORDINATOR


LK3 TIM KEBAKARAN

AREA STALL AREA GANTI

BENGKEL
AREA GENSET & MIXING AREA PARKIR

AREA SA & R.KABENG AREA R.MEETING SALES & KACAB

AREA PART AREA SHOWROOM

AREA BODY & PAINT AREA R.TUNGGU FILE,


KANTIN & R.MAKAN

AREA G.STOCK UNIT R.ADMIN & ADH


BARU DAN R.PDI

Gambar 3. Struktur Organisasi PT Astra International Daihatsu Lampung

8. Proses Bisnis PT Astra International Tbk Daihatsu Lampung

Adapun proses bisnis dari PT Astra International Tbk Daihatsu Lampung

yang mempunyai peranan penting dalam menjalankan bisnis perusahaan

35
ini diantaranya yaitu :

1. Penjualan

Proses penjualan dimulai dengan menawarkan produk kepada konsumen,

lalu marketing/sales menjelaskan produk dengan harga produk. Apabila

konsumen berminat maka konsumen mengonfirmasi kepada sales/

marketing dan marketing/sales memesan mobil sesuai dengan permintaan

konsumen dilanjutkan kepada administrator untuk mencatat detail dari

produk sesuai permintaan konsumen dan lanjut ke bagian keuangan

untuk menentukan harga produk dengan segala macam yang berkaitan

dengan transaksi jual-beli mobil. Administrator mencatat informasi

mengenai pendapatan konsumen dalam sistem pelunasan pembelian

produk. Administrator segera menghubungi pihak free delivery center

untuk mempersiapkan produk yang dipesan sesuai permintaan konsumen

dan kembali lagi ke cabang dan sales mencari leasing untuk mobil yang

akan dipersiapkan. Admin kembali melakukan delivery order untuk

mengonfirmasi mengenai pemesanan mobil yang disetuji konsumen

untuk segera diserahterimakan kepada konsumen.

2. Service

Dalam layanan service, sistem booking lebih diutamakan. Terlebih

dahulu konsumen mengatur schedule dari Pihak Astra melalui

administrator kemudian konfirmasi kepada Customer Service beserta

keluhannya. Selanjutnya Customer Service akan membuat surat Perintah

Kerja Bengkel (PKB) untuk diturunkan ke Kepala Regu. Kepala regu

menge-plot kendaraan yang akan di service ke stall dimana stall di

36
Daihatsu ini sebanyak 13. Kendaraan yang sudah berada di stall

dilanjutkan kepada mekanik untuk memulai service dengan keluhan yang

ada. Setelah service telah selesai, mekanik menginformasikan kepada

Kepala regu bahwa kendaraan telah selesai di service sehingga Kepala

regu menyerahkan kepada Customer Service. Customer Service membuat

rincian biaya service berdasar keluhan mobil dan dibuatkan Billing

Service oleh bagian kasir kemudian diserahkan kepada konsumen untuk

transaksi service.

3. Spare Part

Berdasarkan pada orderan dari konsumen untuk spare part, sistem order

lebih menjual ke toko Part Indirect. Part Indirect menyuplai spare part

ke toko-toko lalu petugas part collect melakukan order ke toko-toko.

Admin Part memesan part ke Jakarta kemudian dikirim ke Bandar

Lampung dan didistribusikan ke toko-toko dengan sistem tagihan yaitu

bisa diambil terlebih dahulu dengan melunasinya di belakang.

F. Perencanaan Audit

Dalam melakukan perencanaan audit, maka terlebih dahulu melakukan

pengumpulan data profil perusahaan menurut perspektifnya. Profil tersebut

berisi visi, misi, tujuan, sasaran, dan rencana strategis TI. Setelah profil

terkumpul dan sudah dikelompokkan sesuai perspektif, lalu mulai

melakukan mapping berdasarkan pada profil yang sudah disesuaikan

dengan perspektifnya. Tahap pertama yaitu mengelompokkan profil yang

sudah sesuai perspektif lalu didefinisikan kembali berdasarkan pada tujuan

37
bisnis dan tujuan TI untuk memperoleh outputnya yaitu proses TI. Tahap

kedua yaitu melakukan iterasi pertama untuk pernyataan dengan tujuan

bisnis yang penting. Tahap ketiga yaitu tahap terakhir untuk melakukan

iterasi kedua untuk pernyataan dengan tujuan TI yang penting.

1. Pengelompokkan Profil Perusahaan menurut Perspektif

Profil perusahaan berisi visi, misi, tujuan, sasaran dan rencana strategis TI

pada PT Astra International Tbk Daihatsu Lampung dikelompokkan

menurut perspektif sesuai kerangka kerja CObIT 4.1. Perspektif tersebut

memiliki 4 jenis perspektif diantaranya yaitu perspektif pembelajaran dan

pertumbuhan, perspektif proses bisnis internal, perspektif pelanggan, dan

perspektif keuangan.

Perusahaan PT Astra International Tbk Daihatsu Lampung dengan

pengelompokkan jenis perspektifnya sebagai berikut.

a. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

Isi pernyataan profil perusahaan yang termasuk ke dalam perspektif

pembelajaran dan pertumbuhan yaitu:

1. Menjadi No. 1 di pasar mobil compact di Indonesia dan sebagai basis

produksi global utama untuk Grup Daihatsu yang sama dengan standar

kualitas pabrik Jepang.

2. Mengembangkan dan memberikan inspirasi kepada karyawan untuk

mencapai kinerja tingkat dunia.

38
3. Meningkatkan kualitas karyawan sehingga mampu berkontribusi

signifikan terhadap kinerja perusahaan.

b. Perspektif proses bisnis/ internal

Isi pernyataan profil perusahaan yang termasuk ke dalam perspektif proses

bisnis/ internal yaitu:

1. Mewujudkan organisasi yang ramping, produktif dan efisien.

2. Terwujudnya sistem operasional yang terbaik sebagai Distributor

maupun sebagai Retailer.

c. Perspektif pelanggan

Isi pernyataan profil perusahaan yang termasuk ke dalam perspektif

pelanggan yaitu:

1. Memproduksi mobil compact bernilai terbaik dan menyediakan

layanan terkait yang penting bagi peningkatan nilai stakeholder dan

ramah lingkungan.

2. Mengembangkan usahanya untuk dapat mencapai tujuan “Sejahtera

Bersama Bangsa".

