Terbit dua kali setahun pada bulan Maret dan September, Jurnal Teknik Informatika dan
Sistem Informasi (JATISI) merupakan media penyampaian hasil penelitian untuk semua
bidang yang ada pada rumpun teknik informatika dan sistem informasi, diharapkan hasil
penelitian yang ada pada jurnal ini dapat menjadi penghubung antara peneliti dan pihak yang
berkepentingan. ISSN 2407-4322, diterbitkan pertama kali pada tahun 2014
KETUA PENYUNTING
Gasim
DEWAN PENYUNTING
Kudang Boro Seminar
Gasim
Djoko Soetarno
TATA USAHA
Yulizar Kasih
Rizani Teguh
Sudiadi
PENANGGUNG JAWAB
Ketua STMIK Global Informatika MDP, Ir. Rusbandi, M.Eng.
PENERBIT
Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) STMIK Global Informatika
MDP bekerjasama dengan IndoCEISS (Indonesian Computer, Electronics and
Instrumentation Support Society)
BERLANGGANAN
Langganan dapat dilakukan dengan pemesanan untuk minimal 2 edisi (1 tahun) Rp. 350.000,-
ditambah ongkos kirim.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga
majalah ilmiah Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi (JATISI) dapat terbit
sebagaimana direncanakan.
JATISI diterbitkan 2 kali dalam setahun (September dan Maret), makalah yang
diterbitkan JATISI minimal terdiri dari 60% dari luar Sumatera Selatan, dan 40% dari
Sumatera Selatan. Makalah yang diterbitkan melalui tahap review oleh reviewer yang
berpengalaman dan sudah memiliki makalah yang diterbitkan di jurnal internasional yang
terindeks SCOPUS.
Kami mengucapkan terima kasih kepada para peneliti yang telah mengirimkan hasil
penelitiannya untuk diterbitkan di JATISI, kepada para mitra bestari yang sudah meluangkan
waktu guna mereview makalah yang kami ajukan, kepada Yayasan Multi Data Palembang
yang mendukung penuh atas pengelolaan jurnal ini, dan kami mengucapkan kepada semua
pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Abstrak
Kebutuhan akan analisis mengenai prediksi tingkat pengunduran diri mahasiswa di
STIKOM UYELINDO Kupang, menjadi alasan dilakukannya penelitian terhadap prediksi tingkat
pengunduran diri mahasiswa. Menentukan prediksi tingkat pengunduran diri mahasiswa dalam
jumlah besar tidak mungkin dilakukan secara manual karena membutuhkan waktu yang cukup
lama. Untuk itu dibutuhkan sebuah algoritma yang dapat mengkategorisasikan prediksi tingkat
pengunduran diri mahasiswa secara otomatis menggunakan komputer. Dalam memprediksi
digunakan sistem pendukung keputusan berupa prototype dan dalam menganalisis menggunakan
Metode K-Nearest Neighbor karena memiliki prinsip kerja mencari jarak terpendek antara data
yang akan dievaluasi dengan K terdekat dalam data pelatihannya. Berdasarkan dalam pengujian
hasil prediksi dengan menggunakan Algoritma K-Nearest Neighbor yang pengujiannya dilakukan
secara manual dan menggunakan sistem pendukung keputusan menghasilkan data yang baik.
Hasil uji tersebut menyatakan sistem cukup layak untuk digunakan dalam prediksi calon
mahasiswa meskipun sistem belum menghasilkan tingkat akurasi yang maksimal. Untuk
menghasilkan nilai validasi yang maksimal membutuhkan data yang seimbang antara kasus
keluar dan aktif. Hasil pengujian menggunakan prototype sistem pendukung keputusan dan
dibandingkan secara manual yang menggunakan metode Algoritma K-Nearest Neighbor dengan
4 variabel yaitu IPK, Pekerjaan orang tua, jurusan dan semester adalah mendapatkan kesesuaian
79%.
Kata kunciSistem Pendukung Keputusan, Data Mining, K-Nearest Neighbor.
Abstract
The need for an analysis of the prediction of the level of resignation of a student at stikom
uyelindo kupang, be the reason he did research on predictions the level of the resignation of a
student. Determine the prediction of the level of the resignation of the students in large quantities
could not be done manually because it requires time cukub a long time.For that required an
algorithm that can be mengkategorisasikan predictions the level of the resignation of students
automatically use the computer. In forecasting used the support system decision in the form of
prototypes and in analyzing uses the method k-nearest neighbor because it has the working
principle of looking for the shortest distance between the data will be evaluated with k nearest in
the data his training. Based on in testing the outcome predicted by using algorithm k-nearest
neighbor that its done manually and use the support system decision produces good data going
back. The results of such tests said the system quite feasible for use in the prediction of a
candidate student although the system has not generate a level of accuracy maximally.To produce
the value of validation maximum requiring data that balanced between cases out and active.
Results testing use prototype support system decision and compared manually that uses method
algorithms k-nearest neighbor with 4 variable ipk, namely work parents, side and semester is get
conformity 79 %.
KeywordsDecision Support System, Data Mining, K-Nearest Neighbor.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
2 ISSN : 2407-4322
1. PENDAHULUAN
Dari jumlah pendaftaran mahasiswa baru ini, banyak juga mahasiswa yang mengundurkan
diri setiap tahunnya yang disebabkan berbagai masalah. Oleh karena adanya mahasiswa yang
mengundurkan diri terutama di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer (STIKOM)
UYELINDO Kupang maka penulis ingin melakukan analisis pengunduran diri mahasiswa
dengan mengangkat judul penelitian Analisis Prediksi Tingkat Pengunduran Diri Mahasiswa Di
STIKOM UYELINDO Kupang Dengan Metode K-Nearest Neighbor.
Penelitian ini mengangkat permasalahan bagaimana mengetahui prediksi pengunduran diri
mahasiswa menggunakan Algoritma K-Nearest Neighbor (KNN) di STIKOM UYELINDO
Kupang ?, Bagaimana keakuratan klasifikasi pengunduran diri mahasiswa dengan menggunakan
Algoritma K-Nearest Neighbor (KNN) ?. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi seberapa
tingkat akurasi pengunduran diri mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer
(STIKOM) UYELINDO Kupang dengan metode Algoritma K-Nearest Neighbor (KNN). Manfaat
penelitian ini bagi pihak Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer (STIKOM)
UYELINDO Kupang yaitu bermanfaat untuk mempermudah perguruan tinggi mengambil
keputusan secara baik, bijak dan benar dalam menentukan tujuan dan arah kedepan perguruan
tinggi untuk mengurangi pengunduran mahasiswa dan dapat dijadikan sebagai dasar pembuatan
kebijakan oleh pimpinan dalam hal sistem seleksi mahasiswa baru, sistem pembelajaran.
2. METODE PENELITIAN
2. Preprocesing / Cleaning
Pemprosesan pendahuluan dan pembersihan data merupakan operasi dasar seperti
penghapusan noise dilakukan. Sebelum proses data mining dapat dilaksanakan, perlu
dilakukan proses cleaning pada data yang menjadi fokus KDD.
3. Transformation
Proses ini merupakan proses kreatif dan sangat tergantung pada jenis atau pola informasi
yang akan dicari dalam basis data.
4. Data Mining
Pemilihan algoritma data mining untuk pencarian (searching) Proses Data mining yaitu
Teknik, metode atau algoritma dalam data mining sangat bervariasi. Pemilihan metode
atau algoritma yang tepat sangat bergantung pada tujuan dan proses KDD secara
keseluruhan.
5. Interpretation / Evaluation
Tahap ini merupakan bagian dari proses KDD yang mencakup pemeriksaan apakah pola
atau informasi yang ditemukan bertentangan dengan fakta atau hipotesa yang ada
sebelumnya.
2.2 Algoritma
Algoritma dalam pengertian modern mempunyai kemiripan dengan istilah resep, proses,
metode, teknik, prosedur, rutin. Algoritma adalah sekumpulan aturan-aturan berhingga yang
memberikan sederetan operasi-operasi untuk menyelesaikan suatu jenis masalah yang khusus.
(, ) = 1( )2 (1)
Dengan D adalah jarak antara titik pada data training x dan titik data testing y yang
akan diklasifikasi, dimana x=x1,x2,,xi dan y=y1,y2,,yi dan I merepresentasikan nilai
atribut serta n merupakan dimensi atribut.
Pada fase training, algoritma ini hanya melakukan penyimpanan vektor-vektor fitur dan
klasifikasi data training sample. Pada fase klasifikasi, fitur-fitur yang sama dihitung
untuk testing data (yang klasifikasinya tidak diketahui). Jarak dari vektor baru yang ini terhadap
seluruh vektor training sample dihitung dan sejumlah k buah yang paling dekat diambil.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
4 ISSN : 2407-4322
2.4 Klasifikasi
Data classification memiliki dua tahap proses. Tahap pertama adalah membangun
suatu model yang berdasarkan serangkaian data class, yang disebut learned model. Model
tersebut dibangun dengan menganalisa database tuple. Setiap tuple diasumsikan menjadi
predefined class yang ditentukan oleh satu atribut yang disebut class label attribute [5].
Acting
Planning Observing
Reflecting
1. Perencanaan
Rencana tindakan ini mencakup semua langkah tindakan secara rinci.
2. Tindakan
Tahap ini merupakan implementasi dari semua rencana yang telah dibuat.
3. Pengamatan
Kegiatan pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
4. Refleksi
Tahapan ini merupakan tahapan untuk memproses data yang didapat saat dilakukan
pengamatan dan data yang didapat kemudian dianalisis.
Action / Tindakan
b. Tentukan nilai K
c. Sorting
d. Cari K terdekat
Planning / Perencanaan
Tinjauan pustaka
Hitung jumlah benar dan salah untuk
(landasan teori, keaslian
mengetahui tingkat kepercayaan prediksi
penelitian)
Pengamatan
Input data Atribut dan nilai
Apakah hasil sudah sesuai dengan yang diharapkan untuk
kedekatan antar atribut mendapat hasil :
Observation /
Pengamatan
a. Bagaimana mengetahui prediksi pengunduran diri
Data Selection mahasiswa menggunakan Algoritma K-Nearest
Pemilihan data hasil seleksi yang Neighbour (KNN) di STIKOM UYELINDO Kupang
akan digunakan untuk proses b. Bagaimana keakuratan klasifikasi pengunduran diri
data mining mahasiswa dengan menggunakan Algoritma K-
Nearest Neighbour (KNN) dalam penentuan bobot ?
Pre-processing/ Cleaning
Pemrosesan pendahuluan dan
Interpretation/ Evaluation
pembersihan data atau proses
Penerjemahan pola-pola yang dihasilkan
cleaning (membuang duplikasi
dari data mining dalam bentuk yang
Action / Tindakan
Refleksi / Evaluasi
Jika Tidak Jika sesuai
Tampilan Hasil / Akurasi
Prediksi
Transformation
Proses pemindahan data yang
telah dibersihkan untuk database Jika Ya
data mining Kesimpulan
dan saran
Selesai
=1() % (2)
=
= (3)
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
6 ISSN : 2407-4322
= 56
Dalam model Pekerjana Orang Tua ini diberikan nilai yang diurutkan berdasarkan
pengaruh data pengunduran diri mahasiswa, yang nilainya diberikan berdasarkan pengaruhnya
dari range 10-100. Cara pembobotan ini dapat dilihat pada Table 2 [7].
Nilai Kriteria Pekerjaan Orang Tua Adalah :
(100 0,6) + (90 0,6) + (80 0,6) + (70 0,6) + (60 0,6) + (50 0,6)
=
6
60 + 54 + 48 + 42 + 36 + 30
=
6
270
=
6
= 4
Dalam model Jurusan ini diberikan nilai yang diurutkan berdasarkan pengaruh data
pengunduran diri mahasiswa, yang nilainya diberikan berdasarkan pengaruhnya dari range
10-100. Cara pembobotan ini dapat dilihat pada Table 3 [7] .
Nilai Kriteria Jurusan Adalah:
= 28
Dalam model semester ini diberikan nilai yang diurutkan berdasarkan pengaruh data
pengunduran diri mahasiswa, yang nilainya diberikan berdasarkan pengaruhnya dari range
10-100. Cara pembobotan ini dapat dilihat pada Table 4 [7].
Nilai Kriteria semester Adalah :
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
8 ISSN : 2407-4322
84
=
4
= 21
e. Pembobotan Keseluruhan
Proses perhitungan keseluruhan model berdasarkan rumus dari pembobotan yang
dijelaskan didepan adalah sebagai berikut :
Nilai akhir adalah:
56 + 45 + 28 + 21
=
4
150
=
4
= 37,5
a. Pembobotan Variabel
Berikut ini adalah model pembobotan pada Variabel:
Dalam pembobotan variabel ini dilihat dari yang berpengaruh dalam studi di perguruan
tinggi STIKOM UYELINDO Kupang, pembobotan tersebut dilihat dari data yang paling
tinggi tingkat pengunduran diri disebabkan oleh variabel-variabel dilihat pada Tabel 5.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
10 ISSN : 2407-4322
Tabel 12 Semester
NO Kriteria Nilai Bobot
1 Semester 1 100
2 Semester 2 80
30 Menjadi 0.3
3 Semester 3 60
4 Semester 4 40
Berikut adalah contoh penghitungan tabel hasil perhitungan contoh kedekatan dengan
kasus yang baru antara lain:
1. Menghitung kasus 1
a. Kedekatan semester kasus baru terhadap kasus 1 = 1
b. Bobot semester = 0.4
c. Kedekatan jurusan kasus baru terhadap kasus 1 = 1
d. Bobot jurusan = 0.3
e. Kedekatan IPK kasus baru terhadap kasus 1 = 0.75
f. Bobot IPK = 0.8
g. Kedekatan Pekerjaan Orang Tua kasus baru terhadap kasus 1 = 0.75
h. Bobot Pekerjaan Orang Tua = 0.6
Menghitung:
()+)+( )+()
Jarak =
+++
(10.4)+10.3)+(0.750.8 )+(0.750.6)
Jarak=
0.4+0.3+0.8+0.6
1.75
Jarak =
2.1
Jarak = 0.8333
2. Menghitung kasus 2
a. Kedekatan semester kasus baru terhadap kasus 2 = 0,8
b. Bobot semester = 0.4
c. Kedekatan jurusan kasus baru terhadap kasus 2 = 1
d. Bobot jurusan = 0.3
e. Kedekatan IPK kasus baru terhadap kasus 2 = 0.6
f. Bobot IPK = 0.8
g. Kedekatan Pekerjaan Orang Tua kasus baru terhadap kasus 2 = .75
h. Bobot Pekerjaan Orang Tua = 0.6
Menghitung:
()+)+( )+()
Jarak =
+++
(0.80.4)+10.3)+(0.60.8 )+(0.750.6)
Jarak =
0.4+0.3+0.8+0.6
1.55
Jarak =
2.1
Jarak = 0.738
3. Menghitung kasus 3
a. Kedekatan semester kasus baru terhadap kasus 3 = 1
b. Bobot semester = 0.4
c. Kedekatan jurusan kasus baru terhadap kasus 3 = 1
d. Bobot jurusan = 0.3
e. Kedekatan IPK kasus baru terhadap kasus 3 = 1
f. Bobot IPK = 0.8
g. Kedekatan Pekerjaan Orang Tua kasus baru terhadap kasus 3 = 0.889
h. Bobot Pekerjaan Orang Tua = 0.6
Menghitung:
()+)+( )+()
Jarak =
+++
(10.4)+(10.3)+(10.8)+(0.8890.6)
Jarak =
0.4+0.3+0.8+0.6
Jarak = 0.968
4. Melihat dari ke tiga kasus tersebut maka yang mempunyai nilai tertinggi adalah kasus ke
tiga, melihat dari kasus yang tertinggi bahwa kasus itulah yang merupakan kasus yang
terdekat dengan kasus baru. Berarti yang mendekati dengan kasus baru adalah kasus ke tiga.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
12 ISSN : 2407-4322
3.3 Pengujian
3.3.1 Skenario Pengujian
Gambar 4 adalah skenario pengujian aplikasi. Rencana pengujian yang dilakukan pada
Aplikasi prediksi pengunduran diri mahasiswa di STIKOM UYELINDO Kupang,
menggunakan pengujian data histori atau training untuk menghasilkan prediksi dan keakuratan
klasifikasi dengan menggunakan Algoritma K-Nearest Neighbor. Adapun rencana pengujian
tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.
Start
end
Masukan data
histori mahasiswa
Hasil
(Sama / Tidak
Masukan data testing sama)
yang akan di uji
Gambar 5 merupakan tampilan utama dari aplikasi prediksi tingkat pengunduran diri
mahasiswa STIKOM UYELINDO Kupang.
71
Uji Validitas = 100 %
90
= 78,89 % menjadi 79 %
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
14 ISSN : 2407-4322
4. KESIMPULAN
5. SARAN
Berikut adalah saran agar penelitian berikutnya yang akan melakukan penelitian yang
sama, agar mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.
1. Data yang digunakan dalam penelitian ini kurang berimbang antara data yang mengundurkan
diri dengan yang masih aktif, sehingga data yang masih aktif lebih dominan hal ini berimbas
pada sistem, justru menganalisis data yang aktif lebih sering muncul, untuk kedepannya lebih
diselaraskan dan lebih seimbang antara data mahasiswa yang aktif dan sudah keluar ucapan
terima kasih.
2. Sistem pendukung keputusan analisis prediksi tingkat pengunduran diri mahasiswa STIKOM
UYELINDO Kupang agar lebih akurat atau optimal, dibutuhkan data lebih banyak lagi dan
menambah jumlah variabel.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Kusrini, Emha T. Luthfi, 2009, Algoritma Data Mining. Andi, Yogyakarta
[2] Turban, 2005, Decision Support System and Intelligent System (Terjemahan: Sistem
Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas)Jilid 1, Andi Offset, Yogyakarta
[3] Fayyad, Usama. 1996. Advances in Knowledge Discovery and Data Mining. MIT Press.
[5] Han, J. Kamber, M. 2001. Data Mining: Concepts and Techniue. Morgan Kaufmann
Publishers: San Fransisco.
[6] Kurt Lewin, 1990, Action Research Minority Problems, 3rd ed. Victoria : Deaklin
University.