3. Didukung oleh outlet yang tepat sesuai produk Daihatsu.

4. Mempertahankan sinergi dan kerja sama dengan bisnis unit lain di grup

Astra.

39
d. Perspektif keuangan

Isi pernyataan profil perusahaan yang termasuk ke dalam perspektif

keuangan yaitu memperkuat kerja sama lintas lini, merapatkan barisan dan

mempertahankan fighting spirit.

2. Mapping/Pemetaan proses TI

Perolehan profil perusahaan yaitu visi, misi, tujuan dan sasaran perusahaan

diolah dengan melakukan mapping/ pemetaan. Data mengenai profil

perusahaan yang sudah terkumpul kemudian dilakukan pemetaan antara

tujuan bisnis dan tujuan TI yang termasuk ke dalam salah satu jenis

perspektif. Pengolahan dari pemetaan tujuan bisnis dan TI yang sudah

terpenuhi kemudian dikaitkan dengan tujuan TI dan proses TI yang sesuai

dengan framework CObIT 4.1.

Profil perusahaan PT Astra International Tbk Daihatsu Lampung yang

telah dikelompokkan kemudian dilakukan iterasi atau perulangan. Tahap

yang pertama yaitu memaparkan hasil dari pengelompokkan profil

berdasar jenis perspektif, tujuan bisnis, dan tujuan TI. Tahap kedua mulai

melakukan iterasi pertama yaitu dengan memaparkan pernyataan profil

yang hanya termasuk tujuan bisnis yang penting. Tahap ketiga dengan

melakukan iterasi kedua yaitu memaparkan pernyataan profil perusahaan

yang hanya termasuk tujuan TI yang penting. Masing-masing tujuan bisnis

dan tujuan TI yang penting ditandai dengan tanda checklist (√).

40
Setelah melakukan proses iterasi pada tahap kedua dan ketiga selanjutnya

menghitung berapa banyak domain yang muncul selama proses iterasi.

Banyaknya domain yang muncul dilambangkan dengan simbol P,

sedangkan banyaknya domain berdasarkan ketentuan dalam COBIT

dilambangkan dengan COBIT. Selanjutnya range diperoleh dari hasil

pembagian antara banyaknya domain yang muncul (P) dengan banyaknya

domain berdasarkan ketentuan dalam COBIT. Range dari tiap domain

yang telah diperoleh kemudian dikategorikan berdasarkan kategori rendah

(low), sedang (medium), dan tinggi (high).

a. Tahap Pertama

Tahap yang pertama yaitu memaparkan hasil dari pengelompokkan profil

berdasar jenis perspektif, tujuan bisnis, dan tujuan TI yang dapat dilihat

pada Tabel 3.

Tuj
Sum Isi Perspe Tujuan
uan Proses TI
ber Pernyataan ktif Bisnis
No TI
Menjadi No.
1 di pasar
mobil
compact di
Indonesia dan
Perspek
sebagai basis
tif
produksi
Pembel
global utama
Visi ajaran - - -
untuk Grup
&
Daihatsu
Pertum
yang sama
buhan
dengan
standar
kualitas
pabrik
1 Jepang.

41
1. D D
P D D D D
Memproduks A S S
3.√ O S S S S
i mobil I4 1 1
Pening 8 1 2 7 8
compact 0 3
katan
bernilai
layana
terbaik dan
Perspek n dan
menyediakan
tif orienta
2 layanan 4.√
Pelangg si D
terkait yang D D D
an terhada S
penting bagi 23.√ S S S
p 1
peningkatan 3 4 8
pelang 3
nilai
gan
stakeholder
Misi dan ramah
lingkungan
Perole
2.
han
Mengembang
dan
kan dan Perspek
pemeli
memberikan tif
haraan
inspirasi Pembel P
17. karyaw A
3 kepada ajaran 9 O
√ an I5
karyawan & 7
yang
untuk Pertum
cakap
mencapai buhan
dan
kinerja
termoti
tingkat dunia.
vasi.
Astra terus Pening A A
6.√ A
mengembang katan I1 I2
I6
kan usahanya dan
Perspek
untuk dapat pemeli
Tuju tif 10. P A A
4 mencapai haraan 7
an Pelangg √ O I2 I5
tujuan fungsio
an 3
“Sejahtera nalitas
P
Bersama proses A A
11 O
Bangsa" bisnis. I4 I7
2

42
Penyed
iaan P
penge A A
7 O
mbalia I2 I5
1. 3
n
Mewujudkan Perspek
investa
organisasi tif
si yang
5 yang Proses 15
baik
ramping, Bisnis/I
dari
produktif dan nternal
bisnis A A
efisien 8
yang I3 I5
dibang P
A A
kitkan 11 O
I4 I7
TI 2
P D D
A A
13 O S S
I4 I7
6 7 8
Pening D D
P D D D D
katan A S S
Ren 3.√ O S S S S
layana I4 1 1
cana 2. Didukung Perspek n dan
8 1 2 7 8
0 3
Strat oleh outlet
tif orienta
6 egis yang tepat 4.√
Pelangg si D
sesuai produk D D D
an terhada S
Daihatsu 23.√ S S S
p 1
3 4 8
pelang 3
gan
Pening P
3. A A
katan 7 O
Terwujudnya I2 I5
dan 3
sistem Perspek
pengel A A
operasional tif 8
olaan I3 I5
yang terbaik Proses
7 15 produk P
sebagai Bisnis A A
tivitas 11 O
Distributor /Interna I4 I7
operasi 2
maupun l
onal P D D
sebagai A
dan 13 O A S S
Retailer I7
staf 6 I4 7 8
4. Pening A A A
6.√
Mempertahan Perspek katan I1 I2 I6
kan sinergi tif 10. dan P
8 A A
dan kerja Pelangg √ pemeli 7 O
I2 I5
sama dengan an haraan 3
bisnis unit fungsio 11 P A A

43
lain di grup nalitas O I4 I7
Astra. proses 2
bisnis.
5. Pening P
P P M M
Memperkuat katan O
2.√ O O E E
kerja sama transap 1
Perspek 1 4 1 3
lintas lini, aransi 0
tif
9 merapatkan 3 dan
Keuang
barisan dan Tata P
an
mempertahan Kelola 8 O
kan fighting Perusa 9
spirit. haan
Astra selalu Perole
berusaha han
meningkatka dan
Perspek
n kualitas pemeli
tif
karyawan haraan
Pembel P
Sasa sehingga 17. karyaw A
10 ajaran 9 O
ran mampu √ an I5
& 7
berkontribusi yang
Pertum
signifikan cakap
buhan
terhadap dan
kinerja termoti
perusahaan. vasi.

Tabel 3. Mapping Profil Perusahaan dengan Proses TI

Setelah melakukan mapping profil dengan proses TI kemudian dilakukan

penghitungan berapa banyak domain yang muncul selama proses mapping

TI. Banyaknya domain yang muncul dilambangkan dengan simbol P,

sedangkan banyaknya domain berdasarkan ketentuan dalam COBIT

dilambangkan dengan COBIT. Selanjutnya range diperoleh dari hasil

pembagian antara banyaknya domain yang muncul (P) dengan banyaknya

domain berdasarkan ketentuan dalam COBIT. Penghitungan banyaknya

domain yang muncul selama proses mapping TI dapat dilihat pada Tabel

4.

44
Domain Deskripsi P COBIT Range
PO1 Mendefinisikan Strategi TI 1 2 0,5
PO2 Mendefinisikan Arsitektur Informasi 4 4 1,00
PO3 Menentukan Arah Teknologi 4 2 2,00
Menentukan Proses IT, Organisasi dan
1 3 0,33
PO4 Hubungan
PO5 Mengelola Investasi TI 0 3 0,00
Mengkomunikasikan Tujuan Manajemen
2 6 0,33
PO6 dan Arah
PO7 Mengelola IT Sumber Daya Manusia 2 2 1,00
PO8 Mengelola Kualitas 2 3 0,67
PO9 Menilai dan Mengelola Risiko IT 1 3 0,33
PO10 Mengelola Proyek 1 3 0,33
AI1 Mengidentifikasi Solusi Otomatis 2 2 1,00
Memperoleh dan Mempertahankan
6 2 3,00
AI2 Aplikasi Software
Memperoleh dan Memelihara
2 0,67
AI3 Infrastruktur Teknologi 3
AI4 Mengaktifkan Operasi dan Penggunaan 8 4 2,00
AI5 Pengadaan Sumber Daya IT 8 4 2,00
AI6 Mengelola Perubahan 2 5 0,40
Menginstal dan Mengakreditasi Solusi
6 1,00
AI7 dan Perubahan 6
Menetapkan dan Mengelola Tingkat
DS1 2 3 0,67
Layanan
DS2 Mengelola Layanan pihak ketiga 2 3 0,67
DS3 Mengelola Kinerja dan Kapasitas 2 3 0,67
DS4 Memastikan Layanan Berkesinambungan 2 3 0,67
DS5 Memastikan Sistem Keamanan 0 5 0,00
DS6 Mengidentifikasi dan Mengalokasi Biaya 0 3 0,00
DS7 Mendidik dan Melatih Pengguna 4 3 1,33
DS8 Mengelola jadwal layanan dan kejadian 6 3 2,00
DS9 Mengelola konfigurasi 0 2 0,00
DS10 Mengelola masalah 2 3 0,67
DS11 Mengelola Data 0 3 0,00
DS12 Mengelola Lingkungan Fisik 0 4 0,00
DS13 Mengelola Operasi 4 3 1,33
ME1 Memantau dan Mengevaluasi Kinerja TI 1 4 0,25
Memantau dan Mengevaluasi
0 4 0,00
ME2 Pengendalian Internal
Memastikan Kepatuhan Dengan
1 0,25
ME3 Persyaratan Eksternal 4
ME4 Menyediakan IT Governance 0 1 0,00

Tabel 4. Penilaian Domain pada Mapping Proses TI

45
Langkah selanjutnya mengelompokkan range dari tiap domain yang telah

diperoleh beradasarkan level yang digunakan. Nilai kategori range yang

akan digunakan diperoleh dari selisih antara range tertinggi dengan range

terendah dan kemudian dibagi banyaknya level yang akan digunakan.

Level yang akan dikategorikan ada tiga yaitu kategori rendah (low),

sedang (medium), dan tinggi (high).

Range tertinggi yang diperoleh dari tabel 3. sebesar 3.00 sedangkan range

terendah sebesar 0 sehingga selisih dari range tersebut dibagi tiga yang

akan diuraikan dalam formulasi sebagai berikut (Budiman, 2012).

Range = Range tertinggi – range terendah = 3.00 – 0.00 = 1


3 3

Keterangan kategori sesuai range :

Low
0 – 1.00
Medium
1.01 – 2.00
High
2.01 – 3.00

Tingkat
Kepentingan Proses Proses TI

High AI2

Medium PO3 AI4 AI5 DS7 DS8 DS13

PO1 PO2 PO4 PO5 PO6 PO7 PO8 PO9 PO10

Low AI1 AI3 AI6 AI7 DS1 DS2 DS3 DS4 DS5

46
DS6 DS9 DS10 DS11 DS12 DS13 ME1 ME2 ME3 ME4

Tabel 5. Proses TI berdasarkan kategori range

b. Tahap Kedua

Tahap kedua merupakan tahap dimana mulai melakukan iterasi pertama

yaitu dengan memaparkan pernyataan profil yang hanya termasuk tujuan

bisnis yang penting saja. Tujuan bisnis yang penting ditandai dengan tanda

checklist (√) sedangkan tujuan bisnis yang tidak penting atau tidak ada

tanda checklist (√) akan dihilangkan. Tahap kedua ini dapat dilihat pada

Tabel 6.