[7] I Wayan Supriana, 2012, Sistem Pendukung Keputusan Dalam Pemilihan Tempat Kost
Dengan Metode Pembobotan ( Studi Kasus : Sleman Yogyakarta) Program Pascasarjana
Ilmu Komputer Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada , Jurnal Ilmu Komputer-Volume
5 - No 2 September 2012
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
16 ISSN : 2407-4322
Deny Adhar*1
1,2
STMIK Potensi Utama; Jl.K.L.Yos Sudarso Km 6,5 No. 3A, 061-6640525 Medan
e-mail:*1adhar_7@yahoo.com
Abstrak
Pengelolaan karir pegawai yang jelas dan transparan merupakan salah satu faktor
penting yang dapat meningkatkan keharmonisan suasana kerja dan mempererat tingkat
kepercayaan diantara pegawai dan manajemen. Masalah yang sering terjadi dalam proses
penilaian kinerja pegawai diantaranya adalah subyektifitas pengambilan keputusan, terutama
apabila beberapa pegawai memiliki kemampuan yang tidak jauh berbeda. Sistem Pendukung
Keputusan pengangkatan jabatan karyawan merupakan suatu system yang mampu meningkatkan
efektivitas dan efisiensi manajemen serta keputusan yang mampu memberikan evaluasi kinerja
pegawai yang akan dipromosikan. Kecepatan dan validitas dalam mengolah informasi tersebut
di atas merupakan syarat utama untuk mendukung keputusan pengangkatan pegawai, sehingga
system pendukung keputusan yang digunakan juga harus memiliki perencanaan secara
komprehensif dan terpadu untuk mengecilkan tingkat resiko kegagalan pengembangan dan
pemilihan keputusan, Penelitian ini membahas mengenai analisa Aspek Kapasitas Intelektual,
Aspek Sikap Kerja dan Aspek Perilaku yang dikategorikan dalam core factor dan secondary
factor menggunakan metode GAP Analysis yang dikombinasikan dengan metode Profile
Matching. Hasil penelitian berupa sebuah system pendukung keputusan yang mampu memberikan
evaluasi kinerja pegawai yang akan dipromosikan.
.
Kata kunciSistem Penunjang Keputusan, Profile Matching, GAP Analysis
Abstract
Career management employees a clear and transparent is one of the important factors
that can improve the working atmosphere of harmony and deepen the level of trust between
employees and management. The problem that often occurs in the employee performance
appraisal process include the subjectivity of decision-making, especially when some employees
have capabilities that are not much different. Decision Support Systems employee appointments
is a system that is able to improve the effectiveness and efficiency of management as well as
decisions that can provide performance evaluation of employees who will be promoted. Speed
and validity in information processing mentioned above is the main requirement to support
hiring decisions, so the decision support system used must also have a comprehensive and
integrated plan to shrink the level of risk of failure of development and selection decisions, this
study discusses the analysis of Aspects of Intellectual Capacity , Aspects of Work Attitude and
Behavior Aspects categorized in the core factor and the secondary factor method combined with
the GAP Analysis Profile Matching method. The results of the study in the form of a decision
support system that can provide a performance evaluation of employees who will be promoted.
1. PENDAHULUAN
Sumber daya manusia/Pegawai merupakan salah satu faktor penting dari jalannya suatu
organisasi/perusahaan. Pengelolaan yang baik dari pegawai ini akan sangat mempengaruhi aspek
keberhasilan kerja, jika pegawai dapat diorganisir dengan baik, diharapkan organisasi/ perusahaan
dapat menjalankan semua proses usaha dengan baik pula. Masalah subyektifitas dalam penilaian
kinerja pegawai merupakan hal yang hampir tidak bisa dihindari. Penilaian secara kuantitatif
sering dianggap mengecewakan karena sulitnya mengukur parameter-parameter yang ada. Di
lain pihak manajemen dan pegawai membutuhkan proses penilaian kinerja yang rutin dan cepat
sehingga dapat memberikan umpan balik dan perbaikan yang cepat di lingkungan kerja.
Transparansi proses penilaian biasanya dapat memberikan efek positif bagi peningkatan motivasi
kerja pegawai. Masalah yang muncul saat ini adalah proses evaluasi (penilaian) yang rumit,
artinya yang sering terjadi sekarang adalah umumnya pegawai yang mendapatkan promosi
kenaikan jabatan hanya dilihat pada criteria pertama saja, tetapi pegawai tersebut belum tentu
unggul pada beberapa kriteria-kriteria yang lain tapi tetap mendapat promosi untuk kenaikan
jabatan. Masalah inti yang ada saat ini adalah Proses penilaian pegawai yang masih manual
(Konvensional) sehingga memakan waktu yang lama dan belum adanya sistem serta aplikasi yang
mendukung proses penilaian pegawai. Untuk membantu proses penilaian kinerja pegawai ini,
perlu dibuat sebuah system yang dapat memberikan masukan bagi manajemen khususnya Biro
Umum dan Kepegawaian dalam membuat keputusan yang tepat bagi pengembangan potensi
setiap pegawai, sehingga diharapkan pegawai yang memiliki kemampuan terbaik akan
mendapatkan penilaian yang terbaik pula. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa data-data
pegawai sesuai dengan kriteria tertentu menggunakan model GAP analyis dan metode Profile
Matching untuk mengevaluasi kinerja pegawai dalam rangka penentuan promosi jabatan.
2. METODE PENELITIAN
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
18 ISSN : 2407-4322
Sedangkan perhitungan GAP lainnya yang terjadi itu sendiri pada tiap aspeknya
memiliki perhitungan yang berbeda-beda.
2.5 Eksperimen
Berikut adalah contoh perhitungan nilai gap untuk variable pengetahuan dan budaya
perusahaan yang digunakan sebagai dasar penentuan penerimaan pegawai. Pada variabel
tersebut dilakukan proses perhitungan gap antara nilai profil karyawan dan nilai standar profil
lowongan untuk masing-masing sub variabel, dimana pada variabel pengetahuan dan budaya
perusahaan terdiri atas 6 sub-variabel.
Keterangan :
T001: Tes Skill : melihat pengetahuan/wawasan karyawan berdasarkan disiplin ilmu yang
dimiliki yang ada hubungannya dengan jenis lowongan pekerjaan yang ada.
T002: Psikotest : bertujuan untuk mencari gambaran atau potret diri dari peserta seleksi yang
meliputi beberapa aspek yaitu aspek intelektual, sikap dan kepribadian.
T003: Tes wawancara : test ini terdiri dari aspek Pengetahuan Teori, Praktis, Penguasaan
Bidang Pekerjaan, Keterampilan dan Sikap.
T004: Medical test : bertujuan untuk melihat kondisi fisik/kesehatan peserta seleksi secara
menyeluruh meliputi pemeriksaan Laboratorium antara lain: Hematologi, Urine
Lengkap, Kimia Darah, Rontgent dan Pemeriksaan Dokter.
T005: Tes Potensial : Pada tahap tes potensial ini bertujuan untuk melihat kemampuan verbal,
kuantitatif dan penalaran dari karyawan.
T006: Tes Bidang Study : pada tahap ini dilakukan untuk melihat kemampuan dan
pengetahuan dalam penguasaan terhadap pekerjaan pada posisi yang akan ditempati
oleh pegawai.
Dapat dilihat pada Tabel 2 bahwa nilai profil jabatan untuk tiap sub-variabel yang
tertera dalam tabel tersebut adalah sama yaitu bernilai 4. Selanjutnya, sebagai contoh diambil
karyawan dengan Kode Karyawan PE001 dimana nilai profilnya adalah :
Sehingga nilai gap yang terjadi untuk tiap sub variabelnya adalah :
Proses yang sama juga dilakukan untuk variable kemampuan dan kepribadian. Setelah
didapatkan nilai gap masing-masing karyawan maka tiap nilai profil karyawan diberi bobot nilai
dengan patokan tabel bobot nilai gap. Seperti yang dapat dilihat pada Tabel 3.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
20 ISSN : 2407-4322
Dari hasil konversi nilai gap menjadi bobot akan diperoleh nilai bobot untuk setiap
karyawan. Sehingga tiap karyawan akan memiliki tabel bobot seperti contoh-contoh tabel yang
ada. Contoh hasil pemetaan gap variabel pengetahuan dan budaya perusahaan:
Proses yang sama dilakukan untuk menentukan bobot nilai gap variabel kemampuan
dan kepribadian. Setelah seluruh bobot nilai gap diperoleh, maka proses berikutnya adalah
mengelompokkan variabel-variabel tersebut kedalam kelompok Core Factor (CF) dan
Secondary Factor (SF). Untuk perhitungan core factor ditunjukkan pada persamaan (1).
=
(1)
Keterangan:
NCF : Nilai rata-rata core factor
NC : Jumlah total nilai core factor
IC : Jumlah item core factor
Sedangkan untuk perhitungan secondary factor dapat ditunjukkan pada persamaan (2)
=
(2)
Keterangan:
NSF : Nilai rata-rata secondary factor
NS : Jumlah total nilai secondary factor
IS : Jumlah item secondary factor
Untuk lebih jelasnya pengelompokkan bobot nilai gap dapat dilihat pada contoh
perhitungan variabel Pengetahuan dan Budaya Perusahaan berikut ini. Penghitungan core factor
dan secondary factor diawali dengan terlebih dahulu menentukan sub variabel mana yang
menjadi core factor. Misalnya sub-variabel T001, T002 dan T003, maka sub variabel sisanya
akan menjadi secondary factor. Kemudian nilai core factor dan secondary factor ini
dijumlahkan sesuai persamaan (1) dan (2) di atas, sehingga diperoleh nilai.
3 + 4 + 4 11
= = = 3,666
3 3
5 + 4,5 + 4 13,5
= = = 4,5
3 3
Hasil proses perhitungan nilai variabel CF dan SF untuk variabel Pengetahuan dan
Budaya Perusahaan.
Dari hasil perhitungan tiap variabel di atas, kemudian dihitung nilai total berdasar
prosentase dari core dan secondary yang diperkirakan berpengaruh terhadap kinerja tiap-tiap
profil. Contoh perhitungan dapat dilihat pada persamaan (3)
Untuk lebih jelasnya perhitungan nilai total dapat dilihat pada contoh perhitungan
variable Pengetahuan dan Budaya Perusahaan dengan nilai prosentase 60% dan 40%.
Hasil akhir dari proses profile matching adalah ranking dari karyawan yang diajukan
untuk mengisi suatu lowongan tertentu. Penentuan ranking mengacu pada hasil perhitungan
persamaan (4)
Keterangan:
NT (bp) : Nilai total variabel pengetahuan dan budaya perusahaan
NT (km) : Nilai total variabel kemampuan
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
22 ISSN : 2407-4322
Skor = 4,4098
Berikut adalah perhitungan nilai gap untuk variable pengetahuan dan standar perusahaan
yang digunakan sebagai dasar penentuan jabatan karyawan. Pada variabel tersebut dilakukan
proses perhitungan gap antara nilai profil karyawan dan nilai standar profil jabatan untuk
masing-masing sub variabel, dimana pada variabel pengetahuan dan standar perusahaan terdiri
atas 6 sub-variabel.
Keterangan :
T001 : Penilaian Skill : melihat pengetahuan/wawasan karyawan berdasarkan disiplin ilmu
yang dimiliki yang ada hubungannya dengan jabatan perusahaan.
T002 : Penilaian Masa Kerja : yang menentukan berdasarkan pengalaman karyawan bekerja
pada perusahaan
T003 : Penilaian Disiplin : yang menentukan tingkat kedisiplinan karyawan sehari-hari.
T004 : Penilaian Tanggung Jawab : bertujuan untuk melihat besarnya tanggung jawab pada
karyawan.
T005 : Penilaian Bekerja Sama : Pada tahap penilaian ini bertujuan untuk mengukur
kemampuan bekerja sama dengan karyawan lain.
T006 : Penilian Komunikasi : pada tahap ini dilakukan untuk melihat kemampuan
berkomunikasi secara baik seperti dalam penyampaian laporan kerja.
Dapat dilihat pada Tabel 2 bahwa nilai profil jabatan untuk tiap sub-variabel yang
tertera dalam tabel tersebut adalah sama yaitu bernilai 4. Selanjutnya, sebagai contoh diambil
karyawan dengan Kode Karyawan PE001 dimana nilai profilnya adalah :
Sehingga nilai gap yang terjadi untuk tiap sub variabelnya adalah :
Proses yang sama juga dilakukan untuk variable kemampuan dan kepribadian. Setelah
didapatkan nilai gap masing-masing karyawan, maka tiap nilai profil karyawan diberi bobot
nilai dengan patokan tabel bobot nilai gap. Seperti yang dapat dilihat pada Tabel 8.
Dari hasil konversi nilai gap menjadi bobot akan diperoleh nilai bobot untuk setiap
karyawan. Sehingga tiap karyawan akan memiliki tabel bobot seperti contoh-contoh tabel yang
ada. Contoh hasil pemetaan gap variabel pengetahuan dan standar perusahaan :
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
24 ISSN : 2407-4322
Proses yang sama dilakukan untuk menentukan bobot nilai gap variabel kemampuan
dan kepribadian. Setelah seluruh bobot nilai gap diperoleh, maka proses berikutnya adalah
mengelompokkan variabel-variabel tersebut kedalam kelompok Core Factor (CF) dan
Secondary Factor (SF). Untuk perhitungan core factor dapat ditunjukkan pada persamaan (1).
=
(1)
Keterangan:
NCF : Nilai rata-rata core factor
NC : Jumlah total nilai core factor
IC : Jumlah item core factor
Sedangkan untuk perhitungan secondary factor dapat ditunjukkan pada persamaan (2)
=
(2)
Keterangan:
NSF : Nilai rata-rata secondary factor
NS : Jumlah total nilai secondary factor
IS : Jumlah item secondary factor
Untuk lebih jelasnya pengelompokkan bobot nilai gap dapat dilihat pada contoh
perhitungan variabel Pengetahuan dan Standar Perusahaan berikut ini. Penghitungan core factor
dan secondary factor diawali dengan terlebih dahulu menentukan sub variabel mana yang
menjadi core factor. Misalnya sub-variabel T001, T002 dan T003, maka sub variabel sisanya
akan menjadi secondary factor. Kemudian nilai core factor dan secondary factor ini
dijumlahkan sesuai rumus (1) dan (2) diatas, sehingga diperoleh nilai sebagai berikut.
3 + 4 + 4 11 5 + 4,5 + 4 13,5
= = = 3,666 = = = 4,5
3 3 3 3
Tabel 10 adalah hasil proses perhitungan nilai variabel CF dan SF untuk variabel
Pengetahuan dan Standar Perusahaan.
Dari hasil perhitungan tiap variabel diatas, kemudian dihitung nilai total berdasar
prosentase dari core dan secondary yang diperkirakan berpengaruh terhadap kinerja tiap-tiap
profil. Contoh perhitungan dapat dilihat pada persamaan (3).
Untuk lebih jelasnya perhitungan nilai total dapat dilihat pada contoh perhitungan
variable Pengetahuan dan Standar Perusahaan dengan nilai prosentase 60% dan 40%.
Hasil akhir dari proses profile matching adalah ranking dari karyawan yang diajukan
untuk mengisi suatu lowongan tertentu. Penentuan ranking mengacu pada hasil perhitungan
persamaan (4).
Keterangan:
NT (bp) : Nilai total variabel pengetahuan dan standar perusahaan
NT (km) : Nilai total variabel kemampuan
NT (kp) : Nilai total variabel kepribadian
(x)% : Nilai prosentase setiap variable
Nilai Persentase untuk setiap variabel adalah 30% (Penilaian Skill), 40% (Penilaian Masa Kerja)
dan 30% (Penilian Komunikasi)
Skor = 4,4098
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
26 ISSN : 2407-4322
Untuk bisa melakukan penilaian, terlebih dahulu harus memasukkan bobot penilaian
dari jabatan yang akan dipromosikan yang nantinya akan digunakan untuk mengolah nilai gap
yang ada dalam analisis gap Profile Matching yang kemudian menghasilkan pemetaan hasil gap
yang dapat dilihat pada Gambar 3 dan nilai bobot GAP kompetensi Profile Matching yang dapat
dilihat pada Gambar 4.
Setelah semua proses dilakukan maka terakhir adalah melakukan proses pengujian
aplikasi yaitu dengan white box dan black box. Pengujian White box dilakukan untuk
memastikan proses komputasi Profile Matching dan Komputasi Gap Analysis yang terdapat
dalam menu aplikasi sistem, seperti menu Hasil pemetaan Gap Kompetensi. Pengujian Black
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
28 ISSN : 2407-4322
Box dilakukan dalam perhitungan penilaian evaluasi kinerja pegawai menggunakan metode Gap
analysis, penentuan core factor dan secondary factor dari aspek/criteria mempunyai bobot yang
sudah ditentukan sebelumnya yaitu 60% untuk core factor dan 40% untuk secondary factor.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan di atas, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Pemilihan penerimaan karyawan yang ada di perusahaan tidak lagi hanya mengandalkan
tingkat skill, masa kerja serta tanggung jawab namun juga mempertimbangkan factor
komunikasi serta standar perusahaan, kemampuan dan keahlian serta kepribadian
karyawan.
2. Pemilihan kriteria dan variabel penilaian serta penentuan standar nilai untuk setiap profil
personil sangat berpengaruh dalam proses pengangkatan jabatan.
3. Pencarian nilai core factor dan secondary factor dicari dengan menggunakan metode
Profile Matching
4. Perbedaan antara pencarian rangking menggunakan metode gap analysis konvensional
dengan metode gap analysis dengan pencarian bobot menggunakan Profile Matching
mempunyai perbedaan sebesar 63%, jadi dalam evaluasi kinerja pegawai menggunakan
gap analysis ini sangat membutuhkan AHP untuk uji konsistensi data dalam penentuan
bobot agar lebih akurat dan obyektif
5. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, berikut ini adalah saran yang sebaiknya dilakukan guna
pengembangan sistem ini menjadi lebih baik :
1. Sistem Pendukung Keputusan penerimaan karyawan dapat dikembangkan seiring dengan
perkembangan spesifikasi kebutuhan pengguna sistem.
2. Sebaiknya diaplikasikan dengan metode lain untuk membandingkan hasilnya.
DAFTAR PUSTAKA
[3] Kadarsah, Suryadi, dan Ramdani, M.Ali. 2002 Sistem Pendukung Keputusan: Suatu
Wacana Struktural Idealisasi dan Implementasi Konsep Pengambilan Keputusan
Rosdakarya, Bandung
[4] Erwin Setiabudi S, 2012. Sistem penunjang keputusan untuk penerimaan karyawan baru
pada PT. pupuk kalimantan timur, Yogyakarta : Jurusan Tehnik Informatika : AMIKOM.
[5] Dwijaya, Ilman Fahma. 2010. Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Jabatan pada PT.
SYSMEX Menggunakan Metode Profile Matching. Bandung : Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer : Universitas Komputer Indonesia.
[6] Setiabudi, Andreas Handojo, Djoni H., Pembuatan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan
untuk Proses Kenaikan Jabatan dan Perencanaan Karir Pada PT X, Fakultas Teknologi
Industri, Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Petra
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
30 ISSN : 2407-4322
Abstrak
SMK Pelayaran Sinar Bahari Palembang merupakan sekolah dengan konsentrasi
pendidikan pelayaran. Adapun permasalahan pada SMK Pelayaran Sinar Bahari Palembang
adalah informasi akademik maupun non akademik hanya bisa diperoleh di lingkungan sekolah
saja. Pengembangan Sistem Informasi Akademik berbasis web ini diharapkan dapat menjadi
media alternatif bagi siswa, guru, maupun pihak sekolah, untuk memperoleh informasi baik
akademik maupun non akademik selain di lingkungan sekolah. Pengembangan sistem pada
penelitian ini menggunakan metode iterasi dalam, untuk pengembangan sistem berbasis web.
Dalam tahap perancangan menggunakan alat bantu antara lain diagram konteks, diagram
dekomposisi, DAD, ERD, relasi antar tabel, STD Chart dan desain antar muka sesuai dengan
yang diusulkan. Penerapan Sistem Informasi Akademik berbasis web ini dapat mempermudah
untuk siswa dan orang tua dalam mengakses informasi yang diberikan pihak sekolah.
Kata kunciSistem Informasi Akademik, Iterasi, SMK Pelayaran Sinar Bahari, Web
Abstract
The purpose of the author of this thesis is to provide an alternative to the process of
learning and teaching in SMK Sinar Bahari Palembang. The problems at SMK Sinar Bahari
Palembang is the academic and non-academic information can only be obtained in the school
environment. in this issue the authors use iterative methods in a web-based Academic
Information System. In the design phase the authors use tools such as context diagrams,
decomposition diagrams, DAD, ERD, STD Charts and display interfaces in accordance with the
proposed. Web-based Academic Information System Could made easy way for parents and
student to access that school gives.
1. PENDAHULUAN
2. LANDASAN TEORI
Proses yang berjalan pada Gambar 1 menunjukan bahwa sistem atau pendekatan sistem
minimal harus mempunyai empat komponen yakni masukan (input), pengolahan (processing),
keluaran (output) dan balikan atau control.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
32 ISSN : 2407-4322
3. Blok Keluaran : Blok keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan
dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi : Teknologi ini merupakan kotak alat dalam sistem informasi. Teknologi
digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,
menghasilkan sekaligus mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem
secara keseluruhan
5. Blok Database: Database ini merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak
untuk memanipulasinya.
6. Blok Kendali : Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa
hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan
dapat langsung cepat diatasi.
2.3 Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya
dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang [2].
2.5 HTML
HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa pemograman dasar yang dipakai
untuk menampilkan informasi pada halaman web. HTML menampilkan informasi dalam bentuk
hypertext dan sesuai dengan namanaya. Bahasa ini menggunakan tanda (markup) disebut
dengan Tag untuk memenuhi perintah-perintahnya [1].
2.6 PHP
PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa web serverside yang bersifat open
source. PHP digunakan sebagai bahasa script server-side dalam pengembangan web yang
disisipkan pada dokumen HTML. PHP ditulis menggunakan bahasa pemograman C. Kelebihan
dari PHP itu sendiri dapat digunakan pada semua sistem operasi, antara lain Linux, Unix,
Microsoft Windows, Mac OS X, RISC OS. PHP dapat di download secara bebas dan gratis dari
situs resminya [3].
2.7 MySQL
MySQL adalah database yang menghubungkan script PHP menggunakan perintah query
dan escape character yang sama dengan PHP. Database ini sangat cocok berpasangan dengan
PHP dengan beberapa pertimbangan. Dimana MySQL dilepaskan dengan suatu lisensi open
source dan tersedia secara cuma-cuma. MySQL bekerja pada berbagai sistem operasi dan banyak
bahasa. MySQL bekerja dengan cepat dan baik dengan data yang besar. PHP menyediakan
banyak fungsi untuk mendukung database MySQL [3].
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
34 ISSN : 2407-4322
baik terotomatisasi maupun secara manual, untuk tujuan melengkapi satu tugas bisnis tunggal.
Use case digunakan untuk menggambarkan fungsi-fungsi dari sistem dari sudut pandang
pengguna eksternal dan dalam sebuah cara dan terminology yang mereka pahami. Use case
disajikan secara garis besar dengan elips horizontal dengan nama use case muncul di atas, di
bawah atau di dalam elips tersebut. Sebuah use case mempresentasikan satu tujuan tunggal dari
sistem dan menggambarkan satu rangkaian kegiatan dan interaksi pengguna untuk mencapai
tujuan. Use case sendiri bukan merupakan persyaratan fungsional, tapi cerita (skenario) yang
disampaikan oleh use case terdiri dari satu atau lebih persyaratan. Use case Sistem Informasi
Akademik SMK Pelayaran Sinar Bahari Palembang tersaji pada Gambar 2.
Data Master
Pembelajaran
Data Mata Pelajaran
Upload Materi
Data Kelas
Upload Tugas
Data Guru
Tata Usaha
Guru
Operasional Lihat Pengumuman
Kelola Iuran
Download Tugas
Kelola Nilai
Download Jawaban
Input Hasil UN Taruna-taruni Tugas
Wali /
Orangtua
Upload
Kelola Laporan
LogOut Kelola Guru Jawaban
Iuran Iuran
Tugas
Kelola Input
Kelola Taruna/i
Nilai Nilai
Kelola Lihat
Pengumuman Iuran
Lihat
Pengumuman
Lihat
Nilai
Download
Materi
Download
Tugas
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
36 ISSN : 2407-4322
1.0 Data_taruna/i
Pass_taruna/i_baru Taruna/i
Hak Akses Kepala Sekolah
Hak Akses Guru Data_guru
Hak Akses/ Pass_guru_baru Guru
Hak Akses Taruna/i Pengguna
Taruna/i Data_tata_usaha
Tata_Usaha
Pass_tata_usaha_baru
Daftar Materi
Guru Materi yang akan ditambah
Daftar Tugas Materi baru
Tugas yang akan ditambah 4.0 Daftar Materi
Materi
Daftar Jawaban Tugas
JawabanTugas yang ditambah Tugas baru
Daftar Nilai Daftar Tugas Tugas
Nilai yang akan ditambah
Kriteria Jadwal Jawaban Tugas baru Jawaban
Informasi Jadwal Daftar Jawaban Tugas Tugas
Kriteria Pengumuman Pembelajaran
Informasi Pengumuman Nilai baru
Kriteria Jadwal Daftar Nilai
Informasi Jadwal
Kriteria Iuran Daftar Jadwal
Informasi Iuran Daftar Pengumuman
Kriteria Pengumuman
Informasi Pengumuman Daftar Iuran
Kriteria Nilai
Informasi Nilai
Kriteria Materi
Daftar Materi
Kriteria Tugas
Daftar Tugas
Kriteria Jawaban Tugas
Daftar Jawaban Tugas
Laporan Taruna/i
Kepala
Sekolah Laporan Iuran
Gambar 4. Diagram Aliran Data Sistem Logis
Guru Tugas
Nik
Id_tugas
Nama_Guru
Id_ajar
Jenis_Kelamin
Judul
Kontak
Keterangan
Alamat
Tanggal
Tempat_Lahir
File Jawaban_Tugas Taruna Iuran
Tanggal_Lahir Id_Iuran
Agama Id_Iuran
Id_jawaban NISN
Bidang_Studi NISN NISN
Id_tugas Tanggal
Jabatan Nama_Taruna Tanggal
NISN Bulan
Tmt Ajar Jenis_Kelamin Bulan
Keterangan Tahun_Ajara
Status_Kepegawaian Nama_Orangtua Tahun_Ajara
Id_ajar Tanggal n
Status_Sertifikasi Tempat_Lahir n
Nik File Tanggal_Lahir
Kelas Asal_Sekolah
Jadwal Idmatapelajaran Pengguna
Alamat
Kelas Id_pengguna
Id_jadwal Hasil UN User_name
Kelas Kontak
Id_ajar Id_UN Password
Agama
Hari Kelas NISN Status
Jam Jurusan Hasil
Tingkat Kelas Pengumuman
Materi Nilai
Id_Materi IdPengumuman
Id_Nilai Tanggal
Idmatapelajaran Mata Pelajaran NISN
Judul Judul
IdMataPelajaran Isi
Keterangan Idmatapelajaran
Tahun_Ajaran
Tanggal Nama_Matapelajaran
Semester
Tingkat Jurusan
Kelas
File Nilai
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
38 ISSN : 2407-4322
Halaman ini merupakan halaman taruna/i dimana taruna/i dapat melihat jadwal, iuran,
nilai, hasil UN, profil/datanya sendiri dan menggunduh materi, tugas yang telah di unggah oleh
guru serta taruna/i bisa mengubah password. proses kegiatan tersebut tersaji pada Gambar 8.
Kegiatan berikutnya merupakan halaman tata usaha dan login tata terdapat user dan
password yang harus diisikan oleh pihak tata usaha agar dapat masuk ke dalam halaman tata
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
40 ISSN : 2407-4322
usaha yang dapat disebut sebagai orang yang bertanggung jawab atas segala proses yang ada
pada sistem akademik. Kegiatan ini tersaji pada Gambar 9.
4. KESIMPULAN
Sistem Informasi Akademik yang dikembangkan mulai dari tahap analis pengembangan
sistem dan implementasi mendapatkan beberapa kesimpulan yaitu:
1. Media Sistem Informasi Akademik dapat digunakan untuk membuat jadwal pelajaran,
jadwal ujian dan iuran menjadi lebih terstruktur.
2. Sistem Informasi Akademik dapat digunakan untuk pembagian informasi jarak jauh dan
memudahkan untuk mendapatkan informasi baru.
3. Orang tua menjadi lebih mudah untuk mengawasi putra-putri mereka dengan mengontrol
pembayaran iuran bulanan dan melihat nilai-nilai taruna/i di Internet.
5. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
[1] Dominikus, Juju, 2006, Desain Web dengan Fireworks & Dreamweaver 8. Gramedia,
Jakarta.
[2] Fatta, Hanif Al, 2007, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Andi Offset, Jakarta.
[3] Firdaus, 2007, PHP dan MYSQL dengan Dreamweaver. Maxikom, Palembang.
[4] Gapspert, 2001, E-learning: Konsep dan Aplikasi. Andi Offset, Yogyakarta.
[5] Turban, Efraim, dkk, 2005, Sistem Pendukung Keputusan & Sistem Cerdas Jilid 1. Andi,
Yogyakarta.
[6] Whitten, L.Jeffery, 2006, Systems Analysis and Design Methods, 6 th Edition. Mc Grawhill,
America.
[8] Melian, Lusi dan Pertama, Bayu Meildy, 2013, Sistem Informasi Akademik Berbasis Web
(Studi Kasus: SMP Negeri 44 Bandung), Jurnal Teknologi dan Informasi UNIKOM,
Bandung
[9] Riyadi, A. Septima, dkk, 2012, Perancangan Sistem Informasi Berbasis Website Sub Sistem
Guru di Sekolah Pesantren Persatuan Islam 99 Rancabango, Jurnal STT-Garut, Bandung
[10] Indriasari, Sofiyanti, 2012, Sistem Informasi Berbasis Web Untuk Membantu Kegiatan
Tracer Study Program Diploma Institut Pertanian Bogor, Jurnal Sains Terapan Institut
Pertanian Bogor, Bogor
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
42 ISSN : 2407-4322
Abstrak
Pusat Kesehatan Masyarakat atau di singkat Puskesmas sangatlah dibutuhkan bagi
masyarakat Indonesia pada umumnya, apalagi saat sekarang ini biaya pengobatan sangatlah
mahal bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.Untuk itulah diperlukan pilihan sarana
kesehatan yang terjangkau seperti puskesmas. Untuk itu diperlukan adanya suatu sistem
informasi geografis berbasis web yang menyediakan informasi mengenai lokasi puskesmas di
Kota Tangerang. Sistem informasi geografis(GIS) dalam pencarian lokasi tentu membutuhkan
letak atau suatu posisi yang dikenal sebagai informasi geografis. Informasi geografis yang
paling banyak digunakan masyarakat pada saat ini yaitu aplikasi Google Maps. Dalam
perancangan dan pengembangan aplikasi, digunakan waterfall model dan sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu Peta Kota Tangerang yang diperoleh dari Google Maps
API dan data lokasi puskesmas yang di peroleh dari dinas kesehatan Kota Tangerang dan
Puskesmas Kota Tangerang. Hasilnya adalah adanya satu aplikasi system yang dapat
dioperasikan oleh masyarakat luas dengan tujuan untuk mengetahui letak puskesmas yang
berada di kota Tangerang. Sehingga masyarakat dapat mengetahui lokasi puskesmas hanya
dengan menggunakan key word untuk pencarian lokasi puskesmas. Sistem Informasi geografis
dapat mengetahui jalan yang harus dilewati menuju puskesmas.
Abstrac
Community Health Center or in short is needed for the Indonesian people in general,
especially when the present is the cost of treatment is very expensive for most people that's
necessary Indonesia. For dable choice health facilities such as health centers. It required a
web-based geographic information system that provides information about the location of
health centers in the city of Tangerang. Geographic information systems (GIS) in the search
location would require a layout or a position known as geographic information. Geographical
information of the most widely used public at this time that the Google Maps application. In the
design and development of applications, used waterfall model and source data used in this
study, namely Tangerang City Map obtained from Google Maps API and the health clinic
location data that was obtained from the health department and health center Tangerang
Tangerang City. The result is that there is a system application that can be operated by the
public in order to determine the location of the health center in the city of Tangerang. So that
people can know the location of health centers simply by using a key word to search the
location of health centers. Geographical Information Systems can figure out the path to be
passed to the health clinic.
1. PENDAHULUAN
Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan dasar yang amat penting, keberadaan
puskesmas daerah Kota Tangerang sangat beragam di setiap kecamatan. Seringnya warga
setempat yang harus segera berobat di rumah sakit dengan biaya yang cukup mahal menjadikan
pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) pilihan kedua. Puskesmas sangat bermanfaat bagi
masyarakat untuk memeriksa kesehatan dengan harga yang relatif murah. Seringkali banyak
puskesmas yang belum diketahui masyarakat secara luas dan tidak di imbangi informasi,
sehingga masih banyak masyarakat Kota Tangerang yang tidak mengetahui dimana saja lokasi
puskesmas tersebut. Seiring dengan banyaknya pendatang yang ada di Kota Tangerang yang
masih awam terhadap lokasi puskesmas.
Hal ini akan menjadi tugas pokok dan fungsi dari dinas kesehatan pada seksi pelayanan
informasi yang bertanggung jawab dalam pemberitahuan informasi mengenai lokasi puskesmas
di daerah Kota Tangerang, sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengakses lokasi
puskesmas di Kota Tangerang.
Dari gambaran masalah tersebut maka diperlukan adanya suatu sistem informasi
berbasis web yang menyediakan informasi mengenai lokasi puskesmas di Kota Tangerang.
Dalam pencarian lokasi tentu membutuhkan letak atau suatu posisi yang dikenal sebagai
informasi geografis. Informasi geografis yang paling banyak digunakan masyarakat pada saat
ini yaitu aplikasi Google Maps. Dengan adanya sistem informasi geografis berbasis web
tersebut akan memberikan alternatif kemudahan kepada masyarakat untuk mencari informasi
mengenai lokasi puskesmas yang ada di Kota Tangerang serta memberi kemudahan kepada
cabang dinas kesehatan Kota Tangerang dalam mengolah informasi lokasi puskesmas di daerah
Kota Tangerang.
2. METODE PENELITIAN
Planning
Analysis
Design
Coding
Testing
Implementasi
Gambar 1. Metode SDLC
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
44 ISSN : 2407-4322
Tahap-tahap SDLC dalam pembangunan sistem informasi web : Planning (perencanaan) adalah
feasibility dan wawancara, observasi, quesioner. Jika pada tahap feasibility hasilnya baik maka
langsung ketahap investigasi dan diberi form kepada client untuk mencatat kebutuhan client.
Dalam sistem investigasi, dapat berupa wawancara, kuosiener atau observasi. Dalam tahap ini
hal yang pertama dilakukan adalah memberikan form ke user yang digunakan untuk mengetahui
permintaan user. Analisa yang digunakan terbagi menjadi 4 yaitu analisa teknologi, analisa
informasi, analisa user dan analisa biaya resiko. Untuk desain tahapannya adalah tahapan desain
informasi dimodelkan link dari setiap halaman. Lalu desain grafis, database application dan
model development database design PHP library development. Bagian penting terakhir adalah
Implementasi penulisan program dan isntalasi atau pengujian web dan dokumen web.
Keterangan Gambar 2:
Aktor yang dimiliki adalah 2 yaitu admin dan masyarakat. 2 aktor ini yang akan dapat
mengakses ke website sistem informasi geografis lokasi puskesmas kota Tangerang. Dengan
memiliki 5 use case yaitu mengakses website, melakukan login, tambah lokasi puskesmas baru,
tambah detail puskesmas baru dan melakukan logout. Gambar 2 menjelaskan bagaimana
bermanfaatnya suatu sistem aplikasi terkomputerisasi jika benar-benar diterapkan dengan baik.
Masyarakat akan lebih mudah mengetahui letak puskesmas yang berada di kota Tangerang ini
dengan lebih cepat. Dengan menggunakan metode GIS (Geografis sistem informasi) maka
masyarakan akan mengetahui lokasi-lokasi puskesmas yang ada di kota Tangerang.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
46 ISSN : 2407-4322
Informasi lebih mudah dan cepat diakses oleh pengguna dari Teknik Elektro,
Geografis berbagai tempat hanya dengan menggunakan Jakarta.
Berbasis Web komputer, web-browser dan jaringan internet.
Menggunakan Kelebihan penelitian ini adalah MapServer dapat
Mapserver digunakan untuk membangun aplikasi web based
GIS yang interaktif. Kekurangan penelitian ini
adalah kurangnya interaksi untuk memudahkan
pengguna sistem informasi geografis tersebut.
Untuk itu dibutuhkan pengembang aplikasi dengan
menggunakan bahasa script seperti PHP untuk
memudahkan pengguna berinteraksi dengan
aplikasi
5. Aplikasi Bertujuan untuk Untuk mendesain database Fajar Rusdyanto,
WebGIS Hotel Aplikasi webGIS Hotel Di Kota Surakarta Andri Suprayogi,
Di Kota Memanfaatkan Google Maps API yang terstruktur Haniah., 2014,
Surakarta dan tertata dengan baik yaitu dengan Universitas
Memanfaatkan mengelompokkan data pada database MySQL Diponegoro,
Google Maps sesuai dengan id hotel dan kelas hotel sehingga Semarang.