Tuj
Sum Isi Perspe Tujuan
No uan Proses TI
ber Pernyataan ktif Bisnis
TI
Menjadi No.
1 di pasar
mobil
compact di
Indonesia
dan sebagai
Perspek
basis
tif
produksi
Pembel
Visi global utama - - -
ajaran
untuk Grup
&Pertu
Daihatsu
mbuhan
yang sama
dengan
standar
kualitas
pabrik
1 Jepang.
1. Perspek Pening D D
P D D D D
Memproduks tif katan A S S
2 Misi 4.√ 3.√ O S S S S
i mobil Pelangg layanan I4 1 1
8 1 2 7 8
compact an dan 0 3

47
bernilai orientas
terbaik dan i
menyediakan terhada
layanan p
D
terkait yang pelangg D D D
S
penting bagi an 23.√ S S S
1
peningkatan 3 4 8
3
nilai
stakeholder
dan ramah
lingkungan
2.
Peroleh
Mengembang
an dan
kan dan Perspek
pemelih
memberikan tif
araan
inspirasi Pembel P
17. karyaw A
3 kepada ajaran 9 O
√ an yang I5
karyawan & 7
cakap
untuk Pertum
dan
mencapai buhan
termoti
kinerja
vasi.
tingkat dunia.
Astra terus Pening A A
6.√ A
mengembang katan I1 I2
I6
kan usahanya dan
Perspek
untuk dapat pemelih
Tuju tif 10. P A A
4 mencapai araan 7
an Pelangg √ O I2 I5
tujuan fungsio
an 3
“Sejahtera nalitas
P
Bersama proses A A
11 O
Bangsa" bisnis. I4 I7
2

Pening D D
Ren P D D D D
katan A S S
cana 3.√ O S S S S
layanan I4 1 1
Strat 2. Didukung 8 1 2 7 8
Perspek dan 0 3
egis oleh outlet
tif orientas
6 yang tepat 4.√
Pelangg i D
sesuai produk D D D
an terhada S
Daihatsu 23.√ S S S
p 1
3 4 8
pelangg 3
an

48
7

Pening A A A
4. 6.√
katan I1 I2 I6
Mempertaha
dan P
nkan sinergi Perspek A A
pemelih 7 O
dan kerja tif 10. I2 I5
8 araan 3
sama dengan Pelangg √
fungsio
bisnis unit an P
nalitas A A
lain di grup 11 O
proses I4 I7
Astra. 2
bisnis.
9
Astra selalu
berusaha Peroleh
meningkatka an dan
Perspek
n kualitas pemelih
tif
karyawan araan
Pembel P
Sasa sehingga 17. karyaw A
10 ajaran 9 O
ran mampu √ an yang I5
& 7
berkontribusi cakap
Pertum
signifikan dan
buhan
terhadap termoti
kinerja vasi.
perusahaan.

Tabel 6. Mapping Proses TI dengan satu kali iterasi

Penghitungan banyaknya domain yang muncul selama proses mapping TI

dengan satu kali iterasi dapat dilihat pada Tabel 7.

Domain Deskripsi P COBIT Range


PO1 Mendefinisikan Strategi TI 0 2 0
PO2 Mendefinisikan Arsitektur Informasi 2 4 0,50
PO3 Menentukan Arah Teknologi 2 2 1,00
Menentukan Proses IT, Organisasi dan
0 3 0,00
PO4 Hubungan
PO5 Mengelola Investasi TI 0 3 0,00
Mengkomunikasikan Tujuan Manajemen
0 6 0,00
PO6 dan Arah

49
PO7 Mengelola IT Sumber Daya Manusia 2 2 1,00
PO8 Mengelola Kualitas 2 3 0,67
PO9 Menilai dan Mengelola Risiko IT 0 3 0,00
PO10 Mengelola Proyek 0 3 0,00
AI1 Mengidentifikasi Solusi Otomatis 2 2 1,00
Memperoleh dan Mempertahankan Aplikasi
4 2 2,00
AI2 Software
Memperoleh dan Memelihara Infrastruktur
0 0,00
AI3 Teknologi 3
AI4 Mengaktifkan Operasi dan Penggunaan 4 4 1,00
AI5 Pengadaan Sumber Daya IT 4 4 1,00
AI6 Mengelola Perubahan 2 5 0,40
Menginstal dan Mengakreditasi Solusi dan
2 0,33
AI7 Perubahan 6
Menetapkan dan Mengelola Tingkat
DS1 2 3 0,67
Layanan
DS2 Mengelola Layanan pihak ketiga 2 3 0,67
DS3 Mengelola Kinerja dan Kapasitas 2 3 0,67
DS4 Memastikan Layanan Berkesinambungan 2 3 0,67
DS5 Memastikan Sistem Keamanan 0 5 0,00
DS6 Mengidentifikasi dan Mengalokasi Biaya 0 3 0,00
DS7 Mendidik dan Melatih Pengguna 2 3 0,67
DS8 Mengelola jadwal layanan dan kejadian 4 3 1,33
DS9 Mengelola konfigurasi 0 2 0,00
DS10 Mengelola masalah 2 3 0,67
DS11 Mengelola Data 0 3 0,00
DS12 Mengelola Lingkungan Fisik 0 4 0,00
DS13 Mengelola Operasi 4 3 1,33
ME1 Memantau dan Mengevaluasi Kinerja IT 0 4 0,00
Memantau dan Mengevaluasi Pengendalian
0 4 0,00
ME2 Internal
Memastikan Kepatuhan Dengan Persyaratan
0 0,00
ME3 Eksternal 4
ME4 Menyediakan IT Governance 0 1 0,00

Tabel 7. Penilaian Domain Mapping dengan satu kali iterasi

Langkah selanjutnya mengelompokkan range dari tiap domain yang telah

diperoleh berdasarkan level yang digunakan. Berdasarkan Tabel 7 ,nilai

kategori range yang akan digunakan seperti pada penghitungan yang telah

50
diuraikan di Tabel 4. Range tertinggi yang diperoleh dari Tabel 7, sebesar

2.00 sedangkan range terendah sebesar 0 sehingga selisih dari range

tersebut dibagi tiga yang akan diuraikan dalam formulasi sebagai berikut

(Budiman, 2012).

Range = Range tertinggi – range terendah = 2.00 – 0.00 = 0.67


3 3

Keterangan kategori sesuai range :

Low
0.00– 0.66
Medium
0.67 – 1.33
High
1.33 – 2.00

Tingkat
Kepentingan Proses Proses TI
High AI2

PO3 PO7 PO8 AI1 AI4 AI5 DS1

Medium DS2 DS3 DS4 DS7 DS8 DS10 D13

PO1 PO2 PO4 PO5 PO6 PO9 PO10

Low AI3 AI6 AI7 DS5 DS6 DS9 DS11

DS12 ME1 ME2 ME3 ME4

Tabel 8. Proses TI satu kali iterasi berdasarkan kategori range

51
c. Tahap Ketiga

Tahap ketiga dengan melakukan iterasi kedua yaitu memaparkan

pernyataan profil perusahaan yang hanya termasuk tujuan TI yang penting

saja. Tujuan TI yang penting ditandai dengan tanda checklist (√) yang

dapat dilihat pada Tabel 9.