API data dari database google maps dan database
MySQL dapat diakses dan diambil bersamaan
secara online dari server dan dapat disajikan
kepengguna. Kelebihan penelitian ini adalah
memanfaatkan Google Maps API yang terstruktur
dan tertata dengan baik yaitu dengan
mengelompokkan data pada database MySQL
sesuai dengan id hotel dan kelas hotel sehingga data
dari database google maps dan database MySQL
dapat diakses dan diambil bersamaan secara online
dari server dan dapat disajikan ke pengguna.
Kekurangan sistem ini adalah interface website
yang kurang menarik. Untuk itu dibutuhkan sebuah
interface website yang menarik sehingga pengguna
suka menggunakannya.
Gambar 3 merupakan tampilan utama web sistem informasi geografis lokasi Puskesmas
Kota Tangerang dimana masyarakat bisa memilih menu yang di sediakan untuk mencari nama
puskesman dan melihat peta lokasi untuk menuju ke arah puskesmas yang dituju.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
48 ISSN : 2407-4322
Gambar 5 merupakan halaman peta Puskesmas yang dapat di akses oleh masyarakat.
Jadi masyarakat dapat melihat peta puskesmas yang berada di kota Tangerang.
Gambar 6 merupakan fitur jalur menuju untuk masyarakat pada halaman peta
Puskesmas. Banyak masyarakat di kota Tangerang yang belum mengetahui secara menyeluruh
lokasi puskesmas. Mereka hanya mengetahui lokasi terdekat saja dengan fitur jalur menuju
lokasi puskesmas maka masyarakat akan dapat dengan mudah mengetahui lokasi puskesmas
yang berada di kota Tangerang.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang dilakukan pada sistem informasi
geografis lokasi Puskesmas Kota Tangerang, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Sebuah system yang terkomputerisasi berbasis GIS (Geografis system informasi) dapat
membantu masyarakat untuk mengecek lokasi puskesmas secara online.
2. GIS (Geografis system informasi) sangat bermanfaat untuk membantu menentukan jalur
menuju puskesmas.
3. Dapat memudahkan masyarakat luas untuk mencari jalur alternative jalan untuk menuju
puskesmas
4. Dengan adanya sistem informasi geografis maka masyarakat dapat mengetahui nama-nama
puskesmas yang ada di Kota Tangerang ini.
5. Masyarakat kota Tangerang dapat menambah wawasan perihal lokasi puskesmas yang
berada di kota Tangerang.
5. SARAN
Agar penerapan perancangan sistem informasi geografis ini dapat terwujud dengan baik
maka ada beberapa hal yang sebaiknya yang perlu di perhatikan:
1. Disarankan untuk mengembangkan sistem pencarian jalur menuju berdasarkan tempat.
2. Disarankan untuk menambah polygon batas wilayah di setiap masing masing puskesmas.
3. Disarankan aplikasi tidak hanya berjalan di back end tetapi juga berjalan di front end.
4. Disarankan aplikasi bisa mempunyai fitur cari Puskesmas terdekat dengan memanfaatkan
teknologi GPS.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah banyak membantu
sampai artikel ini terbit:
1. Djoko Soetarno, Ir., Dr., D.E.A.
2. Irfan, S.Kom
3. Seluruh staff STMIK Raharja
DAFTAR PUSTAKA
1] Achmad Abdurrahman Ami., Asep Sunandar., Djodi Ihsan Dimitra., 2013, Analisis dan
Perancangan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web Untuk Lokasi Tempat Wisata Di
DKI Jakarta, skripsi, Universitas Bina Nusantara, Jakarta.
[2] Anhar., 2010, Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak, Mediakita, Jakarta.
[3] Arditya, Dyah Ayu., 2013, Intelligence Website For Report Monitoring On Himpaudi Kota
Tangerang, STMIK Raharja, Tangerang.
[4] Haryadi, Hendy., 2009, Administrassi Perkantoran untuk Manajer dan Staf, Transmedia
Pustaka, Jakarta.
[5] Hartono, Tono., Priyo Wicaksono., 2013, Perangkat Lunak Pelayanan Kesehatan
Puskesmas. Universitas Komputer Indonesia, Jakarta.
[7] Iwan., Albert Purnama., Willianto., Joseph Sulivan Widjaja., 2013, Aplikasi Sistem
Informasi Geografis Pariwisata Pulau Bali Menggunakan Platform Android, skripsi,
Universitas Bina Nusantara, Jakarta
[8] Jogiyanto, H.M, 2009, Sistem Teknologi Informasi: Pendekatan Terintegrasi Konse Dasar
Teknologi Aplikasi Pengembangan Dan Pengelolaan, Edisi Ke-3, Andi, Yogyakarta
[9] Kusrini, Koniyo, Andri, 2008, Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi
Dengan Visual Basic Dan Microsoft Sql Server, Andi, Yogyakarta.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
50 ISSN : 2407-4322
[10] Mayasari S, Dewi, 2007, Perancangan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web
Menggunakan Mapserver,Tugas akhir, Departemen Teknik Elektro, Jakarta.
[11] Mustakini, Jogiyanto Hartono, 2009, Sistem Teknologi Informasi, andi, Yogyakarta.
[12] Mulyanto, Agus, 2009, Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
[13] Nugroho, Adi, 2009, Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML Java, Andi,
Yogyakarta.
[14] Prahasta, Eddy, 2009, Konsep Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, Informatika,
Bandung
[15] Rahardja, Untung., Sudaryono., Suryo Guritno. 2010. Theory and Application of IT
Research, Andi, Yogyakarta.
[16] Rusdyanto, Fajar., Andri Suprayogi., Haniah, 2014, Aplikasi WebGIS Hotel Di Kota
Surakarta Memanfaatkan Google Maps, Jurnal Geodesi, UNDIP, Semarang.
Abstrak
Game adalah sarana bermain yang dapat dijadikan hiburan untuk mengisi waktu luang
bagi kebanyakan orang. Namun ada baiknya jika game yang dimainkan adalah game yang
bersifat mendidik sehingga selain bermain para pengguna juga dapat sambil belajar untuk
menambah pengetahuan mereka. Game edukasi berbasis Unity 3D ini dibuat mengenai
kesehatan gigi untuk anak-anak yang mana game ini nantinya dapat dijadikan sarana
pembelajaran bagi pengguna untuk mengetahui betapa pentingnya menjaga kesehatan gigi
sejak dini. Game engine yang digunakan dalam mengembangkan game adalah Unity 3D yang
mana di dalam proses pembuatan game edukasinya berisikan karakter pemain, objek 3D,
animasi dan texture. Karakter player yang dipakai adalah objek pasta gigi yang mana nantinya
akan dipakai oleh pengguna untuk bermain dan menyemprotkan pasta gigi ke kuman-kuman
dan bakteri. Metodologi yang digunakan dalam membangun game edukasi ini adalah
metodologi prototyping dengan tujuan utama game edukasi ini adalah agar pengguna dapat
menjadikan game ini sebagai media pembelajaran tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi.
Aplikasi game ini diharapkan dapat dijadikan sarana belajar bagi pengguna agar selalu
menjaga kebersihan gigi.
Abstract
Game is a medium for playing and for most of the people its used as an entertainment
to spend their spare time. Nevertheless, it should be better if the game used is an educational
game, so that the users do not only have fun but also learn something to enrich their knowledge.
Therefore, because of the reason above, the writer created an educational game base on Unity
3D about the dental health for kids, so it can be used by the users as a medium of learning to
know the importance of keeping the dental health early. This educational game is created by
using Unity 3D as its engine. In the process of creating this game, the writer created the
character of player, 3D objects, animations and textures. Its player is an object of toothpaste
thats used by the users to play and squirt the toothpaste to the germs and bacterias. The
method used to create this educational game is prototyping method and the main purpose of this
game is the users can use it as a medium of learning about the importance of keeping the dental
health. As the result, this educational game application can be used as a medium of learning for
the users to always keep their dental health.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
52 ISSN : 2407-4322
1. PENDAHULUAN
Hidup sehat memang tidak mudah bagi setiap orang. Menjaga tubuh tetap sehat seperti
gampang-gampang susah. Kadang kala harus meninggalkan kebiasaan sehari-hari untuk hidup
sehat, seperti keseringan tidur larut malam yang dapat memicu penyakit jantung dan kadang
juga tidak peduli dengan yang dianggap sepele, seperti halnya menyikat gigi. Kesehatan gigi
sering diabaikan oleh banyak orang khususnya anak-anak yang malas untuk merawat gigi.
Penyebab penyakit pada gigi bisa disebabkan oleh bakteri-bakteri jahat yang merusak
gigi. Seperti bakteri streptococcus mutans yang dapat menyebabkan gigi berlubang. Bakteri
yang merusak gigi dapat menyerang siapa saja, dari anak-anak sampai orang dewasa, laki-laki
ataupun perempuan. Kesadaran menjaga kesehatan gigi bagi mereka anak-anak tidak terlalu
dipedulikan. Perlu bantuan orang dewasa agar anak-anak sadar bahwa menjaga kesehatan gigi
sangat perlu. Menjaga kesehatan gigi dapat dicegah dengan melakukan tindakan dini seperti
menjaga kebersihan gigi, menjaga asupan makanan yang mengandung gula, menjaga kebersihan
makanan, makan dengan teratur, serta memberikan pendidikan tentang kesehatan gigi. Bahkan
media pembelajaran game edukasi juga dapat digunakan sebagai media belajar.
Game sangat digemari oleh banyak kalangan, bahkan anak-anak. Tidak lepas dari
perkembangan jaman, game dibuat agar mampu memiliki sisi edukasi atau yang sekarang
dikenal dengan istilah edugame. Edugame dibuat agar proses belajar lebih menyenangkan.
Memiliki tujuan agar materi yang disampaikan dapat lebih diterima dan menjadi media
pembelajaran. Tujuan yang ingin dicapai adalah membuat media pembelajaran yang
menyenangkan tentang pengenalan kesehatan gigi untuk anak-anak berbasis unity 3D. Ruang
lingkup dari topik ini adalah menciptakan permainan berbentuk 3 dimensi dan bahasa
pemrograman C# (C Sharp). Selain itu, permainan ini menggunakan konsep First Person
Controller.
2. METODE PENELITIAN
langkah perencanaan dan pendesainan kembali. Langkah ini digunakan untuk memperbaiki
kekurangan atau kesalahan terhadap pengembangan produk.
Berdasarkan hasil dari pembuatan aplikasi yang penulis buat maka diperoleh hasil
sebagai berikut :
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
54 ISSN : 2407-4322
Poin Player
Player
4 Lampu
Jika semua lampu kuning telah ditemukan maka
lampu terakhir yang harus dicari adalah lampu
berwarna merah. Saat player menemukan lampu
berwarna merah maka akan tampil GUI BOX
yang akan menampilkan jumlah skor yang
didapat serta akan tampil juga jumlah jawaban
Player
benar dan jawaban salah yang telah dijawab
GUI BOX
sebelumnya saat bermain.
Player
Labirin
Player
7 Jika player telah menyelesaikan semua misi dan
Finish telah menjawab semua pertanyaan maka permainan
selesai.
GUI BOX
Player
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
56 ISSN : 2407-4322
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
58 ISSN : 2407-4322
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
60 ISSN : 2407-4322
Keterangan pertanyaan :
1. Apakah tampilan menu aplikasi mudah dimengerti?
2. Apakah tata letak pilihan menu dan tombol pada game telah sesuai?
3. Apakah objek 3D pada aplikasi menyerupai bentuk aslinya?
4. Apakah perpaduan warna yang digunakan pada aplikasi sangat sesuai?
Keterangan pertanyaan :
1. Apakah bentuk objek 3D pada game tidak sesuai?
2. Apakah pergerakan objek/karakter player sudah baik?
3. Apakah informasi yang ditampilkan pada game mudah dimengerti?
4. Apakah soal-soal yang ada pada aplikasi sangat sesuai dengan tema aplikasi?
14
12
responden (orang)
10
8
6
4
2
0
9 10 11 12
pertanyaan
Keterangan pertanyaan :
1. Apakah informasi yang ditampilkan pada game cukup banyak?
2. Apakah melalui permainan ini pengguna menjadi mengenal dan mengetahui pengetahuan
yang disajikan dalam permainan?
3. Apakah antara tema aplikasi dan soal-soal yang ditampilkan tidak sesuai?
4. Apakah misi-misi yang ada pada aplikasi sangat menantang dan mudah dimengerti?
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
62 ISSN : 2407-4322
Keterangan pertanyaan :
1. Apakah area-area bermain yang ada di dalam game sangat menarik?
2. Apakah game yang dibangun sangat menghibur?
3. Apakah game yang dibangun bersifat mendidik dan menyenangkan?
4. Apakah permainan memiliki area-area yang tidak menarik?
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil implementasi uji coba dan evaluasi, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Game edukasi ini dapat membantu penggunanya dalam memahami pentingnya menjaga
kesehatan gigi serta dapat menjadi sarana belajar sambil bermain.
2. Berdasarkan hasil kuesioner yang didapat dari responden kami menyimpulkan bahwa game
yang dibangun cukup menarik dan memiliki area-area yang baik untuk anak-anak dan
responden setuju bahwa fitur-fitur yang ada pada game seperti text, tombol, gambar, sound,
karakter, serta objek-objeknya dapat berjalan dengan baik.
5. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
[1] AS, Rosa 2013, Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak, Modula, Bandung.
[2] Goldstone Will 2009, Unity Game Development Essentials, Packt Publishing, Birmingham.
[3] Norton Terry 2013, Learning C# by Developing Games with Unity 3D Beginner's Guide,
Packt Publishing, Birmingham.
[5] Wahana Komputer 2010, SQL Server 2008 Express ,Andi Offset,Yogyakarta.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
64 ISSN : 2407-4322
Abstrak
Perkembangan yang pesat pada ilmu kedokteran dan penemuan obat-obatan serta
metode penyembuhan melahirkan suatu ketergantungan satu sama lain antara dokter dan
pasiennya. Masalah akan timbul apabila dokter tidak dapat mengidentifikasi dengan tepat
penyakit menurut gejala-gejala yang diderita oleh pasiennya, begitu pula dengan pasien yang
mungkin sulit untuk memberi pemaparan yang jelas mengenai gejala-gejala yang mereka derita
kepada dokternya. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem pakar yang mampu mengadopsi
pengetahuan manusia atau dokter ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan
manusia atau dokter tersebut menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar.
Penelitian ini merancang suatu sistem pakar dimana sistem pakar ini bertujuan untuk
mendiagnosa penyakit yang disebabkan oleh nyamuk. Sistem pakar ini dirancangan dengan
alat pemodelan sistem Unified Modeling Language(UML), MySQL sebagai sistem manajemen
basis data SQL dan PHP sebagai bahasa pemrograman. Setelah sistem dapat diimplementasikan
maka dilakukanlah pengujian sistem dengan metode Black Box. Hasil dari sistem yang dibangun
adalah sebuah sistem pakar yang mampu melakukan diagnosa penyakit yang disebabkan oleh
nyamuk dengan tingkat akurasi yang baik dan hampir tidak ditemukan kesalahan yang ada pada
tiap form komponen yang diuji.
Kata kunciSistem Pakar,Unified Modeling Language (UML), MySQL, PHP, Black Box.
Abstract
The rapid developments in medical science and drug discovery and healing methods give
birth to an interdependence between doctors and patients. Problems will arise when doctors can
not identify exactly according to the symptoms of the disease suffered by the patient, as well as
patients who may be difficult to give a clear explanation of the symptoms they suffer to the doctor.
Therefore we need an expert system capable of adopting human knowledge or physician to a
computer that is designed to model the human ability or the doctor solve problems like an expert.
This study design an expert system expert system which aims to diagnose diseases caused by
mosquitoes. This expert system modeling tool system dirancangan with the Unified Modeling
Language (UML), MySQL as database management system SQL and PHP as the programming
language. Once the system can diimplemntasikan we perform system testing with the Black Box.
The results of the system built is an expert system that is able to diagnose a disease caused by a
mosquito with a good degree of accuracy and misunderstandings that exist in each form
component under test is not found at all.
KeywordsExpert System, Unified Modeling Language (UML), MySQL, PHP, Black Box.
1. PENDAHULUAN
Perkembangan yang pesat di ilmu kedokteran dan penemuan obat-obatan serta metode
penyembuhan melahirkan suatu ketergantungan satu sama lain antara dokter dan pasiennya.
Masalah akan timbul apabila dokter yang menangani pasiennya tidak dapat menyembuhkan
mereka. Hal ini bisa disebabkan karena dokter tidak dapat mengidentifikasi dengan tepat
penyakit menurut gejala-gejala yang diderita oleh pasiennya, begitu pula dengan pasien yang
mungkin sulit untuk memberi pemaparan yang jelas mengenai gejala-gejala yang mereka derita
karena didorong oleh rasa enggan dan malu kepada dokternya. Apalagi jika penyakit yang
diderita oleh pasien ini memerlukan penanganan yang segera dan tidak bisa ditunda ditambah
dengan banyaknya pasien yang harus ditangani oleh dokter, maka bisa saja dokter akan keliru
menentukan jenis penyakit bahkan obat yang diberikan kepada pasiennya yang berakibat fatal
baik bagi pasien maupun dokter itu sendiri.
Salah satu penyakit yang tergolong mematikan adalah penyakit yang disebabkan oleh
nyamuk. Penyakit ini tidak dapat dilihat secara kasat mata namun dapat diketahui melalui
gejala-gejala yang muncul dan dikeluhkan oleh pasien. Satu gejala yang dikeluhkan oleh pasien
penyakit ini dapat berarti banyak kemungkinan bagi dokter yang memeriksanya. Profesionalisme
seorang dokter akan teruji lewat pengindentifikasian jenis penyakit pasien yang disimpulkan
melalui gejala-gejala yang dikeluhkan oleh pasiennya tersebut dengan segera, khususnya
penyakit-penyakit yang disebabkan oleh nyamuk.
Dengan kemampuan komputer saat ini yang dapat memproses data dengan cepat dan
akurat yang hampir menyerupai manusia, maka kemampuan komputer ini dapat dipakai untuk
membantu dokter spesialis tersebut untuk menangani pasien mereka serta masyarakat dapat
lebih cepat dalam melakukan penanganannya. Penelitian ini akan mengadopsi pengetahuan
dokter tentang gejala-gejala penyakit yang disebabkan oleh nyamuk ke dalam sistem yang
terkomputerisasi dengan metode sistem pakar.
2. METODE PENELITIAN
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
66 ISSN : 2407-4322
Basis
Pengetahuan
Mekanisme
Interferensi
Struktur
Hubungan
Pengguna
memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server
[6].