Tuj
Sumb Perspekt Tujuan
N Isi Pernyataan uan Proses TI
er if Bisnis
o TI
Menjadi No. 1 di
pasar mobil
compact di
Perspekti
Indonesia dan
f
sebagai basis
Pembelaj
Visi produksi global - - -
aran &
utama untuk Grup
Pertumb
Daihatsu yang
uhan
sama dengan
standar kualitas
1 pabrik Jepang.
Pening D D
1. Memproduksi D D D
katan PO A DS S S
mobil compact 3.√ S S S
layanan 8 I4 1 1 1
bernilai terbaik 2 7 8
Perspekti dan 0 3
dan menyediakan
f 4. orientas
2 layanan terkait
Misi Pelangga √ i D
yang penting bagi D
n terhada DS DS S
peningkatan nilai 23.√ S
p 3 8 1
stakeholder dan 4
pelangg 3
ramah lingkungan
an
3
Pening
katan
Astra terus
dan
mengembangkan Perspekti AI A
1 pemelih 6.√ AI
Tujua usahanya untuk f 1 I2
4 0. araan 6
n dapat mencapai Pelangga
√ fungsio
tujuan “Sejahtera n
nalitas
Bersama Bangsa"
proses
bisnis.

52
5

Pening D D
D D D
katan PO A DS S S
3.√ S S S
layanan 8 I4 1 1 1
2 7 8
2. Didukung oleh Perspekti dan 0 3
outlet yang tepat f 4. orientas
6
sesuai produk Pelangga √ i D
D
Daihatsu n terhada DS DS S
23.√ S
p 3 8 1
4
pelangg 3
an

7 Renca
na
Strate Pening
gis katan
4.
dan
Mempertahankan Perspekti AI A AI
1 pemelih 6.√
sinergi dan kerja f 1 I2 6
8 0. araan
sama dengan Pelangga
√ fungsio
bisnis unit lain di n
nalitas
grup Astra.
proses
bisnis.
Pening P M M
PO PO
katan 2.√ O E E
5. Memperkuat 1 10
transap 4 1 3
kerja sama lintas Perspekti
aransi
lini, merapatkan f
9 3 dan
barisan dan Keuanga
Tata
mempertahankan n
Kelola
fighting spirit.
Perusah
aan
1
0

Tabel 9. Mapping Proses TI dengan dua kali iterasi

Penghitungan banyaknya domain yang muncul selama proses mapping TI

dengan dua kali iterasi dapat dilihat pada Tabel 10.

53
Domain Deskripsi P COBIT Range
PO1 Mendefinisikan Rencana Strategi TI 1 2 0,5
PO2 Mendefinisikan Arsitektur Informasi 0 4 0,00
PO3 Menentukan Arah Teknologi 0 2 0,00
Menentukan Proses TI, Organisasi dan
1 3 0,33
PO4 Hubungan
PO5 Mengelola Investasi TI 0 3 0,00
Mengkomunikasikan Tujuan Manajemen dan
0 6 0,00
PO6 Arah
PO7 Mengelola TI Sumber Daya Manusia 0 2 0,00
PO8 Mengelola Kualitas 2 3 0,67
PO9 Menilai dan Mengelola Risiko TI 0 3 0,00
PO10 Mengelola Proyek 1 3 0,33
AI1 Mengidentifikasi Solusi Otomatis 2 2 1,00
Memperoleh dan Mempertahankan Aplikasi
2 2 1,00
AI2 Software
Memperoleh dan Memelihara Infrastruktur
0 0,00
AI3 Teknologi 3
AI4 Mengaktifkan Operasi dan Penggunaan 2 4 0,50
AI5 Pengadaan Sumber Daya TI 0 4 0,00
AI6 Mengelola Perubahan 2 5 0,40
Menginstal dan Mengakreditasi Solusi dan
0 0,00
AI7 Perubahan 6
DS1 Menetapkan dan Mengelola Tingkat Layanan 2 3 0,67
DS2 Mengelola Layanan pihak ketiga 2 3 0,67
DS3 Mengelola Kinerja dan Kapasitas 2 3 0,67
DS4 Memastikan Layanan Berkesinambungan 2 3 0,67
DS5 Memastikan Sistem Keamanan 0 5 0,00
DS6 Mengidentifikasi dan Mengalokasi Biaya 0 3 0,00
DS7 Mendidik dan Melatih Pengguna 2 3 0,67
DS8 Mengelola jadwal layanan dan kejadian 4 3 1,33
DS9 Mengelola konfigurasi 0 2 0,00
DS10 Mengelola masalah 2 3 0,67
DS11 Mengelola Data 0 3 0,00
DS12 Mengelola Lingkungan Fisik 0 4 0,00
DS13 Mengelola Operasi 4 3 1,33
ME1 Memantau dan Mengevaluasi Kinerja TI 1 4 0,25
Memantau dan Mengevaluasi Pengendalian
0 4 0,00
ME2 Internal
Memastikan Kepatuhan Dengan Persyaratan
1 0,25
ME3 Eksternal 4
ME4 Menyediakan TI Governance 0 1 0,00

Tabel 10. Penilaian Domain Mapping dengan dua kali iterasi

54
Langkah selanjutnya mengelompokkan range dari tiap domain yang telah

diperoleh berdasarkan level yang digunakan. Nilai kategori range yang

akan digunakan diperoleh dari selisih antara range tertinggi dengan range

terendah dan kemudian dibagi banyaknya level yang akan digunakan.

Level yang akan dikategorikan ada tiga yaitu kategori rendah (low),

sedang (medium), dan tinggi (high).

Range tertinggi yang diperoleh dari Tabel 10, sebesar 1.33 sedangkan

range terendah sebesar 0 sehingga selisih dari range tersebut dibagi tiga

yang akan diuraikan dalam formulasi sebagai berikut (Budiman, 2012).

Range = Range tertinggi – range terendah = 1.33 – 0.00 = 0.44


3 3

Keterangan kategori sesuai range :

Low
0.00 – 0.44
Medium
0.45 - 0.89
High
0.90 – 1.33

Tingkat
Kepentingan Proses- Proses TI

High DS8 DS13

Medium PO1 PO8 AI4 DS1 DS2 DS3 DS4 DS7 DS10

PO2 PO3 PO4 PO5 PO6 PO7 PO9 PO10 AI3

AI5 AI6 AI7 DS5 DS6 DS9 DS11 DS12 ME1


Low ME2 ME3 ME4

Tabel 11. Proses TI dua kali iterasi berdasarkan kategori range

55
3. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

Teknik pengolahan data dilakukan dengan memperoleh informasi dari

pihak TI yang terkait dengan implementasi TI dengan admin di perusahaan

dengan mengisi kuisioner dan melakukan interview. Setiap pernyataan

yang terdapat dalam kuisioner, penulis mengacu pada maturity level dari

setiap modul yang terdapat dalam tiap domain dari hasil penyeleksian

domain yang dilakukan saat mapping iterasi kedua. Kuisioner penelitian

ini dapat dilihat pada lampiran tabel pengukuran maturity level, responden

diminta untuk memberikan pendapatnya mengenai keberadaan investasi

pada implementasi TI di PT Astra International Tbk Daihatsu Lampung.

Dengan analisis identifikasi terhadap responden yang mengacu pada

COBIT 4.1, maka hubungan proses TI dengan nomor soal pada

wawancara dapat dirinci seperti pada Tabel 12.

Nomor Soal (Kuisioner) Proses TI


1-21 PO1
22-37 PO4
38-55 P08
56-73 PO10
74-84 AI1
85-91 AI2
92-102 AI4
103-112 AI6
113-118 DS1
119-135 DS2
136-145 DS3
146-157 DS4
158-169 DS7
170-184 DS8
185-194 DS10
195-207 DS13

56
208-218 ME1
219-226 ME3

Tabel 12. Hubungan Proses TI dengan Nomor Soal pada Wawancara

Dalam hal ini, skala yang digunakan terdiri dari empat tingkatan bobot

yaitu Tidak Sama Sekali (bobot = 0), Sedikit (bobot=0,33) , Dalam

Tingkatan Tertentu/ Hampir Seluruhnya (bobot = 0,66) , Seluruhnya

(bobot = 1). Perhitungan level per domain didapatkan dari total skor dari

setiap skala dibagi dengan total jumlah pertanyaan setiap level, sehingga

apabila total hasil perhitungan setiap level dijumlahkan maka

mendapatkan hasil score per level. Perhitungan maturity level untuk

normalisasi proses TI per level memiliki kontribusi yang berbeda sehingga

apabila dijumlahkan score normalisasi per level maka diperoleh nilai

maturity level untuk satu proses TI. Begitupun selanjutnya perhitungan ini

dilakukan untuk proses TI yang lainnya (Rozas, 2012).

a. Langkah Menghitung Maturity Level Proses CObIT 4.1

Maturity Level dalam CObIT 4.1 digunakan untuk mengukur sejauh mana

kepabilitas manajemen proses tergantung pada tercapainya tujuan-tujuan

CObIT. Adapun langkah-langkah menghitung tingkat kematangan proses/

maturity level dalam CObIT 4.1 yaitu sebagai berikut.

1. Mendefinisikan tujuan bisnis untuk masing-masing perspektif dengan

cara membandingkan tujuan bisnis yang lebih prioritas dalam setiap

perspektif. Kemudian membandingkan jenis perspektif dan

mendefinisikan tujuan bisnis yang paling penting. Dalam hal ini

57
disarankan untuk mereferensikan terhadap rencana strategis, visi, misi,

dan nilai dari perusahaan sehingga menghasilkan output yaitu tujuan

bisnis.

2. Melakukan pemetaan tujuan bisnis yang sudah diperoleh terhadap

tujuan TI sehingga menghasilkan tujuan TI.

3. Melakukan pemetaan tujuan TI terhadap proses utama TI dan yang

menghasilkan output proses TI.

4. Membuat dan mengisi Form penilaian sesuai dengan CObIT maturity

level berdasarkan CObIT 4.1 untuk proses yang terkait seperti pada

Tabel 13.

Proses ME2-Memantau dan Tanggal


MengevaluasiPengendalian Internal
Deskripsi Pemantauan dan evaluasi pengendalian internal Responden
mencakup, pemantauan kerangka kerja
pengendalian internal, tinjauan penyelia,
pengendalian yang dikecualikan, pengendalian
penilaian sendiri, jaminan terhadap Assesor
pengendalian internal, pengendalian internal
terhada pihak ketiga, dan tindakan perbaikan.

ID No. Pernyataan TS SE DT SL
ME2.0.1
T Organisasi tidak memiliki prosedur untuk
memantau efektivitas pengendalian internal
ME2.0.2
t Metode pelaporan pengendalian internal
manajemen tidak ada.
ME2.0.3 Ada ketidaksadaran umum keamanan
a
operasional TI dan jaminan pengendalian
internal
b
ME2.0.4 Manajemen dan karyawan memilki
keseluruhan kurangnya kesadaran
T

Tabel 13. Form penilaian sesuai COBIT 4.1 Maturity Level

58
Keterangan :

TS : Tidak sama sekali


SE :Sedikit
DT : Dalam tingkatan tertentu
SL : Seluruhnya

5. Menghitung bobot untuk setiap jawaban. Sebagai contoh:

TS = 0; SE = 0.33; DT= 0.66; SL = 1

6. Menghitung subtotal. Untuk setiap level maturity, bobotnya

dijumlahkan sehingga memperoleh subtotal pada setiap levelnya yang

dapat dilihat pada Tabel 14.

ME3. Memastikan Kepatuhan dengan Persyaratan TS SE DT SL Subtota Rasio


Eksternal l
ID No. Pernyataan T S DT SL Nilai 0 0.33 0.66 1
S E
ME3.0.1 Ada sedikit kesadaran 0 0.33 0 0 0.33
tentang persyaratan
eksternal yang
mempengaruhi TI,
dengan tidak adanya
proses mengenai X
kepatuhan dengan
persyaratan peraturan,
hokum dan perjanjian
kontrak.
0 0.33 0 0 0.33 0.33
ME3.1.1 Ada kesadaran
peraturan, kontrak, dan
persyaratan kepatuhan X 0 0 0.66 0 0.66
hokum berdampak
kepada organisasi
ME3.1.2 Ada ketidaksadaran
umum keamanan 0 0 0 1 1
operasional TI dan X
jaminan pengendalian
internal
0 0 0.66 1 1.66 0.83
ME3.2.1 Manajemen dan 0.33 0.33
karyawan memilki X 0 0.33 0 0
keseluruhan kurangnya
kesadaran

Tabel 14. Subtotal maturity level

59
7. Menghitung rasio tingkat kematangan. Dari nilai subtotal pada setiap

level dibagi dengan jumlah pertanyaan pada level tersebut.