2.4 MySQL
Adi Prasetyo menyatakan bahwa MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem
manajemen basis data SQL atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 (enam)
juta instalasi di seluruh dunia. [7]. Pada dasarnya struktur MySQL dapat dikelompokkkan
menjadi 3 (tiga) macam yaitu: DDL (Data Definition Language) yang bertugas untuk membuat
objek SQL dan menyimpan definisi ini dalam tabel, DML (Data Manipulation Language) yang
digunakan untuk memproses data dalam objek skema dan DCL (Data Control Language) yang
berfungsi sebagai alat control keamanan terhadap database dan tabelnya, terdapat dua perintah
utama yaitu grant dan revoke.
Klik Mulai
Diagnosa
Melihat
Hasil Diagnosa
(Jenis Penyakit dan
Pencegahanya)
Penjelasan:
1. Untuk memulai menggunakan sistem, user mengklik Mulai Diagnosa
2. Setelah itu user menjawab semua pertanyaan yang diberikan oleh sistem untuk keperluan
validasi diagnosa.
3. Dari validasi tersebut, sistem akan mencocokkan jawaban-jawaban dari tiap pertanyaan
yang diberikan kepada user untuk menemukan nama penyakit yang dialami user.
4. Setelah sistem menemukan nama penyakit user sistem akan menampilkan nama penyakit
tersebut beserta pencegahannya pada halaman web yang dapat dilihat langsung oleh user
itu sendiri.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
68 ISSN : 2407-4322
Membuka
Halaman WEB
Klik MULAI
False True
Menampilkan
Pertanyaan Diagnosa
User Menjawab
Pertanyaan Diagnosa
User Klik
Lanjut? Pertanyaan
False
Diagnosa
Habis?
True
Nama Penyakit
Menampilkan dan
Hasil Diagnosa Pencegahanya
True
User Ulangi
False Diagnosa?
Penjelasan:
1. Ketika user ingin menggunakan aplikasi user memilih tombol Mulai.
2. Setelah itu akan muncul pertanyaan.
3. Jika user telah menjawab dan menekan tombol lanjut maka jawaban dari pertanyaan
sebelumnya akan divalidasi dan dijadikan bahan untuk menciptakan rule dan node
berikutnya, lalu akan muncul pertanyaan berikutnya sesuai jawaban yang diinput
sebelumnya
4. Sistem akan terus mengulang langkah ke-2 dan ke-3 hingga pertanyaan sudah habis karena
diagnosa telah selesai dilakukan.
5. Sistem akan menampilkan hasil diagnosa pada halaman hasil diagnosa dimana hasil yang
ditampilkan adalah nama penyakit dan pencegahanya.
6. Jika user ingin mendiagnosa kembali maka user tinggal memilih tombol Ulangi Diagnosa.
Dp.jpg
DP BANNER
Nyamuk.jpg
Gambar
NYAMUK
Dp.jpg
DP BANNER
Nyamuk.jpg
FOTO
NYAMUK
DIAGNOSA
Label1 Radio Button1
(Pertanyaan Diagnosa) (Value =0,1)
Pertanyaan?
Ya Tidak
LANJUT >>
Button Submit
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
70 ISSN : 2407-4322
Logo Dipanegara
DP BANNER
Gambar Nyamuk
FOTO
NYAMUK
Label2
DIAGNOSA
(Pencegahan yang bisa
Label1 Hasil Diagnosa (Nama Penyakit)
dilakukan)
(Jawaban Hasil Diagnosa/
Nama Penyakit)
Pencegahanya
2.9.3 Diagnosa
Dari gejala-gejala tersebut diatas maka kami memberikan kesimpulan diagnose sebagai
berikut:
1. Jika gejala yang timbul adalah 1,2, 3,4,5,6 dan 7 maka dia menderita Demam Berdarah
Denque.
2. Jika gejala yang timbul 1,4,8,9,10,11 dan 12 maka dia menderita Demam Penyakit Kuning.
3. Jika gejala yang timbul adalah 1,11,13,14,15,16 dan 17 maka dia menderita Chikungunya.
4. Jika gejala yang timbul 1,4,17,18,19,20 dan 21 maka dia menderita Encephalitis.
5. Jika gejala yang timbul 1,2,4,6 dan 8 maka dia menderita Malaria.
2.9.4 Pencegahan
Pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menghindari gigitan nyamuk dengan
cara:
1. Menggunakan kelambu (bed net) pada waktu tidur, lebih baik lagi dengan kelambu
berinsektisida.
2. Mengolesi badan dengan obat anti gigitan nyamuk (repellent).
3. Menggunakan pembasmi nyamuk, baik bakar, semprot maupun lainnya.
4. Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi.
5. Letak tempat tinggal diusahakan jauh dari kandang ternak.
6. Mencegah penderita malaria dan gigitan nyamuk agar infeksi tidak menyebar.
7. Membersihkan tempat hinggap/istirahat nyamuk dan memberantas sarang nyamuk.
8. Hindari keadaan rumah yang lembab, gelap, kotor dan pakaian yang bergantungan serta
genangan air.
9. Membunuh jentik nyamuk dengan menyemprotkan obat anti larva (bubuk abate) pada
genangan air atau menebarkan ikan atau hewan (cyclops) pemakan jentik.
10. Melestarikan hutan bakau agar nyamuk tidak berkembang biak di rawa payau sepanjang
pantai.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
72 ISSN : 2407-4322
Pada halaman utama (Gambar 7), terdapat link Mulai Diagnosa yang akan
mengarahkan user menuju halaman diagnosa. Pada halaman diagnosa (Gambar 8) akan tampil
pertanyaan yang wajib dijawab oleh user dan pada saat itu pula sistem melakukan validasi kondisi
dari jawaban yang diinput user. Tombol Lanjut akan digunakan untuk melanjutkan
kepertanyaan berikutnya jika user menjawab Ya untuk pertanyaan pertama, tetapi jika user
menjawab Tidak maka secara otomatis akan tampil hasil anda hanya menderita demam
biasa.
Bentuk tampilan hasil dari diagnosa adalah seperti pada Gambar 9. Pada halaman ini di
munculkan jenis penyakit yang di derita lengkap dengan cara pencegahanya.
Untuk melakukan pengujian kami menetapkan komponen uji dengan tiga hal utama
yaitu LinkMulai Diagnosa pada fungsi yang ada pada Halaman Utama Halaman Diagnosa dan
fungsi yang ada pada Halaman Hasil Diagnosa.
Setelah dilakukan pengujian pada LinkMulai Diagnosa pada, fungsi yang ada pada
Halaman Utama Halaman Diagnosa dan fungsi yang ada pada Halaman Hasil Diagnosa maka
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
74 ISSN : 2407-4322
hasil yang ditemukan adalah semua fungsi berjalan dengan baik dan untuk hasil diagnose yang
dimunculkan oleh system sudah sesuai dengan rule yang ada.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perancangan dan pembahasan hasil yang telah diuraikan maka dapat
diambil suatu kesimpulan sebagai berikut :
1. Sistem pakar diagnosa penyakit yang disebabkan oleh nyamuk ini dirancang menggunakan
metode pemodel UML dan dibangun dengan bahasa pemrograman PHP dan menggunakan
MySQL sebagai aplikasi databasenya.
2. Hasil dari perancangan terdiri dari 3 halaman utama yakni halaman depan sebagai pintu
menuju ruang diagnosa, halaman diagnosa untuk menjawab semua pertanyaan yang
diajukan dan hasil diagnosa yang menampilkan nama penyakit dan cara pencegahanya.
3. Hasil dari sistem yang dibangun adalah sebuah sistem pakar yang mampu melakukan
diagnosa penyakit yang disebabkan oleh nyamuk dengan tingkat akurasi yang baik dan
hampir tidak ditemukan kesalahan yang ada pada tiap form komponen yang diuji.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Arhami Muhammad, Konsep Dasar Sistem Pakar, Andi Offset, Yogyakarta, 2005.
[3] Hamdani, Sistem Pakar Untuk Diagnosa Penyakit Mata Pada Manusia, 2010, Vol 5 No.2;
Hal 13.
[6] MADCOMS, Aplikasi WEB Database Dengan Dreamwaver dan PHP-MySQL, Andi,
Yogyakarta, 2011.
[7] Nugroho, Adi, 2011, Perancangan Dan Implementasi Sistem Basis Data, Andi,
Yogyakarta.
[8] Rosa, Shalahuddin M., Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur dan berorientasi objek).
Modula, Bandung, 2011.
Abstrak
Badan Akreditasi Propinsi Sekolah Menengah Daerah Istimewa Yogyakarta yang
selanjutnya disingkat dengan BAP SM DIY, saat ini web akreditasi online yang di gunakan oleh
BAP-SM DIY tersebut berbentuk Aplikasi pendaftaran online yang di sertakan menu informasi
nilai dan daftar sekolah yang telah dan akan di akreditasi . Menurut (Karnohartomo dkk, 2012)
dalam pengembangan perangkat lunak yang interaktif, terdapat dua sasaran utama yang
dijadikan parameter keberhasilan, yaitu usability dan user experience goals, maka aplikasi
tersebut harus dapat memberikan kesempatan kepada pengguna untuk menyelesaikan aktivitasnya
pada aplikasi tersebut sebaik mungkin. Analisa dalam penelitian ini menggunakan metode
PLS (Partial Least Square). Menurut Tanenhaus dkk, (2010), PLS merupakan metode analisis
yang powerfull karena tidak didasarkan pada banyak asumsi. Metode PLS mempunyai
keunggulan di antaranya, data tidak harus terdistribusi normal multivariate (indikator dengan
skala kategori, ordinal, interval sampai rasio dapat digunakan pada model yang sama) dan
ukuran sampel tidak harus besar. Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas menunjukan bahwa
seluruh penilaian item dalam kuesioner ini reliabel, karena angka Cronbach Alpha > 0,70 dan
Composite reliability > 0,7. Perbedaan terlihat bahwa nilai cronbachs alpha dan composite
reliability paling besar adalah dari path analisis dengan intervensi. Hubungan Error dengan
Usability yaitu nilai korelasi 0,9051 yang berarti bahwa semakin tinggi error maka semakin
tinggi usability Hubungan antar variabel learnability dengan efficiency yaitu nilai korelasi
sebesar 0,1343 yang berarti bahwa semakin tinggi learnability maka semakin tinggi efisiensi.
Abstract
Currently web accreditation online that is used by BAN-SM DIY is a typical
registration system online in enclose menu information of value and a list schools and will in
accreditation.According to (Karnohartomo dkk, 2012 ) to develop software interactive, there are
two main target for parameters success, namely usability and user experience goals, then the
application must be given opportunity for users to complete its activity on the application as well
as possible In this research writer using methods PLS (Least Partial Square).According to
Tanenhaus dkk, (2010), PLS is a method of analysis which powerful because not based many
assumption.Method pls have excellence are data must not normally distributed multivariate
(indicators with scales categories, ordinal, intervals until the ratio can be used on the same
model) and size samples not necessarily big. Based on the results reliability testing showed that
all the items in it 's reliable assessment the questionnaire , with the figures of cronbach alpha &
gt; 0.70 and composite reliability & gt; 0.7 .The difference it is evident that the value of cronbachs
alpha and composite reliability most are analysis of the path by intervention .Namely relations
error with usability correlation value 0,9051 which means that the higher error the higher the
relations between variables usability learnability with efficiency namely correlation value of
0,1343 which means that the higher learnability the higher efficiency.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
76 ISSN : 2407-4322
1. PENDAHULUAN
interaksi mereka. Dua teknik menghasilkan hasil yang sama, yaitu situs perdagangan yang dinilai.
Temuan ini sangat berguna untuk perancang situs Web Electronic Commerce dan dapat
membantu dalam fase pembangunan dan pemeliharaan situs Web [6]
Muncul permasalahan yang perlu di teliti yang akan diteliti pada penelitian ini yaitu: 1.
hubungan antara 5 variabel exogen dengan 1 variabel endogen, 2. faktor usability yaitu faktor user
satisfaction berpengaruh terhadap sistem, 3. Rekomendasi terhadap pengelola.
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini untuk mengetahui manfaaat ( usability) pada suatu aplikasi. Dilihat dari
permasalahan yang diteliti yaitu mencari hubungan antara faktor usabilitty dan Apakah dari
beberapa faktor usability ada faktor yang paling berpengaruh terhadap sistem.
Menurut Hasibuan (2007) Action research merupakan penelitian yang berfokus
langsung pada tindakan sosial. Empowering ada peneliti yang terjun langsung ke daerah
penelitian karena tidak bisa disurvei. Dengan memahami dan mencatat pola-pola yang ada.
Secara metodologis tidak kuat. Ada bentuk riset lain mungkin secara metodologi tidak
kuat tapi ada knowladge yang bisa digali dari situ. Action research atau penelitian tindakan
merupakan salah satu bentuk rancangan penelitian, dalam penelitian tindakan peneliti
mendeskripsikan, menginterpretasi dan menjelaskan suatu situasi sosial pada waktu yang
bersamaan dengan melakukan perubahan atau intervensi dengan tujuan perbaikan atau partisipasi.
Action research dalam pandangan tradisional adalah suatu kerangka penelitian pemecahan
masalah, dimana terjadi kolaborasi antara peneliti dengan client dalam mencapai tujuan.
Uraian diatas menunjukan bahwa penelitian ini merupakan penelitian Action Research[7].
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
78 ISSN : 2407-4322
penelitian. Kesalahan dalam menentukan alat analisis dapat berakibat fatal terhadap kesimpulan
yang dihasilkan dan hal ini akan berdampak lebih buruk lagi terhadap penggunaan dan
penerapan hasil penelitian tersebut. Dengan demikian, pengetahuan dan pemahaman tentang
berbagai teknik analisis mutlak diperlukan bagi seorang peneliti agar hasil penelitiannya mampu
memberikan kontribusi yang berarti bagi pemecahan masalah sekaligus hasil tersebut dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Teknik analisis data terbagi ke dalam dua bagian, yakni analisis kuantitatif dan
kualitatif. Yang membedakan kedua teknik tersebut hanya terletak pada jenis datanya. Untuk data
yang bersifat kualitatif (tidak dapat diangkakan) maka analisis yang digunakan adalah analisis
kualitatif, sedangkan terhadap data yang dapat dikuantifikasikan dapat dianalisis secara kuantitatif,
bahkan dapat pula dianalisis secara kualitatif.
Menurut Tanenhaus dkk, (2005), PLS merupakan metode analisis yang powerful oleh
karena tidak didasarkan banyak asumsi . Metode PLS mempunyai keunggulan diantaranya, data
tidak harus terdistribusi normal multivariate (indikator dengan skala kategori, ordinal, interval
sampai rasio dapat digunakan pada model yang sama) dan ukuran sampel tidak harus besar.
Metode PLStersebut digunakan untuk menguji pola hubungan 5 variabel exogen yaitu
learnability, memorybility, satisfaction, error, satisfaction dan efficiency dalam satu variabel
endogen yaitu Usability [8]. Penelitian ini menggunakan metode PLS (Partial Least Square). Alur
Penelitian pada penelitian ini di bagi menjadi 4 bagian menurut metode action research yaitu
planning, observation, action dan reflection dapat di jelaskan dalam Gambar 1.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
80 ISSN : 2407-4322
Syarat untuk dapat mendaftarkan online yaitu selain satuan pendidikan mengajukan
permohonan secara online sesuai dengan jadwal. Satuan pendidikan yang akan melakukan
pengajuan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Memiliki surat Keputusan Pendirian/Operasional yang masih berlaku.
2. Memiliki peserta didik pada semua tingkatan kelas.
3. Memiliki sarana dan prasarana pendidikan.
4. Memiliki pendidik dan tenaga kependidikan.
5. Melaksanakan kurikulum nasional yang berlaku.
6. Telah menamatkan peserta didik.
Gambar 2 menggambarkan path analysis model awal dengan indikator tidak valid
yang merupakan model struktural diagram alur model awal dari hasil pengolahan data
awal. Gambar tersebut menunjukkan bahwa konstruk efficiency diukur dengan 5 buah
indikator yaitu eff1, eff2, eff3, eff4, eff5. Demikian juga konstruk error diukur dengan 6
buah indikator yaitu err1, err2, err3, err4, err5, err6, konstruk learnability diukur dengan 6
buah indikator yaitu lea1, lea2, lea3, lea4, lea5, lea6, dan konstruk memorability diukur
dengan 3 indikator yaitu mem1, mem2, mem3, serta konstruk satisfaction diukur dengan 5
buah indikator yaitu sat1, sat2, sat3,sat4, sat5, ke variabel dependent yaitu kostruk
usability terdiri dari usa1, usa2, usa3, usa4 dan usa5. Gambar 2 path analysis model awal
dikurangi 5 indikator yang tidak valid.
Gambar 3 menunjukkan bahwa path analysis model awal dengan 5 indikator yang
valid telah hilang yaitu indikator lea6, eff3, sat3, err1, err2 dan err3, karena di model awal
terdapat 5 indikator yang tidak valid, maka peneliti mengulang kembali path analysis
dengan intervensi yaitu memberikan panah yang menghubungkan antar variabel (dilakukan
intervensi). Menurut Tuckman (dalam Sugiyono, 2007),Variabel intervening adalah
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
82 ISSN : 2407-4322
Berdasarkan hasil validitas path analysis dengan intervensi kemudian dibuat diagram
baru dengan menghilangkan indikator-indikator yang tidak valid. Setelah masing-masing
indikator yang tidak valid dihilangkan maka diperoleh hasil diagram alur yang merupakan
gambar path analysis dengan intervensi (panah antar variabel eksogen) dengan indikator valid.
Dari hasil olah data yang telah dilakukan maka diperoleh 6 variable dan 27 indikator
yang valid yang akan digunakan dalam penelitian ini. Penjelasan indikator tentang valid dan
tidak valid , menggunakan path analysis dengan intervensi maka terdapat perbedaan hasil
validitas dengan path analysis model awal yaitu sebelumnya 5 indikator yang tidak valid
kemudian menjadi 3 indikator yang tidak valid sehingga dianggap gugur dan tidak digunakan
dalam penelitian ini yaitu indikator Err1, Err2, dan Sat3.
Sumber : Report 23 Agustus 2014 (PLS: Cronbach Alpha dan Composite Reliability).
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas seperti tampak pada Tabel 1 menunjukkan bahwa
seluruh penilaian item dalam kuesioner ini reliabel, karena angka Cronbach Alpha > 0,70
dan Composite reliability > 0,7. Perbedaan terlihat bahwa nilai cronbachs alpha dan
composite reliability paling besar adalah dari path analisis dengan intervensi. Dari hasil validitas
dan reliabilitas path analysis model awal dan intervensi, selanjutnya peneliti memutuskan
bahwa dalam melakukan analisis data selanjutnya menggunakan path analysis dengan
intervensi.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
84 ISSN : 2407-4322
Berdasarkan T abel 2 dapat dilihat bahwa terdapat hubungan antar variabel yang
relatif tinggi ke rendah yang menjelaskan bahwa masing-masing variabel berpengaruh.
Penjelasan secara berturut-turut dari nilai korelasi adalah sebagai berikut:
1. Hubungan adalah Error dengan Usability yaitu nilai korelasi 0,9051 yang berarti bahwa
semakin tinggi error (dari sudut pandang user telah menjelaskan kemungkinan
terjadinya error atau kesalahan yang dilakukan oleh pengguna dan seberapa mudah mereka
dapat mengatasinya), maka semakin tinggi usability (kemudahan dalam kebergunaan).
2. Hubungan antar variabel learnability dengan efficiency yaitu nilai korelasi sebesar
0,1343 yang berarti bahwa semakin tinggi learnability (tingkat kemudahan sistem untuk
dipelajari), maka semakin tinggi efisiensi (efisien kebutuhan sumber daya, seperti
usaha, waktu dan biaya).
Tabel 3 Uji t
Pengujian ini merupakan pengujian one tale, oleh karena itu untuk melihat arah
hubungan antara konstruk laten dapat dilihat dari nilai koefisien jalur yang terbentuk. Jika
koefisien jalur yang terbentuk menghasilkan nilai positif maka menunjukkan bahwa arah
hubungan yang dibangun antar konstruk adalah positif, sebaliknya jika nilai koefisien jalur
negative maka hubungan antara konstruk yang terbentuk adalah negatif. Nilai koefisien jalur
pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.
Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa semua hubungan antar konstruk pada penelitian ini
memiliki pengaruh positif. Berdasarkan hasil uji t dan nilai koefisien jalur yang dihasilkan dari
pengolahan data maka hasil pengujian dari masing-masing konstruk/faktor adalah sebagai
berikut:
1. Faktor Efficiency berpengaruh positif terhadap Usability
Hasil pengujian hipotesis seperti disajikan pada Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai t-
statistik untuk menilai pengaruh efficiency terhadap usability adalah sebesar 3,0060, lebih
besar dibanding nilai t-tabel dengan tingkat kepercayaan 95%. Hal ini menunjukkan bahwa
efficiency berpengaruh secara signifikan terhadap usability. Sementara pengujian koefisien
jalur menunjukkan nilai koefisien jalur yang positif, hal ini berarti terdapat korelasi positif
antara konstruk efficiency dengan usability.
2. Faktor Error berpengaruh positif terhadap Usability
Hasil pengujian hipotesis seperti disajikan pada Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai t-
statistik untuk menilai pengaruh error terhadap Usability adalah sebesar 7,5978, lebih kecil
dibanding nilai t-tabel dengan tingkat kepercayaan 95%. Hal ini menunjukkan bahwa error
berpengaruh secara signifikan terhadap Usability. Sementara pengujian koefisien jalur
menunjukkan nilai koefisien jalur yang positif, hal ini berarti terdapat korelasi positif antara
konstruk error dengan Usability.
3. Faktor Learnability berpengaruh positif terhadap Usability
Hasil pengujian hipotesis seperti disajikan pada Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai t-
statistik untuk menilai pengaruh learnability terhadap Usability adalah sebesar 2,0218,
lebih besar dibanding nilai t-tabel dengan tingkat kepercayaan 95%. Hal ini menunjukkan
bahwa learnability berpengaruh secara signifikan terhadap usability. Sementara pengujian
koefisien jalur menunjukkan nilai koefisien jalur yang positif, hal ini berarti terdapat
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
86 ISSN : 2407-4322
4. KESIMPULAN
Penelitian ini dilakukan untuk mengukur tingkat usability pada sistem pendaftaran
online Badan Akreditasi Provinsi Sekolah Menengah berdasarkan hasil analisis dan penelitian
yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Hubungan antara faktor-faktor usability yaitu learnability, memorability, efficiency, error,
satisfaction terhadap aplikasi pendaftaran BAP SM D.I. Yogyakarta adalah dari yang
paling tinggi ke yang rendah secara berturut-turut yaitu error, memorability,
satisfaction, efficiency, dan learnability.
2. Beberapa faktor usability, faktor user satisfaction berpengaruh terhadap sistem tetapi yang
paling berpengaruh adalah faktor error karena dalam website BAP SM DIY masih
terdapat error yang harus diperbaiki sehingga jika beberapa error diperbaiki, maka faktor
usability menjadi lebih meningkat karena tidak adanya error dalam website tersebut
sehingga user menjadi puas.
3. Rekomendasi terhadap pengelola website akreditasi BAN-SM D.I. Yogyakarta adalah
perbaikan akses informasi meminimalkan terjadinya error dalam akses, perbaikan alur
pendaftaran dengan memasukan nilai instrumen secara otomatis melalui input database,
perbaikan struktur menu agar lebih mudah dalam mengoperasikan sistem tersebut dan
perbaikan terhadap interface aplikasi agar aplikasi dapat lebih nyaman digunakan.
5. SARAN
Saran yang dapat diberikan sebagai tindak lanjut penelitian adalah sebagai berikut:
1. Hasil dari penelitian ini adalah berupa rekomendasi yang digunakan sebagai acuan dalam
memperbaiki website BAP SM DIY khususnya bagian pendaftaran online. Diharapkan
pihak BAN SM DIY untuk melakukan penerapan dan pengimplementasian terhadap hasil
dari penelitian ini.
2. Jika website BAP SM DIY telah diperbaiki maka diharapkan terdapat penelitian selanjutnya
dengan sampel yang lebih besar lagi dari berbagai sekolah dibeda propinsi.
3. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan pada sistem online tersebut, sehingga dari penelitian
ini kemudian dapat dilakukan analisis sistem yang lebih terperinci.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Karnohartomo Imam Prabowo et al., 2012, Impementasi User Centered Design Melalui
Pembangunan Aplikasi yang Memanfaatkan Animasi Studi Kasus : Personalisasi Produk,
Jurnal Sarjana Institut Teknologi Bandung Bidang Teknik Elekto dan Informatika
Volume 1, Number 2, Juli 2012
[2] Mardiati, Aji Siti. 2013. Pelayanan Publik Berbasis Sistem Informasi Akademik di
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman. Ejournal ilmu
pemerintahan,Vol.1, No.2
[4] Istiana Purwani, 2011, Evaluasi Usability Situs Web Perpustakaan, Visi Pustaka, Vol.
13 No. 3 Desember 2011
[6] Mosche, et al., 2006, User satisfaction from comercial website: the effect of design and use,
[7] Hasibuan, Zainal A. 2007 Metodologi penelitian pada bidang Ilmu Komputer dan
Teknologi informasi, Fakultaas Ilmu Komputer UI, hal 79
[8] Tanenhaus,M,et al.,, 2005 PLS Path Modeling Computational Statistic & Data Analisys,
48;159-205
[9] Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
[10] Jogiyanto, H.M; Willy, A. 2009. Konsep dan Aplikasi PLS (Partial Least Square)
u ntuk Penelitian Empiris. BPFE Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Yogyakarta
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
88 ISSN : 2407-4322
Abstrak
Sistem informasi akademik merupakan suatu sistem yang memberikan layanan berupa
data akademik. Dalam hal ini, penulis mengambil SMA Negeri 1 Talang Kelapa sebagai
tempat penelitian, karena sistem informasi akademik yang ada di sekolah tersebut belum
terkelola dengan baik, sehingga sulit dalam pelaksanaan aktifitas-aktifitas akademik yang ada,
seperti sulitnya penentuan kriteria siswa kelas X yang layak masuk jurusan IPA atau IPS,
proses pencarian data siswa data guru yang masih membutuhkan waktu yang cukup lama
sehingga informasi sulit diperoleh dengan cepat, bentuk penyimpanan arsip yang masih banyak
membutuhkan lemari arsip, sulitnya wali murid mengetahui bahwa anaknya hadir atau tidak di
sekolah, serta sulitnya mendapatkan informasi tentang alumni siswa dan memberikan informasi
pengumuman kepada alumni berupa undangan, misalnya undangan acara reuni SMA.
Berdasarkan alasan tersebut, penulis mengembangkan sebuah sistem informasi akademik yang
terkomputerisasi untuk membantu menyelesaikan beberapa masalah akademik yang terjadi.
Metodologi pengembangan menggunakan metodologi SDLC model RAD (Rapid Application
Development) yang memiliki 4 fase yaitu fase kebutuhan dengan melakukan observasi,
wawancara dan studi literatur, fase perancangan dengan membuat pemodelan data dan proses,
perancangan basis data dan perancangan antar muka, fase konstruksi dengan membuat kode-
kode program dan fase pelaksanaan yang memberikan hasil dari pengujian dan pengenalan
sistem yang telah diselesaikan. Dengan adanya sistem informasi akademik yang penulis
kembangkan dapat membantu proses akademik SMA Negeri 1 Talang Kelapa khususnya untuk
mewujukan visi sekolah yang telah ditetapkan.
.
Kata kunciSistem Informasi Akademik, Metodologi RAD, SMA Negeri 1 Talang Kelapa
Abstract
Academic information system is a system that provides services such as academic data. In this
study, authors take SMA Negeri 1 Talang Kelapa as a research site, because the academic
information system at the school has not been managed well,so that it is difficult in
implementing the existing academic activities, such as the difficulty of determining the
properness criteria for tenth grade students in filtering major social science (IPS) or natural
science (IPA), the searching process of student and teacher data still needs a lot of time,
consequently the information is difficult to be access quickly, the archival storage need a lot
of file cabinet, the student parents are still difficult to know whether their children are present
or not, and also the difficulty for seeking information about the student alumni and giving an
announcement for the alumni such as high school reunion invitation. Based on those reasons,
authors develop a computerized academic information system to resolve the academic
problems. The methodology in developing this system is using Rapid Application Development
Methodology. This methodology has four phases namely requirement phases, in this phase,
authors do the observations, interviews and literature study. Second, the design phase, in this
phase authors make the data and process model, database design and interface design. The
third one, construction phase, in the this phase authors make program codes and the last,
implementation phase. in the result of system testing is installed and socialized in the school. By
implementation the academic information system, it can help the academic business process in
SMA Negeri 1 Talang Kelapa, especially for actualizing the school vision.
1. PENDAHULUAN
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
90 ISSN : 2407-4322
akademik yang diharapkan dapat membantu proses sistem pembelajaran pada SMA Negeri 1
Talang Kelapa. Sebagai dasar acuan pengembangan sistem informasi akademik, penulis
merujuk ke penelitian-penelitian sebelumnya seperti [1], dan [2]. Pada sistem informasi yang
akan dibangun ditambahkan fitur baru berupa sms gateway seperti [1] dan [2] yang bisa
membantu memberikan informasi secara langsung kepada wali murid mengenai nilai akademik
dan presensi siswa. Tetapi selain itu pada rancangan sistem informasi akademik ini akan
ditambahkan juga sms gateway untuk alumni.
2. METODE PENELITIAN
2.1 Metodologi
Metodologi yang digunakan penulis dalam pengembangan sistem ini adalah metodologi
RAD (Rapid Application Development) adalah model proses pengembangan perangkat lunak
yang bersifat inkremental terutama untuk waktu pekerjaan yang pendek. Model RAD adalah
adaptasi dari model air terjun versi kecepatan tinggi dengan menggunakan model air terjun
untuk pengembangan setiap komponen perangkat lunak[3]. Berdasarkan pendapat tersebut
melihat sistem yang akan penulis kembangkan mempunyai lingkup yang tidak terlalu besar dan
waktu penyelesaian sistem juga relatif singkat maka metodologi yang tepat untuk
mengembangkan sistem ini adalah dengan menggunakan Metodologi RAD [3].
Tahapan dalam pengembangan sistem menggunakan model RAD antara lain [4]:
1. Fase Perencanaan Syarat-syarat
Fase ini merupakan fase dimana pengembang harus dapat memutuskan fungsi-fungsi apa
yang harus diterapkan dalam pengembangan aplikasi serta pengembang sistem harus dapat
mencari informasi untuk memenuhi kebutuhan aplikasi yang dibangun.
2. Fase Perancangan Pengguna
Fase ini merupakan fase yang membahas desain non teknis dari sistem dengan bimbingan
penganalisis.
3. Fase Konstruksi
Fase konstruksi merupakan fase yang berasal dari fase sebelumnya kemudian ditingkatkan
dengan menggunakan perangkat PAC (Pembuatan Aplikasi Cepat) dalam hal ini
merancang pemrograman yang dimana ketika fungsi yang baru tersedia, dapat ditunjukkan
kepada pengguna untuk mendapatkan interaksi, komentar dan revisi.
4. Fase Pelaksanaan
Fase pelaksanaan merupakan tahapan untuk pengujian sistem yang telah dibuat, pelatihan
pengguna berdasarkan prosedur-prosedur yang telah ada [4]
4. Faktor mesin : tidak adanya komputer pada bagian konseling untuk mengelola jurusan
siswa.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
92 ISSN : 2407-4322
Subsistem Absensi
Data_Pengguna
Pengguna
STAF TATA Data_Pelajaran WAKA
USAHA Data_kelas KURIKULUM
Jadwal_Pelajaran
Data_Nilai_Siswa
Data_Jurusan_Siswa
Data_Pengguna
Data_Siswa Data_Guru
Data_Guru Data_Siswa
Data_Alumni Data_Pelajaran
Sms_Gateway_Untuk_Alumni Data_Nilai
Absensi_Guru Sistem informasi akademik pada Data_Kelas
Absensi_Siswa
SMA Negeri 1 Talang Kelapa
Sms_Gateway_Absensi_Siswa
Data_Pelajaran
Data_Nilai
Data_Kelas
Data_Alumni
Data_Pengguna
Absensi_Guru KEPALA
Absensi_Siswa SEKOLAH
Data_Guru
Data_Siswa
Berdasarkan Gambar 3, staf tata usaha mengelola data pengguna, jadwal pelajaran, data
siswa dan guru, data absensi siswa dan guru, data nilai siswa dan data alumni. Waka kurikulum
dan kepala sekolah dapat mengakses informasi mengenai data guru, siswa, pelajaran, absensi
guru dan siswa, nilai siswa dan alumni dengan terlebih dahulu login ke sistem yang dibangun.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
94 ISSN : 2407-4322
2.1.1 4.1.1
3.1.1 5.2
1.2 Input Data Input Absensi
Input Data Siswa Cetak Data Siswa
Ubah kata sandi Pelajaran Guru
4.4
2.3.1 3.3.1 Kelola Absensi
Input Data Kelas Input Data Guru Siswa
4.4.1
2.3.2 3.3.2 Input Absensi
Ubah Data Kelas Ubah Data Guru Siswa
4.4.2
2.3.3 3.3.3 Ubah Absensi
Hapus Data Hapus Data Guru Siswa
Kelas
4.4.3
2.4 3.4 Hapus Absensi
Lihat Data Kelas Lihat Data Guru Siswa
4.5
Lihat Absensi
2.5 3.5 Siswa
Kelola Jadwal Kelola Data
Pelajaran Alumni
4.6
Cetak Absensi
2.5.1 Siswa
3.5.1
Input Jadwal
Input Data Alumni 4.7
Pelajaran
Kelola Sms
Gateway Absensi
2.5.2 3.5.2
Siswa
Ubah Jadwal Ubah Data
Pelajaran Alumni
2.5.3 3.5.3
Hapus Jadwal Hapus Data
Pelajaran Alumni
2.6
3.6
Lihat Jadwal
Lihat Data Alumni
Pelajaran
3.7
Kelola Sms
2.7 Gateway Untuk
Kelola Data Nilai Alumni
Siswa
2.7.1
Input Data Nilai
Siswa
2.7.2
Ubah Data Nilai
Siswa
2.7.3
Hapus Data Nilai
Siswa
2.8
Lihat Data Nilai
Siswa
2.9
Kelola Data
Jurusan Siswa
2.9.1
Input Data
Jurusan Siswa
2.9.2
Ubah Data
Jurusan Siswa
2.9.3
Hapus Data
Jurusan Siswa
2.10
Lihat Data
Jurusan Siswa
data_pelajaran
DATA_SISWA nilai
-kode_pelajaran(PK)
-nis (PK) -nis (FK)
-nama
-nama -kode_pelajaran
-Jurusan
-TPT_LAHIR -semester
-KKM
-TANGGAL -Tahun_ajaran
-kode_kurikulum
-Jns_kel -Nilai_ulangan1
-nip (FK)
penjurusan -gol_drh -Nilai_ulangan2
-alamat -Nilai_ulangan3
-thnpelajaran -agama -Rata_UL
-nis (FK) -asal_sekolah -Nilai_tugas1
-Keputusansklh -nama_ayah -Nilai_tugas2
-nip (FK) -nama_ibu -Nilai_tugas3
-pkrj_ayah -Rata_TGS
-pkrj_ibu -UTS
-alamat_ortu -UU
-nohp_ortu -Nilai_Rata
-kelas -Sikap
-JURUSAN -nip (FK)
JADWAL
-Kode_Kelas (FK)
-kode_pelajaran (FK)
-jum
-KKM
DATA_ALUMNI data_guru -kode_kurikulum
-nip (FK)
-nis (FK) -nip (PK)
-Tahun_lulus -nama
-Kuliah -TTL
-Bekerja -tanggal
-No_HP -jk
-nputk
-pendidikan_akhir
-jurusan
-tahunjur
-jabatan
-gol
-status_kepegawaian
Pengguna
-MK
-alamat -NIP (FK)
-agama -pass
-tlp -jabatan
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
96 ISSN : 2407-4322
Gambar 6. menunjukkan model data secara fisik dengan menggunakan Microsoft SQL
Server 2008 sebagai database management system.
PERSENTASE_GURU
NIP DATA_KRS data_kelas
kode_kelas
Tanggal kode_kelas
ruangan
Masukkerja nis
Kelas
Hadir JURUSAN
Jurusan
Alpa TAHUN
kode_kurikulum
Ijin
NIP
Tahun_Ajaran
nama
semester
Tahun_ajaran
nilai
nis
kode_kelas
kode_pelajaran
semester data_pelajaran
Tahun_ajaran kode_pelajaran
Nilai_ulangan1 nama
Nilai_ulangan2 Jurusan
PERSENTASE_SISWA DATA_SISWA Nilai_ulangan3 jum
kode_kelas nis Rata_UL KKM
NIs nama Nilai_tugas1 kode_kurikulum
Tanggal TPT_LAHIR Nilai_tugas2 nip
Pertemuan TANGGAL Nilai_tugas3
Hadir Jns_kel Rata_TGS
Alpa gol_drh UTS
Ijin alamat UU
Tahun_Ajaran agama Nilai_Rata
semester asal_sekolah nip
nama_ayah
nama_ibu
pkrj_ayah
pkrj_ibu
alamat_ortu
data_guru
nohp_ortu
nip
kelas JADWAL
penjurusan nama
JURUSAN kode_kelas
thnpelajaran TTL
Status kode_pelajaran
nis tanggal
HARI
Keputusansklh jk
JAM
nip nputk
ruangan
pendidikan_akhir
NIP
jurusan
tahunjur
jabatan
gol
DATA_ALUMNI status_kepegawaian
pengguna
nis NIP
MK
Tahun_lulus pass
alamat
Kuliah jabatan
agama
Bekerja
tlp
No_HP
penjurusan, pada menu absensi terdapat sub menu absensi guru dan absensi siswa dan pada
menu laporan terdapat sub menu cetak data guru, cetak data siswa, cetak data pelajaran, cetak
data nilai, cetak data kelas dan cetak data alumni. Gambar 7 menunjukkan tampilan menu
utama.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
98 ISSN : 2407-4322
4. KESIMPULAN
Berikut ini kesimpulan yang dapat penulis sampaikan berdasarkan hasil pembahasan
sebelumnya, yaitu:
1. Setelah diimplementasikan di lapangan, sistem informasi akademik dapat mempermudah
dan mempercepat proses pencarian data akademik maupun data yang berhubungan dengan
akademik dan juga mempermudah dan mempercepat dalam pembuatan laporan seperti
laporan siswa, laporan guru bahkan dapat menyajikan laporan yang selama ini belum
tersaji di SMA Negeri 1 Talang Kelapa.
2. Setelah diimplementasikan di lapangan, sistem informasi akademik dapat mengurangi
kesalahan dalam melakukan kegiatan perhitungan nilai, penyusunan jadwal ataupun
kegiatan lainnya serta dapat mempermudah dalam pendokumentasian data-data akademik
dan mengurangi penyimpanan data berbentuk kertas ke dalam lemari arsip.
3. Setelah diimplementasikan di lapangan, sistem informasi akademik yang dibangun terbukti
dapat memudahkan wali murid untuk mengetahui tingkat kehadiran anaknya di sekolah.
4. Setelah diimplementasikan di lapangan, sistem informasi akademik yang dibangun terbukti
dapat mempermudah penyampaian informasi kepada alumni siswa baik berupa informasi
undangan maupun informasi lainnya yang berkenaan dengan masalah alumni.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
5. SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan yang penulis buat, penulis ingin memberikan beberapa
saran yang dapat membantu pengembangan sistem informasi tersebut, guna untuk memperoleh
hasil yang lebih baik dan dapat bermanfaat bagi kita semua. Adapun saran yang diajukan yaitu:
1. Memperluas proses bisnis yang ditangani oleh sistem informasi akademik berbasis desktop
agar dapat menghasilkan laporan yang lebih beragam, seperti diintegrasikan dengan proses
keuangan atau proses akuntansi sekolah.
2. Menambahkan fitur-fitur keuangan atau akuntansi terkait pemasukan dan pengeluaran kas
sekolah.
Jika hasil penelitian ini akan digunakan oleh SMAN 1 Talang Kelapa Palembang, maka
disarankan :
1. Pihak sekolah melakukan back up data secara berkala setiap hari, minggu atau setiap
bulannya untuk menghindari apabila sesuatu yang tidak diinginkan terjadi seperti
kerusakan pada hardware atau software. Dengan adanya back up data maka pihak sekolah
masih memiliki salinan semua data yang disimpan.
2. Perlu diadakan pelatihan bagi pengguna dalam menggunakan aplikasi agar berjalan
dengan baik dan digunakan sesuai dengan kebutuhan.
3. Agar sistem ini dapat berjalan dengan lebih efektif maka disarankan agar aplikasi yang
sudah dibuat dapat dikembangkan dikemudian hari agar sesuai dengan kebutuhan.
4. Perlu adanya fasilitas hardware yang menunjang untuk mengoperasikan aplikasi seperti
modem sebagai sarana penunjang sms gateway.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Hapsari, F.R., dan Dayanto, T.D., 2012, Perancangan Sistem Informasi Akademik
Berbasis Push SMS pada Sekolah Tinggi Teknologi Dharma Iswara Madiun, Seminar
Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan, Semarang.
[2] Widhiarso, Y., dan Riasti, B.K., 2013, Rancang Bangun Sistem Informasi Nilai Akademik
dan Presensi Siswa Berbasis SMS Gateway pada SDN Tulakan III, Indonesian Journal on
Networking and Security (IJNS), Vol. 2 No. 4,1-6.
[3] Rosa A.S, M. Shalahuddin, 2011, Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak
(Terstuktur dan Berorientasi Objek), Modula, Bandung.
[4] Kendall, Kenneth E, 2006, Analisis dan Perancangan Sistem, Edisi 5, Indeks, Semarang.
[5] Whitten, Jeffrey L, 2004, Metode Desain dan Analisis Sistem, Edisi 6, Andi Offset,
Yogyakarta.
[6] Al Fatta, Hanif, 2007, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Andi Publisher,
Yogyakarta.
Abstrak
Sistem pakar ini menggunakan mesin inferensi dengan metode Forward Chaining.
Penalaran dilakukan berdasarkan dari gejala-gejala yang tampak secara fisik terhadap
tanaman Terong Belanda. Berdasarkan gejala-gejala tersebut dibuatlah rule-rule yang
kemudian menjadi knowledge base yang akan diterapkan ke dalam mesin inferensi untuk
mengetahui penyakit apa yang dialami oleh tanaman Terong Belanda tersebut. Hasil program
ini menunjukkan bahwa sistem pakar dapat digunakan sebagai suatu media yang dapat
memberikan informasi tentang tanaman Terong Belanda. Sistem pakar ini dapat digunakan
untuk mempercepat pencarian dan pengaksesan terhadap pengetahuan oleh orang-orang yang
membutuhkan informasi.
Kata kunciSistem Pakar, Forward Chaining, Knowledge Base, Mesin Inferensi, Terong
Belanda.
Abstract
This expert system inference engine using forward chaining method. Reasoning is based
on the symptoms that appear physically on the tree tomato. Based on these symptoms made
rules which then becomes a knowledge base that will be applied to the inference engine to find
out what the disease experienced by the Tree Tomato. The results of this program indicate that
the expert system can be used as a medium that can provide information about the tree tomato.
This expert system can be used to accelerate the search and access to knowledge by the people
who need the information.
1. PENDAHULUAN
Komputer telah berkembang sebagai alat pengolah data, penghasil informasi. Bahkan
komputer juga turut berperan dalam pengambilan keputusan. Tidak puas dengan hasil tersebut,
para ahli komputer masih terus mengembangkan kecanggihan komputer agar dapat memiliki
kemampuan seperti manusia. Sistem pakar adalah seperangkat program yang memanipulasi
pengetahuan dikodekan untuk memecahkan masalah dalam khusus domain yang biasanya
membutuhkan keahlian manusia [1].
Pengetahuan masyarakat atau petani akan hama atau virus yang dapat menyerang
penyakit tanaman terong belanda masih kurang, sebab informasi yang menyangkut hama dan
virus dara tanaman terong belanda masih sedikit. Untuk itulah peneliti merasa perlu untuk
membuat suatu sistem pakar yang dapat mendiagnosa penyakit akibat hama ataupun virus dari
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
tanaman Terong Belanda. Sistem pakar adalah program komputer yang berasal dari cabang
penelitian ilmu komputer yang disebut kecerdasan buatan atau yang umum dikenal sebagai AI
[2]. Sistem ahli yang disediakan untuk program yang memiliki pengetahuan dasar berisi
pengetahuan yang digunakan oleh pengetahuan manusia. Sistem pakar disusun oleh dua bagian
utama, yaitu lingkungan pengembangan dan lingkungan konsultasi. Lingkungan pengembangan
sistem pakar digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar ke dalam lingkungan sistem
pakar, sedangkan lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna yang bukan pakar, guna
memperoleh pengetahuan pakar [3].
2. TINJAUAN PUSTAKA
Pohon ini termasuk tahan serangan hama. Hama utama yang sering menyerang adalah
kutu-kutu daun (Aphids), ulat pemakan daun (Spodoptera Litura), tungau dan nematoda bongkol
akar (Meloidigyne spp) juga berbahaya dan bersama-sama dengan virus akan menyebabkan
terjadinya tanaman kerdil dan tidak produktif. Suhu dan kelembapan yang tinggi akan
memperburuk keadaan. Cara pengendaliannya dengan Folidol atau sejenisnya, sehingga tidak
membahayakan bagi yang mengkonsumsinya [6].
Penyakit utama yang menyerang tanaman Terong Belanda menurut balai penelitian
tanaman buah, yaitu [6]:
1. Infeksi virus, antara lain virus-virus mosaik Terong Belanda, mosaik mentimun, mosaik Arab
dan satu atau beberapa virus yang belum teridentifikasi. Virus-virus tersebut cepat menyebar
menyebabkan turunnya hasil kebun Terong Belanda. Tanaman yang sehat hendaknya
ditanam sejauh-jauhnya dari pohon yang lebih tua. Pencegahan virus bisa dilakukan dengan
cara memperhatikan kebersihan kebun buah secara ketat dan pemberantasan vektornya
merupakan jalan utama untuk mencegah adanya virus.
2. Penyakit jamur yang paling mengganggu yaitu embun tepung. Jika serangannya gawat,
akan menyebabkan daun tua rontok lebih awal. Penyakit ini dapat diatasi dengan cara
perlakuan secara teratur sulfur atau fungisida yang lebih khusus lagi. Alternatif lain ialah
mempertahankan kecepatan tumbuh yang cukup tinggi untuk menggantikan kembali daun-
daunnya yang hilang.
3. Serangan bakteri yang disebabkan oleh Pfeudomonas syringae.
3. METODE PENELITIAN
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
5. Mengumpulkan Data
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data yang mendukung penelitian. Pengumpulan
data dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu :
a. Metode Lapangan
Metode ini dilakukan dengan peninjauan langsung ke lapangan dimana penelitian akan
dilakukan.
b. Metode Pustaka
Metode ini dilakukan dengan mempelajari buku-buku atapun karya ilmiah lain yang
berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.
6. Analisa Metode Forward Chaining
Setelah data dikumpulkan, dilakukan analisa data yang kemudian akan dimasukkan ke dalam
mesin inferensi dengan menggunakan metode Forward Chaining. Tahap ini terdiri dari
beberapa proses yaitu mendefinisikan masalah dan menentukan gejala-gejala yang timbul,
menganalisis ketepatan identifikasi penyakit, memberikan solusi untuk mengatasi penyakit.
7. Perancangan Interface
Pada tahap ini peneliti merancang suatu antarmuka yang dapat digunakan oleh end user
untuk melakukan penelusuran terhadap penyakit-penyakit tanaman terong belanda. Suatu
antarmuka aplikasi haruslah user friendly agar mudah digunakan.
8. Pengolahan data
Pada tahap ini dilakukan pengolahan data yang terdiri dari jenis-jenis penyakit pada tanaman
terong belanda, gejala-gejala yang ditimbulkan, solusi-solusi untuk menangani penyakit pada
tanaman terong belanda.
9. Implementasi
Pada tahap ini dilakukan implementasi program. Untuk menghasilkan sistem yang baik harus
terdapat struktur program, terdapat pengembangan sistem agar pengetahuan yang baru dapat
di-update tanpa mengubah program. Aplikasi yang dibangun akan diimplementasikan
dengan Microsoft Visual Studio 2010 dan Microsoft SQL Server 2005. Dalam membangun
aplikasi ini membutuhkan hardware, yaitu komputer dengan processor pentium core 2 duo,
harddisk 250 GB, Ram 1 GB.
10. Pengujian
Pada tahap ini, dilakukan penilaian apakah perangkat lunak yang dikembangkan telah sesuai
dengan tujuan yang diharapkan. Pengujian berguna untuk mengetahui jenis error yang ada
pada perangkat lunak. Pengujian dapat dilakukan dengan dua cara yaitu white box dan black
box testing.
11. Kesimpulan
Setelah dilakukan pengujian terhadap sistem maka dapat ditarik kesimpulan, apakah
aplikasi yang dibangun sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
4.1. Pembahasan
a. Analisis Kebutuhan
Sistem pakar mendeteksi penyakit tanaman Terong Belanda ini melakukan penelusuran
maju terhadap gejala yang tampak untuk memperoleh hasil diagnosa. Oleh karena itu diperlukan
data-data gejala yang jelas untuk dapat memberikan hasil diagnosa yang tepat.
Tanaman Terong Belanda memiliki sekitar 7 penyakit atau hama seperti kutu daun, ulat
daun, tungau, layu bakteri, busuk buah, jamur embun dan virus. Semua penyakit atau hama
tersebut dianalisa berdasarkan gejala yang tampak pada tanaman. Apabila tidak terdapat gejala
yang tampak pada tanaman maka dapat disimpulkan bahwa tanaman Terong Belanda tersebut
sehat. Untuk meneliti penyakit pada tanaman Terong Belanda tidak diperlukan uji lab, karena
penyakit-penyakit pada tanaman Terong Belanda memiliki gejala yang tampak langsung. Berikut
data-data gejala dari macam penyakit tanaman Terong Belanda berdasarkan penelitian yang
dilakukan seperti pada Tabel 1 [7].
b. Knowledge Base
Untuk mendukung penalaran diagnosis gejala-gejala dari penyakit tanaman Terong
Belanda, maka pengetahuan yang diperoleh dari pakar dapat di presentasikan dalam bentuk
pohon keputusan sebagaimana terlihat pada Gambar 1.
Gambar 1 terlihat bahwa setiap penyakit pada tanaman terong belanda tidak memiliki
gejala yang saling terkait antara satu dengan yang lainya. Berdasarkan pemaparan rule di atas
dapat disimpulkan bahwa tanaman terong belanda memiliki 7 penyakit dan 11 gejala untuk
penyakit tersebut.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
Tabel 2 Rule
No Aturan (Rule)
1 IF Membuat daun menjadi bergulung is True
AND Membuat daun keriting is True
AND Tidak suka tekanan is True
THEN Kutu Daun
2 IF Daun berlubang-lubang is True
THEN Ulat Daun
3 IF Daun memiliki bintik-bintik merah kecoklatan atau hitam is True
THEN Tungau
4 IF Tanaman menjadi layu secara mendadak is True
THEN Layu Bakteri
5 IF Terdapat bercak-bercak kecoklatan pada daun is True
THEN Busuk Buah
6 IF Terdapat butiran-butiran putih seperti tepung pada daun is True
THEN Jamur Embun
7 IF Pohon menjadi kerdil (pertumbuhannya lambat) is True
AND Buah berukuran kecil is True
AND Daun berguguran is True
THEN Virus
Semua gejala-gejala dari penyakit tanaman terong belanda ini dapat terlihat secara fisik
oleh karena itu lebih mudah untuk diidentifikasi. Karena basis pengetahuan yang digunakan
adalah basis pengetahuan eksternal, maka semua basis pengetahuan tersebut disimpan pada
database. Pembuatan program ini dimulai dari menentukan data-data yang diperlukan dalam
pembuatan program, seperti data-data gejala dari ragam penyakit tanaman Terong Belanda dan
data solusi.
Setelah semua data yang dibutuhkan jelas barulah dirancang database dengan
menggunakan Ms. Access. Pemilihan Software ini didasari atas beberapa hal diantaranya,
mempunyai fitur-fitur yang telah familiar, mudah dikoneksikan dengan bahasa pemrograman
Visual Basic dan software mudah didapat.
Gambar 2. Desain aktivitas penulusuran penyakit pada tanaman Terong Belanda berdasarkan
gejala yang timbul
Keterangan :
1. Manajemen hak akses
2. Memasukkan data dasar dan basis pengetahuan
3. Melakukan penelusuran berdasarkan gejala
4. Menerima hasil diagnosis dan solusi
e. Database
Database yang dirancang haruslah memiliki kapasitas untuk menyimpan data yang akan
dimasukkan ke dalamnya. Database juga harus dapat menyajikan data yang dibutuhkan untuk
mengidentifikasi penyakit yang di cari berdasarkan gejala-gejala yang dimasukkan.
Perancangan database pada sistem pakar medeteksi penyakit tanaman terong belanda ini
bertujuan untuk memberikan gambaran data yang akan dibutuhkan. Database terdiri dari 3 tabel,
yaitu: tabel admin, tabel knowledge dan tabel solusi.
1. Tabel Admin
Tabel admin (Tabel 3) digunakan untuk menginput id admin, user name, password dan nama.
Tabel 3 Admin
No Field Name Data type Description
1 ID Text Id Admin
2 username Text Nama User
3 password Text Password
4 Nama Text Nama lengkap admin
2. Tabel Knowledge
Tabel knowledge (Tabel 4) akan menyimpan pertanyaan atas gejala-gejala yang ditimbulkan
beserta akibat yang ditimbulkan. Tabel ini terdiri dari 4 field yaitu ID, pertanyaan, fakta ya,
fakta tidak.
Tabel 4 Knowledge
No Field Name Data type Description
1 ID Text ID pertanyaan
2 Pertanyaan Text Pertanyaan berdasarkan gejala
3 Faktaya Text Fakta jika ya
4 Faktatidak Text Fakta jika tidak
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
3. Tabel Solusi
Tabel solusi (Tabel 5) berisi tentang hasil diagnosis dan solusi yang dapat diberikan
berdasarkan gejala yang dimasukkan, tabel solusi terdiri dari 4 field yaitu ID, kode, hasil
diagnosis dan solusi.
Tabel 5 Solusi
No Field Name Data type Description
1 ID Text ID
2 Kode Text Kode berdasarkan mesin inferensi
3 Hasildiagnosis Text Hasil diagnosis
4 Solusi Text Solusi
f. User Interface
Organisasi program sistem pakar untuk mendeteksi penyakit pada tanaman Terong
Belanda ada 4 menu utama, yang pertama menu utama file, ada 1 submenu yaitu exit. Pada menu
utama yang ke dua basis aturan berisi 2 submenu yaitu Login dan basis aturan, menu utama yang
ke tiga penelusuran yang berisi submenu pertanyaan dan hasil diagnosis serta solusi dan menu
utama yang ke empat adalah bantuan yang beisi 2 submenu yaitu cara menjalankan program dan
penjelasan terong belanda.
Untuk memudahkan pengoperasian sistem ini maka, dirancang organisasi program
seperti pada Gambar 3.
4.2 Hasil
a. Pengujian.
Pengujian sistem dilakukan dengan cara menjawab pertanyaan Ya atau Tidak yang
diajukan sistem melalu interface Form penelusuran.
Setelah semua pertanyaan dijawab maka sistem akan menampilkan hasil diagnosis dan
solusi yang dapat digunakan.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
Dari Tabel 2 setelah dimasukkan jawaban pada program sistem pakar didapatkan jenis
penyakit kutu daun. Hal ini disebabkan karena dari item-item pertanyaan lebih mengarah
kepada rule yang ada sesuai dengan penyakit kutu daun.
5. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan metode forward chaining maka proses analisa penyakit-penyakit pada
tanaman Terong Belanda dapat dilakukan, sehingga akan menghasilkan rule base yang
dapat digunakan untuk menelusuri penyakit atau hama yang dapat menyerang tanaman
Terong Belanda berdasarkan gejala yang tampak.
2. Sistem pakar yang dibangun dimulai dari tahap membuat knowledge base, kemudian lanjut
ke perancangan database, kemudian perancangan inference engine, setelah itu lanjut ke
perancangan user interface dan yang terakhir membuat explanation facilities.
6. SARAN
Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran STMIK Potensi Utama
Medan yang telah memberi dukungan financial terhadap penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Yuliadi Erdani, 2011. Developing Recursive Forward Chaining Method in Ternary Grid
Expert Systems. IJCSNS International Journal of Computer Science and Network Security,
VOL.11.
[2] Romeo Mark A. Mateo and Jaewan Lee, 2008. Healthcare Expert System based on Group
Cooperation Model. International Journal of Software Engineering and Its Application Vol.
2, No. 1.
[3] Muhammad Arhami, 2005. Konsep Dasar Sistem Pakar. Yogyakarta : Andi.
[4] Gusti Ayu, K.T, Rosa Delima dan Umi Proboyekti (2009). Penerapan forward
chaining pada program diagnosa anak penderita autisme. Jurnal Informatika,
Volume 5 Nomor 2, hal 46 - 60.
[5] Andi, 2009. Pengembangan Sistem Pakar Menggunakan Visual Basic. Yogyakarta : Andi.
[6] Enda Wahyuni, 2007. Analisis Kelayakan Investasi Pengusahaan Terong Belanda. Skripsi.
Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Abstrak
Suara manusia bergantung pada posisi atau bentuk rongga yang dimiliki, sehingga
karakter suara yang dimiliki setiap orang unik dan menjadi identitasnya. Pengenal penutur
(speaker recognition) adalah proses mengenali siapa yang bicara berdasarkan informasi yang
terdapat di dalam gelombang wicara. Pengenal penutur dapat digunakan sebagai sistem
absensi, keamanan dan sebagainya. Sistem pengenal penutur pada penelitian ini dibentuk
melalui dua proses utama yaitu pelatihan (training) dan pengenalan (recognition), dimana Mel
Frequency Cepstrum Coefficients (MFCC) digunakan untuk ekstraksi fitur, kemudian model
suara dibentuk berdasarkan Hidden Markov Model (HMM). Hasil penelitian menujukkan
bahwa pengujian secara real time menggunakan mikrofon tingkat akurasinya 30%. Sedangkan
pengujian dari file rekaman 100%. Tingkat akurasi sangat bergantung pada kemampuan
clustering dan klasifikasi.
Kata kunciPengenal Penutur, Mel Frequency Cepstrum Coefficients (MFCC), Hidden Markov
Model (HMM).
Abstract
Human voice depends on the position or shape of the cavity owned, so the character of
the sound that each person is unique and became his identity. Identification of speakers
(speaker recognition) is the process of identifying who is talking on the information contained
in the speech wave. Identification of speakers can be used as attendance systems, security, and
so on. Speaker recognition system in this study formed through two main processes of training
(training) and recognition (recognition), where Mel Frequency Cepstrum Coefficients (MFCC)
are used for feature extraction, then the model is formed based Hidden Markov sound model
(HMM). The results showed that the test in real time using a microphone accuracy rate of 30%.
While testing of the recording file 100%. The level of accuracy depends heavily on the ability of
clustering and classification.
1. PENDAHULUAN
Suara manusia dihasilkan oleh pita suara yang menghasilkan bunyi yang berbeda-beda.
Setiap individu manusia memiliki suara yang beraneka ragam tergantung dari posisi atau bentuk
rongga seseorang. Hal ini menyebabkan karakter suara yang dimiliki seseorang unik.
Speaker recognition adalah proses secara otomatis mengenali siapa yang berbicara
berdasarkan informasi individu yang terdapat di dalam gelombang suara. Teknik ini
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
2. METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini pengenalan penutur di lakukan melaui skema yang ditunjukkan pada
Gambar 1. Pembagian data dibagi kedalam dua bagian yaitu bagian data latih dan data uji. Data
yang digunakan berupa sinyal yang telah diakuisisi dengan isi data berupa penyebutan kata
"Satu". Data latih masing-masing penutur direkam sebanyak 10 kali, sedangkan untuk data uji
dibagi dua bagian yaitu berdasarkan rekaman sebanyak 10 kali dan real time. Selanjutnya
dilakukan proses pengelompokan ciri yang didapat dari sinyal suara untuk memprediksi model
yang dimiliki oleh masing-masing penutur.
Data Suara
2.2 K-Means
Algoritma K-Means adalah algoritma pengelompokan (clustering) berbasis jarak yang
membagi N objek pengamatan ke dalam K kelompok (cluster).
Langkah-langkah algoritma K-Means secara umum yaitu [6]:
1. Tentukan jumlah kelompok
2. Alokasikan data ke dalam kelompok secara acak
3. Hitung pusat kelompok (centroid/rata-rata) dari data yang ada di masing-masing kelompok
4. Alokasikan masing-masing data ke centroid/rata-rata terdekat
5. Kembali ke langkah 3, apabila masih ada data yang berpindah kelompok atau apabila
perubahan nilai sentroid di atas nilai ambang yang ditentukan atau apabila perubahan nilai
pada fungsi objektif yang digunakan masih di atas nilai ambang yang ditentukan.
Pada penelitian ini penulis menggunakaan pengukuran pada jarak ruang (distance
space) Euclidean karena ingin memberikan jarak terpendek antara dua titik linier.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
Pembentukan HMM, pertama tentukan hidden state-nya S = {S1, S2, ... , SN}, dimana N
adalah jumlah hidden state. Pada penelitian ini jumlah hidden state-nya adalah 6. Karena
menurut error minimum berada pada state yang berjumlah 6 [7]. Kemudian alokasikan
probabilitas transisi antar state (matriks transisi),
yaitu peluang berada di state j pada waktu t + 1 jika pada waktu t berada di state i. Input
untuk membangun HMM yaitu sinyal suara yang telah ditransformasi menjadi barisan vektor
ciri,O = {O1, O2, ...,OM}, dimana M adalah panjang observasi, ke peluang kemunculannya pada
suatu barisan hidden state tertentu. Pada penelitian ini panjang observasi diambil dari jumlah
n
klaster yaitu 16 yang didapat dari kaidah Thumb ,k , dimana n adalah hasil dari ekstraksi
2
suara penutur.
Probabilitas kumunculan peubah yang terobservasi pada suatu state (matriks emisi)
dinotasikan dengan
B = {bj(k)}, 1 j N, 1 k M, (5)
Matriks distribusi probabilitas pada tahap awal berada di state i dinotasikan dengan
= (A, B, ). (9)
1. Inisialisasi
2. Induksi
t+1 (j) = [
=1 (i) ij ] (o+1 ), (11)
T(i) = 1 ,1 iN (13)
2. Induksi
t (i) = [
=1 , . (o+1 ). t+1 ( j) , (14)
dengan t = T-1, T-2, ... 1 dan 1 i , j N
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
[] , [+1 ]+1[]
(, ) = ( = , +1 = |, ) = (15)
(|)
Variabel state:
() = ( = |, ) = =1 (, ) (16)
Dengan menggunakan persamaan (15) dan (16) maka persamaan untuk meng-update
parameter-parameter (A, B, ) pada HMM dapat dirumuskan seperti pada persamaan
(17,18,19).
1
=1 (,)
= 1
(17)
=1 ()
dengan 1 i N, 1 j M
()
=1 =
() =
(18)
=1 ()
dengan 1 i N, 1 j M
= 1 (), 1 i N (19)
Aplikasi pengenal penutur dibagi kedalam empat bagian yaitu tampilan utama, latih, uji
dari data real time dan uji dari data rekaman ditunjukan oleh Gambar 8.
Gambar 8. Aplikasi Pengenal Penutur. (a) Tampilan Utama (b) Tampilan Latih
(c) Tampilan Uji real time (d) Uji rekaman
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
3.3 Pemodelan
Proses pemodelan yang digunakan oleh penulis untuk penelitian ini adalah Hidden
Markov Model yang akan menghasilkan state transisi dan state emisi. Nilai-nilai state transisi
dapat dilihat pada Tabel 5 dan state emisi dapat dilihat pada Tabel 6.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
Tabel 4 dan 5 merupakan salah satu model HMM yang dibentuk melalui hasil training.
Dimana probabilitas transisi dimodelkan berdasarkan Tabel 4 dan emisi pada Tabel 5.
3.4 Evaluasi
Hasil pengujian yang dilakukan secara langsung (real time) melalui mikrofon rata-rata
tingkat akurasinya 30%. Pengujian yang kedua dilakukan dengan cara mengambil file rekaman.
Hasil pengujian yang dilakukan melalui file rekaman rata-rata tingkat akurasinya 100%. Hasil
pengujian suara yang diambil adalah nilai log likelihood yang tertinggi dari empat nilai log yang
ada. Hasil pengujian secara real time dapat dilihat pada Tabel 6 dan hasil pengujian from file
rekaman dapat dilihat pada Tabel 7.
4. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Metode Hidden Markov Model (HMM) dapat digunakan untuk pengenal penutur.
2. Tingkat akurasi pengujian secara real time sebesar 30% dan pengujian dari file rekaman
sebesar 100%.
3. Hasil yang diperoleh untuk pengujian dari file rekaman lebih tinggi dibanding pengujian
secara real time karena algoritma K-NN kurang baik dalam mengklasifikasi ciri yang
dihasilkan dari MFCC.
5. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
[2] Wang, Jun, dkk. Sequential Model Adaptation for Speaker Verification. 2008.
INTERSPEECH.
[4] Holmes, J. And Holmes, W. Speech Synthesis and Recognition. 2001. Taylor and Francis,
London.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
ISSN: 1978-1520
[5] Nilsson, M and Ejnarson , Speech Recognition using Hidden Markov Model, Thesis
Blekinge Institute of Technology, Sewen, 2002.
[6] Prasetyo, Eko. Data Mining Konsep dan Aplikasi Menggunakan MATLAB. 2012. Andi
Offset. ISBN: 978-979-29-3282-9.
[7] Rabiner, L.R. A Tutorial in Hidden Markov Models and Selected Applications in Speech
Recognition.Proceedings of IEEE 1989, Vol. 77, No. 2.
[8] Li, Xiaolin, dkk. Training Hidden Markov Model With Multiple Observation A
Combinatorial Method. Proceedings of IEEE 2000, Vol. 22, No. 4.
[9] Irawan, F.A. Buku Pintar Pemrograman MATLAB. MediaKom.2012. ISBN: 978-979-877-
273-3.
[10] Simarmata, Janner. Rekayasa Perangkat Lunak. Andi Offset. 2010. ISBN: 978-979-29-
1347-7.
1. Topik penelitian yang akan dipublikasikan oleh jurnal JATISI adalah yang berhubungan dengan
teknologi informasi, komunikasi dan komputer yang berbentuk kumpulan/akumulasi pengetahuan
baru, pengamatan empirik atau hasil penelitian, dan pengembangan gagasan atau usulan baru.
2. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia baku atau Bahasa Inggris, belum pernah dipublikasikan
serta bebas dari unsur plagiat. Naskah dilengkapi surat pernyataan tertulis dikirim melalui email
ke jatisi@mdp.ac.id
3. Naskah diketik dengan komputer menggunakan perangkat lunak Microsoft Word. Ukuran kertas
21 cm x 29,7 cm (A4). Batas atas, bawah, kanan, dan kiri 3 cm. Jarak antar baris 1 spasi.
Menggunakan jenis huruf Times New Roman dengan ukuran font untuk judul artikel adalah 18
point, dan font pada isi makalah 11 point. Naskah ditulis dengan layout 1 kolom.
4. Jumlah halaman antara 10 sampai 14 halaman, dan jumlah gambar tidak boleh melebihi 30% dari
seluruh tulisan.
5. Judul makalah maksimal 12 kata dalam bahasa Indonesia atau 10 kata dalam Bahasa Inggris.
Judul harus mencerminkan masalah yang dibahas, dengan menggunakan kata-kata yang ringkas,
lugas, tepat, jelas dan mengandung unsur-unsur yang dibahas.
6. Nama penulis ditulis di bawah judul sebelum abstrak tanpa disertai gelar akademik atau gelar lain
apapun, asal lembaga tempat penulis bernaung, dan alamat email untuk korespondensi, dengan
ukuran 11 point bold.
b. Pendahuluan
Pendahuluan ditulis dengan Times New Roman 11 point. Pendahuluan menguraikan latar
belakang permasalahan, tujuan penelitian, batasan penelitian, metode yang digunakan dalam
penelitian, hasil penelitian yang diperoleh sebelumnya, dan kontribusi yang diberikan dari
makalah ini.
Selain itu pendahuluan juga berisi tinjauan pustaka yang memuat uraian sistematis tentang
informasi hasil-hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang relevan
dengan penelitian yang akan dilakukan. Bagian ini memuat kelebihan dan kelemahan yang
mungkin ada pada penelitian terdahulu yang dapat dijadikan argumen bahwa penelitian yang
akan dikerjakan ini bersifat menyempurnakan atau mengembangkan penelitian terdahulu.
Bagian ini juga memuat landasan teori berupa rangkuman teori-teori yang diambil dari
pustaka yang mendukung penelitian, serta memuat penjelasan tentang konsep dan prinsip
dasar yang diperlukan untuk pemecahan permasalahan. Landasan teori dapat berbentuk uraian
kualitatif, model matematis, atau tools yang langsung berkaitan dengan permasalahan yang
diteliti. Sumber pustaka yang dirujuk pada bagian ini harus dicantumkan dalam kalimat/
pernyataan yang diacu dan dalam Daftar Pustaka, misalnya [1].
Judul tabel ditulis dalam Times New Roman 11 point, ditempatkan di atas tabel, tanpa
diakhiri tanda titik. Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali kalau tidak mungkin diketik dalam
satu halaman. Pada halaman lanjutan tabel dicantumkan nomor tabel dan ditulis kata Lanjutan
tanpa judul. Bagan, grafik, peta, foto, semuanya disebut gambar. Judul gambar dalam Times
New Roman 11 point, tepat di bawah gambar, tanpa diakhiri oleh tanda titik. Keterangan
gambar dituliskan pada tempat yang kosong pada halaman yang sama. Skala dan satuan pada
grafik harus dibuat sejelas mungkin. Setiap tabel dan gambar harus dirujuk dalam makalah.
c. Metode Penelitian
Bagian ini memuat penjelasan secara lengkap dan terinci tentang langkah-langkah yang
dilakukan dalam melakukan penelitian ini. Selain itu, langkah penelitian juga perlu
ditunjukkan dalam bentuk diagram alir langkah penelitian atau framework secara lengkap dan
terinci termasuk di dalamnya tercermin algoritma, rule, pemodelan-pemodelan, desain dan
lain-lain yang terkait dengan aspek perancangan sistem.
e. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan pernyataan singkat, jelas, dan tepat tentang apa yang diperoleh,
memuat keunggulan dan kelemahan, dapat dibuktikan, serta terkait langsung dengan tujuan
penelitian. Uraian pada bagian ini harus merupakan pernyataan yang pernah dianalisis/dibahas
pada bagian sebelumnya, bukan pernyataan yang sama sekali baru dan tidak pernah dibahas
pada bagian sebelumnya, serta merupakan jawaban atas permasalahan yang dirumuskan.
Bagian ini tidak perlu ada uraian penjelasan lagi.
f. Saran
Saran memuat berbagai usulan atau pendapat yang sebaiknya dikaitkan oleh penelitian
sejenis. Saran dibuat berdasarkan kelemahan, pengalaman, kesulitan, kesalahan, temuan baru
yang belum diteliti dan berbagai kemungkinan arah penelitian selanjutnya.
g. Daftar Pustaka
Daftar Pustaka hanya memuat pustaka yang benar-benar diacu dalam makalah, ditulis
menggunakan jenis huruf Times New Roman 11 point, dan disusun sbb:
1) Urutan Daftar Pustaka berdasarkan berdasarkan urutan kemunculan rujukan.
2) Tulisan untuk suatu sumber pustaka diketik satu spasi. Jarak di antara sumber pustaka
tetap dua spasi.
3) Sumber refernsi dari Internet harus berasal dari artikel ilmiah-resmi.
4) Setiap pustaka ditulis menurut:
a) Buku: nama pengarang, tahun penerbitan, judul, edisi (jika perlu), jilid (jika perlu),
nama penerbit, kota penerbit
b) Majalah/Jurnal Ilmiah/Prosiding: nama penulis, tahun penerbitan, judul, nama
majalah/jurnal ilmiah/prosiding, edisi (jika perlu), nama penerbit, kota penerbit
c) Laporan Penelitian: nama peneliti, tahun, judul, jenis penelitian, nama lembaga,
kota
d) Internet: nama penulis, tanggal akses, judul artikel, alamat URL secara lengkap.
Publikasi di web selain e-book, e-journal, dan e-proceeding tidak diperbolehkan
untuk dijadikan rujukan penelitian ilmiah.
8. Tabel dan gambar harus diberi identitas yang berupa nomor urut dan judul tabel atau gambar
yang sesuai dengan isi tabel atau gambar, serta dilengkapi dengan sumber kutipan.
10. Daftar pustaka disusun menurut urutan kemunculan rujukan. Urutan dimulai dengan penulisan
nama penulis, tahun, judul, penerbit, dan kota terbit. Penulisan nama penulis adalah nama
keluarga diikuti nama kecil. Kutipan dari internet berisi nama penulis, judul artikel, alamat
website, dan tanggal akses.
11. Bagian akhir makalah disertakan biodata penulis mencakup nama lengkap, tempat tanggal lahir,
alamat koresponden (rumah/kantor dan email), tahun lulus dan bidang ilmu unutk S1, S2 atau S3
spesialisasi dan minat keilmuan serta hal-hal lain yang dianggap perlu dicantumkan.
12. Redaksi berhak menolak naskah yang tidak memenuhi kriteria/persyaratan teknis, mengadakan
perubahan susunan naskah, memperbaiki bahasa dan berkonsultasi dengan penulis sebelum
naskah dimuat.
FORM PENILAIAN REVIEWER
JURNAL TEKNIK INFORMATIKA DAN SISTEM INFORMASI
(JATISI)