8. Menormalisasi nilai setiap level. Rasio setiap level dibagi dengan

jumlah total rasio sehingga jumlah seluruh rasio untuk semua level

dalam satu proses adalah 1 (100%).

9. Hasil kali antar nilai normalisasi dengan level sebagai contoh :

S0 = Normalisasi level 0 x 0

S1 = Normalisasi level 1 x 1

S2 = Normalisasi level 2 x 2

S3 = Normalisasi level 3 x 3

S4 = Normalisasi level 4 x 4

S5 = Normalisasi level 5 x 5

10. Tingkat kematangan proses (maturity level). Merupakan penjumlahan

untuk seluruh score pada semua level dalam satu proses (Rozas, 2012)

yang dapat digambarkan pada Tabel 15.

ME3. Memastikan Kepatuhan dengan Persyaratan T SE D SL S Ras N Mat


Eksternal S T u io or urit
bt m y
ot
al
ID No. PERNYATAAN T SE DT SL Nil 0 0.3 0. 1
S ai 3 66
ME3.1. Ada sedikit kesadaran
1 tentang persyaratan
eksternal yang
mempengaruhi TI,
dengan tidak adanya
proses mengenai X 0 0 0 0 0.
kepatuhan dengan . 6
persyaratan peraturan, 6 6
hokum dan perjanjian 6
kontrak.
ME3.1. Ada kesadaran
2 peraturan, kontrak, dan 0 0. 0 0.
persyaratan kepatuhan X 3 3
hokum berdampak 3 3

60
kepada organisasi
ME3.1. Ada ketidaksadaran
3 umum keamanan
operasional TI dan X 0 0 0 1 1
jaminan pengendalian
internal
ME3.1. Sebuah persyaratan
4 prosses self-assesment
eksternal silaksanakan 0 0 0 0 0
dan disempurnakan X
utnuk tingkat praktik
yang baik.
0 0. 0 1. 1 0.
33 . 0 . 49
6 9 75
6 9
0. 1 1.
49 99
75

Tabel 15. Tingkat kematangan proses (maturity level)

Tingkat kematangan dalam perusahaan merupakan nilai rata-rata dari

semua proses yang diimplementasikan pada perusahaan yang dapat dilihat

pada Tabel 16, dan biasanya digambarkan dalam bentuk spiderchart

seperti pada Gambar 4.

No Control Objectives Maturity Level


1 PO1 Menentukan rencana strategis TI 1 .688352
2 PO2 Menentukan Informasi arsitektur 1.941176
3 PO3 Mendefinisikan TI proses, organisasi dan 1.665529
hubungan

Tabel 16. Tabel rata-rata tingkat kematangan

61
Gambar 4. Spiderchart.

b. Analisis Audit

Dalam penelitian ini setelah audit dilakukan lalu menghitung rata-rata

score maturity level pada setiap level hingga domain. Setelah perhitungan

dilakukan, score dari tiap level domain tersebut digambarkan dalam

sebuah Radar (Spider) Chart lalu mulai menganalisis hasil audit yang

diperoleh. Hasil pelaksanaan audit kemudian dianalisis dengan

mengidentifikasi 2 (dua) hal yaitu analisis identifikasi responden dan

analisis identifikasi risiko.

1. Analisis Identifikasi Responden

Analisis hasil audit dilakukan dengan mengidentifikasi saran dan fakta

yang diperoleh melalui kuisioner oleh responden dan interview oleh pihak

IT. Penyebaran kuisioner yang dilakukan, telah diperoleh jawaban

sebanyak 15 kuisioner yang didistribusikan kepada para responden

meliputi beberapa aspek bagian yaitu Unit, Part Area, Finance, dan

Service.

62
2. Analisis Identifikasi Risiko

Analisis identifikasi risiko terhadap pengumpulan data hasil kuisioner dan

interview untuk memastikan keamanan sistem dan pengelolaan data.

Identifikasi risiko penting karena merupakan tahap yang harus dilakukan

dalam penentuan risiko – risiko beserta karakteristiknya yang mungkin

akan mempengaruhi perusahaan. Tujuan utama dalam identifikasi risiko

adalah mengetahui daftar risiko yang memiliki potensial dan berpengaruh

terhadap tujuan/ proses bisnis suatu organisasi.

Dengan mengetahui tingkat kematangan maka beberapa hal yang

merupakan tujuan spesifik diharapkan dapat dilakukan, antara lain:

1. Melakukan identifikasi perbaikan secara komprehensif sesuai dengan

level kematangan yang diperhatikan dalam tahap pengembangan

solusi,

2. Melakukan identifikasi kelemahan terkait dengan tingkat kematangan,

3. Mengembangkan kepedulian terhadap risiko dalam proses

pengelolaan data dan keamanan sistem.

c. Rekomendasi

Pemberian rekomendasi merupakan hal yang penting dalam proses

menentukan sebuah keputusan. Rekomendasi yang diberikan seharusnya

diimplementasikan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami

dan ditindaklanjuti. Dengan adanya rekomendasi dalam audit ini, bertujuan

63
untuk memperbaiki mekanisme sistem menuju tercapainya tujuan, sasaran

dan strategi perusahaan berdasarkan tingkat kematangan, indikator kinerja

beserta hasil tindakan yang sesuai dengan kerangka kerja IT management

dan IT governance. Oleh karena itu, pemberian rekomendasi yang sesuai

dapat mencegah terulangnya kelemahan-kelemahan yang menyimpang

dari standar kerangka kerja.

64
IV. PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan

bahwa :

1. Berdasarkan audit 18 proses TI sesuai framework COBIT 4.1, rata-rata

maturity level adalah 4,02 yang artinya TI telah dikelola dengan baik

dimana prosedur dan kebijakan yang ada dilakukan secara efektif,

dapat dipantau dan diukur sehingga apabila terjadi kesalahan sudah

memiliki prosedur untuk tindakan perbaikan yang dilakukan.

Sedangkan 7 proses TI masih berada di level 3 dan sisanya berada di

level 4.

2. Maturity level yang terendah dari 18 proses TI yang ada yaitu proses

TI PO4 untuk menentukan proses TI, organisasi dan hubungan sebesar

3,18. Berdasarkan analisa maturity level tersebut, rekomendasi yang

dapat diberikan yaitu perusahaan harus terus memantau kebutuhan

bisnis dan kinerja staf proyek agar selaras dengan strategi bisnis yang

tercermin dalam struktur organisasi yang ada.

3. Proses TI AI2 di PT Astra International Tbk Daihatsu Lampung telah

berada di level 4 yang artinya kemampuan individu perusahaan dalam

memperoleh dan memelihara aplikasi software untuk menanggapi


perubahan sudah sesuai dengan perancangan kebutuhan bisnis dan TI

perusahaan.

B. Saran

Adapun saran-saran bagi peneliti selanjutnya yang dapat dilakukan adalah:

1. Audit Teknologi Informasi dalam penelitian ini berdasarkan framework

COBIT 4.1 dengan menggunakan 4 domain yaitu PO, AI, DS dan ME.

Penelitian selanjutnya bisa menggunakan konsep framework Val IT

atau COBIT 5 yang dapat digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh investasi TI terhadap kinerja di perusahaan.

2. Berdasarkan analisis yang diperoleh dari hasil audit, maka

rekomendasinya yaitu menetapkan standarisasi dalam kebijakan dan

prosedur dalam kegiatan pengawasan dan evaluasi yang berfokus TI

pada PT Astra International Tbk Daihatsu Lampung agar dilakukan

secara rutin dan konsisten sebagai perbaikan untuk perusahaan di masa

mendatang.

107
DAFTAR PUSTAKA

Agoes dan Hoesada, 2012. Bunga Rampai Auditing. Edisi Kedua. Jakarta:
Salemba Empat. 332 hlm.
Budiman, Arief dkk. 2012. “Perencanaan Paket. Pengembangan TIK pada
Domain DS (Delivery and Support) dan ME. (Monitoring and Evaluation)
Cobit di Pemerintahan Kota XYZ". (Thesis). Institut Teknologi Surabaya,
Surabaya.
Elder, Randal J., dkk. 2011. Jasa Audit dan Assurance (Pendekatan
Terpadu – Adaptasi Indonesia). Jakarta: Salemba Empat. 498 hlm.
Fitrianah, Devi dan Sucahyo, Yudha Giri. 2008. Audit Sistem Informasi/
Teknologi Informasi Dengan Kerangka Kerja COBIT Untuk Evaluasi
Manajemen Teknologi informasi Di Universitas XYZ. Jurnal Of
Information System. Vol.IV, No.1, 243-253.

Fauzan, Rauf dan Rani Latifah. 2015. Audit Tata Kelola Teknologi Informasi
Untuk Mengontrol Manajemen Kualitas Menggunakan Cobit 4.1 (Studi
Kasus : PT Nikkatsu Electric Works). Jurnal Teknik Informatika dan
Sistem Informasi. Vol.I, No.3, 235-244.

Gondodiyoto. 2007. Audit Sistem Informasi + Pendekatan CobIT. Jakarta:


Mitra Wacana Media. 692 hlm.

Humdiana dan Evi Indrayani. 2006. Sistem Informasi Manjemen. Yogyakarta:


Graha Ilmu. 382 hlm.

Indah, Siti Nur Mawar. 2010. “Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Auditor
Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Auditor KAP Di
Semarang)”. (Skripsi). Universitas Dipenogoro, Semarang.

Isa, Irwan. 2012. Evaluasi Pengontrolan Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha


Ilmu. 220 hlm.

Isa, Irwan. 2012. Rengineering Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. 204
hlm.

ITGI. 2007. Cobit 4.1. Framework-Control-Objectives-Management Guidelines-


Maturity Models.USA: I.G. Institute.213 hlm.
Nadhiroh, Siti Asih. 2010. “Pengaruh Kompleksitas Tugas, Orientasi Tujuan,
dan Self-Efficicacy Terhadap Kinerja Auditor dalam Pembuatan Audit
Judgment”. (Skripsi). Universitas Diponegoro, Semarang.

Prasita, Andim dan Adi, Priyo Hari. 2007. Pengaruh Kompleksitas Audit dan
Tekanan Anggaran Waktu terhadap Kualitas Audit dengan Moderasi
Pemaham terhadap Sistem Informasi. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol.
XIII, No.1, 267-285.

Priantara, Ak Diaz. 2013. Fraud Auditing & Investigation. Jakarta: Mitra Wacana
Media. 432 hlm.
Priantara, Ak Diaz. 2014. Laboratorium Auditing Pelatihan Perencanaan
Sampai Penyelesaian Audit. Jakarta: In media. 725 hlm.
Purwanto. 2010. Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan
Kerangka Kerja CobIT dalam Mendukung Layanan Sistem Informasi
Akademik Studi Kasus: Universitas Budi Luhur. Jurnal Telematika.
Vol.II, No.1, 2085-725X.

Rochaety, dkk. 2013. Sistem Informasi Manajemen Edisi 2. Jakarta: Mitra


Wacana Media. 226 hlm.

Rozas, Indri Sudanawati. 2012. Model Perhitungan Tingkat Kedewasaan TI


(Maturity Level) Menggunakan Framework COBIT 4.1. Jurnal ISSN Vol.
II, No.73, 2252 – 3081. http://dokumen.tips/documents/6-model
perhitungan-tingkat-kedewasaan-ti-menggunakan-framework-cobit
41.html

Setiyowati dan Harjanto, Sri. 2015. Audit Sistem Informasi Pada Sistem Informasi
Akademik Perspektif Proses Bisnis Internal Balanced Scorecard Dan
Standar COBIT 4.1 (Studi Kasus : STMIK Sinar Nusantara Surakarta).
Jurnal Ilmiah SINUS. Vol.XIII, No.1,1693-1173.

Suhartini dan Dodik Ariyanto. 2009. “Pengaruh Pemeriksaan Interim, Lingkup


Audit, Dan Independensi Terhadap Pertimbangan Opini Auditor”.
(Skripsi). Universitas Udayana, Bali.

Wahyono, Teguh. 2004. Sistem Informasi (Konsep Dasar, Analisis Desain


dan Implementasi). Yogyakarta: Graha Ilmu. 150 hlm.

Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. 182 hlm.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai